Anda di halaman 1dari 46

Deterjen Ramah Lingkungan

Deterjen adalah campuran berbagai bahan (biasanya berasal dari turunan minyak
bumi), yang digunakan untuk membantu membersihkan (mencuci) sesuatu. Istilah
deterjen digunakan untuk membedakannya dengan pembersih lainnya yg lebih dulu
ada, yaitu sabun. Deterjen memiliki perbedaan mencolok jika dibandingkan dengan
sabun, yaitu memiliki daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh
kandungan mineral-mineral tertentu di dalam air.
Pada mulanya, bahan deterjen hanya terbuat dari air, minyak dan bahan kasar seperti
pasir basah. Pada tahun 1913, deterjen mulai menggunakan bahan sintetis, hal ini
dipelopori oleh A Reychler, seorang ahli kimia dari Belgia. Semenjak itu bahan-bahan
penyusun deterjen terus berkembang dan bervariasi.
MANFAAT
Deterjen biasanya digunakan untuk:
1. Membersihkan atau mencuci pakaian.
2. Membersihkan badan (seperti: shampoo, sabun cuci tangan, dll)
3. Membersihkan atau mencuci alat-alat rumah tangga (seperti: gelas dan piring)
4. Membersihkan rumah (seperti: lantai, porselen, plastic dan metal)
Selain membersihkan / menghilangkan kotoran, deterjen juga mampu membunuh
kuman dan bakteri serta memperpanjang umur dari kain, karpet dan peralatan rumah
tangga lainnya.
BAHAN PEMBENTUK
Pada umumnya deterjen terdiri dari bahan-bahan sebagai berikut:
1. Surfaktan - surface active agent, merupakan zat aktif permukaan yang
mempunyai kemampuan berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka
lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air sehingga
memudahkan proses pelepasan kotoran yang menempel pada permukaan bahan
/ material. Secara garis besar, terdapat empat kategori surfaktan yang
digunakan, yaitu:
o Anionik (Alkyl Benzene Sulfonate ABS dan Linier Alkyl Benzene Sulfonate
- LAS)
o Kationik (Garam Ammonium)
o Non ionic (Nonyl phenol polyethoxyle)
o Amphoterik (Acyl Ethylenediamines)
2. Builder pembentuk, berfungsi meningkatkan efisiensi proses pencuci dari
surfaktan dengan cara menon-aktifkan mineral penyebab kesadahan air. Secara
garis besar, terdapat empat kategori builder yang digunakan, yaitu:
o Phosphates (Sodium Tri Poly Phosphate - STPP)
o Acetates (Nitril Tri Acetate NTA dan Ethylene Diamine Tetra Acetate -
EDTA)
o Silicates (Zeolith)
o Citrates (Citrate acid)
3. Filler pengisi, merupakan bahan tambahan yang berfungsi meningkatkan
kuantitas dari bahan-bahan lainnya (tidak mempunyai kemampuan
meningkatkan daya cuci). Bahan yang digunakan biasanya:
o Sodium sulfate
4. Aditif - suplemen / tambahan, digunakan untuk membuat deterjen lebih
menarik, misalnya pewangi, pelarut, pemutih dan pewarna. Biasanya bahan
yang ditambahkan adalah:
o Enzyme
o Borax
o Sodium chloride
o Carboxy Methyl Cellulose - CMC
DAMPAK NEGATIF KEPADA MANUSIA
1. Bahan surfaktan (LAS) dapat menyebabkan permukaan kulit menjadi kasar,
hilangnya kelembaban alami dan meningkatkan permeabilitas permukaan kulit.
2. Mampu mempengaruhi kerja hormon pada tubuh, sehingga dapat
mengakibatkan masalah pada kemampuan reproduksi (pria penurunan jumlah
dan kualitas sperma), asma, penyakit kulit, alergi dan bahkan kanker hati
3. Mengiritasi sistem pernapasan manusia dan dapat menyebabkan mual
DAMPAK NEGATIF KEPADA LINGKUNGAN / ALAM
1. Bahan surfaktan (ABS) sulit terurai di alam, sehingga dapat menimbulkan
masalah keracunan pada biota air. Selain itu bahan ini juga merusak organ
pernafasan (insang) pada ikan.
2. Busa deterjen yang dibuang ke kali / sungai menyebabkan kontak air dan udara
menjadi terbatas sehingga menurunkan proses pelarutan oksigen kedalam air.
Hal ini menyebabkan organisme didalam air kekurangan oksigen, hingga bisa
menimbulkan kematian.
3. Bahan builder (STPP) dalam jumlah yang terlalu banyak dapat menyebabkan
pengkayaan unsur hara (eutrofikasi) yang berlebihan pada air, sehingga air
kekurangan oksigen akibat pertumbuhan dan perkembangan algae
(phytoplankton) yang cepat. Algea juga merupakan makanan bakteri. Sehingga
perkembangannya memicu populasi bakteri yang berlebihan. Hal ini
mengakibatkan kebutuhan akan oksigen meningkat dan pada akhirnya
membahayakan kehidupan mahluk hidup didalam air.
4. Bahan surfaktan (ABS) dapat menyebabkan biota sungai dan laut mengalami
mutasi gen
MITOS YANG SALAH TENTANG DETERGEN
1. Makin banyak busanya makin bersih hasilnya. Tidak ada hubungan antara
jumlah busa dengan hasil yang dicapai oleh deterjen. Justru semakin banyak
busa menyebabkan kita membutuhkan lebih banyak air yang digunakan untuk
membilas. Tenaga pun lebih banyak keluar begitu juga dengan waktu.
2. Makin banyak fungsinya makin baik (seperti: memiliki fungsi pemutih,
pengharum, pengkilap dan lain sebagainya). Semakin banyak fungsinya berarti
semakin beragam bahan kimia yang digunakan, hal ini tentunya meningkatkan
efek negative nya kepada manusia dan lingkungan.
CARA MEMILIH DETERJEN YANG BAIK
Apabila kita sulit menemukan deterjen yang alami / ramah lingkungan, berikut
beberapa panduan yang bisa digunakan ketika kita membeli deterjen di toko / mini
market.
1. Belilah produk yang mencantumkan kandungan bahannya dengan lengkap dan
telah lolos seleksi serta penelitian dari pemerintah
2. Pilihlah yang bahan surfaktan nya ramah lingkungan (LAS / LABS)
3. Pilihlah yang kandungan fosfatnya paling rendah (kalau bisa tidak ada). Karena
air deterjen yang berasal dari kandungan fosfat yang rendah (apalagi nil) masih
bisa digunakan untuk menyiram tanaman.
4. Pilihlah yang kandungan NaOH nya paling rendah, karena bahan ini dapat
menyebabkan panas pada tangan dan pakaian / bahan menjadi rapuh.
5. Pilih deterjen yang sedikit busanya.
DETERJEN RAMAH LINGKUNGAN
Berikut adalah daftar bahan yang bias menggantikan fungsi deterjen dan tentunya
tetap ramah lingkungan.
1. Baking soda. Bisa digunakan untuk membersihkan dan mencerahkan pakaian,
serta alat-alat dan perabotan rumah tangga
2. Asam cuka. Bisa digunakan untuk membersihkan dan melembutkan pakaian
3. Jeruk lemon. Bisa digunakan untuk membersihkan, memutihkan dan membuat
pakaian wangi. Selain itu ia juga bias digunakan untuk membersihkan alalt-alat
dan perabotan rumah tangga
4. Boraks larutan garam berkonsentrasi tinggi. Bisa digunakan untuk mencuci dan
mencemerlangkan warna pakaian. Selain itu juga bias digunakan untuk
membersihkan peralatan dapur dan toilet
5. Lerak. Kandungan saponin pada lerak menghasilkan busa yang dapat berfungsi
seperti deterjen. Selain bisa digunakan pada pakaian, lerak juga bisa digunakan
untuk membersihkan peralatan dapur, lantai bahkan aman digunakan untuk
memandikan hewan peliharaan (seperti: kucing dan anjing)


Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga

1. BAHAN PEMBERSIH
Pada dasarnya pembersih badan, pembersih pakaian dan pembersih lantai memiliki sifat yang
sama, semuanya adalah sabun atau deterjen. Sabun adalah bahan kimia yang terbuat dari bahan alam,
seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa. Contoh bahan
kimia basa, yaitu kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH). Adapun detergen adalah
senyawa kimia bernama alkyl benzene sulfonat (ABS) yang direaksikan dengan natrium hidroksida
(NaOH). Bahan ABS diperoleh dari pengolahan minyak bumi.. Sabun dan deterjen dapat berfungsi
sebagai pembersih karena sabun memiliki dua sifat sekaligus, yaitu sifat polar dan sifat non polar. Air
disebut sebagai larutan yang bersifat polar artinya larutan yang dapat bermuatan listrik, meskipun sangat
lemah. Minyak bersifat non polar artinya tidak dapat bermuatan listrik. Minyak yang bersifat non polar
tidak dapat bercampur dengan air yang bersifat polar. Agar minyak dan air dapat bercampur maka
digunakan sabun yang memiliki dua sifat, yaitu satu sisi bersifat non polar dan sisi lain bersifat polar. Air
yang bersifat polar diikat oleh ujung sabun yang bersifat polar sedangkan minyak/lemak/kotoran organik
yang bersifat non polar diikat oleh ujung sabun lainnya yang bersifat non polar juga. Perbedaan detergen
dengan sabun antara lain daya cuci detergen lebih kuat dibandingkan sabun dan detergen dapat bekerja
pada air sadah. Akan tetapi sabun lebih mudah diurai oleh mikroorganisme dari pada deterjen.

a. Pembersih Badan
Bahan-bahan kimia yang termasuk kategori pembersih badan sangat banyak misalnya sabun
mandi, pasta gigi, sampho, pembersih muka dan pencuci tangan.

SABUN : Kandungan utama sabun adalah Na-karboksilat (RCOONa), sabun mandi dibuat dari
campuran basa dengan minyak. Umumnya basa yang digunakan adalah kalium hidroksida (KOH). Pada
beberapa sabun mandi ditambahkan sulfur yang berfungsi sebagai antiseptik. Garam mandi merupakan
zat aditif yang berfungsi memberi nilai tambah bagi sebuah peran sabun mandi. Garam mandi umumnya
mengandung garam-garam anorganik, minyak esensial dan pewangi.

PASTI GIGI. Hampir setiap hari orang memakai pasta gigi, karena tidak ingin sakit gigi. Sakit gigi
umumnya disebabkan karies atau disebut demineralisasi (penghilangan mineral). Karies timbul karena
adanya plak gigi yang merupakan lengketan bakteri dan produk-produk yang terbentuk pada permukaan
gigi. Jenis bakteri ini dapat meningkatkan keasaman gigi, akibatnya email gigi ikut larut dan timbullah
karies. Umumnya pasta gigi mengandung fluorida yang berfungsi sebagai pembunuh bakteri dan
kalsium.

SAMPHO. Sampho berfungsi membersihkan rambut. Kemalangan menggunakan sampo dapat
menyebabkan adanya ketombe di kulit kepala. Penyebab ketombe adalah polusi udara dan masalah
psikis seperti stress. Seseorang yang berketombe akut akan mengalami kerusakan kulit kepala, mulai
dari rasa gatal hingga infeksi.
.

b. Pembersih Pakaian
Sabun cuci pakaian dapat dibagi dua, yaitu sabun dan detergen. Sabun dan detergen memiliki
fungsi yang sama, yaitu bila ditambahkan ke dalam air, dapat melepaskan kotoran dari suatu benda.
Cara kerjanya adalah menurunkan tegangan permukaan air, sehingga air mudah membasahi bahan,
kemudian sabun atau detergen menarik kotoran dari bahan, menahan kotoran agar tetap sebagai
suspensi dalam air. . Kotoran yang bersifat nonpolar, seperti minyak atau lemak tidak akan hilang jika
hanya dibersihkan menggunakan air. Oleh karena itu, diperlukan detergen sebagai pembersihnya. Ujung
hidrofob detergen yang bersifat nonpolar mudah larut dalam minyak atau lemak dari bahan cucian. Maka
ketika menggosok atau memeras pakaian membuat minyak atau lemak menjadi butiranbutiran lepas
yang dikelilingi oleh lapisan molekul detergen. Gugus polarnya berada di luar lapisan sehingga butiran itu
larut di air. Detergen dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
1) Detergen yang dibuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya lurus. Bahan ini dapat dihancurkan
oleh mikroba (Biodegradable)
2) Detergen yang dbuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya bercabang. Bahan ini tidak dapat
dihancurkan oleh mikroba (Unbriodegradable)

Komponen detergen ada 3 yaitu :
1. Surfaktan berfungsi meningkatkan daya pembahasan air sehingga kotoran yang berlemak dapat dibasahi,
mengendorkan dan mengangkut kotoran dari kain dan mensuspensikan kotoran yang telah terlepas,
sehingga kotoran tidak menempel kembali pada barang yang dicuci. Macam-macam surfaktan yang
digunakan pada detergen yaitu:
a) Linear alkil benzena sulfanat (LAS), etoksisulfat, alkil sulfat, memiliki daya bersih yang sangat baik,
dengan busa yang sangat banyak, biasanya digunakan untuk pencuci kain dan pencuci piring.
b) Etoksilat, dapat mencuci dengan baik hampir semua jenis kotoran dan dapat bekerja di air sadah (air
yang kandungan mineralnya tinggi)
c) Amonium kuarterner digunakan pada pelembut (softener)
d) Imidazolin dan betain, digunakan untuk pencuci alat-alat rumah tangga.

2. Penguat (builder) berfungsi meningkatkan efesiensi surfaktan, membantu menciptakan kondisi keasaman
yang tepat agar proses pembersihan dapat berlangsung lebih baik serta membantu mendispersikan dan
mensuspensikan kotoran yang telah lepas. Builder yang digunakan adalah senyawa kompleks fosfat,
natrium sitrat, natrium karbonat, natrium silikat atau zeolet.

