Anda di halaman 1dari 21

CULTURES AND ORGANIZATIONS(Geert Hofstede):

KAJIAN BUKU
Heru Kurn!nto T"!#"ono
Tulisan ini mereview dan mengevaluasi buku yang ditulis Hofstede berbasis
penelitian yang dilakukannya. Buku yang ditelaah ini secara lengkap berjudul
Cultures and Organizations software of the mind! intercultural cooperation and its
importance fo "urvival. "ecara garis besar tulisan ini terdiri atas dua bagian. Bagian
pertama merupakan resume dan perspektif buku ini yang meliputi# $%& maksud studi
dan penulisan buku $'& pendekatan dan prosedur $(& definisi $)& hasil dan $*&
implikasi. "edangkan bagian kedua merupakan tinjauan atau bahasan secara kritis
dari perspektif reviewer terhadap buku baik pembahasan agreements dan
disagreements berdasarkan pada metodologi penelitian! theoritical framework dan
kontribusi book content pada teori dengan melakukan perbandingan dengan banyak
perspektif dari referensi lain yang dapat digunakan untuk telaah buku ini.
This paper reviews and evaluates Hofstede+s book ,Cultures and Organizations
software of the mind! intercultural cooperation and its importance for "urvival- that
was written based on his research. Basically this paper is divided into two parts. The
first part is a resume and the perspective of the book that consist of# $%& the purpose
of the study and why this book was written! $'& the procedures and the approaches!
$(& definition! $)& results! and $*& the implications. The other part is more as critical
discussion about the book from the reviewer+s perspectives including the agreements
and disagreements which based on research methodology! theoretical framework and
book content contribution theory by comparing them with many other perspectives
from other references that can be used to study this book.
1
BAGIAN $ERTA%A
I& TUJUAN
Tujuan penulisan buku ini untuk membantu dalam kaitannya dengan perbedaan-
perbedaan dalam pemikiran, perasaan, dan perbuatan orang-orang di dunia. Tulisan
ini akan menunjukkan bahwa meskipun keragaman pemikiran orang-orang begitu
besar, masih terdapat suatu struktur dalam keragaman ini yang dapat menyajikan
suatu basis pemahaman bersama.
II& $ENDEKATAN DAN $ROSEDUR
Tulisan ilmiah dalam buku ini berbasis pada dua penelitian tentang budaya. Pertama
penelitian tentang perbedaan budaya-budaya nasional (national cultures) yang
dilakukan Hofstede dkk., dengan menggunakan data !", meliputi populasi
karyawan pada national subsidiaries di #$ negara. %edua penelitian tentang budaya
organisasional pada lebih dari &' unit organisasi di (enmark dan !elanda yang
dilakukan pada tahun 1)*+ sampai dengan 1)*,. Penelitian tersebut -enderung
bersifat eksploratori dan prosedur statistik yang dilakukan dengan menggunakan
faktor analisis.
.istematika buku ini terdiri atas empat bagian. !agian pertama buku ini memberikan
dasar pemahaman yang baik tentang buku ini dengan menjelaskan apa yang kita
artikan ketika kita berbi-ara mengenai /budaya0 1 /culture0. Penelitian menjelaskan
empat dimensi yang se-ara empiris ditemukan dalam penelitian lintas lebih dari +'
&
negara-negara2 power distance! collectivism versus individualism! femininity versus
masculinity, dan uncertainty avoidance. .etiap -hapter disusun dengan -ara yang
sama2 dimensi digambarkan, nilai-nilai dari berbagai negara diperlihatkan, dan
konsekuensi dari dimensi terhadap keluarga, sekolah, lingkungan kerja, organisasi,
negara, dan perkembangan ide. .e-ara spekulatif disebutkan tentang keaslian dan
kemungkinan perbedaan-perbedaan di antara setiap dimensi di masa mendatang.
