Komunikasi yang baik antara dokter gigi dengan pasien sangatlah dibutuhkan dalam mencapai keberhasilan peraatan! baik peraatan prostodonsia maupun peraatan gigi lainnya. Moti"asi pasien dalam memakai gigi tiruan dapat tumbuh melalui komunikasi yang baik tersebut. #al ini dapat dicapai oleh dokter gigi dengan memilih pendekatan yang tepat kepada pasien. $leh karena itu! dokter gigi perlu mengetahui macam%macam sikap mental pasien prostodonsia terhadap peraatan maupun pemakaian gigi tiruan. Sikap mental pasien telah diklasi&ikasikan oleh #ouse '()*+, berdasarkan pandangan terhadap peraatan dan pemakaian gigi tiruan! yaitu- philosophical, exacting, indifferent, dan hysterical. 1. Philosophical Patient Sikap mental philosophical merupakan sikap mental terbaik dalam peraatan gigi tiruan. Pasien dengan sikap mental ini memiliki moti"asi menggunakan gigi tiruan untuk memelihara kesehatan gigi dan penampilannya. Pasien memiliki keyakinan baha mengganti gigi yang hilang adalah normal dan prosedurnya dapat diterima. Pasien dapat mengatasi kon&lik dan mengatur aktu dan kebiasaannya dengan cara yang rapi. Pasien dapat menghilangkan &rustasi di saat yang sulit dan bela.ar menyesuaikan diri secara cepat. Sikap mental philosophical biasanya dimiliki oleh / tipe pasien. Tipe yang pertama adalah pasien yang belum pernah memakai gigi tiruan! namun sadar akan kebutuhannya untuk memakai gigi tiruan. Pasien sangat percaya kepada dokter gigi. Pasien tipe ini perlu senantiasa diberi penyuluhan agar moti"asinya yang baik tetap ter.aga. Tipe kedua yang memiliki sikap mental philosophical adalah pasien yang sudah pernah memakai gigi tiruan dengan memuaskan dan perlu dibuatkan gigi tiruan lagi karena hal lain. Pasien ini telah mengerti bagaimana pemakaian gigi tiruan! baik keterbatasan hingga kesulitannya. Karakteristik pasien dengan sikap mental philosophical adalah- a. 0asional b. 1i.aksana c. Tenang d. 1erpikiran sehat e. Sabar di situasi yang sulit &. Memiliki moti"asi dan keinginan untuk memelihara kesehatan gigi dan mulutnya dengan memakai gigi tiruan 2. Exacting Patient Pasien dengan sikap mental exacting mungkin memiliki semua sikap baik yang ada di pasien philosophical. Namun! pasien memerlukan perhatian! usaha! dan kesabaran yang lebih dari dokter gigi. Pasien ini metodikal! teliti! akurat! dan tiba%tiba dapat menga.ukan permintaan atau keluhan yang parah. Pasien sukar menerima pendapat atau nasehat! bahkan ingin turut mengatur peraatan. Mereka suka setiap langkah dari prosedur di.elaskan secara detail. 2ika pasien ini memiliki intelegensi dan pemahaman yang baik! maka mereka dapat men.adi tipe terbaik! namun .ika sebaliknya! akan menghabiskan aktu yang lebih lama! karena edukasi pasien sampai pemahaman tercapai adalah hal terbaik yang dapat dilakukan untuk kesuksesan peraatan. Sikap mental exacting biasanya dimiliki oleh / tipe pasien. Tipe yang pertama adalah pasien yang sangat khaatir penampilannya akan berubah setelah memakai gigi tiruan. Pasien ini mengharapkan gigi tiruan yang persis seperti gigi aslinya. Tipe kedua yang memiliki sikap mental exacting adalah pasien yang sudah pernah memakai gigi tiruan namun tidak pernah puas! baik dalam penampilan maupun pemakaiannya. Pasien tidak mudah percaya kepada dokter gigi. Terkadang pasien menginginkan .aminan tertulis yang apabila gigi tiruan yang diharapkan pasien tidak terpenuhi! maka akan diminta ongkos ganti rugi. 