3. Parfum : berfungsi memberi aroma pada sabun atau deterjen.

c. Pembersih Lantai
Pembersih lantai umumnya mengandung formalin sebagai bahan aktif. Formalin berfungsi sebagai
pembunuh kuman, akan tetapi beracun jika termakan. Untuk itu berhati- hatilah menggunakan pembersih
lantai. Untuk lebih memberikan kenyamanan pada si pemakai, biasanya pembersih lantai diberi pewangi.
Hal ini karena bau formalin yang tidak enak.
Rumah atau kamar mandi yang berporselen biasanya menggunakan pembersih porselen.
Pembersih porselen memiliki komposisi yang berbeda dengan pembersih lantai. Biasanya pembersih
porselen dibuat dari asam-asam kuat seperti klorida (HCL). Asam tersebut berguna untuk melarutkan
kotoran yang ada di porselen.

d. Pembersih Peralatan Dapur
Dari dulu sampai sekarang, banyak orang yang masih menggunakan abu untuk membersihkan
peralatan makan. Hal ini sebenarnya cukup baik, karena pada abu terdapat zat yang dapat membantu
menghilangkan kotoran. Namun, untuk efektivitas orang telah menggunakan sabun pembersih peralatan
masak. Walaupun di beberapa rumah tangga masih mencampurkan dengan abu.


2. BAHAN PEMUTIH
Pemutih adalah sejenis sabun, umumnya cair, namun bukan sabun, yang digunakan untuk
memutihkan pakaian. Pemutih umumnya memiliki bahan aktif klorin. Zat ini cukup berbahaya, maka hati-
hati dalam menggunakannya. Selain klorin, bahan aktif lainnya adalah sodium perborat. Sodium perborat
berupa bubuk berwarna putih yang banyak digunakan untuk memutihkan tekstil.
Tidak hanya pakaian yang menggunakan pemutih. Akibatnya banyaknya iklan di televisi yang
memunculkan pemikiran bahwa orang cantik adalah yang berkulit putih, maka banyak orang membeli
pemutih wajah. Berhati-hatilah dalam menggunakan pemutih wajah, karena da yang menggunakan
merkuri.

3. BAHAN PEWANGI
Wangi-wangian yang dipakai di badan, digunakan di ruangan, atau disemprotkan ke pakaian, pada
dasarnya adalah sama, hanya bahan pencampuranya saja yang berbeda. Jaman dahulu, orang
mengambil wangi-wangian dengan cara penyulingan (destilasi) dari tumbuh-tumbuhan asli. Sekarang,
orang membuat wangi-wangian di pabrik dengan bahan baku yang berasal dari minyak bumi. Jadi, wangi
melati dari parfummu sama dengan wangi melati yang ada di bunga melati, namun sumbernya berbeda.
Wangi yang ada di parfum bajumu sama sekali bukan dari bunga melati sungguhan. Namun, dibuat
sedemikian rupa agar mirip dengan melati sungguhan. Menarik bukan?


4. INSECTISIDA
Banyak jenis dan merek obat anti nyamuk yang dijual. Misalnya, obat banti nyamuk bakar, seperti
baygon, tiga roda, garuda, dan masih banyak lagi. Belum lagi obat anti nyamuk jenis oles (lotion),
semprot, dan elektrik.
Bahan-bahan pengusir nyamuk tersebut dapat digolongkan ke dalam jenis pestisida, atau lebih
spesifik lagi disebut dengan istilah insektisida. Untuk lebih jelasnya, pestisida adalah racun yang
digunakan oleh manusia untuk membasmi hama. Pestisida terdiri atas beberapa jenis;
Insektisida, digunakan untuk membasmi serangga seperti nyamuk, kecoa, lalat, dan sebagainya.
Herbisida, digunakan untuk membasmi tumbuhan pengganggu atau gulma.
Fungisida, digunakan untuk membasmi jamur atau cendawan.
Rodentisida, digunakan untuk membasmi binatang pengerat seperti tikus.
dan masih banyak lagi.

obat anti nyamuk sebagai bagian dari pestisida, sebenarnya adalah sejenis racun. Untuk itu hati-hati
dalam penggunaan obat anti nyamuk tersebut. Obat anti nyamuk umumnya menggunakan bahan aktif
organoposfat atau sejenis octachlorofil ether. Tentu kedua bahan itu sangat Tentu kedua bahan itu
sangat beracun.

EFEK SAMPING BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA DAN CARA PENCEGAHANNYA

1. Efek Samping Pembersih dan Cara Pencegahannya
Sabun mandi, sabun cuci, pembersih lantai, sampo, dan pasta gigi adalah bahan-bahan kimia yang
hampir digunakan setiap hari. Air sisa penggunaan bahan-bahan tersebut, oleh masyarakat kita sebagian
besar dibuang di sungai. Akibatnya sungai menjadi tercemar, sehingga ekosistem yang ada di dalamnya
menjadi rusak, misalnya ikan-ikan di sungai banyak berkurang. Disamping itu banyak masyarakat yang
tingal di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) yang menderita penyakit kulit, sebab beberapa
penduduk menggunakan air sungai sebagai sumber air untuk mencuci pakaian, mandi, mencuci
peralatan masak, dan yang lainnya. Selain itu bahan-bahan pembersih juga dapat berdampak langsung
terhadap manusia itu sendiri. Contohnya, sabun cuci atau detergen. Pemakaian detergen berlebih dan
tangan bersentuhan langsung dengannya, dapat menyebabkan iritasi kulit. Kulit terasa kering, melepuh,
retak-retak, dan mudah terkelupas. Hal ini jika dibiarkan berlanjut dapat mengakibatkan eksim kulit.

Cara Pencegahannya
1) Menggunakan detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS yang rendah.
2) Menggunakan detergen yang mudah terurai, seperti sodium dodesil sulfat (SDS).
3) Menyimpan sabun pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.
4) menghindari penggunaan pasta gigi berlebih.
5) Penggunaan pembersih piring harus hati-hati. Lebih baik menggunakan sabun pencuci piring cair. Sabun
cair lebih lunak dibandingkan sabun colek atau detergen. Apabila telah dicuci, usahakan jangan
digunakan sebelum peralatan tersebut kering. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah adanya sabun
yang termakan oleh kita, karena masih tersisa di piring, sendok, atau gelas. Sabun yang termakan oleh
manusia dapat menyebabkan penyakit degenaratif, seperti kanker atau tumor.

2. Efek Samping Pemutih dan Cara Pencegahannya
Banyak pemutih wajah yang menggunakan merkuri. Merkuri dalam tubuh bersifat racun. Untuk
pencegahan, gunakan pemutih wajah yang tidak mengandung merkuri. Atau lebih baik menggunakan
bahan-bahan pemutih wajah alami. Pemutih pakaian sebagaian besar dibuat dari jenis bahan kimia yang
sangat kuat. Umumnya bersifat korosif. Oleh karena itu, hindari kontak langsung dalam waktu lama.

3. Efek Sampin Pewangi dan Cara Pencegahannya
Bahan pewangi yang sering menimbulkan maslaah terutama berasal dari pewangi ruangan dan
pewangi badan. Umumnya, pewangi menggunakan senyawa cloro fluoro carbon atau dikenal dengan
nama CFC. Gas ini di udara bereaksi dengan ozon. Ozon berfungsi melindungi bumi dari sinar ultraviolet
yang dapat menyebabkan kanker. Karena ozon bereaksi dengan CFC, maka ozon semakin tipis dan
akhirnya hilang sama sekali. Di belahan bumi utara ada daerah yang sudah bocor ozonnya. Apabila ozon
rusak, dampaknya adalah serangan sinar ultraviolet terhadap penghuni bumi.
Beberapa pewangi dapat menyebabkan dampak negatif secara langsung. Misalnya menyebabkan
iritasi kulit. Penghisapan langsung pewangi semprot dapat menyebabkan gangguan pada sistem
pernafasan. Oleh karena itu, hindari mencium langsung pewangi pada saat disemprotkan.

4. Efek Samping Insektisida dan Cara Pencegahannya
Insektisida yang sering digunakan di rumah umumnya adalah obat anti nyamuk, anti keceoa, dan
sejenisnya. Obat anti nyamuk umumnya terbuat dari bahan aktif dichlorovynil dimethyl phosfat (DDVP),
propoxur (karbamat), dan diethyltoluamide. Bahan-bahan ini mengandung racun. Kandungan tertinggi
dalam bentuk bakar, semprot, kemudian elektrik. Pada beberapa obat nyamuk bakar terdarpat
octacholofil ether, dikenal dengan nama S2. S2 memiliki daya tahan lebih lama jika berada dalam suatu
ruangan. Dengan sifatnya yang karsinogenik (penyebab kanker) dan mutagenik, maka S2 sangat
berbahaya.

Cara Pencegahannya
1) menggunakan produk pembasmi serangga seperlunya, atau Mengurangi pemakaian insektisida secara
berlebihan
2) tidak menggunakan produk pembasmi serangga aerosol yang mengandung CFC.
3) Selalu menjaga kebersihan lingkungan.
4) Menggunakan bahan pembasmi serangga (insektisida) yang lebih ramah lingkungan, seperti
insektisida biologis, pengembangan hama jantan mandul, dan memanfaatkan ekstrak bunga atau daun
tertentu
Sumber :


LAPORAN 1 (Pengenalan Alat dan Bahan Pembersih)
BAB V
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
1. A. Hasil Pengamatan
1.1 Pengenalan Bahan Pembersih
Tabel 1
Nama Produk
dan gambar
Bahan Aktif Kegunaan Cara Pemakaian Cara
Menghindari
Bahaya
Rinso (cair)


16% Natrium Alkil
Benzena Sulfonat,
6% Natrium Lauril
Eter Sulfat, 2%
Alkohol Etoksilat.
Mencucu benda
kotor seperti
pakaian.
Oleskan rinso cair
pada noda
pakaian, kucek,
diamkan. Larutkan
1 sachet rinso
detergen cair ke
10L air,rendam
pakaian 30 menit.
Kucek seperlunya
dan bilas.
Simpan di tempat
kering,
tertutup,jauhkan
dari anak-anak.
Detergen Daia LAS Membersihkan
piring, gelas, dan
semua perabot
rumah tangga.
Larutkan dalam
air dan gosok ke
tempat yang
kotor, bilas.
Simpan di tempat
kering.
Jangan terkena
mata.
Jauhkan dari
anak-anak.
Soklin softener



Sodium Dodecyl
Benzene Sulfonat
Membersihkan
sekaligus
melembutkan.
Larutkn dalam air.
Masukkan
rendaman.
Simpan di tempat
kering.
Jauhkan dari
anak-anak.
Ekonomi

Sodium Alkil
Benzene Sulfonat
Hilangkan bau tak
sedap, mencuci
Oleskan pada
pakaian yang
kotor, kucek, dan
Jauhkan dari
jangkauan anak-
hingga bersih bilas. anak.
Simpan di
tempat yang
kering.
Sunlight

15% (Natrium Alkil
Benzena Sulfonat,
Natrium Lauril
Eter Sulfat).
Pembersih lemak Larutkan dalam
air, masukkan
spons, dan gosok
pada benda kotor.
Juhkan dari
jangkauan anak-
anak.
Abu Gosok



Karbon Membersihkan
npda membandel.
Taburkan pada
benda kotor,
gosok, dan bilas.
Jauhkan dari
hidung, mata, dan
jangkauan anak-
anak.
VIM super KIFA

Clorin Mencuci
peralatan makan,
seperti, piring,
gelas, dll.
Aliri peralatan
tersebut dengan
air. Setelah itu,
taburkan Vim lalu
gosok dan bilas.
Jauhkan dari
anak-anak.
Hindari kontak
yang terlalu
lama dengan
tangan.
Simpan di
tempat kering.

Pembahasan :
Pada praktikum pengenalan bahan pembersih telah di jelaskan cara-cara menggunakan bahan
pembersih yang baik. Di sini kita mempelajari bahan-bahan pembersih seperti rinso (cair),
detergen daia, soklin softener, ekonomi, sunlight, abugosok, dan VIM super kifa. Dari semua
bahan pembersih yang ada, ada yang dapat digunakan untuk pembersih peralatan dapur seperti
ekonomi, sunlight, abugosok, dan VIM, ada yang dapat di gunakan untuk pembersih pakaian
seperti rinso (cair), detergen daia, soklin softener, ekonomi. Bahan pembersih ekonomi bisa di
gunakan untuk membersihkan pakaian dan peralatan dapur. Untuk membersihkan tabung atau
botol juga dapat menggunakan bahan pembersih sunlight, rinso, detergen daia.
Dari semua bahan pembersih yang ada di sini, memiliki kelebihan dan kelamahannya masing-
masing. Misalnya pada bahan pembersih sabun cair, sabun cair yang mengandung natrium bisa
menghilangkan bau amis, lemak, dan minyak yang masih menempel di peralatan makan dan
dapur. Namun kelemahan dari sabun cair adalah kurang efektif jika dipakai pada perlatan yang
terbuat dari plastik.
Dibanding dengan sabun cair, deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci
yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air. Detergen juga mengandung
surfaktan. Surfaktan (surface active agent) merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai
ujung berbeda yaitu hidrofil (suka air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan Aktif ini berfungsi
untuk menurunkan tegangan permukaan air sehingga dapat melepaskan kotoran yang menempel
pada permukaan bahan. Yang termasuk surfaktan yaitu Alkyl Benzene Sulfonate (ABS) dan
Linier Alkyl Benzene Sulfonate (LAS).
Namun detergen juga memiliki kelemahan. Kelemahannya adalah dapat membuat tangan terasa
panas. Saya akan coba jelaskan bagaimana ini bisa terjadi. Bahan kimia yang merupakan bahan
deterjen ada yang termasuk keras dan ada pula yang termasuk lunak. Keras-lunaknya deterjen
tergandung pada kadar pH (tingkat keasaman atau kebasaan) jenis zat-zat kimia di dalam
deterjen, terutama dari bentuk rantai kimia dan jenis gugus fungsi surfaktan. Detergen bersifat
basa. Dari kadar pH deterjen yang sangat basa (9,5-12), diketahui bahwa deterjen memang
bersifat korosif. Hal ini dapat mengakibatkan iritasi pada kulit. Sementara pada susunan rantai
kimia surfaktan terdapat formulasi bahwa semakin panjang dan bercabang rantai surfaktan, akan
semakin keras deterjen tersebut. Sedangkan dari jenis gugus fungsinya, maka gugus fungsi
sulfonat bersifat lebih keras dibandingkan gugus fungsi karboksilat. Deterjen yang keras dapat
menimbulkan masalah pada kulit. Biasanya bila terkena deterjen yang keras, kulit terasa kering,
melepuh dan retak-retak, kulit tangan gampang mengelupas, hingga timbulnya bintik-bintik gatal
berair di telapak tangan maupun kaki. Untuk mengatasi itu, sebaiknya orang yang menggunakan
detergen harus menghindari kontak langsung kulit dengan deterjen. Kalaupun sudah terlanjur
kontak, maka tangan/ kaki yang terkena harus cepat dibilas air bersih dan dikeringkan.
1.2 Pengenalan Alat Pemberesih
Tabel 2
Nama Alat dan Gambar Kegunaan Cara penggunaan Cara Pemeliharaan
Sikat pakaian

Menghilangkan
kotoran pada benda
seperti pakaian.
Disikat pada benda/
pakaian yang bernoda.
Keringkan setelah di
pakai agar tidak
berjamur.
Sikat Tabung/ Botol

Membersihkan
kotoran pada botol
atau tabung.
Disikat pada tabung
yang kotor.
Keringkan setelah
pemakaian.
Spons


Pencuci serba guna. Gosok pada benda
yang kotor.
Keringkan setelah
pemakaian.


