Anda di halaman 1dari 50

LAPORAN PENDAHULUAN

PENYUSUNAN RENCANA RINCI TATA


RUANG KAWASAN PELABUHAN
CILAMAYA
(Tahun Anggaran 2013)

PT. SARANA BAGJA BUMI

PEMERINTAH PROVINSI JAWA BARAT


DINAS PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN
Jl. Kawaluyaan Indah No. 4 Bdg. Tlp 022-7319735

LATAR BELAKANG
Dibutuhkan pengembangan infrastruktur seperti bandara dan pelabuhan (nasional/internasional), serta
terminal untuk memenuhi kebutuhan pergerakan dari dan ke Jawa Barat dalam skala regional,
nasional, dan internasional.

Pembangunan Pelabuhan Laut Internasional Cilamaya di Kabupaten Karawang.


Kawasan Pelabuhan Cilamaya mempunyai
pengaruh sangat penting dalam lingkup
provinsi, nasional dan internasional di bidang
transportasi serta bidang ekonomi.

Kawasan Pelabuhan Cilamaya merupakan


pendorong kegiatan ekonomi skala regional
dan ditetapkan pula sebagai kawasan
perlindungan terumbu karang.

Kawasan Pelabuhan Cilamaya berdekatan dengan KSN Bodetabekpunjur yang


memiliki kriteria yaitu kawasan yang potensial menimbulkan masalah yang
bersifat lintas kabupaten/kota, bersifat fisik dan lingkungan.

Diperlukan Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan Pelabuhan Cilamaya

TUJUAN & SASARAN

Tujuan

Sebagai perangkat operasional untuk penjabaran


kegiatan pembangunan dan pengendalian
pemanfaatan ruang kawasan sesuai Peraturan Daerah
Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029

Sasaran

Delineasi kawasan
Perumusan tujuan, kebijakan dan strategi pengembangan
kawasan
Perumusan rencana struktur dan pola ruang kawasan
Perumusan rencana pengembangan dan pengendalian
kawasan potensial yang memiliki prospek baik aspek ekonomi
maupun kelestarian lingkungan sesuai daya dukung dan daya
tampung lingkungan kawasan
Perumusan arahan pemanfaatan ruang kawasan bagi
pelaksanaan pengendalian kawasan
Perumusan arahan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan
Perumusan kelembagaan dan aspek kerjasama penataan
ruang dalam rangka pengelolaan kawasan

RUANG LINGKUP MATERI


1.
2.

3.

4.
5.
6.

Tujuan, strategi dan kebijakan pengembangan Kawasan Pelabuhan Cilamaya dalam


perannya sebagai bagian dari pengembangan sekaligus pengendalian Kawasan Jawa Barat.
Rencana struktur dan pola ruang Kawasan Pelabuhan Cilamaya, meliputi:
Struktur ruang, yang meliputi distribusi penduduk, struktur pelayanan kegiatan
kawasan, sistem jaringan trasnportasi, sistem jaringan telekomunikasi, sistem jaringan
energi, dan sistem jaringan sumber daya air dan sistem jaringan prasarana lingkungan,
yang terdiri dari Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Sementara, Tempat Pemrosesan
Akhir (TPA) Sampah, sistem drainase, serta sistem pengolahan limbah cair dan padat.
Pola ruang, yang meliputi kawasan lindung (kawasan hutan lindung, kawasan yang
memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya, kawasan perlindungan
setempat, kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budi daya (kawasan
permukiman, perdagangan, jasa, pemerintahan, pariwisata, dan agroindustri).
Penentuan dan pembagian kawasan potensial yang memiliki prospek pengembangan
sekaligus pengendalian baik secara ekonomi maupun kelestarian lingkungan berdasarkan
daya dukung dan daya tampung lingkungan.
Pemanfaatan ruang kawasan termasuk indikasi program utama, pembiayaan dan tahapan
pelaksanaannya.
Pedoman pengendalian pemanfaatan ruang kawasan fungsional perkotaan dan pedesaan
berbasis fisik lingkungan dan kebencanaan.
Konsep dan aplikasi kelembagaan serta kerjasama penataan ruang yang perlu dibentuk
dalam rangka pengelolaan kawasan.

RUANG LINGKUP KEGIATAN

Tinjauan kebijakan
Identifikasi potensi dan permasalahan pengembangan dan pengendalian kawasan

Kegiatan
Teknis

Analisa

Tahap I dilakukan diskusi/pembahasan laporan pendahuluan, yang berisi pembahasan


dan penyepakatan substansi yang akan dimuat

Kegiatan
Diskusi

Kegiatan
Asistensi
dengan Tim
Teknis

Tahap II dilakukan diskusi/pembahasan laporan antara, yang berisi pembahasan dan


penyempurnaan hasil analisa potensi dan permasalahan yang ada, konsep rencana
struktur maupun pola ruang serta konsep pemanfaatan ruang dan pengendalian
pemanfaatan ruang maupun kelembagaan kawasan
Tahap III dilakukan dalam bentuk lokakarya, untuk penyempurnaan dan penyepakatan
konsep rencana yang dipilih sampai dengan hasil akhir Penyusunan Rencana Rinci Tata
Ruang Kawasan Pelabuhan Cilamaya

Asistensi dilakukan oleh pihak ke-3 (penyedia jasa) dengan pengguna jasa dalam hal ini
pelaksanaan teknis pada Seksi Kawasan Strategis, dimana asistensi dilakukan minimal 2
(dua) kali dalam setiap bulannya

DASAR HUKUM

UU No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang


UU No 32 Tahun 2009 tentang Lingkungan Hidup
UU No. 41 Tahun 1999 Tentang Kehutanan
UU No. 7 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Air
UU No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan
UU No. 24 Tahun 2007 tentang Bencana Alam
UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
UU No. 10 Tahun 2009 tentang Pariwisata
UU No. 32 tahun 2009 Tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup
PP No. 15 tahun 2010 tentang Penyelenggaraan Penataan Ruang
PP Nomor 26 tahun 2008 tentang RTRW Nasional
PP Nomor 61 Tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan
Peraturan Menteri Perhubungan Nomor: PM 38 Tahun 2012 Tentang Rencana Induk Pelabuhan
Tanjung Priok
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat No. 22 tahun 2010 tentang RTRW Provinsi Jawa Barat
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 8 Tahun 2005 Tentang Sempadan Sumber Air
Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 2 Tahun 2006 Tentang Pengelolaan Kawasan
Lindung Provinsi Jawa Barat
Peraturan Daerah Provinsi Jawa barat Nomor 17 Tahun 2012 tentang Kawasan Jawa Barat
Utara
Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 2 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang Daerah Kabupaten Karawang Tahun 2005-2025
Peraturan Daerah Kabupaten Karawang Nomor 19 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang
Wilayah Kabupaten Karawang

PENYUSUNAN RENCANA RINCI TATA RUANG KAWASAN


PELABUHAN CILAMAYA

REVIEW KEBIJAKAN TATA


RUANG

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 Tentang


Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional

Salah satu kawasan andalan yang ditetapkan berdasarkan PP No.26 Tahun


2008 untuk wilayah Provinsi Jawa Barat adalah kawasan andalan Purwasuka
yang di dalamnya meliputi Purwakarta, Subang dan Karawang dengan sektor
unggulan pertanian, industri, pariwisata dan perikanan.

