Anda di halaman 1dari 4

Home Buku Panduan , Metode Penelitian Panduan Penentuan Skoring Kriteria Kuesioner (Skala Pengukuran)

Panduan Penentuan Skoring Kriteria Kuesioner (Skala Pengukuran)


Kuesioner merupakan instrumen atau alat yang digunakan untuk melakukan pengumpulan
data baik untuk keperluan penelitian atau pun suatu survey. Kuesioner berisikan berbagai
pertanyaan yang diajukan kepada responden pengumpulan data atau sampel dalam suatu
proses penelitian atau survei. Jumlah pertanyaan yang dimuat dalam kuesioner penelitian
cukup banyak sehingga diperlukan skoring untuk memudahkan dalam proses penilaian dan
akan membantu dalam proses analisis data yang telah ditemukan. Pemberian skoring dalam
kuesioner harus memenuhi ketentuan dalam penentuan skoring.
Penentuan skoring ilmiah secara umum berpedoman pada aturan Likert dan Gutman. Kedua
metode ini memenuhi kaidah ilmiah dalam penentuan dan penilaian skoring suatu instrumen
penelitian. Perbedaan mendasar dari kedua metode skoring ini adalah nilai yang diberikan
pada instrumen penelitian dimana pada skala Likert dibatasi nilai minimal 1 (satu)
sedangkan pada Gutman dibatasi nilai minimal 0 (Nol). Untuk memahaminya dengan
mudah, kami akan berikan contoh sederhana dalam bentuk kuesioner penelitian.

Pendekatan dengan skala Gutman


Pilihan jawaban adalah B (Benar) dan S (Salah)
Pertanyaan :
1. Pemberian ASI sebaiknya dilakukan segera setelah kelahiran sampai usia 24 bulan
2. ASI Eksklusif sebaiknya diberikan segera setalah kelahiran sampai usia 6 bulan
3. Pemberian makanan pada anak sebaiknya dilakukan sejak anak usia 1 bulan
Panduan penilaian
Berdasarkan kuesioner di atas, panduan penilaian dan pemberian skoring dengan
menggunakan pendekatan skala Gutman. Adapun panduan penentuan penilaian dan
skoringnya adalah sebagai berikut
- Jumlah pilihan = 2
- Jumlah pertanyaan = 3
- Skoring terendah = 0 (pilihan jawaban yang salah)
- Skoring tertinggi = 1 (pilihan jawaban yang benar)
- Jumlah skor terendah = skoring terendah x jumlah pertanyaan = 0 x 3 = 0 (0%)
- Jumlah skor tertinggi = skoring tertinggi x jumlah pertanyaan = 1 x 3 = 3 (100%)
Penentuan skoring pada kriteria objektif :

Rumus umum
Interval (I) = Range (R) / Kategori (K)
Range (R) = skor tertinggi - skor terendah = 100 - 0 = 100%
Kategori (K) = 2 adalah banyaknya kriteria yang disusun pada kriteria objektif suatu variabel
Kategori yaitu Cukup dan Kurang
Interval (I) = 100 / 2 = 50%
Kriteria penilian = skor tertinggi - interval = 100 - 50 = 50%, sehingga
Cukup = jika skor >= 50%
Rendah = jika skor < 50%
Catatan :
Berapapun banyaknya jumlah pertanyaan jika pertanyaan dengan pilihan 2 jawaban yang
sama yaitu Benar (B) dan Salah (S), penentuan kriteria objektifnya akan tetap pada interval
50%. Maksudnya, meskipun dengan jumlah pertanyaan sampai 100 pun dengan jumlah
pilihan pertanyaan terdiri dari 2 dengan kategori pada kriteria objektif variabel sebanyak 2
maka batas intervalnya adalah tetap 50%.

Pendekatan dengan skala Likert


Pilihan jawaban pertanyaan kuesioner lebih dari 2 dan minimal 3 contohnya Sering,
Kadang2, dan Tidak Pernah
Pertanyaan :
1. Buang sampah di tempat sampah
2. Cuci tangan sebelum makan
3. Cuci tangan setelah makan
4. Cuci tangan pakai air bersih dan sabun
Panduan penilaian
Berdasarkan kuesioner di atas, panduan penilaian dan pemberian skoring dengan
menggunakan pendekatan

skala Likert. Adapun panduan penentuan penilaian dan

skoringnya adalah sebagai berikut


- Jumlah pilihan = 3
- Jumlah pertanyaan = 4
- Skoring terendah = 1 (pilihan jawaban yang salah)
- Skoring tertinggi = 3 (pilihan jawaban yang benar)
- Jumlah skor terendah = skoring terendah x jumlah pertanyaan = 1 x 4 = 4 (4/12 x 100% =
33,3%)

- Jumlah skor tertinggi = skoring tertinggi x jumlah pertanyaan = 3 x 4 = 12 (100%)


Penentuan skoring pada kriteria objektif :
Rumus umum
Interval (I) = Range (R) / Kategori (K)
Range (R) = skor tertinggi - skor terendah = 100 - 33,3 = 66,7%
Kategori (K) = 2 adalah banyaknya kriteria yang disusun pada kriteria objektif suatu variabel
Kategori yaitu Cukup dan Kurang
Interval (I) = 66,7 / 2 = 33,3%
Kriteria penilian = skor tertinggi - interval = 100 - 33,3 = 66,7%, sehingga
Cukup = jika skor >= 66,7%
Rendah = jika skor < 66,7%
Catatan :
Berapapun banyaknya jumlah pertanyaan jika pertanyaan dengan pilihan 3 jawaban yang
sama yaitu Sering, Kadang2, dan Tidak Pernah. Penentuan kriteria objektifnya akan tetap
pada interval 66,7%. Maksudnya, meskipun dengan jumlah pertanyaan sampai 100 pun
dengan jumlah pilihan pertanyaan terdiri dari 3 dengan kategori pada kriteria objektif
variabel sebanyak 2 maka batas intervalnya adalah tetap 66,7%.

Bagaimana untuk yang 4 pilihan jawaban pada pertanyaan !.


Cara hitungnya tetap sama dengan menggunakan pengukuran skala Likert. Yang berbeda
adalah nilai skor tertingginya yang dikalikan dengan 4 jadi skor tertinggi = 16 (100%), skor
terendah = 4 (4/16 x 100% = 25%), Range (R) = 100 - 25 = 75%, Interval (I) = 75/2 =
37,5% sehingga kriteria penilaian = 100 - 37,5% = 62,5% dimana kriteria cukup jika skor >=
62,5% dan kurang < 62,5%. Begitupun seterusnya untuk jumlah pilihan jawaban pertanyaan
5, 6, 7 dst

Bagaimana jika kategori penilaian berbeda !.


Jika kategori yang berbeda tentunya akan menghasilkan kriteria penilaian yang berbeda
dimana nilai interval akan dibagi berdasarkan banyaknya kategori pada kriteria penilaian

atau kriteria objektif pada variabel penelitian. Misalkan, pada contoh skala Gutman, Interval
(I) = 66,7% akan dibagi dengan 3 = 22,23 sehingga kriteria penilaian = 100 - 22,23 =
77,77%
Diharapkan dengan panduan ini dapat menjadi masukan bagi pengunjung semua yang
masih kesulitan dalam penentuan kriteria objektif variabel penelitian ataupun dalam
perumusan dan penentuan skala pengukuran.

Anda mungkin juga menyukai