Kuas

Membersihkan neraca
analitik, mengoleskan
mentega pada Loyang.
Sikat pada daerah yang
kotor.








Bersihkan setelh
pemakaian
Sikat kawat

Membersihkan noda
membandel.
Sikat pada benda yang
bernoda.
Bersihkan setelah
pemakaian.
Sikat setrika

Membersihkan
noda/kotoran dari
benda.
Sikat pada benda yang
bernoda.
Keringkan setelah
pemakaian.
Livina Kitchen Brush

Membersihkan Noda di
dapur.
Sikat pada benda yang
bernoda.
Bersihkan dan
keringkan setelah
pemakain.
Sabut Kawat


Membersihkan
kotoran membandek
pada benda.
Gosok pada benda
yang kotor.
Bersihkan setelah
pemakaian.
Magic Towel

Mengelap benda yang
basah.
Lap pada benda yang
masih basah.
Bersihkan setelah
pemakaian.
Simpan dalam
keadaan lembab.
Sikat Lantai Membersihkan lantai Sikat pada lantai yang Bersihkan setelah



yang kotor. kotor. pemakaian.

Pembahasan :
Pada saat membersihkan alat-alat laboratorium, kita juga membutuhkan alat bantu untuk
membersihkan kotoran-kotoran yang tidak dapat di jangkau oleh tangan kita. Pada praktikum
kali ini kita mempelajari bagaimana menggunakan alat pembersih dengan sikat pakaian, sikat
tabung/bototl, spons, kuas, sikat kawat, sikat setrika, livina kitchen brush, sabut kawat, magic
towel, sikat lantai. Masing-masing alat memiliki fungsinya sendiri yang sudah saya tulis pada
tabel 2.
Agar alat-alat laboratorium dan alat pembersihnya awet, maka harus dirawat sebaikbaiknya.
Dengan cara di cuci atau di bersihkan setelah pemakaian. Seperti pada alat pembersih, peralatan
ini sering terabaikan karena di anggap membersihkan diri sendiri.
1.3 Pengenalan Peralatan Pengolahan
Tabel 3
Nama Alat dan Gambar Kegunaan Cara Pemakaian Cara pemeliharaan
Pasta Maker (Otomatis)

Alat untuk membuat
pasta. Contohnya
Spaghetti, dll.
Masukkan adonan,
digiling, hasil sesuai
cetakan.
Cuci sampai bersih
setelah pemakaian.
Pasta Maker (Manual)

Untuk membuat
adonan. Biasanya
untuk memipihkan
adonan mie dan
mencetak mie.
Masukan adonan,
digiling, hasil sesuai
cetakan.
Cuci sampai bersih
setelah pemakaian.
Standing Mixer

Membuat adonan. Masukkan adonan, dan
campur adonan.
Cuci sampai bersih
setelah pemakaian.
Food Processor

Untuk memotong
(slicer).
Masukkan bahan, dn
secara otomatis akan
terpotong.
Cuci sampai bersih
setelah pemakaian.
EsKrim Maker


Membuat es krim. Masukan bahan yang
akan di buat es krim,
dinginkan, tutup,
hidupkan, diamkan 1
jam.
Cuci sampai bersih
setelah pemakaian.
Blender

Menghancurkan dan
melumatkan semua
bahan-bahan yang
akan dipakai untuk
memasak.
Masukkan semua
bahan ke dalam tabung
blender, Pasang
penutup blender, Pilih
kecepatan yang
diinginkan.Matikan (+ 3
menit)
Cuci sampai bersih
setelah pemakaian.
Grinder




Menghancurkan
semua bahan yang
teksturnya lebih kasar.
Masukkan semua
bahan, dan nyalakan.
Cuci sampai bersih
setelah pemakaian.

Pembahasan :
Di abad 21 ini perkembangan teknologi sudah sangat maju. Terutama dalam Teknologi Industri
Pangan. Untuk pengolahan pangan di perlukan peralatan yang berkualitas dan sudah pasti
canggih. Dalam indsutri pangan baik skala rumah tangga maupun industri besar pengetahuan
mengenai peraatan yang digunakan sangatlah perlu. Pada praktikum kali ini kita mempelajari
peralatan-peralatan pengolahan, seperti pasta maker, standing mixer, food processor, eskrim
maker, blender, dan grinder.
Masing-masing alat memiliki fungsi yang berbeda-beda. Dengan kebutuhan konsumen di jaman
sekarang ini yang ingin serba praktis, cepat, dan instan diciptakan sebuah alat yang bernama food
processor, peralatan tersebut ialah gabungan dari grinder,blender,slicer dan juicer. Keunggulan
dari food processor ialah multifungsi, namun dari kecanggihan dari barang tersebut, produsen
bisa mengambil keuntungan yang lebih dengan menjual harga yang mahal. Kemudian terdapat
alat yang bernama blender dan grinder. Kedua alat ini sama-sama berfungsi sebagai penghancur
bahan pangan, tetapi blender di gunakan untuk menghancurkan bahan pangan yang berstruktur
halus, sedangkan grinder digunakan untuk meghancurkan bahan pangan yang berstruktur lebih
kasar.
Semua peralata pengolahan harus di rawat sebaik-baiknya agar dapat digunakan dalam jangka
waktu lama (awet). Peralatan penyimpanan dan persiapan harus di tempatkan pada tempat yang
terjangkau oleh pengguna. Peralatn pembersihan dan pemasakan harus di susun sedemikian rupa,
sehingga bila bahan pangan dibersihkan dan akan dimasak, alat yang di gunakan tetap bersih.
1.4 Cara Pengukuran dan Penimbangan
Tabel 4
Nama Alat Penimbang dan
Gambar
Kegunaan Cara Pemakaian Cara pemeliharaan
Timbangan Kue

Menimbang adonan
kue.
Ketelitiann: 50 gr
Kapasitas: 10 Kg
Letakkan bahan/
adonan di atas
timbangan.
Cuci sampai bersih
setelah pemakaian.
Neraca Analitik

Untuk menimbang
bahan pangan.
Ketelitian: 4 angka
desimal.
Kapasitas: 100-110
gr
Masukkan cawan,
atur ke nol, masukkan
bahan yang akan di
timbang.
Bersihkan bahan yang
jatuh ke dalam neraca
analitk dengan
menggunakan kuas.

Pembahasan :
Pada praktikum kali ini kita hanya mempelajari dua alat penimbang yaitu timbangan kue dan
neraca analitik. Kedua alat memiliki fungsi, ketelitian, dan kapasitas yang berbeda.
Neraca analitik sudah jelas lebih akurat dari pada timbangan kue, karena neraca analitik
mempunyai ketelitian empat angka desimal yaitu 0,0001 gram sedangkan timbangan kue hanya
memiliki ketelitian 50 gram. Oleh sebab itu neraca analitik lebih sering digunakan apalagi untuk
menimbang bahan-bahan kimia yang sangat membutuhkan keakuratan dalalm penimbangan.
Apabila ada benda yang tumpah di dalam neraca analitik harus segera dibersihkan karena dapat
mempengaruhi keakuratan penimbangan. usahakan neraca analitik harus selalu dalam keadaan
bersih. Sedangkan timbangan kue biasanya di gunakan untuk menimbang adonan kue.
Cara menggunakan neraca analitik yaitu, kosongkan terlebih dahulu isi di dalam neraca analitik,
letakkan cawan atau beaker glass, lalu neraca analitik akan membaca massa cawan atau beaker
glass tersebut, lalu atur ke nol terlebih dahulu. Setelah itu masukkan bahan yang akan kita
timbang. Cara menggunakan timbangan kue lebih mudah daripada neraca analitik, yaitu hanya
meletakkan bahan yang akan di timbang di atas timbangan dan catat berapa beratnya bahan
tersebut.
Cara membersihkan kedua alat timbang ini sangat mudah, kita tinggal membersihkannya dengan
kain lap atau kuas.

BAB VI
KESIMPULAN
Dari praktikum pengenalan dan pemeliharaan laporatrium kali ini saya dapat mengetahui
berbagai macam alat dan bahan pembersih yang baik di gunakan di laoratorium. Contoh alat
pembersih adalah sikat dan sabut. Contoh bahan pembersih adalah sabun dan detergen. Dengan
begitu kita dapat memelihara laboratorium tempat kerja kita agar selalu dalam keadaan baik.
Pada praktikum kali ini juga saya dapat mengetahui peralatan pengolahan seperti food processor
yang canggih. Saya juga tahu bagaimana menggunakan peralatan pengolahan dengan baik dan
benar. Saya juga dapat mengetahi alat dan cara pengukuran dan penimbangan. Penggunaan
peralatan pengukur dan dan teknik pengukuran yang baik dapat membantu memastikan
keberhasilan suatu produk. Contoh alat pengukuran dan penimbangan adalah timbangan kue dan
neraca analitik.
DAFTAR PUSTAKA
Tjahjadi, C dkk. 2011. Praktikum Bahan Pangan dan Dasar-Dasar Pengolahan. Jurusan
Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Industri Pertanian Universitas Padjadjaran, Jatinangor.
Anonim. 2011. Deterjen. http://id.wikipedia.org/wiki/Deterjen (diakses tanggal 21 Februari
2011)
Anonim. 2007. Zat Kimia Apa Yang Terdapat Pada Detergen Bubuk Yang Menyebabkan
Tangan Menjadi Panas.
http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20080407061732AAMLzWO (diakses 21
Februari 2011)
JAWABAN PERTANYAAN
2.1.1 LATIHAN :

1. Apa perbedaan antara detergen dan sabun?
2. Apa keuntungan dan kerugian memakai detergen dan sabun?
Jawaban :
1. sabun cair yang mengandung natrium bisa menghilangkan bau amis, lemak, dan minyak yang
masih menempel di peralatan makan dan dapur. Namun kelemahan dari sabun cair adalah
kurang efektif jika dipakai pada perlatan yang terbuat dari plastik. Dibanding dengan sabun cair,
deterjen mempunyai keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak
terpengaruh oleh kesadahan air. Kelemahan detergen adalah dapat membuat tangan terasa
panas.
2. Keuntungan memakai sabun cair adalah bisa menghilangkan bau amis, lemak, dan minyak yang
masih menempel di peralatan makan dan dapur. Keuntungan memakai deterjen adalah daya
cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh oleh kesadahan air.
Kerugian memakai sabun kurang efektif jika digunakan untuk mencuci peralatan yang terbuat
dari plastik. Kerugian memakai detergjen adalah dapat membuat tangan kita panas.




2.2.1 LATIHAN :
1. Apa Perbedaan antara blender dengan grinder?
2. Apa fungsi dari peralatan pengolahan?

Jawaban :
1. Blender dapat digunakan untuk menghancurkan bahan makanan yang lebih halus. contoh:
sayuran dan buah.

Grinder ialah digunakan untuk menghancurkan bahan makanan yang teksturnya lebih kasar.
Contoh : daging yang sudah di potong-potong sebesar ibu jari,dimasukkan ke dalam grinder
menjadi skala yang lebih kecil lagi.

1. Fungsi dari peralatan pengolahan bahan pangan ialah untuk mempermudah mengubah
makanan menjadi makanan yang kita inginkan.







2.3.1 LATIHAN :

1. Apa perbedaan antara neraca analitik dengan neraca o-hausse ?
2. Timbangan mana yang biasa digunakan untuk menimbang bahan kimia ?

