DI ERA GLOBALISASI
OLEH
MUTHIAH NURUL HUSNA
LOGO
OLEH
MUTHIAH NURUL HUSNA
LOGO
PERSETUJUAN
PENGESAHAN
PERNYATAAN KEASLIAN
PERSEMBAHAN
MOTTO
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................
............................................................................................................................i
LEMBAR PERSETUJUAN ..............................................................................
...........................................................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN ...............................................................................
.........................................................................................................................iii
LEMBAR PERNYATAAN ................................................................................
..........................................................................................................................iv
LEMBAR PERSEMBAHAN ............................................................................
...........................................................................................................................v
KATA PENGANTAR .........................................................................................
.......................................................................................................................viii
DAFTAR ISI .....................................................................................................
..........................................................................................................................ix
BAB I
PENDAHULUAN ...........................................................................
........................................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah ............................................................
1
B. Rumusan Masalah .....................................................................
3
C. Tujuan Penulisan .......................................................................
4
D. Kegunaan Penulisan ..................................................................
4
BAB II
PENUTUP .......................................................................................
......................................................................................................27
A. Kesimpulan ................................................................................
27
B. Saran-Saran ...............................................................................
28
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
10
sama lain, terutama pada Pelajar dalam kehidupan sehari-hari, seperti budaya
berpakaian, gaya rambut dan sebagainya.
Krisis akhlak yang melanda sebagian remaja saat ini, merupakan salah
satu akibat dari perkembangan global dan kemajuan IPTEK yang tidak
diimbangi dengan kemajuan moral akhlak. Perilaku remaja yang cenderung
lekas marah, kurang hormat terhadap orang tua, bersikap kasar, kurang
disiplin dalam beribadah, menjadi pemakai obat-obatan, terjerumus dalam
perilaku sex bebas serta perilaku yang menyimpang lainnya telah melanda
sebagian besar kalangan remaja.
B. Rumusan Masalah
Untuk menfokuskan permasalahan dan mempermudah pembahasan
objek kajian yang akan dilakukan, maka pembatasan masalah dirumuskan
sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan akhlakul karimah?
2. Apa dampak Globalisasi terhadap akhlakul karimah remaja?
3. Bagaimana cara untuk mengurangi dampak negatif globalisasi terhadap
akhlakul karimah remaja?
C. Tujuan Penulisan
Sesuai dengan masalah yang akan dikaji, maka penelitian ini bertujuan :
1. Untuk mengetahui pengertian akhlakul karimah.
D. Kegunaan Penulisan
Adapun hasil penelitian ini diharapkan berguna bagi penulis maupun
pembaca pada umumnya :
1.
2.
BAB II
AKHLAKUL KARIMAH REMAJA DI ERA GLOBALISASI
A. PEMBAHASAN
1. Pengertian Akhlakul Karimah
Dari segi etimologi kata akhlak berasal dari bahasa Arab Akhlak
bentuk jamak dari Khuluq yang artinya kebiasaan. Pada pengertian
sehari-hari akhlak umumnya disamakan artinya dengan arti kata budi
pekerti atau kesusilaan atau sopan santun dalam bahasa Indonesia
dan tidak berbeda pula dalam arti kata moral atau ethic dalam bahasa
Inggris.
Dari arti kata tersebut dimaksudkan agar tingkah laku manusia
menyesuaikan dengan tujuan penciptaannya, yakni agar memiliki sikap
hidup yang baik, berbuat sesuai dengan tuntutan akhlak yang baik.
Artinya, seluruh hidup dan kehidupannya terlingkup dalam kerangka
pengabdian kepada sang pencipta.