Wilayah Kab. Karawang yaitu Cikampek ditetapkan sebagai Pusat


Kegiatan Wilayah (PKW).

Selain itu, lokasi strategis Karawang yang dekat dengan beberapa Pusat
Kegiatan Nasional (PKN) antara lain Jakarta, Cirebon dan Bandung Raya
menjadikan Karawang sebagai salah satu kawasan cepat tumbuh yang berada
di pantai utara DKI Jawa Barat.

Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang


Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029

Berdasarkan Perda No 22 Tahun 2010 Tentang RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 20092029, Pembangunan Pelabuhan Laut Internasional Cilamaya tercantum dalam Rencana
pengembangan infrastruktur perhubungan di WP Purwasuka.
Arah pengembangan sistem pusat-pusat permukiman, menyebutkan Karawang terletak
pada wilayah utama dalam Wilayah Pengembangan Tengah I meliputi Kota Hierarki II A
Cikampek, Kota Hierarki III A Karawang, Kota Hierarki IV ARengasdengklok.
Sedangkan pengembangan Kawasan Tertentu, meliputi: (1) klasifikasi kawasan andalan
Jawa Barat yang berkenaan dengan Kabupaten Karawang yaitu Kawasan Andalan Industri,
Kawasan Andalan Permukiman, Kawasan Andalan sekitar jalur perhubungan (dilewati
jaringan jalantol), Kawasan Andalan Lahan Basah pada jalur Pantura. (2) Kawasan Kritis
yang secara potensialmerupakan kawasan banjir Jawa Barat bagian utara, lahan kritis di
sekitar DAS Citarum serta titik-titiklokasi penambangan dan penggalian.
Tabel Rencana Pengembangan Infrastruktur Jalan dan Perhubungan

Infrastruktur
Infrastruktur
Perhubungan

Rencana Pengembangan
Pengembangan bandara
dan pelabuhan nasional
maupun internasional
serta terminal guna
memenuhi kebutuhan
pergerakan dari dan ke
Jawa Barat dalam skala
regional, nasional,
maupun internasional

Wilayah
WP Purwasuka

Arahan Pengembangan

Pembangunan Pelabuhan Laut


Internasional Cilamaya di
Kabupaten Karawang
Optimalisasi fungsi Pangkalan
Udara Kalijati di Kab. Subang
Penyediaan Terminal Tipe A di
Kabupaten Karawang

Sumber:Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029

RTRW Kabupaten Karawang


Rencana Struktur Ruang Wilayah
Wilayah Pengembangan Cilamaya:

Terdiri dari Kecamatan Cilamaya Kulon dan Cilamaya Wetan

Disiapkan untuk mengantisipasi perkembangan kawasan akibat kegiatan pelabuhan internasional


yang akan dibangun;

Harus dikendalikan agar tidak mengganggu fungsi pertanian yang ada di wilayah sekitarnya.

Menuju dari Wilayah Pengembangan Cilamaya akan disediakan akses berupa jalan tol dan jalan
kereta api yang tersambung dengan sistem jaringan yang sudah ada.

Rencana Pengembangan Sistem Transportasi


Pengembangan rencana induk sistem transportasi lokal dengan mengacu pada sistem transportasi
wilayah dan nasional.
Pengembangan sistem jaringan jalan di Kabupaten Karawang.

Peningkatan jaringan jalan lokal primer.


Pembangunan dan peningkatan jaringan jalan sekunder untuk melayani pergerakan dalam wilayah
Kabupaten Karawang.
Peningkatan dan pembangunan terminal penumpang maupun barang.

Rencana Pola Ruang Wilayah

Kawasan Lindung di Kabupaten Karawang


meliputi :
1. Hutan Lindung di kawasan Gunung
SanggabuanaKecamatan Tegalwaru,
Telukjambe Barat, Cikampek dan
Purwasari;
2. Hutan mangrove di Kecamatan Cibuaya;
3. Kawasan Geologi Kars di Kecamatan
Pangkalan;
4. Sempadan sungai di sepanjang sungai
Citarum, Sungai Cibeet dan Sungai
Ciomas;
5. Sempadan pantai di sepanjang pesisir
utara Kabupaten Karawang berada di
Kecamatan Pakisjaya, Batujaya,
Tirtajaya,Cibuaya, Pedes, Cilebar,
Tempuran, Cilamaya Kulon dan
Cilamaya Wetan. Sempadan pantai
ditetapkan sepanjang pantai dengan
lebar 100 m diukur dari titik pasang
tertinggi ke arah darat. Jika pada daerah
sempadan ini sudah berkembang
kegiatan budidaya, maka fungsi lindung
yang ada harus tetap dijaga.

Kawasan Budidaya meliputi Kawasan


budidaya perdesaan dan kasawan budidaya
perkotaan.
1. Peruntukan kawasan budidaya perdesaan
di Kab. Karawang adalah Kawasan
Pertanian Tanaman Lahan Basah Secara
indikatif, Kawasan Pertanian Lahan Basah
dialokasikan di bagian utara Kab.
Karawang yang meliputi Kec. Pakisjaya,
Batujaya,Tirtajaya, Cibuaya, Jayakerta,
Rengasdengklok,Pedes, Kutawaluya,
Cilebar, Tempuran, Cilamaya Kulon,
Cilamaya Wetan, Banyusari, Jatisari,
Kotabaru,Purwasari, Tirtamulya,
Lemahabang, Talagasari,Rawamerta dan
Majalaya, serta sebagian kecil di bagian
selatan Kabupaten Karawang yang
meliputiKecamatan Karawang Timur,
Cikampek, Ciampel dan Telukjambe Timur.
2. Kawasan budidaya perkotaan di Kabupaten
Karawang, dialokasikan di seluruh
Kawasan Perkotaan di Kabupaten
Karawang, yaitu Kawasan
PerkotaanCikampek, Karawang dan
Rengasdengklok dan secara terbatas di
Kawasan Cilamaya;

Kawasan Strategis Kabupaten

Kawasan Strategis di Kabupaten


Karawang

Kawasan Ibukota Kabupaten Karawang

Kawasan Pengembangan Industri Cikampek


Kawasan Pusat Distribusi dan Koleksi Hasil
Pertanian Lahan Basah Rengasdengklok

Kawasan Hutan Lindung Tegalwaru

Kawasan Hutan Mangrove Cibuaya


Kawasan Pelabuhan dan Pengembangan
Pesisir Cilamaya

TINJAUAN LITERATUR
Tatanan Kepelabuhan Nasional (Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor KM 53 Tahun 2002)

Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya
dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan
kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar,
berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang
pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda
transportasi.
Hirarki peran dan fungsi pelabuhan laut

Pelabuhan internasional hub merupakan pelabuhan utama primer

Pelabuhan internasional merupakan pelabuhan utama sekunder


Pelabuhan nasional merupakan pelabuhan utama tersier
Pelabuhan regional merupakan pelabuhan pengumpan primer
Pelabuhan lokal merupakan pelabuhan pengumpan sekunder

TINJAUAN LITERATUR

perairan tempat labuh termasuk alur pelayaran


kolam pelabuhan
fasilitas sandar kapal
penimbangan muatan
terminal penumpang
akses penumpang dan barang ke dermaga
perkantoran untuk kegiatan perkantoran
pemerintahan dan pelayanan jasa
fasilitas penyimpanan bahan bakar (Bunker)
instalasi air, listrik dan komunikasi
akses jalan dan/atau rel kereta api
fasilitas pemadam kebakaran
tempat tunggu kendaraan bermotor sebelum
naik ke kapal

Fasilitas
Pokok

kawasan perkantoran untuk menunjang


kelancaran pelayanan jasa kepelabuhan
tempat penampungan limbah
fasilitas usaha yang menunjang kegiatan
pelabuhan\
area pengembangan pelabuhan
fasilitas umum lainnya (peribadatan, taman,
jalur hijau dan kesehatan)

Fasilitas
Penunjang

PENYUSUNAN RENCANA RINCI TATA RUANG KAWASAN


PELABUHAN CILAMAYA

GAMBARAN UMUM
WILAYAH

KONDISI GEOGRAFIS KABUPATEN KARAWANG


Panjang pantai pada daerah pesisir
sebesar 76,42 Km dan luas wilayah
pesisir sekitar 1.168,85 km2 atau 2/3
dari luas wilayah seluruhnya.
Sedangkan di bagian tengah terdapat
perbukitan, di bagian selatan
merupakan daerah pegunungan
dengan ketinggian 50 1.279 meter di
atas permukaan laut.
Kabupaten Karawang
termasuk dalam wilayah
pantai utara Pulau Jawa
dengan luas wilayah
1.753,27 Km2 atau 175.327
Ha.
Sebelah Utara
Sebelah Timur
Sebelah Barat
Sebelah Selatan

: Laut Jawa
: Kabupaten Subang
: Kabupaten Bekasi
: Kab. Bogor dan
Kab. Cianjur
Sebelah Tenggara : Kab. Purwakarta

KONDISI ADMINISTRASI KABUPATEN KARAWANG


No.
Kecamatan
1.
Karawang Barat
2.
Karawang Timur
3.
Telukjambe Barat
4.
Telukjambe Timur
5.
Pangkalan
6.
Tegalwaru
7.
Klari
8.
Ciampel
9.
Rengasdengklok
10.
Batujaya
11.
Pakisjaya
12.
Tirtajaya
13.
Cibuaya
14.
Pedes
15.
Cilebar
16.
Jayakerta
17.
Kutawaluya
18.
Cilamaya Kulon
19.
Cilamaya Wetan
20.
Cikampek
21.
Tirtamulya
22.
Jatisari
23.
Banyusari
24.
Kotabaru
25.
Purwasari
26.
Telagasari
27.
Rawamerta
28.
Lemahabang
29.
Tempuran
30.
Majalaya
Kabupaten Karawang

Luas Wilayah (Km2)


33,68
29,77
73,36
40,13
94,37
86,34
59,37
110,13
31,46
91,89
64,48
92,25
87,18
60,84
64,20
41,24
48,67
63,18
69,36
47,60
35,06
53,28
55,30
30,45
29,44
45,72
49,43
46,91
88,09
30,09
1.753,27

KONDISI FISIK KABUPATEN KARAWANG


Kabupaten Karawang sebagian besar tertutup
dengan dataran pantai yang luas di bagian utara.
Topografi daerah pantai hingga dataran rendah di
bagian utara dengan variasi 0 5 m dpl, sedangkan
di bagian tengah wilayah bergelombang dan bagian
selatan wilayah berbukit-bukit dengan variasi 5
1200 dpl.
Ketinggian yang relatif rendah (25 m dpl) terletak
pada bagian utara (Kecamatan Pakisjaya, Batujaya,
Tirtajaya, Pedes, Rengasdengklok, Kutawaluya,
Tempuran, Cilamaya, Rawamerta, Telagasari,
Lemahabang, Jatisari, Klari, Karawang, Tirtamulya,
sebagian Telukjambe, Jayakerta, Majalaya, sebagian
Cikampek dan sebagian Ciampel).
Daerah perbukitan antara lain:
Gunung Pamoyanan, Dindingsari, Golosor, Jayanti,
Godongan, Rungking, Gadung, Kuta, Tonjong,
Seureuh, Sinalonggong, Lanjung dan Gunung
Sanggabuana.
Kabupaten Karawang dilalui oleh aliran sungai besar
yaitu Sungai Citarum yang merupakan pemisah
antara Kabupaten Karawang dengan Kabupaten
Bekasi dan Sungai Cilamaya yang merupakan batas
dengan wilayah Kabupaten Subang.

KONDISI DEMOGRAFI KABUPATEN KARAWANG


3,500,000
3,000,000
2,500,000
2,000,000
1,500,000
1,000,000

2006

2007

2008

2009

2010

2011*

Jml Penduduk 1,993,42 2,015,32 2,051,30 2,082,14 2,127,79 2,187,86

Wanita,
1,060,002 ,
48%

Produktif
67%

Kurang
Produktif
4%

Pria,
1,127,859 ,
52%

Belum
Produktif
29%

Kabupaten Karawang sebagai wilayah


hinterland dari kawasan Jabotabek
menjadikan Kabupaten Karawang
menjadi pusat pertumbuhan baik
industri maupun perekonomian.
Dengan sebaran penduduk di 30
kecamatan untuk tahun 2011* ini
jumlah penduduk Kabupaten Karawang
adalah sebanyak 2.187.869 jiwa
Penduduk Kabupaten Karawang sampai
dengan akhir desember 2011 berjumlah
2.187.869 jiwa dengan perincian secara
gender sebagai berikut: jumlah
penduduk laki-laki sebanyak 1.127.859
jiwa dan jumlah penduduk perempuan
sebanyak 1.060.002 jiwa.
Penduduk Kabupaten Karawang
mempunyai piramida penduduk muda
dimana lebih dari 46,02 % penduduk
berusia dibawah 25 tahun.

