LATAR BELAKANG
Dibutuhkan pengembangan infrastruktur seperti bandara dan pelabuhan (nasional/internasional), serta
terminal untuk memenuhi kebutuhan pergerakan dari dan ke Jawa Barat dalam skala regional,
nasional, dan internasional.
Tujuan
Sasaran
Delineasi kawasan
Perumusan tujuan, kebijakan dan strategi pengembangan
kawasan
Perumusan rencana struktur dan pola ruang kawasan
Perumusan rencana pengembangan dan pengendalian
kawasan potensial yang memiliki prospek baik aspek ekonomi
maupun kelestarian lingkungan sesuai daya dukung dan daya
tampung lingkungan kawasan
Perumusan arahan pemanfaatan ruang kawasan bagi
pelaksanaan pengendalian kawasan
Perumusan arahan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan
Perumusan kelembagaan dan aspek kerjasama penataan
ruang dalam rangka pengelolaan kawasan
3.
4.
5.
6.
Tinjauan kebijakan
Identifikasi potensi dan permasalahan pengembangan dan pengendalian kawasan
Kegiatan
Teknis
Analisa
Kegiatan
Diskusi
Kegiatan
Asistensi
dengan Tim
Teknis
Asistensi dilakukan oleh pihak ke-3 (penyedia jasa) dengan pengguna jasa dalam hal ini
pelaksanaan teknis pada Seksi Kawasan Strategis, dimana asistensi dilakukan minimal 2
(dua) kali dalam setiap bulannya
DASAR HUKUM
Selain itu, lokasi strategis Karawang yang dekat dengan beberapa Pusat
Kegiatan Nasional (PKN) antara lain Jakarta, Cirebon dan Bandung Raya
menjadikan Karawang sebagai salah satu kawasan cepat tumbuh yang berada
di pantai utara DKI Jawa Barat.
Berdasarkan Perda No 22 Tahun 2010 Tentang RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 20092029, Pembangunan Pelabuhan Laut Internasional Cilamaya tercantum dalam Rencana
pengembangan infrastruktur perhubungan di WP Purwasuka.
Arah pengembangan sistem pusat-pusat permukiman, menyebutkan Karawang terletak
pada wilayah utama dalam Wilayah Pengembangan Tengah I meliputi Kota Hierarki II A
Cikampek, Kota Hierarki III A Karawang, Kota Hierarki IV ARengasdengklok.
Sedangkan pengembangan Kawasan Tertentu, meliputi: (1) klasifikasi kawasan andalan
Jawa Barat yang berkenaan dengan Kabupaten Karawang yaitu Kawasan Andalan Industri,
Kawasan Andalan Permukiman, Kawasan Andalan sekitar jalur perhubungan (dilewati
jaringan jalantol), Kawasan Andalan Lahan Basah pada jalur Pantura. (2) Kawasan Kritis
yang secara potensialmerupakan kawasan banjir Jawa Barat bagian utara, lahan kritis di
sekitar DAS Citarum serta titik-titiklokasi penambangan dan penggalian.
Tabel Rencana Pengembangan Infrastruktur Jalan dan Perhubungan
Infrastruktur
Infrastruktur
Perhubungan
Rencana Pengembangan
Pengembangan bandara
dan pelabuhan nasional
maupun internasional
serta terminal guna
memenuhi kebutuhan
pergerakan dari dan ke
Jawa Barat dalam skala
regional, nasional,
maupun internasional
Wilayah
WP Purwasuka
Arahan Pengembangan
Sumber:Peraturan Daerah Nomor 22 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun 2009-2029
Harus dikendalikan agar tidak mengganggu fungsi pertanian yang ada di wilayah sekitarnya.
Menuju dari Wilayah Pengembangan Cilamaya akan disediakan akses berupa jalan tol dan jalan
kereta api yang tersambung dengan sistem jaringan yang sudah ada.
