Anda di halaman 1dari 104

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (UKL)

DAN
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL)

PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR UTARA


XXXXXXXX SEKSI 3 PAKET 2

DOKUMEN
UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN
UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN
PEMBANGUNAN JALAN LINGKAR UTARA
XXXXXXXX SEKSI 3 PAKET 2

TELAH DIKONSULTAS1KAN DAN DIPERBAIKI


SESUAi DENGAN SARAN DAN MASUKAN
KOMISI PENILAI AMDAL DAERAH
KOTA XXXXXXXX
UKL UPL SNNR
Section 3 Package 2

KATA PENGANTAR

Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan


Lingkungan (UPL) Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx Seksi 3 Paket 2 ini disusur untuk
memperbaharui (review) Dokumen Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan
Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx Seksi 3 Paket
2 yang disusun pada bulan November Tahun 2002. Review dokumen ini dilakukan
oleh

karena

Keputusan

Menteri

Negara

Lingkungan

Hidup

No:

KEP-

12/MENLH/3/1994 tentang Pedoman Umum Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup


(UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) yang digunakan untuk
menyusun UKL UPL Seksi 3 Paket 2, tidak sesuai lagi dengan perkembangan saat
ini.

Penyusunan Dokumen UKL dan UPL ini dilakukan secara ringkas , mengacu pada
format dalam Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor: 86 Tahun 2002
tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya
Pemantauan Lingkungan Hidup. Oleh karena itu, hal-hal lain yang diperlukan untuk
mendukung penyusunan dokumen ini dimasukkan dalam Lampiran.
Penyusunan dokumen ini bukan harya untuk memenuhi persyaratan peraturan yang
ada, tetapi diharapkan akan memberi manfaat bagi pihak Pelaksana kegiatan
proyek, maupun Pemantau lingkungan hidup di sekitar proyek. Diharapkan

dokumen ini dapat digunakan sebagai acuan dalam meminimalkan dampak negatif
yang akan terjadi sebagai akibat pembangunan yang akan dilaksanakan.
Xxxxxxxx, Juni 2004

Tim Penyusun Dokumen Upaya


Pengelolaan

Lingkungan (UKL)

dan

Pemantauan

Upaya

Lingkungan (UPL) Jalan

Lingkar

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

DAFTAR ISI
Kata Pengantar

Daftar Isi

ji

DaftarTabel

Hi

Daftar Lampiran

iv

A.

IDENTITAS PEMRAKARSA ...........................................................

B.

RENCANA USAHA / KEGIATAN


1. NAMA RENCANA USAHA/ KEGIATAN .................................

2. LOKASI RENCANA USAHA/ KEGIATAN ..............................

3. SKALA USAHA/ KEGIATAN .................................................

4. KOMPONEN KEGIATAN

C.

D.

a. Tahap Pra Konstruksi ........................................................

b. Tahap Konstruksi ..............................................................

c. Tahap Pasca Konstruksi ..................................................

DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI


a. Tahap Pra Konstruksi .....................................................

b. Tahap Konstruksi .............................................................

c. Tahap Pasca Konstruksi ..................................................

11

PROGRAM PENGELOLAAN DAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN


1. PROGRAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN
a. Tahap Pra Konstruksi .......................................................

16

b. Tahap Konstruksi .............................................................

17

c. Tahap Pasca Konstruksi ..................................................

26

2. PROGRAM PEMANTAUAN LINGKUNGAN

E.

a. Tahap Pra Konstruksi........................................................

35

b. Tahap Konstruksi .............................................................

36

c. Tahap Pasca Konstruksi ..................................................

47

TANDA TANGAN DAN CAP

54

ii

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

DAFTAR TABEL

Tabel 1

Dampak lingkungan yang akan terjadi pada kegiatan pra

12

konstruksi

Tabel 2

Dampak lingkungan yang akan terjadi pada kegiatan

Tabel 3

konstruksi

12

Dampak lingkungan yang akan terjadi pada kegiatan pasca

Tabel 4

15

konstruksi
Perumusan Upaya Pengelolaan Lingkungan ( UKL )

29

Tabel 5

Perumusan Upaya Pemantauan Lingkungan ( UPL )

49

Tabel 1.1

Alat-alat berat yang akan digunakan untuk Pembangunan

Tabel 1.2

Jalan Arteri Utara Seksi 3 Paket 2

55

Material yang akan dipakai untuk Pembangunan Jalan

Tabel 2.1

Arteri Utara Xxxxxxxx Seksi 3 Paket 2


Komposisi tenaga kerja pada Pembangunan Jalan Arteri

Tabel 3.1

56

57

Utara Xxxxxxxx Seksi 3 Paket 2


Gambaran iklim di wilayah studi

Tabel 3.2

Rekapitulasi

Tabel 3.3

Xxxxxxxx

hasil

survai

LHR di Jalan

60
Arteri

Utara

62

Kualitas udara di Jalan Arteri Utara Xxxxxxxx

63

Tabel 3.4

Tata guna tanah di Jalan Arteri Utara Xxxxxxxx

65

Tabel 3.5

Gambaran penggunaan lahan per kelurahan

66

Tabel 3.6

Alokasi populasi menurut penggunaan lahan

66

Tabel 3.7

Jumlah penduduk di wilayah studi

71

Tabel 3.8

Jumlah penduduk menurut usia di Kelurahan Kemijen

Tabel 3.9

Kecamatan Xxxxxxxx Timur


Jumlah penduduk menurut usia di Kelurahan Tambak Rejo

Tabel 3.10

73

Xxxxxxxx Timur
Data jenis penyakit di Puskesmas Karangdoro periode Juli

Tabel 4.1

72

Kecamatan Gayamsari
Jenis mata pencaharian di Kelurahan Kemijen Kecamatan

Tabel 3.11

71

74

1999 - Juni 2000


Manfaat, Dampak, Reran Pemerintah dan Sosialisasi

88

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Alat Berat Yang Akan Digunakan dan Material Yang Dipakai

55

Lampiran 2

Komposisi Tenaga Kerja

57

Lampiran 3

Rona Lingkungan Awal Jalan Arteri Utara Xxxxxxxx Seksi 3 58


Paket 2

Lampiran 4 Risalah Rapat

77

Lampiran 5 Gambar Lingkungan di Sekitar Proyek


Gambar 1

Lahan yang telah dibebaskan untuk Proyek 88 Pembangunan

Jalan Arteri Utara Xxxxxxxx Seksi 3 Paket 2 Gambar 2

Tambak yang telah

dibebaskan untuk Proyek 88 Pembangunan Jalan Arteri Utara Xxxxxxxx


Seksi 3 Paket 2 Gambar 3

Pemukiman penduduk yang telah dibebaskan 89

untuk Proyek Pembangunan Jalan Arteri Utara Xxxxxxxx Seksi 3 Paket 2


Gambar 4

Situasi tambak yang telah dibebaskan untuk 89 Proyek

Pembangunan

Jalan

Arteri

Utara Xxxxxxxx Seksi 3 Paket 2 Lampiran 6 Peta

Wilayah Studi
Gambar 1

Peta wilayah studi

Gambar 2

Tapak proyek Pembangunan Jalan Arteri Utara 91

90

Xxxxxxxx Seksi 3 Paket 2


Gambar 3

Peta geologi

92

Gambar 4

Peta lokasi quarry area

93

IV

DOKUMEN UKL UPL

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

UPAYA PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP (UKL) DAN


UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN HIDUP (UPL) PROYEK
PEMBANGUNAN JALAN ARTERI UTARA XXXXXXXX SEKSI
3 PAKET 2

A. IDENTITAS PEMRAKARSA
1.

Nama Proyek

UPAYA

PENGELOLAAN

HIDUP

(UKL)

DAN

LINGKUNGAN

UPAYA

HIDUP

PEMBANGUNAN

LINGKUNGAN
PEMANTAUAN

(UPL)

JALAN

PROYEK

ARTERI

UTARA

XXXXXXXX SEKSI 3 PAKET 2


2.

Nama Penanggung : Pimpinan Bagian Proyek Perencanaan Jawab Rencana


dan

Pengendalian

Jalan

dan

Jembatan

Usaha

Kegiatan

Perkotaan Jawa Tengah


3.

Alamat Kantor

Jl.

Durian

Raya

B. RENCANA USAHA / KEGIATAN


1.

2.

Nama

Rencana

Kegiatan

Xxxxxxxx Seksi 3 Paket 2

Lokasi

Rencana

Usaha / Kegiatan

Pembangunan

Jalan

Kelurahan

Arteri

Utara Usaha/

Kemijen

Kecamatan

Xxxxxxxx Timur dan Kelurahan Tambak


rejo

Kecamatan

Gayamsari

Kota

Xxxxxxxx (Gambar 1)
3.

Skala

Pembangunan jalan dengan panjang

Usaha/Kegiatan

jalan 2,2 km dengan damija 40-60


meter

UKL UP I. SNNlt
Suction 3 Package 2

4. Komponen Kegiatan

a. Tahap Pra Konstruksi

Pada tahap ini hanya ada kegiatan survai penentuan lokasi dan desain trase proyek.
Kegiatan survai ini bertujuan untuk merencanakan aiinyemen vertikal, alinyemen
horizontal jalan dan mendesain konstruksi jalan.

b. Tahap Konstruksi
Tahap ini diberi batasan yaitu setelah konstruksi pekerjaan ditetapkan untuk
pelaksanaan proyek sampai proyek diserah terima sementara dari kontraktor ke
pemilik.

1). Mobilisasi Alat Berat dan Pengadaan Material


Kegiatan ini mencangkup pengadaan alat berat yang akan dipakai untuk
pelaksanaan proyek, pemasangan AMP dan stone chrusher, pembangunan
kantor direksi keet dan bangunan laboratorium, penyediaan alat laboratorium dan
penyediaan tenaga kerja. Alat berat dan material yang digunakan untuk
pembangunan fisik Jalan Arteri Utara Xxxxxxxx dapat dilihat pada tabel lampiran
1.
2). Pengadaan Tenaga Kerja
Kegiatan ini menyangkut penerimaan dan penyeleksian tenaga kerja baik yang
berasal dari daerah rencana kegiatan maupun yang datang dari luar daerah
rencana kegiatan. Komposisi tenaga kerja untuk melaksanakan kegiatan ini dapat
dilihat pada tabel lampiran 2.

3). Pengoperasian Base Camp


Didalam base camp terdapat kegiatan kantor, gudang dan bengkel, AMP dan
Stone Chrusher. Lokasi base camp ditentukan oleh kontraktor.

4). Pembersihan Lahan


Pekerjaan dilakukan pada lahan yang telah selesai proses pembebasan lahan
dimana di atas tanah tersebut terdapat bangunan, dan fasilitas umum yang harus
dipindahkan.

5). Pekerjaan Tanah


Pekerjaan tanah mencakup pekerjaan galian untuk badan jalan dan saluran,
pekerjaan timbunan dengan tanah pilihan sebagai pengganti tanah yang berCBR
tidak sesuai dengan spesifikasi karena subgrade/tanah dasar jalan berada pada
tanah rawa maka direncanakan pemasangan lembaran geotextile woven. Pada
daerah ramp jembatan dipasang subdrain vertikal dengan geotextile sehingga
CBR tanah dasar meningkat dan penurunan tanah menjadi lebih stabil jika
menerima beban dari timbunan tanah, perkerasan jalan dan beban lalu lintas.

Pekerjaan urugan tanah pilihan yang didatangkan dari luar proyek dengan dump
truck dan dihampar dengan buldozer dan diratakan dengan motor grader dan
dipadatkan dengan mesin gilas. Penggalian dan pembuatan lereng timbunan
dipakai alat backhoe.
6). Pekerjaan Saluran
Pekerjaan saluran untuk menyalurkan air hujan pada waktu pelaksanaan maupun
pembuatan saluran untuk mengatasi banjir (rob). Pekerjaan dilakukan dengan
tenaga manusia, backhoe dan motor grader.
7). Perkerasan Berbutir
Agregat untuk pekerjaan ini dipersiapkan di base camp dengan mesin stone
crusher kemudian diangkut ke lapangan dengan dump truck, penghamparan
dengan motor grader untuk ketebalan lapisan yang ditetapkan dan dipadatkan
dengan mesin giling sampai kepadatan yang dipersyaratkan.

8). Perkerasan Aspal


Campuran agregat dan aspal untuk perkerasan jalan di buat di AMP dengan
persyaratan tertentu dan selalu di kontrol di laboratorium. Kemudian diangkut ke
lapangan dengan dump truck untuk dihampar dengan asphalt finisher,

Sebelum campuran aspal ini dihampar maka lokasi hams dipersiapkan dengan
menyemprotkan lapisan resap pengikat pada permukaan lapisan pondasi atas
yang sudah bersih, atau menyemprotkan lapisan pengikat pada permukaan yang
sudah berlapis aspal. Pemadatan perkerasan aspal dilakukan dengan tandem
roller dan pneumatic tire roller sampai kepadatan yang dipersyaratkan.

9). Pembuatan Bahu Jalan


Agregat untuk bahu jalan dibuat di base camp dengan mesin stone crusher
kemudian diangkut ke lapangan dengan dump truck untuk di hampar dengan
motor grader, selanjutnya dipadatkan dengan mesin gilas sehingga tercapai
kepadatan yang dipersyaratkan.

c. Tahap Pasca Konstruksi


Kegiatan pada tahap pasca konstruksi meliputi :

1). Pengoperasian Jalan


Pengoperasian Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx Seksi 3 akan memperbaiki tingkat
layanan angkutan darat di Pantura Pulau Jawa yang melintasi daerah tersebut,
disamping

itu

keberadaannya

diperkirakan

akan

meningkatkan

mobilitas

penduduk, menambah pencemaran udara dan kebisingan, dan kecelakaan lalu


lintas.

2). Pemeliharaan Jalan


Kegiatan-kegiatan pemeliharaan ditujukan untuk mencegah setiap kerusakan
lebih lanjut dari jalan dan jembatan. Aktivitas ini mencakup pekerjaan yang
bersifat kecil dan tidak dimaksudkan untuk mengembalikan

kondisi jalan dan

jembatan ke kondisi semula yang

lebih baik, dan bukan juga untuk memperbaiki kondisi jalan dan jembatan ke
kondisi yang lebih baik dari kondisi sebelumnya.

C. DAMPAK LINGKUNGAN YANG AKAN TERJADI


Identifikasi terhadap jenis dampak yang timbul, dimaksudkan untuk menelaah
kemungkinan adanya perubahan lingkungan sebagai akibat adanya kegiatan proyek,
baik kegiatan pada tahap pra konstruksi, tahap konstruksi, maupun tahap pasca
konstruksi. Identifikasi terhadap jenis dampak yang timbul sebagai akibat Proyek
Pembangunan Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx Seksi 3 Paket 2, disajikan sebagai
berikut.

a. Tahap Pra-Konstruksi
Kegiatan proyek pada tahap pra konstruksi, yang diperkirakan akan menimbulkan
dampak terhadap lingkungan, adalah kegiatan survai dan desain. Dampak yang
timbul sebagai akibat kegiatan survai untuk desain menimbulkan dampak negatif
berupa keresahan masyarakat terutama perihal lahan dan bangunan yang
mungkin terkena rencana proyek peningkatan jalan.

b. Tahap Konstruksi

1. Mobilisasi Mat Berat dan Pengadaan Material

*
Kegiatan ini sebagai sumber dampak yang berpotensial menimbulkan
dampak negatif berupa terganggunya arus lalu lintas pada waktu mobilisasi
alat berat dan pengadaan material di jalan-jalan umum pada jam-jam sibuk dan
kemungkinan timbulnya kerusakan pada jalan dan jembatan yang dilewati
karena kelas jalan dan jembatan tidak bisa menerima beban yang lewat.

2. Pengadaan Tenaga Kerja


Sumber dampak dari mobilisasi berupa tenaga kerja mungkin dapat
menimbulkan dampak negatif jika merekrut tenaga kerja tidak diambil

dari

tempat sekitar lokasi proyek sehingga menimbulkan

kecemburuan dari penduduk setempat yang merasa kurang berpartipasi.

Kegiatan ini akan memberikan dampak positif jika merekrut tenaga keja
diprioritaskan dan ditawarkan kepada penduduk setempat yang ingin bekerja di
proyek jika ada kekurangan tenaga kerja akan dipenuhi dari luar lokasi proyek.

3. Pengoperasian base camp kerja


Pengoperasian base camp kerja marupakan sumber dampak yang akan
mempengaruhi perubahan komponen lingkungan sekitarnya dalam bentuk :
Kualitas udara menurun berupa sebaran debu ke udara oleh AMP dan stone
crusher dan kendaraan proyek yang keluar masuk base camp.
Kesehatan dan keselamatan masyarakat sekitarnya yang terkena sebaran
debu berpotensial terserang gangguan penyakit saluran pernapasan bagian
atas (ISPA).
Masyarakat di sekitar jalan masuk ke base camp akan berpotensi
mendapatkan kecelakaan lalu lintas kendaraan proyek yang keluar masuk
base camp. Demikian juga kecelakaan kerja bagi pekerja yang terlibat
pemakaian alat-alat berat dan bahan yang mudah terbakar.
Jalan masuk ke base camp akan mudah mengalami kerusakan.
Persepsi masyarakat meningkat karena adanya dampak negatif.

