Laporan Komunitas
Laporan Komunitas
BAB I
PENDAHULUAN
baik fisik maupun psikis peserta didik serta memberikan pertolongan pertama
pada korban kecelakaan. Pihak lain yang juga merasakan manfaat dari
makalah ini adalah peserta didik dan orang tua yang dapat ikut berpartisipasi
bagaimana cara agar keselamatan peserta didik tetap tejaga. Jika makalah ini
tidak dipublikasikan, penulis takut apabila kecelakaan di areasekolah akan
semakin banyak. Untuk itu makalah ini sangatlah penting untuk dipelajari.
B.
1.
2.
3.
Rumusan Masalah
Apa pengertian dari kecelakaan ?
Bagaiamana usaha sekolah dalam mengendalikan kecelakaan di area sekolah ?
Bagaimana usaha sekolah dalam memberi pertolongan pada korban
kecelakaan ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KECELAKAAN
Kenakalan remaja
Bahaya Rokok
Narkoba
Kehamilan pranikah/pergaulan bebas
Cacingan
6. Anemia
7. Hepatitis B
2. Pertolongan Pertama Pada Kecelakan (P3K)
A. Pengertian Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Pertolongan pertama pada kecelakaan secara harfiah merupakan
tindakan yang dapat diberikan atau dilakukan oleh orang yang tahu,
memahami, atau bahkan terlatih mengenai seluk-beluk anatomi-kesehatan
dasar.Kemampuan dasar ini dapat diperoleh melalui pendidikan umum
formal, pelatihan atau pun pengalaman dalam kehidupan sehari-hari.
Pertolongan pertama mempunyai makna tindakan atau bantuan yang
pertama yang dilakukan dengan cepat dan tepat sebelum korban dibawa ke
fasilitas kesehatan yang lebih baik, sehingga tujuan dari pertolongan
pertama pada kecelakaan sesungguhnya adalah: mencegah agar cedera
yang timbul tidak lebih parah, menghentikan perdarahan, mencegah nyeri
dan menjamin fungsi saluran napas, sehingga korban dapat terselamatkan
dari bahaya maut semaksimal mungkin.Ada juga korban tidak hanya
mengalami trauma sejenis, tetapi juga kompleks sehingga penolongpun
diharuskan untuk mampu memberikan pertolongan sekaligus atau sesuai
prioritas yang mengancam nyawa.
Ketrampilan pertolongan pertama pada kecelakaan merupakan
seperangkat ketrampilan dan pengetahuan kesehatan yang praktis dalam
memberikan bantuan pertama kepada orang lain yang sedang mengalami
musibah, antara lain pada pasien yang berhenti bernafas, pendarahan,
shok, patah tulang, dan lain-lain.
Ketrampilan pertolongan pertama pada kecelakaan dan pengetahuan
praktis tentang kesehatan merupakan alat pendidikan bagi masyarakat
sekolah sesuai dan selaras dengan perkembangan ilmu dan teknologi
pengobatan, sehingga mereka mampu menjaga kesehatan dirinya,
keluarganya, lingkungannya, dan mempunyai kemampuan yang mantap
untuk menolong orang lain yang mengalami kecelakaan.
mencegah
perburukan
kondisi
korban
bahkan
mencegah
kematian.Untuk melakukan pertolongan pertama, peralatan dan obatobatan yang tersedia pun sangat mempengaruhi, selain itu diperlukan pula
ketepatan dalam menentukan kapan dirujuk ke rumah sakit.sehingga untuk
melakukan pertolongan pertama diperlukan pengetahuan dan keterampilan
sederhana yang tidak memperparah kondisi korban.
B. Tujuan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
Tujuan utama pertolongan pertama pada kecelakaan adalah untuk
mempertahankan korban kecelakaan atau penderita tetap hidup, membuat
keadaan korban tetap stabil, dan menghindarkan kecacatan yang lebih
parah, mengurangi rasa nyeri, ketidak nyamanan dan rasa cemas. Tindakan
pertolongan pertama pada kecelakaan yang dilakukan dengan benar akan
mengurangi cacat atau penderitaan dan bahkan menyelamatkan korban
dari kematian, tetapi bila tindakan pertolongan pertama pada kecelakaan
dilakukan tidak baik malah bisa memperburuk akibat kecelakaan bahkan
membunuh korban. sangat penting untuk mengetahui tahap-tahap
pemberian
pertolongan
pertama
terutama
pada
keadaan
yang
1. Bersikap tenang dan tidak bole panik. Kita diharapakan menjadi penolong
bukan pembunuh atau menjadi korban selanjutnya (ditolong).
2. Gunakan mata dengan jeli, setajam mata elang (mampu melihat burung
kecil diantara dedaunan), kuatkan hati atau tega melakukan tindakan yang
membuat korban menjerit kesakitan sementara demi keselamatannya,
lakukan gerakan dengan tangkas dan tepat tanpa menambah kerusakan.