Jawaban :
1. Neraca analitik dan o-hausse memiiki kapasitas dan keakuratan berbeda. Neraca analitik
memiliki keakuratan 0,0001 gram sedangkan neraca o-husse memliki keakuratan 0,01 gram.
Penggunaan kedua alat ini pun berbeda.
2. Neraca Analitik




Bahan Kimia Dalam Produk Rumah Tangga
Dipublikasi pada 27 November 2011 oleh ettylist
Silaahkan unduh dan pelajari materi BAHAN KIMIA DALAM PRODUK RUMAH TANGGA
PENGERTIAN DAN PENGGOLONGAN
Sebagaimana kita tahu, bahwa segala macam benda tersusun dari materi. Dalam
kehidupan sehari-hari kita menggunakan istilah bahan kimia untuk materi. Jadi, sebenarnya,
segala sesuatu terdiri dari bahan kimia
Ditinjau dari segi asalnya, bahan kimia yang digunakan dalam berbagai produk rumah tangga ,
dibagi dalam 2 golongan, yaitu :
1. Bahan kimia alami : Bahan kimia yang terdapat di alam.
Misalnya : Air, kayu, minyak ,cengkeh,kapur dsb.
2. Bahan kimia sintetis/buatan : Bahan kimia buatan pabrik.
Misalnya : detergen, plastik, asam sulfat, pestisida dan berbagai macam essen (penguat rasa
dan aroma).
Penggolongan bahan Kimia di Rumah Tangga
1. Bahan Pembersih
2. Bahan Pemutih
3. Bahan pewangi
4. Racun Serangga
1. BAHAN PEMBERSIH
A. Sabun
Bahan pembuat sabun
o Bahan dasar :
o - lemak hewan dan minyak tumbuhan.
o - Natrium hidroksida (NaOH) atau Kalium Hidroksida (KOH).
Bahan tambahan :
- krim
- parfum
- vitamin dll
Struktur molekulnya berbentuk panjang, dengan 2 ujung yang mempunyai sifat yang berbeda,
ujung yang satu bersifat hidrofil ( (gugus molekul selalu menuju air) sedang ujung yang lain
bersifat hidrofob (selalu menjauhi air dan tertarik ke minyak).
Fungsi sabun :
Mengangkat kotoran yang menempel pada pakaian dan melarutkannya dengan air.
Sebagai zat emulgator (pengemulsi), yaitu zat yang mampu melarutkan minyak dan lemak.
Berdasarkan bentuknya, sabun ada 3 macam :
o Sabun lunak : sabun yang bahan dasarnya garam kalium.
o Sabun keras : sabun yang bahan dasarnya garam natrium.
o Sabun toilet : sabun yang bahan dasarnya garam kalium dengan penambahan parfum
dan zat aditif.
B. Detergen
Fungsinya sama dengan sabun, dengan daya cuci yang lebih kuat dari pada sabun, tetapi terlalu
kuat untuk kulit.
Struktur molekulnya sama dengan sabun, dengan sifat hidrofil dan hidrofob pada ke ujung
molekulnya.
Bahan bahan penyusun detergen:
1. Bahan dasar : mengandung senyawa-senyawa yang tidak mudah terurai oleh bakteri/ mikro
organisme, yaitu :
ABS (Alkyl Benzene Sulfonate) ,senyawa ini berasal dari olahan minyak bumi.Limbahnya
menimbulkan buih tetap di badan-badan air seperti di sungai/danau, karena molekulnya sulit
terurai oleh mikro organisme, sehingga merusak lingkungan,
LAS (Lauril Alkyl Sulfonate), senyawa ini juga berasal dari minyak bumi. Hanya dapat terurai
dilingkungan yang aerob dengan kadar oksigen yang cukup.Dalam lingkungan yang tercemar
berat ,LAS tidak dapat terurai.
CMC (Carboxymethyl Cellulosa),merupakan bahan pembuih/ penghasil busa. Banyak orang
menganggap makin banyak buih, berarti detergen bagus. Padahal sebenarnya buih tidak banyak
berpengaruh terhadap daya kerja detergen. Daya pembersih detergen terletak pada
kemampuannya mengemulsikan lemak ke air.
2. Bahan penunjang, meliputi :
Enzim, sebagai bahan aktif yang berfungsi menguraikan noda yang berasal dari zat organik
seperti lemak dan darah.
Senyawa STTP (Sodium Trpholyphosphate), bahan penunjang yang berfungsi untuk mengikat
ion kalsium dan magnesium dari air sadah sehingga tidak menggangu kerja detergen.
Air sebagai bahan pengikat
C. Bahan Pembersih Lain
1. Shampo
Satu-satunya komponen esensial dalam shampo adalah detergen, yang membuatnya berbeda
hanyalah kepekatan detergennya.
Bahan dasar sebagai pembersihnya adalah detergen sintetis, misalnya natrium dodesilsulfat
Menggunakan shampo untuk membersihkan rambut lebih baik daripada menggunakan sabun,
karena sabun hanya berfungsi baik dalam air lunak.Dalam air sadah, sabun meninggalkan
endapat berupa lapisan tipis yang membuat ranbut jadi kusam.
2. Pasta gigi
Bahan dasarnya adalah :
Detergen. Salah satu detergen yang banyak digunakan adalah natrium dodesilsulfat,sama
seperti pada shampo.
Abrasif , yaitu bahan penggosok seperti amplas.
Senyawa flourida, yang fungsinya untuk memperkuat email.
3. Pembersih Lantai / Karbol
Bahan dasarnya adalah desinfektan yang berfungsi sebagai pembasmi kuman.
Bersifat korosif dan beracun.
Desinfektan pertama yang digunakan untuk bahan pembersih lantai adalah fenol atau asam
carbolat, sehingga pembersih lantai sering disebut karbol. Fenol atau asam karbolat adalah zat
yang beracun dan merusak kulit, sehingga bahan pembersih lantai saat ini sudah menggunakan
desinfektan yang lebih baik, misalnya:
Kresol
Heksil resorsinol
Benzal konium khlorida
II. BAHAN PEMUTIH
Bahan pemutih adalah zat kimia yang digunakan untuk memutihkan pakaian yang bahan
dasarnya adalah senyawa aktif hipoklorit, yang dalam kadar tinggi dapat merusak pakaian.
Hipoklorit tidak baik bagi bahan polyester karena akan lebih memberi kesan kuning daripada
memutihkan.
Bentuknya ada 2 macam, yaitu :
a. Bubuk pemutih, yang mengandung kalsium hipoklorit Ca(ClO)
2

b.
Larutan pemutih, yang mengandung natrium hipoklorit (NaClO).
Mencampur pemutih dengan pembersih kloset yang mengandung asam klorida (HCl) , dapat
menghasilakn gas klorin ( gas racun), yang sangat berbahaya karena dapat merusak saluran
pernapasan. Jika kadarnya tinggi bahkan dapat mematikan.
Mencampur pemutih dengan ammonia juga menghasilkan gas racun kloramin (NH
2
Cl) dan
hidrazin (N
2
H
4
).
III. BAHAN PEWANGI
Biasa digunakan untuk kosmetik, pengharum ruangan , pembersih lantai , sabun dan detergen,
dan sebagainya.
Bahan dasarnya, ada yang dari alam dan ada yang buatan.Tapi lebih banyak yang menggunakan
zat pewangi sintetis karma pewangi alam memerlukan proses yang mahal dan terbatas .
IV. RACUN SERANGGA
Bahan dasarnya adalah senyawa kimia yang berbahaya yaitu pestisida.
Salah satu insektisida yang dulu banyak digunakan adalah DDT (Dichloro Diphenil
Tricloroethane), sangat ampuh membasmi nyamuk dan dapat bertahan lama. Struktur
molekulnya yang sukar terurai inilah yang membuat DDT saat ini dilarang, karena limbahnya
mencemari air dan tanah.
Insektisida yang digunakan saat ini adalah senyawa propoksur.
Macam-macam Pestisida
1. Insektisida : Untuk membasmi serangga.
2. Rhodentisida : Untuk memberantas binatang pengerat, seperti tikus.
3. Nematisida : Untuk memberantas hama berupa cacing (nematoda) yang umumnya
merusak akar atau umbi tanaman
4. Herbisida : Untuk membasmi tanaman pengganggu (gulma),seperti alang-alang,rumput,
dan enceng gondok.
5. Defolian : Untuk merontokkan daun.
6. Fungisida : Untuk memberantas jamur (cendawan).
7. Bakterisida : Untuk membasmi bakteri dan virus pada tanaman.
BAHAYA YANG DITIMBULKAN DARI BEBERAPA ZAT KIMIA RUMAH TANGGA
A. MASALAH KESEHATAN
1. Propoksur
Merupakan bahan aktif yang terdapat pada obat pembasmi serangga.
Keracunan propoksur dapat terjadi melalui pernapasan, mulut, kulit dan mata.Bila terhirup
dapat menyebabkan gangguan pernapasan.Bila kena mata akan menyebabkan kebutaan , dan
bila tertelan dapat menyebabkan kematian.
Pertolongan korban keracunan obat pembasmi serangga :
1. Usahakan agar korban tetap sadar.
2. Berikan larutan norit agar racun dapat segera dimuntahkan.
3. Jika racun yang tertelan larut dalam lemak, jangan memberikan susu untuk membuatnya
muntah, karna susu dapat mempercepat penyerapan racun sehingga lebih membahayakan.
4. Segera bawa ke rumah sakit untuk pertolongan lebih lanjut
2. Benzal Konium Klorida
Merupakan bahan aktif yang digunakan pada berbagai jenis pembersih lantai, biasanya dengan
kadar 0,5%
Bersifat sebagai detergen sekaligus sebagai desinfektan (pembasmi kuman).
Bersifat kaustik dan korosif.
Jika mengenai kulit dapat menyebabkan gatal dan kemerahan. Jika kadarnya 10% dapat
menyebakan luka bakar dan apabila mengenai mata dapat mengalami kerusakan serius pada
kornea sehingga bisa buta. Jika tertelan dapat menyebabkan kematian.
B. MASALAH LINGKUNGAN
1. Limbah Detergen
Menimbulkan buih superaktif pada badan-badan air ( di sungai atau danau) yang bertahan lama
karena jenis molekulnya yang sulit diuraikan oleh mikro organisme.Akibatnya menghalangi
cahaya matahari sehingga menghambat fotosintesis tumbuhan air dan menggangu rantai
makanan.
Pertumbuhan ganggang dan enceng gondok yang tak terkendali sebagai akibat dari limbah
detergen yang mengandung senyawa fosfat yang merupakan nutrisi tumbuhan. Keadaan ini
menyebabkan pendangkalan sungai/danau sehingga mematikan ikan
2. Limbah Pupuk dan Pestisida
Limbah pupuk dan pestisida dapat mencemarkan air dan meracuni hewan, bahkan manusia.
Limbah pupuk juga dapat menyebabkan pertumbuhan yang tak terkendali pada tumbuhan air
seperti pada limbah detergen

limbah rumah tangga

limbah industri


User:Akbar Patty
From Wikipedia, the free encyclopedia
Jump to: navigation, search
MAKALAH SAMPAH
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG Salah satu faktor yang menyebabkan rusaknya lingkungan hidup yang
sampai saat ini masih tetap menjadi PR besar bagi bangsa Indonesia adalah faktor pembuangan
limbah sampah plastik. Kantong plastik telah menjadi sampah yang berbahaya dan sulit dikelola.
Manusia memang dianugerahi Panca Indera yang membantunya mendeteksi berbagai hal yang
mengancam hidupnya. Namun di dalam dunia modern ini muncul berbagai bentuk ancaman yang
tidak terdeteksi oleh panca indera kita, yaitu berbagai jenis racun yang dibuat oleh manusia
sendiri.Lebih dari 75.000 bahan kimia sintetis telah dihasilkan manusia dalam beberapa puluh
tahun terakhir. Banyak darinya yang tidak berwarna, berasa dan berbau, namun potensial
menimbulkan bahaya kesehatan. Sebagian besar dampak yang diakibatkannya memang
berdampak jangka panjang, seperti kanker, kerusakan saraf, gangguan reproduksi dan lain-lain.
Sifat racun sintetis yang tidak berbau dan berwarna, dan dampak kesehatannya yang berjangka
panjang, membuatnya lepas dari perhatian kita. Kita lebih risau dengan gangguan yang langsung
bisa dirasakan oleh panca indera kita. Hal ini terlebih dalam kasus sampah, di mana gangguan
bau yang menusuk dan pemandangan (keindahan/kebersihan) sangat menarik perhatian panca
indera kita. Begitu dominannya gangguan bau dan pemandangan dari sampah inilah yang telah
mengalihkan kita dari bahaya racun dari sampah, yang lebih mengancam kelangsungan hidup
kita dan anak cucu kita. B. TUJUAN Mengetahui bahaya racun racun dari sampah. Saat ini
sampah telah banyak berubah. Setengah abad yang lalu masyarakat belum banyak mengenal
plastik. Mereka lebih banyak menggunakan berbagai jenis bahan organis. Di masa kecil saya
(awal dasawarsa 1980), orang masih menggunakan tas belanja dan membungkus daging dengan
daun jati. Sedangkan sekarang kita berhadapan dengan sampah-sampah jenis baru, khususnya
berbagai jenis plastik. Sifat plastik dan bahan organis sangat berbeda. Bahan organis
mengandung bahan-bahan alami yang bisa diuraikan oleh alam dengan berbagai cara, bahkan
hasil penguraiannya berguna untuk berbagai aspek kehidupan. Sampah plastik dibuat dari bahan
sintetis, umumnya menggunakan minyak bumi sebagai bahan dasar, ditambah bahan-bahan
tambahan yang umumnya merupakan logam berat (kadnium, timbal, nikel) atau bahan beracun
lainnya seperti Chlor. Racun dari plastik ini terlepas pada saat terurai atau terbakar.

Penguraian plastik akan melepaskan berbagai jenis logam berat dan bahan kimia lain yang
dikandungnya. Bahan kimia ini terlarut dalam air atau terikat di tanah, dan kemudian masuk ke
tubuh kita melalui makanan dan minuman. Sedangkan pembakaran plastik menghasilkan salah
satu bahan paling berbahaya di dunia, yaitu Dioksin. Dioksin adalah salah satu dari sedikit bahan
kimia yang telah diteliti secara intensif dan telah dipastikan menimbulkan Kanker. Bahaya
dioksin sering disejajarkan dengan DDT, yang sekarang telah dilarang di seluruh dunia. Selain
dioksin, abu hasil pembakaran juga berisi berbagai logam berat yang terkandung di dalam
plastik. C. PERUMUSAN MASALAH 1. Apakah yang di maksud dengan sampah?? 2. Apa saja
bagian bagian sampah?? 3. Bagaimana dampak sampah bagi kehidupan?? 4. Bagaimana
bahaya sampah plastic bagi?? kesehatan dan lingkungan?? 5. Bagaimana cara mengurangi
sampah? 6. Apa yang di maksud dengan prinsip produksi bersih??