4. Pembersihan Lahan
Pembersihan lahan yang sudah dibebaskan akan menimbulkan jenis dampak
Dada komponen lingkungan diantaranya :
Kualitas udara berupa meningkatnya sebaran debu pada sekitar lokasi kerja.
Kebisingan meningkat pada waktu pekerjaan berlangsung.
Terganggunya saluran air yang ada yang telah berfungsi sebelumnya.
Persepsi masyarakat akan menurun.

5. Pekerjaan Tanah
Pekerjaan tanah mencakup pekerjaan galian, timbunan dan pemasangan
subdrain vertikal pada subgrade rawa yang menjadi sumber dampak terhadap
komponen lingkungan hidup dalam bentuk :

Kadar debu di udara meningkat terutama di musim kering/kemarau baik pada


waktu pekerjaan berlangsung maupun pada saat pengangkutan.

Kebisingan di sekitar lokasi kegiatan akan meningkat.

Terganggunya aliran air permukaan pada waktu pekerjaan tanah berlangsung


di musim hujan.

Persepsi masyarakat menurun.

6. Pekerjaan Saluran
Kondisi badan jalan akan berada pada timbunan sehingga mengakibatkan elevasi
rnuka tanah diluar DAMIJA akan berada di bawah elevasi permukaan jalan. Salah
satu problem yang timbul adalah jika saluran air hujan tidak baik sehingga air
hujan dari jalan akan masuk ke halaman/rumah penduduk yang berada di bawah.
Daerah Kelurahan Kemijen, Tanjung Mas dan Tambakrejo merupakan daerah
rawan banjir (rob).

7. Perkerasan Berbutir
Pada pekerjaan perkerasan berbutir ada 3 (tiga) kegiatan yang menjadii sumber
dampak, yaitu :

Pembuatan agregat lapisan pondasi atas dan agregat lapisan pondasi bawah
di base camp,

Pengangkutan agregat.

Penghamparan dan pemadatan agregat.

Perkiraan jenis dampak :

Perkiraan dampak yang akan timbul dan tolok ukur dampak pembuatan
agregat

lapisan

pondasi

di

base

camp

sudah

diuraikan

di

bagian

pengoperasian base camp.

Pengangkutan agregat sebagai sumber dampak yang akan mempengaruhi


komponen lingkungan antara lain :
9

Debu dari agregat akan berhamburan ke udara jika pengangkutan agregat


dengan bak dump truck tidak tertutup atau pengangkutan agregat dalam
kondisi basah yang dipersyaratkan sehingga mengurangi sebaran debu.
Potensi timbulnya kecelakaan lalu lintas karena ada kecenderungan
kecepatan kendaraan proyek tinggi dan apalagi jika kondisi pengemudi
tidak optimal berkonsentrasi.
Penghamparan dan pemadatan agregat lapisan pondasi.
Kegiatan-kegiatan ini diperkirakan akan memberikan dampak pada
lingkungan, antara lain :
Terjadinya banjir sementara dan setempat karena air hujan tidak terbuang
dengan baik.
Kadar debu di udara pada lokasi kegiatan penghamparan agregat akan
meningkat dan memberikan dampak negatif apabila lokasi dimana elevasi
rumah penduduk berada di bawah elevasi permukaan jalan.
8.

Perkerasan Aspal
Didalam pekerjaan petkerasan aspal ada 3 (tiga) kegiatan utama yang menjadi
sumber dampak yaitu :
Pekerjaan prime coat dan tack coat.
Pembuatan campuran aspal panas.
Penghamparan dan pemadatan perkerasan aspal.
Perkiraan jenis dampak :
Pembuatan prime coat dan tack coat dari MC dan RC sangat berpotensi
timbulnya kecelakaan kerja berupa kebakaran pada waktu penyemprotan prime
coat dan tack coat sangat berpotensi akan menambah pencemaran air apabila
sisa prime coat dan tack coat di buang ke selokan atau ke dalam tambak yang
berada di sekitar proyek.
Prakiraan jenis dampak dari pembuatan campuran aspal panas di base camp
sudah dijelaskan pada waktu membahas pengoperasian base camp.
Prakiraan jenis dampak yang mungkin akan terjadi dari kegiatan penghamparan
dan pemadatan perkerasan aspal adalah kecelakaan

10

kerja karena bekerja dengan alat berat dan material panas yang dihampar.
Potensi kecelakaan makin besar jika pengguna jalan lain berada pada dekat
lokasi kerja.

9. Pembuatan Bahu Jalan


Pekerjaan ini menjadi sumber dampak yang agak diperhatikan jika pekerjaan
berlangsung setelah jalan berfungsi. Dampak negatif yang mungkin bisa terjadi
antara lain :
Sebagian material bahu jalan yang di datangkan di lapangan berada di tepi
perkerasan aspal sehingga menganggu lalu lintas dan berpotensi timbulnya
kecelakaan lalu lintas.
Pada waktu penghamparan clan pemadatan menggunakan motor grader clan
mesin gilas yang sebagian badan alat berat tersebut berada pada jafur lalu
lintas sehingga berpotensi terjadinya kecelakaan lalu lintas.

c. Tahap Pasca Konstruksi


Pada tahap pasca konstruksi, komponen kegiatan yang berpotensi menimbulkan
dampak terhadap lingkungan adalah pengoperasian jalan dan pemeliharaan
jalan.

1. Pengoperasian Jalan
Pekerjaan ini menjadi sumber dampak dan akan menimbulkan
dampak negatif yang berupa :

Meningkatnya volume arus lalu lintas.

Meningkatnya kecepatan laju kendaraan pada jalur lalu lintas Jalan Lingkar
Utara Xxxxxxxx Seksi 3 Paket 2.

Kualitas udara menurun dan kebisingan meningkat.

Kemungkinan sering terjadi kecelakaan lalu lintas.

2. Pemeliharaan Jalan
Pekerjaan ini menjadi sumber dampak dan akan menimbulkan dampak
negatif yang berupa :
Meningkatnya volume ijrus lalu lintas.

11

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

Meningkatnya kecepatan laju kendaraan pada jalur lalu lintas Jalan


Lingkar Utara Xxxxxxxx Seksi 3 Paket 2.
Menurunnya kualitas udara dan meningkatnya kebisingan
Kemungkinan sering terjadi kecelakaan lalu lintas.
Meningkatnya kegiatan perekonomian
Meningkatnya pendapatan.
Ringkasan dampak lingkungan yang akan terjadi pada setiap tahap
kegiatan proyek dapat dilihat pada Tabel 1-3 berikut ini.....................
Tabel 1 Dampak Lingkungan
Pra Konstruksi
SUMBER DAMPAK
Survei
penentuan
lokasi dan
desain
konstruksi jalan dan
jembatan

Tabel 2

Yang

JENIS
DAMPAK

1. Mobilisasi alat
berat, pengadaan
dan penimbunan
material

Terjadi

BESARAN

Komponen ruang
dan lahan

Dampak Lingkungan
Konstruksi

SUMBER DAMPAK

Akan

Komponen
fisik, kimia,
dan biologi di
ja lur
transportasi
mobilisasi alat
berat

KETERANGAN

DAMPAK

Dampak perubahan
Di Kelurahan Kemijen
terhadap
ruang dan dan Tambakrejo
lahan dari
peruntukkannya kecil

Yang

JENIS
DAMPAK

Pada Kegiatan

Akan

Terjadi

BESARAN
DAMPAK

Dampaknya
terhadap
penurunan
kualitas udara
besar (di atas
ambang)
Dampak
terganggunya
arus lalu lintas
besar
Dampak
terhadap
kerusakan jalan
sedang

Pada Kegiatan
KETERANGAN
Disepanjang
jalur
transportasi
dari quarry ke
proyek

12

UKL UFL SNNK


Section 3 Package 2

SUMBER DAMPAK

JENIS
DAMPAK

BESARAN

KETERANGAN

DAMPAK

Komponen
fisik, kimia,
dan bio log i di
lokasi proyek
dan quarry Komponen
kesehatan
masyarakat

Dampaknya
Masyarakat
terhadap
seki tar quarry
penurunan
Masyarakat di
kualitas udara
sepanjang jalur
besar (di atas
transportasi
ambang)
dari quarry ke
Dampak
proyek
terganggunya
arus lalu lintas
besar
Dampak
terhadap
kerusakan jalan
sedang
Penurunan kesehatan
masyarakat kecil

2.Pengadaan tenaga kerja

Komponen
sosekbud
masyarakat

Tingkat
kecemburuan
sosi al di
masyarakat
berkaitan
de ngan
penyerapan
tenaga kerja
sedang

3. Pembangunan dan
pengoperasian base camp

Komponen fisik,
kimia, dan
biologi di lokasi
proyek
Komponen
kesehatan
masyarakat

Penurunan kualitas Masyarakat


udara besar tetapi
seki tar proyek
penurunan kuali tas Masyarakat
air kecil
seki tar proyek
Tingkat penurunan
kesehatan masyarakat
kecil

4. Pembersihan lahan

Komponen
fisik, kimia,
dan biologi di
lokasi proyek
Komponen
sosekbud
masyarakat

Penurunan kualitas Masyarakat


udara besar tetapi
seki tar proyek
tetapi penurunan
Masyarakat
kualitas air sedang
sekitar proyek
Hilangnya
keanekaragaman
jenis flora fauna
Keluhan
masyarakat
sedikit
meningkat

Masyarakat
s ek i ta r proyek

13

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

SUMBER DAMPAK

JENIS
DAMPAK

BESARAN

KETERANGAN

DAMPAK
Peningkatan kadar
debu di udara
terutama musim

kemarau (2150
3
ug/m )
> Peningkatan
kebisingan (93dBA)
Aliran air sedikit
terganggu
Tingkat
penurunan
kesehatan
masyarakat kecil

5. Pekerjaan tanah

> Komponen
fisik, kimia, dan
biologi di lokasi
proyek
Komponen
kesehatan
masyarakat

Masyarakat
sek itar proyek
Masyarakat
sekitar proyek

6. Pekerjaan saluran

Komponen fisik
di sekitar lokasi
proyek

Permukaan rumah Rumah


penduduk akan
penduduk di
lebih rendah dari
sek itar proyek
permukaan jalan

7.Perkerasan
berbutir

Komponen
fisik, kimia
udara, dan
lingkungan
Komponen
tenaga kerja

Peningkatan
kadar debu
3
(2150 ug/m )
dan resiko
terjadinya banjir
sementara kecil
Peningkatan
resiko terjadinya
kecelakaan kerja
kecil

8. Perkerasan aspal

Komponen
fisik dan
kimia air
Komponen
tenaga kerja

Peningkatan

pencemaran air
sungai dan tambak
sedang
Peningkatan resiko
terjadinya
kecelakaan kerja
kecil

9. Pekerjaan bahu
j aian

* Komponen fisik Banyak


jalan dan
timbunan
pengguna jalan material di bahu
jalan
Peningkatan
resik o terjadinya
kecelakaan kerja
kecil

Di sek itar
lokasi proyek
Di s ek itar
lokasi proyek

Di sekitar
lokasi proyek
Di sekitar
lokasi proyek

Di sekitar
lokasi proyek
Di sekitar
lokasi proyek

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

Tabel 3 Dampak Lingkungan


Pasca Konstruksi
SUMBER DAMPAK
1. Pengoperasian
jalan

2. Pemeliharaan jalan

Yang

JENIS
DAMPAK

Akan

Terjadi

BESARAN
DAMPAK
Penurunan
k ualitas udara
besar dan
peningkatan
kebisingan
(93dBA)
Kelancaran arus
lalu lintas
sedang
Kegiatan
perekonomian
masyarakat
meningkat
sedang
Penurunan
kesehatan
masyarakat

Komponen
fisik,
kimia,udara di
lokasi proyek
Komponen
sosekbud
masyarakat
Komponen
kesehatan
masyarakat

Penurunan
kualitas udara
besar dan
peningkatan
kebisingan (93
dBA)
Kelancaran arus
lalu lintas
sedang
Kegiatan
perekonomian
masyarakat
meningkat
sedang
Penurunan
kesehatan
masyarakat

Komponen
fisik,
kimia,udara di
lokasi proyek
Komponen
sosekbud
masyarakat
Komponen
kesehatan
masyarakat

D. PROGRAM
PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP

DAN

Pada Kegiatan
KETERANGAN
Disepanjang
jalur
transportasi
Masyarakat
sek itar proyek
Disepanjang
jalur
transportasi

Disepanjang
jalur
transportasi
Disepanjang
jalur
transportasi
Disepanjang
jalur
transportasi

PEMANTAUAN

1. PROGRAM PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP


Kegiatan-kegiatan dalam pembangunan Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx Seksi
3 Paket 2, diperkirakan tidak ada dampak pentingnya dan atau secara
teknologi sudah dapat dikelola

dampak pentingnya dengan

15

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

melakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan


Lingkungan (UPL).

Pembahasan Upaya Pengelolaan Lingkungan terhadap dampak dari rencana


kegiatan-kegiatan proyek yang terbagi dalam Tahap Pra Konstruksi, Tahap
Konstruksi dan Tahap Pasca Konstruksi sebagai berikut.
a. Tahap Pra Konstruksi
Kegiatan-kegiatan pada tahap pra konstruksi yang menjadi sumber dampak
terhadap lingkungan adalah Kegiatan Survai Penentuan Lokasi dan Desain Trase
Proyek.

1). Survai Penentuan Lokasi dan Desain Trase Proyek


Kegiatan survai penentuan lokasi dan desain trase proyek dilakukan dalam
pembangunan Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx seksi 3 Paket 2 (pada sisi
selatan rencana Jalan Tol seksi C) sepanjang 2,2 kilometer.

a). Jenis Dampak


Dampak yang diperkirakan akan timbul dengan adanya pekerjaan Survai
Penentuan Lokasi dan Trase adalah Sikap dan Persepsi Masyarakat
yang negatif.
b). Indikator Dampak
Sebagai indikator dari sikap dan persepsi masyarakat yang
negatif adalah:
(1). Kurangnya

respons

masyarakat

atau

timbulnya

keresahan terhadap kegiatan survai yang dilakukan. (2). Tercabut


atau hilangnya patok pengukuran yang telah
dipasang oleh petugas survai.
c). Pengelolaan Lingkungan Hidup (1)
Teknologi:
Memberikan informasi kepada masyarakat akan adanya proyek,
Melakukan koordinasi dengan aparat Kelurahan,
16

UKL UI'L SNNR


Section 3 Package 2
(2) Pelaksana: Pemrakarsa proyek, Konsultan Perencana, dan dibantu
oleh aparat.
(3) Waktu pelaksanaan: sebelum survai penentuan lokasi dan trase
jalan.
b. Tahap Konstruksi
1). Mobilisasi Alat Berat dan Pengadaan Material
Pekerjaan mobilisasi alat berat akan dilaksanakan secara bertahap sesuai
dengan kebutuhan alat berat tersebut, demikian pula dengan pengadaan
material proyek. Jumlah dan mutu material proyek akan dikumpulkan di
base camp sesuai spesikasi.

a). Jenis dampak


Dampak yang ditimbulkan oleh mobilisasi alat berat dan
pengangkutan material adalah.
Penurunan kualitas udara berupa meningkatnya kadar debu dan
kebisingan.
Gangguan lalu lintas.
Persepsi masyarakat.

b). Indikator Dampak


Sebagai indikator dari dampak kualitas udara dan kebisingan adalah

Sebaran debu diudara akibat kegiatan mobilisasi.

Daun, genteng, atau benda lain di sekitar lokasi kegiatan berdebu.

Keluhan masyarakat.

Sebagai indikator dampak adanya gangguan lalu lintas adalah :

Panjang antrian kendaraan.

Bertambahnya waktu tempuh perjalanan kendaraan.

17

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

c). Pengelolaan Lingkungan


(1) Teknologi
Mengangkut tanah/agregat

halus

dengan

bak truk tertutup.

Mobilisasi alat berat di waktu lalu lintas tidak sibuk.


Perawatan kendaraan sebelum mobilisasi
(2) Pelaksana: Kontraktor.
(3) Waktu Pelaksanaan: saat kegiatan mobilisasi.

2). Pengadaan Tenaga Kerja


Pekerjaan konstruksi akan memerlukan tenaga kerja. Hal ini merupakan
dampak positif mengingat adanya lowongan kerja. Disamping itu pada tahap
konstruksi dimungkinkan akan lahirnya warung makanan darurat untuk
melayani pekerja proyek. Penerimaan tenaga kerja dari luar wilayah akan
menimbulkan kecemburuan sosial oleh penduduk lokal apabila mereka tidak
diberikan kesempatan. a). Jenis Dampak
Jenis dampak yang timbul dari kegiatan pengadaan tenaga
kerja adalah:
Jika pengadaan tenaga kerja tidak berdasarkan seleksi yang baik maka
hasil kerja rendah dan kemungkinan sering terjadi kecelakaan
Kecemburuan tenaga kerja lokal akibat penyerapan tenaga kerja dan
kesempatan berusaha di proyek tidak diperoleh.

b). Indikator Dampak


Indikator-indikator dari jenis dampak tersebut diatas adalah:
Kualitas hasil kerja rendah dan sering terjadi kecelakaan..
Pembicaraan masyarakat setempat bersifat negatif karena tidak diberi
kesempatan terlibat bekerja di proyek, bisa juga terjadi gangguan
terhadap jalannya proyek.