Perbedaan menurut gender, generasi, dan kelas sosial dimun-ulkan. 3hapter # melihat
pada konsekuensi dari perbedaan budaya nasional di mana orang dalam suatu negara
mengatur diri mereka sendiri, mengkombinasikan dimensi yang digambarkan pada
empat -hapter sebelumnya. "enunjukkan bahwa praktik dan teori organisasi se-ara
budaya saling tergantung. 3hapter , memberikan dimensi yang kelima, yaitu
orientasi jangka panjang 4ersus jangka pendek (long term vs short term orientation).
3hapter ini juga mengeksplorasi implikasi-implikasi dari dari fakta5 menunjukkan
perbedaan yang mendalam antara pemikiran orang Timur dan !arat yang
berhubungan dengan pentingnya /kebaikan0 dan /kebenaran0.
!agian ketiga dihadapkan dengan perbedaan-perbedaan budaya organisasional, dan
terdiri dari satu -hapter yaitu -hapter * yang menggambarkan pandangan baru ynag
diperoleh dari proyek penelitian lintas 63 di lebih dari &' unit organisasi di
(enmark dan !elanda. ni merupakan komplementari bagi perbedaan budaya
nasional yang disebutkan pada -hapter--hapter sebelumnya.
7
!agian keempat dihadapkan pada implikasi praktik dari perbedaan dan kesamaan
budaya. 3hapter ) melihat pada apa yang terjadi ketika orang dari budaya yang
berbeda bertemu. ni menghilangkan fenomena seperti culture shock, etnocentrism,
stereotyping, perbedaan dalam bahasa dan humor. 3hapter ini membahas bagaimana
kemampuan komunikasi antar budaya. 3hapter 1' meringkas pesan-pesan dari buku
dan mengartikannya menjadi pesan-pesan bagi orangtua, manajer, dan media. !agian
akhir yang diberi judul .eading /ental 0rograms pada pokoknya menekankan pada
penelitian kolega bisnis dan ditambahkan sebagai appendi8. !agian ini dihadapkan
dengan bagaimana mengkoleksi informasi yang dapat diper-aya tentang perbedaan
budaya selain menga-u pada kontra4ersi dalam ilmu sosial mengenai budaya, dan
menjelaskan pilihan metodologi di balik pendekatan yang diikuti
$
III& DE'INISI ( HASIL STUDI
A& Bud!)! ( D*ens Bud!)! N!son!+
!udaya (culture) merupakan keseluruhan pola pemikiran, perasaan dan tindakan dari
suatu kelompok sosial, yang membedakan dengan kelompok sosial yang
lain. 1stilah the collective mental programming atau software of mind
digunakan untuk menyebutkan keseluruhan pola dalam kajian budaya.
/ental prorams atau budaya suatu kelompok terbentuk oleh lingkungan
sosial, (seperti negara, daerah, tempat kerja, sekolah dan rumah tangga)
dan kejadian-kejadian yang dialami dalam kehidupan para anggota
kelompok yang bersangkutan. %emudian proses terbentuknya pola fikir,
perasaan dan perbuatan tersebut dianalogikan dengan proses penyusunan
program dalam komputer.
!udaya dapat dikelompokkan ke dalam berbagai tingkatan antara lain2 nasional,
daerah, gender, generasi, kelas sosial, organisasional atau perusahaan.
!udaya 9asional
(imensi-dimensi perbedaan budaya dalam penelitian budaya nasional meliputi2
power distance! collectivism2 individualism! masculinity2 feminity dan
uncertainty avoidance.