3ara menangani pasien exacting- a. Men.elaskan tu.uan dan prosedur peraatan kepada pasien secara .elas. 1ila perlu memberikan ilustrasi! gambaran! atau &oto kepada pasien untuk memudahkan pemahaman karena pasien tipe exacting sangat ingin tahu dan banyak bertanya. b. Sebelum memulai peraatan! dokter gigi perlu men.elaskan kerugian! e&ek samping! ketidaknyamanan! dan masalah yang mungkin muncul dari setiap .enis peraatan karena pasien tipe exacting memiliki ekspektasi yang tinggi. c. 2angan men.an.ikan pasien baha peraatan dan pemakaian gigi tiruan akan ber.alan mulus tanpa masalah karena pasien memiiki ekspektasi tinggi dan senantiasa menagih dokter gigi untuk merealisasikan .an.inya. d. Sebaiknya dokter gigi men.adalkan aktu kun.ungan e4tra karena pasien ini cenderung meminta perhatian yang tidak terbagi! usaha! dan kesabaran. 3. Indifferent Patient Sikap mental indifferent biasanya dimiliki oleh pasien yang tidak peduli akan penampilannya dan tidak peduli dengan makanan yang dikonsumsinya. Menurut pasien! pemasangan gigi tiruan adalah suatu hal yang tidak perlu. Pasien biasanya datang atas dorongan dari orang lain! sehingga dapat bersikap apatis! tidak tertarik! dan moti"asinya kurang. Pasien .uga tidak memperhatikan instruksi! tidak kooperati&! dan cenderung menyalahkan dokter gigi untuk kesehatan gigi dan mulut yang buruk. 5okter gigi harus hati%hati dalam mengambil langkah! karena prognosis peraatan pada pasien ini kurang baik! sehingga moti"asi harus terus ditumbuhkan se.ak aal peraatan. Prognosis dapat men.adi baik apabila ada penerimaan dari pasien dan instruksi kepadanya berhasil. Program edukasi mengenai kondisi gigi dan mulut! pentingnya men.aga oral hygiene dan mengganti giginya yang hilang serta peraatan dental merupakan rencana peraatan yang dian.urkan sebelum pembuatan gigi tiruan. Edukasi dapat berupa memberikan contoh akibat buruk yang konkret .ika tidak melakukan peraatan gigi tiruan! dapat dengan disertai &oto untuk meyakinkan pasien. 2ika ketertarikannya tidak dapat distimulasi! hal terbaik yang dapat dilakukan adalah menolak pasien ini! dengan harapan! ketertarikannya dapat distimulasi oleh orang lain. Pada banyak contoh! minimnya ketertarikan ini men.adi alasan mengapa pasien tersebut edentolous. Karakteristik pasien dengan sikap mental indifferent adalah- a. Tidak peduli dengan penampilannya sendiri a. Tidak merasakan pentingnya masalah komunikasi a. Tidak ulet a. Tidak mau merepotkan dirinya sendiri dalam pemakaian protesa a. Kurang menghargai upaya dokter gigi yang meraatnya a. 5iet buruk 4. Hysterical Patient Pasien dengan sikap mental hysterical merupakan tipe pasien yang emosional! tidak stabil! sensiti&! sangat kuatir! gugup! dan hipersensiti"itas. Prognosisnya sering tidak baik! dan pertolongan pro&esional tambahan! seperti psikiater! diperlukan selama peraatan. Pasien dengan sikap mental ini harus dibuat sadar akan masalah gigi dan mulutnya. Sikap mental hysterical biasanya dimiliki oleh / tipe pasien. Tipe yang pertama adalah pasien yang kesehatan umum maupun mulutnya buruk. Pasien takut akan peraatan gigi dan yakin baha pemakaian gigi tiruan akan gagal. Tipe kedua yang memiliki sikap mental hysterical adalah pasien yang sudah pernah mencoba memakai gigi tiruan namun selalu tidak puas karena dihantui oleh perasaan baha penampilannya telah berubah. Pasien selalu ingin menuntut .aminan baha gigi tiruan yang dibuat harus sama dengan gigi aslinya. 