Anda di halaman 1dari 2

27 March 2011

Paket Teknologi Bayer Meningkatkan Produktivitas Padi


Bayer sudah merintis untuk mensinergikan semua stakeholder untuk meningkatkan produksi padi sehingga
petani mendapatkan keuntungan yang baik, ungkap Jarot Warseno, Senior Crop Manager Rice Bayer
CropScience Indonesia.
Untuk meningkatkan pendapatan petani, Bayer CropScience Indonesia mengembangkan Paket Teknologi
Bayer yang terdiri dari Teknologi Bayer Tabela (Tanam Benih Langsung) dan teknologi perlindungan
tanaman. Paket Teknologi Bayer tersebut lebih sempurna bila disinergikan dengan produsen alsintan
(pengolahan tanah dan pascapanen), benih unggul, pupuk yang sesuai, penebas, dan pemilik penggilingan
padi, jelas Jarot. Dan petani yang ingin menerapkan Paket Teknologi Bayer akan didampingi oleh tenaga
lapangan terlatih dari produsen pestisida ini.
Teknologi Bayer Tabela memberikan banyak keuntungan bagi petani di antaranya benih cukup 20 kg per
ha, tanpa biaya persemaian, penanaman cukup 1-2 hari orang kerja (HOK) per ha, panen lebih awal, dan
peningkatan hasil panen 1 3 ton per ha.
Hal tersebut dibenarkan Raswa, petani padi di Desa Randusari, Kec. Pagerbarang, Tegal. Sudah dua
musim, saya panen rata-rata 9 ton per ha menggunakan teknologi Bayer Tabela dikombinasi paket
perlindungan Bayer. Sedangkan sebelumnya saat masih pindah tanam hanya 5,7 ton per ha, tutur pemilik
25 ha sawah ini. Selain itu, tambah Raswan, biayanya lebih murah karena penggunaan benih lebih hemat
dan biaya tanam lebih murah.
Jangan Panik Hadapi Wereng & Gulma
Sebelum tanam, saran Jarot, benih diperlakukan dengan insektisida untuk benih Gaucho yang
mengendalikan wereng serta mengandung zat perangsang tumbuh. Pakai Gaucho tanaman padi lebih
macho sehingga pertumbuhan perakarannya sempurna dan penyerapan unsur haranya bagus serta batang
tumbuh kekar. Pertumbuhan anakannya pun lebih baik lantaran benih ditanam langsung, bertunas, dan
membentuk anakan produktif secara maksimal.
Insektisida Gaucho memproteksi tanaman sampai berumur satu bulan. Jika pada saat itu ada penerbangan
wereng dan menyerang tanaman, maka wereng akan mati sehingga tidak menghasilkan telur. Dengan
demikian siklus wereng pun terputus. Setelah masa itu, dapat melakukan pengendalian serangan hama
sesuai hasil pengamatan. Jika masih ada serangan wereng, dikendalikan dengan Confidor WP atau Curbix,
atau kalau perlu dicampur Baycarb.
Antara umur 1215 hari setelah tanam (HST), tanaman padi dan gulma tumbuh bersamaan. Petani tidak
perlu panik menghadapi hal tersebut. Untuk mengendalikan gulma, gunakan Ricestar Xtra yang mampu
mengendalikan gulma daun sempit dan lebar, Jarot mengingatkan.
Bila sejak awal sudah diproteksi dan pertumbuhannya optimal, maka tanaman tumbuh sangat rimbun yang
membuat kondisi lingkungan mikro tanaman sangat lembap. Kondisi ini ideal bagi timbulnya penyakit
tanaman. Agar tanaman terhindar dari serangan penyakit perlu dilindungi dengan fungisida Nativo dan
Folicur Gold.
Pada 3545 HST atau masa primordia sangat rawan terserang penyakit kresek dan blast. Tanaman
sebaiknya diaplikasi fungisida Nativo untuk mencegah serangan bakteri hawar daun kresek (Xanthomonas
campestris) dan penyakit blast yang disebabkan cendawan Pyricularia oryzae.

Saat padi bunting atau umur 4050 HST dan saat muncul bunga 5%, diaplikasikan Folicur Gold untuk
melindungi tanaman dari busuk daun (Cercospora sp.), busuk pelepah (Rhizoctonia sp.) busuk batang
(Helminthosporium sp.), dan gabah kotor (dirty panicle). Terakhir, saat tanaman umur 7585 HST atau saat
pengisian bulir, dilakukan penyemprotan Nativo supaya terlindung dari serangan potong leher (neckblast).
Untung Jaya
Bayer sudah merintis untuk mensinergikan semua stakeholder untuk meningkatkan produksi padi sehingga
petani mendapatkan keuntungan yang baik, ungkap Jarot Warseno, Senior Crop Manager Rice Bayer
CropScience Indonesia.
Untuk meningkatkan pendapatan petani, Bayer CropScience Indonesia mengembangkan Paket Teknologi
Bayer yang terdiri dari Teknologi Bayer Tabela (Tanam Benih Langsung) dan teknologi perlindungan
tanaman. Paket Teknologi Bayer tersebut lebih sempurna bila disinergikan dengan produsen alsintan
(pengolahan tanah dan pascapanen), benih unggul, pupuk yang sesuai, penebas, dan pemilik penggilingan
padi, jelas Jarot. Dan petani yang ingin menerapkan Paket Teknologi Bayer akan didampingi oleh tenaga
lapangan terlatih dari produsen pestisida ini.
Teknologi Bayer Tabela memberikan banyak keuntungan bagi petani di antaranya benih cukup 20 kg per
ha, tanpa biaya persemaian, penanaman cukup 1-2 hari orang kerja (HOK) per ha, panen lebih awal, dan
peningkatan hasil panen 1 3 ton per ha.
Hal tersebut dibenarkan Raswa, petani padi di Desa Randusari, Kec. Pagerbarang, Tegal. Sudah dua
musim, saya panen rata-rata 9 ton per ha menggunakan teknologi Bayer Tabela dikombinasi paket
perlindungan Bayer. Sedangkan sebelumnya saat masih pindah tanam hanya 5,7 ton per ha, tutur pemilik
25 ha sawah ini. Selain itu, tambah Raswan, biayanya lebih murah karena penggunaan benih lebih hemat
dan biaya tanam lebih murah.
Lebih lanjut mengenai liputan ini baca di Tabloid AGRINA versi Cetak volume 6 Edisi No. 150 yang
terbit pada Rabu, 30 Maret 2011.

Anda mungkin juga menyukai