TINJAUAN LITERATUR
Tatanan Kepelabuhan Nasional (Keputusan Menteri
Perhubungan Nomor KM 53 Tahun 2002)
Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya
dengan batas-batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan
kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar,
berlabuh, naik turun penumpang dan/atau bongkar muat barang yang
dilengkapi dengan fasilitas keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang
pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antar moda
transportasi.
Hirarki peran dan fungsi pelabuhan laut
TINJAUAN LITERATUR
Fasilitas
Pokok
Fasilitas
Penunjang
GAMBARAN UMUM
WILAYAH
: Laut Jawa
: Kabupaten Subang
: Kabupaten Bekasi
: Kab. Bogor dan
Kab. Cianjur
Sebelah Tenggara : Kab. Purwakarta
2006
2007
2008
2009
2010
2011*
Wanita,
1,060,002 ,
48%
Produktif
67%
Kurang
Produktif
4%
Pria,
1,127,859 ,
52%
Belum
Produktif
29%
Kabupaten Karawang merupakan daerah lumbung padi Jawa Barat dan salah satu daerah
yang dapat memberikan kontribusi kebutuhan beras nasional yang setiap tahunnya ratarata mencapai 728.000 ton beras/tahun.
Potensi Tanaman Padi :
Luas lahan sawah
: 94.311 Ha
Sawah pengairan teknis
: 81.595 Ha
Sawah setengah teknis
: 5.107 Ha
Sawah pengairan sederhana : 4.391 Ha
Sawah tadah hujan
: 3.218 Ha
Sawah irigasi desa/non PU : 435 Ha
Luas panen padi sawah mencapai 197.004 Ha dengan produktivitas 74,08 kwintal GKP/Ha
dan luas panen padi gogo mencapai 2.908 Ha dengan produktivitas 39,97 kwintal GKP/Ha.
1,480,000
11,316
1,460,000
1,440,000
1,420,000
1,400,000
Luas1,380,000
pemanfaatan11,778
lahan sawah
1,459,406
1,360,000
Ditanami
padi 2 kali satu tahun : 80.562
1,340,000
1,364,924
1,320,000
1,300,000
Padi Gogo
Padi Sawah
2010
11,778
2011
11,316
1,364,924
1,459,406
90.00
80.00
70.00
60.00
50.00
Ha
70.05
74.08
40.00
30.00
20.00
37.50
39.97
2010
2011
Padi Sawah
70.05
74.08
Padi Gogo
37.50
39.97
a)
Ubi Jalar
Ubi Jalar
Ketela Pohon
Ketela Pohon
Kacang Hijau
Kacang Hijau
Kedelai
Kedelai
Kedelai
Kacang
Hijau
2011
886
1,432
Jagung
Pipilan
Kering
535
2010
874
902
1,345
Ketela
Pohon
Ubi Jalar
231
21
362
22
Kedelai
Kacang
Hijau
2011
16.32
11.28
Jagung
Pipilan
Kering
56.61
2010
13.12
11.1
57.56
Ketela
Pohon
Ubi Jalar
195
160
195
160
b)
Perikanan tangkap:
Potensi panjang pantai keseluruhan
84,23 Km dan telah dimanfaatkan
sepanjang 84,23 Km
Potensi panjang sungai keseluruhan +
744 Km dan telah dimanfaatkan
sepanjang + 577 Km
Potensi rawa keseluruhan seluas
20,00 Ha dan telah dimanfaatkan
seluas 5,00 Ha
Potensi bekas galian C keseluruhan
seluas 282,30 Ha dan telah
dimanfaatkan seluas + 132,00 Ha
Perikanan budidaya
Potensi tambak keseluruhan seluas +
18.273,30 Ha dan telah
dimanfaatkan seluas + 15.567,40 Ha
Potensi kolam keseluruhan seluas +
1.279,40 dan telah dimanfaatkan
seluas + 980,00 Ha
Potensi mina padi keseluruhan seluas
+ 10.580,8 Ha dan telah
dimanfaatkan seluas + 236,7 Ha
Potensi Kolam Jaring Apung (KJA)
keseluruhan sebanyak 168 unit dan
telah dimanfaatkan sebanyak 79 unit.