Adapun pengertian akhlak dilihat dari sudut istilah terdapat beberapa
definisi lain yang telah dikemukakan oleh para ahli antara lain sebagai
berikut:
a. Menurut Ibnu Maskawi
Artinya :
Artinya :
Artinya :
Akhlaq adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari sifat
padanya
timbul
perbuatan-perbuatan
dengan
mudah,
tidak
2. Pengertian Globalisasi
Menurut asal katanya, kata "globalisasi" diambil dari kata global, yang
maknanya ialah universal. Achmad Suparman menyatakan globalisasi
adalah suatu proses menjadikan sesuatu (benda atau perilaku) sebagai ciri
dari setiap individu di dunia ini tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi
belum memiliki definisi yang mapan, kecuali sekedar definisi kerja
(working definition), sehingga tergantung dari sisi mana orang melihatnya.
Ada yang memandangnya sebagai suatu proses sosial, atau proses sejarah,
atau proses alamiah yang akan membawa seluruh bangsa dan negara di
dunia makin terikat satu sama lain, mewujudkan satu tatanan kehidupan
baru atau kesatuan ko-eksistensi dengan menyingkirkan batas-batas
geografis, ekonomi dan budaya masyarakat.
Adapun konsep globalisasi menurut pendapat para ahli adalah :
merupakan
fenomena
berwajah
majemuk.
Istilah
Dalam pelaksanaan akhlakul karimah, tentunya tidak terlepas dari dasardasar pelaksanaan pendidikan agama di Indonesia yang memiliki status yang
cukup kuat. Dasar-dasar tersebut ditinjau dari beberapa segi, yaitu :
1. Yuridis/Hukum
dasar dari falsafah negara Pancasila yaitu sila pertama dari Pancasila:
Ketuhanan Yang Maha Esa, mengandung pengertian bahwa seluruh bangsa
Indonesia harus percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa atau tegasnya harus
beragama.
Dalam Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1999, tentang arah
kebijakan bidang agama, telah disebutkan :
Menetepkan fungsi peran dan kedudukan agama sebagai landasan
moral, spiritual, dan etika dalam penyelenggaraan negara serta
mengupayakan
agar
segala
peraturan
perundang-undangan
tidak
Artinya :
Sesungguhnya telah ada pada diri rosulullah suri teladan yang baik
bagimu yaitu bagi orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan
hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah (Al-Ahzab: 21).
Artinya :
Sesungguhnya telah ada suri teladan yang baik bagimu pada Ibrahim
dan orang-orang yang bersama dia; ketika mereka pada kaum mereka:
sesungguhnya kami berlepas diri dari kamu dari apa yang kamu sembah
selain Allah, kami ingkari kekafiran mu dan telah nyata diantara kami dan
kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya samoai kamu
)beriman kepada Allah saja.(QS.Al-Mumtahanah:4
11
dan
yang
tentram,nyaman,
tidak
ada
kerusuhan
yang
sangat
12
14
2. Akhlak Madzmumah
Akhlak madzmumah adalah tingkah laku yang tercela atau
perbuatan jahat yang merusak iman seseorang dan menjatuhkan martabat
manusia.
15
c.
Sifat Dengki
Dengki menurut bahasa (etmologi) berarti menaruh perasaan marah
Sifat sombong
Sombong yaitu menganggap dirinya lebih dari orang lain sehingga ia
berusaha menutupi dan tidak mau mengakui kekurangan dirinya,
16
selalu merasa lebih besar, lebih kaya, lebih pintar, lebih dihormati, dan
lebih beruntung dari yang lainnya.
d.
Sifat riya
Riya yaitu berbuat amal karena didasarkan ingin mendapat pujian dari
orang lain, agar dipercayai orang lain, agar ia dicintai orang lain,
karena ingin dilihat orang lain.
17
18
bebas, dan sebagainya. Karena itu hanyalah kenikmatan yang sesaat dan
bisa membawa derita seumur hidup.
