Anda di halaman 1dari 9

LAB SKILL PEMERIKSAAN FISIK

HEENT, ABDOMEN, LUMBAL, GENITALIA,


EKSTREMITAS
I.

Pendahuluan
Pemeriksan fisik adalah salah bagian dari PHYSICAL DIAGNOSIS (diagnostik
fisik) yang merupakan Ilmu dan seni yg mempelajari keterampilan untuk
mendiagnosis penyakit pasien dengan cara melakukan wawancara (Anamnesis)
dan pemeriksaan Jasmani (Physical Examination). Tujuan pemeriksan fisik
HEENT, abdomen, lumbal, genitalia, adalah untuk menentukan adanya kelainankelainan dari HEENT, abdomen, lumbal, genitalia dengan cara melihat (inspeksi),
meraba (palpasi), mengetuk (perkusi) dan mendengarkan (auskultasi).

II. Tujuan Umum


Mahasiswa mampu melakukan pemeriksaan fisik HEENT (head ear, eye,
nose, throat termasuk neck), thorax, abdomen, lumbal, genitalia dan extremitas
dengan benar
III. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah melakukan latihan keterampilan ini, mahasiswa
1. Dapat melakukan pemeriksaan fisik HEENT (headear,eye,nose, throat
termasuk neck), abdomen,genitalia dan extremitas dengan cara inspeksi,
palpasi, perkusi auskultasi secara benar
2. Dapat menyebutkan/mengetahui kelainan-kelainan yang ditemukan pada
pemeriksaan fisik HEENT (headear,eye,nose, throat juga neck),
abdomen,genitalia dan extremitas dengan benar
3. Dapat menginformasikan kepada pasien tentang tujuan dari pemeriksaan
fisik HEENT (headear,eye,nose, throat termasuk neck), abdomen,genitalia
dan extremitas
4. Dapat melakukan palpasi terhadap pembesaran hepar, limpa, pembesaran
ginjal (pemeriksaan balotement)
5. Melakukan perkusi untuk menentukan batas pekak antara paru dan hepar
6. Melakukan pemeriksaan adanya ascites dengan cara shifting dulness atau
undulasi
7. Melakukan pemeriksaan adanya clubbing finger
IV. Rancangan Acara Pembelajaran
Kelompok I
Waktu (menit)
Aktivitas belajar mengajar
Keterangan
8.00-8.10
Pendahuluan
Narasumber
8.10-8.40
Demonstrasi
Narasumber
8.40-9.20
Demonstrasi
oleh
instruktur, Instruktur mahasiswa
mahasiswa melakukan simulasi secara
bergantian
dibawah
bimbingan
instruktur

9.20-10.30

Mahasiswa
melakukan
latihan
pemeriksaan
fisik
sendiri
secara
bergantian dengan teman sendiri atau
probandus (simulated patient)

Instruktur mahasiswa

Kelompok II
Waktu (menit)
10.30-10.40
10.40-11.10
11.10-11.50
11.50-13.00

Aktivitas belajar mengajar


Pendahuluan
Demonstrasi
Demonstrasi oleh instruktur, mahasiswa
melakukan simulasi secara bergantian
dibawah bimbingan instruktur
Mahasiswa melakukan latihan pemeriksaan
fisik sendiri secara bergantian dengan teman
sendiri atau probandus (simulated patient)

Keterangan
Narasumber
Narasumber
Instruktur mahasiswa
Instruktur mahasiswa

V. Sarana dan Alat yang Diperlukan (bisa disertai gambar)


1. Ruangan Lab-skill
2. Stetoskop
3. Pen light
4. mistar

VI.
A.
No

Prosedur Pemeriksaan

HEAD, EAR, EYE, NOSE, THROAT and NECK

Langkah/Kegiatan

PENDAHULUAN
Mengucapkan salam, lalu pemeriksa berdiri,
melakukan jabatan tangan dan memperkenalkan diri.
Mempersilahkan pasien duduk
berseberangan/berhadapan
Meminta izin kepada pasien untuk melakukan
pemeriksaan fisik.
Mempersilahkan pasien untuk berbaring/duduk dan
pemeriksa berada disamping kanan pasien
Pemeriksaan

PEMERIKSAN
Kepala : bentuk & ukuran ,posisi,gerakan,pembuluh
darah.
Rambut :