18

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2
c). Pengelolaan Lingkungan
(l)Teknologi
Seleksi tenaga kerja sesuai dengan persyaratan jenis
pekerjaan.
Memberi pekerjaan minor misalnya pemasangan batu saluran
air diserahkan pada sub kontraktor.
Memprioritaskan tenaga kerja lokal (masyarakat yang terkena
proyek)
(2)Pelaksana: Kontraktor
(3)Waktu: saat pelaksanaan konstruksi

3). Pembangunan dan Pengoperasian Base Camp


Pembangunan dan pengoperasian base camp merupakan kegiatan yang
dapat menimbulkan dampak negatif.

a). Jenis Dampak


Jenis dampak yang timbul dari kegiatar pembuatan dan
pengoperasian base camp adaiah:
Penurunan kualitas udara berupa meningkatnya kadar debu dan
kebisingan
Air permukaan sekitar base camp berpotensi tercemar
Kesehatan masyarakat sekitar base camp menurun akibat kualitas
udara menurun, jadi merupakan dampak turunan.
Masyarakat sekitar jalan masuk base camp rawan kecelakaan
lalulintas. Pekerja berpotensi rnendapatkan kecelakaan kerja.
Kerusakan jalan masuk ke base camp
Persepsi masyarakat menurun

b). Indikator Dampak


Sebagai indikator dampak dari kegiatan pembuatan dan pengoperasian
base camp terhadap kualitas udara dan kebisingan adaiah:
Peningkatan kadar debu dan kebisingan disekitar base
camp

Daun, genleng dan bendu lain disekitar base camp nampak berdebu

Keluhan masyarakat terhadap aktivitas disekitar base camp

Penderita saluran pernapasan meningkat.

c). Pengelolaan Lingkungan


(1) Teknologi
Dust collector AMP dilengkapi dengan penyemprot air atau sistem
lain yang tidak mencemari udara.
Pengangkutan agregat halus menggunakan truk dengan bak
tertutup.
Pembatasan kerja misal dari jam 06.00-18.00.
Lokasi base camp tidak berdekatan dengan pemukiman penduduk.
Menyediakan sarana MCK di base camp.
Menyediakan tempat pembuangan limbah.
Memasang rambu-rambu lalu lintas.
Memperbaiki kerusakan jalan masuk base camp secepat mungkin.
(2) Pelaksana: Kontraktor
(3) Waktu pelaksanaan: selama pelaksanaan konstruksi.

4). Pembersihan Lahan

a). Jenis dampak


Jenis dampak dari pekerjaan pembersihan lahan adalah
Penurunan Kualiras udara.
Gangguan saluran air .
Rusaknya jaringan utilitas umum.
Persepsi masyarakat menurun merupakan dampak turunan dari
dampak diatas.

b). Indikator Dampak


Sebagai indikator dari dampak-dampak tersebut diatas adalah
Meningkatnya kadar debu.
20

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2
Keluhan masyarakat.
Tersumbatnya drainase dan terjadinya genangan air.

c). Cara pengelolaan


(1) Teknologi
Penyiraman secara berkala di lokasi pembersihan lahan.
Pernbuangan tanah diangkut dengan bak truk tertutup.
Membatasi jam kerja dari jam 06.00 - 18.00.
Pengaturan lokasi pernbuangan tanah.
Membuat aliran air sementara.
Pemindahan sarana dan utilitas umum yang diperkirakan akan
terganggu.
Memperbaiki kerusakan yang terjadi melalui koordinasi dengan
instansi terkait.
(2) Pelaksana: Kontraktor
(3) Waktu pelaksanaan: saat kegiatan pembersihan lahan.

5). Pekerjaan Tanah


Pekerjaan tanah mencakup pekerjaan galian dan timbunan badan jalan.

a). Jenis dampak


Jenis dampak dari pekerjaan tanah
adalah :
Penurunan kualitas udara.
Tergangguan saluran air yang ada dan aliran air hujan.
Rusaknya jaringan utilitas umum.
Persepsi masyarakat menurun mempakan dampak turunan dari dampak di
atas.

b). Indikator Dampak


Sebagai indikator dari dampak-dampak tersebut diatas adalah :
Meningkatnya kadar debu.
Keluhan masyarakat.
Tersumbatnya drainase dan terjadinya genangan air.
21

c). Pengelolaan Lingkungan


(1) Teknologi
Penyiraman secara berkala di lokasi pekerjaan tanah.
Kegiatan pengangkutan tanah dengan bak truk tertutup.
Membatasi jam kerja dari jam 06.00 - 18.00.
Pengaturan lokasi penumpukan tanah agar tidak
menghambat aliran air.
Membuat aliran air sementara.
Pemindahan sarana dan utilitas umum yang diperkirakan akan
terganggu.
Memperbaiki kerusakan yang terjadi melalui koordinasi dengan
instansi terkait.
(2) Pelaksana: Kontraktor
(3) Waktu pelaksanaan: saat kegiatan pembersihan lahan

6). Pekerjaan Saluran


Pekarjaan saluran dimana rata-rata elevasi jalan berada dibawah elevasi
tanah di luar Damija disamping terkait dengan program menangani rob.

a) Jenis dampak
Jenis dampak dari pekerjaan saluran adalah :
Banjir didaerah di luar Damija akibat air dari jalan dan fungsi saluran
tidak baik.
Persepsi masyarakat menurun merupakan dampak turunan.

b) Indikator Dampak
Sebagai indikator dari dampak-dampak tersebut di atas adalah:
Banjir di tanah penduduk.
Keluhan masyarakat.

22

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2
c). Pengelolaan Lingkungan
(1) Teknologi
Pembuatan saluran shop drawing saluran dengan baik.
(2) Pelaksana: Kontraktor
(3) Waktu pelaksanaan: saat kegiatan berlangsung.

7). Perkerasan Berbutir

a). Jenis dampak


Jenis dampak dari kegiatan pekerjaan perkerasan berbutir yakni
lapisan pondasi bawah dan lapisan pondasi atas adalah:
Dampak pembuatan agregat lapisan pondasi jalan di base camp sudah
diuraikan dalam dampak pengoperasian Base camp,
Dampak pada waktu pengangkutan agregat berupa sebaran debu.
Potensi timbulnya kecelakaan lalulintas akibat kencangnya kendaraan
proyek.
Kuaiitas udara dilokasi penghamparan menurun.
Terjadinya banjir setempat akibat penempatan agregat yang menyumbat
aliran air.
Persepsi masyarakat menurun sebagai dampak turunan dampak
tersebut diatas.

b). Indikator dampak


Sebagai indikator dampak pekerjaan perkerasan berbutir adalah :
Kadar debu meningkat
Genangan air
Keluhan masyarakat

c). Pengelolaan Lingkungan (1)


Teknologi
Pengangkutan agregat dengan bak truk tertutup.

23

Penempatan agregat dengan memperhatikan aliran air yang ada.


(2) Pelaksana: Kontraktor
(3) Waktu pelaksanaan: saat kegiatan

8). Perkerasan Aspal

a). Jenis dampak


Jenis dampak dari kegiatan pekerjaan perkerasan aspal dapat dilihat
yaitu pada tempat pembuatan perkerasan aspal, pengangkutan,
penghamparan dan pemadatan.
Dampak pembuatan agregat perkerasan aspal di base camp sudah
diuraikan dalam dampak pengoperasian base camp
Dampak pada waktu pengangkutan material berupa kecelakaan lalu
lintas akibat kencangnya kendaraan proyek
Potensi timbulnya kecelakaan kerja pada waktu penghamparan
perkerasan aspal apalagi jika lalulintas dibuka untuk umum
Persepsi masyarakat menurun sebagai dampak turunan dampak
tersebut diatas.

b). Indikator dampak


Sebagai indikator dampak pekerjaan perkerasan berbutir adalah:
Kadar debu meningkat akibat operasi AMP dan stone chrusher
Kecelakaan lalu lintas
Kecelakaan kerja
Keluhan masyarakat

c). Pengelolaan Lingkungan (1)


Teknologi
Pemasangan rambu-rambu lalu lintas sementara pada jalan
masuk ke base camp.

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2
Pengaturan kecepatan kendaraan pengangkut material aspal
dalam batas yang aman.
Memeriksa surat pengalaman kerja dan pengujian pada waktu
merekrut pekerja.
Pemasangan

dust

collector

yang

dilengkapi

dengan

alat

penyemprot air atau sistem lain yang tidak mencemari udara.


Pembatasan jam kerja base camp dari jam 06.00 18.00.
(2) Pelaksana: Kontraktor
(3) Waktu pelaksanaan: saat kegiatan

9) Pekerjaan Bahu Jalan

a) Jenis dampak
Jenis dampak dari kegiatan pekerjaan bahu jalan dengan agregat
:
Dampak pembuatan agregat bahu jalan di base camp sudah
diuraikan dalam dampak pengoperasian base camp
Dampak pada waktu pengangkutan agregat berupa sebaran debu
Potensi timbulnya kecelakaan lalulintas akibat kencangnya kendaraan
proyek
Kualitas udara dilokasi penghamparan menurun
Terjadinya banjir setempat akibat penempatan agregat yang
menyumbat aliran air
Persepsi masyarakat menurun sebagai dampak turunan dampak
tersebut diatas.

b) Indikator dampak
Sebagai indikator dampak pekerjaan bahu jalan adalah:
Kadar debu meningkat
Genangan air
Keluhan masyarakat

25

c) Pengelolaan Lingkungan
(1) Teknologi
Pengangkutan

egregat

dengan

bak

tertutup

dan

membasahi agregat dalarn kadar air yang diperbolehkan


Penempatan agregat dengan memperhatikan saluran air dan
membuat saluran sementara
(2) Pelaksana: Kontraktor
(3) Waktu pelaksanaan; saat kegiatan
c.Tahap Pasca Konstruksi
1) Pengoperasian Jalan
Pengoperasian Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx Seksi 3 Paket 2 akan
memperbaiki tingkat pelayanan terhadap sistem transportasi jalur Pantura
terutama kendaraan berat yang menuju pelabuhan laut Tanjung Mas.
Dengan demikian akan mengakibatkan meningkatnya arus lalu lintas, yang
sekaligus meningkatnya pencemaran udara dan kebisingan di sekitar jalan
baru tersebut.
a) Jenis Dampak
Jenis dampak yang diperkirakan akan timbul sebagai akibat
pengoperasian jalan adalah:
Penurunan Kualitas Udara dan meningkatnya kebisingan akibat
meningkatnya volume kendaraan yang lewat setiap tahunnya.
b). Indikator Dampak
Dampak peningkatan pencemaran udara indikatornya
adalah:
Peningkatan kadar emisi kendaraan;
Peningkatan kebisingan
c). Pengelolaan Lingkungan (1)
Teknologi
Penanaman tanaman penghijauan/ pelindung di kiri kanan jalan
dengan jenis tanaman peneduh dan penahan radiasi.
26

'

sudah melebihi ambang batas.


(2) Pelukbuna: Konlmklor / Pimpro dun DLLAJK.
(3) Waktu pelaksanaan: di sepanjang proyek

2) Pemeliharaan Jalan
Pemelihaan Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx Seksi 3 Paket 2 akan memperbaiki
tingkat pelayanan terhadap sistem

transportasi jalur

Pantura terutama

kendaraan berat yang menuju pelabuhan laut Tanjung Mas. Dengan demikian
akan

mengakibatkan

meningkatnya

arus

lalu

lintas,

yang

sekaligus

meningkatnya pencemaran udara dan kebisingan disekitar jalan baru tersebut.

a) Jenis Dampak
Jenis dampak yang diperkirakan akan timbul sebagai akibat
pengoperasian jalan, adalah:
Penurunan

Kualitas

Udara

dan

meningkatnya

kebisingan

akibat

meningkatnya volume kendaraan yang lewat setiap tahunnya.


Peningkatan kelancaran lalu lintas.
Peningkatan kegiatan perekonomian.

b). Indikator Dampak


Dampak peningkatan pencemaran udara indikatornya adalah:
Peningkatan kadar emisi kendaraan
Peningkatan kebisingan
Penurunan tingkat kemacetan.
Peningkatan pendapatan.

c) Pengelolaan Lingkungan (1)


Teknologi
Penanaman tanaman penghijauan/ pelindung di kiri kanan jalan
dengan jenis tanaman peneduh dan penahan radiasi.
Melakukan pengukuran kualitas udara yang diperkirakan sudah
melebihi ambang batas.
27

Menghitung volume lalu iintas harian


Sensus tingkat pendapatan
(2) Pelaksana: Kontraktor / Pimpro , DLLAJR, Binamarga, BPS.
(3) Waktu pelaksanaan: di sepanjang proyek
Ringkasiin perumusan Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) Jalan Arteri Utara Seksi 3
Paket 2 dapat dilihat pada Tabel 4.

28

>

CL, Q

id

mm
XJ

ro -Q

^j

J
U
D

UJ

O
J-1

3
01

(D

fUl a
c b
p
a

aj ui a)
ID

"

i/i w Q. a.

c jo o oi

4-J

0)

4-> 4ID J
(0 "
Q.

C
(D C "O
^ ID c 03
Ol ID -^

ro
01
4_| ID

.*: >>

ui
(D

ID

Ii

C
ID

Ul

ID

ID
ID 4-1

c S

E|

ID

,2

0> f2

4-> C

OJ

ro ^

i-i i/i

OJ
Q-

~1

b o

i~ rtj

c K
o

JD

erk

jiba

m
in 1..
u
m m
v 4-1

c
o

ID ui

U]

ID
C

~ ID
ro m

O ID

!8

fg
roil

4-4
(D
Ol
C
OJ

E a.

C
ID
Ol
C
01

Ol

ID

S -E5
ID
T3

c _ oi
b>

ID
!i!

c hi

Ul
3

0) -Q
^
O

C 3

c E
2% E
ID

ID

ro ^
^3 Ol
3 C

I?

"ai

i_ JO
0> 0)
CL Ul

raaj
4-J-^

ul

ro c ID
~ TJro

ro g

ID

Oi J3

2 Q-ID 1~ ID
^-'O 1 't- ro c
t! 3 ID
U 3
OJ XI
w

o_ a.

-^ ro "ED roro
=
ID T3 5
Q-X; b

ra

oi ro
ID -Q

E 43

E JS
meningka

ID -. 01
a. rsi _i

(0
3

o
(D
rtj

x. ID lr

(D > 3 >C^
5 CUD >
c oi
2 = <u bio.

c
ra

4->

^
Ol

m
r

m
.a ro

dar
enin
bisi

<D

r
:
o

0)

t ^

*
:

oi

c
3

C
ID :r

v*

(D
^
ID

CI- ID
Q. OJ
>.
ID !/l Ul

:* %

c
ro

l/l at

J2

a
.

tn

ui

o
i

l/l

Q.
nj
>
to

ID

>

<A

ID

E 4-1
ID
Ol

^
^

E=

Ul

"a; 2 J2
I/I E
ro

.........

(-

ID
ui
m ra
ro ui

nstr

alf

DiE

ro
CL

<D Is
-IO

Eo
<D ^
T3

ro
ra

ID
ID ^
ID >

S-,
ID

Ul ID

rM-

c
ID

-C
_3 0)

i
I
OJ

c
ro

ro
ro
ra
uT

Ol

fc JS

Ul
ro X)
>- oi

^ E

r
o

ro
ro x;

"
^
E
IN E b.

J5 (#
3

>. *-*

Q.

aj "= ^
? ID O
Cc
3 0)

re

l/l
ID

c w o ro
c oj H

10 CL ID ID T5 a.

Ul
ro ui
!5

44
ID

4J- ra ro ro oi^
ojSoioicajror^ . ( D - D C L I D C L C C

0)
4-1
ID

y^ff,

H%^f|MSiriiSN^B^0^s^;n^^^
Kgtatn S^*we^
E^faliaSs

'.

