Laporan Mielopati
Laporan Mielopati
MIELOPATI
Di susun oleh :
septiana Citradewi
Pembimbing :
Dr. Susanto. Sp.S
STATUS PASIEN
IDENTITAS
Nama
: Tn.M
Jenis kelamin
: Laki-laki
Umur
: 43 tahun
Alamat
: Cianjur
Status
: Menikah
Agama
: Islam
ANAMNESIS
Keluhan Utama
Lumpuh pada kedua tungkai sejak 1 bulan yang lalu.
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke RSUD Cianjur dengan keluhan lumpuh kedua tungkai sejak
1 bulan yang lalu. Keluhan didahului oleh rasa lemah pada kedua tungkai sejak 2
bulan SMRS. Pasien harus menyeret kakinya untuk berjalan dan sendal yang
dipakai sering terlepas dari kakinya. Keluhan lemah ini di rasakan makin lama
makin memberat sehingga timbul keluhan lumpuh. Keluhan kesemutan dan baal
pada kedua tungkai di rasakan sejak 3 bulan SMRS.
Untuk menghilangkan keluhan lemah dan rasa baalnya ini pasien pergi
berobat ke mantri, oleh mantri di berikan suntikan penghilang nyeri pada
bokongnya, namun setelah di berikan obat tidak ada perbaikan, malah bertambah
buruk. Sebelum kaki lumpuh pasien merasa pinggangnya nyeri, tidak ada nyeri
menjalar sampai tungkai sebelumnya. Pasien tidak dapat BAK selama 10 hari,
belum BAB sejak 1 minggu.
Riwayat Penyakit dahulu
Riwayat Keluarga
Riwayat keluarga yang memiliki penyakit jantung, hipertensi ataupun kencing
manis tidak diketahui.
Riwayat Pengobatan
Pasien mengaku sudah berobat ke mantri untuk keluhan ini tetapi tidak ada
perbaikan.
Riwayat Psikososial
Pasien mengaku tidak pernah merokok ataupun mengkonsumsi alkohol.
PEMERIKSAAN FISIK
Keadaan umum
Kesadaran
: Composmentis
Tanda Vital
- Nadi
- Pernapasan
: 20 x/menit, reguler
- Suhu
: 37 0C
- TD
: 130/ 80 mmHg
Mulut
Leher
Toraks :
Inspeksi :
Palpasi :
Perkusi :
Auskultasi :
Abdomen
Inspeksi
Palpasi
: Datar
Nyeri tekan
: Tidak ada
Hepar
: Tidak teraba
Splen
: Tidak teraba
Ballotement
:-/-
Perkusi
: Timpani
Auskultasi
Ekstremitas :
Edema -/-
Sianosis -/-
RCT < 2 s
STATUS NEUROLOGIS
Kesadaran
: Compos mentis
Keadaan umum
Rangsang meningeal
Kaku kuduk
(-)
Lasaque
> 70
Kerniq
> 130
Burdzinski I
(-)
Burdzinski II (-)
Saraf otak
Nervus I (Olfaktorius)
Dextra
Sinistra
Dextra
Sinistra
Daya penglihatan
Lapangan pandang
Refleks cahaya
Daya pembau
Nervus II (Optikus)
Dextra
Sinistra
Medial
Atas
Bawah
Ukuran pupil
3mm
3mm
Bentuk pupil
bulat
bulat
Ptosis
Gerak mata ke :
Nervus IV (Trokhlearis)
Gerak mata ke medial bawah
Strasbismus konvergen
Diplopia
Dextra
Sinistra
Negatif
Negatif
Negatif
negatif
Nervus VI (Abdusen)
Gerak mata ke lateral
Strasbismus konvergen
Diplopia
Nervus V (Trigeminus)
Dextra
Sinistra
Menggigit
Membuka mulut
Atas
Tengah
Bawah
Refleks kornea
Refleks bersin
Sensibilitas muka :
N. VII ( Fasialis )
Mengangkat dahi
Meringis
Menutup mata
Mengembungkan pipi
Dextra
Sinitra
sempurna
sempurna
Dextra
Sinistra
tes Rinne
tes Weber
tes Schwabach
Sama
Dextra
Sinistra
Tidak deviasi
Tidak deviasi
reflek muntah
Nervus IX (Glosofaringeus)
arkus farings
Nervus X (Vagus)
Dextra
Sinistra
Arkus farings
Tidak deviasi
Tidak deviasi
Nervus XI (Aksesorius)
Dextra
Sinistra
Memalingkan kepala
Sikap bahu
Mengangkat bahu
Menelan
Dextra
Sinistra
sikap lidah
Artikulasi
Tidak terganggu
tremor lidah
menjulurkan lidah
fasikulasi lidah
Motorik
Sensorik
Anestesi
Fungsi Vegetatif
Miksi Anuri
Defekasi
Reflek Fisiologis
Reflex Biceps
: +/+
Reflex Trisep
: +/+
Reflex Patella
: -/-
Reflex Achilles
: -/-
Refleks Patologik
Dextra
Sinistra
Babinski
Chaddocck
Oppenheim
Gordon
Schaeffer
Gonda
Rossolimo
Mendel-Bechterew
STATUS LOKALIS
Ulkus dekubitus
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan
Hematologi
Hb
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
Hasil
Satuan
Normal
11.6
9.900
35
190
gr%
/ mm3
%
Ribu/mm3
14,7-17,5
5000-10000
40-54
200-400
PEMERIKSAAN RADIOLOGI
RESUME PASIEN
Pasien datang ke RSUD Cianjur dengan keluhan lumpuh kedua tungkai
sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan didahului oleh rasa lemah pada kedua tungkai
sejak 2 bulan SMRS. Pasien harus menyeret kakinya untuk berjalan dan sendal
yang dipakai sering terlepas dari kakinya. Keluhan lemah ini di rasakan makin
lama makin memberat sehingga timbul keluhan lumpuh. Keluhan kesemutan dan
baal pada kedua tungkai di rasakan sejak 3 bulan SMRS. Sebelum kaki lumpuh
pasien merasa pinggangnya nyeri, tidak ada nyeri menjalar sampai tungkai
sebelumnya. Pasien tidak dapat BAK selama 10 hari, belum BAB sejak 1 minggu.
