Anda di halaman 1dari 8

Nama

Nim
Mata kulyah
Jurusan

: Hersi Rawana Gayo


: 13092001400
: Manajemen Tanggap darurat
: Magister Kebencanaan

Assesment Kerusakan Livelihood Pada Bencana Banjir


Bandang Tangse, Februari 2012
Tangse adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh. Kawasan yang
terdiri 28 kecamatan ini dihuni oleh oleh sekitar 25.000 jiwa. Kota Tangse (ibu kota
kecamatan) berada pada ketinggian 600-1200 mdpl. Iklim yang sejuk dengan curah hujan
yang tinggi menjadikan kawasan ini subur untuk berbagai komoditas pertanian. Tangse dan
kawasan sekitarnya juga memiliki hasil tambang seperti emas, bijih besi dan lain-lain.
Bahkan di era 70-an wilayah ini merupakan daerah paling makmur di Aceh, dengan kopi
robusta, padi (beras tangse) yang sangat legit, durian yang manis, dan holtikultura lainnya.
Kini, Tangse semakin akrab dengan bencana. Data terbaru sejak dua tahun terakhir, misalnya,
kawasan itu sudah didera dengan banjir bandang, banjir luapan, dan gempa bumi.
Banjir Bandang terjadi pada Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh pada
Sabtu (25/2), pukul 18.30 WIB. Banjir melanda Sembilan Kampung di Pidie, Aceh yakni :
Desa Kebun Nilam, Blang, Maloe, Blang Seuke, Ulee Gunong, Pulo Mesjid I, Pulo Mesjid II,
Pulo Kawah, Neubok Badeuk, Alue Calong, Simpek, dan Tanjung Bungong. Kawasan paling
parah di Kebun Nilam yang menyebabkan sedikitnya 15 unit rumah warga hanyut. jembatan
Kuala Panteu sepanjang delapan meter di lintas jalan Beureunuen dan satu jembatan
sepanjang empat meter kawasan Blang Malo terputus, serta transportasi jalan BeureunuenTangse putus total. Dampak banjir mengakibatkan kerugian materiil yang terdiri sembilan
unit balai pengajian rusak, satu jembatan gantung rusak berat, dua unit jembatan beton rusak
berat, serta sepanjang 4,6 kilometer jalan rusak berat. Kemudian, ada 37 unit rumah hanyut
dan hilang, serta 287 unit rumah rusak ringan.

1. Assesment Kerusakan Livelihood pada Bencana Banjir Bandang Kerusakan Livelihood


Pada Bencana Banjir Bandang Tangse, Februari 2012. Assestmen dilakukan berdasarkan
SOP yang telah di rancang untuk bencana banjir bandang, yaitu ;
N
O
1.

2.

KEBIJAKAN
Operasi tanggap

STRATEGI
1.

Menyediakan alternatif-

SASARAN
1.

Tersedianya alternatif-

darurat bencana banjir

alternatif sarana

alternatif sarana

bandang dilaksanakan

komunikasi darurat

komunikasi darurat

berdasarkan data yang

bencana banjir bandang

bencana banjir bandang

valid dan selalu

dalam menyediakan data

dalam menyediakan data

diperbarui
Operasi tanggap

1.

lapangan yang akurat.


Menerapkan mekanisme

1.

lapangan yang akurat


Tersedianya mekanisme

darurat bencana banjir

koordinasi yang

yang menjamin

bandang dilaksanakan

menjamin

terselenggaranya operasi

berdasarkan prosedur

terselenggaranya operasi

tanggap darurat bencana

dan memenuhi standar

tanggap darurat bencana

banjir asesuai dengan

pelayanan yang telah

banjir sesuai dengan

standara pelayanan yang

ditentukan

standar pelayanan yang

ditetapkan.

ditetapkan.
2.

Tersedianya mekanisme
alur distribusi makanan
mengikuti prosedur
operasi kedaruratan
bencana banjir untuk
mempercepat proses

3.

distribusi bantuan
Menyediakan cadangan
saluran pemenuhan

kebutuhan dasar bagi


korban di lokasi bencana
2.

Menerapkan mekanisme

1.

Tersedianya standar

pelayanan kesehatan dan

pelayanan medis yang

medis kepada

mampu menjamin

masyarakat korban

penyelamatan korban

bencana banjir sesuai

bencana banjir secara

dengan standar

optimal

pelayanan yang
ditetapkan.
2.

Tersedianya tempat
pelayanan kesehatan

3.

4.

5.

6.

Menerapkan mekanisme

1.

masyarakat representatif
Tersedianya prosedur

alternatif distribusi

dan mekanisme yang

kebutuhan operasi

dapat menjamin

tanggap darurat bencana

alternatif distribusi

banjir dengan

kebutuhan operasi

menggunakan sarana

tanggap darurat bencana

transportasi darat, air,

sesuai dengan standar

udara, manusia dan

pelayanan yang telah

hewan.
Memenuhi kebutuhan

1.

ditetapkan
Terpenuhinya kebutuhan

sarana dan prasarana

sarana dan prasarana

darurat untuk operasi

darurat untuk operasi

tanggap darurat bencana

tanggap darurat bencana

banjir baik di posko

banjir baik di posko

maupun lokasi

maupun lokasi

pengungsian.
Melaksanakan proses

pengungsian
terlaksananya proses

1.

belajar mengajar di

belajar mengajar di

daerah evakuasi saat

daerah evakuasi saat

terjadi bencana banjir.