KONDISI POTENSI SUMBER DAYA ALAM KABUPATEN KARAWANG


a)

Sumber Daya Pertanian

Kabupaten Karawang merupakan daerah lumbung padi Jawa Barat dan salah satu daerah
yang dapat memberikan kontribusi kebutuhan beras nasional yang setiap tahunnya ratarata mencapai 728.000 ton beras/tahun.
Potensi Tanaman Padi :
Luas lahan sawah
: 94.311 Ha
Sawah pengairan teknis
: 81.595 Ha
Sawah setengah teknis
: 5.107 Ha
Sawah pengairan sederhana : 4.391 Ha
Sawah tadah hujan
: 3.218 Ha
Sawah irigasi desa/non PU : 435 Ha

Ditanami padi 3 kali satu tahun : 12.084 Ha


Ditanami padi 1 kali setahun: 1.503 Ha
Sementara tidak diusahakan: 162 Ha

Luas panen padi sawah mencapai 197.004 Ha dengan produktivitas 74,08 kwintal GKP/Ha
dan luas panen padi gogo mencapai 2.908 Ha dengan produktivitas 39,97 kwintal GKP/Ha.
1,480,000
11,316
1,460,000
1,440,000
1,420,000
1,400,000
Luas1,380,000
pemanfaatan11,778
lahan sawah
1,459,406
1,360,000
Ditanami
padi 2 kali satu tahun : 80.562
1,340,000
1,364,924
1,320,000
1,300,000
Padi Gogo

Padi Sawah

2010
11,778

2011
11,316

1,364,924

1,459,406

90.00
80.00
70.00
60.00
50.00

Ha

70.05

74.08

40.00
30.00
20.00

37.50

39.97

2010

2011

Padi Sawah

70.05

74.08

Padi Gogo

37.50

39.97

a)

Sumber Daya Pertanian (2)

Potensi Tanaman Palawija :


Produksi palawija mengalami peningkatan luas panen untuk komoditi jagung
muda, kedelai tua, kacang hijau.
Sedangkan untuk komoditi jagung tua, kedelai muda, kacang tanah, ubi kayu, ubi
mengalami penurunan terhadap luas panen, sehingga berpengaruh pada produksi
yang dihasilkan.
Secara keseluruhan produksi dan produktivitas palawija mengalami penurunan.
LUAS TANAM PALAWIJA TAHUN 2010-2011

PRODUKTIVITAS TAHUN 2010-2011

Ubi Jalar

Ubi Jalar

Ketela Pohon

Ketela Pohon

Jagung Pipilan Kering

Jagung Pipilan Kering

Kacang Hijau

Kacang Hijau

Kedelai

Kedelai

Kedelai

Kacang
Hijau

2011

886

1,432

Jagung
Pipilan
Kering
535

2010

874

902

1,345

Ketela
Pohon

Ubi Jalar

231

21

362

22

Kedelai

Kacang
Hijau

2011

16.32

11.28

Jagung
Pipilan
Kering
56.61

2010

13.12

11.1

57.56

Ketela
Pohon

Ubi Jalar

195

160

195

160

b)

Sumber Daya Perikanan, Pesisir dan Laut

Perikanan tangkap:
Potensi panjang pantai keseluruhan
84,23 Km dan telah dimanfaatkan
sepanjang 84,23 Km
Potensi panjang sungai keseluruhan +
744 Km dan telah dimanfaatkan
sepanjang + 577 Km
Potensi rawa keseluruhan seluas
20,00 Ha dan telah dimanfaatkan
seluas 5,00 Ha
Potensi bekas galian C keseluruhan
seluas 282,30 Ha dan telah
dimanfaatkan seluas + 132,00 Ha

Perikanan budidaya
Potensi tambak keseluruhan seluas +
18.273,30 Ha dan telah
dimanfaatkan seluas + 15.567,40 Ha
Potensi kolam keseluruhan seluas +
1.279,40 dan telah dimanfaatkan
seluas + 980,00 Ha
Potensi mina padi keseluruhan seluas
+ 10.580,8 Ha dan telah
dimanfaatkan seluas + 236,7 Ha
Potensi Kolam Jaring Apung (KJA)
keseluruhan sebanyak 168 unit dan
telah dimanfaatkan sebanyak 79 unit.

HASIL PRODUKSI:
Laut
: 7.756,88 ton
Perairan umum : 167,56 ton
Sungai
: 56,25 ton
Rawa
: 35,12 ton
Ex Galian C
: 76,19 ton

HASIL PRODUKSI:
Tambak
: 35.267,54 ton
KAT
: 2.492,99 ton
Mina Padi
: 409,80 ton
KJA
: 225,74 ton

c)

Sumber Daya Air

AIR PERMUKAAN
Sungai besar yaitu Sungai Citarum dan Sungai Cilamaya ;
Saluran irigasi besar, yaitu saluran Induk Tarum Utara, Tarum Timur dan Tarum Barat.
Irigasi sedang dan kecil, yaitu irigasi sekunder, irigasi tersier dan irigasi kuarter.
AIR BAWAH TANAH
Sumber air Ciburial dengan kapasitas 10 liter/detik
Sumber air Curug Cigentis dengan kapasitas 300 liter/detik, dimanfaatkan untuk air
minum pedesaan + 40 liter/detik guna melayani 4 desa.
Sumber air di Cinapel Desa Cigunungsari + 20 liter/detik, dimanfaatkan oleh masyarakat
untuk kebutuhan pertanian.

d)

Sumber Daya Bahan Galian

Bahan galian yang ada di wilayah Kabupaten Karawang adalah sebagai berikut:

Pasir dan Sirtu

Tanah Lempung

Tanah Merah

Pasir Laut

Batu Andesit

Batu Galena

Batu Gamping

e)

Sumber Daya Hutan

Kabupaten Karawang sampai saat ini memiliki Sumber Daya Hutan, yang
terdiri dari hutan produksi, hutan bakau dan hutan lindung, dimana kawasan
hutan produksi dan hutan lindung sebagian besar terletak di Kecamatan
Pangkalan dan Tegalwaru, sedangkan hutan bakau terdapat di daerah pantai
utara: yaitu di Kecamatan Batujaya, Cibuaya, Pakisjaya, Cilamaya Wetan,
Cilamaya Kulon dan Tirtajaya.
Luas hutan di Wilayah Kabupaten Karawang mencapai 36.831,91 Ha terdiri
dari :
Hutan Negara : 23.158,91 Ha, terdiri dari :
Hutan Darat : 15.524,91 Ha
Hutan Pantai : 7.634,00 Ha
Hutan Rakyat : 13.673,00 Ha, terdiri dari :
Hutan Darat : 8.058,00
Ha
Hutan Pantai : 5.615,00
Ha