^.-*-'^A

-*-v.

v'-v-.,;;; -..: =. .:. "'.,-:-.;;; -- -: A - /

^<--S--A>o
Pengada-an 200 orang
tenaga kerja

:A.A:4:::%K:/--.5^:S,
Konstruksi
Tenaga
tahap
kerja trdak
pelaksanaan
terampil
Kecemburuan tenaga
kerja tokal
akibat
penyerapan tenaga
kerja dan
kesempatan
berusaha
tidak
diperoleh

Pembangunan
dan
pengoperasian
base
camp

Konstruksi
tahap
pelaksanaan

Seluas base
camp

ImfHcst^ Dampak

Penurunan
kualitas
udara dan
peningkatan
kebisingan
Pencemaran air
permukaan
sekitar base
camp

".->--:' ;^-. *^:/:;r,-

Kualitas hasii kerja


rendah dan sering
terjadi kecelakaan
Respons masyarakat
negatif
Gangguan terhadap
jalannya proyek

Kadar debu
meningkat
Kebisingan meningkat
Air keruh / berbau

-'^>\---'-^-^^Pmudfi
r-\ Tefcootogf

--7/-A
Seleksi tenaga kerja
sesuai persyaratan
jenis pekerjaan
Memberi pekerjaan
minor misal
pemasangan batu
untuk saluran
diserahkan kepada
sub kontraktor
Memprioritaskan
tenaga kerja Iokai

Dust collector AMP


dilengkapi
penyemprot air
Pembatasan jam ker
(jam 6.00 - 18.00)
Menyediakan sarana
MCK df base camp
Menyediakan tempa
pembuangan residu
minyak pelumas
bekas

m
m
m
m
-^1

mmm&m
Kagtatan
m
:

-ki .*ie^

Penyiapan lahan

It^kator Cfampafc

m^^^mmmmm
\MWaJcte^

iffiw
^
: ;

.fe:- S0i :- ^

Panjang : 2,2
km, Lebar
damija : 40 60 m

;---:;4\^

Konstruksi

^e^B
v;: ~ r Tcknologi" ;
:

~ ' - ' \ ~ - - -*:::--<-

--'"*.v- -

. To ,

Penurunan
kesehatan
masyara
kat
Gangguan
laiu lintas
Penurunan
persepsi
masyarakat

Peningkatan penderita
ISPA
Keceiakaan laiu lintas
Keluhan masyarakat

Member! kompensa
berobat ke Puskesm
Memasang ramburambu ialu lintas
Memperbaiki keruk
jaian menuju base
camp

Penyuluhan

Penurunan
kualitas
udara
Gangguan
saluran air
Gangguan
sarana dan
utilitas
umum
Persepsi
masyarakat

Peningkatan kadar debu


Keluhan masyarakat
Tersumbatnya saluran
air
Menurunnya fungsi
sarana dan utilitas
umum
Penurunan persepsi
masyarakat

Penyiraman secara
berkala dan
pembuangan tanah
dengan truk tertutu
Membatasi jam ker
{jam 6.00 - 18.00}
Membuat saluran a
sementara
Pemindahan sarana
dan utilitas umum
dan koordinasi
instansi terkait
Penyuluhan

in
m
c

(LI

TO

4-f

IU

111
JTl

ro
U)
tL_

**-.

TO

TO
Ol l/l

CD

TO
m

TO
TO

11
1
4-1

Ol

Ul
m
TO

<v

J
K nXI

TO

TO OJ

ni
n

T
O
T
3
Ctl
O

e
n
3

X)

TO

4-f

4-f

(U

IU

ni

IU n
L
n

4-'

4-f

J*
TO

^TO

l_

i_
4-f

.y

i4-f

i_
4-1

co

co

ro

TO

T
C
O

-i

rin
o
c

E in,
~

4-J

minda
utilit
koor dina
ansi t erkc

C TO

C
TO
TOCL-O

TO
l~

TO

ro

~ T-t

4-f
TO
Ol

L-

4-J
C

4J

TO

en

^)

Ul

4->

U)

TO
Ol

-!^ 3
~
TO J3 f -Q
E c
<= ^
m
flj U (U (U tU
Q- .
Q.-a Z

c
c
T
TO

(i)

a. O
-a o

c:
ro

ro

yuluh

Ol

ngs

TO
Ol

tan

tan

in
c

TO

g,
c

TO

OJ

-^

T3

ro
x:

4-11

c
111
Q.

TO

ro oi

i/i

ro

c
CD0-

E "P
0) (LI
Q- JD ~0

en ro
3
T
O

fi ro

_j

cr
ro
n
_ ro

>
c
-

s
T
zO
c in

r ro
r M
c
ro
o
_i ro

E
3

E
3

c
TO

a3.2 ^ ro

(LI

TO

TO

TJ

T
4J
T
_ O i-O
Jc r T
C =i T
O
o 33
D .V
Q_

b5HE

1- 3
:r=,T3
C C
TO 01
cfl a.

E ro ro

'O TO

=5 3

ni ro in

r-

r;

TO ~

=>

/S ro +3

Ly m is

-E
^ TO

.b Q
J*

'ro

in
1* ro
U. >
TO
J
(/ m

Q. ro

^ >

Per

ift

!y
3
4j

Penu
masy

r ro
0 ro
~
1
Z Ul

Q.
>

TT. 4-f

c
ro

i
Q.
n
(1
i)i_
d
n

l/l 1/1

uru

-J
pu

Ol

> E

^ P en
rote
l- 3
TOTO-ciiiia;ajy:
Q 3 ^ L r i 4 i X D T I C L fc

T
O

..

IT
S FO
ro :. <u ro
- - _j -o

f*

...

......

aJ m^rja
irorobT
O-s;

c
TOTO
'C? c ID

c
TO
c

^ TO

......

<- T3 TO

i
4-f

c: pg
TO

fc
wc

ran

Q. (N

c (ro j*

bua

O) ^

3
T

CL TO O

(
/
)

c
o

ngangkutan agregat
ngan bak truk tutup
terpal masangan dust
Hector yang engkapi
alat

.": :

oi oi jjj tu o ~
,!
X Q- -O ij O- O "O

i-!i!
:
;7V,,':','..
-';
"-j: ,-^i' i;;i
T^. .

; ; ','

4-f
ID

, ':

-^

v '" '

IP '':(
S
HI $'
i'S^ljyl * ;1JP

*
7

*g"
;

J
'VM

II
fx
I

n
u
a

i/i

'-'!%,'

il
1

i .V :'.'

III
"IS

raktor
c
ID
ID

^:

^
*

c
1-3

Ol _

ID

5 ID

E^
01

(0

2
O ID

2S

C ID
0) 3
Q. ^

-a
3

" _

Ol

>

i=

a. eo. ID x>

0) 3
^ X OJ
ID
D_ X)

oo

CTi

HJ^
: \

X)

01 01 C 01

TO "-

O i2

Ui

a i

''

ID
ID

c t Olt Olc Olc cOl

oi oiilfo
Q.Dui

m
'/fiJB, '1

TO

j*

Ol

UD

01
o

TO

"jfff-
i; c

ID

JJO

^J
XI

<U 3D
0- ^l 3

aj <P p =

Kon stru

1:, '><

^
*

ID E

p
J

01 Ol

4-
ID

B
Bu
i

ipfiil

a.

ID
ID

j|

c c:

lr ui o_ ^

ID 01 01 0)

< :'

i
_m ID

Ehcc

1/1

# XI
<U
./f'. X)

Ea

Lebar
damija
- 60 m

: ;

4-i'

Ol Ol
Q_ CL.

i 2,2 km

1 , ,,

''/'; :^ . '.lB -' ';'.'(! i'!:

T*^

c
o

1 X)

: Panjan

'/''^^"B^/ ^
'YI''V,-''- '',j3N1;i-\^1!'

l/l
ID

4-f

rjaa

y'l.^''"-.-'!*1'''']"::^'

3 XI

4-

lalu linta

:XN ,
?7-7 'J-7~
'''':;'? X ''"i

c
o

a
l
i
uan
t
a
u lin tas

meningk

. ''' ''.' S' I- ,',"'

adar

,'"'; '.'"f,''-''''''''

11
1l
^
f'i

4J
C

ID Ol

4-*
t=

i'

ID "n

c
_ID
ID

ui a. J* a.

aterial

4->

Ul XI

lalu
linta:

&
M
S

ID u
ID 01
<f> Xl

ecel
a

anji
r

- iIIS:'
i:::Xf
:, |

Ol

Ul

-*
c
4-f ID

meningk

ID
ID u
ID Ol
L0 XJ

a
r
a

*S' ..

'3
*

ID 0)
1/1 XI

raktor

IW

ID
ID

Ol ui
01 Ol

adar

\Pm;

4-f
-^

ID

raktor

' 'I'-.V

-*
c
4-1

loka
l

: ;;.,"!.

c
JD
L-

ID ai
4-1 "'

ID 3 E
Oi ui
0) Ol
^ C
4-f ID

m
gg
u
lin

ID t:

ara

Ol
Ol

raktor

':,'7i^B ''

.(-

-*
c
4-f

nyemprot ai
masangan r;
ibu lalu lint
lentara
cepatan
gaturan ke
daraan
pengangkut material
Membuat saluran air
sementara

?
*i
f
!

3
Ol l/l
01 Ol

stru

o:

s*
'.-,:

-,' :

3
l/l
Ol

5 Ol
ro
E
3

Panjan
2,2 km
Lebar
damija
- 60 m

gj

, TS-'vat''''

J : *B'- flf

It

ID 5

raktor

ID

3
Ol i/l
01 Ol

r
j
a
a

a.

ID
4-1
ID

ecel
a

f:i;.:
^ii
s |J
;-

c
Ol

'

gangkutan agregat
gan bak truk
-tutup terpal 'ust
masangan d
Hector yang
engkapi alat
yemprot ai
lasangan r;
ibu laiu lint
lentara
cepata
gaturan
ke daraan
gangkut m n

f'v>|& $ c
w
5 o

e
r
a
s
utir

'Si
,

CM

m
m

MltflSisS
Kgiatn

kabiljHHi^*a^sS^,
v|afcw|^

:| t^W|ffl^tei^api|^g^

"Sy;*S&:i#!t&^

WW^^^^^

. ':'-'-'-':''--"A

*,i-,-;

:Zfc3&>?fi- ri^.'*^^

j'^;^*?i^'-

v.^;^S^> Gangguan
aliran air

V^-^^^*?fe>^t"v.^ "
Banjir lokal

- &>v&: :-i -fe;>:KS

Membuat saluran ai
sementara

10

Pengoperasian
jalan

Panjang : 2,2
km, Lebar
damija : 40 60 m

Pasca
konstruksi

Penurunan
Peningkatan kadar gas
kualitas udara
emisi kendaraan
dan peningkatan Peningkatan
kebisingan
kebisingan
akibat
meningkat-nya
volume
kendaraan

Penanaman tanama
peiindung di kiri kan
jalan dengan jenis
tanaman peneduh d
penahan radiasi
Pengukuran kualitas
udara apabila
diperkirakan sudah
melebihi ambang
batas

11

Pemelibaraan
jalan

Panjang : 2,2
km, Lebar
damija : 40 60 m

Pasca
konstruksi

Penurunan
kualitas
udara dan
peningkatan
kebisingan
akibat
meningkatnya volume
kendaraan
Kelancaran
arus Ialu
iintas
Meningkatkan perekomian

Penanaman tanama
peiindung di kiri kan
jalan dengan jenis
tanaman peneduh d
penahan radiasi
Pengukuran kualitas
udara apabila
diperkirakan sudah
melebihi ambang
batas
Menghitung voiume
ialu lintas harian
Sensus tingkat
pendapatan

Peningkatan kadar gas


emisi kendaraan
Peningkatan
kebisingan
Penurunan tingkat
kemacetan
Peningkatan
pendapatan

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

2. PROGRAM PEMANTAUAN LINGKUNGAN


Kegiatan-kegiatan pembangunan Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx Seksi-3 paket 2,
akan menimbulkan dampak negatif yang perlu dikurangi seminim mungkin dan
mengembangkan dampak positif yang terjadi maka diperlukan upaya pemantauan
hasil pengelolaan dampak kegiatan proyek terhadap lingkungan hidup, disamping
untuk memantau sejauh mana terjadi perubahan rona lingkungan dl lokasi proyek.
Selanjutnya diuraikan upaya-upaya yang perlu dilakukan untuk memantau jenis
dan tingkat dampak yang timbul pada setiap tahapan kegiatan, baik pada tahap
pra konstruksi, konstruksi, maupun pada tahap pasca konstruksi.
A. Tahap Pra Konstruksi
Kegiatan-kegiatan pada tahap pra konstruksi yang menjadi sumber dampak
terhadap lingkungan adalah kegiatan Survai Penentuan Lokasi dan Trase
Proyek.

Kegiatan

survai

penentuan

lokasi

dan

desain

trase

proyek

Pembangunan Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx seksi 3 paket 2 dilakukan pada


sisi selatan rencana Jalan Tol seksi C sepanjang 2,2 kilometer.

a). Jenis Dampak


Dampak yang diperkirakan akan timbul dengan adanya pekerjaan Survai
Penentuan Lokasi dan desain trase jalan adalah sikap dan persepsi
masyarakat yang negatif.
b). Indikator Dampak
Sebagai indilkator dari sikap dan persepsi masyarakat yang negatif adalah:
Kurangnya respons masyarakat terhadap kegiatan survai yang
..dilakukan dan timbulnya keresahan masyarakat.
Tercabut atau hilangnya patok pengukuran yang telah dipasang
oleh petugas survai.

35

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

c). Upaya Pemantauan Lingkungan


Upaya pemantauan, lokasi, waktu dan pelaksanaan pemantauan dampak
negatif terhadap sikap dan persepsi masyarakat yang negatif adalah
sebagai berikut ini :
Mengamati gejala adanya keresahan masyarakat berupa ketidakpuasan
atas lahan/bangunan yang terkena rencana proyek. Dipantau di lokasi
proyek sebelum dan saat survai penentuan lokasi dan trase proyek oleh
Pinpro dan Konsultan Perencana yang dibantu aparat terkait
Wawancara/pengajuan kuesioner kepada penduduk sekitar terutama yang
terkena proyek. Dipantau di lokasi proyek sebelum dan saat survai
penentuan lokasi dan trase proyek oleh Pinpro dan Konsultan Perencana
yang dibantu aparat terkait

B. Tahap Konstruksi

1. Mobilisasi Alat Berat dan Pengadaan Material


Pekerjaan mobilisasi alat berat akan Dipantau secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan alat berat tersebut,demikian pula dengan pengadaan material proyek.
Jumlah dan mutu material proyek akan dikumpulkan di base camp sesuai
spesifikasi. Upaya pemantauan, lokasi, waktu dan pelaksana pemantauan adalah
sebaaai berikut :
a). Jenis dampak
Dampak

yang

ditimbulkan

oleh

mobilisasi

alat

berat

dan

pengangkutan material adalah :


Penurunan kualitas udara berupa peningkatan kadar debu dan
peningkatan kebisingan
Gangguan lalu lintas
Persepsi masyarakat

b). Indikator Dampak


Sebagai indikator dari dampak kualitas udara dan kebisingan adalah :
36

UKL UPL SNNR Section


3 Package 2

Sebaran debu di udara akibat kegiatan mobilisasi


Daun, genteng, atau benda lain di sekitar lokasi kegiatan
berdebu
Keluhan masyarakat
Dan sebagai indikator dampak adanya gangguan lalu lintas
adalah:
Panjang antrian kendaraan
Bertambahnya waktu cempuh
c). Upaya Pemantauan Lingkungan
Upaya,

lokasi,

waktu

dan

pelaksana

pemantauan

untuk

mencegah/rnengurangi atau menanggulangi dampak negatif terhadap


kualitas udara dankebisingan adalah berikut ini:

(1). Terhadap Penurunan Kualitas Udara


Memantau pengangkutan tanah/agregat halus dengan bak
tertutup. Dipantau selama kegiatan, terutama musim
kemarau oleh Konsultan Pengawas.

(2). Terhadap Gangguan Lalu Lintas Akibat Pekerjaan Mobilisasi Mat Berat
dan Pengadaan Material
Memantau mobilisasi alat berat di sepanjang jalur mobilisasi alat
berat selama kegiatan berlangsung, Dipantau oleh Konsultan
Pengawas
Memantau kendaraan kelaikan yang akan dimobilisai di bengkel
selama mobilisasi, dilaksakan oleh Konsultan Pengawas

2. Pengadaan Tenaga Kerja


Pekerjaan konstruksi akan memerlukan tenaga kerja. Hal ini merupakan dampak
positif mengingat adanya kesempatan kerja bagi pekerja lokal. Disamping itu pada
tahap konstruksi dimungkinkan akan munculnya warung makan darurat untuk
melayani pekerja proyek.
37

Penerimaan

tenaga

kerja

dari

luar

wilayah

akan

menimbulkan

kecemburuan sosial oleh penduduk lokal apabila mereka tidak diberikan


kesempatan terlibat bekerja di proyek..
a). Jenis Dampak
Jenis dampak yang timbul dari kegiatan pengadaan tenaga kerja adalah:
Jika pengadaan tenaga kerja tidak berdasarkan seleksi yang baik maka
kualitas hasil kerja rendah dan kemungkinan terjadi kecelakaan.
Kecemburuan tenaga kerja lokal akibat penyerapan tenaga kerja dan
kesempatan berusaha di proyek tidak diperoleh.
b). Indikator Dampak
Indikator-indikator dari jenis

dampak tersebut diatas

adalah:
Kualitas

hasil

kerja

rendah

dan

terjadinya

kecelakaan
Pembicaraan masyarakat setempat bersifat negatif karena tidak diberi
kesempatan terlibat bekerja di proyek; gangguan keamanan.

c). Cara Pemantauan, Lokasi, Waktu dan Pemantau


Cara

pemantauan,

lokasi,

waktu dan

pelaksana pemantauan

lingkungan adalah sebagai berikut:


(1). Terhadap Kualitas Hasil Kerja Rendah dan Terjadi Kecelakaan

Memantau perekrutan tenaga lokal di sekitar proyek saat


merekrut tenaga kerja, Dipantau oleh Pimpro

(2). Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja dan Kesempatan Kerja


Mengecek sub kontraktor untuk pekerjaan minor misalnya
pekerjaan pasangan untuk saluran diserahkan kepada
kontraktor golongan lemah, Dipantau oleh Pimpro

38

3. Pembuatan dan Pengoperasian Base Camp


Pembuatan dan pengoperasian base camp merupakan kegiatan yang
dapat menimbulkan dampak negatif .
a). Jenis Dampak
Jenis dampak yang timbul dari kegiatan pambuatan dan pengoperasian base
camp adalah :
Penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan
Air permukaan sekitar base camp berpotensi tercemar
Kesehatan

masyarakat sekitar base camp

menurun

akibat kualitas

udara menurun, jadi merupakan dampak turunan.


