Anda di halaman 1dari 5

POPULASI DAN SAMPEL

http://teorionline.wordpress.com
1. Definisi
Populasi adalah wilayah generalisasi berupa subjek atau objek yang diteliti untuk
dipelajari dan diambil kesimpulan. Sedangkan sampel adalah sebagian dari populasi yang
diteliti.
Dengan kata lain, sampel merupakan sebagian atau bertindak sebagai perwakilan dari
populasi sehingga hasil penelitian yang berhasil diperoleh dari sampel dapat
digeneralisasikan pada populasi.
Penarikan sampel diperlukan jika populasi yang diambil sangat besar, dan peneliti
memiliki keterbatasan untuk menjangkau seluruh populasi maka peneliti perlu
mendefinisikan populasi target dan populasi terjangkau baru kemudian menentukan
jumlah sampel dan teknik sampling yang digunakan.
2. Jumlah Sampel
Untuk menentukan sampel dari populasi digunakan perhitungan
maupun acuan tabel yang dikembangkan para ahli. Secara umum, untuk
penelitian korelasional jumlah sampel adalah 30, sedangkan dalam penelitian
eksperimen jumlah sampel minimum 15 dari masing-masing kelompok dan
untuk penelitian survey jumlah sampel minimum adalah 100.
esaran atau jumlah sampel ini sampel sangat tergantung dari
besaran tingkat ketelitian atau kesalahan yang diinginkan peneliti. !amun,
dalam hal tingkat kesalahan, pada penelitian sosial maksimal tingkat
kesalahannya adalah 5" #0,05$. %akin besar tingkat kesalahan maka makin
kecil jumlah sampel. !amun yang perlu diperhatikan adalah semakin besar
jumlah sampel #semakin mendekati populasi$ maka semakin kecil peluang
kesalahan generalisasi dan sebaliknya, semakin kecil jumlah sampel
#menjauhi jumlah populasi$ maka semakin besar peluang kesalahan
generalisasi.
eberapa rumus untuk menentukan jumlah sampel antara lain &
A. Rumus Slovin #dalam 'idu(an, )005&*5$
!
n + ,
!#d$
)
- 1
n + sampel, ! + populasi, d + nilai presisi .5" atau sig. + 0,05.
%isalnya, jumlah populasi adalah 1)5, dan tingkat kesalahan yang
dikehendaki adalah 5", maka jumlah sampel yang digunakan adalah &
! 1)5
n + + + .5,)3, dibulatkan .5 sampel.
!#d$
)
-1 1)5 #0,05$
)
- 1
B. Tabel Isaac dan Micael
/abel penentuan jumlah sampel dari 0saac dan %ichael memberikan
kemudahan penentuan jumlah sampel berdasarkan tingkat kesalahan
1", 5" dan 10". 1engan tabel ini, peneliti dapat secara langsung
menentukan besaran sampel berdasarkan jumlah populasi dan tingkat
kesalahan yang dikehendaki. #1o(nload /abel$
!. Te"ni" Sam#lin$
/eknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel yang secara
umum terbagi dua yaitu probability sampling dan non probability sampling.
2. 3robability Sampling
3robability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang
memberikan peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk
menjadi sampel. /eknik ini meliputi simpel random sampling, proportioate
strati4ied random sampling, disproportionate strati4ied random sampling, dan
cluster sampling.
1. Simple random sampling
/eknik adalah teknik yang paling sederhana #simple$. Sampel diambil
secara acak, tanpa memperhatikan tingkatan yang ada dalam
populasi.
%isalnya &
3opulasi adalah sis(a S1 !egeri 55 6akarta yang berjumlah 500 orang.
6umlah sampel ditentukan dengan /abel 0saac dan %ichael dengan
tingkat kesalahan adalah sebesar 5" sehingga jumlah sampel
ditentukan sebesar )05.
6umlah sampel )05 ini selanjutnya diambil secara acak tanpa
memperhatikan kelas, usia dan jenis kelamin.