B& $o,er dst!n-e
+
0ower distance adalah satu dari /dimensi0 budaya nasional yang merefleksikan jarak
jawaban yang ditemukan dalam beragam negara ke dalam pertanyaan mendasar
tentang bagaimana mengelola fakta bahwa orang-orang dalam keadaan tidak
seimbang. .kor-skor power distance dari +' negara dan 7 wilayah kelompok negara
dihitung dari jawaban karyawan !" pada posisi pekerjaan yang sama dan sur4ey
yang sama. .eluruh pertanyaan terdapat kode tipe jawaban yang diwakili oleh skor
angka2 biasanya 1, &, 7, $ atau +. Prosedur statistika dengan faktor analisis digunakan
untuk meringkas sur4ei pertanyaan ke dalam kelompok yang disebut faktor atau
klaster. .uatu klaster tersusun dari pertanyaan yang terkait dengan power dan $in&
e3uality. (ari pertanyaan ini, Hofstede menyeleksi tiga yang paling kuat terkait. .kor
rata-rata standar sampel karyawan-karyawan !" dalam suatu negara pada tiga
pertanyaan, suatu power distance inde4 (P() untuk perhitungan negara. Tujuan
formula P( adalah2 menjamin bahwa tiap-tiap tiga pertanyaan menunjukkan bobot
yang seimbang yang terdapat pada indeks akhir dan nilai indeks berjarak dari ' untuk
negara dengan power distance yang rendah sampai 1'' untuk negara dengan power
distance yang tinggi.
Tiga pertanyaan sur4ey yang digunakan untuk menyusun power distance inde4
adalah2
1. Pertanyaan yang menunjukkan kekhawatiran atau ketakutan karyawan1
bawahan.
#
&. Pertanyaan yang menunjukkan perasaan karyawan terhadap lingkungan kerja
terkait dengan gaya otokrasi atau paternalistik.
7. Pertanyaan yang menunjukkan dan mengekspresikan preferensi responden
(karyawan).
Hasil analisis menunjukkan bahwa negara-negara :atin, seperti ;merika :atin,
Peran-is dan .panyol juga negara-negara di ;sia dan ;frika memiliki power distance
yang tinggi. .edangkan sebagian besar negara-negara barat, <.; dan nggris
tergolong memiliki power distance yang rendah. =ika power distance yang dimiliki
rendah berarti ketergantungan subordinat pada pimpinan terbatas, ada hubungan
interdependensi anatara mereka dan jarak emosional antara mereka relatif rendah, dan
sebaliknya. Perbedaan power distance dalam negara juga ditunjukkan atau ditentukan
pula oleh kelas sosial, tingkat pendidikan dan pekerjaan. (alam mengukur perbedaan
power distance juga dapat dihubungkan dengan perbedaan-perbedaan di dalam
keluarga, sekolah, tempat kerja, propinsi dan ide-ide besar dalam negara.
C& Co++e-t.s* .s Ind.du!+s*
"ayoritas orang di dunia yang tinggal dalam suatu komunitas yang memiliki minat
pada kelompok melebihi se-ara indi4idu disebut sebagai kelompok masyarakat
collectivist. .ebagian besar lingkungan collectivist, /keluarga0 di mana anak tumbuh
berkembang terdiri dari sejumlah orang yang hidup bersama seperti2 kakek-nenek,
paman, bibi, pembantu, atau anggota lainnya. (alam antropologi budaya ini dikenal
,
sebagai e4tended family. %etika anak tumbuh berkembang mereka belajar untuk
berpikir mereka sebagai bagian dari kelompok /kita0.
"inoritas orang di dunia hidup dalam masyarakat di mana minat-minat indi4idu di
atas minat kelompok, masyarakat itu disebut sebagai individualist. (i sini sebagian
besar anak-anak dilahirkan dalam keluarga yang terdiri dari dua orang tua dan,
kemungkinan dari keluarga dengan orangtua tunggal. .audara-saudara lain hidup
terpisah dan jarang bertemu. %eluarga jenis ini dikenal sebagai nuclear family (dari
bahasa :atin yang berarti inti). ;nak-anak dari keluarga seperti ini akan tumbuh dan
kemudian berpikir bahwa mereka sebagai /aku0.
