Saat padi bunting atau umur 4050 HST dan saat muncul bunga 5%, diaplikasikan Folicur Gold untuk
melindungi tanaman dari busuk daun (Cercospora sp.), busuk pelepah (Rhizoctonia sp.) busuk batang
(Helminthosporium sp.), dan gabah kotor (dirty panicle). Terakhir, saat tanaman umur 7585 HST atau saat
pengisian bulir, dilakukan penyemprotan Nativo supaya terlindung dari serangan potong leher (neckblast).
Untung Jaya
Bayer sudah merintis untuk mensinergikan semua stakeholder untuk meningkatkan produksi padi sehingga
petani mendapatkan keuntungan yang baik, ungkap Jarot Warseno, Senior Crop Manager Rice Bayer
CropScience Indonesia.
Untuk meningkatkan pendapatan petani, Bayer CropScience Indonesia mengembangkan Paket Teknologi
Bayer yang terdiri dari Teknologi Bayer Tabela (Tanam Benih Langsung) dan teknologi perlindungan
tanaman. Paket Teknologi Bayer tersebut lebih sempurna bila disinergikan dengan produsen alsintan
(pengolahan tanah dan pascapanen), benih unggul, pupuk yang sesuai, penebas, dan pemilik penggilingan
padi, jelas Jarot. Dan petani yang ingin menerapkan Paket Teknologi Bayer akan didampingi oleh tenaga
lapangan terlatih dari produsen pestisida ini.
Teknologi Bayer Tabela memberikan banyak keuntungan bagi petani di antaranya benih cukup 20 kg per
ha, tanpa biaya persemaian, penanaman cukup 1-2 hari orang kerja (HOK) per ha, panen lebih awal, dan
peningkatan hasil panen 1 3 ton per ha.
Hal tersebut dibenarkan Raswa, petani padi di Desa Randusari, Kec. Pagerbarang, Tegal. Sudah dua
musim, saya panen rata-rata 9 ton per ha menggunakan teknologi Bayer Tabela dikombinasi paket
perlindungan Bayer. Sedangkan sebelumnya saat masih pindah tanam hanya 5,7 ton per ha, tutur pemilik
25 ha sawah ini. Selain itu, tambah Raswan, biayanya lebih murah karena penggunaan benih lebih hemat
dan biaya tanam lebih murah.
Lebih lanjut mengenai liputan ini baca di Tabloid AGRINA versi Cetak volume 6 Edisi No. 150 yang
terbit pada Rabu, 30 Maret 2011.