Anda di halaman 1dari 18

1/3/2014 Terapi Cairan pada dehidrasi

Effek Alamsyah
1
TERAPI CAIRAN
DEHIDRASI SEDANG - BERAT
PADA ANAK
Oleh

EFFEK ALAMSYAH

PRESENTASI ILMIAH BAGI MAHASISWA UMJ
NOPEMBER DESEMBER 2012

1/3/2014 Terapi Cairan pada dehidrasi
Effek Alamsyah
2
Etiologi dehidrasi
1.Diare : adalah perubahan gerakan
usus yang menyebabkan frekuensi
buang air besar (defekasi) bertambah
menjadi > 4 x dalam 24 jam dengan
konsistensi lembek sampai cair,
dapat disertai lendir dan darah.
Sering disertai muntah-muntah
Insidens ke 2 terbanyak setelah ISP,
10 % 20 % dari rawat inap
2. DBD
3. Penyakit yang menyebabkan intake (asupan)
kurang dan penyakit dengan panas tinggi








1/3/2014 Terapi Cairan pada dehidrasi
Effek Alamsyah
3
DEHIDRASI SEDANG-BERAT
Gejala
Kekurangan cairan (defisit volume cairan intra-
vaskular dan intraselular = dehidrasi)
dengan tanda-tanda :penurunan
BB turun <=5% (dehidrasi ringan),
BB turun > 5-10% (dehidrasi sedang),

Dehidrasi berat
1. BB menurun > 10%
2. Haus, Uub cekung dan mata celong, turgor kulit
jelek, kulit kering, bibir kering




Dehidrasi berat

3. Volume urine berkurang (oliguria)
bahkan anuria
4. Febris , apatis,somnolen dan
bahkan bisa menjadi coma,
5 .Tidak nafsu makan (anoreksia)
dan tidak bisa minum dan makan
(intake per oral makin <<
defisit intake kalori dan nutrisi )
6.Tonus otot dan reflek menurun,
anak kelihatan lemas,
7..Pernafasan Kuszmaul (cepat dan dalam) oleh karena
Asidosis metabolik

1/3/2014 Terapi Cairan pada dehidrasi
Effek Alamsyah
4
Dehidrasi berat + komplikasi..
8.Tekanan darah rendah,
Frekuensi HR dan nadi
Meningkat, bila mulai sukar diraba
gejala syok (hipovolemik)

9. Kejang oleh karena hiperpireksia
dan atau hipernatremia
(hipertonik, Na > 140 mg%),
hiponatremia (hipotonik, Na < 120 mg%)

10.Meteorismus dan bising peristaltik berkurang atau
menghilang oleh karena Hipokalemia (K < 3,5 mg%)


1/3/2014 Terapi Cairan pada dehidrasi
Effek Alamsyah
5
1/3/2014 Terapi Cairan pada dehidrasi
Effek Alamsyah
6
Pemeriksan Laboratorium
1.Darah
Rutin Hb relatif hemokonsentrasi, lekosit tergantung etiologi:
normal, meningkat, menurun.
Serum elektrolit: K Na, Cl, Ca, Mg dll bila ada indikasi
terutama pd dehidrasi berat+komplikasi
AGD : asidosis metabolik yg menetap walaupun sdh dberikan
terapi cairan
Kultur darah bila diduga ada penyakit lain di luar saluran
cerna
2.Tinja: rutin, Tinja Gastroenterologis (FGE) Kultur untuk
mengetahui etiologi dan sen sitivitas terapi AB
3.Urine: rutin,kultur
4.Pemeriksaan lain bila ada indikasi untuk mendiagnosis
penyakit lain


1/3/2014 Terapi Cairan pada dehidrasi
Effek Alamsyah
7
Tatalaksana Pemberian cairan untuk rehidrasi
Prinsip : mengembalikan keseimbangan cairan dan elektrolit

1. Rehidrasi : pemberian cairan dan elektrolit dengan jumlah dan waktu
tertentu untuk mengembalikan kesetimbangan cairan dan elektrolit
(homeostasis)

