Anda di halaman 1dari 6

A.

Definisi dan Struktur Paru-Paru

Paru-paru adalah salah satu


organ sistem pernapasan yang berada
di dalam kantong yang dibentuk oleh
pleura pariestaslis dan pleura viseralis.
Kedua paru-paru sangat lunak, elastis,
sifatnya ringan terapung di dalam air,
dan berada dalam rongga torak. Jika
dibentangkan luas permukaannya 90
m2. Banyaknya gelembung paru-paru.
Paru-paru merupakan sebuah alat
tubuh yang sebagian besar terdiri dari
gelembung (gelembung hawa, alveoli).
Gelembung alveoli terdiri dari sel-sel
epitel dan endotel kurang lebih 700
juta buah. Setiap saat kita bernapas tanpa kita sadari. Bayangkan saja setiap
menit kita akan bernapas sekitar 15 ampai 25 kali permenit dengan memompakan
udara setiap hari sekitar 8.000 9.000 liter udara per hari.
Paru-paru berwarna biru keabu-abuan dan berbintik-bintik karena adanya
partikel debu yang masuk dimakan oleh fagosit. Hal ini terlihat nyata pada
pekerja tambang. Paru-paru terletak di samping mediastinum dan melekat pada
perantaraan radiks pulmonalis yang satu sama lainnya dipisahkan oleh jantung,
pembuluh darah besar, dan struktur lain dalam mediastinum.
Masing-masing paru-paru mempunyai apeks yang tumpul dan menjorok
ke atas kira-kira 2,5 cm di atas klavikula. Fasies kostalis yang berbentuk konveks
berhubungan dengan dinding dada sedangkan fasies mediastinalis yang berbentuk
konkaf membentuk perikardium. Pada pertengahan permukaan paru kiri terdapat
hilus pulmonalis yaitu lekukan di mana bronkus, pembuluh darah, dan saraf
masuk ke paru-paru membentuk radiks pulmonalis.
Paru-paru terletak di rongga dada di atas sekat diafragma. Paru-paru
terbungkus oleh selaput paru-paru (pleura). Jika pleura ini terkena radang,
penyakitnya disebut pleuritis. Paru-paru manusia terbagi menjadi dua bagian,
sebelah kanan memiliki tiga gelambir dan sebelah kiri kiri memeliki dua gelambir.
Di dalam paru-paru terdapat gelembung halus yang disebut alveolus. Dinding
alveolus mengandung kapiler darah, pada aveolus inilah terjadi pertukaran antara
O2 dan CO2. Paru-paru manusia memiliki volume 5-6 liter. Daya tampung paruparu terhadap udara pernapasan disebut kapasitas total paru-paru.

1| Page

Udara yang masuk dan keluar pada proses pernapasan dibedakan menjadi:
1. Udara pernapasan (udara tidal : tidal volume) adalah volume udara yang
keluar dan masuk pada pernapasan biasa, sebanyak 500 cc (masih ada sisa
2500 cc di dalam paru-paru).
2. Udara komplementer adalah udara yang masih dapat dihirup lagi dengan
inspirasi maksimum, setelah inpirasi biasa. Volume udara komplementer
sebanyak 1500 cc.
3. Udara cadangan (udara suplementer) adalah udara yang dapat
dikembangkan lagi pada ekspirasi maksimum. Volume udara cadangan
sebanyak 1500 cc.
4. Udara residu (udara sisa adalah udara yang tidak dapat dihembuskan lagi,
menetap di dalam paru-paru. Volume udara residu : 1000 cc.

Struktur Paru-paru sangatlah rumit karena paru-paru terdiri dari bermacammacam bagian. Paru-paru itu sendiri hanya terbagi dua, yaitu paru-paru kanan
dan kiri. Sedangkan bagian-bagian yang terdapat pada paru-paru kanan dan kiri
sangatlah banyak dan terbagi-bagi. Apabila manusia bernafas, maka struktur
paru-paru yang akan dilalui oleh udara yang kita nafas adalah sebagai berikut:
a. Rongga Hidung (Cavum Nasalis)
Udara dari luar akan masuk lewat rongga hidung (cavum nasalis). Rongga hidung
berlapis selaput lendir, di dalamnya terdapat kelenjar minyak (kelenjar sebasea)
dan kelenjar keringat (kelenjar sudorifera). Selaput lendir berfungsi menangkap
benda asing yang masuk lewat saluran pernapasan. Selain itu, terdapat juga
rambut pendek dan tebal yang berfungsi menyaring partikel kotoran yang masuk
bersama udara. Juga terdapat konka yang mempunyai banyak kapiler darah yang
berfungsi menghangatkan udara yang masuk.
b. Faring (Tenggorokan)
Udara dari rongga hidung masuk ke faring. Faring merupakan percabangan 2
saluran, yaitu saluran pernapasan (nasofarings) pada bagian depan dan saluran
pencernaan (orofarings) pada bagian belakang. Pada bagian belakang faring
(posterior) terdapat laring (tekak) tempat terletaknya pita suara (pita vocalis).
Masuknya udara melalui faring akan menyebabkan pita suara bergetar dan
terdengar sebagai suara.
Makan sambil berbicara dapat mengakibatkan makanan masuk ke saluran
pernapasan karena saluran pernapasan pada saat tersebut sedang terbuka.
Walaupun demikian, saraf kita akan mengatur agar peristiwa menelan, bernapas,
dan berbicara tidak terjadi bersamaan sehingga mengakibatkan gangguan
kesehatan.
2| Page

c. Tenggorokan (Trakea)
Tenggorokan berupa pipa yang panjangnya kurang lebih 10 cm, terletak sebagian
di leher dan sebagian di rongga dada(torak). Dinding tenggorokan tipis dan kaku,
dikelilingi oleh cincin tulang rawan, dan pada bagian dalam rongga bersilia. Siliasilia ini berfungsi menyaring benda-benda asing yang masuk ke saluran
pernapasan.
d. Cabang-cabang Tenggorokan (Bronki)
Tenggorokan (trakea) bercabang menjadi dua bagian, yaitu bronkus kanan dan
bronkus kiri. Struktur lapisan mukosa bronkus sama dengan trakea, hanya tulang
rawan bronkus bentuknya tidak teratur dan pada bagian bronkus yang lebih
besar cincin tulang rawannya melingkari lumen dengan sempurna. Bronkus
bercabang-cabang lagi menjadi bronkiolus.
e. Paru-paru (Pulmo)

Struktur Paru-paru sangatlah berbeda dengan rongga hidung dan tenggorokan.


Paru-paru terletak di dalam rongga dadabagian atas, di bagian samping dibatasi
oleh otot dan rusuk dan di bagian bawah dibatasi oleh diafragma yang berotot
kuat. Paru-paru ada dua bagian yaitu paru-paru kanan (pulmo dekster) yang
terdiri atas 3 lobus dan paru-paru kiri (pulmo sinister) yang terdiri atas 2 lobus.
Paru-paru dibungkus oleh dua selaput yang tipis, disebut pleura. Selaput bagian
dalam yang langsung menyelaputi paru-paru disebut pleura dalam (pleura
visceralis) dan selaput yang menyelaputi rongga dadayang bersebelahan dengan
tulang rusuk disebut pleura luar (pleura parietalis). Antara selaput luar dan
selaput dalam terdapat rongga berisi cairan pleura yang berfungsi sebagai
pelumas paru-paru. Cairan pleura berasal dari plasma darah yang masuk secara
eksudasi. Dinding rongga pleura bersifat permeabel terhadap air dan zat-zat lain.
Paru-paru tersusun oleh bronkiolus, alveolus, jaringan elastik, dan pembuluh
darah. Paru-paru berstruktur seperti spon yang elastis dengan daerah permukaan
dalam yang sangat lebar untuk pertukaran gas. Di dalam paru-paru, bronkiolus
bercabang-cabang halus dengan diameter kurang lebih 1 mm, dindingnya makin
menipis jika dibanding dengan bronkus.
Bronkiolus tidak mempunyi tulang rawan, tetapi rongganya masih mempunyai
silia dan di bagian ujung mempunyai epitelium berbentuk kubus bersilia. Pada
bagian distal kemungkinan tidak bersilia. Bronkiolus berakhir pada gugus kantung
udara (alveolus). Alveolus terdapat pada ujung akhir bronkiolus berupa kantong
kecil yang salah satu sisinya terbuka sehingga menyerupai busa atau mirip sarang
tawon. Oleh karena alveolus berselaput tipis dan di situ banyak bermuara kapiler
darah maka memungkinkan terjadinya difusi gas pernapasan.

3| Page

B. Jaringan-jaringan pada organ Paru-paru

Jaringan adalah sekumpulan sel yang memiliki bentuk dan fungsi yang
sama. Jaringan pada paru-paru adalah jaringan epitelium yang merupakan
jaringan yang melapisi permukaan organ. Paru-paru perlu dilindungi karena
merupakan salah satu organ penting. Paru-paru merupakan bagian dari sistem
ekskresi pada manusia dan sistem pernapasan pada manusia. Pada paru - paru,
jenis jaringan epitelnya adalah epitel skuamosa sederhana, epitel skuamosa
berlapis dan epitel batang bersilia. Jaringan ikat yang ditemukan adalah darah dan
tulang rawan. Untuk jaringan otot, kulit memiliki jaringan otot tidak sadar (polos)
serta memiliki jaringan saraf sensoris dan motoris.

J. Epitel Skuamosa Sederhana

J. Epitel Skuamosa Berlapis

J. Epitel Batang Bersilia

Jaringan Darah

Jaringan Tulang Rawan

J. Epitel Batang Berlapis Banyak

Jaringan Otot Polos

Jaringan Saraf`Sensorik dan Motorik

4| Page

1.

Jaringan yang melapisi paru-paru adalah jaringan epitel squamosa berlapis.


Jaringan epitel squamosa berlapis adalah sel epitel pipih yang berlapis banyak
Jaringan ini membentuk pleura.

2.

Jaringan lainnya yang terdapat pada paru-paru adalah jaringan epitel skuamosa
sederhana yang merupakan sel epitel pipih selapis. Jaringan ini terdapat pada
alveoli paru-paru. Selain epitel pipih selapis, jaringan lainnya yang terdapat di
alveoli adalah jaringan darah.

3.

Jaringan Epitel Silindris (batang) berlapis banyak terletak di laring, faring dan
trakea yang berfungsi untuk sekresi dan sebagai pelindung.

5| Page

4. Pada bronkus terdapat tiga jaringan. Yang pertama jaringan epitelium bersilia
yang terdapat pada lapisan terdalam bronkus. Jaringan ini menghasilkan
banyak lendir yang berfungsi menangkap debu dan mikroorganisme yang
masuk saat menghirup udara. Debu dan mikroorganisme akan dikeluarkan
dengan cara batuk.

5. Sedangkan yang kedua adalah cincin tulang rawan yang berbentuk huruf C.
Tulang rawan termasuk jaringan ikat. Bagian belakang cincin tulang rawan
tidak tersambung dan menempel pada eksofagus. Fungsinya adalah untuk
mempertahankan trakea agar tetap terbuka.

6. Yang terakhir adalah otot polos yang termasuk jaringan otot. Otot polos
memungkinkan paru-paru bekerja dibawah kesadaran kita.

6| Page

Anda mungkin juga menyukai