Anda di halaman 1dari 3

GAMBARAN KLINIS

Tanda dan gejala klinis skizofrenia menimbulkan tiga masalah inti. Pertama, tidak ada
tanda atau gejala yang patgnomonik untuk skizofrenia;setiap tanda atau gejala yang
ditemukan pada skizofrenia dapat ditemukan di gangguan psikatrik atau neurologis lainnya.
Pengamatan tersebut adalah berbeda dengan pendapat klinis yang sering terdengar bahwa
tanda dan gejala tertentu diagnostik untuk skizofrenia. Dengan demikian, seorang klinisi
tidak dapat mendiagnostik skizofrenia semata-mata dengan suatu pemeriksaan status mental.
Riwayat pasien adalah penting untuk diagnosis skizofrenia. edua, gejala pasien berubah
dengan berjalannya waktu. !ebagai "ontoh, seorang pasien mungkin memiliki halusinasi
ntermiten dan berbagaikemampuan untuk dilakukan se"ara adekuat di dalam situasi sosial.
#tau, "ontoh lain, gejala bermakna dari gangguan mood mungkin juga timbul dan
menghilang selama perjalanan skizofrenia. etiga, klinisi harus memperhitungkan tingkat
pendidikan pasien, kemampuan intelektual, dan keanggotaan kultural dan subkultural.
!ebagai "ontoh, suatu gangguan kemampuan untuk mengerti konsep yang abstrak, dapat
men"erminkan pendidikan atau ke"erdasan pasien. $erbagai organisasi keagamaan dan kultur
mungkin mempunyai kebiasaan yan terlihat aneh bagi pihak luar tetapi dianggap sangat
normal bagi mereka yang berada di dalam lingkungan kultural tersebut.
Tanda dan Gejala Pramorbid
Di dalam rumusan teoretis tentang perjalanan skizofrenia, tanda dan gejala pramorbid
tampak sebelum fase prodromal dari penyakit. Perbedaan tersebut berarti bahwa gejala dan
tanda pramorbid ada sebelum proses penyakit menunjukkan dirinya dan tanda serta gejala
prodromal adalah bagian dari gangguan yang sedang berkembang. Riwayat pramorbid yang
tipikal tetapi tidak tanpa ke"uali dari pasien skizofrenia adalah bahwa mereka mempunyai
kepribadian skizoid atau skizotipal. epribadian tersebut mungkin ditandai sebagai pendiam,
pasif, dan intro%er; sebagai akibatnya, anak memiliki sedikit teman. !eorang remaja
praskizofrenik mungkin tidak memiliki teman dekat dan tidak memiliki pa"ar dan mungkin
menghindari olahraga tim. Remaja tersebut mungkin senang menonton film atau tele%isi atau
mendengarkan musik untuk keluar dari aktifitas sosial.
Tanda dan gejala prodromal hampir tanpa ke"uali se"ara retrospektif setelah diagnosis
skizofrenia dibuat. Dengan demikian, keabsahannya menjadi tidak pasti; jika skizofrenia
didiagnosis, pengingatan retrospektif tentang tanda dan gejala awal adalah terpengaruh.
&amun demikian, walaupun perawatan di rumah sakit yang pertama sering dianggap sebagai
awal gangguan, tanda dan gejala sering kali telah ada selama berbulan-bulan bahkan
bertahun-tahun. Tanda dan gejala tersebut telah dimulai dengan keluhan di sekitar gejala
somatik, sperti nyeri kepala, nyeri punggung dan otot, kelemahan dan masalah pen"ernaan.
Diagnosis awal mungkin gangguan berpura-puta atau gangguan somatisasi. eluarga dan
teman-teman akhirnya memperhatikan bahwa orang tersebut telah berubah dan tidak lagi
berfungsi baik dalam aktifitas pekerjaan, sosial, dan pribadi. !elama stadium tersebut pasien
mungkin mulai mengembangkan minat baru di dalam gagasan abstrak, filosofi, ilmu gaib,
atau masalah keagamaan. Tanda dan gejala prodromal tambahan adalaha perilaku sangat
aneh, afek yang abnormal, bi"ara yang tidak lazim, gagasan aneh, dan pengalaman perseptual
yang asing.
Pemeriksaan Status Mental
Penjelasan umum. Penampilan umum dari pasien skizofrenia dapat berma"am-