Masyarakat sekitar jalan masuk base camp rawan kecelakaan
lalulintas.
Pekerja berpotensi mendapatkan kecelakaan kerja.
Kerusakan jalan masuk ke base camp
Persepsi masyarakat menurun
b). Indikator Dampak
Sebagai indikator dampak dari kegiatan pembuatan dan pengoperasain base
camp terhadap kualitas udara dan kebisingan adalah:
Kandungan debu diudara sek'tar base camp
Peningkatan kebisingan disekitar base camp
Daun, genteng dan benda lain disekitar base camp nampak berdebu
Keluhan masyarakat terhadap aktifitas disekitar base camp
Penderita saluran pernapasan meningkat

c). Cara Pemantauan, Lokasi, Waktu Dan Pemantau


Cara pemantauan, lokasi, waktu dan pelaksana pengelolaan lingkungan
dapat dilakukan sebagi berikut ini:

(1).

Terhadap

Penurunan

Kualitas

Udara

dan

Peningkatan

Kebisingan

39

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2
Mengecek apakah Dust Collector AMP dilengkapi penyemprot air atau
sistem yang mencemari udara dan pengangkutan agregat halus di
dalam bak tertutup, berlokasi di base camp. Dipantau oleh Pimpro,
Konsultan Pengawasan, dan Bapedalda
Memantau pembatasan jam kerja misalnya dari jam 06.00-18.00,
berlokasi di base camp. Dipantau oleh Pimpro dan Konsultan
Pengawas.
Memantau lokasi base camp sedapat mungkin tidak berdekatan dengan
pemukiman penduduk, berlokasi di base camp. Dipantau oleh Pimpro,
Bapedalda dan Pemkot Xxxxxxxx (pemberi ijin lokasi) sebelum dan saat
base camp dibangun
(2). Terhadap Air Permukaan
Memantau penyediaan sarana MCK di base camp, Dipantau saat
operas! oleh Konsultan Pengawas.
Memantau penyediaan tempat pembuangan residu, minyak pelumas
bekas. Dipantau saat operasi oleh Konsultan Pengawas.
4. Pembersihan Lahan
Pembersihan lahan merupakan kegiatan yang dapat menimbulkan dampak
negatif .

a). Jenis Dampak


Jenis dampak yang timbul dari kegiatan pebersihan lahan adalah
Penurunan kualitas udara dan peningkatan kebisingan
Kesehatan masyarakat sekitar base camp menurun akibat kualitas
udara menurun, jadi merupakan dampak turunan.
Terjadinya gangguan saluran air akibat tersumbatnya saluran
Kerusakan utilitas umum
b). Indikator Dampak
Sebagai

indikator dampak dari

kegiatan

pembersihan

lahan

terhadap kualitas udara dan kebisingan adalah:


40

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

Tidak berfungsinya utilitas umum


Adanya genangan air setempat
Daun, genteng dan benda lain nampak berdebu

c). Cara Pemantauan, Lokasi, Waktu Dan Pemantau


Cara

pemantauan,

lokasi,

waktu

dan

pelaksana

pengelolaan

lingkungan dapat dilakukan sebagi berikut ini:


(1).Terhadap

Penurunan

Pembersihan

Kualitas

Udara

Akibat

Kegiatan

Lahan

Memantau penyiraman secara berkala di lokasi pekerjaan tanah dan


pembuangan tanah diangkut dengan bak truk tertutup, dipantau oleh
Konsultan Pengawas saat pelaksanaan.
Memantau pembatasan jam kerja dari jam 06.00- 18.00. Dipantau oleh
Pimpro dan Konsultan Pengawas saat pelaksanaan.
(2). Terhadap Gangguan Saluran Air Akibat Kegiatan Pembersihan Lahan
Memantau lokasi pembuangan top soil/ tanah di lokasi kegiatan,
dipantau oleh Pimpro dan Konsultan Pengawas saat kegiatan
berlangsung
Memantau pembuatan saluran air sementara, dipantau oleh Konsultan
Pengawas saat kegiatan berlangsung

(3). Terhadap Kerusakan/Hilangnya Beberapa Utilitas Umum Akibat Kegiatan


Pembersihan Tanah
Memantau pemindahan jaringan utilitas umum yang
diperkirakan akan terganggu dengan melakukan koordinasi
dengan instansi terkait, dipantau oleh Pimpro dan Konsultan
Pengawas saat kegiatan akan berlangsung.

41

UKL UP ISNNR
Section 3 Package 2

5. Pekerjaan Tanah
Pekerjaan tanah mencakup pekerjaan galian dan timbunan badan jalan.

a). Jenis Dampak


Jenis dampak dari pekerjaan tanah adalah:
Penurunan kualitas udara berupa peningkatan kadar debu dan
peningkatan kebisingan.
Tergangguan saluran air yang ada dan aliran air hujan
Rusaknya jaringan utilitas umum.
Persepsi masyarakat menurun merupakan dampak turunan dari dampak di
atas.

b). Indikator Dampak


Sebagai indikator dari dampak-dampak tersebut diatas adalah :
Meningkatnya kadar debu .
Keluhan masyarakat
Tersumbatnya drainase dan terjadinya genangan air.

c). Cara Pemantauan, Lokasi, Waktu Dan Pemantau


Cara pemantauan, lokasi, waktu dan pelaksana pemantauan lingkungan
untuk

menangyulangi

dampak

peningkatan

pencemaran

udara

dan

kebisingan adalah sebagai berikut :


(1). Terhadap Peningkatan Kadar Debu dan Kebisingan Akibat
Pekerjaan Tanah
Memantau penyiraman secara berkala di lokasi pekerjaan tanah
dan pengangkutan tanah dengan bak tertutup. Dipantau oleh
Konsultan Pengawas saat pelaksanaan
Memantau pembatasan jam kerja dari jam 06,00 18.00 .
Dipantau oleh Pimpro dan Konsultan Pengawas saat
pelaksanaan

(2). Terhadap Terganggunya Saluran Air Akibat dari Pekerjaan Tanah


42

Memantau

lokasi

penumpukan

tanah

galian

agar

tidak

menghambat aliran air. Dipantau oleh Pimpro dan Konsultan


Pengawas saat pelaksanaan
Memantau pembuatan saluran air sementara. Dipantau oleh
Pimpro dan Konsultan Pengawas saat pelaksanaan

(3). Terhadap Kerusakan/Hilangnya Beberapa Utilitas Umum Akibat Pekerjaan


Tanah
Memantau perbaikan utilitas umum dan hasil koordinasi
dengan instansi terkait. Dipantau oleh Pimpro dan
Konsultan Pengawas saat pelaksanaan
6. Pekerjan Saluran
Pekerjaan Saluran dimana rata-rata elevasi jalan berada dibawah elevasi tanah
diluar Damija. Pekerjaan ini terkait dengan program untuk mengatasi rob
(genangan banjir).

a). Jenis dampak


Jenis dampak dari pekerjaan saluran adalah:
Banjir didaerah diluar Damija akibat air dari jalan dan saluran yang kurang
efektif berfungsi.
Persepsi masyarakat Inenurun merupakan dampak turunan.

b). Indikator Dampak


Sebagai indikator dari dampak-dampak tersebut diatas adalah:

Banjir di tanah penduduk.

Keluhan masyarakat

c). Cara Pemantauan, Lokasi, Waktu Dan Pemantau


Cara,

lokasi,

waktu

dan

pelaksana

pemantauan

lingkungan

untuk

menanggulangi dampak peningkatan pencemaran udara dan kebisingan adalah


sebagai berikut berikut :

43

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

(1). Terhadap Dampak Banjir di Lahan Penduduk Akibat Air Dari Jalan
Mengecek shop drawing, surat permohonan mulai kerja dan perencanaan
saluran dengan baik. Dipantau oleh Konsultan Pengawas saat
pelaksanaan.

7. Perkerasan Berbutir
a). Jenis dampak
Jenis dampak dari kegiatan pekerjaan perkerasan berbutir yaitu lapisan
pondasi bawah dan lapisan pondasi atas:
Dampak pembuatan agregat lapisan pondasi jalan di base camp sudah
diuraikan dalam dampak pengoperasian base camp
Dampak pada waktu pengangkutan agregat berupa sebaran debu
Potensi

timbulnya

kecelakaan

lalulintas

akibat

kencangnya

kendaraan proyek
Kualitas udara di lokasi penghamparan menurun
Terjadinya banjir setempat akibat penempatan agregat yang
menyumbat aliran air
Persepsi masyarakat menurun sebagai dampak turunan dampak tersebut
diatas.

b). Indikator dampak


Sebagai indikator dampak pekerjaan perkerasan berbutir adalah:
Kadar debu meningkat
Genangan air
Keluhan masyarakat
c). Upaya Pemantauan Lingkungan
Upaya

pemantauan

lingkungan

akan

dirinci

berdasarkan

cara

pemantauan, lokasi, waktu, dan pelaksana pemantauan seperti berikut


ini :

(1). Terhadap Kualitas Udara dan Banjir Setempat Akibat Pekerjaan


Perkerasan Berbutir

44

Memantau pengangkutan agregat dengan bak truk tertutup


terpal sepanjang ruas jalan yang dilewati. Saat pengangkutan
t

dipantau oleh Konsultan Pengawas


Memantau penempatan agregat dengan memperhatikan aliran
air yang ada di lokasi penempatan agregat. Saat pelaksanaan
dipantau Konsultan Pengawas

8.

Perkerasan Aspal
a). Jenis dampak
Jenis dampak dari kegiatan pekerjaan perkerasan aspal dapat dilihat yaitu pada
tempat pembuatan campuran aspal panas, pengangkutan, penghamparan dan
pemadatan.
Dampak pembuatan agregat perkerasan aspal di base camp sudah
diuraikan dalam dampak pengoperasian base camp
Dampak pada waktu pengangkutan material berupa kecelakaan
lalulintas akibat kencangnya kendaraan proyek
Potensi timbulnya kecelakaan kerja pada waktu penghamparan
perkerasan aspal apalagi jika lalu lintas dibuka untuk umum
Persepsi masyarakat menurun sebagai dampak turunan dampak
tersebut diatas.

b). Indikator dampak


Sebagai indikator dampak pekerjaan perkerasan berbutir
adalah:
Kadar debu meningkat akibat operasi AMP dan stone chrusher
Kecelakaan lalulintas
Kecelakaan kerja
Keluhan masyarakat

c). Upaya Pemantauan Lingkungan


Upd/a pemantauan lingkungan akan dirinci berdasarkan cara pemantauan,
lokasi, waktu, dan pelaksana pemantauan, seperti berikut ini :

45

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

(1).

Terhadap

Penurunan

Kualitas

Udara

dan

Meningkatnya

Kebisingan Akibat Pembuatan Campuran Aspal Panas


Mengecek dust collector yang dilengkapi alat penyemprot air atau
sistem yang tidak mencemari air di lokasi base camp. Saat pembuatan
dipantau Pimpro, Konsultan Pengawas, dan Bapedalda
Memantau pembatasan jam kerja base camp dari jam 6 pagi sampai
jam 18. Saat pelaksanaan dipantau Pimpro, Konsultan Pengawas, dan
Bapedalda

(2). Terhadap Gangguan Lalu Lintas dan Kecelakaan Kerja Akibat Kegiatan
Pekerjaan Perkerasan Aspal
Memantau pemasangan rambu-rambu lalu lintas sementara
pada jalan masuk ke base camp dan pengaturan kecepatan
kendaraan pengangkut material aspal dalam batas yang
aman di jalan masuk ke base camp dan ruas jalan yang
dilewati. Selama kegiatan berlangsung dipantau oleh
Kontraktor
Memeriksa surat pengalaman kerja pengujian pada waktu
. merekrut pekerja. Selama kegiatan berlangsung dipantau
oleh Pimpro dan Konsultan Pengawas

9.

Pekerjaan Bahu Jalan


a). Jenis dampak
Jenis dampak dari kegiatan pekerjaan bahu jalan dengan agregat :
Dampak pembuatan agregat untuk bahu jalan di base camp sudah
diuraikan dalam dampak pengoperasian base camp
Dampak pada waktu pengangkutan agregat berupa sebaran debu
Potensi

timbulnya

kecelakaan

lalu

lintas

akibat

kencangnya

kendaraan proyek
Kualitas udara di lokasi penghamparan menurun
Terjadinya banjir setemnpat akibat penempatan agregat yang
menyumbat aliran air

46

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

Persepsi masyarakat menurun sebagai dampak turunan dampak


tersebut diatas.
b). Indikator dampak
Sebagai indikator dampak pekerjaan perkerasan berbutir
adalah:

Kadar debu meningkat

Genangan air

Keluhan masyarakat

c. Upaya Pemantauan Lingkungan


Upaya pemantauan lingkungan akan dirinci berdasarkan cara pemantauan,
lokasi, waktu, dan peiaksana pemantauan seperti berikut ini :
(1). Terhadap Penurunan Kualitas Udara dan Banjir Setempat Akibat
Pekerjaan Perkerasan Berbutir
Memberi catatan pada surat permohonan mulai kerja dan memantau
pengangkutan agregat dengan bak truk tertutup terpal di sepanjang ruas
jalan yang dilewati. Pada saat pengangkutan dipantau oleh Konsultan
Pengawas.
Memantau penempatan agregat dengan memperhatikan aliran air yang
ada di lokasi penempatan agregat. Pada saat pelaksanaan dipantau
oleh Konsultan Pengawas

C, Tahap Pasca Konstruksi


1.

Pengoperasian Jalan
Pengoperasian Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx Seksi 3 akan memperbaiki tingkat
pelayanan terhadap sistem transportasi jalur Pantura terutama kendaraan berat
yang

menuju

Pelabuhan

Laut

Tanjung

Mas.

Dengan

demikian

akan

mengakibatkan meningkatnya arus lalu lintas, yang sekaligus meningkatnya


pencemaran udara dan kebisingan. Jenis dampak, indikator dampak, dan upaya
pengelolaan lingkungan adalah sebagai berikut :
47

UKL UPL SNNR Section


3 Package 2

a). Jenis Dampak


Jenis dampak yang diperkirakan akan timbul sebagai akibat pengoperasian
jalan adalah:
Kualitas udara menurun dan kebisingan akibat meningkatnya
volume kendaraan yang lewat setiap tahunnya.
b). Indikator Dampak
Dampak peningkatan pencemaran udara indikatornya adalah:
Peningkatan kadar emisi kendaraan
Peningkatan kebisingan

c). Cara Pemantauan, Lokasi, Waktu Dan Pemantau


Cara pemantauan, lokasi, waktu dan pelaksana pemantauan lingkungan
yang

dapat

dilakukan

untuk

menanggulangi

dampak

peningkatan

pencemaran udara dan kebisingan adalah sebagai berikut ini :


(1). Terhadap Penurunan Kualitas Udara dan Peningkatan Kebisingan Akibat
Pengoperasian Jalan
Memantau penanaman tanaman penghijauan/pelindung di kiri kanan
jalar. dengan jenis tanaman peneduh dan penahan radiasi di
sepanjang lokasi proyek. Saat pelaksanaan konstruksi dipantau oleh
Bapedalda
Memantau pengukuran kualitas udara yang diperkirakan sudah
melampaui ambang batas di sepanjang lokasi proyek. Saat
pengoperasian jalan dipantau oleh DLLAJR

Ringkasan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) Jalan Arterti Utara Seksi 3 Paket 2
dapat dilihat pada Tabel 5.