GAMBARAN UMUM PELABUHAN CILAMAYA

ISU STRATEGIS KAWASAN PELABUHAN CILAMAYA

Pelabuhan Cilamaya dibangun sebagai pelabuhan laut penunjang Pelindo II Tanjung


Priok yang akan dipakai untuk menyalurkan komoditi ekspor impor domestik maupun
internasional.
Pelabuhan Cilamaya ini masuk dalam program Metropolitan Priority Area (MPA) yang
merupakan proyek-proyek infrastruktur unggulan Indonesia.
Dalam rangka program MPA Jabotabek ini, ada 48 proyek dalam tahapan identifikasi, 18
proyek fast track, dan 5 proyek flagship. Lima proyek flagship antara lain MRT CikarangBalaraja, pelabuhan Cilamaya dan perluasan Bandara Soekarno-Hatta.
Pembangunan pelabuhan Cilamaya menggunakan sistem Build Operation Transfer
(BOT), yaitu Investor akan membangun dan mengoperasikan proyek ini sampai jangka
waktu tertentu, setelah selesai masa konsesi, maka proyek tersebut akan diambil alih
pemerintah.
Jepang merupakan negara yang paling banyak menanamkan investasinya di Jawa Barat.
Pada tahun 2010, investasi yang ditanamkan oleh industri Jepang sebesar 45,52% dari
total investasi melalui PMA.
Pembangunan pelabuhan Cilamaya untuk mengantisipasi meluapnya arus barang di
Pelabuhan Tanjung Priok. Pembangunan pelabuhan ini juga sebagai syarat dengan
adanya rencana pengusaha Jepang untuk membuka kawasan industri di Kabupaten
Karawang.
Pembangunan Pelabuhan Laut Cilamaya-Karawang tersebut memiliki nilai investasi
sebesar USD 940,5 juta. (Sumber: Badan Penanaman Modal Provinsi Jawa Barat)

PENYUSUNAN RENCANA RINCI TATA RUANG KAWASAN


PELABUHAN CILAMAYA

METODOLOGI PEKERJAAN

RENCANA PEKERJAAN

Tahap Pelaksanaan,
terdiri atas
identifikasi lokasi
kegiatan, kompilasi
data, analisis
kawasan
perencanaan.

Tahap Persiapan,
merupakan tahapan yang
mengawali pelaksanaan
pekerjaan, mencakup: studi
literatur, delineasi kawasan
perencanaan, survei
pendahuluan.

Tahap Penyusunan
Rancangan Rencana.
Konsep rencana disusun
berdasarkan hasil
analisis masalah dan
potensi kawasan,
termasuk unit-unit
lingkungannya

Tahap Penyusunan
Laporan Akhir, yang
terdiri atas penetapan
tujuan, kebijakan dan
strategi RRTR, rencana
struktur ruang, rencana
peruntukan blok, amplop
ruang, arahan
pemanfaatan ruang.

DIAGRAM ALIR PENYUSUNAN RRTR KAWASAN PELABUHAN CILAMAYA

A. TAHAP PERSIAPAN

PENGEMBANGAN
PELABUHAN CILAMAYA

PENENTUAN DELINIASI
KAWASAN PELABUHAN
CILAMAYA

KAJIAN KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN
PELABUHAN CILAMAYA

Kebijakan
RTRWN
Kebijakan RTRW
Provinsi JABAR
Kebijakan RTRW
Kabupaten
Kebijakan MP3EI
Kebijakan Sektoral
Terkait

KAWASAN PENGEMBANGAN
PELABUHAN CILAMAYA

I.

Studi Literatur, merupakan


kegiatan yang dilakukan untuk
mempertajam metoda
pelaksanaan pekerjaan yang akan
dilaksanakan
II. Deliniasi Kawasan Perencanaan,
dimaksudkan untuk mempertegas
batas-batas wilayah Kajian
(kawasan pelabuhan Cilamaya)
yang telah di tetapkan dalam
dokumen sebelumnya.
III. Survey Pendahuluan, memetakan
beberapa permasalahan awal
dalam penataan ruang Kawasan
Pelabuhan Cilamayamelalui
survey pendahuluan

B. TAHAP PELAKSANAAN
a) Identifikasi Lokasi Kegiatan (Primer
dan Sekunder)
SURVEY PENDAHULUAN

IDENTIFIKASI DALAM
KONTEKS EKSTERNAL
(REGIONAL)

Peran dan Fungsi


Pelabuhan
Cilamaya

IDENTIFIKASI KAWASAN
PELABUHAN CILAMAYA

Pengaruh
Pelabuhan
Cilamaya

IDENTIFIKASI DALAM
KONTEKS KAWASAN
PELABUHAN

Fisik Kawasan

Sumberdaya
Manusia (SDM)

Infrastruktur

Pusat Pusat
Pertumbuhan

Potensi ekonomi
Kawasan

Aktivitas
Pergerakan

POTENSI DAN
PERMASALAHAN KAWASAN
PELABUHAN CILAMAYA

Metode pengumpulan data:


. Wawancara dengan
pihak terkait
. Forum pertemuan baik
di tingkat kota maupun
kelurahan/desa

Survei Sekunder

Survei Primer

. Untuk mendapatkan data


dan informasi yang telah
terdokumentasikan dalam
buku, laporan dan statistik
yang umumnya terdapat di
instansi terkait.
. Data yang dimaksud
diantaranya: fisik dasar
kawasan, kependudukan,
perekonomian, penggunaan
lahan, tata bangunan dan
lingkungan, prasarana dan
utilitas umum, dsb.

b) Kompilasi Data
Metoda pengolahan dan kompilasi
data yang dipergunakan adalah
sebagai berikut :
Mengelompokan data dan
informasi menurut kategori aspek
kajian seperti : data fisik dan
penggunaan lahan, data
transportasi, data kependudukan
dll
Menyortir data-data setiap aspek
tersebut agar menjadi sederhana
dan tidak duplikasi
Mendetailkan desain pengolahan
dan kompilasi data dari desain
studi awal sehingga tercipta formform isian berupa tabel-tabel,
konsep isian, peta tematik dll
Mengisi dan memindahkan data
yang telah tersortir ke dalam tabeltabel isian dan peta isian tematik
Melakukan pengolahan data
berupa penjumlahan, pengalian,
pembagian, prosentase dsb baik
bagi data primer maupun sekunder

Matrik Kebutuhan Data


No.
1

Kebutuhan data
Administrasi
Wilayah

Fisiografis

Sub Variabel

- Topografi
- Geologi
- Hidrologi
- Klimatologi

Kependudukan

- Bencana Alam
- Jumlah dan
persebaran
penduduk

- Sosial Budaya

Kebutuhan Data
- Batas wilayah
- Posisi strategis
geografis
- Status Lahan
- Kemiringan
- Ketinggian
- Jenis Tanah
- Jenis Batuan
- Lokasi sumber mata
air
- Iklim
- Curah Hujan
- Kemungkinan banjir
dan genangan
- Lokasi rawan bencana
- Jumlah penduduk
tahun terakhir
- Kepadatan penduduk
tahun terakhir
- Komposisi penduduk
menurut usia, agama,
pendidikan, mata
pencaharian tahun
terakhir

