Anda di halaman 1dari 6

MENGHADAPI WAWANCARA TELEVISI

Oleh: Roy Tindage


Apa Keistimewaan Wawancara Televisi?
Karena televisi adalah media audio visual, maka ketika tampil dalam program
wawancara (talk-show), Anda akan dilihat oleh pemirsa! Dapat dipastikan, pemirsa akan
memperhatikan sosok fisik Anda, seperti busana yang Anda kenakan, bahasa tubuh
Anda, atau penampilan Anda secara keseluruhan, selain apa yang Anda sampaikan
secara verbal. Hal ini, tentu saja, tidak akan terjadi ketika Anda diwawancarai oleh awak
media cetak.
Busana
Pilihlah busana yang tidak mengejutkan pemirsa. Karena Anda harus tampil nyaman
dan santai, maka:
Kenakan busana yang nyaman terasa di tubuh, dan tidak mengeluarkan suarasuara tertentu ketika tubuh Anda bergerak.
Hindari busana dengan motiuf garis-garis tipis dan rapat, karena akan
menciptakan kerlipan (flickers) di layar pesawat televisi.
Pertimbangkan apakah Anda harus mengikuti norma tata busana yang lazim,
atau ada pernyataan tertentu yang ingin Anda sampaikan dengan mengenakan,
misalnya, busana etnis, atau busana kasual.
Jangan bereksperimen dengan gaya tertentu gaya rambut ataupun gaya
busana-- yang belum Anda kuasai atau pahami. Pilihlah gaya yang aman.
Sebelum tampil, duduklah di depan cermin sambil mengenakan busana yang
Anda pilih, kemudian bertanya pada diri sendiri: Sosok saya seperti inikah yang
saya inginkan untuk dilihat oleh pemirsa?

Roy Tindage 1

Gaya
Pertimbangkan program televisi yang akan menampilkan wawancara Anda ini. Apabila
topk yang akan dibahas merupakan isu atau berita yang serius, Anda sebaiknya
mengenakan busana yang agak formal.
Jangan lupa, seandainya wawancara itu merupakan program rekaman, maka waktu
penayangannya bisa saja berbeda dengan waktu saat perekaman dilaksanakan.
Asesoris
Hindari kaca mata hitam, kecuali bila Anda harus mengenakannya karena alasan medis
atau keadaan memaksa lainnya. Pemirsa ingin memahami kepribadian Anda melalui
mata Anda.
Jangan mengenakan terlalu banyak asesoris sehingga Anda terlihat tidak rapi. Yang
terpenting, bila pemirsa menganggap Anda serius maka mereka akan fokus pada apa
yang Anda katakan, dan bukan pada apa yang Anda kenakan.
Hindari juga perhiasan yang akan bergemerincing setiap kali Anda menekankan suatu
pandangan atau pendapat, dengan menggerakkan tangan. Ini akan mengalihkan
perhatian pemirsa.
Bahasa tubuh dan ekspresi wajah
Bahasa tubuh digunakan untuk menyampaikan pesan non-verbal. Pemirsa akan
menangkap dan menafsirkan pesan-pesan ini melalui bahasa tubuh Anda. Cara duduk
selonjor, misalnya, akan ditafsirkan bahwa Anda tidak serius.
Terlalu sering bergerak dari kiri ke kanan akan mengesankan Anda sedang tidak
nyaman dan gelisah. Pemirsa bisa saja menduga-duga, apakah Anda jujur atau tidak
berterus terang dalam menyampaikan keterangan atau pendapat.

Roy Tindage 2

Ekspresi wajah dapat menyampaikan kisahnya sendiri kepada pemirsa. Mereka akan
memperhatikan kerut kening Anda, senyum Anda, anggukan kepala Anda, atau gerakan
mata Anda. Karena itu, Anda harus tampil sebagai diri Anda yang sebenarnya, karena
Anda-lah show sesungguhnya, yang sedang berlangsung di layar kaca!
Suara yang ekspresif
Ucapkan setiap kata dengan jelas dan meyakinkan. Karena televisi merupakan media
audio visual, gunakan suara yang ekspresif, yang bervariasi, agar terdengar menarik.
Suara yang datar atau monoton akan terdengar sangat membosankan. Gunakan
intonasi yang tepat ketika menekankan suatu pandangan atau pendapat.
Variasi volume keras dan lembut, nada tingggi dan rendah, cepat dan lambat, serta
intonasi, merupakan salah satu kunci keberhasilan wawancara Anda.
Santai dan percaya diri
Usahakan menampilkan diri Anda sebagai sosok yang santai dan percaya diri namun
tidak sombong. Tataplah mata pewawancara, atau panelis lainnya, kalau ada. Abaikan
kamera yang sedang merekam seluruh proses wawancara.
Beberapa tips:
Jawab setiap pertanyaan dengan penjiwaan, keyakinan, dan kesungguhan.
Jangan bersikap defensif atau argumentatif ketika pewawancara mengajukan
pertanyaan yang terkesan menyerang Anda. Jawablah dengan tenang dan
positif.
Tampilkan kesan bahwa Anda adalah pribadi yang ramah dan selalu dalam
suasana batin yang positif.

