SL Pemeriksaan Fisik HEENT, Abdomen, Lumbal, Genitalia, Ekstremitas
SL Pemeriksaan Fisik HEENT, Abdomen, Lumbal, Genitalia, Ekstremitas
Pendahuluan
Pemeriksan fisik adalah salah bagian dari PHYSICAL DIAGNOSIS (diagnostik
fisik) yang merupakan Ilmu dan seni yg mempelajari keterampilan untuk
mendiagnosis penyakit pasien dengan cara melakukan wawancara (Anamnesis)
dan pemeriksaan Jasmani (Physical Examination). Tujuan pemeriksan fisik
HEENT, abdomen, lumbal, genitalia, adalah untuk menentukan adanya kelainankelainan dari HEENT, abdomen, lumbal, genitalia dengan cara melihat (inspeksi),
meraba (palpasi), mengetuk (perkusi) dan mendengarkan (auskultasi).
9.20-10.30
Mahasiswa
melakukan
latihan
pemeriksaan
fisik
sendiri
secara
bergantian dengan teman sendiri atau
probandus (simulated patient)
Instruktur mahasiswa
Kelompok II
Waktu (menit)
10.30-10.40
10.40-11.10
11.10-11.50
11.50-13.00
Keterangan
Narasumber
Narasumber
Instruktur mahasiswa
Instruktur mahasiswa
VI.
A.
No
Prosedur Pemeriksaan
Langkah/Kegiatan
PENDAHULUAN
Mengucapkan salam, lalu pemeriksa berdiri,
melakukan jabatan tangan dan memperkenalkan diri.
Mempersilahkan pasien duduk
berseberangan/berhadapan
Meminta izin kepada pasien untuk melakukan
pemeriksaan fisik.
Mempersilahkan pasien untuk berbaring/duduk dan
pemeriksa berada disamping kanan pasien
Pemeriksaan
PEMERIKSAN
Kepala : bentuk & ukuran ,posisi,gerakan,pembuluh
darah.
Rambut :
Alopesia ,Hipertrikosis
Muka
Ekspresi,Warna,edem, Sianosis, pucat, ikterus
ruam malar rash( butterfly rash)
kelainan bentuk : Facies leonina : ( wajah spt singa
)
infiltrasi subcutan pada dahi ,pipi dan dagu
Pendataran dan pelebaran pada hidung
Facies hipocrates , muka topeng : kulit menipis dan
tegang, pasien tidak dapat menutup mulut dan
tersenyum (Skleroderma )
Hirsutisme ,Miksedema ( hipotiroid )
Kanitis pigmen rambut brkurang atau menghilang ,
albino
Kanitis senilis : usia tua ,Kanitis prematur: pd usia
lebih muda ,White fore lock , Sindroma
warrdenburg
Tetanus : (risus sardonikus / muka setan )
,Sindroma down:
Bells palsy : asimetri muka pd paralisis N VII,
mata tdk dapat ditutup , kornea mengering
( keratitis dan ulkus kornea, Tic facialis
PALPASI
nyeritekan sinus maksilaris, sinus frontalis
Tanda chovtek ,Sensibilitas wajah : N V
EYE
Conjunctiva : pucat
pasien diminta melihat ke atas, ke dua ibu
jari tangan diletakkan 1 cm dibawak
palpepra
inferior,
diperhatikan
apakah
conjunctiva terlihat pucat atau tidak
Sclera : Ikterus
Cilliar Ejection, lagopthalmus, mata merah,
subconjunctival bleeding), Katarak, Strabismus
Eksoftalmus dan Tanda pada eksoftalmus
Pupil
Bulat, ukuran 4-5 mm, posisi ditengah
> 5 mm midriasis, < 5mm--- miosis
Pint poin pint : ukuran pupil sangat kecil
Isokor : ukuran pupil kanan =kiri
An isokor : ukuran pupil kanan tdk sama kiri
Palpebra
Edema palpebra
Ptosis
Mulut
Gigi Hutchinson ,
LIDAH
Ukuran : makroglosus, mikroglosus
Lingua bifida , Parese N XII , Anemia : lidah
pucat
Dehidrasi : lidah kering
Uremia : Kering & kecoklatan
Tifoid : ldh kering,tepi hiperemis,kotor, tremor .