Pemeriksaan fisik didapatkan semua dalam batas normal. Status neurologis
-
Status Lokalis
Ulkus dekubitus
DIAGNOSIS
Diagnosis banding
PENATALAKSANAAN
Terapi Cairan
Infus RL 30 tts/mnt
Terapi Farmakologis
DulcolaxSupp
Cefotaxim 2 x 1 gr
Terapi Rehabilitasi
Terapi Non-Farmakologi
Pemasangan kateter
TINJAUAN PUSTAKA
DEFINISI
Myelopathy adalah istilah yang berarti bahwa ada sesuatu yang salah dengan saraf
tulang belakang itu sendiri. Ini biasanya merupakan tahap berikutnya penyakit
tulang belakang leher, dan sering pertama terdeteksi sebagai kesulitan berjalan
karena kelemahan umum atau masalah dengan keseimbangan dan koordinasi.
Tingkatan Mielopati berdasarkan Nurick
System Nurick myelopathy grade dari 0-5, dengan 5 menjadi yang paling
berat.perubahan karakteristik terjadi pada masing- masing
tingkatan sebagai
berikut:
Grade 4: ability to walk only with assistance or with the aid of a frame.
KLASIFIKASI
Cedera medula spinalis dapat dibagi menjadi komplet dan tidak komplet
berdasarkan ada/tidaknya fungsi yang dipertahankan di bawah lesi
Tabel. Tabulasi perbandingan klinik lesi komplet dan inkomplet
Karakteristik
Lesi Komplet
Lesi Inkomplet
Motorik
Sering (+)
Sering (+)
Sering (+)
Sacral sparing
negatif positif
Ro. vertebra
Edema (62%),
Kontusi (26%),
27 inkomplet)
normal (15%)
Kontusi (11%)
Fungsi
profunda (C8)
M. interosseus palmaris (T1)
M. illiopsoas (L2)
Fleksi panggul
Ekstensi lutut
Dorsofleksi kaki
M. gastrocnemius-soleus (S1)
Plantarfleksi kaki
Sensoris Dermatom
Anterior Cord
Klinik
Syndrome
Syndrome
Syndrome
Syndrome
Kejadian
Sering
Jarang
Jarang
Sangat Jarang
Penetrasi
Hiperekstensi
Motorik
Kelemahan
Gangguan
anggota
bervariasi,
Gangguan
bervariasi
Sering paralisis
; komplet(ggn
tractus
komplet
desenden);
biasanya
desenden (+)
ringan
bilateral
Protopatik
bervariasi
Sering
hilang Sering
hilang Gangguan
Gangguan
tidak khas
total(ggn
ascenden);bilateral ascenden)
biasanya
Kontralateral
Propioseptik Jarang sekali
Biasanya utuh
terganggu
ringan
Hilang
total Terganggu
ipsilateral;
ggn
tractus ascenden
Perbaikan
Sering
nyata Paling
dan
diantara
cepat;
khas Lainnya
buruk Fungsi
buruk, NA
namun
independensi
kelemahan
paling
Baik
menetap
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan radiologis.
Dianjurkan
melakukan
pemeriksaan
posisi
standar
Pada
TATALAKSANA
Terapi
pada
cedera
medula
spinalis
terutama
ditujukan
untuk
Terapi
okupasional
terutama
ditujukan
untuk
memperkuat
dan
gangguan
kandung
elektroterapi, psikoterapi,
kemih
dan
saluran
cerna)
PROGNOSIS
Sebuah penelitian prospektif selama 27 tahun menunjukkan bahwa ratarata harapan hidup pasien cedera medula spinalis lebih rendah dibanding
populasi normal. Penurunan rata-rata lama harapan hidup sesuai dengan
beratnya cedera. Penyebab kematian utama adalah komplikasi disabilitas
neurologik yaitu : pneumonia, septikemia, dan gagal ginjal