3ara menangani pasien dengan sikap mental hysterical- (. Preoperati& Pendekatan perilaku - komunikasi yang e&ekti&! pen.elasan prosedur! buat pasien rileks! konsultasi dengan psikiatris Pendekatan &armakologis - sedasi oral /. $perati& Pendekatan perilaku - men.aab pertanyaan pasien dengan tenang! meyakinkan pasien. Pendekatan &armakologis - anastesi lokal yang e&ekti&! sedasi oral. *. Postoperati& Pendekatan perilaku - memberikan instruksi yang .elas pada pasien! pen.elasan komplikasi dan cara penanggulangannya. Pendekatan &armakologis - analgesik! medikasi tambahan 1. #616N7AN K$N5ISI KESE#ATAN 5EN7AN PE0A8ATAN P0$ST$5$NSIA Ada beberapa hal dalam riayat medis atau status sistemik pasien yang harus diperhatikan dan die"aluasi sebelum melakukan pembuatan prosedur prostodontik. Kondisi sistemik pasien harus dipertimbangkan dalam rencana peraatan. 1eberapa penyakit sistemik memiliki hubungan langsung dengan keberhasilan peraatan gigi tiruan! meskipun tidak ada mani&estasi lokal yang terlihat. 1anyak penyakit sistemik yang memiliki mani&estasi lokal tanpa adanya ge.ala sistemik! dan yang lain memiliki reaksi lokal dan sistemik. 0iayat penyakit umum yang pernah diderita pasien sebaiknya ditanyakan dengan menga.ukan pertanyaan%pertanyaan terpilih. Penderita sebaiknya ditanya apakah Ia sedang berada dalam peraatan dokter umum9lain dan bila demikian! obat%obat apa sa.a yang sedang diminum. #al ini perlu dikatahui karena penyakit dan pengobatan tertentu dapat mempengaruhi .aringan yang terlibat dalam peraatan dental! seperti diabetes melitus! penyakit kardio"askular! tuberculosis! lues! depresi mental! kecanduan alcohol! dsb. 'Lusiana K.1.! ()):,. Selain penyakit sistemik dan obat yang sedang dikonsumsi! kebiasaan pasien untuk mengontrol kesehatannya .uga perlu diketahui. (. 7angguan Pencernaan 7igi yang hilang menyebabkan ter.adinya gangguan pengunyahan dan dapat memengaruhi asupan makanan dan status gi;i seseorang. E&isiensi pengunyahan sangat dipengaruhi oleh status &ungsional gigi geligi di rongga mulut. Kemampuan penurunan &ungsi pengunyahan berhubungan dengan proses pencernaan di dalam tubuh. Pada pasien dengan gigi hilang hampir seluruhnya! akan cenderung mengurangi makan untuk menghindari rasa sakit akibat hilangnya gigi saat proses pengunyahan. #al inilah yang menyebabkan sistem pencernaan pasien terganggu karena makanan yang diproses berkurang sedangkan ker.a lambung terus ber.alan hingga asam lambung pun meningkat sehingga akan sering merasakan sakit pada ulu hati. 1erdasarkan uraian di atas! maka kondisi pasien akan memungkinkan hilangnya na&su makan! penurunan berat badan! serta ter.adinya 4erostomia karena nutrisi yang masuk kurang! asam lambung pun meningkat akibat sekresi sali"a yang berkurang. 6ntuk itu! sebelum melakukan peraatan prostodontik maka yang perlu dipertimbangkan adalah konsultasi gi;i dan pemberian suplemen untuk memperbaiki pola makan. Serta pada pembuatan gigi tiruannya! ekstensi basis harus sesuai dan stabilitas yang baik diperlukan untuk mencegah iritasi mukosa. /. 5iabetes Melitus 5iabetes melitus adalah kelainan yang disebabkan kerusakan dalam penggunaan karbohidrat. Karakteristiknya adalah glukosaria dan peningkatan gula darah! biasa ter.adi pada pasien umur :<=>< tahun. 