Sumber Data
Bappeprov

- Adat Istiadat

Bappeprov,
Observasi dan
Interview

Metode Analisa
Analisa Fisik
Lingkungan

Output
- Delineasi kawasan
- Rencana Struktur dan
Pola Ruang

Bappeprov

Bappeprov
Bappeprov,
BPS

- Analisa
Sosial
Kependudukan

- Rencana Struktur dan


Pola Ruang
- Rencana Pengembangan
Fasilitas dan Utilitas
- Rencana Struktur
Jaringan Jalan dan
Pergerakan

Matrik Kebutuhan Data


NO.
A
1
2
3
4
5
6
7
8

RINCIAN DATA

TAHUN
KARAKTERISTIK FISIK DASAR

Peta pembagian daerah administrasi


Ketersediaan lahan
Kondisi Topografi
Kondisi Hidrologi
Kondisi Geologi
Kondisi Klimatologi
Kondisi Oceanografi
Peta status lahan

Tahun Terakhir
Tahun Terakhir
Tahun Terakhir
Tahun Terakhir
Tahun Terakhir
Tahun Terakhir
Tahun Terakhir
Tahun Terakhir

SUMBER
Bappeda Prov, BPS
Bappeda Prov, BPS
Bappeda Prov, BPS
Bappeda Prov, BPS
Bappeda Prov, BPS
Bappeda Prov, BPS
Bappeda Prov, BPS
Bappeda Prov, BPS

TATA GUNA LAHAN DAN PERAIRAN

Land use- peta

Tahun Terakhir

Bappeda/PU

Pola pemanfaatan lahan di sekitar kawasan pelabuhan

Tahun Terakhir

Bappeda/PU

3
4

Kebutuhan lahan dan perairan


Status kepemilikan lahan dan akuisisi

Tahun Terakhir
Tahun Terakhir

Bappeda/PU
Bappeda/PU

SOSIAL KEPENDUDUKAN

1
2
3
4
5
6

Jumlah & Kepadatan Penduduk


Laju Pertumbuhan
Distribusi jumlah penduduk
Penduduk berdasarkan usia kerja
Kondisi tenaga kerja
Komposisi penduduk menurut umur

5 tahun terakhir
5 tahun terakhir
5 tahun terakhir
5 tahun terakhir
5 tahun terakhir
5 tahun terakhir

BPS
BPS
BPS
BPS
BPS
BPS

Komposisi penduduk menurut jenis kelamin

5 tahun terakhir

BPS

Komposisi penduduk menurut lapangan pekerjaan

5 tahun terakhir

BPS

10

Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan

5 tahun terakhir

BPS

Matrik Kebutuhan Data


NO.

RINCIAN DATA

D
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10

TAHUN

PEREKONOMIAN
PDRB Kabupaten
Pendapatan per kapita Kabupaten
Struktur mata pencaharian penduduk
Pertumbuhan ekonomi daerah
Data kegiatan perekonomian investasi skala besar
(industri, pelabuhan, pariwisata, perkebunan, dsb)
Jumlah perusahaan industri besar/sedang, tenaga kerja
dan pengeluaran untuk tenaga kerja menurut
kabupaten/kota
Realisasi investasi (PMA dan PMDN)
Sebaran aktivitas perdagangan dan perindustrian
Perdagangan regional dan internasional: eksport, impor,
dan bongkar muat
Data perekonomian sektor formal dan informal

4
5

Data kualitas udara pelabuhan

2
3

5 tahun terakhir
5 tahun terakhir
5 tahun terakhir
2012

BPS
BPS
BPS
BPS/Bappeda

2012

Disperindag/Kadin Jawa Barat

2012

Disperindag/Kadin Jawa
Barat/BKPMD

2012
2012

BPS/Disperindag
BPS / Disperindag/Kadin Jawa Barat

2012

BPS/Disperindag/Kadin Jawa Barat

2012

BPS/Disperindag

LINGKUNGAN
Hasil Studi dan laporan tentang kawasan Pelabuhan
Cilamaya dan sekitarnya
Studi Amdal Pelabuhan Cilamaya
Data aktivitas darat dan laut di sekitar lokasi pelabuhan
yang menimbulkan dampak
Data kualitas air

SUMBER

2012

BPLHD

2012

BPLHD/Bappeda

2012

BPLHD

2012

BPLHD

2012

BPLHD

Matrik Kebutuhan Data


NO.

F
1

RINCIAN DATA

TAHUN

SUMBER

TEKNIS DAN OPERASIONAL PELABUHAN


Prasarana dan sarana umum pelabuhan
Jaringan transportasi
- jumlah (darat dan laut)
- kapasitas
- daya angkut
- kapasitas dermaga
- Pola pergerakan (angkutan penumpang dan barang)
Jalan
- Panjang Jalan, lebar Menurut Fungsi dan Status
- Jenis dan kondisi perkerasan jalan.
- Kondisi jalan
- Garis sempadan bangunan dan dilengkapi untuk setiap ruas jalan.
- Trafik jalan di pelabuhan
- Peta Jaringan dan Fungsi Jalan
- Rencana Pembangunan Jalan
Sistem distribusi dan kapasitas sumber air bersih atau air minum
Kawasan Karawang dan sekitarnya
Sistem pembuangan air limbah dan pengeringan (Drainase) Kawasan
Karawang dan sekitarnya.
Sistem pembuangan sampah
Telekomunikasi
- Cakupan sistem pelayanan
- Jumlah Pelanggan
- Peta persebaran tower
Listrik
- Cakupan sistem pelayanan
- Jumlah Pelanggan
- Peta jaringan istrik

2012

Dinas PU Bina Marga


Dinas Perhubungan

2012

Dinas PU Bina Marga


Dinas Perhubungan

2012

Dinas PU, BPS

2012

Dinas PU, BPS

2012

Dinas PU, BPS

2012

Dinas PU/BPS/ Bappeda Prov

2012

Dinas PU/BPS/ Bappeda Prov

Matrik Kebutuhan Data


NO.
G

RINCIAN DATA

RTRW Provinsi
RTRW Kabupaten
Studi Pengembangan Pelabuhan
Rencana kegiatan pelabuhan
Tupoksi Dinas/ Badan di Kab.
APBD Kabupaten
Peraturan/ Per-UU-an di Bidang Penataan Ruang
dan Kepelabuhan

2
3
4
5
6

TAHUN
HUKUM DAN KELEMBAGAAN

SUMBER

Terakhir

Bappeda Prov

Terakhir
Terakhir
Terakhir

Bappeda Prov
Bappeda Prov
Bappeda Prov
Bappeda Prov

c)

Analisis Kawasan Perencanaan

PEMETAAN POTENSI DAN


PERMASALAHAN

ANALISIS POTENSI DAN


PERMASALAHAN KAWASAN
PELABUHAN CILAMAYA

ANALISIS DALAM
KONTEKS REGIONAL
(EKSTERNAL)

ANALISIS DALAM
KONTEKS KAWASAN
(INTERNAL)

Analisis Pengaruh
Pengembangan
Pel. Cilamaya
Analisis Kebijakan
Pengembangan
Cilamaya