BAB II
DEFINISI SAMPAH Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah
berakhirnya suatu proses. Sampah merupakan didefinisikan oleh manusia menurut derajat
keterpakaiannya, dalam proses-proses alam sebenarnya tidak ada konsep sampah, yang ada
hanya produk-produk yang dihasilkan setelah dan selama proses alam tersebut berlangsung.Akan
tetapi karena dalam kehidupan manusia didefinisikan konsep lingkungan maka Sampah dapat
dibagi menurut jenis-jenisnya. Jenis-jenis sampah Berdasarkan sumbernya 1. Sampah alam 2.
Sampah manusia 3. Sampah konsumsi 4. Sampah nuklir 5. Sampah industri 6. Sampah
pertambangan Berdasarkan sifatnya 1. Sampah organik dapat diurai (degradable) 2. Sampah
anorganik tidak terurai (undegradable) 3. Sampah Organik, yaitu sampah yang mudah
membusuk seperti sisa makanan, sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat
diolah lebih lanjut menjadi kompos; 4. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang tidak mudah
membusuk, seperti plastik wadah pembungkus makanan, kertas, plastik mainan, botol dan gelas
minuman, kaleng, kayu, dan sebagainya. Sampah ini dapat dijadikan sampah komersil atau
sampah yang laku dijual untuk dijadikan produk lainnya. Beberapa sampah anorganik yang dapat
dijual adalah plastik wadah pembungkus makanan, botol dan gelas bekas minuman, kaleng, kaca,
dan kertas, baik kertas koran, HVS, maupun karton; Berdasarkan bentuknya Sampah adalah
bahan baik padat atau cairan yang tidak dipergunakan lagi dan dibuang. Menurut bentuknya
sampah dapat dibagi sebagai: Sampah Padat Sampah padat adalah segala bahan buangan selain
kotoran manusia, urine dan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah tangga: sampah dapur,
sampah kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut bahannya sampah ini dikelompokkan
menjadi sampah organik dan sampah anorganik. Sampah organik Merupakan sampah yang
berasal dari barang yang mengandung bahan-bahan organik, seperti sisa-sisa sayuran, hewan,
kertas, potongan-potongan kayu dari peralatan rumah tangga, potongan-potongan ranting,
rumput pada waktu pembersihan kebun dan sebagainya. Berdasarkan kemampuan diurai oleh
alam (biodegradability), maka dapat dibagi lagi menjadi: 1. Biodegradable: yaitu sampah yang
dapat diuraikan secara sempurna oleh proses biologi baik aerob atau anaerob, seperti: sampah
dapur, sisa-sisa hewan, sampah pertanian dan perkebunan. 2. Non-biodegradable: yaitu sampah
yang tidak bisa diuraikan oleh proses biologi. Dapat dibagi lagi menjadi: Recyclable: sampah
yang dapat diolah dan digunakan kembali karena memiliki nilai secara ekonomi seperti plastik,
kertas, pakaian dan lain-lain. Non-recyclable: sampah yang tidak memiliki nilai ekonomi dan
tidak dapat diolah atau diubah kembali seperti tetra packs, carbon paper, thermo coal dan lain-
lain Sampah Cair Sampah cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan
kembali dan dibuang ke tempat pembuangan sampah. Limbah hitam: sampah cair yang
dihasilkan dari toilet. Sampah ini mengandung patogen yang berbahaya. Limbah rumah tangga:
sampah cair yang dihasilkan dari dapur, kamar mandi dan tempat cucian. Sampah ini mungkin
mengandung patogen. Sampah dapat berada pada setiap fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika
dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir, terutama gas, sampah dapat dikatakan
sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam kehidupan manusia, sampah dalam
jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga dengan sebutan limbah), misalnya
pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua produk industri akan menjadi sampah
pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira mirip dengan jumlah konsumsi. untuk
mencegah sampah cair adalah pabrik pabrik tidak membuang limbah sembarangan misalnya
membuang ke selokan. Sampah alam Sampah yang diproduksi di kehidupan liar diintegrasikan
melalui proses daur ulang alami, seperti halnya daun-daun kering di hutan yang terurai menjadi
tanah. Di luar kehidupan liar, sampah-sampah ini dapat menjadi masalah, misalnya daun-daun
kering di lingkungan pemukiman. Sampah manusia ampah manusia (Inggris: human waste)
adalah istilah yang biasa digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan manusia, seperti feses dan
urin. Sampah manusia dapat menjadi bahaya serius bagi kesehatan karena dapat digunakan
sebagai vektor (sarana perkembangan) penyakit yang disebabkan virus dan bakteri. Salah satu
perkembangan utama pada dialektika manusia adalah pengurangan penularan penyakit melalui
sampah manusia dengan cara hidup yang higienis dan sanitasi. Termasuk didalamnya adalah
perkembangan teori penyaluran pipa (plumbing). Sampah manusia dapat dikurangi dan dipakai
ulang misalnya melalui sistem urinoir tanpa air. Sampah Konsumsi Sampah konsumsi
merupakan sampah yang dihasilkan oleh (manusia) pengguna barang, dengan kata lain adalah
sampah-sampah yang dibuang ke tempat sampah. Ini adalah sampah yang umum dipikirkan
manusia. Meskipun demikian, jumlah sampah kategori ini pun masih jauh lebih kecil
dibandingkan sampah-sampah yang dihasilkan dari proses pertambangan dan industri.
Limbah Radioaktif Sampah nuklir merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi nuklir yang
menghasilkan uranium dan thorium yang sangat berbahaya bagi lingkungan hidupdan juga
manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi
untuk melakukan aktivitas tempat-tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar
laut (walau jarang namun kadang masih dilakukan). Cara Menanggulangi Sampah
Pengelolaan sampah merupakan salah satu proses yang diperlukan dengan tujuan mengubah
sampah menjadi material yang memiliki nilai ekonomis atau mengolah sampah agar menjadi
material yang tidak membahayakan bagi lingkungan sekitar.
Secara garis besar ada tiga system pengelolaan sampah, yaitu dengan cara : a. Kimiawi melalui
pembakaran Pada sistem ini perlu diketahui bahwa dalam dalam melakukan pembakaran tidak
dilakukan secara sembarangan, karena sampah bisa terdiri dari berbagai bahan yang belum tentu
aman. Bahan seperti kaleng aerosol dapat meledak bila kena panas, sedangkan bahan dari plastik
dan karet dapat menghasilkan gas yang menimbulkan kanker bila dibakar. Hal ini bisa dihindari
dengan memisahkan sampah terlebih dahulu, selain itu harus dipastikan bahwa ketika sampah
organik yang dibakar, tidak terlalu banyak sampah basah, dan lakukan jauh dari kerumunan
orang banyak atau benda lain yang dapat memperburuk pembakaran. selain menghasilkan gas
karbondioksida (CO2) dalam jumlah besar, pembakaran sampah akan menghasilkan senyawa
yang disebut dioksin. Dioksin adalah istilah yang umum dipakai untuk salah satu keluarga bahan
kimia beracun yang mempunyai struktur kimia yang mirip serta mekanisma peracunan yang
sama. Keluarga bahan kimia beracun ini termasuk (a) Tujuh Polychlorinated Dibenzo Dioxins
(PCDD); (b) Duabelas Polychlorinated Dibenzo Furans (PCDF); dan (c) Duabelas
Polychlorinated Biphenyls (PCB). Racun udara dioksin akan berbahaya pada gangguan fungsi
daya tahan tubuh, kanker, perubahan hormon, dan pertumbuhan yang abnormal. Dengan
demikian pengurangan sampah dengan pembakaran lebih baik dihindari.
b. Cara biologis melalui proses composing merupakan proses pembusukan secara alami dari
materi organik, misalnya daun, limbah pertanian (sisa panen), sisa makanan dan lain-lain.
Pembusukan itu menghasilkan materi yang kaya unsur hara, antara lain nitrogen, fosfor dan
kalium yang disebut kompos atau humus yang baik untuk pupuk tanaman.
c. daur ulang (pemanfaatan kembali) Daur ulang sendiri memang tidak mudah, karena kadang
dibutuhkan teknologi dan penanganan khusus. Tapi dapat dilakukan dengan cara yang sederhana,
yaitu di mulai dari kita sendiri misalnya : 1. Mengumpulkan kertas, majalah, dan surat kabar
bekas untuk di daur ulang. 2. Mengumpulkan sisa-sisa kaleng atau botol gelas untuk di daur
ulang. 3. Menggunakan berbagai produk kertas maupun barang lainnya hasil daur ulang.





BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya
suatu proses. Sampah merupakan konsep buatan manusia, dalam proses-proses alam tidak ada
sampah, yang ada hanya produk-produk yang tak bergerak. Sampah dapat berada pada setiap
fase materi: padat, cair, atau gas. Ketika dilepaskan dalam dua fase yang disebutkan terakhir,
terutama gas, sampah dapat dikatakan sebagai emisi. Emisi biasa dikaitkan dengan polusi. Dalam
kehidupan manusia, sampah dalam jumlah besar datang dari aktivitas industri (dikenal juga
dengan sebutan limbah), misalnya pertambangan, manufaktur, dan konsumsi. Hampir semua
produk industri akan menjadi sampah pada suatu waktu, dengan jumlah sampah yang kira-kira
mirip dengan jumlah konsumsi. Upaya yang dilakukan pemerintah dalam usaha mengatasi
masalah sampah yang saat ini mendapatkan tanggapan pro dan kontra dari masyarakat adalah
pemberian pajak lingkungan yang dikenakan pada setiap produk industri yang akhirnya akan
menjadi sampah. Industri yang menghasilkan produk dengan kemasan, tentu akan memberikan
sampah berupa kemasan setelah dikonsumsi oleh konsumen. Industri diwajibkan membayar
biaya pengolahan sampah untuk setiap produk yang dihasilkan, untuk penanganan sampah dari
produk tersebut. Dana yang terhimpun harus dibayarkan pada pemerintah selaku pengelola IPS
untuk mengolah sampah kemasan yang dihasilkan. Pajak lingkungan ini dikenal sebagai
Polluters Pay Principle. Solusi yang diterapkan dalam hal sistem penanganan sampah sangat
memerlukan dukungan dan komitmen pemerintah. Tanpa kedua hal tersebut, sistem penanganan
sampah tidak akan lagi berkesinambungan. Tetapi dalam pelaksanaannya banyak terdapat
benturan, di satu sisi, pemerintah memiliki keterbatasan pembiayaan dalam sistem penanganan
sampah. Namun di sisi lain, masyarakat akan membayar biaya sosial yang tinggi akibat
rendahnya kinerja sistem penanganan sampah. Sebagai contoh, akibat tidak tertanganinya
sampah selama beberapa hari di Kota Bandung, tentu dapat dihitung berapa besar biaya
pengelolaan lingkungan yang harus dikeluarkan akibat pencemaran udara ( akibat bau ) dan air
lindi, berapa besar biaya pengobatan masyarakat karena penyakit bawaan sampah ( municipal
solid waste borne disease ), hingga menurunnya tingkat produktifitas masyarakat akibat
gangguan bau sampah. B. SARAN SARAN Cara pengendalian sampah yang paling sederhana
adalah dengan menumbuhkan kesadaran dari dalam diri untuk tidak merusak lingkungan dengan
sampah. Selain itu diperlukan juga kontrol sosial budaya masyarakat untuk lebih menghargai
lingkungan, walaupun kadang harus dihadapkan pada mitos tertentu. Peraturan yang tegas dari
pemerintah juga sangat diharapkan karena jika tidak maka para perusak lingkungan akan terus
merusak sumber daya. Keberadaan Undang-Undang persampahan dirasa sangat perlukan.
Undang-Undang ini akan mengatur hak, kewajiban, wewenang, fungsi dan sanksi masing-
masing pihak. UU juga akan mengatur soal kelembagaan yang terlibat dalam penanganan
sampah. Menurut dia, tidak mungkin konsep pengelolaan sampah berjalan baik di lapangan jika
secara infrastruktur tidak didukung oleh departemen-departemen yang ada dalam pemerintahan.
Demikian pula pengembangan sumber daya manusia (SDM). Mengubah budaya masyarakat soal
sampah bukan hal gampang. Tanpa ada transformasi pengetahuan, pemahaman, kampanye yang
kencang. Ini tak bisa dilakukan oleh pejabat setingkat Kepala Dinas seperti terjadi sekarang. Itu
harus melibatkan dinas pendidikan dan kebudayaan, departemen agama, dan mungkin
Depkominfo. Di beberapa negara, seperti Filipina, Kanada, Amerika Serikat, dan Singapura yang
mengalami persoalan serupa dengan Indonesia, sedikitnya 14 departemen dilibatkan di bawah
koordinasi langsung presiden atau perdana menteri.


Alat Makan Porselin Vs Plastik
Written By Aulia Wirastuti on Sabtu, 28 April 2012 | 02.15
Terkadang kita tidak terlalu memperhatikan keamanan peralatan makan yang kita
gunakan entah untuk diri sendiri atau untuk keluarga ....termasuk untuk Baby,
perhatian yang kita berikan terhadap apapun yang diberikan kepada baby selalu
menjadi no 1, akan tetapi seringkali terlewatkan untuk peduli terhadap keamanan
peralatan makannya.


Termasuk untuk anggota keluarga yang lain, seringkali terlewat dari perhatian
.......Hmm yang menjadi pusat perhatian adalah nilai estetika dari peralatan makan
tersebut, pantas atau tidak berada di meja makan keluarga dan juga pantas atau
tidak digunakan sebagai tempat sajian acara acara tertentu.