3. Pastikan anda bukan menjadi korban berikutnya, seringkali kita lengah
atau kurang berfikir panjang bila kita menjumpai suatu kecelakaan.
Sebelum kita menolong korban, periksa dulu apakah tempat tersebut sudah
aman atau masih dalam bahaya.
4. Pakailah metode atau cara pertolongan yang cepat, mudah dan efesien.
Hindarkan sikap sok pahlawan. Pergunakanlah sumberdaya yang ada baik
alat, manusia maupun sarana pendukung lainnya. Bila Anda bekerja dalam
tim, buatlah perencanaan yang matang dan dipahami oleh seluruh anggota.
5. Perhatikan keadaan sekitar kecelakaan cara terjadinya kecelakaan, cuaca
dan sebagainya.
6. Perhatikan keadaan penderita apakah pingsan, ada perdarahan dan luka,
patah tulang, merasa sangat kesakitan.
7. Periksa pernafasan korban. Kalau tidak bernafas, periksa dan bersihkan
jalan nafas lalu berikan pernafasan bantuan.
8. Periksa nadi/ denyut jantung korban. Kalau jantung berhenti, lakukan pijat
jantung luar. Kalau ada perdarahan massif segera hentikan.
9. Setelah keadaannya mulai stabil, periksa ulang cedera penyebab atau
penyerta. Kalau ada fraktur (patah tulang lakukan pembidaian pada tulang
yang patah). Janagn buru-buru menmindahkan atau membawa ke klinik
atau rumah sakit sebelum tulang yang patah dibidai.
10. Biasakan membuat cataan tentang usaha-usaha pertolongan yang telah
Anda lakukan, identitas korban, tempat dan waktu kejadian, dan
sebagainya. Catatan ini berguna bila penderita mendapat rujukan atau
pertolongan tambahan oleh pihak lain.
11. Sementara memberikan pertolongan, anda juga harus menghubungi
petugas medis atau rumah sakit rujukan.
D. Sistematika Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan
hendak diusung terlebih dahulu pendarahan harus dihentikan serta tulangtulang yang patah dibidai. Dalam mengusung korban usahakanlah supaya
kepala korban tetap terlindung dan perhatikan jangan sampai saluran
pernafasannya tersumbat oleh kotoran atau muntahan.
7. Segera transportasikan korban ke sentral pengobatan. Setelah dilakukan
pertolongan pertama pada korban setelah evakuasi korban ke sentral
pengobatan, puskesmas atau rumah sakit. Perlu diingat bahwa pertolongan
pertama hanyalah sebagai life saving dan mengurangi kecacatan, bukan
terapi. Serahkan keputusan tindakan selanjutnya kepada dokter atau tenaga
medis yang berkompeten.
C. Kasus-Kasus Kecelakaan dan Langkah-Langkah Pertolongannya
Dalam makalah ini kami akan membahas secara praktis pertolongan
pertama yang diberikan kepada korban kecelakaan atau kasus-kasus
darurat yang sering kita amati baik di dalam maupun di luar lingkungan
sekolah, diantaranya:
1. Pingsan (Syncope/collapse) yaitu hilangnya kesadaran sementara karena
otak kekurangan O2, lapar, terlalu banyak mengeluarkan tenaga, dehidrasi
(kekurangan cairan tubuh), hiploglikemia, animea.
a. Gejala: Perasaan limbung, pandangan berkunang-kunang, telinga
berdenging, nafas tidak teratur, muka pucat, biji mata melebar, lemas,
keringat dingin, menguap berlebihan, tak respon (beberapa menit),
denyut nadi lambat
b. Penanganan
1) Baringkan korban dalam posisi terlentang
2) Tinggikan tungkai melebihi tinggi jantung
3) Longgarkan pakaian yang mengikat dan hilangkan barang yang
4)
5)
6)
7)
8)
menghambat pernafasan
Beri udara segar
Periksa kemungkinan cedera lain
Selimuti korban
Korban diistirahatkan beberapa saat
Bila tak segera sadar >> periksa nafas dan nadi >> posisi stabil >>
10
11
12
13
14
1) Periksa
2)
3)
4)
5)
6)
Gerakan
(apakah
bagian
tubuh
yang
luka
bias
digerakan/diangkat)
a) Sensasi (respon nyeri)
b) Sirkulasi (peredaran darah)
Ukur bidai disisi yang sehat
Pasang kain pengikat bidai melalui sela-sela tubuh bawah
Pasang bantalan didaerah patah tulang
Pasang bidai meliputi 2 sendi disamping luka
Ikat bidai
Untuk patah tulang terbuka
13. Luka Bakar yaitu luka yangterjadi akibat sentuhan tubuh dengan bendabenda yang menghasilkan panas (api, air panas, listrik, atau zat-zat yang
bersifat membakar)
a. Penanganan
1) Matikan api dengan memutuskan suplai oksigen
2) Perhatikan keadaan umum penderita
3) Pendinginan
4) Membuka pakaian penderita/korban
5) Merendam dalam air atau air mengalir selama 20 atau 30 menit.