48

TABEL 5 PERUMUSAN UPAYA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (UPL)


NG

$&tt&&20&m&g^

' *WA* Jj

BA**

1
1

2
Survei
penentuan
lokasi
dan
trase proyek

3
Panjang : 2,2
km,
Lebar damija
: 40 - 60 m

Mobilisasi alat
berat dan
pengadaan
material

25 jenis
\ Konstruksi
alat berat untuk konstruksi
jalan dan 2 ; alat bantu |

3
j Pengadaan j
tenaga kerja
1I

4
Pra
Konstruksi

Konstruksi

5
Sikap dan
persepsi
masyarakat
yang negatif

6
Kurangnya respon
masyarakat
Timbulnya keresahan
masyarakat
Hilangnya patok
pengukuran

7
Mengamati gejala adanya
keresahan masyarakat
Wawancara/kuesioner kepada
penduduk yang terkena proyek

Penurunan
kualitas udara
dan
peningkatan
kebisingan

Sebaran debit di udara


akibat mobilisasi
Benda-benda di sekitar
lokasi berdebu
Keluhan masyarakat

Memantau pengangkutan
tanah/agregat halus dengan bak
tertutup
Memantau mobilisasi alat berat

Di
pe
ut

Gangguan Lalu
Lintas

Panjangnya antrian
kendaraan
Bertambahnya waktu
tempuh

Memantau mobilisasi di waktu ialu


lintas tidak padat
Memantau kelaikan kendaraan
yang akan dimobilisasi

Se
gj
mo
Di
ben

Jika tenaga
kerja tidak
diseieksi
dengan baik,
kualitas hasil
kerja rendah

Kualitas hasil kerja


rendah dan terjadi
kecelakaan

Memantau perekrutan tenaga lokal

Lok
pro
Lok
pro

Se
lok

Pembuatan
dan
pengoperasian
base
camp

Seluas
base
camp

Konstruksi
tahap
pelaksana-

Kecemburuan
tenaga kerja
lokal

Pembicaraan
masyarakat negatif
karena tidak terlibat
proyek Gangguan
keamanan

Penurunan
kualitas udara
dan
peningkatan
kebisingan

Kandungan debu di udara


meningkat Peningkatan
kebisingan disekitar base
camp Daun,genteng
tampak berdebu
Keluhan masyarakat
Penderita saluran
pernapasan meningkat

Pekerjaan minor diserahkan kepada


kontraktor golongan lemah

Mengecek apakah dust collector


dilengkapi penyemprot air Memantau
pembatasan jam kerja ( 6pagi - 6 sore)
Memantau lokasi base camp agar tidak
berdekatan dengan pemukiman
penduduk

Sek
pro

Bas
cam

Bas
cam

Bas
cam
Air permukaan
sekitar
berpotensi
tercemar

Pekerjaan
pembersihan
laiian

Panjang :
2,2 km,
Lebar
damija : 40
- 60 m

Konstruksi

Air keruh / berbau


Penderita penyakit kulit
meningkat Keluhan
masyarakat

Penurunan
kualitas udara

Peningkatan kadar debu


Keluhan masyarakat

Gangguan
saluran air

Tersumbatnya saluran
air

Menyediakan sarana MCK di base


camp

Sek
bas
cam

Menyediakan tempat pembuangan


residu minyak pefumas bekas
Memantau penyiraman secara
berkala dan pembuangan tanah
dengan truk bak tertutup
i Memantau pembatasan jam kerja
(jam 6 - jam 18 )
Memantau lokasi pembuangan top
soil/tanah
Memantau pembuatan saluran air
sementara

Lok
keg

Sek
keg

Gargguan
sarana dan
utilitas umum
Pekerjaan
tanah

Panjang :
2,2 km,
Lebar
damija : 40
- 60 m

Konstruksi

Penurunan
kualitas udara

i. Mc-'Uru-Tiya fu"gsi
sarana dan utilitas
umum
Meningkatnya kadar debu

M&Tiantai. pern ndahan ja'inga~


utilitas umum dengan melakukan
koordinasi dengan instansi terkait
Memantau penyiraman secara
berkala dan pembuangan tanah
dengan truk bak tertutup
Memantau pembatasan jam kerja
(jam 6 -jam 18 )

Tersumbatnya drainase
dan terjadinya genangan
air

Saluran air
terganggu

Memantau lokasi penumpukan tanah


galian agar tidak menghambat aliran
air
Memantau pembuatan saluran air
sementara

Rusaknya
jaringan utilitas
umum
Pekerjaan
saiuran

Panjang
2,2 km

Konstruksi

Banjir di
luar
daerah d
Damija
Persepsi
masyarakat
menurun

Adanya keiuhan
masyarakat

Banjir di tanah
penduduk
Timbunya keiuhan
masyarakat

Pro

Lok
keg

Lok
keg
Lok
keg

Lok
keg

Memantau perbaikan utilitas umum


dan hasil koordinasi dengan instansi
terkait

Pro

Mengecek shop drawing,surat


permohonan mulai kerja dan
perencanaan saluran dengan baik

Pro

Pekerjaan
perkerasan
berbutir

Pekerjaan
perkerasan
aspal

Panjang :
2,2 km,
Lebar
damija : 40
- 60 m

Panjang :
2,2 km,
Lebar
damija : 40
- 60 m

Konstruksi

Konstruksi

Sebaran debu
saat
mengangkut
agregat
Timbulnya
kecelakaaan lalin
Kualitas udara
menurun
Terjadinya banjir
setempat
Timbulnya
kecelakaan ialu
iintas

Kadar debu meningkat


Genangan air Keluhan
masyarakat

Memantau pengangkutan agregat


dengan bak truk tertutup terpal
Memantau penempatan agregat
dengan memperhatikan aliran air

Rua
jala
yan
dile
Lok
pen
tan
agr

Kadar debu meningkat


akibat operasi AMP dan
stone crusher Kecelakaan
ialu Iintas

Mengecek dust collector yang


dilengkapi penyemprot air atau sistem
yang tidak mencemari udara

Bas
cam

Memantau pembatasan jam kerja


basecamp
(06.00-18.00)
Timbulnya
kecelakaan
kerja saat
penghamparan
perkerasan

j Kecelakaan kerja
Memantau pemasangan rambu lalin
sementara pada jalan masuk base
camp
Memeriksa surat pengaiaman kerja dan
pengujian saat rektuitmen pekerja

Penurunan
kuaitas udara
dan
peningkatan
kebisingan

Adanya keluhan
masyarakat

Bas
cam

Jala
ma
bas
cam

Pro

Q. a,

3 .2

T
tu
O
C

TO
TO 1/)
C
^
TO ZJ

lak

m
in
T
O
t\\ di
l/l LI

T
O
l_
<D

a
o

->-. qjl c
TO c TO

TO dj O
1/1 CL^

TO

TO

a:
cr. , >. -n

TO

^
TO

TO
"O

0)

TO

1)

a. m
IZ

e
p
aj
a
r
o
y
e
k

TO n,
TO p

d
(/l ai

m to

? Pi

T
O
U

4J

TO
ZJ
.y

n tan
nan ]
eneduh

fc TO
TO TO

L,

in o.

TO TO

M C^l

TO "L
TO "*

L
r
L
TO

.g
=J *>

E
TO
('
T
O
C
T
C
O
T)
r(i)

TO -C
C ^

<y m
s: cL-a

Pr

fZ I/)
TO TO
4->

-^
ZI

Ol

c
a)

TO

Q.

TO
l~

C
TO
/Z
TO
C

TO

TO
ZJ

-O
rn

<Z
TO
U It
J
Q
L.

Ol

TO

ZJ
TO

r 1U
TO

nl_l

>

cTO

(1)

i.

in

L.

T
O
n
D

C
TO
1
C

(aj
TO
TO

01

cz
TO

& :-,

c
ra

TO TO
_i;
?
TO
TO

TO
V

ai

t,,,,_

c
c

c<uc<u

(1)

CL

a. ^

TO
i_
TO
TO 3
= in

UJ

d TO

.E 5

? l

_ __

u i
VJ C
TO O
O- M

i.

Ol

'

is *=

i_

(U to

n b
T
CL fN

:*&
^T

T
O
T O
T
O O

'ii

.i; (
<i 7m
>

(
|
>
_j

U
O

*
d-

ai

<u

o
O) TO
QJ C Q(0

UKL UPL SNNR Section


3 Package 2

E. TANDA TANGAN DAN CAP

Xxxxxxxx, Juni 2004 Pemimpin


Bagian Proyek Perencanaan dan
Pengendalian Jalan dan Jembatan
Perkotaan Propinsi Jawa Tengah

54

LAMPIRAN 1

UKL UPL SNNR Section


3 Package 2

LAMPIRAN 1.
Tabel

No

1.1

Alat-alat Berat yang Akan Digunakan Untuk


Pembangunan Jalan Arteri Utara Seksi 3 Paket 2

Jenis Alat Berat


',,'''

'

'

Jumlah

1.
2.

Concrete Pump
Asphalt Mixing Plant

1 unit
1 unit

3.

Asphalt Finisher

1 unit

4.

Pneumatic Tire Role

15 unit

5.

Dump Truck 4-7 m3

2 unit

6.

Excavator

2 unit

7.

Generating Set 25-30C KVA

2 unit

8.

Mobile Crane 20-40 ton

1 unit

9.

Mobile Crane Truck 5 ton

1 unit

10.

Buldozer

1 unit

11.

Motor Grader

1 unit

12.

Tire Roller 8-12 ton

1 unit

13.

Vibrator Roller 9-20 ton

1 unit

14.

Pile Hammer

1 unit

15.

Water / fuel Tank Truck

1 unit

16.

Wheel Loader

1 unit

17.

Asphalt Sprayer

1 unit

18.

Concrete Breaker

1 unit

19.

Cutting Machine

1 unit

20.

Double Vibrator

1 unit

21.

Elektrik Vibrator

4 unit

22.

Gurinda

3 unit

23.

Mesin Las 230 Ampere

2 unit

24.

Stamper

4 unit

25.

3 unit
Theodolit / waterpass Alat

1.

Gantry :Crane
Bantu

1 unit

2.

Launching Girder

1 unit

55

UKL UPL SNNR Section


3 Package 2

Tabel 1.2. Material yang Dipakai Untuk Pembangunan Jalan Arteri Xxxxxxxx
Seksi 3 Paket 2

rrr
m~

Penman
Pengambtfan

Diangkut

Kali Kut:o

dengan

Grinsing

dump truck/truck

Seloarto dan

Dump truck/truck
Ditimbun

Vitroan

rrr
Pasir
pasang

Muntilan

rrr
Ton

Ditimbun

Diangkut dengan

truck
Rowosari

Aspal
Kg
Semen

Diangkut dengan

truck
Muntilan

Tanah
pilihan

(Ungaran)

Tangki truck,drum
dengan truck

Semen

Ditimbun

Ditimbun

Mobil silo/truck
Drum/tangki

Silo/Zak

56

LAMPIRAN 2

LAMPIRAN 2

Tabel 1. Komposisi Tenaga Kerja pada Pembangunan Jalan Arteri Utara Seksi 3
Paket 2.

1.

General superintendent

1 orang

2.

Site engineer/Manajer Proyek/Wakil GS

1 orang

3.

Pelaksana Utama

1 orang

4.

Pelaksana Struktur Jembatan

1 orang

5.

Ass. Pelaksana Struktur Jembatan

1 orang

6.

Pelaksana Jalan

1 orang

7.

Ass. Pelaksana Jalan

1 orang

8.

Pelaksana Geodesi

1 orang

10.

Bagian Engineering

1 orang

11.

Draftmen

1 orang

12.

Estimator/Quantity Engineer

1 orang

13.

Administrasi Teknik dan Teknisi Labcratorium

6 orang

14.

Administrasi Umum/Keuangan

5 orang

15.

Logistik/ Pergudangan

4 orang

16.

Peralatan/Pemeliharaan Alat Berat

4 orang

17.

Keamanan

6 orang

18.

Operator Alat Berat/ Driver

55 orang

19.

Buruh Lapangan/ Pekerja

100 orang

57

LAMPIRAN 3 Rona
Lingkungan Awal

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

LAMPIRAN 3

RONA LINGKUNGAN AWAL JALAN ARTERI UTARA


XXXXXXXX SEKSI 3 PAKET 2
1.

Komponen Fisik Kimia

a.

Iklim
Secara umum wilayah studi prcyek Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx Seksi 3
berada di Kota Xxxxxxxx yang berposisi antara 6 50' - 7 10' LS Dan 109
50' - 110 35' BT yang mana beriklim tropis Dan dua musim, yaitu musim
kemarau dan musim hujan. Musim basah atau penghujan berlangsung
antara bulan Oktober - April, dimana pada saat itu pengaruh angin Muson
Barat sangat dominan. Sedangkan musim kering/kemarau berlangsung
antara bulan Mei - September, dimana pengaruh angin Muson Timur sangat
dominan.

1). Temperatur (Suhu)


Temperatur maksimum teh:inggi di sekitar wilayah studi pada setahun
terakhir terjadi pada bulan September Tahun 2003 sebesar 36,2 C, dan
temperatur terendah terjadi pada bulan Agustus Tahun 2003 yaitu
sebesar 20,4 C. Untuk lebih jelasnya lihat pada Tabel 1 Lamp.
2).

Curah hujan
Curah hujan tertinggi di sekitar wilayah studi pada setahun terakhir
terjadi pada bulan Februari 2003 yaitu sebesar 568,00 mm sedangkan
curah hujan terendah terjadi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus 2003
sebesar 0,00 mm. Untuk lebih jelasnya lihat pada Tabel 3.1. dan
Gambar 3.1.

3). Penyinaran matahari


Penyinaran matahari tertinggi terjadi pada bulan Juli dan bulan Agustus
2003 sebesar 96 % sedangkan penyinaran matahari

58

UKL UPL SNNR Section


3 Package 2

terendah terjadi pada bulan Februari 2003 sebesar 36 %. Untuk


lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.1.
4). Tekanan Udara
Tekanan udara tertinggi terjadi pada bulan Mei 2003 sebesar 1.270,30
mb dan tekanan udara terendah terjadi pada bulan April 2003 sebesar
1.008,90 mb. Untuk lebih Jelasnya lihat pada TabeL 3.1.
5).

Lembab Nisbi
Lembab Nisbi tertinggi sebesar 90 % terjadi pada bulan Februari 2003
dan lembab nisbi terendah terjadi pada bulan Juli dan Agustus 2003
sebesar 45 %. Untuk lebih jelasnya lihat Tabel 3.1.

6). Angin
Kecepatan angin rata-rata tertinggi sebesar 7,7 km/jam terjadi pada
bulan Juni 2003 dan kecepatan terendah sebesar 5,1 km/jam terjadi
pada bulan November 2003. Untuk arah angin terbanyak menuju ke
arah Tenggara (SE). Sedangkan kecepatan angin tertinggi sebesar 13,8
km/jam terjadi pada bulan Maret 2003 dan kecepatan angin terendah
sebesar 6,7 km/jam terjadi pada bulan November 2003. Untuk lebih
jelasnya lihat Tabel 3.1.

59

(IKI. (II'I.SNNK Section


.1 I'ackuw 2

Tabel 3.1. Gambaran Ikiim di Wilayah Studi


0ulan

Tahun

Suhu

Max

Curah Pcnyinaran Tekanan


Mi*

Lembab

Anln

Hujan Matahari

Udara

Nisbl

Kec.

Aran

(mm) {%)

(mb)

(%)

Rata 2

Ter

km/Jam

Danyak km/Jam

KC.

Terbesar

Januari

2002

31,0

23,0 258

58,0

1009,7

86

6,6

TL

10,9

Februari

2002

31,2

22,7 447

34,0

1010,6

84

8,9

BL

13,3

Maret

2002

34,2

23,2 193

53,0

1009,3

81

6,0

8,9

April

2002

33,8

23,0 300

80,0

1008,7

77

6,3

7,9

Mei

2002

33,8

22,2 127

83,0

1009,7

75

6,9

10,7

Juni

2002

34,2

21,2

22

78,0

1009,9

69

6,4

9,6

]uli

2002

34,0

21,9

90,0

1011,0

66

7,1

11,0

Agustus

2002

34,4

20,2

93,0

1011,0

64

6,8

8,5

Sept

2002

37,0

21,8

97,0

1011,6

64

6,8

8,7

Oktober

2002

38,5

23,2

66

93,0

1009,9

64

6,8

8,0

Nov

2002

35,8

21,2 272

82,0

1009,5

72

5,9

8,5

Des

2002

35,6

23,0 148

69,0

1009,9

78

5,5

9,2

Januari

2003

31,7

23,4 373

52

1010,1

82

5,9

9,6

Februari

2003

31,0

23,0 568

36

1009,2

86

7,1

TL

13,5

Maret

2003

33,2

23,2 173

55

80

6,5

13,8

April

2003

24,2 262

84

6,1

9,2

Mei

2003

33,7

23,0 134

86

1008,9
1270,3

58
68

6,2

10,0

Juni

2003

34,4

21,4

93

1010,0

67

7,7

10,4

Juli

2003

34,5

20,8

96

1010,6

69

6,5

10,4

Agustus

2003

35,0

20,4

96

1010,5

68

6,9

8,7

Sept

2003

36,2

21,7 106

95

1010,6

66

6,9

NW

10,0

Oktober

2003

35,8

23,0 264

81

72

5,7

NW

7,8

Nov

2003

35,0

23,0 262

76

75

5,1

NW

6,7

Des

2003

32,2

22,7 443

43

84

5,9

NW

10,8

Sumber: BMG 2004

1009,6

1009,1

Arab

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2
'. '' .