HASIL PRODUKSI:
Laut
: 7.756,88 ton
Perairan umum : 167,56 ton
Sungai
: 56,25 ton
Rawa
: 35,12 ton
Ex Galian C
: 76,19 ton
HASIL PRODUKSI:
Tambak
: 35.267,54 ton
KAT
: 2.492,99 ton
Mina Padi
: 409,80 ton
KJA
: 225,74 ton
c)
AIR PERMUKAAN
Sungai besar yaitu Sungai Citarum dan Sungai Cilamaya ;
Saluran irigasi besar, yaitu saluran Induk Tarum Utara, Tarum Timur dan Tarum Barat.
Irigasi sedang dan kecil, yaitu irigasi sekunder, irigasi tersier dan irigasi kuarter.
AIR BAWAH TANAH
Sumber air Ciburial dengan kapasitas 10 liter/detik
Sumber air Curug Cigentis dengan kapasitas 300 liter/detik, dimanfaatkan untuk air
minum pedesaan + 40 liter/detik guna melayani 4 desa.
Sumber air di Cinapel Desa Cigunungsari + 20 liter/detik, dimanfaatkan oleh masyarakat
untuk kebutuhan pertanian.
d)
Bahan galian yang ada di wilayah Kabupaten Karawang adalah sebagai berikut:
Tanah Lempung
Tanah Merah
Pasir Laut
Batu Andesit
Batu Galena
Batu Gamping
e)
Kabupaten Karawang sampai saat ini memiliki Sumber Daya Hutan, yang
terdiri dari hutan produksi, hutan bakau dan hutan lindung, dimana kawasan
hutan produksi dan hutan lindung sebagian besar terletak di Kecamatan
Pangkalan dan Tegalwaru, sedangkan hutan bakau terdapat di daerah pantai
utara: yaitu di Kecamatan Batujaya, Cibuaya, Pakisjaya, Cilamaya Wetan,
Cilamaya Kulon dan Tirtajaya.
Luas hutan di Wilayah Kabupaten Karawang mencapai 36.831,91 Ha terdiri
dari :
Hutan Negara : 23.158,91 Ha, terdiri dari :
Hutan Darat : 15.524,91 Ha
Hutan Pantai : 7.634,00 Ha
Hutan Rakyat : 13.673,00 Ha, terdiri dari :
Hutan Darat : 8.058,00
Ha
Hutan Pantai : 5.615,00
Ha
METODOLOGI PEKERJAAN
RENCANA PEKERJAAN
Tahap Pelaksanaan,
terdiri atas
identifikasi lokasi
kegiatan, kompilasi
data, analisis
kawasan
perencanaan.
Tahap Persiapan,
merupakan tahapan yang
mengawali pelaksanaan
pekerjaan, mencakup: studi
literatur, delineasi kawasan
perencanaan, survei
pendahuluan.
Tahap Penyusunan
Rancangan Rencana.
Konsep rencana disusun
berdasarkan hasil
analisis masalah dan
potensi kawasan,
termasuk unit-unit
lingkungannya
Tahap Penyusunan
Laporan Akhir, yang
terdiri atas penetapan
tujuan, kebijakan dan
strategi RRTR, rencana
struktur ruang, rencana
peruntukan blok, amplop
ruang, arahan
pemanfaatan ruang.
A. TAHAP PERSIAPAN
PENGEMBANGAN
PELABUHAN CILAMAYA
PENENTUAN DELINIASI
KAWASAN PELABUHAN
CILAMAYA
KAJIAN KEBIJAKAN
PENGEMBANGAN
PELABUHAN CILAMAYA
Kebijakan
RTRWN
Kebijakan RTRW
Provinsi JABAR
Kebijakan RTRW
Kabupaten
Kebijakan MP3EI
Kebijakan Sektoral
Terkait
KAWASAN PENGEMBANGAN
PELABUHAN CILAMAYA
I.