5iabetes mere&leksikan ketidakseimbangan antara penggunaan glukosa oleh .aringan! pengeluaran glukosa oleh li"er! dan produksi serta pengeluaran hormon pankreas! anterior pituitary! dan adrenocortikal. #al ini menyebabkan e&ek mudah terkena in&eksi bakteri karena tahanan .aringan yang rendah. Pada penderita diabetes melitus! kombinasi in&eksi dan penyakit pembuluh darah menyebabkan komplikasi di dalam mulut! seperti radang .aringan mukosa! aggresive periodontitis! resorpsi tulang al"eolar! hiposali"asi! dan merupakan &aktor risiko abses periapikal. Mani&estasi oral .arang ter.adi pada pasien diabetes terkontrol! tetapi pada pasien diabetes yang tidak terkontrol sering ter.adi degenerasi .aringan periodontium. 1erkurangnya sali"a! in&eksi monilial! dan bertambahnya pembentukan kalkulus .uga merupakan khas dari penyakit diabetes yang tidak terkontrol. 5iabetes yang tidak terkontrol inilah yang paling mempengaruhi peraatan. Mani&estasi oral yang biasanya ter.adi! yaitu- a. Mukosa membran men.adi berarna merah terang dan terlihat kering. b. In&eksi gingi"a dan periodontal sehingga menyebabkan terbentuknya poket! kehilangan tulang! serta kegoyangan gigi. c. Mulut terasa kering d. Pasien sering merasa haus dan sensasi rasa yang tidak nyaman. e. Seing ter.adi karies akibat adanya 4erostomia. &. Mani&estasi klinis diabetes melitus ter.adi bersama%sama dengan ge.ala%ge.ala yang sering ditemukan seperti poliuria! haus! mengeringnya kulit! gatal%gatal! cepat lapar! cepat lelah! serta berkurangnya berat badan. #al%hal yang perlu diperhatikan dalam peraatan prosthodontik yaitu! pada pasien diabetes melitus respon tulang terhadap tekanan protesa kurang dan membutuhkan peraatan yang hati%hati untuk men.aga kesehatan .aringan! kenyamanan pasien! dan &ungsi yang optimal. Proses healing pada .aringan setelah trauma biasanya ber.alan lambat sehingga membutuhkan kesabaran dalam men.alani rencana peraatan dan mana.emen dentalnya. 5alam peraatan protesa untuk pasien diabetes melitus .uga harus memerhatikan hal%hal tambahan seperti! menghindari tindakan pembedahan yang besar selama hal itu mungkin dilakukan! menggunakan bahan cetak yang bisa mengalir bebas! dan membuat desain rangka gigi tiruan yang terbuka dan mudah dibersihkan. 1eban &ungsional gigi tiruan harus didistribusikan pada semua bagian yang dapat memberikan dukungan dan susunan oklusi pun harus harmonis. 1ila dibutuhkan! perangsangan pengaliran air liur dengan obat hisap yang bebas karbohidrat dapat dilakukan. Perlu ditekankan pada pasien mengenai pentingnya pemeliharaan kesehatan mulut. Tentukan kun.ungan ulang penderita setiap enam bulan sekali 'bahkan kalau perlu lebih sering dari itu, untuk mempertahankan kesehatan mulut. Recall berkala .uga diperlukan untuk men.aga basis gigi tiruan beradaptasi dengan baik dan oklusinya benar. #al ini berkaitan dengan tahanan .aringan pasien diabete melitus yang kurang! sehingga ada kemungkinan gigi tiruan .adi goyang atau berubah posisinya. '7unadi! dkk.! ())(-((<,. *. Penyakit Kardio"askular Pada pasien dengan riayat medis penyakit kardio"askular! butuh konsultasi medis sebelum prosedur dental apalagi pada saat pencabutan gigi. #indari pemakaian anastetik yang mengandung "asokonstriktor seperti adrenalin dan epine&rin karena bahan ini dapat meningkatkan denyut .antung dan tekanan darah. Peraatan sebaiknya tidak dilakukan apabila tekanan darah sedang tinggi. #indari pula melakukan peraatan dengan aktu yang lama karena pasien dengan penyakit kardio"askular cepat lelah. Apabila akan dilakukan