Pertanyaan-pertanyaan sur4ey di mana individualism inde8 diperkenalkan termasuk
ke dalam kumpulan 1$ /work goals0. Pertama adalah individualism 4ersus
collectivism, dan yang kedua dinamai masculinity 4ersus feminimity (lihat (2
/asculinity dan 5eminimity).
<ntuk individualism2
1. 0ersonal time. "emiliki suatu pekerjaan yang memberikan anda waktu yang
-ukup untuk kehidupan personal atau keluarga.
&. 5reedom. "emiliki kebebasan yang tinggi untuk menggunakan pendekatan
anda sendiri dalam pekerjaan anda.
7. Challege. "emiliki tantangan pekerjaan yang dilakukan > bekerja di mana
anda dapat men-apai prestasi yang berarti bagi pribadi.
*
<ntuk collectivism2
$. Training. "emiliki kesempatan training (untuk meningkatkan ketrampilan
anda atau mempelajari ketrampilan baru)
+. 0hysical conditions. "emiliki kondisi kerja fisik yang baik (4entilasi dan
penerangan yang baik, tempat kerja yang leluasa, dsb.).
#. 6se of skills. .e-ara penuh menggunakan ketrampilan dan kemampuan anda
dalam pekerjaan.
!anyak negara dengan skor tinggi untuk P( memiliki skor rendah pada (? dan
sebaliknya. (engan kata lain hubungan kedua dimensi tersebut -enderung berkorelasi
negatif. Perbedaan individualism7collectivism dalam negara juga ditunjukkan atau
ditentukan pula oleh kelas sosial, tingkat pendidikan dan pekerjaan. (alam mengukur
perbedaan individualism7collectivism juga dapat dihubungkan dengan perbedaan-
perbedaan di dalam keluarga, sekolah, tempat kerja, propinsi dan ide-ide besar dalam
negara.
D& %!s-u+nt) !nd 'e*nt)
(alam suatu masyarakat terdiri atas laki-laki dan perempuan. .e-ara biologis mereka
berbeda. Perbedaan biologis menggunakan terminologi male dan female, sedangkan
)
perbedaan sosial dan se-ara budaya ditentukan oleh peran masculine dan feminine.
.eorang laki-laki dapat berkelakuan feminim dan sebaliknya.
(imensi kedua ini se-ara erat berhubungan dengan item terkait berikut. <ntuk
masculine2
1. 8arnings. "emiliki kesempatan untuk meraih pendapatan yang besar.
&. .ecognition. "emperoleh pengakuan yang layak.
7. 9dvancement. "emiliki kesempatan untuk maju ke tingkat pekerjaan yang
lebih tinggi.
$. Challenge. "emiliki pekerjaan yang menantang untuk berprestasi.
.ebaliknya untuk feminine2
+. /anager. "emiliki hubungan kerja yang baik dengan superior di atas anda.
#. Cooperation. !ekerja baik dengan orang lain
,. :iving area. Hidup di lingkungan menarik bagi anda dan keluarga anda.
*. 8mployment security. "emiliki jaminan di mana anda dapat bekerja pada
perusahaan anda sepanjang anda inginkan.
.kor ";. dihitung dari +' negara-negara dan 7 wilayah dalam data !". .kor '
menunjukkan paling feminim dan skor 1'' menunjukkan paling maskulin. Hasil
analisis data menunjukkan bahwa maskulinitas tertinggi di =epang (rank 1),
selanjutnya beberapa negara di @ropa kontinental seperti2 ;ustria, talia, , .witAerland
1'
juga sejumlah negara di ;merika :atin seperti2 ?eneAuela, "eksiko, dan negara-
negara ;nglo seperti2 rlandia, =amaika. Perbedaan masculinity7feminity dalam negara
juga ditunjukkan atau ditentukan pula oleh kelas sosial, tingkat pendidikan dan
pekerjaan. (alam mengukur perbedaan masculinity7feminity juga dapat hubungkan
dengan perbedaan-perbedaan di dalam keluarga, sekolah, tempat kerja, propinsi dan
ide-ide besar dalam negara.
