Anda di halaman 1dari 12

DERMATITIS VENENATA

Pembimbing :
Dr. Heryanto S, Sp.KK

Nia Az-zahra Maris


2009730035

Dermatitis Venenata adalah Dermatitis Kontak


Iritan yang disebabkan olehterpaparnya bahan
iritan dari beberapa tanaman seperti rumput,
bunga, pohon, mahoni, kopi, mangga, serta
sayuran seperti tomat, wortel dan bawang.
Bahan aktif dari serangga juga dapat menjadi
penyebab
SINONIM :
Plant dermatitis, contact dermatitis, flower
eczema

EPIDEMIOLOGI
DKI adalah penyakit kulit akibat kerja yang paling sering
ditemukan,diperkirakan sekitar 70%-80% dari semua
penyakit kulit akibat kerja.
DKIdapat diderita oleh semua orang dari berbagai
golongan umur, ras dan jeniskelamin.
Jumlah penderita
DKI diperkirakan cukup banyak terutama yang berhubu
ngan dengan pekerjaan (DKI akibat kerja).
Pekerjaan dengan resiko besar untuk terpapar bahan
iritanyaitu pemborong, pekerja industrimebel, pekerja
rumah sakit (perawat, cleaningservices, tukang masak),
penata rambut, pekerjaindustri kimia, pekerja
logam, penanam bunga, pekerja di gedung

ETIOLOGI
Penyebab munculnya dermatitis jenis ini
adalah bahan yang bersifat iritan,misalnya
bahan pelarut, deterjen, minyak pelumas,
asam, alkali, dan serbuk kayu.
Bahan aktif dari serangga juga dapat menjadi
penyebab

KLASIFIKASI
Berdasarkan penyebab dan pengaruh faktorfaktor tersebut ada yang mengklasifikasi DKI
menjadi sepuluh macam, yaitu: DKI akut,
lambat akut,reaksi iritan, kumulatif,
traumateratif, eksikasi ekzematik, pustular
danakneformis, noneritematosa, dan subyektif

GEJALA KLINIS
Gejala klinis yang terjadi sangat beragam, bergantung pada
sifat iritan.
Iritan kuat memberi gejala akut, sedang iritan lemah
memberi gejala kronismeskipun faktor individu dan
lingkungan sangat berpengaruh.
Kelainan kulit bergantung pada stadium penyakit, pada
stadium akut kelainan kulit berupa eritema, edema, vesikel,
atau bula, erosi dan eksudasi,sehingga tampak basah.
Stadium sub akut, eritema berkurang, eksudatmengering
menjadi krusta,
sedang pada stadium kronis tampak lesi kronis,skuama,
hiperpigmentasi, likenifikasi, papul, mungkin juga terdapat
erosi atauekskoriasi karena garukan.

DIAGNOSA
Diagnosis DKI didasarkan anamnesis yang cermat
dan pengamatangambaran klinis. DKI akut lebih
mudah diketahui karena munculnya lebih cepat
sehingga penderita pada umumnya masih ingat
apa yang menjadi penyebabnya.
Sebaliknya, DKI kronis timbulnya lambat serta
mempunyai variasi gambaranklinis yang luas,
sehingga adakalanya sulit dibedakan dengan
dermatitis kontak alergik. Untuk ini diperlukan uji
tempel dengan bahan yang dicurigai
untuk menyingkirkan diagnosa bandingnya

DIAGNOSA BANDING
Dermatitis atopik
Dermatitis seboroika
Dermatofitosis

PENATALAKSANAAN
Penanganan dermatitis kontak yang tersering adalah menghindari
bahanyang menjadi penyebab

Pengobatan sistemik :

Kortikosteroid, hanya untuk kasus yang berat dan digunakan


dalamwaktu singkat.

Prednisone
Dewasa : 5-10 mg/dosis, sehari 2-3 kali p.oAnak : 1 mg/KgBB/hari

Dexamethasone
Dewasa : 0,5-1 mg/dosis, sehari 2-3 kali p.oAnak : 0,1 mg/KgBB/hari

Triamcinolone
Dewasa : 4-8 mg/dosis, sehari 2-3 kali p.oAnak : 1 mg/KgBB/hari2.

Antihistamin

Chlorpheniramine maleat
Dewasa : 3-4 mg/dosis, sehari 23 kali p.oAnak : 0,09 mg/KgBB/dosis, sehari 3 kali

Diphenhydramine HCl
Dewasa : 10-20 mg/dosis i.m. sehari 12 kaliAnak : 0,5 mg/KgBB/dosis, sehari 1-2 kali
LoratadineDewasa : 1 tablet sehari 1 kali

Pengobatan topikal :

Bentuk akut dan eksudatif diberi kompres


larutan garam faali (NaCl0,9%)2.

Bentuk kronis dan kering diberi krim


hydrocortisone 1% ataudiflucortolone
valerat 0,1% atau krim betamethasone
valerat 0,005-0,1%

PROGNOSIS
Prognosis dari DKI akut baik jika penyebab
iritasi
dapat
dikenali
dandihilangkan.
Prognosis untuk DKI kumulatif atau kronis
tidak pasti dan bahkan lebih buruk dari
Dermatitis Kontak Alergi.
Latar belakang pasien atopi,kurangnya
pengetahuan mengenai penyakit, dan atau
diagnosis dan penatalaksanaan adalah faktorfaktor yang membawa ke perburukan
dari prognosis.

Anda mungkin juga menyukai