Optimalisasi kapasitas

terjadi bencana banjir


Adanya Peningkatan

SDM pelaku operasi

1.

kapasitas SDM Pelaku

3.

Operasi tanggap

1.

tanggap darurat bencana

Operasi darurat bencana

banjir.
Optimalisasi kapasitas

banjir
Tersediannya prosedur

1.

darurat bencana banjir

SDM pelaku operasi

pembagian Tugas dan

bandang Tangse

tanggap darurat bencana

fungsi personil operasi

dilaksanakan

banjir.

tanggap darurat bencana

berdasarkan prosedur
2.

dan memenuhi standar

banjir.
tersedinya SDM yang
mampu memberikan

pelayanan yang telah

pelayanan medis sesuai

ditentukan

dengan standar
pelayanan yang di
3.

tetapkan
Tersedianya sdm untuk
pendistribusian
kebutuhan operasi
tanggap darurat bencana
di kawasan berisiko
untuk setiap alternatif
sarana distribusi (air,
udara, hewan dan

4.

manusia).
Tersedianya SDM yang
memiliki kompetensi
dan komitmen untuk
memenuhi fungsi
fasilitas kritis dengan
standar pelayanan yang
telah ditetapkan di

4.

Mengoptimalkan

1.

Melaksanakan

1.

daerah bencana
Terlaksananya

kapasitas masyarakat

pembaruan data korban

pembaruan data korban

terpapar dalam

dengan memanfaatkan

dengan memanfaatkan

melaksanakan

informasi masyarakat

informasi masyarakat

evakuasi dan operasi

sesuai dengan prosedur

sesuai dengan prosedur

darurat bencana banjir

yg telah ditetapkan.

yg telah ditetapkan.

bandang

2.

Pemenuhan anggaran

1.

Terpenuhinnya

dan kebutuhan operasi

Anggaran tanggap

tanggap darurat dengan

darurat dengan

mengoptimalkan

mengoptimalkan

kemitraan antara

kemitraan dalam

pemerintah, dunia

penanganan bencana
Terwujudnya kemitraan

usaha, institusi non

2.

yang kuat dalam rangka

pemerintah dan

pemenuhan layanan

masyarakat.

fasilitas kritis saat


3.

Mendorong penyusunan

1.

darurat
Adanya Rencana

rencana evakuasi tingkat

Evakuasi tingkat

keluarga yang mampu

keluarga yang mampu

mengantisipasi kejadian

mengantisipasi kejadian

banjir pada malam hari


dan kemungkinan

2.

banjir pada malam hari


tersedianya rencana
evakuasi yang menjamin

pelaksanaan evakusi

kemampuan masyarakat

korban ke tempat

untuk melaksanakan

pelayanan kesehatan

evakusi korban ke

alternatif.

tempat pelayanan
3.

kesehatan alternatif
masyarakat mampu
menerapkan prosedur
kegawat daruratan dasar
untuk penanganan
korban sementara

5.

Mengoptimalkan

1.

Mendorong masyarakat

1.

Adanya Tas Siaga

kapasitas masyarakat

untuk mempersiapkan

Bencana Keluarga yang

terpapar dalam

cadangan logistik

berisi kebutuhan dasar

melaksanakan

keluarga sesuai dengan

logistik Cadangan

evakuasi dan operasi

standar pelayanan

keluarga untuk

darurat bencana

minimum, sebelum

melaksanakan evakuasi

bencana terjadi untuk

pada malam hari yang

pemenuhan kebutuhan

dapat di alokasikan

pada saat evakuasi dan

untuk kebutahan pada

masa tanggap darurat

saat terjadi bencana

bencana,

sesuai dengan standar

Memanfaatkan kapasitas

pelayanan minimum
Memanfaatkan kapasitas

2.

3.

1.

masyarakat di luar

masyarakat di luar

lokasi bencana untuk

lokasi bencana untuk

mendukung operasi

mendukung operasi

dapur umum terpusat.


Memanfaatkan kapasitas

dapur umum terpusat


masyarakat dapat

1.

masyarakat dalam

mengidentifikasi mana

mengidentifikasi mana

kasus yang memerlukan

kasus medis dan

pertolongan lebih awal

kesehatan yang

dan mana kasus yang

memerlukan
pertolongan lebih awal

2.

dapat ditunda
mengoptimalkan
hygiene sanitasi dalam

dan mana kasus yang

mengantisipasi

dapat ditunda (triage).

kemungkinan berjangkit
nya penyakit penyerta
akibat dari genangan air
bajir di lokasi-lokasi
4.