Dehidrasi Ringan , kehilangan cairan < 5 %: pemberian oralit /pedialit

Dehidrasi sedang dan berat: kehilangan cairan > 10 - 15 % dari BB:
pemberian cairan intravena untuk mengembalikan keseimbangan cairan
dan elektrolit lebih cepat (rehidrasi,resusitasi) dan dilanjutkan dengan
terapi cairan rumatan untuk menjaga homeostasis berfungsinya organ
dengan baik

2. Terapi kausal, mengobati penyebab dasar sesuai etiologi

3. Pengobatan gejala ikutan : panas > 37.5 C diberikan antipiretik, kejang
diberikan antikejang, kekurangan dan kelebihan kadar elektrolit dalam
darah diberikan terapi elektrolit dll

1/3/2014 Terapi Cairan pada dehidrasi
Effek Alamsyah
8
4. Terapi diitetik
Asupan nutrien yang disesuaikan dengan umur
dan keadaan penderita: rendah laktosa, tanpa
laktosa, susu kedelai, hipoalergenik, rendah
lemak, makanan lunak,tanpa serat dll.
5. Indikasi rawat inap:
1. Dehidrasi sedang (BB turun > 5%) dengan komplikasi:
muntah dan diare berlanjut, hiperpireksia, kejang, syok
hipovolemik
2. Dehidrasi berat (BB turun > 10%)
3. Diare tanpa kemampuan anak untuk intake makanan oral
atau cairan rehidrasi oral
4. Diare dengan tanda-tanda infeksi patogenik.

1/3/2014 Terapi Cairan pada dehidrasi
Effek Alamsyah
9
Jenis cairan untuk rehidrasi
Prinsip cairan untuk rehidrasi

1. Cairan kristaloid yang isotonik dengan cairan tubuh
2. Kandungan elektrolit yang disesuaikan dengan
kebutuhan penderita.
3. Mengandung Bikarbonat, Asetat, Laktat untuk terapi
asidosis. Asetat lebih unggul pada bayi dan anak
4. Dapat diberikan pula cairan koloid dan cairan nutrisi
parenteral pada keadaan tertentu (Syok dan defisit
asam amino, tidak ada atau sukar mendapat asupan
nutrisi per oral dll)
1/3/2014 Terapi Cairan pada dehidrasi
Effek Alamsyah
10
Jenis cairan utk penyakit diare / GE Dehidrasi
Cairan rehidrasi secara terpadu telah banyak diproduksi
1. Ringers lactate (RL), Laktat : 28 mEq/l, K: 4 mEq/l, Na:
130 mEq/l, Cl : 109 mEq/l, metabolisme di hati.
2. Ringers asetate (Asering): Asetat :28 mEq/l, K: 4 mEq/l,
Na: 130 mEq/l, Cl : 109 mEq /l. Metabolisme di otot,
lebih cepat
3. KN-EN 3A / Tridex 27A : K 10 mEq /l, Na : 60 mEq/l,
Dextrosa 27 g/l, Laktat 20 mEq/l
4. KN-EN 3B / Tridex 27B : K 20 mEq /l, Na : 50 mEq/l,
Dextrosa 27 g/l, Laktat 20 mEq/l
Cairan nutrisi dapat dipilih sebagai terapi tambahan bila
diperlukan asupan asam amino dan kalori.
Dengan mengenal kandungan cairan intravena tadi kita
dapat memilih jenis cairan yang mana yang tepat bagi
penderita Gastroenteritis yang kita rawat
Terapi cairan untuk REHIDRASI
Terapi dehidrasi : contoh pada GE Akut tujuan
memberikan cairan untuk segera mengganti
cairan yg hilang karena diare dan muntah : R
Lactate atau R Asetat 20ml / kg BB diberikan
dalam waktu 1 2 jam. Evaluasi apakah atau
masih dehidrasi
Bila masih dehidrasi diberikan + RL atau RA
20 ml / kgBB selama 2 3 jam
Bila sudah tercapai rehidrasi diberikan cairan
rumatan : RL/RA
1/3/2014 Terapi Cairan pada dehidrasi
Effek Alamsyah
11
Terapi cairan rumatan