Meminta izin di sini dalam artian kita tidak boleh meremehkan hakhak atau milik teman apabila kita mau menggunakan barang milik
teman, maka kita harus meminta izin terlebih dahulu.
c. Menghormati yang lebih tua dan menyayangi yang lebih muda
Remaja sebagai orang yang lebih muda sebaiknya menghormati yang
lebih tua dan mengambil pelajaran dari hidup mereka. Selain itu
remaja juga harus menyanyangi kepada adik yang lebih muda darinya,
dan yang paling penting adalah memberikan tuntunan dan bimbingan
kepada mereka ke jalan yang benar dan penuh kasih saying.
d. Bersikap santun dan tidak sombong
Dalam bergaul, penekanan perilaku yang baik sangat ditekankan agar
temen merasa nyaman berteman dengan kita. Kemudian sikap dasar
remaja yang biasanya ingin terlihat lebih dari temannya sungguh
sangat tidak diterapkan dalam islam bahkan sombong merupakan sifat
tercela yang dibenci Allah.
e. Berbicara dengan perkataan yang sopan
Islam mengajarkan bahwa bila kita berkata, utamakan lah perkataan
yang bermanfaat, dengan suara yang lembut, dan dengan gaya yang
wajar.
f. Tidak boleh saling menghina
Menghina atau mengumpat hukumnya dilarang dalam islam sehingga
dalam pergaulan sebaiknya hindari saling menghina di antara teman.
g. Tidak boleh saling membenci dan iri hati
Rasa iri akan berdampak dapat berkembang menjadi kebencian yang
pada akhirnya mengakibatkan putusnya hubungan baik di antara
teman. Iri hati merupakan penyakit hati yang membuat hati kita tidak
dapat merasakan ketenangan serta merupakan sifat tercela baik
dihadapan Allah maupun manusia.
h. Mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat
21
Oleh karena itu peranan keluarga sangat besar dalam membina akhlak
remaja dan mengantarkan kearah kematangan dan kedewasaan, sehingga
remaja dapat mengendalikan dirinya, menyelesaikan persoalannya dan
menghadapi tantangan hidupnya. Untuk membina akhlak tersebut, maka
orang tua perlu menerapkan disiplin dalam menjalani kehidupan seharihari. Disiplin yang ditanamkan orang tua merupakan modal dasar yang
sangat penting bagi remaja untuk menghadapi berbagai macam pesoalan
pada masa remaja.
24
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
dikatakan bahwa keluarga merupakan institusi sosial yang utama dalam
membina nilai-nilai akhlak karimah remaja. Oleh karena itu orang tua sebagai
tiang keluarga mempunyai peranan yang sangat penting dan tanggungjawab
yang besar dalam membina akhlak remaja sebab ditangan orang tuanyalah,
orang menilai baik buruknya akhlak remaja.
Untuk menghindarkan dampak negatif akibat arus globalisasi dan
informasi yang terjadi pada saat ini, maka keluarga (orang tua) dituntut untuk
menanamkan nilai-nilai luhur (nilai agama Islam) dengan memberikan contoh
yang baik sehingga contoh baik ini dapat dijadikan landasan dalam bersikap
dan berperilaku serta menjadi tauladan bagi remaja.
Dengan demikian maka peranan keluarga dalam pembinaan akhlak
remaja perlu ditingkatkan untuk mewujudkan generasi yang kuat, sehat serta
berakhlak karimah yang baik melalui peningkatkan keimanan dan ketaqwaan
kepada Allah SWT, peningkatan pola interaksi serta peningkatan disiplin
dalam berbagai bidang kehidupan.
27
B. Saran-saran
Penulis menyadari akan kekurangan makalah ini, oleh sebab itu
diharapkan kepada pembaca untuk dapat memberi kritik dan saran yang
konstruktif dalam rangka penyempurnaan makalah ini. Akhirnya, kepada
Allah jualah penulis menyerahkan diri serta memohon taufik dan hidayahNya. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dan juga pembaca.
28
DAFTAR PUSTAKA
http://parassitah.blogspot.co.id/2014/05/pengaruh-globalisasi-terhadapakhlak.html
http://andasayabisa.blogspot.co.id/2012/06/pengertian-dan-pembagianakhlak.html
http://ketikabersuara.blogspot.co.id/2012/03/pengaruh-globalisasi-terhadapakhlak.html
92