DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 PAMOTAN
Jalan Lasem KM. 01 ( 0295 ) 531483 Pamotan 59261
Petunjuk Soal:
• Isilah dengan lengkap indentitas pada lembar jawab anda!
• Gunakan waktu se-efesien mungkin, karena soal ulangan ini tergolong soal deskriptif. Jika anda
memahami soal ini, maka anda tidak akan kesulitan dalam menjawabnya!
• Jawablah soal yang mudah terlebih dahulu!
• Bacalah perintah soal, sebelum membaca soal secara keseluruhan!
1. Berikut ini merupakan deskripsi materi untuk menjawab soal nomor 1 point (a) dan (b).
Dalam konteks sosiologis, mobilitas sosial diartikan sebagai proses perpindahan lapisan sosial anggota
masyarakat pada strata yang satu ke strata lainnya dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup
sosialnya. Seseorang yang dikatakan melakukan mobilitas jika terjadi perubahan pada indikator sebagai
berikut, meliputi; kekayaan, kekuasaan dan wewenang, pendidikan, serta kehormatan. Semakin tinggi
strata sosial seseorang, maka semakin berlimpah pula ukuran indikatornya. Begitu sebaliknya, semakin
rendah strata sosial seseorang, maka semakin terbatas pula ukuran indikatornya. Berdasarkan realitas
sosial yang ada, setiap orang cenderung memandang strata yang diduduki, namun tidak memandang
penting bagaimana cara seseorang dalam mendapatkan strata yang ada di pundaknya. Hal ini dapat
dilihat, setiap orang ingin menduduki strata atas (bukan strata bawah) dengan cara mengeksploitasi
tenaga kerja (buruh) dan sumber daya alam. Mereka yang duduk di strata atas semakin tidak peduli
dengan yang miskin, dan semakin tidak peduli akan kerusakan lingkungan yang kronis ini.
2. Berikut ini merupakan deskripsi materi untuk menjawab soal nomor 2 point (a) dan (b).
Berdasarkan bentuknya, mobilitas sosial dibagi dalam empat macam, yaitu; mobilitas sosial vertical,
mobilitas sosial horizontal, mobilitas intragenerasi, mobilitas antargenerasi, dan mobilitas sosial
geografis. Mobilitas sosial vertical adalah proses perpindahan strata sosial seseorang, dimana derajat akan
kekayaan, kekuasaan dan wewenang, pendidikan, serta kehormatannya berjalan secara vertical, baik itu
vertical ke atas/naik maupun vertical ke bawah/turun. Mobilitas sosial horizontal adalah proses
perpindahan strata sosial seseorang, dimana derajat akan kekayaan, kekuasaan dan wewenang,
pendidikan, serta kehormatannya berjalan ke arah yang sederajat/setara/sejajar. Selanjutnya, mobilitas
intragenerasi adalah proses perpindahan strata sosial seseorang yang terjadi dalam satu generasi yang
sama. Mobilitas antargenerasi adalah proses perpindahan strata sosial seseorang yang terjadi pada
generasi yang berbeda. Terakhir, mobilitas sosial geografis yaitu proses perpindahan strata sosial
seseorang yang terjadi karena melakukan gerak geografis (transmigrasi, urbanisasi, dan migrasi).
3. Berikut ini merupakan deskripsi materi untuk menjawab soal nomor 3 point (a).
Proses perpindahan lapisan sosial anggota masyarakat pada strata yang satu ke strata lainnya, tidak serta-
merta datang begitu saja. Terdapat berbagai elemen kompleks yang mempengaruhi proses mobilitas
sosial seseorang. Ragam elemen kompleks yang mempengaruhi proses mobilitas sosial seseorang
diantaranya; kondisi sosial yang berubah-ubah, populasi, teritori, kelas-kelas sosial, diskriminasi kelas,
kelahitan, deferensiasi ras, deferensiasi agama, pembagian kerja, isu gender, kemiskinan, kondisi politik,
dan-lain-lain.
