Anda di halaman 1dari 25

Konsep Oksigen

Oksidasi : reaksi dengan gas oksigen


Contoh : C(s) + O2(g)
CO2(g)
4Fe(s) + 3O2(g)
2Fe2O3(s)
Reduksi : reaksi pelepasan oksigen
Contoh : H2O(l)
H2(g) + O2(g)

Konsep Elektron
Oksidasi : pelepasan elektron
Contoh : Na
Na+ + eReduksi : penangkapan elektron
Contoh : Cl + eClKonsep Bilangan Oksidasi (Biloks)
Oksidasi : terjadi kenaikan biloks
Reduksi : terjadi penurunan biloks

Konsep Biloks inilah yang kini dipergunakan.

Besarnya muatan yang diemban oleh suatu


atom dalam suatu senyawa, jika semua
elektron ikatan didistribusikan kepada unsur
yang lebih elektronegatif, disebut bilangan
oksidasi.
Aturan Menentukan Biloks :
1. Unsur bebas mempunyai biloks = 0
Biloks H, N, C, O2, N2, S8 adalah 0
2. Fluorin dalam semua senyawanya memiliki
biloks = -1

3. Biloks unsur logam selalu positif (+).


Biloks beberapa unsur logam sbb :
Golongan I A (Li, Na, K, Rb, Cs) = +1
Golongan IIA (Be, Mg, Ca, Sr, Ba) = +2
Al = +3
Fe = +2 dan +3
Zn = +2
Hg = +1 dan +2
Ag = +1
Cu = +1 dan +2
Sn = +2 dan +4
Au = +1 dan +3
Pb = +2 dan +4
Pt = +2 dan +4

4. Biloks suatu unsur dalam suatu ion tunggal


= muatannya.
Contoh :
2+
Biloks Fe dalam Fe = +2
2Biloks S dalam S = -2
5. Biloks H umumnya +1 kecuali dalam
senyawanya dengan logam (hidrida) biloks
H = -1
Contoh :
Biloks H dalam H2O, HCl, NH3=+1
Biloks H dalam NaH, BaH2=-1

6. Biloks O umumnya = -2
Contoh :
Biloks O dalam H2O, MgO = -2

Kecuali :

a. Dalam F2O biloks O = +2


b. Dalam peroksida, seperti H2O2 biloks
O = -1
c. Dalam superoksida, seperti KO2, biloks
O = - 12
7. Jumlah biloks unsur-unsur dalam senyawa
=0

Contoh :

H2SO4
1 6 2

2 6

8. Jumlah biloks unsur-unsur dalam suatu ion


poliatom = muatannya.
Contoh :

S2O3

2-

2 2
4 6 2

Tentukan biloks unsur yang berwarna merah


pada zat/spesi berikut :

CH4

4 1
4 4 0

SF6

6 1
6 6 0

Fe2O3
3
6

2
6 0

H2SO4

BaO2
2

1 6 2
2 6 8 0

1
2 2 0

Fe2(SO4)3
senyawa ini terdiri atas
sehingga

Cr2O7

Fe2(SO4)3

Fe

6 2

18 24 0

2-

2
12 14 2
6

3+

2dan SO4

a. NH4
b. H3PO4
c. Ca(ClO3)2
d. H2C2O4
e. Cu(NO3)2
f. Fe2(SO3)3
g. NH4NO2
2h. S2O7

NH4

3 1
3 4 1

H2C2O4
1 3

2 6 8 0

H3PO4

1 5 2
3 5 8 0

S2O7
10 14

dan NO3

5 2
10 12

2 2

Cu(NO3)2

Terdiri atas :

Cu

2
2

Cu(NO3)2
2+

Ca(ClO3)2

2 5 2
2 10 12

NH4NO2

NH4NO2

Terdiri atas :

NH4 dan NO2


3 1

3 4 1

3 2
3 4 1

3 1 3 2
3 4 3 4 0

KMnO4 + HCl

1 7 2

1 1

reduksi

MnCl2 + KCl + Cl2 + H2O


2

1 1

1 2

oksidasi

Pada reaksi tersebut terjadi kenaikan bilangan oksidasi (oksidasi),


dan penurunan bilangan oksidasi (reduksi). Jadi reaksi tersebut
termasuk REAKSI REDUKSI-OKSIDASI (REDOKS)

Zat yang mengalami reduksi (KMnO4) disebut oksidator,


sedangkan

Zat yang mengalami oksidadi (HCl) disebut reduktor.

