Anda di halaman 1dari 2

Dari Muadz bin Jabal radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam pernah

memegang tangannya lalu berkata,

Wahai Muadz, demi Allah, sesungguhnya aku mencintaimu, sungguh aku mencintaimu.
Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam selanjutnya bersabda,


Aku memberikanmu nasehat, wahai muadz. Janganlah engkau tinggalkan saat di penghujung
shalat (di akhir shalat setelah sama) bacaan doa: Allahumma ainni ala dzikrika wa syukrika wa
husni ibadatik (Ya Allah, tolonglah aku dalam berdzikir, bersyukur dan beribadah yang baik
pada-Mu).
Disebutkan di akhir hadits,


Muadz mewasiatkan seperti itu pada Ash Sunabihi. Lalu Ash Shunabihi mewasiatkannya lagi
pada Abu Abdirrahman. (HR. Abu Daud no. 1522 dan An Nasai no. 1304. Al Hafizh Abu
Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih).
Ada tiga permintaan yang diminta dalam doa ini.
Pertama, meminta pada Allah agar dimudahkan berdzikir. Di sini bisa berupa membaca Al
Quran, memuji Allah, menyibukkan diri dengan ilmu yang bermanfaat, dan semacam itu. Lantas
kenapa dzikir didahulukan dari syukur? Karena jika seseorang tidak berdzikir berarti ia tidak
bersyukur pada Allah. Allah Taala berfirman,

Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah
kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku. (QS. Al Baqarah: 152).
Kedua, meminta pada Allah untuk rajin bersyukur. Syukur adalah menampakkan bekas nikmat
Allah pada lisan hamba-Nya sebagai bentuk pujian, juga ada bentuk pengakuan dalam hati dan
diwujudkan dengan ketundukkan pada anggota badan. Disebut syukur tentu saja dengan
memanfaatkan nikmat tersebut untuk ketaatan yang dicintai dan diridhai oleh Allah, serta
menjauhkan diri dari maksiat pada-Nya.
Ketiga, meminta pada Allah supaya bisa beribadah dengan baik. Yang dimaksud ibadah yang
baik adalah ibadah yang ikhlas dan ibadah yang sesuai tuntunan.
Dalam hadits disebutkan bahwa doa tersebut dibaca di dubur shalat. Dubur shalat itu bisa berarti
sebelum salam, bisa pula sesudah salam. Namun yang lebih tepat di sini adalah sebelum salam
karena dua alasan:

Dubur shalat itu adalah ujungnya sesuatu dan masih merupakan bagian dari sesuatu
tersebut, sehingga lebih tepat dimaknakan dubur shalat di sini adalah di akhir shalat
sebelum salam.
Sebelum salam itu adalah tempatnya doa. Namun kalau lupa dilakukan sebelum salam,
maka bisa memilih sesudah salam karena sama-sama disebut dubur shalat.

Semoga bermanfaat, moga doanya bisa dihafalkan dan dipraktekkan. Moga Allah memberikan
kita kemudahan dalam berdzikir, bersyukur dan beribadah.

Anda mungkin juga menyukai