PERUMUSAN KONSEP
PENATAAN RUANG RINCI
KAWASAN PELABUHAN
CILAMAYA

Analisis Fisik
Kawasan

Analisis Pusat
Pertumbuhan

Analisis
Pergerakan

Analisis
Pemanfaatan Ruang

Analisis
Kependudukan

Analisis kebutuhan
infrastruktur

Analisis yang dilakukan dalam penyusunan penataan


ruang kawasan Pelabuhan Cilamaya terdiri atas:
1. Analisis Struktur Ruang: analisis penduduk,
analisis fungsi ruang dan analisis fungsi
jaringan.
2. Analisis peruntukan blok: pembagian blok,
peruntukan lahan.
3. Analisis fasilitas umum dan sosial: fasilitas
sosial dan umum, fasilitas ekonomi, RTH,
RTNH.
4. Analisis prasarana transportasi: angkutan
jalan raya, angkutan air.
5. Analisis Utilitas Umum: air minum,
drainase, air limbah, persampahan,
kelistrikan, telekomunikasi.
6. Analisis Amplop Ruang: intensitas
pemanfaatan ruang, tata massa bangunan.
7. Analisis kelembagaan dan peran serta
masyarakat
8. Analisis Fisik Dasar: topografi, geologi,
hidrologi, dsb.
9. Analisis Kesesuaian Lahan kawasan

C. TAHAP PENYUSUNAN RANCANGAN RENCANA

Konsep Struktur Ruang


Kawasan
KONSEP RENCANA RINCI
KAWASAN PELABUHAN
CILAMAYA

Konsep Peruntukan Lahan


Kawasan
Konsep Penanganan
Program Pembangunan

RENCAN RINCI KAWASAN


PELABUHAN
CILAMAYA

PENGENDALIAN RENCANA
RINCI

Pengelompokan yang diatur dalam perumusan konsep


rencana rinci tata ruang kawasan pelabuhan Cilamaya
adalah sebagai berikut:

Karakter/Ciri khas kawasan, yaitu tema gambaran


spesifik karakter kawasan di masa mendatangyang
akan dicapai sebagai hasil akhir perencanaan.

Konsep struktur ruang kawasan, suatu gagasan


perancangan dasar pada skala makro
sebagaiintervensi untuk mengintegrasikan seluruh
komponenperancangan kawasan yang ada,
menurutfungsi dan peran bagian bagian blok
rencana.

Konsep peruntukan lahan dan unit-unit kegiatan,


suatu gagasan perancangan dasar pada skalamikro
sebagai intervensi dalam pembagian suatu kawasan
perencanaan menjadi blok, sub blok atauunit
lingkungan pengembangan dan telah menunjukan
fungsi-fungsi pemanfaatan lahan(peruntukan,
intensitas dan skala pelayanan).

Konsep program penanganan pembangunan


kawasan; gagasan penanganan dan pengaturan
ruangkawasan menjadi aturan dasar dan aturan
anjuran sehingga strategi dan program
pembangunannyadapat lebiih terarah dan terukur
sesuai fungsi ruang yang telah ditetapkan.

D. TAHAP PENYUSUNAN LAPORAN AKHIR


Penetapan Tujuan,
Kebijakan dan Strategi
Rencana Rinci Tata
Ruang Kawasan

Rencana
Struktur Ruang

Rencana
Peruntukan Blok

Rencana
Penataan
Bangunan dan
Lingkugan
(Amplop Ruang)

Arahan
Pemanfaatan
Ruang (Indikasi
Program)

Penyusunan
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang

1) Penetapan Tujuan, Kebijakan dan Strategi Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan
Tujuan pengembangan kawasan dirumuskan sesuai dengan karakter kawasan yang telah ditetapkan
dalam perencanaan. Tujuan juga telah mempertimbangkan urgensi permasalahan ruang kawasan
yang harus segera disusun pengendalian pelaksanaan pembangunannya.
Konsep Struktur Ruang
Kawasan
KONSEP RENCANA RINCI
KAWASAN PELABUHAN
CILAMAYA

Konsep Peruntukan Lahan


Kawasan
Konsep Penanganan
Program Pembangunan

RENCAN RINCI KAWASAN


PELABUHAN
CILAMAYA

Perumusan tujuan, kebijakan dan


strategi

Rencana struktur ruang kawasan

PENGENDALIAN RENCANA
RINCI

Rencana peruntukan blok


Rencana penataan bangunan dan
lingkungan (amplop ruang)
Indikasi Program pembangunan

2) Rencana Struktur Ruang

Faktor pembentuk utama


struktur ruang perencanaan
dapat berupa : struktur zona
perencanaan, struktur
pelayanan kegiatan dan sistem
jaringan pergerakan, dan
sistem utilitas. Struktur ruang
perencanaan merupakan
jenjang fungsi dan peran ruang
yang melekat pada kawasan
atau yang akan dicapai dalam
pengembangan ruang tersebut.

Penetapan Tujuan,
Kebijakan dan Strategi
Rencana Rinci Tata
Ruang Kawasan

Rencana
Struktur Ruang

Rencana
Peruntukan Blok

Struktur ruang perencanaan


pada kawasan berciri
perlindungan
setempat/konservasi/Mitigasi
Bencana

Rencana sistem jaringan


pergerakan meliputi materi
yang direncanakan dan
materi yang diatur.

Struktur ruang perencanaan


pada kawasan berciri
permukiman, adalah kawasan
perumahan, perdagangan dan
jasa, kawasan industri,
kawasan kota mandiri, dan
lainnya.

Rencana sistem jaringan


utilitas meliputi materi yang
direncanakan dan materi
yang diatur.

Rencana skala pelayanan;


Struktur pelayanan kegiatan
merupakan komponen
perencanaan yang bertujuan
dalam distribusi jenis dan
pelayanan kegiatan yang
ditetapkan dalam struktur
ruang kawasan

Rencana fasilitas umum,


mengatur kebutuhan
distribusi, luas`lahan dan
ukuran fasilitas sosial
ekonomi, yang diatur dalam
struktur zona dan blok dan
sub blok peruntukan
sehingga tercipta ruang yang
aman, nyaman, mudah,
produktif dan berkelanjutan.

Rencana
Penataan
Bangunan dan
Lingkugan
(Amplop Ruang)

Arahan
Pemanfaatan
Ruang (Indikasi
Program)

Penyusunan
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang

3)

Rencana Peruntukan Blok


Dasar pertimbangan dalam penetapan unit blok perencanaan didasarkan atas
perencanaan pembagianlahan dalam kawasan menjadi blok dan jalan, di mana blok
terdiri atas unit lingkungan dengankonfigurasi tertentu.
Pengaturan kelompok materi pola ruang terdiri kawasan fungsional binaan meliputi:
kawasan fungsional perumahan,
kawasan fungsional industri,
kawasan fungsional pusat pemerintahan,
kawasan fungsional perdagangan dan jasa,
kawasan fungsional pertambangan,
kawasan fungsional pariwisata
kawasan fungsional alami/perlindungan : kawasan perlindungan setempat (Sempadan
pantai, sungai, waduk/danau, hutan kota), dan kawasan cagar alam (Cagar budaya,
Ilmu pengetahuan/Teknologi Tinggi).