Cl2 + NaOH
0

1 2 1

NaCl + NaClO + H2O


1 1

1 1 2

1 2

reduksi
oksidasi
Reduktor (zat yang mengalami oksidasi) : Cl2
Oksidator (zat yang mengalami reduksi) : Cl2
Reaksi dimana oksidator dan reduktornya sama : Reaksi
DISPROPORSIONASI atau Reaksi AUTOREDOKS

H2S + SO2
1 2

42

S + H2O
0

1 2

oksidasi
reduksi
Hasil reduksi
:S
Hasil oksidasi : S
Reaksi redoks dimana hasil reduksi dan hasil oksidasinya
sama, disebut reaksi KONPROPORSIONASI

Motivasional :
Qudwah

Banyak unsur yg dapat membentuk senyawa


lebih dari satu macam tingkat oksidasi
2+
3+
(misalnya Fe ada yang Fe dan Fe ). Salah
satu cara yg disarankan IUPAC untuk
membedakan senyawa-senyawa seperti itu
adalah dengan menuliskan biloks dalam
tanda kurung dengan angka romawi.

Senyawa
Cu2S
CuS
FeSO4
Fe2(SO)3
Senyawa
N 2O
N 2O 3
P2O5
P2O3

ion :
: tembaga (I) sulfida
: tembaga (II) sulfida
: besi (II) sulfat
: besi (III) sulfat
Kovalen :
: nitogen (I) oksida (dinitrogen oksida)
: nitrogen (III) oksida (dinitrogen trioksida)
: fosforus (V) oksida (difosforus pentaoksida)
: fosforus (III) oksida (difosforus trioksida)

a.
b.
c.
d.
e.

f.

SnO Timah (II) oksida


CuS Tembaga (II) sulfida
Al2(SO4)3 Aluminium (III) sulfat
HgCl2 Raksa (II) klorida
Pb(CH3COO)2 Timbal (II) asetat
MgO Magnesium (II) oksida

Cl2O3 Klorin (III) oksida (Klorin trioksida)


b. N2O Nitrogen (I) oksida (nitrogen monoksida)
c. SO2 Belerang (IV) oksida (belerang dioksida)
d. SO3 Belerang (VI) oksida (belerang trioksida)
a.

Kebiasaan buruk masyarakat kita dalam


membuang limbah secara sembarangan
menyebabkan pencemaran yang sungguh luar
biasa dan telah mengakibatkan bencana yang
juga luar biasa.
Lihatlah air sungai kita, tercemar berat : tas
plastik, olie, kotoran manusia, pestisida,
detergent, kayu, dan berbagai macam
sampah lainnya.

parameter untuk
menggambarkan kualitas air
Beberapa

(limbah) :

kekeruhan
zat padat tersuspensi
kandungan zat padat terlarut
keasaman (pH)
jumlah gas oksigen terlarus (disolved
oxygen/DO)
kebutuhan oksigen biokimia (biochemical
oxygen demand/BOD)

DO : disolved oxygen, adalah jumlah gas


oksigen terlarut. Oksigen terlarut dibutuhkan
oleh hewan air untuk bernafas, dan
digunakan bakteri aerob untuk menguraikan
sampah organik yang terdapat dalam air.
Banyaknya oksigen yang diperlukan bakteri
aerob untuk menguraikan sampah sampah
organik (dalam suatu sampel air) disebut
biochemical oxygen demand/BOD.
Makin banyak sampah organik dalam air,
makin besar BOD. Sebaliknya kandungan
oksigen terlarut (disolved oxygen/DO) makin
kecil.

Tahap primer, dimaksudkan untuk memisahkan


sampah yang tidak larut dalam air, misalnya
limbah lumpur, olie, dan limbah kasar lainnya
(kayu, tas plastik dsb). Dilakukan dengan cara
penyaringan dan atau pengendapan
(sedimentasi).
Tahap sekunder, dimaksudkan untuk
menghilangkan BOD, yaitu dengan cara
mengoksidasinya.
Tahap tersier, dimaksudkan untuk
menghilangkan sampah lain yang masih ada
(logam berat, bakteri dsb), dilakukan untuk
pengolahan air bersih.

Lumpur aktif : lumpur yg kaya dg bakteri aerob


(bakteri yg dpt menguraikan limbah organik yg
dpt mengalami biodegradasi.
Bakteri aerob mengubah sampah organik dalam
air limbah menjadi biomassa dan gas CO2 .
Sementara nitrogen organik diubah menjadi
amonium nitrat, fosforus organik diubah menjadi
fosfat.
Biomassa hasil degradasi tetap berada dalam
tangki hingga bakteri melewati masa
pertumbuhan cepatnya. Setelah itu akan
mengalami flokulasi membentuk padatan yg
lebih mudah mengendap.

Anda mungkin juga menyukai