Nah yang lebih parah lagi kalau perhatian kita hanya tertuju asal murah, simple
dan warna atau bentuk dan motifnya cantik serta cocok dengan selera
kita.....Hohohoho.... memangnya ada yang salah kalau kita punya pikiran seperti
itu ? Jawabannya adalah... sama sekali tidak,

sumber : architectaria.com
Hehehe mari kita coba pelajari dan menjadi lebih peduli tentang apa yang aman
atau kurang aman atau tidak aman sama sekali terhadap peralatan makan yang
telah menemani kita sehari hari, entah itu piring, sendok, mangkuk, gelas dsb.
Juga termasuk botol susu bayi.
Kita mengenal peralatan makan yang terbuat dari porselin dan plastik, tapi jujur
yang sangat laris di masyarakat kita adalah peralatan makan yang terbuat dari
plastik, eittsss tunggu dulu bukankah ada yang terbuat dari kaca, kita juga sering
temui tuhh... piring dan mangkok serta gelas kaca, juga yang terbuat dari
aluminium, trus gimana dong? oke oke anda benar, kita juga temui alat makan dari
kaca dan aluminium hehehhe tapi untuk halaman ini kita akan membicarakan dan
membandingkan 2 bahan yang digunakan untuk membuat peralatan makan yang
sering kita gunakan yang terdapat label Microwaveable dan akhirnya membuat
kita berpikir bahwa peralatan makan ini aman untuk hidangan panas dan alat
makan tahan panas.

Porselin/keramik dan Plastik, termasuk plastik yang dikategorikan BPA Free.

Porselin / Keramik
Peralatan makan yang terbuat dari porselin/keramik tergolong lebih aman jika
digunakan untuk hidangan panas dan merupakan alat makan tahan panas, dari
pada yang terbuat dari plastik, Mengapa?
Kita lihat dari proses pembuatannya, keramik memerlukan proses pembakaran
dengan suhu 1500C - 3000C, sehingga bila dikaitkan sebab akibat peralatan
yang terbuat dari keramik lebih aman saat kita menuangkan hidangan panas ke
dalamnya, ataupun saat kita gunakan menghangatkan masakan di dalam
microwave

Alat Masak Porselin, sumber : varbak.com


Bahkan orang orang di dataran cina tempoe doeloe alias orang cina kuno, juga
jaman kerajaan korea dan jepang, mereka memasak makanan menggunakan
porselin/keramik yang langsung ditaruh di atas tungku perapian alias kompor
..heeiii termasuk merebus obat-obatan. Jangan lupa, demikian juga dengan jaman
kerajaan di Indonesia... jauh banget ngasih contohnya... oke oke contoh dari
jaman terdekat nenek kita kalo merebus jamu, bahkan ada pula merebus masakan
masih menggunakan peralatan dari gerabah alias kuali katanya masakan jadi lebih
sedap atau jamunya tidak akan berkurang khasiatnya.



Proses pembuatan yang dialami gerabah dan peralatan makan dari keramik adalah
sama, yaitu mengalami proses pembakaran pada suhu 1500C - 3000C.

Eitss... tetapi gerabah memiliki perberbedaan dengan porselin/keramik. Perbedaan
itu terletak pada proses pengecatannya (beberapa jenis gerabah dicat dengan
warna warni menarik, beberapa lainnya tanpa cat), terkadang gerabah tidak
mengalami pembakaran kembali setelah proses pengecatan, sehingga catnya bisa
menimbulkan residu yang berbahaya jika digunakan untuk makanan atau minuman
panas. So ... kalau membeli gerabah sebagai peralatan memasak atau makanan
atau minuman belilah yang tanpa cat (warna asli yaitu warna tanah). Sangat
berbeda dengan Porselin/keramik.
Truss ... bagaimana dengan proses pengecatan keramik? Apakah cat yang
digunakan pada keramik aman saat kita menuangkan ataupun menghangatkan
masakan di microwave? Hho.. ho.. ho.. ho... pastinya iya karena saat tukang cat
keramik mengoleskan cat warna-warna keramik, tidak serta merta setelah di cat
dikeringkan dan ditinggalakan begitu saja, oo tidak... setelah dioleskan cat,
keramik mengalami pembakaran kembali dengan suhu tinggi 1500C - 3000C,
sehingga dihasilkan warna yang mengkilat.
Oleh karena itu, saat alat makan yang terbuat dari keramik dituangi masakan atau
minuman panas atau bahkan kita masukan dalam microwave, tidak melepaskan
residu atau zat kimia yang berbahaya bagi tubuh manusia. Jadi kita tetap dapat
menikmati cita rasa masakan dan minuman yang dihidangkan panas tanpa perlu
kuatir.

Plastik, Plastik BPA Free
Hmmm... kita sekarang coba pelajari tentang alat makan yang paling sering kita
jumpai di warung atau bahkan di rumah kita sendiri, yaitu alat makan yang terbuat
dari plastik entah itu plastik yang ada tulisan BPA free atau tidak saat kita
membelinya.

Peralatan makan minum plastik yang tidak terdapat tulisan BPA Free....
hmmm jelas sekali sangat berbahaya saat kita tuangi minuman atau
masakan panas.. mengapa? Sebagian orang yang belum mengerti mungkin
hanya berpikir asalkan peralatan makan dan minum plastik dengan bentuk dan
warna menarik serta yang cocok dengan keinginannya, hohoho its OK.... eeiiittsss..
ini adalah tindakan tidak peduli yang membahayakan anggota keluarga saat
menggunakan peralatan makan plastik.

Gelas Plastik, sumber : uminasafira.wordpress.com
Bahkan paling sering kita jumpai bekas gelas plastik kemasan air mineral
digunakan untuk membuat minuman kopi, atau dicuci dan digunakan lagi,
waadduuww.... berbahaya, bacalah paragraph berikut sehingga anda dapat
mengambil kesimpulan tentang hal ini.
BPA (Bisophenol A) adalah zat kimia yang membuat plastik tampak bening dan
anti pecah... menarik bukan? BPA merupakan senyawa bersifat aktif yang
digunakan pabrik-pabrik untuk memproduksi peralatan makan dan minum plastik
termasuk botol bayi. Senyawa aktif ini menyerupai hormon estrogen dan sebagai
anti-androgen....hormon yang jelas banget bisa menyatu dengan hormon manusia,
BPA bisa larut lho dalam makanan dan diduga oleh para ahli merupakan penyebab
cacatnya janin, gangguan reproduksi termasuk menopause sebelum waktunya alias
menopause dini atau premature menopause, kanker dan masalah kesehatan
lainnya. Wwoooww... woww... ngeri banget....
Oke oke kalau begitu kita akan membeli produk plastik BPA Free... Hmmm...
tunggu dulu, baca sampai selesai halaman ini baru ambil keputusan.

contoh alat makan plastik
va-tra.com



Produk plastik yang tertulis BPA free pun masih belum tentu aman, lho.. lho.. terus
bagaimana? Dalam penelitian yang dilakukan tim dari Universitas Texas, Amerika,
para peneliti meneliti lebih dari 500 produk rumah tangga yang digolongkan bebas
BPA (BPA Free). Ternyata 92 persen produk itu mengandung zat berbahaya yang
bisa larut ketika produk plastik itu dicuci, dipanaskan dan terpapar matahari.
Bukan hanya itu, para peneliti juga menemukan bahwa produk bebas BPA (BPA
Free) itu ternyata juga mengandung bahan kimia yang meniru hormon estrogen
dalam kadar cukup tinggi. Zat kimia berbahaya itu paling tinggi tingkatannya
ditemukan dalam produk botol bayi yang terdapat unsur Polyesthersulfone
(PES) atau polyetheylene terephthalate glycol (PETG) yang merupakan
pengganti BPA.

sumber : chem-is-try.org


Truss.. mungkin ibu ibu yang punya baby bertanya bagaimana dengan baby ku?
Oke ibu, ASI tetaplah yang terbaik, minumlah suplemen, vitamin, jenis sayuran
tertentu atau apalah namanya, atau melatih payudara saat kehamilan sehingga
bayi anda mendapatkan yang terbaik dari ibunya yaitu ASI. ASI tidak melepaskan
residu berbahaya apapun.
Kalaupun terpaksa menggunakan susu formula, ada dijual botol kaca juga untuk
ketentuan dot sebagai pengganti dot plastik yang harus digunakan. Di toko toko
obat atau apotek atau babyshop yang bertebaran disekeliling kita, banyak dijumpai
botol yang digunakan sebagai botol susu terbuat dari kaca contoh salah satunya
yang ber-merk Puku Petit wide neck truss.. pasangan sebagai dotnya bisa kita
gunakan jenis peristaltik wide neck
Hohohoho... tapi serta merta beralih tidak menggunakan plastik, membuang semua
plastik yang kita punya(woowww.... ekstrim) juga bukan jawaban yang tepat,
karena plastik mudah di daur ulang. Kita masih bisa gunakan wadah plastik untuk
makanan atau minuman dingin sehingga tidak menimbulkan reaksi kimia dengan
zat yang terkandung di dalam plastik, so... kenali betul produk yang anda gunakan,
terbuat dari apa, bagaimana, dan berbahaya atau tidak saat kita
menggunakannya.... Hhhh... ribet banget, yahhh mungkin kita perlu memberikan
perhatian ekstra untuk kehidupan yang lebih baik kedepannya.



Salam Sehat Indonesia

sumber :

http://health.kompas.com ; http://littemimi.multiply.com ;
http://wikipedia.wordpress.c
- See more at: http://wrstt.blogspot.com/2012/04/porselin-vs-plastik.html#sthash.eYgN3PhS.dpuf

Kimia Plastik Sebabkan Gangguan Haid
Penulis : Lusia Kus Anna | Selasa, 22 Juni 2010 | 09:35 WIB

Dibaca: -

Komentar: -
|



Share:

SHUTTERSTOCK
TERKAIT:
Mengenal Simbol pada Kemasan Plastik
Awas, Botol Susu Mengandung BPA
Phthalates Sebabkan Pembesaran Payudara Anak Laki-laki
KOMPAS.com Penelitian yang mengungkap dampak buruk zat kimia bisphenol A (BPA)
dalam plastik terus bermunculan. Yang terbaru, BPA diduga menyebabkan gangguan haid akibat
kelainan hormonal yang disebut juga sindrom ovarium polikistik (PCOS).
Pada sindrom ini tubuh wanita memproduksi hormon laki-laki (androgen) secara berlebihan
sehingga wajah lebih berambut dan berjerawat. Wanita dengan sindrom ini juga mengalami
gangguan haid, bahkan berhenti sama sekali.
Pada wanita dengan sindrom PCOS, ditemukan kadar zat kimia BPA dengan jumlah cukup
tinggi dalam darahnya. Studi sebelumnya menunjukkan mencit jantan yang terpapar BPA sejak
dalam kandungan dan menyusu dengan botol plastik yang mengandung BPA akan mengalami
gangguan testis.
Hasil penelitian tersebut semakin menambah panjang dampak buruk zat kimia aktif BPA. BPA
sendiri bisa ditemukan pada berbagai produk plastik, termasuk botol susu bayi dan kemasan
makanan. Botol dengan kandungan BPA biasanya ditandai dengan angka 7 di dalam simbol daur
ulang.
Zat aktif hormonal BPA bekerja seperti hormon alami estrogen dan sebagai anti-androgen.
Bahkan, dalam jumlah kecil, BPA bisa berpengaruh pada perkembangan seksual, seperti
pubertas dini.
Riset mengenai keamanan BPA terus dilakukan. Pada Januari 2010, Food and Drug
Administration dan badan kesehatan Amerika lainnya menggelontorkan dana hingga 30 juta
dollar AS untuk melakukan riset jangka pendek dan panjang untuk mengklarifikasi dampak
kesehatan BPA pada manusia.
Data yang ada saat ini memang baru berasal dari percobaan pada hewan di laboratorium, yang
menunjukkan timbulnya penyakit seperti kanker, diabetes, penyakit jantung, hiperaktif, dan
disfungsi seksual setelah hewan-hewan itu terpapar BPA dalam jangka waktu lama.
Dalam penelitian yang dilakukan tim dari University of Athens Medical School, dibandingkan
kadar BPA dalam darah pada 71 wanita yang mengalami sindrom PCOS dengan 100 wanita
sehat.
Kadar BPA dalam darah pada wanita yang menderita PCOS ternyata 60 persen lebih tinggi
dibanding pada wanita yang sehat. Kadar BPA juga diketahui 30 persen lebih tinggi pada wanita
yang obesitas dengan sindrom PCOS. Makin tinggi kadar BPA, makin tinggi level hormon laki-
laki.

Bahan Kimia Dalam Rumah Tangga

1. BAHAN PEMBERSIH
Pada dasarnya pembersih badan, pembersih pakaian dan pembersih lantai memiliki sifat yang
sama, semuanya adalah sabun atau deterjen. Sabun adalah bahan kimia yang terbuat dari bahan alam,
seperti minyak dan lemak yang direaksikan dengan bahan kimia lain yang disebut basa. Contoh bahan
kimia basa, yaitu kalium hidroksida (KOH) dan natrium hidroksida (NaOH). Adapun detergen adalah
senyawa kimia bernama alkyl benzene sulfonat (ABS) yang direaksikan dengan natrium hidroksida
(NaOH). Bahan ABS diperoleh dari pengolahan minyak bumi.. Sabun dan deterjen dapat berfungsi
sebagai pembersih karena sabun memiliki dua sifat sekaligus, yaitu sifat polar dan sifat non polar. Air
disebut sebagai larutan yang bersifat polar artinya larutan yang dapat bermuatan listrik, meskipun sangat
lemah. Minyak bersifat non polar artinya tidak dapat bermuatan listrik. Minyak yang bersifat non polar
tidak dapat bercampur dengan air yang bersifat polar. Agar minyak dan air dapat bercampur maka
digunakan sabun yang memiliki dua sifat, yaitu satu sisi bersifat non polar dan sisi lain bersifat polar. Air
yang bersifat polar diikat oleh ujung sabun yang bersifat polar sedangkan minyak/lemak/kotoran organik
yang bersifat non polar diikat oleh ujung sabun lainnya yang bersifat non polar juga. Perbedaan detergen
dengan sabun antara lain daya cuci detergen lebih kuat dibandingkan sabun dan detergen dapat bekerja
pada air sadah. Akan tetapi sabun lebih mudah diurai oleh mikroorganisme dari pada deterjen.

a. Pembersih Badan
Bahan-bahan kimia yang termasuk kategori pembersih badan sangat banyak misalnya sabun
mandi, pasta gigi, sampho, pembersih muka dan pencuci tangan.