Berikut ini merupakan deskripsi materi untuk menjawab soal nomor 3 point (b).
Terdapat beberapa saluran mobilitas sosial yang ada dan dipilih oleh anggota masyarakat dalam
mewujudkan cita-cita strata yang diinginkan. Social elevator (saluran mobilitas sosial atau media
pengantar) yang telah dikenal masyarakat diantaranya; angkatan bersenjata, lembaga-lembaga agama,
lembaga pendidikan, organisasi politik, organisasi ekonomi, organisasi keahlian, dan saluran pernikahan.
Beberapa pemikiran yang berkembang di masyarakat masih memandang bahwa orang yang strata
sosialnya atas, adalah mereka yang memiliki jabatan, kekuasaan, wewenang, dan gaji yang besar. Mereka
yang tergolong tersebut adalah mereka yang sukses di angkatan bersenjata, di lembaga-lembaga agama,
di lembaga pendidikan, di organisasi politik, di organisasi ekonomi, di organisasi keahlian, dan hingga
mereka yang pernikahannya mendapatkan orang kaya.
4. Berikut ini merupakan deskripsi materi untuk menjawab soal nomor 4 point (a) dan (b).
Berhati-hatilah dalam memahami cara melakukan mobilitas sosial. Disebutkan bahwa cara melakukan
mobilitas sosial adalah sebagai berikut; melakukan perubahan standar hidup, melakukan perubahan
tempat tinggal, melakukan perubahan tingkah laku, melakukan perubahan nama, melakukan pernikahan,
dan bergabung dengan asosiasi tertentu yang ada di masyarakat. Beberapa kasus di lapangan, banyak
sekali orang-orang yang salah kaprah dalam mengartikan cara tersebut di atas. Sehingga, dampaknya
tidak sedikit orang yang broken home gara-gara hanya ingin di pandang kaya, tapi yang didapat malah
sebaliknya, miskin. Berikut merupakan realitas dilapangan tentang kasus di atas.
5. Berikut ini merupakan deskripsi materi untuk menjawab soal nomor 5 point (a) dan (b).
Pada masyarakat Indonesia, naik dan turunnya strata (lapisan sosial) seseorang, sering menjadi
perbincangan hangat, mulai dari ruang keluarga hingga di teras-teras masjid. Banyak contoh yang dapat
dijadikan bahan ilustrasi dalam memahami pandangan di atas, diantaranya; seseorang yang diterima
menjadi PNS dianggap telah menyuap panitia tes CPNS, calon kepala desa terpilih dianggap telah
melakukan tindakan penggelembungan suara pada kotak pemilu, SMA yang siswanya lulus 100%
dianggap telah berbuat curang dengan cara memberi kunci jawaban pada siswanya, tetangga yang kaya
diangap menjalankan ilmu hitam, seseorang yang dilengserkan dari jabatannya di anggap
direkayasa/disalahi temannya, matinya seseorang dengan mendadak dianggap tidak wajar karena orang
tersebut memiliki musuh, seorang artis cerdas, cantik dan mudah terkenal di anggap menggunakan
sesuatu yang tidak benar, dan masih banyak lagi lainnya. Berdasarkan contoh realitas di atas, mobilitas
sosial lebih terdapat huungannya dengan konflik. Lebih-lebih jika kita melihat banyaknya konflik yang
muncul sebelum dan sesudah Pemilihan Kepala Daerah (pilkada). Kita sebagai siswa yang telah
mempelajari materi “mobilitas sosial” diharapkan memiliki tingkat analisis yang tajam dalam
memandang fenomena di atas. Sebagai seorang siswa, diharapkan untuk memberi keterangan yang logis,
ilmiah, dan masuk akal. Dengan demikian, proses mobilitas seseorang memiliki fungsi dan manfaat yang
baik untuk membangun masyarakat yang demokratis, sejahtera, adil, dan makmur.
SELAMAT MENGERJAKAN