Intoksikasi napzaFDH
Intoksikasi napzaFDH
Pengertian Umum
Pada dasarnya keracunan
Kedaruratan
tindakan harus harus segera dilakukan
Keracunan:= Akut / Khronis
= .Mikroorganisme toxin
. Bahan kimia ( obat, insectiside,dll)
. Tumbuhan ( jamur, dll)
Keracunan bisa melalui : - mulut
- inhalasi
- kulit dll
Keracunan Opiat
PENDAHULUAN
masaalah INTERNASIONAL &
NASIONAL
di Indonesia penderita msh kriminal
di bbp Negara Lain sdh dianggap Pasien
sehingga dalam treatment diberikan obat
yg agonis ( legal)
* Gambaran KOMPLIKASI
-
TERAPI:FARMAKOLOGIS &
NONFARMAKOLOGIS
TERAPI FARMAKOLOGIS
1 :Detoksifikasi :
a.Berhenti seketika (cold turkeys)
b.Simptomatik
c.Subtitusi non opioid
d.Subtitusi golongan opioid
2. Terapi Rumatan (Maintenance)
a.Antagonist
b.Partial agonist
c.Agonist
DETOKSIFIKASI
-
Detoksifikasi (2)
Simptomatik :
- Memberikan terapi sesuai dengan keluhan
klinis pasien (misal ; analgesik, anti diare,
spasmolitik dll)
Subtitusi non opioid :
- Digunakan Clonidin (obat anti hipertensi)
dengan dosis 17microgram/kg.BB,
mempunyai titik tangkap pada reseptor
yang sama dengan opioid (alfa)
Detoksifikasi (3)
Subtitusi opioid :
- Menggunakan zat yang mempunyai
struktur kimia mirip dengan golongan
narkotika baik alamiah (codein, morfin)
maupun yang sintetik (Metadon,
Buprenorfin)
- Untuk porgram detosifikasi diberikan
dengan cara tapering of (penurunan dosis
bertahap)
TERAPI RUMATAN
Merupakan terapi jangka panjang > 6 bulan
Bertujuan untuk mengubah gaya hidup dan
perilaku klien lebih produktif
Umumnya berupa terapi pengganti (subtitusi)
Jenis obat yang digunakan dapat berupa :
- Antagonis (Naltrekson)
- Partial agonist (Buprenorfin)
- Agonist (Metadon, LAAM, Oral Morfin)
NALTREKSON
Merupakan antagonis opioida dengan waktu
kerja panjang (kira-kira 24 jam)
Dosis diberikan 1x50-150mg/hari (24-72 jam)
dengan waktu pemberian yang sama
Menyekat efek euforia dari opioid (heroin)
kurang disukai klien
Hasil tes urin opioid sebelum menggunakan
harus negatif
Tidak dapat diberikan kepada klien dengan
gangguan fungsi hati
BUPRENORFIN
Merupakan partial agonist (mempunyai sifat agonist dan
juga antagonist)
Dapat mencegah dan menghilangkan gejala putus zat
Mengurangi sugesti dan rasa sakit
Bisa digunakan sebagai short term, long term treatment
maupun transisi dari metadon ke naltrekson
Dosis tinggi efeknya lebih ringan dibanding golongan
agonist lain
Efek samping yang ditimbulkan : sulit b.a.b, pusing,
mulut kering, mual
Diberikan setelah 6 8 jam setelah pemakaian opioid
terakhir
Levo-Alfa-Aseto-Metadol
(LAAM)
Merupakan derivat metadon dengan efek
jangka panjang 72 96 jam
Dapat diberikan seminggu 2 kali
Diberikan pada penyalahguna yang sulit
mencapai klinik terdekat
Efektivitas terapi hampir sama dengan
metadon
ORAL MORFIN
Dapat digunakan untuk terapi jangka
panjang dengan dosis 70 mg/hari
Efektivitas sama dengan metadon atau
LAAM
Tersedia oral morfin dengan waktu paruh
panjang (slow release)
1.
2.
3.
REHABILITASI
Berbagai modalitas yang tersedia :
- Pendekatan spiritual
- Pendekatan psikososial
- Pendekatan Perilaku (Therapeutic Community)
PENUTUP
Modalitas terapi khususnya yang terkait dengan
pengguna narkoba suntik sangat individual
Tujuan utama umumnya adalah merubah
perilaku untuk tidak jadi pemakai opiat
sehingga terjadi penurunan komplikasi dan
penularan HIV
Terapi yang diberikan harus dilakukan secara
komprtehensif agar tercapai hasil yang optimal