E& Un-ert!nt) !.od!n-e
Terminologi uncertainty avoidance telah dipinjam dari organisasi sosiologi ;merika
khususnya dari karya =ames B."ar-h. 3ara untuk mengatasi ketidakpastian
merupakan bagian dan bidang dari setiap manusia di negara manapun. .ebagai
manusia kita harus berhadapan dengan fakta bahwa kita tidak tahu apa yang akan
terjadi esok5 masa yang akan datang tidak pasti tetapi kita harus menghadapinya.
%etidakpastian yang ekstrim men-iptakan kegelisahan yang tidak dapat ditolelir.
.etiap lingkungan masyarakat telah berkembang -ara untuk meredakan kegelisahan
tersebut. 3ara--ara tersebut dapat berasal dari bidang teknologi, hukum dan agama.
'& Bud!)! Or/!ns!son!+
!erbi-ara mengenai /budaya0 suatu perusahaan atau organisasi telah menjadi suatu
mode di antara para manajer, konsultan, dan dengan pehatian yang agak berbeda di
antara para akademisi. (alam terminologi akademis, C!udaya organisasionalD
merupakan suatu konstruk, yang merupakan abstraksi dari fenomena yang dapat
11
diamati dari banyak dimensi. .ehingga banyak ahli ilmu-ilmu sosial dan manajemen
belum memiliki Ccommunal opinioD mengenai definisi budaya organisasional.
"eskipun demikian banyak para ahli sepakat pada karakteristik konstruk budaya
organisasional.
Hofstede membagi budaya organisasional ke dalam enam dimensi praktek2 (1)
0rocess7Oriented vs. .esults Oriented, (&) 8mployee7Oriented vs. ;ob7Oriented, (7)
0arochial vs. 0rofessional, ($) Open "ystem vs. Closed "ystem (+) :oose Control vs.
Tight Control (#) <ormative vs. 0ragmatic.
G& $er0ed!!n Bud!)! or/!ns!son!+ d!n Bud!)! N!son!+
"enurut Hofstede antara budaya nasional dan budaya organisasional sulit dibedakan
dan merupakan fenomena yang identik. Perbedaan keduanya ter-ermin dalam
manifestasi budaya ke dalam nilai-nilai dan praktek. Pada budaya organisasional,
perbedaan banyak pada tingkat praktek dibandingkan perbedaan nilai-nilai.
Perbedaan budaya organisasional selanjutnya dianalisis pada tingkat sub organisasi
atau sub unit organisasi.
BAGIAN KEDUA
;da 7 (tiga) bahasan penting dari perspektif penelaah (reviewer) pada bagian kedua
meliputi agreements dan disagreements. !asis pembahasan bagian kedua meliputi
Penyajian yang meliputi sistematika dan isi buku (book content), metoda penelitian,
1&
rerangka teori (theoritical framework) dan kontribusi buku bagi perkembangan teori
organisasi.
I& $EN1AJIAN DAN ISI BUKU
Penyajian buku yang meliputi isi dan sistematika buku sangat baik dan menjadikan
buku ini memberikan pemahaman yang komprehensif tentang budaya pada berbagai
le4el budaya dan beragam setting. !eragam terminologi dan rujukan pada penelitian
sebelumnya keterbukaan penulis (opennes) dalam konteks keberfihakan pada ilmu
pengetahuan (science).
(ari sisi penyajian bahasa dan sistematika penulisan -ukup baik. !ahasa yang
digunakan dalam buku ini1 disampaikan kepada pemba-a relatif dapat dimengerti
dengan baik. %adang tiap bahasan diawali dengan ilustrasi bahkan humor yang
rele4an dalam menggambarkan bahasan dengan -erdas. (i samping itu buku ini
memberikan panduan (9 guide through this book, pada hal 8iii-8i4) yang sangat baik
bagi pemba-a berbagai kalangan1 segmen sehingga memudahkan memahami buku ini
se-ara lebih baik.