'. ' <

2002
U 2003
1

y^S^'i-h^ir'^-rtf^M"
:

' , : . V' i"j.\:

;i-;.:..:;:y :.^"..'.''/.'. :/.;-'. : / . ' ' . X\ .#s'v./V :

^P|;^^^'^i^ll!l:

..... - . -V-;

WimM .'.&
600
500
| 400
c 1CO
3 300

I .e

200

o
100

Bulan

Gambar 3.1 Kecenderungan Curah Hujan Tahun 2002-2003 Di SNNR Seksi


3 Paket 2
2.

Kualitas Udara dan Kebisingan


Pembangunan Jalan Lingkar Urara Xxxxxxxx seksi 3 Paket 2 merupakan
peningkatan jalan dari 2 lajur menjadi 4 lajur. Untuk mengetahui kualitas
udara dan kebisingan pada existing, diprakirakan berdasarkan hasil
perhitungan volume lalu lintas harian LHR. Rekapitulasi hasil survei, dapat
dilihat pada Tabel 3.2.

61

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

Tabel 3.2. Rekapituiasi Hasil Survai LHR di Jalan Arteri Utara


Xxxxxxxx
6 Agustus 2002
Barat - Timur

3634

5541

3792

12967

540

Timur - Barat

3932

5005

3662

12599

525

Barat - Timur

3493

5246

3221

11950

498

Timur - Barat

3758

4654

3037

11449

477

Barat - Timur

3649

5277

5274

3574

12497

Timur - Barat

3824

4764

4764

3248

11836

Barat - Timur

3443

7958

3001

14402

600

Timur - Barat

3978

4401

2552

10931

455

29711

42843

26087

98641

4110

7 Agustus 2002

19 April 2002

20 April 2002

TOTAL
Sumber: Binamarga, 2004.

Untuk memprakirakan volume lalu

lintas pada tahun 2004 dengan

pertumbuhan jumlah kendaraan 6,5% per tahun, dapat digunakan rumus: Vn = V0 x


(1 + I) n.

Dengan rumus ini, maka diperkirakan jumlah total kendaraan yang melalui jalan
arteri utara seksi 3 adalah 111.881 kendaraan per hari.

Berdasarkan hasil perhitungan ini, kualitas udara dapat diprediksi dengan mencari
hubungan antara konsentrasi gas pencemar di udara dengan jumlah kendaraan
dalam sehari melalui persamaan:
C = f (N,A,B)
Dengan :
C : konsentrasi gas pencemar udara yang berasal dari mesin

kendaraan (ppm

atau mg/m ).
62

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2
N
A,B

: jumlah kendaraan rata-rata dalam sehari (kendaraan/hari).


: konstanta untuk setiap jenis gas pencemar, yang dapat ditentukan
dari data (ppm atau mg/m3).

Dengan cara analogi terhadap Jalan Lintas Jawa Tengah, formula untuk
menentukan konsentrasi gas partikulat yang merupakan fungsi dari jumlah
kendaraan per hari, dapat dituliskan sebagai berikut.
S02

: y = 2,98 log (x) - 10,5 ppm

Nox

: y = 1,705 log (x) - 5,779 ppm

CO

: y = 30,69 log (x) - 102,03 ppm

Pb

: y = 0,5065 log (x) - 1,9044 ppm

Debu

: y = 1,705 log (x) - 6,46 ppm

Dengan :
Y : konsentrasi gas/ partikulat di udara dengan satuan ppm. X :
jumlah kendaraan per hari.

Berdasarkan rumus tersebut, maka hasil perhitungan kualitas udara untuk semua
parameter jauh di atas baku mutu apabila dibandingkan dengan baku mutu udara
ambien Propinsi Jawa Tengah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3,3
berikut.

Tabel 3.3. Kualitas Udara di Jalan Arteri Utara Xxxxxxxx


4550 ug/m
NO,
CO

2830 ug/mJ
52.920 ug/m
3

Pb

650 ug/m

Debu

2150 ug/rrr

365 ug/m

Di atas ambang

150 ug/nr

Di atas ambang

10 ug/m"

Di atas ambang

2 ug/m

230 ug/mJ

Di atas ambang
Di atas ambang

Sumber: Hasil Analisis

63

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

Tingkat

kebisingan

dapat

diprakirakan

dengan

menggunakan

persamaan berikut.
SPL = f (Q,V,D)
Dengan :
SPL

: tingkat kebisingan (dBA)

: rata-rata jumlah kendaraan dalam 1 jam (kendaraan/jam)

: kecepatan rata-rata kendaraan

: jarak dari tepi jalan lintas ke titik pengamatan (m)

Dengan cara analogi terhadap jalan lingkar Jawa Tengah, yang diasumsikan
rata-rata jumlah kendaraan per jam 4662 dan kecepatan rata-rata 60
km/jam, maka diperoleh tingkat kebisingan berkisar antara 93 dBA. Tingkat
kebisingan ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Baku Tingkat
Kebisingan Jawa Tengah untuk Pemerintahan dan Fasilitas Umum yaitu 60
dBA.

3.

Topografi
Topografl di Kota Xxxxxxxx menunjukan kemiringan dan tonjolan yang
bervariasi, kemiringan tersebut berkisar antara 0 - 40%, dengan ketinggian
antara 0 - 359 m diatas permukaan laut. Wilayah studi merupakan daerah
pantai dan termasuk daerah rawa yang dimanfaatkan untuk tambak.
Dataran pantai tersebut terbentang dari pantai Tegal, Pekalongan sampai ke
Xxxxxxxx.

4.

Tata Guna Lahan


Gambaran Tata Guna Tanah di kiri dan kanan Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx
Seksi 3 Paket 2, dapat dilihat pada Tabel 3.4. sampai 3.6., Sedangkan
Gambar (foto-foto) yang akan terkena dampak dapat dilihat pada Lampiran
B.

64

UKL UPL SNNR Section


3 Package 2

Tabel 3.4. Tata Guna Tanah di Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx

I.

0+000 - 0+442

Pemukiman

Pemukiman

Kali Banger
Kali Banger

Tanah kosong

2.

0+442 - 0 + 542
( Daerah Jembatan )

3.

0 + 542 - 0 + 782

Kali Banger Banjir

Kali Banger Banjir

(Daerah

Kanal Timur

Kanal Timur

4.

Banjir Kanal Timur )


0 + 782 - 0 + 882
( Daerah Jembatan )

Tambak

Tambak

5.

0+882 - 1+405

Tambak

Tambak

6.

1+405 - 1+405

Tambak

Tambak

7.

1 + 507 - 1 + 539

Kali

Jembatan

Banger

(Jembatan

dan

Kali Tenggang
Kali
Kali Tenggang

Tenggang)
8.

(Daerah
9.

Tambak

1 + 539 - 1 + 639
Jembatan

Kali Tenggang)
1+639- Akhir Proyek

Keterangan :

STA 0+000

Tambak
Tambak

= STA 0+575
= STA 0+525

Tambak

Proyek SSUDP
Proyek SNNR Seksi 2

65

VKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

Tabel 3.5. Gambaran Penggunaan Lahan per Kelurahan

No Keiurahan

Sawah

Bansunan<f KOfeun Padang


Perkaranqem

Lainnya
'**$* $$

Kemijen

129,60

5,30

6,0

149,90

Tambak

65,0

99.000

0,00

6,385

170,39

Tanah
Kosong

Cuci
Motor

Rejo
Tabel 3.6. Alokasi Populasi Menurut Penggunaan Lahan

Kefurahan

Jumlah

Rumah

Bejigkel

Tambai

.'IdK,,

Kemijen
Tambak Rejo

32

18

Pengadaan tanah bagi pelaksanaan Pembangunan Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx


Seksi 3 Paket 2 telah selesai dilakukan oleh Panitia Pengadaan Tanah untuk
Proyek Pembangunan Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx di Kecamatan Gayamsari dan
Kelurahan Tambak Rejo, yang pembentukannya berdasarkan Surat Keputusan
Walikotamadya Daerah Tingkat II Xxxxxxxx Nomor 590/0252 Tahun 1999
Tertanggal 1 Juni 1999. Panitia telah mengadakan musyawarah dengan warga
tentang ongkos pengadaan tanah, bangunan dan tanaman yang terkena proyek
ditetapkan penaksiran ganti rugi maksimum, dimana untuk lahan Proyek Jalan
Lingkar Utara Xxxxxxxx (JI. Arteri Utara) adalah sebagai berikut :

a. Tanah
- Hak Milik
Hak Guna Bangunan
- Letter DID
- Tanah Negara/TN

Rp. 25.000 - 200 .000/m2 Rp.


20.000 - 160.000/ m2
Rp. 22.500 - 180.000/ m2 Rp.
12.000 - 110.000/m2

b. Bangunan
- Bangunan permanen 1 lantai
(dengan penyusutan 2% per tahun)

Rp. 300.000/ m2

- Bangunan semi permanen


(dengan penyusutan 4% per tahun)

Rp. 150.000/ m2
66

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

Rp. 70.000/ mz
Rp. 60.000/ m2 Rp.

- Bangunan darurat 1 lantai


(dengan penyusutan 10% per tahun)
- Bangunan teras permanen

35.000/ m2 Rp.

- Bangunan teras semi permanen

15.000/ m2 Rp.

- Bangunan teras darurat

40.000/ m2 Rp.

- Pagar tembok

8.000/ m2 Rp.

- Halaman beton rabat

225.000/buah
Rp. 400.000 Rp.

- Septik tank
- Bangunan instalasi

200.000 Rp.

Jaringan PDAM

500.000 Rp.

Meteran PDAM

100.000 Rp.

Jaringan kabel PLN

Meteran PLN

Jaringan telepon

450.000

c. Tanaman kayu bakar

5.

- Diameter batang > 30 cm

Rp.15.000

- Diameter batang 20 - 30 cm
- Diameter batang 10 - 20 cm
- Diameter batang < 10 cm

Rp. 7.500
Rp. 5.000
Rp. 1.000

Hidrologi
a. Air Permukaan
Dari identifikasi drainase dan genangan di wilayah studi berada pada
daerah rawan genangan. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap
topografi secara mikro di daerah sepanjang rencana jalan Lingkar Utara
Xxxxxxxx Seksi 3 Paket 2 ternyata pada daerah tersebut mempunyai
elevasi lebih rendah dibandingkan dengan daerah sekitarnya. Apabila
hujan lebat bersamaan dengan pasang air laut, maka akan menjadi larian
air sehingga merupakan daerah genangan. Lokasi ruas Jalan Lingkar
Utara Xxxxxxxx Seksi 3 Paket 2 memotong Sungai Banger, Banjir Kanal
Timur

dan

Sungai

Tenggang

yang

berfungsi

sebagai

saluran

pembuangan air (drainase) utama Kota Xxxxxxxx yang akan diteruskan


ke laut disamping menyalurkan air dari hulu. Dasar sungai tersebut
berada pada daerah landai yang berakibat terjadinya endapan sehingga
mempercepat pendangkalan sungai.
67

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

b. Air Tanah
Penggunaan air tanah di kota Xxxxxxxx yang berkelebihan (over
pumping) menimbulkan penurunan muka air tanah yang berakibat
amblasnya muka permukaan tanah, menurut RUTR Kota Xxxxxxxx tahun
1995-2005 diperoleh informasi bahwa penurunan permukaan tanah
didaerah pelabuhan kira-kira 1,5 cm per tahun dan pada daerah Kaligawe
kira-kira 0,6 cm per tahun.
c. Air Bersih
Kebutuhan air bersih untuk rumah tangga umumnya diperoleh dari air
PAM. Untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih tersebut, Pemerintah
Daerah Kota Xxxxxxxx telah membangun sarana air bersih, yang telah
berfungsi pada tahun 2001.

6.

Geologi
Secara Geologi lapisan batuan (tanah) pada daerah Proyek Pembangunan
Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx Seksi 3 Paket 2 (Xxxxxxxx pada umumnya)
terbentuk lapisan dasar berupa batuan sedimen /Sedimentary Rocks) (Qtd)
serta lapisan atas berupa endapan permukaan (Qa). Hal ini dapat diketahui
berdasarkan Peta Geologi (Gambar 3.2.) dan potongan penampang geologi
yang dikeluarkan oleh Direktorat Geologi Departemen Pertambangan
Republik Indonesia. Endapan permukaan (Qa) yang merupakan lapisan
tanah atas adalah aluvium yang merupakan dataran pantai, endapan sungai
dan danau. Endapan dataran pantai sebagian besar terdiri dari lempung dan
pasir, yang berbeda ketebalannya tetapi umumnya 50 meter atau lebih.
Lapisan dasar berupa Lapisan Batuan Sedimen (Qtd) merupakan formasi
damar yang mengandung batu pasir tufaan, konglomerat, breksi, vulkanik
dan tufa. Berdasarkan Peta Geologi diketahui bahwa di lokasi Proyek tidak
terdapat patahan (fault). Daerah patahan yang terdekat dengan kota
Xxxxxxxx terletak di gunung Pesapen sampai Gunung Gajah Mungkur.
Berdasarkan laporan dari geoteknik dinyatakan bahwa lokasi proyek
umumnya datar dan merupakan areal tambak dan rawa yang tergenang air
dan relatif dekat dengan pantai sehingga kondisinya merupakan tanah
lunak.
68

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

Data perhitungan stabilitas lereng diketahui tinggi kritis lereng adalah 2


meter. Jika dilakukan timbunan langsung lebih dari 2 meter maka akan
terjadi keruntuhan gelincir lereng timbunan. Untuk itu perlu dilakukan
perbaikan tanah serta dilakukan proses penimbunan secara bertahap yaitu
timbunan 2 meter dahulu dengan dilakukan perbaikan tanah setelah itu
dilakukan timbunan selanjutnya.

Dari hasil Drilling Log diketahui bahwa lapisan lempung yang terkonsolidasi
setebal 30 meter sedangkan lapisan dibawahnya merupakan tanah lempung
dengan konsistensi firm to very stiff; tidak mengalami settlement konsolidasi.
Hasil analisis (hasil core drilling) terhadap tanah di wilayah studi, dapat
digambarkan bahwa jenis tanah secara umum adalah sebagai berikut :

Titik Bor BH-5


0,0 - 27 m Lempung, berwarna abu-abu, plastisitas rendah, sangat
27 - 63 m Lempung, berwarna abu kekuningan, plastisitas tinggi,
63

- 70 m Lempung, berNarna abu kekuningan, plastisitas tinggi,

Titik Bor BH-4


0,0 - 28 m
28 - 54 m

Lempung, berwarna abu-abu, plastisitas rendah, sangat


Lempung, berwarna abu kekuningan, kaku.

54 - 70 m

Lempung, berwarna abu kekuninaan, sangat kaku.

Titik Bor BH-3


0,0 -9m Lempung kepasiran, berwarna abu-abu, plastisitas 9,0 - 48 m
Lempung kepasiran, berwarna abu-abu, plastisitas 48 - 70 m
Lempung
kepasiran, berwarna abu-abu, sangat kaku.
Titik Bor BH-2
0,0 - 30 m

Lempung kelanauan berpasir halus, berwarna abu-abu, tinggi,


sangat lunak.

30 - 57 m

Lempung kelanauan berpasir halus, benvarna abu-abu,


kaku. 57 - 70 m
Lempung kelanauan berpasir halus,

berwarna abu -abu,

69

UKL UPL SNNR Section


3 Package 2

Titik Bor BH-1


0,0 - 24 m

Lempung kelanauan berpasir halus, berwarna abu-abu,


plastisitas tinggi, sangat lunak. 24 - 51 m

Lempung

kelanauan berpasir halus, berwarna abu-abu,


plastisitas tinggi, kaku. 51 - 70 m

Lempung kelanauan

berpasir halus, berwarna abu-abu,


plastisitas tinggi, sangat kaku.
Gambar profil tanah hasil core drilling dapat dilihat pada Gambar 3, gambar
distribusi tegangan tanah akibat timbunan setinggi 2 meter pada badan jalan
Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx Seksi 3 Paket 2 dapat dilihat pada Gambar 4,
sedangkan Lokasi investigasi tanah pada Gambar 5 (a) dan 5 (b).
2.

Komponen Biologi
Kondisi komponen biologi di Lokasi Proyek Pembangunan Jalan Lingkar
Utara Seksi 3 Paket 2 dan sekitarnya adalah lingkungan terestrial

dan

lingkungan akuatik berupa sungai dan tambak.

a. Tumbuhan Darat (Flora)


Dari pengamatan lapangan didapatkan data bahwa jenis tumbuhan atau
vegetasi di wilayah studi didominasi oleh tanaman bakau yang hidup pada
rawa. Sedangkan jumlah tumbuhan tersebut dijumpai relatif kecil.

b. Hewan Darat (Fauna)


Seperti halnya dengan tanaman darat (flora), maka jenis hewan darat
(fauna) yang dijumpai di wilayah studi juga didominasi oleh jenis ikan
tambak pada rawa.

3.

Komponen Sosial Ekonomi Budaya dan Kesehatan Masyarakat


Lokasi Pembangunan Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx Seksi 3 Paket 2 berada
pada wilayah administrasi 2 (dua) kelurahan yaitu:
Kelurahan Kemijen Kecamatan Xxxxxxxx Timur.
Kelurahan Tambakrejo Kecarnatan Gayamsari
70

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

a. Kependudukan
Jumlah penduduk dan luas masing-masing daerah di wilayah studi
digambarkan sebagaimana Tabel 3.7 berikut ini.