B. TAHAP PELAKSANAAN
a) Identifikasi Lokasi Kegiatan (Primer
dan Sekunder)
SURVEY PENDAHULUAN
IDENTIFIKASI DALAM
KONTEKS EKSTERNAL
(REGIONAL)
IDENTIFIKASI KAWASAN
PELABUHAN CILAMAYA
Pengaruh
Pelabuhan
Cilamaya
IDENTIFIKASI DALAM
KONTEKS KAWASAN
PELABUHAN
Fisik Kawasan
Sumberdaya
Manusia (SDM)
Infrastruktur
Pusat Pusat
Pertumbuhan
Potensi ekonomi
Kawasan
Aktivitas
Pergerakan
POTENSI DAN
PERMASALAHAN KAWASAN
PELABUHAN CILAMAYA
Survei Sekunder
Survei Primer
b) Kompilasi Data
Metoda pengolahan dan kompilasi
data yang dipergunakan adalah
sebagai berikut :
Mengelompokan data dan
informasi menurut kategori aspek
kajian seperti : data fisik dan
penggunaan lahan, data
transportasi, data kependudukan
dll
Menyortir data-data setiap aspek
tersebut agar menjadi sederhana
dan tidak duplikasi
Mendetailkan desain pengolahan
dan kompilasi data dari desain
studi awal sehingga tercipta formform isian berupa tabel-tabel,
konsep isian, peta tematik dll
Mengisi dan memindahkan data
yang telah tersortir ke dalam tabeltabel isian dan peta isian tematik
Melakukan pengolahan data
berupa penjumlahan, pengalian,
pembagian, prosentase dsb baik
bagi data primer maupun sekunder
Kebutuhan data
Administrasi
Wilayah
Fisiografis
Sub Variabel
- Topografi
- Geologi
- Hidrologi
- Klimatologi
Kependudukan
- Bencana Alam
- Jumlah dan
persebaran
penduduk
- Sosial Budaya
Kebutuhan Data
- Batas wilayah
- Posisi strategis
geografis
- Status Lahan
- Kemiringan
- Ketinggian
- Jenis Tanah
- Jenis Batuan
- Lokasi sumber mata
air
- Iklim
- Curah Hujan
- Kemungkinan banjir
dan genangan
- Lokasi rawan bencana
- Jumlah penduduk
tahun terakhir
- Kepadatan penduduk
tahun terakhir
- Komposisi penduduk
menurut usia, agama,
pendidikan, mata
pencaharian tahun
terakhir
Sumber Data
Bappeprov
- Adat Istiadat
Bappeprov,
Observasi dan
Interview
Metode Analisa
Analisa Fisik
Lingkungan
Output
- Delineasi kawasan
- Rencana Struktur dan
Pola Ruang
Bappeprov
Bappeprov
Bappeprov,
BPS
- Analisa
Sosial
Kependudukan
RINCIAN DATA
TAHUN
KARAKTERISTIK FISIK DASAR
Tahun Terakhir
Tahun Terakhir
Tahun Terakhir
Tahun Terakhir
Tahun Terakhir
Tahun Terakhir
Tahun Terakhir
Tahun Terakhir
SUMBER
Bappeda Prov, BPS
Bappeda Prov, BPS
Bappeda Prov, BPS
Bappeda Prov, BPS
Bappeda Prov, BPS
Bappeda Prov, BPS
Bappeda Prov, BPS
Bappeda Prov, BPS
Tahun Terakhir
Bappeda/PU
Tahun Terakhir
Bappeda/PU
3
4
Tahun Terakhir
Tahun Terakhir
Bappeda/PU
Bappeda/PU
SOSIAL KEPENDUDUKAN
1
2
3
4
5
6
5 tahun terakhir
5 tahun terakhir
5 tahun terakhir
5 tahun terakhir
5 tahun terakhir
5 tahun terakhir
BPS
BPS
BPS
BPS
BPS