Pesan tentang keragaman budaya sebagai sebuah kenis-ayaan akan bermanfaat bagi
kalangan ilmiah dan yang terpenting adalah para pembuat kebijakan bisnis untuk
menjadikan pertimbangan penting mereka.
"eskipun demikian Ctiada gading yang tak retakD, berbasis pada penelitian tahun
1)#,-1),7 tentang budaya nasional dan penelitian budaya organisasional pada tahun
17
1)*+-1)*, dengan setting yang terbatas dan adanya kemungkinan bias waktu bagi
kajian budaya dewasa ini yang sangat pesat berubah, maka merupakan kewajaran
bahwa buku ini tampaknya tidak sepenuhnya menggambarkan ChewanD budaya
nasional dan budaya organisasional. .alah satu hal yang tampak men-olok adalah
tentang teknologi informasi. Hal ini dapat menjadi kajian di masa ke depan seperti
buku-buku Cbest sellerD karya 9aisbitt ataupun karya Toffler yang di dalamnya
meliputi pesatnya teknologi informasi dan beberapa telaah CkontemplasiD para
futurolog yang mungkin masih diperdebatkan.
9amun demikan isi buku memberikan telaah ilmiah sekaligus implikasinya sehingga
buku ini sangat menarik tidak hanya bagi kalangan akademis ataupun peneliti, namun
juga dapat digunakan para praktis1 profesional sebagai referensi penting1 guidelines
dalam kegiatan manajerial.
!uku ini dapat dikategorisasikan sebagai buku referensi ilmiah klasik, yang akan
sering digunakan sebagai rujukan berbagai kalangan, termasuk kalangan ilmiah1
akademis dan dapat menghindarkan diri dari sekedar mengejar CpasarD atau terjebak
pada Cmanajemen yang bersifat modeD bahkan apa yang kita kenal sebagai
CpseudoscienceD.
II& %ETODA $ENELITIAN
1$
(alam kaitannya dengan penelitian budaya nasional yang menggunakan data !"
sur4ey menunjukkan bahwa populasi dan sampel dalam penelitian Hofstede sangat
terbatas untuk mewakili pengukuran dimensi-dimensi budaya nasional pada suatu
negara tertentu, sehingga
Pada sub bagian metoda penelitian, kita lebih banyak membahas ide tulisan,
pendekatan dan metoda penelitian yang digunakan oleh Hofstede. Pada bagian ini
akan disampaikan beberapa bahasan kritis terkait dengan agreements dan
disagreements. !eberapa hal yang dibahas meliputi jenis penelitian, premis E asumsi,
metoda sampel, serta prosedur penelitian.
2& Jens $ene+t!n
!uku ini berbasis pada dua penelitian yang dilakukan Hofstede. Pertama penelitian
tentang budaya nasional dengan menggunakan data !". Penelitian ini tergolong
kategori jenis penelitian eksploratori dan berdasarkan tujuannya, penelitian ini juga
dapat kita kelompokkan pada jenis penelitian induktif, yaitu penelitian yang memiliki
tujuan untuk mengembangkan (generating) theory atau hipotesis melalui
pengungkapan fakta (ndriantoro E .upomo., 1)))2&7). .edangkan penelitian kedua
tentang budaya organisasional juga dapat kita kelompokkan jenis penelitian
eksploratori yang pada umumnya menggunakan pendekatan induktif.
(i samping itu kedua penelitian ini juga melakukan kombinasi dengan pendekatan
deduktif sehingga kita melihat penelitian ini menggunakan metode double movement
of reflective thought.
1+
"enurut pandangan penelaah, pendekatan pada kedua penelitian ini sangat baik,
namun setting yang relatif terbatas maka hasil penelitian ini seperti halnya penelitian
di bidang organisasi dan manajemen pada umumnya tidak memberikan saran ataupun
tidak pernah menganjurkan Csatu -ara yang terbaikD (%oontA et.al). "eskipun
demikian kedua penelitian yang disarikan dalam buku ini telah memberikan
perspektif dan struktur terhadap komplesitas keragaman budaya pada berbagai le4el.