Tabel 3.7. Jumlah Penduduk di Wilayah Studi

Kemijen

Xxxxxxxx Timur

1,41

13.117

9.303

Tambak Rejo

Gayamsari

0,67

9.277

13.846

Sedangkan untuk jumlah penduduk menurut usia pada masing-masing


kelurahan dapat dilihat pada tabel 3.8 dan 3.9 berikut ini .

Tabel 3.8. Jumlah Penduduk Menurut Usia Di Kelurahan Kemijen


Kecamatan Xxxxxxxx Timur

1.
2.
3.
4,
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

0-4
5-9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 6,4
65 - >

Jumlah

1.675
1.661
1.565
1.525
1.186
1.007
967
678
649
733
571
432
267
254

13.117

Sumber : BPS Tahun 2002

71

UKL UPL SNNR Section


3 Package 2

Tabel 3.9. Jumlah Penduduk Menurut Usia Di Kelurahan Tambak


Rejo Kecamatan Gayamsari

2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

0-4
5-9
10 - 14
15 - 19
20 - 24
25 - 29
30 - 34
35 - 39
40 - 44
45 - 49
50 - 54
55 - 59
60 - 6,4
65 - >

Jumlah

943
914
762
705
1.310
1.368
511
605
500
660
523
282
251
89
9.277

Sumber : BPS 2002

b. Mata Pencaharian
Jenis mata pencaharian penduduk di wilayah studi, sebagian besar adalah
sebagai buruh yang selanjutnya diikuti oleh penduduk yang bekerja sebagai
karyawan, wiraswasta, nelayan dan Iain-Iain. Kesempatan tenaga kerja diisi
juga oleh penduduk diluar wilayah studi. Rincian dari jenis mata pencaharian
di tiap-tiap kelurahan dapat dilihat pada Tabel 3.10 berikut.

72

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

Tabel 3.10. Jenis Mata Pencaharian Di Kelurahan Kemijen Kecamatan


Xxxxxxxx Timur
.............. " ' V.*,'. ..-,-* ""~ TT" V.

:"

' .

fii^i(l3SiiK^iii^^PK

".' .................................................." "

- ;.-..v-:.- : .siy

. ' . ^ v

1.

Pengusaha

18

0,181

2.
3.

Buruh Industri
Buruh Bangunan

2.107
413

21,14
4,14

4.

Pedagang

180

1,81

5.
6.
7.

Pengangkutan
Pegawai Negeri
Pensiunan

112
398
453

1,21
3,99
4,54

8.

Jasa

6.287

63,07

9.968

100,00

Jumlah
Sumber : BPS 2002

c. Ketenagakerjaan
Berdasarkan Tabel 3.8 dan 3.9 di atas , dari jumlah penduduk yang terdapat
di wilayah studi , diantaranya merupakan penduduk dalam usia kerja (20 60), yang mana tenaga buruh bangunan dan tukang cukup banyak. Dengan
demikian ketersediaan tenaga kerja khususnya tenaga pekerja (buruh)
dalam menunjang pembangunan Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx Seksi 3
sebagian bisa diisi oleh tenaga kerja lokal.
d. Kesehatan Masyarakat
Berdasarkan

informasi

yang

diperoleh

dari

Kepala

PUSKESMAS

Karangdoro yang terletak di Kelurahan Kemijen Kecamatan Xxxxxxxx Timur,


menyatakan bahwa penyakit yang banyak diderita oleh penduduk di sekitar
Proyek Pembangunan Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx Seksi 3 Paket 2 adalah
penyakit Infeksi pada usus (Diare) yaitu sebesar 833 jiwa atau sekitar
5,66%. Penyakit ini tampaknya berkaitan erat dari kebiasaan hidup
penduduk yang tingkat kebersihannya dapat dikatakan kurang.Untuk lebih
jelasnya dapat dilihat pada Tabel 3.11.

73

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2
Tabel 3.11. Data Jenis Penyakit di PUSKESMAS Karangdone Periode
Juli 1999 - Juni 2000

Penyakit Infeksi Usus

833

5,66

Diare

186

1,26

Disentri

Penyakit Tuberkulosa

105

0,71

TB Paru Biasa

271

1,84

TB Paru Klinis
8

0,05

137

0,93

16

0,11

102

0,69

Penyakit Degeneratif

156

1,06

394

2,68

12.501

84,99

14.709

100

Penyakit Virus

Campak

Penyakit Virus Lain

Penyakit

Saluran

Pernafasan
Bagian Bawah

Paneumonia

Penyakit Lain

Cardio Vascular

Diabetes Melitus
Penyakit Lain

6
Jumlah

Sumber : PUSKESMAS Karangdoro, Xxxxxxxx Timur Tahun 2000

e. Sikap dan Persepsi Masyarakat


Informasi dari Lurah Kemijen bahwa penduduk yang rumahnya akan
terkena Proyek Pembangunan Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx Seksi 3,
menyatakan tidak keberatan terhadap rencana tersebut, sepanjang ganti
rugi rumah dan atau tanah yang dimilikinya dipandang layak dan sesuai
hasil kesepakatan dengan pemilik rumah dan atau tanah yang terkena.
Berdasarkan survei sosial ekonomi yang dilakukan pada awal 27 April tahun
2004 oleh team sosiologi dengan mengajukan daftar
74

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

pertanyaan

(kuisoner)

RT.01-02/RW.04

dan

dan

wawancara

kepada

RT.09/RW.05

masyarakat

Kelurahan

Kemijen,

Kecamatan Xxxxxxxx Timur yang mana tanah dan bangunan


akan terkena pembebasan untuk rencana drainase (memerlukan
lahan lebar 6 meter dan panjang 1700 m sisi selatan rencana
jalan, dimulai dari sekitar Pintu IV Pelabuhan Tanjung Mas
sampai Sungai Banger bahwa hasil survai dapat disimpulkan :
1) Di

RT.09/RW.05.

Jenis

bangunan

yang terkena

rencana

pembuatan drainase berupa :


- Rumah tinggal / tempat usaha = 15

buah

- Tempat kios

=8

buah

- Pos Kamling

=1

buah

- Jalan swadaya perkerasan

beton

lebar

meter

dan

panjang 200 meter.

2) Tanggapan masyarakat RT.09/RW.05 yang disurvai :


- Menyetujui rencana pembangunan drainase dengan syarat ganti rugi
atas pembebasan tanah/bangunan tidak merugikan masyarakat.
- Kompensasi atas fasilitas milik masyarakat agar untuk warga
sekitarnya.
3) Di RT.01-02/RW.04. Jenis bangunan yang terkena rencana
pembuatan drainase berupa :
Rumah tinggal
Rumah tinggal dan warung
Penginapan
Wartel
Toko elektronik
Toko Sembako
Kontrakan
Bengkel

=
=
=
=
=
=
=

1
4
3
1
1
1
1
2

buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah
buah

75

UKL UPL SNNR


Section 3 Package 2

4) Tanggapan masyarakat RT.01-02/RW.04 yang disurvei dimana


bermata pencaharian sebagai usaha kecil, buruh dan tukang
becak.

4. Sarana dan Prasarana Umum

a. Jaringan Jalan
Ada beberapa jalan akses telah dibuat oleh SSUDP yang menghubungkan
masyarakat kelurahan Tanjung Mas dan kelurahan Terboyo Kulon yang
berada disebelah utara ruas jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx dengan
masyarakat kelurahan Kemijen dan kelurahan Tambakrejo yang berada
disebelah selatan ruas jalan ; jalan akses menuju jalan Kaligawe.

b. Kondisi Lalu Lintas


Sekarang kendaraan yang lewat jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx (bagian ruas
jalan yang telah dibangun SSUDP) berasal dari daerah sekitar jalan
Lingkar Utara Xxxxxxxx dan Pelabuhan Tanjung Mas yang akan menuju
Jalan Kaligawe dan jalan Tol seksi C atau sebaliknya.

c. Jaringan Listrik
Saluran udara tegangan ekstra tinggi melalui sisi kanan jalan Lingkar Utara
Xxxxxxxx yang dibangun oleh SSUDP. Jaringan listrik sudah menjangkau
setiap kelurahan di Kecamatan Xxxxxxxx Timur dan kelurahan di
Kecamatan Gayamsari

d. Jaringan Drainase
Sungai Banger, Banjir Kanal Timur dan Sungai Tenggang merupakan
saluran pembuangan air kota dan menyalurkan air dari hulu.

76

LAMPIRAN 4
Risalah Rapat
^

PVAIKIUNTAH KOTA SKMAUANG


STCKRETA'RIAT DAKKAH
--V2SV

Tel;.

''!({ !'|.''l .ill-').-

; 00" .,' /A: '?.

/ <2.... v/ -

Art.)''

K i- [\ .t f! ,i
!.;: OV'-o

I'II ' )|.i,

i '.''"lii'.iJivV

: UNOANt AN

rrr
S 1= M A R A N G

!!' -"'igi'uiriip kolVici'ian B,-.i');i:-/. bu/!'J;-Hr:loi('.i'i, '.nl<


it

'if:'n\p.7it.

Ruani'j rapac A-.i'-l' " 0<0,i Oraja !v td3 Kotri


i.antai Hi Oec.li.inc) 1-i.xh. KIIVMI

A'.;\"KO

Rnpiii. Kuorciiiwii nioivbjha';.


|:>c.!rni\:!ii!.)U(ir)n ii^RR
v

i")s riikijri

:',

f)r.-il'i..'ii,i.:ii'i

Sei'fl.'iMf'K")

m
$

ik'.'A

ko!i<;d;n-KiMv;i

a'wifAnknn

'.0( i- . - ' k'''!'.!'c

:$
<V: 'A/AUKOlA blMAIvAIJO
'.',';r.!'0!;t|-|S OyU^lil

I JO. ,.-r:;A^ren Tata Prou.:


A'\

""If...

/: '.>- '-*U'A

^/mfrs/frr

V \ ' "'^.!:^.^|iiAKMp .U.S..


\

- ;, .;-^l)lj!!l, i

RI5ALAH RAPAT

Rapat dibuka oleh Asisten Tata Praja pada langgal 10 April 2004 Jam 09.30 WIB,
bertempat di Ruang rapat Setda Kota Xxxxxxxx dengan pembahasan sebagai berikut:

1. Maksud dan tujuan :


Dalam kegiatan ini membahas berkaitan dengan adanya bangunan liar dan rencana
penyusunan review Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan
Lingkungan, UKL/UPL sebelumnya telah dilaksanakan oleh Konsultan WSP pada
tahun 2000, mengingat sudah lebih dari 3 tahun maka diadakan review UKL/UPL
sehingga pada saat pelaksanaan konstruksi berjalan dengan lancar dan tidak
merugikan kepentingan masyarakat sekitarnya.

2. Penjelasan Singkat Wakil Ass


Setiap kegiatan pembangunan, khususnya Pembangunan Jalan Lingkar Utara
Xxxxxxxx pasti menimbulkan akibat/dampak pada masyarakat atau terhadap
lingkungan (pencemaran air, polusi, tambak, dll.) Kondisi saat ini di lingkar utara
Xxxxxxxx khususnya di Damija banyak berdiri bangunan liar dimana hal tersebut
nantinya bangunan2 tersebut hams dipindahkan dan berkaitan dengan hal ini
mengingat jalan tersebut bertujuan untuk mcmperlancar transportasi antar kota
(pantura) dan memecahkan masalah kemacetan lalu-lintas di dalam kota, maka
pemkot berupaya untuk mengadakan kajian lingkungan dan kajian sosial, kajian
lingkungan kaitannya erat sekali dengan adanya review UKL/UPL yang telah
dilaksanakan oleh WSP Jakarta dan kaitannya dengan kajian sosial adalah
penanganan adanya warga yang masih menempati Damija.

J, MasLik.an warga, dll

Dalam pelaksanaan pembangunan jalan pemerintah kota harus serius dalam


memperhatikan lingkungan disekitar ruas jalan lingkar sehingga dampak
negatif yang diderita warga dapat ditekan.

Pemerintah juga harus memikirkan jalan keluar bagi warga terutama warga
yang mempunyai usaha/rumah yang saat ini terletak di Damija, apakah akan
dicarikan lokasi atau lahan pengganti, ataukah akan diberi ganti rugi.

Mengharapkan pemerintah untuk mempertimbangkan saluran drainasi Sgar


ticiak tcrjadi masalah banjirdikcmudian hari.

Memperbaiki saluran yang ada sehingga jalan disekitar kampung tidak

-.. kemasukan air rob dari laut.

4. Kesimpulan :
a. Masyarakat setuju terhadap pembangunan jalan arteri tersebut, warga yang
akan terkena dampak proyek pembangunan jalan arteri utara Xxxxxxxx di
Kelurahan Kemijen Kecamatan Xxxxxxxx Timur dan di Kelurahan
Tambakrejo Kecamatan Gayamsari menyatakan bahwa adanya
pembangunan jalan arteri utara Xxxxxxxx memberikan manfaat positip
terhadap warga sekitar yaitu kemudahan dalam transportasi.
b. Pembangunan Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx pasti menimbulkan
akibat/dampak pada masyarakat atau terhadap lingkungan (pencemaran air,
polusi, tambak, dll.) oleh karena itu nanti pelaksana pembangunan
diharuskan menjaga lingkungan. Sesuai dengan hasil penyusunan UKL/UPL.
c. Ada sebagian keluarga yang akan terkena dampak proyek tersebut di
menyatakan bahwa adanya pembangunan jalan arteri utara Xxxxxxxx
memberikan dampak negatif terhadap mereka yaitu kekhwatiran kehilangan
rumah/usaha dan menyebabkan saluran air terhambat sehingga menimbulkan
banjir.

d. Peran pemerintah untuk menanggulangi dampak negatif yang ditimbulkan


*

oleh pembangunan jalan arteri khususnya bagi mereka yang usaha/rumari),


yang terletak di Damija yang terkena dampak pembangunan adalah
pemerintah memberikan menyediakan tempat pengganti usaha/kaki lima
yang layak bagi mereka dan untuk menanggulangi banjir/rob adalart
normalisasi saluran air.

Notulis

supriyono

"D A F

IS - !i A 5 J. H

an. I/TCTL. HlM^V,

<

!'.'!:? A3/;"A:
.wr,

1.

dBKGTT^ ...... (" '^*|p^^ \


-*.> **f >

' /.'./. ?M^

4.-

W^:'

&$&<&' PAY

7.

w^-.

>^t * * - *

.',-. i 7

<X_

M#/W^^>
......... /r "

10*

^.

li

fO^'Ar

, ...
b.

/fo*% ...

15.
>

4^.W.''., .. ,' .. ..^VU^.' V


*fn w *r.*/^r^ *?#*

'.17.
/

.18;
19.'
20.

si.

#* */

* 4

* *rf* *-

K'^Wi
Sfv^-

LAMPIRAN5
Gambar Lingkungan di Sekitar Proyek

>?* '*.;

'^^&^^%^^; v;

A.

;fe*u>*>
Gambar 1 Lahan Yang Akan Terkena
Proyek Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx
Seksi 3 Paket 2

Gambar 2 Tambak Yang Akan


Terkena Proyek Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx
Seksi 3 Paket 2

SSTOd

Hli
p^
BB!
^fe;,
;^
>.*syo^
.^^n^saix.v
.'.'.--'"'>*ti
Gambar
3 Pemukiman Penduduk Yang Akan

Terkena Proyek Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx


Seksi3 Paket2

Gambar 4 Situasi Tambak Yang Akan


Terkena Proyek Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx
Seksi 3 Paket 2

LAMPIRAN6 Peta
Wilayah Studi

Review UKL Ul'L iJNNK


Section 3 Package 2

Lokasi Proyek

SAMUDERA HIKDIA

L A UT

J A //' A
\J

JALAN LINGKAR UTARA


XXXXXXXX SEKSI 3 PAKET 2

..y

r
~

r\

X
/

3KMAR-S.NG T!\UR
\

GAYAMSAKI
/-'VEMARANC; Hlil.-Vl'A:

Gambar 1.
Peta Lokasi
Pembangunan Jalan Lingkar Utara Xxxxxxxx Seksi 3 Paket 2

./

Review UKL U/'L SNNR


Section 3 Package 2

LA

11/ A

^\
/

r
XXXXXXXX UTARA

XXXXXXXX
T1MUR

^ "

V \

I \ \

i i^v-^IARANG TtNGAft
//^
:l

8 5

GAYAMSARI
1 1

SpMARAXG SQLATAN
.^

Gambar .2 Peta
Batas Wilayah Studi

ft

Review UKL IIPL SNNR


Section 3 Package 2

;t- lahar gn. ungaran

Batas Vulkanik - form Damar \ Endapan Aluvium -^


KETERANGAN
|' .;;;'/: j IHIIMII rawix:1? TINUCI

MKRAII I'RODUKTI," liENDAII


i::iAI(

:T:T.-v::r:S

DAIMII rwMin;?:;' MIUANC


III

Gambar 4
Peta Geologi

Anda mungkin juga menyukai