). 3roportionate Strati4ied 'andom Sampling
/eknik ini hampir sama dengan simple random sampling namun
penentuan sampelnya memperhatikan strata #tingkatan$ yang ada
dalam populasi.
%isalnya, populasi adalah karya(an 3/. 578 berjumlah 1)5. 1engan
rumus Slovin #lihat contoh di atas$ dan tingkat kesalahan 5" diperoleh
besar sampel adalah .5. 3opulasi sendiri terbagi ke dalam tiga bagian
#marketing, produksi dan penjualan$ yang masing-masing berjumlah &
%arketing & 15
3roduksi & 95
3enjualan & 35
%aka jumlah sample yang diambil berdasarkan masing-masinng
bagian tersebut ditentukan kembali dengan rumus n + #populasi
kelas : jml populasi keseluruhan$ ; jumlah sampel yang ditentukan
%arketing & 15 : 1)5 ; .5 + 11,< dibulatkan 11
3roduksi & 95 : 1)5 ; .5 + 59
3enjualan & 35 : 1)5 ; .5 + )*.* dibulatkan )9
Sehingga dari keseluruhan sample kelas tersebut adalah 11 - 59 - )9
+ .5 sampel.
/eknik ini umumnya digunakan pada populasi yang diteliti
adalah keterogen #tidak sejenis$ yang dalam hal ini berbeda dalam hal
bidangkerja sehingga besaran sampel pada masing-masing strata atau
kelompok diambil secara proporsional untuk memperoleh
3. 1isproportionate Strati4ied 'andom Sampling
1isproporsional strati4ied random sampling adalah teknik yang hampir
mirip dengan proportionate strati4ied random sampling dalam hal
heterogenitas populasi. !amun, ketidakproporsionalan penentuan
sample didasarkan pada pertimbangan jika anggota populasi berstrata
namun kurang proporsional pembagiannya.
%isalnya, populasi karya(an 3/. 578 berjumlah 1000 orang yang
berstrata berdasarkan tingkat pendidikan S%3, S%2, 1000, S1 dan S).
!amun jumlahnya sangat tidak seimbang yaitu &
S%3 & 100 orang
S%2 & 900 orang
1000 & 1=0 orang
S1 & 10 orang
S) & 10 orang
6umlah karya(an yang berpendidikan S1 dan S) ini sangat tidak
seimbang #terlalu kecil dibandingkan dengan strata yang lain$
sehingga dua kelompok ini seluruhnya ditetapkan sebagai sampel.
<. >luster Sampling
>luster sampling atau sampling area digunakan jika sumber data atau
populasi sangat luas misalnya penduduk suatu propinsi, kabupaten,
atau karya(an perusahaan yang tersebar di seluruh provinsi. Untuk
menentukan mana yang dijadikan sampelnya, maka (ilayah populasi
terlebih dahulu ditetapkan secara random, dan menentukan jumlah
sample yang digunakan pada masing-masing daerah tersebut dengan
menggunakan teknik proporsional strati4ied random sampling
mengingat jumlahnya yang bisa saja berbeda.
>ontoh &
3eneliti ingin mengetahui tingkat e4ektivitas proses belajar mengajar di
tingkat S%U. 3opulasi penelitian adalah sis(a S%2 seluruh 0ndonesia.
?arena jumlahnya sangat banyak dan terbagi dalam berbagai provinsi,
maka penentuan sampelnya dilakukan dalam tahapan sebagai
berikut &
/ahap 3ertama adalah menentukan sample daerah. %isalnya
ditentukan secara acak 10 3rovinsi yang akan dijadikan daerah
sampel.
/ahap kedua. %engambil sampel S%U di tingkat 3rovinsi secara acak
yang selanjutnya disebut sampel provinsi. ?arena provinsi terdiri dari
?abupaten:?ota, maka diambil secara acak S%U tingkat ?abupaten
yang akan ditetapkan sebagai sampel #disebut ?abupaten Sampel$,
dan seterusnya, sampai tingkat kelurahan : 1esa yang akan dijadikan
sampel. Setelah digabungkan, maka keseluruhan S%U yang dijadikan
sampel ini diharapkan akan menggambarkan keseluruhan populasi
secara keseluruhan.
