Anda di halaman 1dari 2

Membangun komunikasi yang baik dengan pelanggan

Membangun komunikasi yang baik dengan pelanggan melibatkan pikiran dan tubuh. Kebanyakan orang berpikir komunikasi adalah kata-kata dan bahasa. Bahasa hanya sebagian kecil dari komunikasi. Beberapa faktor mempengaruhi makna pesan Anda. Gerak tubuh, ekspresi wajah, dan nada suara dapat mengubah makna dari pesan. Sebagai akibatnya, pelanggan mungkin tidak selalu mendengar dan mengerti apa yang Anda maksud. Dengan memperhatikan pesan verbal dan nonverbal, Anda dapat membangun komunikasi yang positif dengan pelanggan Anda. Berikut ini adalah tiga hal penting agar kita dapat membangun komunikasi yang baik dengan pelanggan. Komunikasiverbal. Lisan, atau komunikasi verbal adalah lebih dari sekedar pengucapan katakata. Apa yang Anda katakan sepenting dengan bagaimana Anda mengatakannya. Dalam komunikasi tatap muka para ahli sepakat bahwa pesan lewat kata-kata hanya 20%; sedangkan 45% disampaikan oleh kualitas suara nada. Sisanya pesan ini ditularkan melalui bahasa tubuh, atau Komunikasi nonverbal.

Berpikir sebelum bicara. Pengorganisasian pikiran sebelum berbicara dapat mengurangi jeda canggung. Gunakan bahasa yang langsung dan ringkas. Hindari menggunakan kata-kata tingkat tinggi agar terdengar intelek karena bisa jadi bumerang, kecuali Anda yakin penggunaan dan pengucapannya. Variasikan nada vokal. Tunjukkan minat pada apa yang Anda katakan sehingga orang lain akan memperhatikan Anda. Hindari tatapan kosong yang berasal dari rasa bosan. Ucapkan kata-kata dengan benar dan lengkap. Perlahan saat mengucapkan kata-kata yang sulit untuk meminimalkan salah pengucapan.

Komunikasi nonverbal. Bahasa tubuh adalah topik yang menarik perhatian peneliti selama bertahun-tahun. Siapa yang belum pernah menonton orang? Ketika orang tidak menyadari orang lain menonton mereka, mereka lebih santai dan terbuka. Perhatikan sekitar Anda, amati cara orang duduk atau berdiri, bagaimana mereka menggunakan tangan mereka, dan ekspresi di wajah mereka. Setiap aspek bahasa tubuh individu adalah petunjuk terhadap apa yang dia pikirkan atau rasakan dan mungkin bertolak belakang dengan apa yang dikatakan. Meskipun ada banyak interpretasi dari bahasa tubuh, beberapa makna luas secara universal sebagai berikut untuk Anda pertimbangan.

Tangan disilang di dada: berpikiran tertutup, tidak berminat. Dagu bertumpu pada tangan: bosan, lelah, atau tidak tertarik. Memainkan jari di meja: tidak sabar, bosan. Mengkerutkan kening: berpikir, cemas. Bersandar di kursi: nyaman, santai, atau menenangkan diri. Menggelengkan kepala: tidak percaya, tidak dapat mengandalkan. Memutar mata: meragukan sesuatu, menyindir.

Mendengarkan. Pelanggan perlu merasa bahwa mereka telah didengar dan dimengerti, dan itu tidak bisa terjadi tanpa mendengarkan dengan baik. Sebagian besar dari kita tahu bawaan bahwa mendengar dan mendengarkan adalah aktivitas dan kemampuan yang berbeda. Mendengar memerlukan fungsi telinga. Mendengarkan, di sisi lain, membutuhkan pemahaman, gangguan yang minimal dan bebas dari pendapat Anda sementara orang lain bicara. Berikut ini daftar singkat sikap mendengarkan yang bisa Anda coba:

Lakukan kontak mata. Jangan memotong pembicaraan. Anggukan kepala sesekali. Jangan bersikap terlalu menilai sabar Hilangkan gangguan (TV, phone, pager)

More article visit: http://customerservice.firstguide.org

Anda mungkin juga menyukai