Pemberdayaan jalur

1.

pengungsian
Tersedianya bantuan

komunikasi yang

jalur komunikasi yang

dimiliki oleh masyarakat

dimiliki oleh masyarakat

di daerah bencana.

di daerah bencana

2. Perencanaan penanganan livelihood untuk kerusakan yang paling parah di lokasi banjir
Bandang Aceh Tenggara 2012, Lokasi kerusakan yang paling parah terjadi pada lahan
pertanian/holtikultura, rencana penganan livelihood yang dilakukan adalah :
a. Rencana jangka pendek
Cash for work
Memberdayakan Masyarakat untuk membersihkan lahan pertanian dan perkebunannya

masing-masing dengan mendapatkan upah dari hasil pekerjaannya.


Cash Grant
Bantuan tunai yang di berikan kepada masyarakat, berupa uang atau perlengkapan
untuk kebutuhan perbaikan lahan pertanian dan perkebunan serta pertenakan yang
dialokasikan dari dana APBD maupun APBN.
1) Tanaman mati
; dilakukan pemberian bantuan bibit dan sarana produksi lain,
seperti pupuk organik dan obat tanaman.
2) Tanaman rusak : di lakukan pemberian bantuan peralatan untuk pemugaran dan
pemberian pupuk.
3) Pemberian tanaman yang cepat tumbuh dan multi guna
4) Untuk kelompok peternak memberikan prasarana produksi peternakan, seperti
kandang, atau perlengkapan untuk rehabilitasi kandang, pembelian bibit, pakan dan
pelayanan kesehatan hewan.

In-kind grant
Dana hibah dari NGO dalam dan luar negeri, tetapi untuk kasus banjir bandang Tangse,
tidak ada dana hibah dari NGO dalam maupun luar negeri.
Seharusnya ada perencanaan dari instansi terkait, dalam hal ini BPBD, Dinas pertanian,
pertenakan dan BMCK untuk mengadakan kerjasama dengan pihak NGO dalam
maupun luar negeri untuk penanganan kerusakan akibat banjir bandang, tidak hanya

menunggu dana dari APBD maupun APBN.


Tujuan Perencanaan pemulihan livelihood jangka pendek ini adalah :
Sebagai upaya untuk mewujudkan program tanggap darurat bencana secara umum.
Mendukung korban untu dapat segera pulih kembali setelah bencana
Hanya pekerjaan sementara supaya korban kreatif dan mendapatkan hasil dari

kreatifitasnya walaupun bekerja untuk lahan atau lokasi masin-masing


Untuk menggerakkan ekonomi jangka pendek, karena walaupun dalam masa tanggap
darurat bencana, kebutuhan sandang, pangan, papan dan kesehatan sangat di butuhkan,
namun tidak hanya mengandalkan kepada bantuan. Namun keaktifan korban sangat di
butuhkam untuk mempertahankan ekonomi walaupun dalam jangka pendek.

b. Jangka Panjang

Skills training (Pelatihan Ketrampilan)


1. Untuk kerusakan pada lahan pertanian dengan cara mengadakan Pelatihan bagi
korban tentang cara penanaman tanaman kakao dan kopi dan mengolah menjadi
bahan jadi.
2. Untuk kerusakan pada lahan perternakan diberikan Pelatihan cara pemeliharaan

binatang ternak agar lebih produktif.


Employment services (Layanan Ketenagakerjaan)
Marketing services (Layanan Pemasaran)
1. Meningkatkan kemampuan masyarakat untuk

dapat

memasarkan

hasil

pertanian/holtikultura dan pertenakan dengan adanya dukungan dari Dinas

Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi.


Business Development Services (BDS) atau Layanan Penegembangan Usaha
Untuk penanganan jangka panjang, kegiatan livelihood yang sesuai bagi korban
bencana banjir bandang Aceh Tenggara 2012 adalah : Layanan Pemasaran dan
pelatihan ketrampilan, karena kegiatan tersebut sangat sesuai dengan demografi dan
karakteristik masyarakat setempat

Tujuan Pemulihan Livelihood jangka panjang adalah


Pekerjaan yang berkelanjutan dan lebih baik pasca bencana
Korban berusaha untuk mengembangkan kemampuannya sendiri agar lebih aktif dalam
upaya peningkatan kapasitas pasca bencana, Pemerintah atau NGO hanya memfasiliasi
semua kegiatan rehabilitasi dan konstruksi tersebut, dengan tujuan adanya kesiapan
bagi masyarakat di masa yang akan datang terhadapa ancaman bencana yang mungkin

terjadi, sehingga kerugian yang timbul akibat bencana dapat diminimalisir.


Untuk mendapatkan pendapatan yang lebih besar pasca bencana.
Untuk meningkatnya kesejahteraan dan berkurangnya vulnerability
Keamanan pangan akan lebih baik dengan adanya kegiatan livelihood tersebut
Penggunaan basis sumber daya alam yang tersedia akan lebih suistainable

(sumber:http://www.republika.co.id/berita/nasional/lingkungan/12/02/27/m010ytb
anjir-pidie-958-rumah-terendam)

Anda mungkin juga menyukai