3& $re*s4 $!r!d/*! d!n Asu*s
(alam buku ini premis dan asumsi yang dilakukan dalam konteks nasional dan
organisasi. .alah satu kelemahan kajian budaya pada umunya adalah masalah durasi
penelitian yang relatif pendek, -enderung bersifat CsnapshootD dan penarikan
kesimpulan dari values indi4idu menjadi shared values organisasi memang tidak
-ukup dengan teknik kuesioner (survey research), melainkan perlu dukungan
obser4asi dengan durasi waktu yang relatif panjang.
.edangkan paradigma dan asumsi dalam penelitian ini memiliki ke-enderungan
trianggulasi pada pendekatan baik kualitatif dinamakan juga pendekatan konstruktifis
naturalistik atau interpretatif dikombinasikan dengan kuantitatif melalui perhitungan
faktor analisis. Paradigma ini menekankan pada pemahaman mengenai masalah-
masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas atau natural setting
yang holistik, kompleks dan rin-i. (engan demikian asumsi yang dibangun juga
konsisten dengan paradigma ini. %ita melihat pendekatan yang dilakukan -ukup baik
namun perlu modifikasi teknik dan kejelasan operasional penelitian.
1#
5& %etod! S!*6e+
Penelitian sebelumnya menggunakan data !" yang dikumpulkan dengan sur4ey
dengan -ara in7depth interviews terhadap karyawan yang dikelola oleh tim ahli ilmu
sosial dari dalam dan luar perusahaan sebagai participant obser4ers. .edangkan
penelitian di (enmark dan !elanda meliputi lebih dari &' unit dari 1' organisasi yang
berbeda, menggunakan data dengan -ara in7depth interviews dari informan terpilih
dan sur4ei kuesioner. Teknik atau metoda sampel yang digunakan adalah stratified
random sampling anggota organisasi.
$& 7!+dt!s Intern!+ d!n E8stern!+
(alam kaitannya dengan penelitian budaya nasional dengan menggunakan data !"
sur4ey menunjukkan bahwa populasi dan sampel dalam penelitian Hofstede sangat
terbatas untuk mewakili pengukuran dimensi-dimensi budaya nasional pada suatu
negara tertentu, sehingga 4aliditas eksternalnya tergolong lemah.
.edangkan 4aliditas internal budaya nasional masih sangat abstrak, walaupun
Hofstede telah men-oba merumuskan ke dalam dimensi-dimensi.
III& THEORITICAL 'RA%E9ORK
Penelitian tentang budaya organisasional (organization culture) dalam buku cultures
and organizations memberikan gambaran yang lebih jelas sekaligus perspektif baru
yang merupakan komplementari term perbedaan budaya nasional.
1,
!anyak kalangan baik manajer, konsultas dan akademisi menyebutkan budaya
(culture) dalam pemahaman yang agak berbeda satu sama lain, sehingga CbudayaD
telah menjadi Ca fadD. 9amun demikian kondisi tersebut paling tidak telah
meninggalkan jejak bagi pengembangan ilmu khususnya teori organisasi. !udaya
organisasional telah mendapatkan status yang mirip dengan struktur, strategi dan
pengendalian. (alam pandangan Fei-k (1)*+) bahwa konstruk CbudayaD dan
CstrategiD bersifat saling melengkapi sebagian yang lain. (alam terminologi
akademis, C!udaya organisasionalD merupakan suatu konstruk, yang merupakan
abstraksi dari fenomena yang dapat diamati dari banyak dimensi. 9amun banyak ahli
ilmu-ulmu sosial dan manajemen belum memiliki C-ommunal opinioD mengenai
definisi budaya organisasional. "eskipun demikian banyak para ahli sepakat pada
karakteristik konstruk budaya organisasional meliputi2
1. "enyeluruh (holistic)
'. Historically determined
7. Terkait dengan konsep antropologi
$. (ikonstruksi se-ara sosial.