Roy Tindage 3

Gunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami oleh khalayak umum
(Daripada mengatakan Berkaitan dengan reaksi kami terhadap serangan tidak
berdasar melalui surat kabar kemarin itu, maka kami telah berembuk dan
memutuskan untuk tidak akan membeli alat-alat kesehatan dari PT XYZ., lebih
baik Kami akan berhenti membeli produk PT XYZ.).
Gunakan contoh-contoh sederhana dari kehidupan sehari-hari yang mudah
dipahami pemirsa.
Gunakan pendekatan pribadi, seperti misalnya Bagaimana perasaan Anda bila
dituduh melakukan suatu kesalahan yang tidak Anda lakukan.
Letakkan kedua tangan Anda di pangkuan, atau di atas meja. Jangan melakukan
gerakan-gerakan tangan yang tidak perlu (fidgeting), atau memain-mainkan
barang tertentu, seperti pulpen, di tangan.
Gerakan tangan untuk menekankan suatu pernyataan atau pandangan dapat
membantu. Tetapi jangan sampai berlebihan, karena dapat mengalihkan
perhatian pemirsa.

Membaca situasi

Karena keterbatasan waktu, pewawancara biasanya akan mengawali dengan


salam pembukaan yang sangat singkat, dan langsung ke pertanyaan pertama.
Ikuti cara ini dengan membalas singkat salam tersebut, kemudian langsung
menjawab pertanyaan.
Ingat, pewawancara seringkali mengajukan pertanyaan lanjutan berdasarkan
jawaban Anda atas pertanyaan sebelumnya. Jadi usahakan mengantisipasi
pertanyaan berikutnya ketika menjawab setiap pertanyaan.

Apabila pewawancaara menginterupsi Anda, jangan tersinggung. Tetapi jika


interupsi dilakukan ketika Anda sedang menyampaikan sesuatu yang penting,

Roy Tindage 4

usahakan untuk kembali lagi pada point tersebut dan menyelesaikannya. Di sini
dibutuhkan kemampuan berimprovisasi dengan mengutarakan kaitan yang logis
dan relevan, untuk kembali ke point tadi.
Pesan utama

Apabila Anda menemukan kesulitan untuk menyampaikan pesan utama Anda


dengan jelas, carilah peluang untuk menjawab suatu pertanyaan yang relevan,
kemudian kaitkan jawaban Anda dengan pesan tersebut.
Seringkali pada akhir wawancara, pewawancara menanyakan pendapat Anda
yang perlu diketahui pemirsa. Manfaatkan peluang ini dan sampaikan pesan
Anda dengan jelas dan meyakinkan agar menyentuh hati dan pikiran pemirsa.
Pesan utama yang ingin disampaikan sebaiknya disiapkan sebelum wawancara.
Berlatih mengucapkannya di depan cermin merupakan bentuk persiapan yang
akan sangat membantu dalam wawancara.
Ingat: tidak hanya APA yang disampaikan yang harus diperhatikan, tetapi juga
BAGAIMANA cara menyampaikannya. Inilah yang akan meninggalkan kesan
mendalam dalam benak pemirsa.
Wawancara seringkali berlangsung cepat. Karena itu usahakan agar
mengutarakan pemikiran dan pesan Anda dalam waktu singkat dan dengan cara
yang meyakinkan. Tidak jarang, wawancara televisi direkam dan kemudian diedit
sebelum ditayangkan. Apabila jawaban-jawaban Anda bertele-tele dan
berkepanjangan, dapat dipastikan banyak ucapan Anda yang dipotong dan
dibuang.

Awal dan akhir

Roy Tindage 5

Awal wawancara merupakan saat menentukan, karena apabila Anda tidak mampu
mengikat perhatian pemirsa pada saat itu, maka mereka bisa saja langsung beralih ke
stasiun lain. Jawaban terhadap pertanyaan pertama harus sangat nyata dan langsung
ke inti masalah, sehingga akan diingat oleh pemirsa.
Akhir wawancara sangat penting bagi pemirsa yang mengikutinya sejak awal. Di sinilah
peluang Anda untuk menyampaikan pesan terakhir Anda. Apabila ini dapat disampaikan
dengan meyakinkan, informatif, dan ekspresif, maka pemirsa akan selalu
mengingatnya.

Penyampai Pesan Yang Efektif


Menjadi narasumber dalam suatu talk-show di televisi, merupakan peluang berharga
bagi Anda maupun lembaga yang Anda wakili. Peluang ini harus dapat dimanfaatkan
untuk menyampaikan pesan-pesan penting lembaga Anda untuk disampaikan kepada
masyarakat luas. Karakteristik media televisi yang audio visual sangat efektif untuk
memastikan bahwa pesan-pesan yang disampaikan melalui media ini akan sampai
secara utuh kepada masyarakat, dan akan diingat.
Di sisi lain, televisi pun memerlukan informasi yang bernilai untuk disampaikan kepada
khalayak masyarakat. Berarti terdapat interaksi saling menguntungkan antara lembaga
Anda dan media televisi, yang pada akhirnya akan bermanfaat juga bagi masyarakat.

Jakarta, April 2013

Roy Tindage 6

Anda mungkin juga menyukai