prosedur bedah! diindikasikan penggunaan antibiotic pro&ilaksis. Sebelum melakukan peraatan! ada baiknya melakukan konsultasi terlebih dahulu ke kardiolog. '7unadi! dkk.! ())( - ((<,. Pasien dengan prosthetic heart valve 'gangguan katup .antung,! endokarditis akibat bakteri! kelainan .antung baaan! dan demam reumatik tinggi dengan dis&ungsi katup .antung harus mendapatkan premedikasi terlebih dahulu dengan pemberian antibiotik amo4icilin ataupun eritrimycin. Antibiotik clindamycin .uga dapat diberikan apabila pasien alergi dengan amo4icilin ataupun eritrimycin. 5alam peraatan! perlu diperhatikan pula obat yang sedang dikonsumsi pasien karena pasien dengan gangguan katup .antung biasanya sedang mengkonsumsi obat antikoagulan. ?. #ipertensi Tekanan darah yang normal biasanya di baah (/<9@< mm#g! apabila melebihi dapat dikatakan hipertensi! baik dari yang ringan hingga berat. 5alam hubungannya dengan peraatan gigi! kondisi hipertensi berpengaruh pada penggunaan anestesi! seperti tidak diindikasikan anestesi epine&rin atau adrenaalin karena mengandung "asokonstriktor yang dapat meningkatkan denyut .antung dan tekanan darah. Sebelum melakukan tindakan yang in"asi"e seperti pencabutan atau operasi seperti al"eoloktomi! sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu. #al% hal tersebut dilakukan .uga untuk menghindari dampak .ika ter.adi trauma dalam peraatan. #indari pula proses peraatan yang menyebabkan kelelahan pada pasien. Sebaiknya! tekanan darah dikontrol dengan meru.uk ke spesialis penyakit dalam. 5alam peraatan! perlu diperhatikan pula obat yang sedang dikonsumsi pasien karena pasien hipertensi biasanya sedang mengkonsumsi obat yang mengandung agen diuretic sehingga sali"a men.adi sedikit. :. Epilepsi Epilepsi mempengaruhi desain suatu geligi tiruan. Grand mal seizure dapat menyebabkan &raktur pada protesa dan kehilangan gigi. Pembuatan gigi tiruan lepasan pada pasien epilepsi biasanya dikontraindikasikan pada pasien epilepsi yang tanpa adanya warning. Namun .ika epilepsinya terkontrol! diindikasikan. Semua bahan restorasi bagi penderita epilepsi harus radiopak agar kalau tertelan dapat terlihat secara radiogra&. 1ila perlu! ekstensi basis pada gigi tiruan pasien epilepsi dilakukan sebagai tambahan retensi untuk menghindari gigi tiruan terlepas dan tertelan saat pasien mengalami ke.ang. 2ika pasien sedang mengkonsumsi obat%obatan yang mengandung phenytoin! maka gigi tiruan lepasan tidak boleh mengiritasi gingi"al sebab obat ini bere&ek gingi"al hypertrophy. >. Alkoholisme Sebagai pemakai gigi tiruan sebagian lepasan! pecandu alkohol biasanya mengeceakan. Tanda%tanda penderita semacam ini antara lain napasnya berbau alkohol! tremor! mata dan kulit pada bagian tengah a.ah memerah! gugup! dan kurus. 5alam upaya menutupi rasa rendah dirinya! penderita alkoholik menuntut pemenuhan &aktor estetik yang tinggi untuk protesa yang akan dibuat. Keyakinan dirinya serta ker.a sama dengan penderita ini dapat dikembangkan! bila hal tadi dapat kita penuhi. Sebaliknya! bila hal ini gagal! bisa membaa akibat yang buruk. Peraatan gigi untuk penderita alkoholik pada umumnya dihindari sampai kebutuhan ini sudah begitu mendesak! supaya pembuatan protesa dapat berhasil untuk .angka aktu cukup pan.ang. 5i samping semua masalah di atas! seorang penderita alkoholik cenderung mengalami kecelakaan. Patah atau hilangnya geligi tiruan karena .atuh atau kecelakaan kendaraan adalah suatu hal yang biasa ter.adi '7unadi! dkk.! ())( - (((%((/,. +. Arthritis Artritis berasal dari kata Aunani BartronC yang berarti BpersendianC dan kata BitisC dari bahasa Latin yang berarti BperadanganC. Artritis memengaruhi sistem muskuloskeletal 'otot dan sendi,. Arthritis seringkali disertai oleh nyeri sendi! yang disebut artralgia. Ter.adi perubahan oklusi pada pasien arthritis sehingga sulit menentukan hubungan rahang. 