ABSTRAK
Kode etik menyatakan perbuatan apa yang benar atau salah, perbuatan apa yang harus dilakukan
dan apa yang harus dihindari. Mengetahui fungsi dan pengertian kode etik, penerapan kode etik
pada bidangnya masing-masing
KATA PENGANTAR
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................... 1
1.1
LATAR BELAKANG.......................................................................................................................... 1
1.2
TUJUAN ......................................................................................................................................... 1
1.3
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................................... 2
2.1
2.2
2.3
2.3.1
2.3.2
2.3.3
2.4
2.4.1
2.4.2
Kesimpulan.................................................................................................................................... 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Kode Etik dapat diartikan sebagai pola aturan, tata cara, tanda, pedoman etis
dalam melakukan suatu kegiatan atau pekerjaan. Kode etik merupakan pola aturan atau
tata cara sebagai pedoman berperilaku. Tujuan kode etik agar profesional memberikan
jasa sebaik-baiknya kepada pemakai atau nasabahnya. Adanya kode etik akan melindungi
perbuatan yang tidak professional.
Dalam kaitan dengan istilah profesi, kode etik merupakan tata cara atau aturan
yang menjadi standar kegitatan anggota profesi. Gibson dan Michel(1995:449)
menegaskan bahwa suatu kode etik menggambarkan nilai-nilai profesional suatu profesi
yang di terjemahkan dalam standar prilaku anggotanya. Jika kode etik itu dijadikan
standar aktifitas anggota profesi, kode etik tersebut sebagai pedoman.
Kode etik profesi mencegah campur tangan pihak di luar organisasi profesi tentang
hubungan etika dalam keanggotaan profesi. Arti tersebut dapat dijelaskan bahwa para
pelaksana profesi pada suatu instansi atau perusahaan yang lain tidak boleh
mencampuri pelaksanaan profesi di lain instansi atau perusahaan.
Dalam lingkup TI, kode etik profesinya memuat kajian ilmiah mengenai prinsip
atau norma-norma dalam kaitan dengan hubungan antara professional atau developer TI
dengan klien, antara para professional sendiri, antara organisasi profesi serta organisasi
profesi dengan pemerintah. Salah satu bentuk hubungan seorang profesional dengan klien
(pengguna jasa) misalnya pembuatan sebuah program aplikasi.
Seorang profesional tidak dapat membuat program semaunya, ada beberapa hal
yang harus ia perhatikan seperti untuk apa program tersebut nantinyadigunakan oleh
kliennya atau user; iadapat menjamin keamanan (security) sistem kerja program aplikasi
tersebut dari pihak-pihak yang dapat mengacaukan sistem kerjanya(misalnya: hacker,
cracker, dll).
2.3.2
Etika Programmer
boleh
memberitahu
masalah
keuangan
pada
pekerja
dalam
Adapun kode etik yang diharapkan bagi para pengguna internet adalah:
1. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang secara langsung
berkaitan dengan masalah pornografi dan nudisme dalam segala bentuk.
2. Menghindari dan tidak mempublikasi informasi yang memiliki tendensi
menyinggung secara langsung dan negatif masalah suku, agama dan ras
(SARA),
termasuk
didalamnya
usaha
penghinaan,
pelecehan,
etika
dan
segala
macam
peraturan
yang berlaku
Web Developers
3. Menulis, desain, atau mengedit konten halaman web, atau yang lainlangsung
memproduksi konten.
4. Berunding dengan tim manajemen atau pengembangan untukmemprioritaskan
kebutuhan, menyelesaikan konflik, mengembangkankriteria konten, atau
memilih solusi.
5. Back-up file dari situs web untuk direktori lokal untuk pemulihaninstan dalam
kasus masalah.
6. Mengidentifikasi masalah yang ditemukan oleh umpan balik pengujianatau
pelanggan, dan memperbaiki masalah masalah atau merujuk pada personalia
yang tepat untuk koreksi.
2.4.2
Computer
danmembangun
Security
Specialist
firewall
untuk
bertugas
mengenkripsi
menyembunyikan
transmisi
informasi
data
rahasia,
darurat,
meninjau
pelanggaran
prosedur
keamanan
komputer
5. Monitor laporan saat ini dari virus komputer untuk menentukan kapanuntuk
memperbarui sistem perlindungan virus.
6. Memofifikasi keamanan file komputer untuk memasukkan software baru,
memperbaiki kesalahan, atau mengubah status akses individu.
7. Melakukan penilaian risiko dan melaksanakan tes pengolahan datasistem
untuk memastikan fungsi pengolahan data kegiatan danlangkah-langkah
keamanan.
8. Berunding dengan pengguna untuk membahas isu-isu seperti aksesdata
komputer kebutuhan, pelanggaran keamanan, dan perubahan pemrograman.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kode etik profesi itu merupakan sarana untuk membantu para pelaksana
sebagai seseorang yang professional supaya tidak dapat merusak etika profesi.
Pada dasarnya semua profesi memiliki kode etik tersendiri pada bidangnya
masing-masing, untuk orang-orang yang mengambil profesi pada bidang
computer khususnya tidak bias sembarangan dan harus memperhatikan kode etik
yang bersangkutan dengan profesi IT itu. tingkat kesulitan yang tinggi, sehingga
jika ingin memilih salah satu profesi tersebut baiknya memiliki skill dan
kemampuan yang ahli dibidangnya, berkemauan keras, memiliki pengetahuan
yang mendalam mengenai profesi IT tersebut dan update terhadap setiap
perkembangan yang terjadi dalam dunia IT.
DAFTAR PUSTAKA
http://pakgalih.wordpress.com/2009/04/07/pengertian-dan-fungsi-kode-etik/
http://arapratiwi.wordpress.com/2012/12/21/makalah-etika-komputer/
http://www.sarjanaku.com/2010/11/fungsi-kode-etik.html
http://cyberlawncrime.blogspot.com/2013/03/pengertian-etika-kode-etik-dan-fungsi.html
http://komaswawatfatmawati.blogspot.com/2012/10/etika-penggunaan-komputer.html
iv