BPS
5 tahun terakhir
BPS
5 tahun terakhir
BPS
10
5 tahun terakhir
BPS
RINCIAN DATA
D
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
TAHUN
PEREKONOMIAN
PDRB Kabupaten
Pendapatan per kapita Kabupaten
Struktur mata pencaharian penduduk
Pertumbuhan ekonomi daerah
Data kegiatan perekonomian investasi skala besar
(industri, pelabuhan, pariwisata, perkebunan, dsb)
Jumlah perusahaan industri besar/sedang, tenaga kerja
dan pengeluaran untuk tenaga kerja menurut
kabupaten/kota
Realisasi investasi (PMA dan PMDN)
Sebaran aktivitas perdagangan dan perindustrian
Perdagangan regional dan internasional: eksport, impor,
dan bongkar muat
Data perekonomian sektor formal dan informal
4
5
2
3
5 tahun terakhir
5 tahun terakhir
5 tahun terakhir
2012
BPS
BPS
BPS
BPS/Bappeda
2012
2012
Disperindag/Kadin Jawa
Barat/BKPMD
2012
2012
BPS/Disperindag
BPS / Disperindag/Kadin Jawa Barat
2012
2012
BPS/Disperindag
LINGKUNGAN
Hasil Studi dan laporan tentang kawasan Pelabuhan
Cilamaya dan sekitarnya
Studi Amdal Pelabuhan Cilamaya
Data aktivitas darat dan laut di sekitar lokasi pelabuhan
yang menimbulkan dampak
Data kualitas air
SUMBER
2012
BPLHD
2012
BPLHD/Bappeda
2012
BPLHD
2012
BPLHD
2012
BPLHD
F
1
RINCIAN DATA
TAHUN
SUMBER
2012
2012
2012
2012
2012
2012
2012
RINCIAN DATA
RTRW Provinsi
RTRW Kabupaten
Studi Pengembangan Pelabuhan
Rencana kegiatan pelabuhan
Tupoksi Dinas/ Badan di Kab.
APBD Kabupaten
Peraturan/ Per-UU-an di Bidang Penataan Ruang
dan Kepelabuhan
2
3
4
5
6
TAHUN
HUKUM DAN KELEMBAGAAN
SUMBER
Terakhir
Bappeda Prov
Terakhir
Terakhir
Terakhir
Bappeda Prov
Bappeda Prov
Bappeda Prov
Bappeda Prov
c)
ANALISIS DALAM
KONTEKS REGIONAL
(EKSTERNAL)
ANALISIS DALAM
KONTEKS KAWASAN
(INTERNAL)
Analisis Pengaruh
Pengembangan
Pel. Cilamaya
Analisis Kebijakan
Pengembangan
Cilamaya
PERUMUSAN KONSEP
PENATAAN RUANG RINCI
KAWASAN PELABUHAN
CILAMAYA
Analisis Fisik
Kawasan
Analisis Pusat
Pertumbuhan
Analisis
Pergerakan
Analisis
Pemanfaatan Ruang
Analisis
Kependudukan
Analisis kebutuhan
infrastruktur
PENGENDALIAN RENCANA
RINCI
Rencana
Struktur Ruang
Rencana
Peruntukan Blok
Rencana
Penataan
Bangunan dan
Lingkugan
(Amplop Ruang)
Arahan
Pemanfaatan
Ruang (Indikasi
Program)
Penyusunan
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang
1) Penetapan Tujuan, Kebijakan dan Strategi Rencana Rinci Tata Ruang Kawasan
Tujuan pengembangan kawasan dirumuskan sesuai dengan karakter kawasan yang telah ditetapkan
dalam perencanaan. Tujuan juga telah mempertimbangkan urgensi permasalahan ruang kawasan
yang harus segera disusun pengendalian pelaksanaan pembangunannya.