Demam skarlatina : merah, berselaput tipis,
papil besar
( strawbery tongue)
lidah
licin krn atropi appil ( a.pernisiosa,
tropical sprue,pellagra)
Geografic tongue : bercak spt peta
Ageusia : hilangnya f/ pengecapan
Palatum ( langit-langit) , Palatoskizis : celah di
langit-langit
THROAT
LEHER
Bentuk leher : panjang , pendek
Kakektis , Leher bersayap :
Otot leher menoleh kekanan dan kekiri
M.sternocleidomastoideus, M.trapezeus
Kelenjar getah bening leher : ukurannya, nyeri
tekan +/-,konsistensi : lunak/kenyal/keras ,
melekat pd dasar/kulit
Penyebaran KGB leher dibagi 5 ( Sloan
Kattering memorial cancer classification )
Tekanan V.jugularis
Pasien berbaring terlentang, kepala 45
derajat
Posisi V. jugularis tampak jelas
Tekan bagian distal V.jug ( dibawah
mandibula)
Tandai bagian batas v. yg kolaps
Buat bidang datar melalui angulus ludovici
Ukur jarak tersebut dgn jaral v. yg
kolaps jika
(-)2mmm 5-2 mmm
JVP meningkat : gagal jantung, efusi
perikardial
Pemeriksaan abdomen
Mempersilahkan pasien untuk berbaring/duduk
dan pemeriksa berada disamping kanan pasien,
kedua lutut ditekuk
Abdominopelvic Regions :
9 regio :
Umbilical, Epigastric ,
Hypogastric , Right and left iliac or
inguinal, Right and left lumbar, Right and
left hypochondriac
4 regio : kuadran kanan atas, kanan
bawah, kiri atas dan kiri bawah
Inspeksi
bentuk : buncit = perut kodok asites, atlet,
starvasi (skopoid), buncit : gemuk, ileus paralitik,
sistoma ovarii, graviditaas
Penonjolan lokal (supra simpisis) retentio urinae,
gravid muda
PALPASI
persiapan : menjelaskan
pemeriksaan ,posisi
supinasi, kanan pasien, kaki ditekuk, sitematis,
bertanya kualitas nyeri, lokasi,kondisi nyeri
Palpasi Superficial : awal, orientasi
Palpasi dalam : palpasi hepar,lien, ginjal, dinding
perut yang tebal
Palpasi hepar
Deskripsi palpasi : Berapa lebar jari tangan
di bwh arkus kosta kanan, Keadaan tepi,
Konsisitensi,
Permukaan,
Nyeri
tekan,
Fluktuasi -/+
Palpasi lien
mulai dari lengkung iga kiri, melewati
umbilikus sampai SIAS
kanan.
bergerak
sesuai
dengan
gerakan
pernapasan, palpasi dimulai
SIAS kanan, melewati umbilikus menuju ke
lengkung iga kiri
menggunakan garis Schuffner yaitu garis
yang dimulai dari titik lengkung iga kiri
menuju ke umbilikus dan diteruskan SIAS
kanan. Garis dibagi menjadi 8, S1 - S8
dapat dipermudah dengan cara memiringkan
penderita
45
derajat
ke
arah
kanan
pemeriksa setelah tepi bawah
teraba,
kemudian
deskripskan i pembesarannya.
Untuk meyakinkan adalah limpa, maka
usahakan meraba insisura lienalis
Perkusi
Normal timpani
konfirmasi pembesaran hepar lien ?
Nyeri ketok ?
Cairan, masa, udara ?
Shiffting dulness, chestboard phenomen
Auskultasi
mengggunakam Stetoskop diafragma
Skin depressed to approximately 1 cm
Ileus obsructive : metalic sound, Ileus paralitic :
decrease
Borborigmi
Special exam
McBurneys Point, Rovsings Sign, Psoas Sign,
Obturator Sign, Murphys Sign, Re bound
Tenderness, Costovertebral tenderness
Pemeriksaan asites
Pemeriksaan Shifting Dullness
Clubbing Finger
Posisi
litotomi : Memakai sarung tangan,
telunjuk dan jari tengah dimasukkan ke vagina,
tangan yg lain diatas simpisis (vaginal toucher)
- Inspeksi : tanda radang,
ulserasi,nodultekan
uretra cairan (uretritis, radang kelenjar skene)
- Labia mayoraklnjr Bartholini
- Bulging (Sistokel/rektokel)
Skor 0 : tidak melakukan kegiatan pendahuluan ,tidak dapat menyebutkan kelainan
dan tidak dapat melakukan pemeriksaan dengan tepat
Skor 1: melakukan kegiatan pendahuluan tidak lengkap dan dapat melakukan
pemeriksaan tetapi tidak sempurna
Skor2 : melakukan kegiatan pendahuluan sempurna dan dapat menyebut kelainan
atau dapat melakukan pemeriksaan dengan tepat
VI.
Pelaksanaan
Tanggal
Waktu
Tempat
08.00-10.30
Madang
10.30-13.00
Bukit
VII.
Kepustakaan