SABUN : Kandungan utama sabun adalah Na-karboksilat (RCOONa), sabun mandi dibuat dari
campuran basa dengan minyak. Umumnya basa yang digunakan adalah kalium hidroksida (KOH). Pada
beberapa sabun mandi ditambahkan sulfur yang berfungsi sebagai antiseptik. Garam mandi merupakan
zat aditif yang berfungsi memberi nilai tambah bagi sebuah peran sabun mandi. Garam mandi umumnya
mengandung garam-garam anorganik, minyak esensial dan pewangi.

PASTI GIGI. Hampir setiap hari orang memakai pasta gigi, karena tidak ingin sakit gigi. Sakit gigi
umumnya disebabkan karies atau disebut demineralisasi (penghilangan mineral). Karies timbul karena
adanya plak gigi yang merupakan lengketan bakteri dan produk-produk yang terbentuk pada permukaan
gigi. Jenis bakteri ini dapat meningkatkan keasaman gigi, akibatnya email gigi ikut larut dan timbullah
karies. Umumnya pasta gigi mengandung fluorida yang berfungsi sebagai pembunuh bakteri dan
kalsium.

SAMPHO. Sampho berfungsi membersihkan rambut. Kemalangan menggunakan sampo dapat
menyebabkan adanya ketombe di kulit kepala. Penyebab ketombe adalah polusi udara dan masalah
psikis seperti stress. Seseorang yang berketombe akut akan mengalami kerusakan kulit kepala, mulai
dari rasa gatal hingga infeksi.
.

b. Pembersih Pakaian
Sabun cuci pakaian dapat dibagi dua, yaitu sabun dan detergen. Sabun dan detergen memiliki
fungsi yang sama, yaitu bila ditambahkan ke dalam air, dapat melepaskan kotoran dari suatu benda.
Cara kerjanya adalah menurunkan tegangan permukaan air, sehingga air mudah membasahi bahan,
kemudian sabun atau detergen menarik kotoran dari bahan, menahan kotoran agar tetap sebagai
suspensi dalam air. . Kotoran yang bersifat nonpolar, seperti minyak atau lemak tidak akan hilang jika
hanya dibersihkan menggunakan air. Oleh karena itu, diperlukan detergen sebagai pembersihnya. Ujung
hidrofob detergen yang bersifat nonpolar mudah larut dalam minyak atau lemak dari bahan cucian. Maka
ketika menggosok atau memeras pakaian membuat minyak atau lemak menjadi butiranbutiran lepas
yang dikelilingi oleh lapisan molekul detergen. Gugus polarnya berada di luar lapisan sehingga butiran itu
larut di air. Detergen dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
1) Detergen yang dibuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya lurus. Bahan ini dapat dihancurkan
oleh mikroba (Biodegradable)
2) Detergen yang dbuat dari asam hidrokarbon yang struktur rantainya bercabang. Bahan ini tidak dapat
dihancurkan oleh mikroba (Unbriodegradable)

Komponen detergen ada 3 yaitu :
1. Surfaktan berfungsi meningkatkan daya pembahasan air sehingga kotoran yang berlemak dapat dibasahi,
mengendorkan dan mengangkut kotoran dari kain dan mensuspensikan kotoran yang telah terlepas,
sehingga kotoran tidak menempel kembali pada barang yang dicuci. Macam-macam surfaktan yang
digunakan pada detergen yaitu:
a) Linear alkil benzena sulfanat (LAS), etoksisulfat, alkil sulfat, memiliki daya bersih yang sangat baik,
dengan busa yang sangat banyak, biasanya digunakan untuk pencuci kain dan pencuci piring.
b) Etoksilat, dapat mencuci dengan baik hampir semua jenis kotoran dan dapat bekerja di air sadah (air
yang kandungan mineralnya tinggi)
c) Amonium kuarterner digunakan pada pelembut (softener)
d) Imidazolin dan betain, digunakan untuk pencuci alat-alat rumah tangga.

2. Penguat (builder) berfungsi meningkatkan efesiensi surfaktan, membantu menciptakan kondisi keasaman
yang tepat agar proses pembersihan dapat berlangsung lebih baik serta membantu mendispersikan dan
mensuspensikan kotoran yang telah lepas. Builder yang digunakan adalah senyawa kompleks fosfat,
natrium sitrat, natrium karbonat, natrium silikat atau zeolet.

3. Parfum : berfungsi memberi aroma pada sabun atau deterjen.

c. Pembersih Lantai
Pembersih lantai umumnya mengandung formalin sebagai bahan aktif. Formalin berfungsi sebagai
pembunuh kuman, akan tetapi beracun jika termakan. Untuk itu berhati- hatilah menggunakan pembersih
lantai. Untuk lebih memberikan kenyamanan pada si pemakai, biasanya pembersih lantai diberi pewangi.
Hal ini karena bau formalin yang tidak enak.
Rumah atau kamar mandi yang berporselen biasanya menggunakan pembersih porselen.
Pembersih porselen memiliki komposisi yang berbeda dengan pembersih lantai. Biasanya pembersih
porselen dibuat dari asam-asam kuat seperti klorida (HCL). Asam tersebut berguna untuk melarutkan
kotoran yang ada di porselen.

d. Pembersih Peralatan Dapur
Dari dulu sampai sekarang, banyak orang yang masih menggunakan abu untuk membersihkan
peralatan makan. Hal ini sebenarnya cukup baik, karena pada abu terdapat zat yang dapat membantu
menghilangkan kotoran. Namun, untuk efektivitas orang telah menggunakan sabun pembersih peralatan
masak. Walaupun di beberapa rumah tangga masih mencampurkan dengan abu.


2. BAHAN PEMUTIH
Pemutih adalah sejenis sabun, umumnya cair, namun bukan sabun, yang digunakan untuk
memutihkan pakaian. Pemutih umumnya memiliki bahan aktif klorin. Zat ini cukup berbahaya, maka hati-
hati dalam menggunakannya. Selain klorin, bahan aktif lainnya adalah sodium perborat. Sodium perborat
berupa bubuk berwarna putih yang banyak digunakan untuk memutihkan tekstil.
Tidak hanya pakaian yang menggunakan pemutih. Akibatnya banyaknya iklan di televisi yang
memunculkan pemikiran bahwa orang cantik adalah yang berkulit putih, maka banyak orang membeli
pemutih wajah. Berhati-hatilah dalam menggunakan pemutih wajah, karena da yang menggunakan
merkuri.

3. BAHAN PEWANGI
Wangi-wangian yang dipakai di badan, digunakan di ruangan, atau disemprotkan ke pakaian, pada
dasarnya adalah sama, hanya bahan pencampuranya saja yang berbeda. Jaman dahulu, orang
mengambil wangi-wangian dengan cara penyulingan (destilasi) dari tumbuh-tumbuhan asli. Sekarang,
orang membuat wangi-wangian di pabrik dengan bahan baku yang berasal dari minyak bumi. Jadi, wangi
melati dari parfummu sama dengan wangi melati yang ada di bunga melati, namun sumbernya berbeda.
Wangi yang ada di parfum bajumu sama sekali bukan dari bunga melati sungguhan. Namun, dibuat
sedemikian rupa agar mirip dengan melati sungguhan. Menarik bukan?


4. INSECTISIDA
Banyak jenis dan merek obat anti nyamuk yang dijual. Misalnya, obat banti nyamuk bakar, seperti
baygon, tiga roda, garuda, dan masih banyak lagi. Belum lagi obat anti nyamuk jenis oles (lotion),
semprot, dan elektrik.
Bahan-bahan pengusir nyamuk tersebut dapat digolongkan ke dalam jenis pestisida, atau lebih
spesifik lagi disebut dengan istilah insektisida. Untuk lebih jelasnya, pestisida adalah racun yang
digunakan oleh manusia untuk membasmi hama. Pestisida terdiri atas beberapa jenis;
Insektisida, digunakan untuk membasmi serangga seperti nyamuk, kecoa, lalat, dan sebagainya.
Herbisida, digunakan untuk membasmi tumbuhan pengganggu atau gulma.
Fungisida, digunakan untuk membasmi jamur atau cendawan.
Rodentisida, digunakan untuk membasmi binatang pengerat seperti tikus.
dan masih banyak lagi.

obat anti nyamuk sebagai bagian dari pestisida, sebenarnya adalah sejenis racun. Untuk itu hati-hati
dalam penggunaan obat anti nyamuk tersebut. Obat anti nyamuk umumnya menggunakan bahan aktif
organoposfat atau sejenis octachlorofil ether. Tentu kedua bahan itu sangat Tentu kedua bahan itu
sangat beracun.

EFEK SAMPING BAHAN KIMIA RUMAH TANGGA DAN CARA PENCEGAHANNYA

1. Efek Samping Pembersih dan Cara Pencegahannya
Sabun mandi, sabun cuci, pembersih lantai, sampo, dan pasta gigi adalah bahan-bahan kimia yang
hampir digunakan setiap hari. Air sisa penggunaan bahan-bahan tersebut, oleh masyarakat kita sebagian
besar dibuang di sungai. Akibatnya sungai menjadi tercemar, sehingga ekosistem yang ada di dalamnya
menjadi rusak, misalnya ikan-ikan di sungai banyak berkurang. Disamping itu banyak masyarakat yang
tingal di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) yang menderita penyakit kulit, sebab beberapa
penduduk menggunakan air sungai sebagai sumber air untuk mencuci pakaian, mandi, mencuci
peralatan masak, dan yang lainnya. Selain itu bahan-bahan pembersih juga dapat berdampak langsung
terhadap manusia itu sendiri. Contohnya, sabun cuci atau detergen. Pemakaian detergen berlebih dan
tangan bersentuhan langsung dengannya, dapat menyebabkan iritasi kulit. Kulit terasa kering, melepuh,
retak-retak, dan mudah terkelupas. Hal ini jika dibiarkan berlanjut dapat mengakibatkan eksim kulit.

Cara Pencegahannya
1) Menggunakan detergen dengan konsentrasi yang encer dan kadar ABS yang rendah.
2) Menggunakan detergen yang mudah terurai, seperti sodium dodesil sulfat (SDS).
3) Menyimpan sabun pada tempat yang benar sehingga jauh dari jangkauan anak.
4) menghindari penggunaan pasta gigi berlebih.
5) Penggunaan pembersih piring harus hati-hati. Lebih baik menggunakan sabun pencuci piring cair. Sabun
cair lebih lunak dibandingkan sabun colek atau detergen. Apabila telah dicuci, usahakan jangan
digunakan sebelum peralatan tersebut kering. Hal ini perlu dilakukan untuk mencegah adanya sabun
yang termakan oleh kita, karena masih tersisa di piring, sendok, atau gelas. Sabun yang termakan oleh
manusia dapat menyebabkan penyakit degenaratif, seperti kanker atau tumor.

2. Efek Samping Pemutih dan Cara Pencegahannya
Banyak pemutih wajah yang menggunakan merkuri. Merkuri dalam tubuh bersifat racun. Untuk
pencegahan, gunakan pemutih wajah yang tidak mengandung merkuri. Atau lebih baik menggunakan
bahan-bahan pemutih wajah alami. Pemutih pakaian sebagaian besar dibuat dari jenis bahan kimia yang
sangat kuat. Umumnya bersifat korosif. Oleh karena itu, hindari kontak langsung dalam waktu lama.

3. Efek Sampin Pewangi dan Cara Pencegahannya
Bahan pewangi yang sering menimbulkan maslaah terutama berasal dari pewangi ruangan dan
pewangi badan. Umumnya, pewangi menggunakan senyawa cloro fluoro carbon atau dikenal dengan
nama CFC. Gas ini di udara bereaksi dengan ozon. Ozon berfungsi melindungi bumi dari sinar ultraviolet
yang dapat menyebabkan kanker. Karena ozon bereaksi dengan CFC, maka ozon semakin tipis dan
akhirnya hilang sama sekali. Di belahan bumi utara ada daerah yang sudah bocor ozonnya. Apabila ozon
rusak, dampaknya adalah serangan sinar ultraviolet terhadap penghuni bumi.
Beberapa pewangi dapat menyebabkan dampak negatif secara langsung. Misalnya menyebabkan
iritasi kulit. Penghisapan langsung pewangi semprot dapat menyebabkan gangguan pada sistem
pernafasan. Oleh karena itu, hindari mencium langsung pewangi pada saat disemprotkan.

4. Efek Samping Insektisida dan Cara Pencegahannya
Insektisida yang sering digunakan di rumah umumnya adalah obat anti nyamuk, anti keceoa, dan
sejenisnya. Obat anti nyamuk umumnya terbuat dari bahan aktif dichlorovynil dimethyl phosfat (DDVP),
propoxur (karbamat), dan diethyltoluamide. Bahan-bahan ini mengandung racun. Kandungan tertinggi
dalam bentuk bakar, semprot, kemudian elektrik. Pada beberapa obat nyamuk bakar terdarpat
octacholofil ether, dikenal dengan nama S2. S2 memiliki daya tahan lebih lama jika berada dalam suatu
ruangan. Dengan sifatnya yang karsinogenik (penyebab kanker) dan mutagenik, maka S2 sangat
berbahaya.