Alopesia ,Hipertrikosis
Muka
Ekspresi,Warna,edem, Sianosis, pucat, ikterus
ruam malar rash( butterfly rash)
kelainan bentuk : Facies leonina : ( wajah spt singa
)
infiltrasi subcutan pada dahi ,pipi dan dagu
Pendataran dan pelebaran pada hidung
Facies hipocrates , muka topeng : kulit menipis dan
tegang, pasien tidak dapat menutup mulut dan
tersenyum (Skleroderma )
Hirsutisme ,Miksedema ( hipotiroid )
Kanitis pigmen rambut brkurang atau menghilang ,
albino
Kanitis senilis : usia tua ,Kanitis prematur: pd usia
lebih muda ,White fore lock , Sindroma
warrdenburg
Tetanus : (risus sardonikus / muka setan )
,Sindroma down:
Bells palsy : asimetri muka pd paralisis N VII,
mata tdk dapat ditutup , kornea mengering
( keratitis dan ulkus kornea, Tic facialis
PALPASI
nyeritekan sinus maksilaris, sinus frontalis
Tanda chovtek ,Sensibilitas wajah : N V

EYE
Conjunctiva : pucat
pasien diminta melihat ke atas, ke dua ibu
jari tangan diletakkan 1 cm dibawak
palpepra
inferior,
diperhatikan
apakah
conjunctiva terlihat pucat atau tidak
Sclera : Ikterus
Cilliar Ejection, lagopthalmus, mata merah,
subconjunctival bleeding), Katarak, Strabismus
Eksoftalmus dan Tanda pada eksoftalmus
Pupil
Bulat, ukuran 4-5 mm, posisi ditengah
> 5 mm midriasis, < 5mm--- miosis
Pint poin pint : ukuran pupil sangat kecil
Isokor : ukuran pupil kanan =kiri
An isokor : ukuran pupil kanan tdk sama kiri
Palpebra
Edema palpebra

Ptosis

Mulut

Bibir dan mukosa mulut --- warna pucat,


merah , sianosis
Ariboflavinosis : luka pd susdut mulut
Bercak koplik , Sindroma Peutz Feghers
GIGI GELIGI
Jumlah gigi, karies +/-,
Intoksikasi
Ginggivitis ,Pyorhoea

Gigi Hutchinson ,

LIDAH
Ukuran : makroglosus, mikroglosus
Lingua bifida , Parese N XII , Anemia : lidah
pucat
Dehidrasi : lidah kering
Uremia : Kering & kecoklatan
Tifoid : ldh kering,tepi hiperemis,kotor, tremor .
Demam skarlatina : merah, berselaput tipis,
papil besar
( strawbery tongue)
lidah
licin krn atropi appil ( a.pernisiosa,
tropical sprue,pellagra)
Geografic tongue : bercak spt peta
Ageusia : hilangnya f/ pengecapan
Palatum ( langit-langit) , Palatoskizis : celah di
langit-langit

THROAT

Post nasal drips ,pseudomembran ,Tonsil, Fasies


adenoid
TELINGA (EAR)
Daun telinga , mastoid, liang telinga
Test pendengaran
Test Rinne ,Test weber, Test schwabach

LEHER
Bentuk leher : panjang , pendek
Kakektis , Leher bersayap :
Otot leher menoleh kekanan dan kekiri
M.sternocleidomastoideus, M.trapezeus
Kelenjar getah bening leher : ukurannya, nyeri
tekan +/-,konsistensi : lunak/kenyal/keras ,
melekat pd dasar/kulit
Penyebaran KGB leher dibagi 5 ( Sloan
Kattering memorial cancer classification )
Tekanan V.jugularis
Pasien berbaring terlentang, kepala 45
derajat
Posisi V. jugularis tampak jelas
Tekan bagian distal V.jug ( dibawah
mandibula)
Tandai bagian batas v. yg kolaps
Buat bidang datar melalui angulus ludovici
Ukur jarak tersebut dgn jaral v. yg
kolaps jika
(-)2mmm 5-2 mmm
JVP meningkat : gagal jantung, efusi
perikardial

Pemeriksaan abdomen
Mempersilahkan pasien untuk berbaring/duduk
dan pemeriksa berada disamping kanan pasien,
kedua lutut ditekuk
Abdominopelvic Regions :
9 regio :
Umbilical, Epigastric ,
Hypogastric , Right and left iliac or
inguinal, Right and left lumbar, Right and
left hypochondriac
4 regio : kuadran kanan atas, kanan
bawah, kiri atas dan kiri bawah