Penetapan Tujuan,
Kebijakan dan Strategi
Rencana Rinci Tata
Ruang Kawasan

Rencana
Struktur Ruang

Rencana
Peruntukan Blok

Rencana
Penataan
Bangunan dan
Lingkugan
(Amplop Ruang)

Arahan
Pemanfaatan
Ruang (Indikasi
Program)

Penyusunan
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang

4) Rencana Penataan Bangunan dan Lingkugan (Amplop Ruang)


Penataan Bangunan dan Lingkungan atau dikenal istilah Amplop Ruang, merupakan
hasil analisis daya dukung lahan, daya tampung ruang dan kekuatan investasi serta
ekonomi setempat, memuat gambaran dasar penataan pada lahan kawasan
perencanaan yang selanjutnya dijabarkan dalam pengaturan bangunan,pengaturan
antar bangunan, dan penataan lingkungan fungsional, sehingga tercipta lingkungan
hunian yangharmonis, serasi, seimbang, aman dan nyaman.

Tata Kualitas Lingkungan

Tata Bangunan

Penataan Kualitas
Lingkungan merujuk pada
upaya rekayasa elemenelemen kawasan
yangsedemikian rupa
sehingga tercipta suatu
kawasan atau subarea
dengan sistem lingkungan
yanginformatif, berkarakter
khas, dan memiliki orientasi
tertentu.

Penyelenggaraan bangunan
gedung beserta
lingkungannya sebagai
wujud pemanfaatan
ruang,meliputi berbagai
aspek termasuk
pembentukan citra/karakter
fisik lingkungan, besaran,
dankonfigurasi dari elemenelemen : blok bangunan,
serta ketinggian dan elevasi
lantai bangunan

Penetapan Tujuan,
Kebijakan dan Strategi
Rencana Rinci Tata
Ruang Kawasan

Rencana
Struktur Ruang

Rencana
Peruntukan Blok

Rencana
Penataan
Bangunan dan
Lingkugan
(Amplop Ruang)

Arahan Garis Sempadan

Mengatur Jarak antara as


jalan dengan bangunan
maupun denganpagar
halaman, dan jaringan
bangunan dengan batas
persil

Arahan
Pemanfaatan
Ruang (Indikasi
Program)

Penyusunan
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang

5)

Arahan Pemanfaatan Ruang (Indikasi Program)

Penanganan prasarana lingkungan yang akan dilaksanakan dalam kawasan, baik


kebutuhan akankonservasi, pengembangan baru pemugaran atau penanganan khusus.
Pengelompokan materi yang diatur dalam arahan pemanfaatan ruang adalah sebagai
berikut:
1. Bangunan/jaringan/lingkungan baru yang akan dibangun; kebutuhan pembangunan
karena adanya permintaan/peningkatan jumlah penduduk atau kegiatan ekonomi.
2. Bangunan/jaringan/lingkungan yang akan ditingkatkan; program kebutuhan
pembangunan, karena kondisi bangunan/jaringan yang ada sudah tidak
memadai/penurunan fungsi/dibawah kapasitas, dan perlu dikembangkan.
3. Bangunan/jaringan/lingkungan yang akan diperbaiki; program kebutuhan
perbaikan/rehabilitasi, karena kondisi bangunan/jaringan sebagian telah mengalami
kerusakan.
4. Bangunan/jaringan/lingkungan yang akan diperbaharui; program kebutuhan
perbaikan/rehabilitasi, karena kondisi bangunan/jaringan telah mengalami
kerusakan berat
5. Bangunan/jaringan yang akan dipugar; program kebutuhan pengambalian fungsi
bangunan/jaringanseperti semula
6. Bangunan/jaringan/lingkungan yang akan dilindungi; program kebutuhan
konservasi bangunan/jaringan dengan membangunan fasilitas pendukung agar tidak
terkena dampak penting

Penetapan Tujuan,
Kebijakan dan Strategi
Rencana Rinci Tata
Ruang Kawasan

Rencana
Struktur Ruang

Rencana
Peruntukan Blok

Rencana
Penataan
Bangunan dan
Lingkugan
(Amplop Ruang)

Arahan
Pemanfaatan
Ruang
(Indikasi
Program)

Penyusunan
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang

6) Penyusunan Pengendalian Pemanfaatan Ruang


Pengendalian pemanfaatan ruang diselenggarakan melalui kegiatan pengawasan
dan penertiban terhadap pemanfaatan ruang berdasarkan mekanisme perijinan,
pemberian insentif dan disinsentif, pemberian kompensasi, mekanisme pelaporan,
mekanisme pemantauan, mekanisme evaluasi dan mekanisme pengenaan sanksi.

Aturan Zonasi

(Zoning Regulation)

Aturan Insentif dan


Disinsentif

Penetapan Tujuan,
Kebijakan dan Strategi
Rencana Rinci Tata
Ruang Kawasan

Rencana
Struktur Ruang

Rencana
Peruntukan Blok

Perijinan dalam
Pemanfaatan
Ruang

Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang Melalui
PengawasaN

Rencana
Penataan
Bangunan dan
Lingkugan
(Amplop Ruang)

Arahan
Pemanfaatan
Ruang (Indikasi
Program)

Penyusunan
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang

PENYUSUNAN RENCANA RINCI TATA RUANG KAWASAN PELABUHAN


CILAMAYA

ORGANISASI PELAKSANAAN
PEKERJAAN

ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN


PEMBERI KERJA

KONSULTAN

KETUA TIM
(AHLI PLANOLOGI )

FORUM
DISKUSI

PIHAK PIHAK
TERKAIT

AHLI
GEODESI

AHLI
SOSIAL BUDAYA

DRAFTER

AHLI
SIPIL HIDROLOGI

AHLI
EKONOMI

SURVEYOR

AHLI
SIPIL
TRANSPORTASI

AHLI
PERTANIAN

AHLI
LINGKUNGAN

ADMINISTRASI

ASISTEN
ASISTEN

JADWAL TENAGA AHLI & PENDUKUNG


NO

KEAHLIAN

BULAN
1

MM

TENAGA AHLI

Tenaga Ahli (Team Leader) Planologi

Tenaga Ahli Lingkungan

Tenaga Ahli Sipil hidrologi

Tenaga Ahli Geodesi

Tenaga Ahli Ekonomi

Tenaga Ahli Budaya

Tenaga Ahli Pertanian

Tenaga Ahli Sipil Transportasi

JUMLAH MM

38

TENAGA PENDUKUNG
1

Asisten

Asisten

Tenaga Administrasi/ keuangan

JUMLAH MM

18

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

SEKIAN
&
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai