Sarji Pemicu 3
Sarji Pemicu 3
PEMICU 3
FASILITATOR
KETUA DISKUSI
SEKRETARIS
ANGGOTA
: dr. ZAYADI
: FIQIH ANANSYAH
: VIDYA MEILA NINGSIH
ELLYSA KURNIA FITRIANA
: RANDI AGUSTIAN S
TRI SEIRA FEBRISA
ANNISA PUTRI RAMADHANTI
LAIL CHODRIYAH
ROMAULI HUTABARAT
WIWIT PUSPITASARI
MEIRINA SELVIRA
INDAH PERMATA LILLAHI
PEMICU
Seorang laki-laki berusia 28 tahun dibawa ke UGD dengan keluhan kedua
tungkai tidak dapat digerakkan, berat badan dan nafsu makan menurun sejak 2 bulan
yang lalu. Kadang-kadang disertai keringat malam.
Keluhan diawali dengan rasa nyeri di daerah punggung 6 bulan yang lalu.
Nyeri terkadang dirasakan menjalar ke paha kanan. Sejak 4 bulan yang lalu kedua
tungkai sering kesemutan dan mulai baal. Baal dirasakan dari daerah perut sampai ke
bawah Dua bulan yang lalu pasien mulai merasakan kedua tungkainya lemah. Makin
lama makin berat sampai akhirya tidak dapat digerakkan. Dua minggu terakhir pasien
mulai sulit buang air besar dan buang air kecil.
Satu tahun sebelum pasien mengalami gejala ini, ia dipecat dari tempat
kerjanya. Sejak saat itu pasien dilaporkan bahwa ia mudah tersinggung dan menjadi
marah. Dengan adanya gejala di atas, reaksi emosi pasien menjadi lebih labil dan
membuat keluarganya menjadi resah.
Pada pemeriksaan fisik di sekitar vertebra torakal tampak benjolan yang
teraba keras, terfiksir dan tidak ada nyeri tekan.
Pada pemeriksaan neurologis didapatkan hipestesi terhadap rasa raba dan
nyeri setinggi dermatom T10 ke bawah. Prorioseptif dan rasa vibrasi kedua tungkai
terganggu. Kekuatan motorik kedua tungkai 0. Klonus patela dan akiles +/+. Rossolimo
dan MendelBechtrew +/+. Pemeriksaan status mental didapatkan mood yang iritabel,
afek gelisah dan serasi. Tidak dijumpai adanya gangguan persepsi dan isi pikir pasien
lebih banyak didominasi oleh kekecewaan pasien akan kondisi dirinya yang mengalami
sakit seperti itu.
TERMINOLOGI
HIPESTESI
PRORIOSEPTIK
KEYWORDS
IDENTIFIKASI MASALAH
Laki-laki 28 tahun dengan keluhan ke-2
tungkai tidak dapat digerakkan, BB dan nafsu
makan menurun sejak 2 bulan lalu, serta 2
minggu terakhir sulit BAK dan BAB dengan
riwayat stress psikis
ANALISIS MASALAH
DIPECAT DARI
PEKERJAAN
DUGAAN TB PADA
TULANG
BELAKANG
GUILLAIN BARRE
SYNDROM
LAKI-LAKI 28
TAHUN
GANGGUAN SARAF
SENSORIK :
BAAL
HPESTESI RABA
PRORIOSEPTIF
RASA VIBRASI
GANGGUAN
KEJIWAAN
OTONOM :
SUSAH BAK DAN
BAB
MOTORIK :
TUNGKAI LUMPUH
MOTORIK = 0
HIPOTESIS
Pasien pada pemicu mengalami Guillain Barre
Syndrom et causa TB yang dipicu oleh
psikogenik
Idiopatik
Infeksi tersering : Compylobacter jejuni
Pembedahan
Imunisasi
Jenis kelamin : laki-laki
Usia tua : 40 tahun
Manifestasi klinis
Kelemahan ototsimetris ascendens, 24-72 jam
Hilangnya refleks tendon dalam
Parestesia
Diplegia
Disfagi
Susah napas
Gangguan kemih
Nyeri tajam pada tungkai dan jari
Komplikasi :
Lesi tekanan
Kontraktur
Infeksi pernapasan
Paralysis
Cardiac failure
Gangguan sensorik
Nyeri saraf
Relaps
Pembekuan darah
2. SPONDILITIS TUBERCULOSIS
Definisi dan etiologi : penyakit infeksi yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis
yang mengenai tulang belakang.
Patofisiologi : Basil TB masuk ke dalam tubuh
melalui traktus respiratorrus. Pada saat terjadi
infeksi primer, penderita akan mengalami
basilemia. Penyebaran terjadi secara
hematogen.
Gambaran klinis :
Badan lemah, letih, lesu, BB menurun
Sakit kaki, sakit punggung
Nyeri interkostal yang menjalar dari nyeri tulang
belakang
Nyeri spinal menetap
Pembengkakkan setempat
Paraplegia, paparesis
4. MEKANISME KELUMPUHAN
EKSTREMITAS
Lesi di segmen lumbal paling bawah dan sakral
merusak motorneuron-motor neuron dan serabutserabutkortikospinal sehingga kelumpuhan tungkai
akibat lesi bersifat LMN -> kelumpuhan yang dapat
merusak 1-2 segmen medulla spinalis sekaligus ->
infeksi langsung -> reaksi imuno;pgik di medulla
spinalis -> dalam masa itu, sarang imunologik dapat
timbul di medulla spinalis sehingga dijuluki mielisis
diseminata difusa -> serabut ascendens dan
descendens panjang dapat terputus oleh salah satu
lesi yang tersebaar luas tersebut -> tumbul
kelmpuhan parsial dan defisit sensasi yang tidak
massif di sekujur tubuh.
REFERENSI
Margaret Ekman. 2010. Atlas of Pathophisiology.
3rd ed. Lipincoft Williams dan Wilkins USA
Anthony s. Fausi, Dan L. Longo. 2008. Harrisons
Principle of Internal Medicine. 7th Ed. The Mc
Grow-Hilll Company : USA
http://ww.mayoclinic.org/
Sylvia A. Price, Lotraine M. 2006. Patofisiologi :
Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Ed 6.
Jakarta : EGC
Wellkinson I, Lennox G. 2005. Esential Neurology.
Ed 4. UK : Black Wall Publishing