1. Pendahuluan
Tubo-ovarian abses merupakan penyakit abses yang menyerang 2
organ yaitu ovarium dan tuba fallopial. Terkadang penyakit ini dapat
diakibatkan oleh seksual transmitted disease yang menginfeksi secara
ascenden ke bagian tuba falopi dan ovarium (Mollen dkk, 2006). Kejadian
abses tuba-ovarian dapat mengakibatkan komplikasi yang serius terhadap
kehamilan, berdasarkan data dari penelitian Rosen dkk (2009) menunjukan
bahwa pasien dengan tubo-ovarian abses akan menurunkan angka
kehamilannya mencapai 15% atau lebih. Hal ini dapat disebabkan akibat
kerusakan pada traktus reproduksi.
Pada pasien usia remaja abses tuba-ovarian dapat mengakibatkan
penyakit kegawatdaruratan sehingga memerlukan perawatan
yang
emergency oleh pihak rumah sakit (Mollen dkk, 2006). Terdapat beberapa
faktor yang dapat meningkatkan angka kejadian abses tuba ovarian seperti
pasangan seksual yang banyak, riwayat penyakit radang panggul
sebelumnya, tidak menggunakan kontrasepsi, penggunaan kontrasepsi
IUD, serta rendahnya status sosial ekonomi (Didem dkk, 1998)
2. Definisi
Tubo-ovarian abses merupakan penyakit yang mengakibatkan komplikasi
mayor dari penyakit radang panggul. Pada pasien dengan tubo-ovarian
abses sebanyak 30-50% pernah memiliki riwayat radang panggul (William
dkk, 2007)
3. Epidemiologi
Daftar Pustaka
William, C.W., Christopher.M.G.,David B.H. 2007.Trauma: Critical Care
Volume 2. New York: Informa Healthcare
Emily, C. Wasco. 2003. Tuboovarian Abscess. Israel: Tufts Medical School
Didem, A., Utku O., Murat E., Tayfun G., Oya G. 1998. Tubo Ovarian Abscess:
Risk Factor and Clinical Features in Turkish Population. Journal of Medical
Science. Vol:28. 691-692
Mollen C.J., Pletcher J.R., Bellah R.D., Lavelle J.M. 2006. Prevalence of TuboOvarian Abscess in Adolescents Diagnosed with Pelvic Inflammatory
Disease in a Pediatric Emergency Department. Journal Pediatric
Emergency Care. Vol 22(9):621-625