Konsep Struktur Ruang
Kawasan
KONSEP RENCANA RINCI
KAWASAN PELABUHAN
CILAMAYA
PENGENDALIAN RENCANA
RINCI
Penetapan Tujuan,
Kebijakan dan Strategi
Rencana Rinci Tata
Ruang Kawasan
Rencana
Struktur Ruang
Rencana
Peruntukan Blok
Rencana
Penataan
Bangunan dan
Lingkugan
(Amplop Ruang)
Arahan
Pemanfaatan
Ruang (Indikasi
Program)
Penyusunan
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang
3)
Penetapan Tujuan,
Kebijakan dan Strategi
Rencana Rinci Tata
Ruang Kawasan
Rencana
Struktur Ruang
Rencana
Peruntukan Blok
Rencana
Penataan
Bangunan dan
Lingkugan
(Amplop Ruang)
Arahan
Pemanfaatan
Ruang (Indikasi
Program)
Penyusunan
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang
Tata Bangunan
Penataan Kualitas
Lingkungan merujuk pada
upaya rekayasa elemenelemen kawasan
yangsedemikian rupa
sehingga tercipta suatu
kawasan atau subarea
dengan sistem lingkungan
yanginformatif, berkarakter
khas, dan memiliki orientasi
tertentu.
Penyelenggaraan bangunan
gedung beserta
lingkungannya sebagai
wujud pemanfaatan
ruang,meliputi berbagai
aspek termasuk
pembentukan citra/karakter
fisik lingkungan, besaran,
dankonfigurasi dari elemenelemen : blok bangunan,
serta ketinggian dan elevasi
lantai bangunan
Penetapan Tujuan,
Kebijakan dan Strategi
Rencana Rinci Tata
Ruang Kawasan
Rencana
Struktur Ruang
Rencana
Peruntukan Blok
Rencana
Penataan
Bangunan dan
Lingkugan
(Amplop Ruang)
Arahan
Pemanfaatan
Ruang (Indikasi
Program)
Penyusunan
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang
5)
Penetapan Tujuan,
Kebijakan dan Strategi
Rencana Rinci Tata
Ruang Kawasan
Rencana
Struktur Ruang
Rencana
Peruntukan Blok
Rencana
Penataan
Bangunan dan
Lingkugan
(Amplop Ruang)
Arahan
Pemanfaatan
Ruang
(Indikasi
Program)
Penyusunan
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang
Aturan Zonasi
(Zoning Regulation)
Penetapan Tujuan,
Kebijakan dan Strategi
Rencana Rinci Tata
Ruang Kawasan
Rencana
Struktur Ruang
Rencana
Peruntukan Blok
Perijinan dalam
Pemanfaatan
Ruang
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang Melalui
PengawasaN
Rencana
Penataan
Bangunan dan
Lingkugan
(Amplop Ruang)
Arahan
Pemanfaatan
Ruang (Indikasi
Program)
Penyusunan
Pengendalian
Pemanfaatan
Ruang
ORGANISASI PELAKSANAAN
PEKERJAAN
KONSULTAN
KETUA TIM
(AHLI PLANOLOGI )
FORUM
DISKUSI
PIHAK PIHAK
TERKAIT
AHLI
GEODESI
AHLI
SOSIAL BUDAYA
DRAFTER
AHLI
SIPIL HIDROLOGI
AHLI
EKONOMI
SURVEYOR
AHLI
SIPIL
TRANSPORTASI
AHLI
PERTANIAN
AHLI
LINGKUNGAN
ADMINISTRASI
ASISTEN
ASISTEN
KEAHLIAN
BULAN
1
MM
TENAGA AHLI
JUMLAH MM
38
TENAGA PENDUKUNG
1
Asisten
Asisten
JUMLAH MM
18
SEKIAN
&
TERIMA KASIH