. !on 3robabilty Sampel
!on 3robability artinya setiap anggota populasi tidak memiliki
kesempatan atau peluang yang sama sebagai sampel. /eknik-teknik yang
termasuk ke dalam !on 3robability ini antara lain & Sampling Sistematis,
Sampling ?uota, Sampling 0nsidential, Sampling 3urposive, Sampling 6enuh,
dan Sno(ball Sampling.
1. Sampling Sistematis
2dalah teknik sampling yang menggunakan nomor urut dari populasi
baik yang berdasarkan nomor yang ditetapkan sendiri oleh peneliti
maupun nomor identitas tertentu, ruang dengan urutan yang seragam
atau pertimbangan sistematis lainnya.
>ontohnya &
2kan diambil sampel dari populasi karya(an yang berjumlah 1)5.
?arya(an ini diurutkan dari 1 @ 1)5 berdasarkan absensi. 3eneliti bisa
menentukan sampel yang diambil berdasarkan nomor genap #), <, *,
dst$ atau nomor ganjil #1, ), 3, dst$, atau bisa juga mengambil nomor
kelipatan #), <, =, 1*, dst$
). Sampling ?uota,
2dalah teknik sampling yang menentukan jumlah sampel dari populasi
yang memiliki ciri tertentu sampai jumlah kuota #jatah$ yang
diinginkan.
%isalnya akan dilakukan penelitian tentang persepsi sis(a terhadap
kemampuan mengajar guru. 6umlah Sekolah adalah 10, maka sampel
kuota dapat ditetapkan masing-masing 10 sis(a per sekolah.
3. Sampling 0nsidential,
0nsidential merupakan teknik penentuan sampel secara kebetulan,
atau siapa saja yang kebetulan #insidential$ bertemu dengan peneliti
yang dianggap cocok dengan karakteristik sampel yang ditentukan
akan dijadikan sampel.
%isalnya penelitian tentang kepuasan pelanggan pada pelayanan %all
2. Sampel ditentukan berdasarkan ciri-ciri usia di atas 15 tahun dan
baru pernah ke %all 2 tersebut, maka siapa saja yang kebetulan
bertemu di depan %all 2 dengan peneliti #yang berusia di atas 15
tahun$ akan dijadikan sampel.
<. Sampling 3urposive,
3urposive sampling merupakan teknik penentuan sampel dengan
pertimbangan khusus sehingga layak dijadikan sampel. %isalnya,
peneliti ingin meneliti permasalahan seputar daya tahan mesin
tertentu. %aka sampel ditentukan adalah para teknisi atau ahli mesin
yang mengetahui dengan jelas permasalahan ini. 2tau penelitian
tentang pola pembinaan olahraga renang. %aka sampel yang diambil
adalah pelatih-pelatih renang yang dianggap memiliki kompetensi di
bidang ini. /eknik ini biasanya dilakukan pada penelitian kualitati4.
5. Sampling 6enuh,
Sampling jenuh adalah sampel yang me(akili jumlah populasi.
iasanya dilakukan jika populasi dianggap kecil atau kurang dari 100.
Saya sendiri lebih senang menyebutnya total sampling.
%isalnya akan dilakukan penelitian tentang kinerja guru di S%2 555
6akarta. ?arena jumlah guru hanya 35, maka seluruh guru dijadikan
sampel penelitian.
*. Sno(ball Sampling
Sno(ball sampling adalah teknik penentuan jumlah sampel yang
semula kecil kemudian terus membesar ibarat bola salju #seperti %ulti
Aevel %arketing....$. %isalnya akan dilakukan penelitian tentang pola
peredaran narkoba di (ilayah 2. Sampel mula-mula adalah 5 orang
!api, kemudian terus berkembang pada pihak-pihak lain sehingga
sampel atau responden teruuus berkembang sampai ditemukannya
in4ormasi yang menyeluruh atas permasalahan yang diteliti.
/eknik ini juga lebih cocok untuk penelitian kualitati4.

Anda mungkin juga menyukai