Inspeksi
bentuk : buncit = perut kodok asites, atlet,
starvasi (skopoid), buncit : gemuk, ileus paralitik,
sistoma ovarii, graviditaas
Penonjolan lokal (supra simpisis) retentio urinae,
gravid muda
PALPASI
persiapan : menjelaskan
pemeriksaan ,posisi
supinasi, kanan pasien, kaki ditekuk, sitematis,
bertanya kualitas nyeri, lokasi,kondisi nyeri
Palpasi Superficial : awal, orientasi
Palpasi dalam : palpasi hepar,lien, ginjal, dinding
perut yang tebal
Palpasi hepar
Deskripsi palpasi : Berapa lebar jari tangan
di bwh arkus kosta kanan, Keadaan tepi,
Konsisitensi,
Permukaan,
Nyeri
tekan,
Fluktuasi -/+
Palpasi lien
mulai dari lengkung iga kiri, melewati
umbilikus sampai SIAS
kanan.
bergerak
sesuai
dengan
gerakan
pernapasan, palpasi dimulai
SIAS kanan, melewati umbilikus menuju ke
lengkung iga kiri
menggunakan garis Schuffner yaitu garis
yang dimulai dari titik lengkung iga kiri
menuju ke umbilikus dan diteruskan SIAS
kanan. Garis dibagi menjadi 8, S1 - S8
dapat dipermudah dengan cara memiringkan
penderita
45
derajat
ke
arah
kanan
pemeriksa setelah tepi bawah
teraba,
kemudian
deskripskan i pembesarannya.
Untuk meyakinkan adalah limpa, maka
usahakan meraba insisura lienalis
Perkusi
Normal timpani
konfirmasi pembesaran hepar lien ?

Nyeri ketok ?
Cairan, masa, udara ?
Shiffting dulness, chestboard phenomen
Auskultasi
mengggunakam Stetoskop diafragma
Skin depressed to approximately 1 cm
Ileus obsructive : metalic sound, Ileus paralitic :
decrease
Borborigmi
Special exam
McBurneys Point, Rovsings Sign, Psoas Sign,
Obturator Sign, Murphys Sign, Re bound
Tenderness, Costovertebral tenderness
Pemeriksaan asites
Pemeriksaan Shifting Dullness

Pemeriksaan undulasi (fluid wave)

Kelainan bentuk punggung


- Xyphosis, Scoliosis , Lordosis Gibbus
PEMERIKSAAN FISIK EXTREMITAS
1.
Inspeksi,
palpasi,
gerakan,
kekuatan
sensibilitas, refleks
2.
INSPEKSI:bentuk,ukuran,
ukuran
membesar
(obstruksi
pembuluh
limfe),luka,tumor,
parut,
hiperemis, palmar eritema, clubbing finger, sendi
(deformitas, tanda radang), tremor

Clubbing Finger

- The "floating nail" sign is demonstrated by


applying pressure at the point indicated as the
root of the nail plate. Normally, pressure there
produces no movement. With clubbing, there is
movement toward the bone.

- The "profile" sign is produced by an


increased angle between the nail plate and
the skin overlying the proximal part of the
distal phalanx. Normally, the angle is about
160 degrees or less. As clubbing progresses,
the angle exceeds 180 degrees.
3. Palpasi
Palpation Circulatory : ulnaris , Brachial ,
Radial , Femoral , poplitea ,dorsalis pedis ,
Posterior tibial
Kelenjar getah bening
Pemeriksaa genetalia
Wanita

Posisi
litotomi : Memakai sarung tangan,
telunjuk dan jari tengah dimasukkan ke vagina,
tangan yg lain diatas simpisis (vaginal toucher)
- Inspeksi : tanda radang,
ulserasi,nodultekan
uretra cairan (uretritis, radang kelenjar skene)
- Labia mayoraklnjr Bartholini
- Bulging (Sistokel/rektokel)
Skor 0 : tidak melakukan kegiatan pendahuluan ,tidak dapat menyebutkan kelainan
dan tidak dapat melakukan pemeriksaan dengan tepat
Skor 1: melakukan kegiatan pendahuluan tidak lengkap dan dapat melakukan
pemeriksaan tetapi tidak sempurna
Skor2 : melakukan kegiatan pendahuluan sempurna dan dapat menyebut kelainan
atau dapat melakukan pemeriksaan dengan tepat
VI.
Pelaksanaan
Tanggal

Waktu

Tempat

Selasa, 11 September 2013

08.00-10.30

Madang

Selasa, 11 September 2013

10.30-13.00

Bukit

VII.

Kepustakaan

1. Penuntun Anamnesis dan Pemeriksaan Fisis, Editor , dokter.H.M.S.Markum,


SpPD, KGH, Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK UI.

Anda mungkin juga menyukai