+. Tidak berwujud dan tidak kasat mata (soft)
#. .ukar untuk berubah
I7& KONTRIBUSI
1*
(ari perspektif ilmu (science) se-ara umum kita ketahui bahwa penelitian yang
bersifat eksploratori ataupun induktif memberikan kontribusi yang besar bagi
pengembangan ilmu itu sendiri. Hasil penelitian yang dilakukan Hofstede
memberikan kontribusi penting bagi pemahaman tentang perbedaan budaya. (alam
kajian Hofstede dijelaskan bahwa perbedaan budaya nasional sebagai salah satu
faktor penentu yang harus diperhitungkan di samping budaya organisasional jika akan
membuat ramalan yang lebih akurat mengenai perilaku organisasi di negara-negara
yang berlainan. !ahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa budaya nasional
mempunyai dampak yang lebih besar pada karyawan daripada budaya organisasional
(%ent, 1))1). %ontribusi penting Hofstede lainnya adalah empat dimensi budaya
yang diidentifikasi dari data !" meliputi2 power distance! individualism2
collectivism! masculinty2 feminity dan uncertainty avoidance. (alam buku ini pula,
Hofstede menambahkan dimensi short2 long term orientation.
1)
DA'TAR $USTAKA
;dler. 1)*#. 1nternational =imensions of Organizational Behavior. !oston ";2 %ent
Publishing 3ompany
3ooper, E .-hnidler.&'''. Business .esearch /ethods. <.;2 "-Braw-Hill rwin
(unnette, 3ampbell, E Hakel. 1)#,. Organizational Behavior and Human
0erformance. <.;
Gisher (.3. 1)*'. Hn the (ubious Fisdom of @8pe-ting =ob .atisfa-tion to 3orrelate
with Performan-e. 9cademy of /anagement .eview, +2 #',-#1&.
Bibson, 4an-e4i-h, E (onelly. 1)*+. Organisasi. =ilid 1 dan &. =akarta2 @rlangga
Hofstede et.al. 1))'. "easuring HrganiAational 3ultures2 ; Iualitati4e and
Iuantitati4e .tudy ;-ross Twenty 3ases. 9dministrative "cience >uarterly,
7+ (1))')2 &*#-71#
Hofstede, Beerts. 1))$. Cultures 9nd Organizations# "oftware Of The /ind. :ondon2
Harper3ollinsPublishers
ndriantoro, 9. E .upomo, !. 1))). /etodologi 0enelitian Bisnis. =ogjakarta2 !PG@
<B".
%oontA et. al. 1))1. /anajemen. 3etakan ke-$. =akarta, Penerbit @rlangga
%otter, E Heskett. 1))&. Corporate Cultures and 0erformance. 3anada2 "a8well
"a-millan
:uthans, Gred. 1))*. Organizational Behavior. <.;2 rwin "-Braw-Hill
"iner !, =ohns.1)*'. Theories of Organizational Behavior. <.;2 The (ryden Press
&'
Pfeffer, =. 1)*&. Organizations 9nd Organization Theory. <.;2 Pitman Publishing
n-.
6obbins, .tephen P. 1))#. 0erilaku Organisasi# ?onsep! ?ontroversi dan 9plikasi.
=ilid 1 dan &. =akarta2 PT. Prenhallindo
.-hein, @. 1))&. Organizational Culture and :eadership. &
nd
@d. =ossey-!ass
Publishers. .an Gransis-o
.mir-i-h, :inda. 1)*7. 3on-ept of 3ulture and HrganiAational ;nalysis.
9dministrative "cience >uarterly. &*. 77)-7+*
&1

Anda mungkin juga menyukai