Roy Tindage 1
Gaya
Pertimbangkan program televisi yang akan menampilkan wawancara Anda ini. Apabila
topk yang akan dibahas merupakan isu atau berita yang serius, Anda sebaiknya
mengenakan busana yang agak formal.
Jangan lupa, seandainya wawancara itu merupakan program rekaman, maka waktu
penayangannya bisa saja berbeda dengan waktu saat perekaman dilaksanakan.
Asesoris
Hindari kaca mata hitam, kecuali bila Anda harus mengenakannya karena alasan medis
atau keadaan memaksa lainnya. Pemirsa ingin memahami kepribadian Anda melalui
mata Anda.
Jangan mengenakan terlalu banyak asesoris sehingga Anda terlihat tidak rapi. Yang
terpenting, bila pemirsa menganggap Anda serius maka mereka akan fokus pada apa
yang Anda katakan, dan bukan pada apa yang Anda kenakan.
Hindari juga perhiasan yang akan bergemerincing setiap kali Anda menekankan suatu
pandangan atau pendapat, dengan menggerakkan tangan. Ini akan mengalihkan
perhatian pemirsa.
Bahasa tubuh dan ekspresi wajah
Bahasa tubuh digunakan untuk menyampaikan pesan non-verbal. Pemirsa akan
menangkap dan menafsirkan pesan-pesan ini melalui bahasa tubuh Anda. Cara duduk
selonjor, misalnya, akan ditafsirkan bahwa Anda tidak serius.
Terlalu sering bergerak dari kiri ke kanan akan mengesankan Anda sedang tidak
nyaman dan gelisah. Pemirsa bisa saja menduga-duga, apakah Anda jujur atau tidak
berterus terang dalam menyampaikan keterangan atau pendapat.
Roy Tindage 2
Ekspresi wajah dapat menyampaikan kisahnya sendiri kepada pemirsa. Mereka akan
memperhatikan kerut kening Anda, senyum Anda, anggukan kepala Anda, atau gerakan
mata Anda. Karena itu, Anda harus tampil sebagai diri Anda yang sebenarnya, karena
Anda-lah show sesungguhnya, yang sedang berlangsung di layar kaca!
Suara yang ekspresif
Ucapkan setiap kata dengan jelas dan meyakinkan. Karena televisi merupakan media
audio visual, gunakan suara yang ekspresif, yang bervariasi, agar terdengar menarik.
Suara yang datar atau monoton akan terdengar sangat membosankan. Gunakan
intonasi yang tepat ketika menekankan suatu pandangan atau pendapat.
Variasi volume keras dan lembut, nada tingggi dan rendah, cepat dan lambat, serta
intonasi, merupakan salah satu kunci keberhasilan wawancara Anda.
Santai dan percaya diri
Usahakan menampilkan diri Anda sebagai sosok yang santai dan percaya diri namun
tidak sombong. Tataplah mata pewawancara, atau panelis lainnya, kalau ada. Abaikan
kamera yang sedang merekam seluruh proses wawancara.
Beberapa tips:
Jawab setiap pertanyaan dengan penjiwaan, keyakinan, dan kesungguhan.
Jangan bersikap defensif atau argumentatif ketika pewawancara mengajukan
pertanyaan yang terkesan menyerang Anda. Jawablah dengan tenang dan
positif.
Tampilkan kesan bahwa Anda adalah pribadi yang ramah dan selalu dalam
suasana batin yang positif.
Roy Tindage 3
Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh khalayak umum
(Daripada mengatakan Berkaitan dengan reaksi kami terhadap serangan tidak
berdasar melalui surat kabar kemarin itu, maka kami telah berembuk dan
memutuskan untuk tidak akan membeli alat-alat kesehatan dari PT XYZ., lebih
baik Kami akan berhenti membeli produk PT XYZ.).
Gunakan contoh-contoh sederhana dari kehidupan sehari-hari yang mudah
dipahami pemirsa.
Gunakan pendekatan pribadi, seperti misalnya Bagaimana perasaan Anda bila
dituduh melakukan suatu kesalahan yang tidak Anda lakukan.
Letakkan kedua tangan Anda di pangkuan, atau di atas meja. Jangan melakukan
gerakan-gerakan tangan yang tidak perlu (fidgeting), atau memain-mainkan
barang tertentu, seperti pulpen, di tangan.
Gerakan tangan untuk menekankan suatu pernyataan atau pandangan dapat
membantu. Tetapi jangan sampai berlebihan, karena dapat mengalihkan
perhatian pemirsa.
Membaca situasi
Roy Tindage 4
usahakan untuk kembali lagi pada point tersebut dan menyelesaikannya. Di sini
dibutuhkan kemampuan berimprovisasi dengan mengutarakan kaitan yang logis
dan relevan, untuk kembali ke point tadi.
Pesan utama
Roy Tindage 5
Awal wawancara merupakan saat menentukan, karena apabila Anda tidak mampu
mengikat perhatian pemirsa pada saat itu, maka mereka bisa saja langsung beralih ke
stasiun lain. Jawaban terhadap pertanyaan pertama harus sangat nyata dan langsung
ke inti masalah, sehingga akan diingat oleh pemirsa.
Akhir wawancara sangat penting bagi pemirsa yang mengikutinya sejak awal. Di sinilah
peluang Anda untuk menyampaikan pesan terakhir Anda. Apabila ini dapat disampaikan
dengan meyakinkan, informatif, dan ekspresif, maka pemirsa akan selalu
mengingatnya.
Roy Tindage 6