ma"am dari orang yang sama sekali a"ak-a"akan, berteriak-teriak, teragitasi sampai orang
yang berdandan se"ara obsesif, sangat tenang, dan tidak bergerak. Di antara kedua kutub
tersebut,pasien mungkin senang beribi"ara dan mungkin menunjukkan postur tubuh yang
aneh. Perilaku mungkin menjadi teragitasi atau menyerang, tampaknya dalam suatu "ara yang
tidak terpro%okasi tetapi biasanya sebagai respon terhadap halusinasi. Perilaku tersebut
berbeda se"ara dramatis pada stupor katatonik, sering kali hanya disebut katatonik, di mana
pasien tampaknya tanpa kehidupan sama sekali dan mungkin menunjukkan tanda sepeti
kebisuan, negati%isme, dan kepatuhan otomatis. 'leksibilitas lilin (wa)y fle)ibility*
digunakan untuk tanda umum pada katatonia, tetapi hal ini sekarang adalah jarang. Presentasi
yang kurang ekstrem dari tipe tersebut mungkin adalah penarikan diri dari lingkungan sosial
yang jelas dan egosentrisitas, tidak adanya bi"ara atau gerakan spontan, dan tidak adanya
perilaku yang diarahkan tujuan. Pasian katatonik mungkin duduk tanpa bergerak dan tidak
bi"ara di kursinya, berespon terhadap pertanyaan hanya dengan jawaban singkat, dan
bergerak hanya bila diperintah. Perilaku lain yang jelas mungkin adalah ke"anggungan atau
kekakuan yang aneh dalam pergerakan tubuh, tanda yang sekarang terlihat sebagai
kemungkinan menyatakan patologi di ganglia basalis. Pasien skizofrenik sering kali memiliki
dandanan yang buruk, tidak mandi, dan berpakaian terlalu tebal bagi temperatus lingkungan
di sekelilingnya. Perilaku aneh lainnya adalah tiks, stereotipik, manerisme, dan kadang-
kadang, ekopraksia, di mana pasien meniru postur atau perilaku pemeriksa.
P+R#!##& PR+,! (PR+-,. '++/0&1*. $eberapa klinnisi melaporkan suatu
perasaan prekoks, suatu pengalaman intuitif dalam kemampuan mereka menegakkan rapport
emosional dengan pasien. 2alaupun pengalaman ini adalah sering, tidak ada data yang
menyatakan bahwa hala tersebut merupakan kriteria yang sah atau dapat diper"aya dalam
diagnosis skizofrenia.
Mood, perasaan, dan aek. Depresi dapat merupakan suatu "iri dari psikosis akut
dan suatu akibat dari suatu episode psikotik. 1ejala depresif kadang-kadang disebut sebagai
depresi sekunder pada skizofrenia atau sebagai gangguan depresif pas"apsikotik dari
skizofrenia. $eberapa penelitian menyatakan bahwa kira-kira 34 persen dari semua pasien
skizofrenia memenuhi kriteria untuk gangguan depresif pas"apsikotik dari skizofrenia yang
didefinisikan se"ara "ermat. $eberapa data menunjukkan bahwa depresi berhubungan dengan
adanya gejala ekstrapiramidalis akibat antipsikotik. Data tersebut mengarahkan bahwa pasien
skizofrenik dengan "iri depresif adalah rentan terhadap efek samping ekstrapiramidalis dari
antipsikotik. 0rama perasaan lain adalah kebinggungan, teror, perasaan terisolasi, dan
ambi%alensi yang melanda.
1+5#/# #'+T0 /#0&&6#. Dua gejala afektif lainnya yang sering ditemukan
dalam skizofrenia adalah penurunan responsi%itas emosional, yang sering kali "ukup parah
sehingga memerlukan label anhedonia, dan emosi yang sangat aktif dan tidak sesuai, seperti
penyerangan yang ekstrem, kegembiraan, dan ke"emasan. !uatu afek yang datar atau tumpul
dapat merupakan suatu gejala penyakitnya sendiri, efek samping parkinsonsme dari medikasi
antipsikotik, atau depresi. Perbedaan gejala tersebut dapat merupakan tantangan klinis. Pasien
yang sangat emosional mungkin menggambarkan perasaan kemahakuasaan yang meluap-
luap, kegembiraan religius yang luar biasa, teror tentang disintegrasi jiwa mereka, atau
ke"emasan yang melumpuhkan tentang keruntuhan jagat raya.

Anda mungkin juga menyukai