Cara Pencegahannya
1) menggunakan produk pembasmi serangga seperlunya, atau Mengurangi pemakaian insektisida secara
berlebihan
2) tidak menggunakan produk pembasmi serangga aerosol yang mengandung CFC.
3) Selalu menjaga kebersihan lingkungan.
4) Menggunakan bahan pembasmi serangga (insektisida) yang lebih ramah lingkungan, seperti
insektisida biologis, pengembangan hama jantan mandul, dan memanfaatkan ekstrak bunga atau daun
tertentu
Sumber :



Bahan Kimia biasanya dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari, bisa jadi produk rumah
tangga, produk makanan, dan produk industri. Nah, dalam tulisan ini kita bahas yang rumah
tangga aja..
Bahan Kimia Rumah Tangga banyak banget, kita bikin 5 kategori utama, yaitu:
Bahan Kimia Pembersih
bahan kimia pembersih adalah bahan kimia dalam rumah tangga yang bermanfaat sebagai
pembersih. Bahan kimia yang termasuk dalam kelompok ini yang dapat membantu proses
pencucian yaitu melepaskan kotoran dari tempatnya menempel dan menahan agar kotoran yang
telah terlepas tetap tercampur dengan air (supaya ga berikatan lagi sama kain atau alat-alat rumah
tangga yang sudah dibersihkan).
contoh bahan kimia pembersih adalah Sabun dan Deterjen.
Sabun adalah reaksi antara basa kuat dengan asam lemak nabati, membentuk alkali karboksilat
(sabun) dan gliserol. atau bisa ditulis gini..
basa + lemak > sabun + gliserol
reaksi pembentukannya disebut saponifikasi atau reaksi penyabunan.
Sabun dibagi menjadi dua jenis, yaitu sabun kuat dan sabun lemah. Sabun kuat jika basa yang
digunakan untuk pembentukannya adalah basa kuat (soda api/natrium hidroksida). Sedangkan
sabun lemah jika basa yang digunakan untuk pembentukannya adalah basa lemah (ada yang
bilang dari KOH juga produknya jadi sabun lemah meskipun KOH adalah basa kuat). Disebut
sabun kuat karena pH sabun yang dihasilkan 9 10,8. Sedangkan sabun lemah memiliki pH 8
9,5.
Sabun berfungsi untuk mencuci dan membersihkan kotoran yang ada di permukaan kulit
dengan bantuan air. Sabun memiliki gugus hidrofil (suka air) atau lipofob (tidak suka lemak) dan
gugus hidrofob (tidak suka air) atau lipofil (suka lemak). Sabun bersifat biodegradable, atau
dapat diurai oleh bakteri pengurai, namun tidak bisa dipakai untuk mencuci dalam air sadah,
karena sabun akan bereaksi dengan ion Ca2+ dan Mg2+. Jika sabun berikatan dengan ion-ion
tersebut, akan mengakibatkan warna kuning atau pudar pada kain.
Detergen adalah campuran berbagai bahan yang digunakan untuk membantu pembersihan dan
terbuat dari bahan-bahan turunan minyak bumi. Dibanding dengan sabun, detergen mempunyai
keunggulan antara lain mempunyai daya cuci yang lebih baik serta tidak terpengaruh
oleh kesadahan air karena dalam detergen terdapat kandungan surfaktan dan builder.
Surfaktan merupakan zat aktif permukaan yang mempunyai ujung berbeda yaitu hidrofil (suka
air) dan hidrofob (suka lemak). Bahan aktif ini berfungsi menurunkan tegangan permukaan air
(membasahkan, mengendurkan dan mengangkat kortoran) sehingga dapat melepaskan kotoran
yang menempel pada permukaan bahan. Surfaktan yang umum digunakan adalah LAS atau ABS.
LAS adalah Linier Alkyl Benzene Sulfonate, sedangkan ABS adalah Alkyl Benzene Sulfonate.
Builder (pembentuk) adalah bahan tambahan pada detergen yang berfungsi meningkatkan
efisiensi pencuci dari surfaktan dengan cara menon-aktifkan (mengikat) mineral dan ion-ion
(Ca2+ dan Mg2+) penyebab kesadahan air. Builder yang umum digunakan dalam detergen di
Indonesia adalah EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetate)
Detergen yang baik yang dapat menghasilkan busa yang banyak. Buih pada sabun dan detergen
berfungsi mencegah kotoran yang sudah terangkat tidak menempel lagi pada kain. Detergen
bersifat hampir mirip dengan sabun, bila ditambahkan ke dalam air sama-sama dapat melepaskan
kotoran dari suatu benda, dan bersifat hidrofob (mengikat kotoran) dan hidrofil (menarik
air). Molekul detergen harganya lebih murah namun sukar terdegradasi oleh bakteri pengurai
(non-biodegradaeble).
Prinsip kerja sabun dan detergen hampir sama, yaitu mengikat kotoran dengan rantai yang
bersifat hidrofob dan menarik air oleh rantai yang hidrofil. Tambahan bagi deterjen, detergen
dapat menurunkan tegangan permukaan untuk melepaskan kotoran dari permukaan bahan
(sehingga detergen lebih kuat daya kerjanya dari sabun), dan mengikat ion-mineral dari air yang
dapat mengganggu kerja sabun. Dengan adanya sabun atau deterjen maka air dan lemak/kotoran
dapat bercampur, sehingga lemak/kotoran dapat dihilangkan dari tempatnya menempel dan
terbuang bersama air.
Selain sabun dan detergen, bahan pembersih yang biasa digunakan adalah Pasta Gigi dan
Pembersih Lantai. Pasta gigi dibuat dari campuran lemak, basa KOH, dan tepung sebagai
pengisi juga tambahan Fluor sebagai zat aktif untuk memperbaiki mikro-pori (lubang-lubang
kecil) pada gigi. Sedangkan pada pembersih lantai ditambahkan desinfektan sebagai pembunuh
bakteri.
Bahan Kimia Pemutih
Bahan pemutih adalah bahan kimia yang digunakan untuk memutihkan atau
mencerahkan, menghilangkan noda atau kotoran yang membandel pada pakaian dan
membunuh bakteri.
Pemutih dibagi menjadi 3, yaitu: pemutih pakaian, pemutih makanan, dan pemutih kulit manusia.
Pemutih pakaian berbentuk larutan mengandung natrium hipoklorit (NaClO) 5,25 %, pemutih
bentuk bubuk mengandung kalsium hipoklorit ( Ca(ClO)2 ). Zat aktif pemutih berbahaya jika
bereaksi dengan detergen karena menghasilkan gas klorin Cl2 yang beracun.
Zat aktif pemutih kulit adalah Al-stearat (Aluminium stearat), sedangkan pemutih makanan
adalah
Bahan Kimia Pewangi
Bahan kimia pewangi adalah bahan kimia yang berfungsi sebagai pengharum ruangan,
pengaharum badan, pengharum pakaian. Bahan pewangi diperoleh secara alami/diekstrak dari
alam berupa volatile oil (aroma mawar, melat, apel, dll) dan secara buatan/sintetis bahan kimia
(indol, etil miristat, alil kaproat, anisaldehida).
Selain melalui proses ekstraksi, ada juga contoh proses pengambilan komponen esensial parfum ,
yaitu dengan metode enfluorase, yaitu metode menangkap bahan parfum yang bersifat volatil
(gas yang mudah menguap) ke dalam suatu lemak padat. Wujud parfum: cair (aerosol), padat
(bedak).
Bahan Kimia Pestisida
Pestisida adalah bahan atau zat kimia yang digunakan untuk membunuh hama, baik
berupa tumbuhan, serangga maupun hewan lain di lingkungan
kita. Pestisida dapat digolongkan menjadi :
1. Insektisida, memberantas serangga.
2. Herbisida, mencegah atau mematikan gulma/tumbuhan pengganggu.
3. Nematosida, membunuh cacing.
4. Fungisida, memberantas jamur/fungi.
5. Rodentisida, memberantas binatang pengerat seperti tikus.
6. Bakterisida, membunuh bakteri
Bahan kimia pestisida dapat digolongkan menjadi :
golongan organoklor, senyawa organik yang mengandung klorin pada umumnya bersifat racun.
Contoh: DDT, aldrin, dieldrin, endosulfan, dikofol, folpet, lindan, dan klordan.
Golongan organofosfat, senyawa organik yang mengandung gugus fosfat, bersifat racun, mudah
terdegradasi, lebih cepat hilang keaktifannya. Contoh: malation, diazinion, fention, metil
paration, dan etil paration.
Golongan karbamat, senyawa organik yang mengandung turunan asam
ditiokarbomin/ditiokarbamat. Contoh: karbaril, karbotorum, propoksur, dan BPMC.
salah satu bahan kimia dalam insektisida yang berupa DDT (dicloro-diphenyl-trichloroethane)
bersifat sulit terurai sehingga tahan lebih lama dan ampuh membasmi serangga dan nyamuk.
Namun, limbah DDT dapat mencemari tanah dan air sehingga kini penggunaannya dilarang oleh
WHO.
Efek Samping Bahan Kimia Rumah Tangga
Bila bahan kimia rumah tangga digunakan secara berlebihan akan menyebabkan
pencemaran lingkungan, baik pencemaran air maupun tanah. Keduanya, baik pencemaran
melalui air dan tanah akan berbahaya bagi kesehatan manusia dan dapat membunuh makhluk-
makhluk kecil atau mikroorganisme yang ada di tanah dan di air.
Limbah rumah tangga (sisa detergen dan sabun) jika masuk ke badan air dan terkumpul pada
waduk atau danau, jika jumlahnya berlebihan akan mengakibatkan fenomena yang disebut
eutrofikasi.

sabun, detergen, dan pestisida merupakan bahan kimia yang kaya nitrogen dan fosfat. Dalam
badan air, keduanya menjadi unsur nutrisi bagi pertumbuhan mikroalga dan tanaman air seperti
eceng gondok. Kayanya nutrisi dalam badan air dapat menyebabkan mikroalga dan eceng
gondok yang tumbuh dalam badan air menjadi berlebihan, atau disebut blooming.

Bloomingnya mikroalga dan eceng gondok ini mengakibatkan badan air menjadi keruh sehingga
cahaya yang masuk ke badan air menjadi sedikit. Cahaya matahari dibutuhkan oleh mikroalga
dan fitoplankton untuk melakukan fotosintesis. Sedikitnya cahaya yang masuk ke badan air
mengakibatkan fitoplankton dan mikroalga tidak dapat bertahan hidup. Padahal fitoplankton dan
mikroalga adalah produsen dalam rantai makanan ekosistem perairan. So, kalian bisa
membayangkan apa yang terjadi pada ekosistem perairan yang mengalami eutrofikasi kan?
Belum lagi bangkai mikroalga dan fitoplanktonnya dapat mengakibatkan pendangkalan badan air


Selain mengakibatkan eutrofikasi, organofosfat yang masuk ke badan air akan ikut terserap oleh
ikan dan akan disimpan dalam tubuh ikan. Jika ikan tersebut dikonsumsi oleh manusia, maka
manusia akan ikut terkontaminasi organofosfat yang merupakan bahan dasar pestisida tersebut.

Sewaktu kuliah dulu, aku ngelakuin project pengukuran logam berat dan organofosfat pada
tubuh ikan-ikan di waduk Jatiluhur, Saguling, dan Cirata yang merupakan tambak ikan terbesar
yang hasil perikanannya digunakan untuk menyuplai kebutuhan pasar Kota Bandung dan
Purwakarta. Ternyata ikan-ikan disana udah tercemar logam berat dan organofosfat cukup tinggi.
Ini sungguh mengerikan! Akibat pabrik-pabrik membuang limbah ke sungai tanpa penetralan
lebih dahulu.. Gimana rakyat Indonesia mau sehat coba?
About these ads
Pencegah Korosi pada Peralatan Berbahan Baja
October 14, 2013 | Filed under: Industri and tagged with: cara mencegah korosi, industri baja, libratama,
penyebab korosi, produk yang dapat mengatasi korosi
Pencegah Korosi pada Peralatan Berbahan Baja
Korosi menjadi salah satu penyebab menurunnya kualitas berbagai macam logam. Padahal bahan
logam, atau metal banyak diaplikasikan pada berbagai jenis barang termasuk mesin-mesin
industri. Jika logam yang digunakan pada mesin industri mengalami korosi, tentunya dapat
menimbulkan kerusakan atau perubahan komponen suatu zat. Dampaknya dalam industri adalah
menyangkut umur, penyusutan, dan efisiensi pemakaian suatu bahan atau pun peralatan.
Sehingga menyebabkan banyak industri membutuhkan dana besar untuk memperbaiki atau
menggantinya dengan yang baru.
Terjadinya korosi yang disebabkan oleh suhu dan lingkungan sebenarnya dapat dicegah.
Pencegahan ini dapat dilakukan dengan melakukan coating atau pelapisan bahan anti korosi yang
akan mencegah atau memutus polutan-polutan penyebab korosi. Salah satu jenis pelapis yang
dapat digunakan adalah produk yang didatangkan oleh PT Libratama, yaitu Drathon 56.21.
Produk ini telah dikhususkan pada logam berjenis baja. Bahan baja banyak digunakan pada
industri perkapalan, perkakas, senjata, infrastruktur, mobil, mesin, dan lain-lain. Oleh karena itu
untuk memberikan perlindungan terhadap berbagai peralatan tersebut perlu digunakan pelapis
anti korosi.
Ketahanan korosi pada baja akan menurun yang disebabkan oleh adanya proses oksidasi akibat
interaksi dengan lingkungan dan terjadinya sensitasi. Sehingga semakin tua umur baja,
ketahanan korosinya pun akan semakin menurun. Drathon 56.21 memiliki kinerja tinggi yang
dapat diaplikasikan sebagai pencegah karat yang aktif terutama pada konstruksi baja yang telah
tua. Jenis pelapis ini merupakan produk Multi Purpose Maintenance Coating, sehingga dapat
diaplikasikan pada berbagai jenis barang yang mengandung logam baja.
Drathon 56.21 yang diusung oleh Libratama merupakan salah satu produk pemeliharaan mesin
yang akan memberikan perlindungan sekaligus perbaikan. Drathon 56.21 akan tahan terjadap
cipratan, tumpahan dan uap asam, alkali, air tawar, dan air asin. Tanpa menggunakan top
coating, baja pun tetap akan terlindungi menggunakan Drathon 56.21. Selain itu, produk ini
sangat kompatibel dengan berbagai jenis top coat lain. Drathon 56.21 juga dapat menonaktifkan
karat, sehingga tidak akan berkembang lebih buruk.
Sedangkan untuk pemeliharaan mesin (industry maintenance) untuk industri lainnya Anda dapat
memanfaatkan produk lain yang ditawarkan seperti kompresor, kamera infrared, battery
diagnosis, peralatan berbasis pneumatik, tank linings, ceramic coating, dan peralatan listrik yang
berkualitas dan terstandar, sehingga dijamin aman jika diadakan pemeriksaan inspeksi listrik.

Anda mungkin juga menyukai