Tujuan : sebagai upaya untuk menjaga agar tidak
terjadi dehidrtasi akibat diare,muntah dan
kehilangan cairan oleh karena demam
Jenis cairan:
RL atau RA dengan dosis 10 ml / kg BB.
Dievaluasi setiap 3 jam apakah cairan rumatan
cukup atau tidak. masih dehidrasi, atau overhidrasi
Terapi utk balans elektrolit: Kalium
Bila terlihat tanda2 Hipokalemia dan atau K ion
serum < 3.5 mg% . diberikan cairan dengan kadar
K yg lebih tinggi mis: KN 3B / Tridex 27B

1/3/2014 Terapi Cairan pada dehidrasi
Effek Alamsyah
12
Terapi utk balans elektrolit : Na
Dehidrasi bisa menjadi hipertonik, bila kadar Na
ion dalam serum meningkat,Na > 145 mg%
Keadaan hipernatremia dapat mempengaruhi
otak sehingga terjadi kejang.
Terapi D5 NS dengan dosis 10-15 ml / 24 jam
evaluasi dengan gejala dan pemeriksaan elektrolit
Na
Bila terjadi kejang diberikan Diazepam inisial 1/3
sd x BB mg IV


1/3/2014 Terapi Cairan pada dehidrasi
Effek Alamsyah
13
Terapi utk balans Bikarbonat /Base deficit
Dehidrasi berat yg tidak ditangani dengan cepat dan adekwat
dapat menyebabkan defisit Ion Bikarbonat
asidosis metabolik dengan gejala pernafasan yang cepat
dan dalam (Kauzmaull)
Pemeriksaan AGD memperlihatkan pH darah yg rendah dan
BE (balans negatif, defisit basa ) perlu penambahan Na-
Bikarbonat untuk mengembalikan keseimbangan asam basa
Cairan : Na-Bikarbonat (meylon) 8,4 %.
Dosis (diberikan dosis dulu) : BExBBx1/3x1/2 ml iv
Sebelum diberikan diencerkan dulu dengan aquades 2x jmlh
NaBikarbonat dan periksa akses adkah sdh betul dan tdk
bocor utk menhindari kerusakan jaringan oleh NaBikarbonat



g
1/3/2014 Terapi Cairan pada dehidrasi
Effek Alamsyah
14
Trerapi syok dan defisiensi kalori
pada dehidrasi berat
Bila terdapat tanda2 terjadi presyok atau syok
dapat diberikan pula cairan koloid Hemacel
atau HES 6%, 10-20 ml /kg Bb dalam 2-3 jam

Pemberian cairan nutrisi parenteral misal:
Aminofusin pediatrik /Benutrion VE 10 15 ml
/ kg BB utk 24 jam.pada keadaan tertentu
(defisit asam amino, tidak ada atau sukar
mendapat asupan nutrisi per oral dll)
1/3/2014 Terapi Cairan pada dehidrasi
Effek Alamsyah
15
Terapi AB dan Terapi kausal
Terapi AB hanya diberikan bila pada
pemeriksaan FGE didapatkan kuman (terapi
AB empiris) dan bila hasil kultur + dengan tes
resistensi
Terapi lainnya disesuaikan dengan hasil
Pemeriksaan Laboratorium dan Etiologi

1/3/2014 Terapi Cairan pada dehidrasi
Effek Alamsyah
16




Terapi diitetik
Diberikan bila sudah tercapai rehidrasi dan pasien bisa intake per
oral
ASI tetap dan harus diberikan bila ASI masih +
Pada GED dibarikan ddi sesuai dgn penyebabnya
1.Malabsorpsi lemak :ASI + formula lemak tidak jenuh dan susu
khusus : mis Progestimil
2.Intoleransi Laktosa: ASI+ formula rendah laktosa atau
nonlaktosa
3.Makanan padat disesuaikan dengan umur dianjurkan rendah
lemak, tidak berserat : daging ayam, tempe dan buah yang
tidak merangsang pergerakan usus.
1/3/2014 Terapi Cairan pada dehidrasi
Effek Alamsyah
17
1/3/2014 Terapi Cairan pada dehidrasi
Effek Alamsyah
18
DR Dr Effek Alamsyah, SpA, MPH
Hp 0816860170
e-mail : effekalamsyah@yahoo.com
Semoga bermanfaat

Anda mungkin juga menyukai