2ika sendi terminal dari .ari mengalami artritis! pasien akan sulit untuk memasukkan dan membersihkan gigi tiruan. $steoarthritis TM2 dapat menimbulkan masalah pada peraatan gigi tiruan penuh! karena pergerakan mandibula menimbulkan nyeri. Pada kondisi yang ekstrim! pembedahan harus dilakukan dengan sebelumnya konsul ke ahli bedah mulut. Sendok cetak khusus sering dibutuhkan karena akses yang terbatas akibat berkurangnya kemampuan membuka mulut. 0ekam hubungan rahang sulit dibuat dan diulangi! dan koreksi oklusal harus dilakukan karena perubahan pada sendi. @. 5epresi Mental Penderita depresi mental biasanya diberi pengobatan dengan obat yang mempunyai e&ek samping mengeringnya mukosa mulut. #al ini akan mengakibatkan berkurangnya retensi gigi tiruan. Maka peraatan dalam bidang prostodontik sebaiknya ditunda dahulu sampai peraatan terhadap depresi mentalnya dapat diatasi. Seorang penderita yang &rustasi biasanya menempatkan &aktor estetik tidak secara realistik. Ia mungkin datang dengan sebuah &oto yang dibuat pada aktu Ia masih muda9 rema.a serta mengharapkan penampilan yang sesuai dengan &oto tadi diterapkan pada protesa yang akan dibuat. '7unadi! dkk.! ())( - (((,. 9. Parkinson Disease Penyakit parkinson dan ell!s palsy merupakan .enis kelainan neurologis. Pada pasien ini ter.adi kontraksi ritmik pada otot! termasuk otot mastikasi. Pasien dengan penyakit ini dapat diraat! tetapi sangat penting untuk mereka mengetahui masalahnya! yakni- retensi gigi tiruan! rekam hubungan rahang! dan dukungan otot. 2ika ge.alanya parah! menyebabkan tidak mungkinnya pasien untuk memasang dan melepas gigi tiruan lepasan. (<. Kanker Peraatan lesi kanker dengan radiasi ionisasi dan kemoterapi dapat memengaruhi terapi gigi tiruan lepasan. Komplikasi oral pada pasien ini adalah e&ek samping dari radiasi dan kemoterapi di kepala dan leher. Komplikasinya adalah iritasi mukosa! 4erostomia! in&eksi bakteri! dan in&eksi &ungal. ((. $bat%$batan yang Mempengaruhi Peraatan 5engan makin populer dan kompleksnya terapi obat%obatan! dokter gigi diharapkan mengetahui obat yang digunakan pasien sehingga Ia dapat menghindari pemberian obat yang menimbulkan reaksi yang tak dikehendaki atau yang memperkuat aksi obat yang sudah diminum pasien atau obat yang tidak dapat ditolerir oleh pasien 'alergi,. '8alter D Neill! ())> -*,. $bat%obat steroid perlu dihindarkan selama periode pencabutan! sedang antikoagulan harus diperkecil dosisnya dengan cara yang terkontrol. Pasien hipertensi biasanya mengkonsumsi obat yang mengandung agen diuretic sehingga sali"a men.adi sedikit. 1egitu pula dengan pasien yang sedang men.alani terapi endokrin yang menyebabkan 4erostomia. Pengetahuan tentang obat%obat yang digunakan pasien .uga dapat diketahui dari hasil pengamatan yang dibuat saat pemeriksaan- mulut kering berhubungan dengan obat%obat sedasi atau antikoagulanE proli&erasi organisme .amur dalam mulut pada pemakaian antibiotik .angka pan.ang '8alter D Neill! ())> -*,.