Untuk daerah wajah,cukup dikompres air
b. Mencegah infeksi
1) Luka ditutup dengan perban atau kain bersih kering yang tak
2)
3)
kecap dll
c. Pemberian sedative/morfin 10 mg im diberikan dalam 24 jam sampai
48 jam pertama
15
jam
pertama
dengan
pengawasan
ketat
selama
16
Nama Obat
1. CTM
2.
Betadine
3.
Povidone Iodine
4. Neo Napacyne
5. Asma soho
6. Konidin
7.
Oralit
8.
Entrostop
9.
Demacolin
10. Norit
11. Antasida doen
12. Gestamag
13. Kina
14. Oxycan
15. Damaben
16. Feminax
17. Spasmal
18. Counterpain
19. Alkohol 70%
Kegunaan
Alergi, obat tidu
Antiseptik
Antiseptik
Asma, sesak nafas
Asma,sesak nafas
Batuk
Dehidrasi
Diare
Flu, batuk
Keracunan
Maag
Maag
Malaria
Memberi tambahan oksigen murni
Mual
Nyeri haid
Nyeri haid
Pegal linu
Pembersih luka/antiseptic
17
20. Rivanol
Pembersih luka/antiseptic
21. Chloroetil (semprot luar)
Pengurang rasa sakit
22. Pendix
Pengurang rasa sakit
23. Antalgin
Pengurang rasa sakit, pusing
24. Paracetamol
Penurun panas
25. Papaverin
Sakit perut
26. Vitamin C
Sariawan
27. Dexametason
Sesak nafas
Sumber :Materi Latihan PP Ospek. KSR PMI Unit UNSOED
Purwokerto.2006
2.
3.
18
analgesik dan anti-piretik, demikian pula sebaliknya. Contoh obatobatan yang bias masuk dalam golongan ini adalah:
1) Parasetamol (Asetaminofen) memiliki efek sebagai anti-piretik
tetapi juga memiliki efek analgesik dan efek anti-inflamasinya
kurang bermakna. Parasetamol relatif lebih aman dibanding obatobat lainnya yang terdapat dalam golongan ini. Tidak merangsang
asam lambung sehingga dapat diminum saat perut kosong. Efek
sampingnya
sangat
jarang
terjadi
(anemia
hemolitik,
menimbulkan
trombositopenia.
agranulositosis,
Pemakaian
jangka
anemia
aplastika
panjang
dipiron
dan
harus
19
dan
magnesium
hidroksida.Indikasinya
adalah
ikatan
histamin
kereseptornya.Antihistamin
dapat
20
yang
cukup
agar
tidak
terjadi
kesalahan
dalam
21
Tujuan umum:
Meningkatkan partisipasi peserta didik dalam program Usaha
Kesehatan Sekolah (UKS)
Tujuan khusus:
a.
22
b.
a.
b.
Berprestasi di sekolah
c.
Berbadan sehat
d.
e.
f.
g.
a.
b.
Dapat
menggerakkan
sesama
teman
untuk
bersama-sama
d.
e.
23
b.
c.
d.
24
b.
Polisi
1. PKS
Patroli Keamanan Sekolah atau dapat disingkat PKS adalah salah
satu jenis kegiatan ekstranrikuler yang umum ditemui di sekolah-sekolah
di Indonesia.Patroli Keamanan Sekolah (PKS) merupakan wadah untuk
belajar para siswa/siswi dalam mencari akar masalah keselamatan dan
keamanan maupun solusinya (pemecahan) di lingkungan sekolah dalam
rangka mendukung proses belajar mengajar membangun jiwa solidaritas
maupun kepekaan sosial guna mewujudkan rasa aman dan nyaman pada
kegiatan belajar mengajar.
Pada tanggal 5 Mei 1975 dibentuklah suatu wadah yang bernama
Polisi Keamanan Sekolah.Pada saat itu ruang lingkup tugas yang diemban
Polisi Keamanan Sekolah masih sempit, yaitu hanya sebatas menjaga
keamanan sekolah dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh siswa
tersebut.
Untuk memperluas ruang lingkup dari tugas Polisi keamanan sekolah,
maka pada tanggal 5 Juni 1975 Polisi Keamanan Sekolah diganti namanya
dengan Patroli Keamanan Sekolah dengan persetujuan dari Bapak Letkol.
Anton Sudjarwo. Ruang lingkup dari Patroli kemanan Sekolah mengalami
penyempitan dan perluasan.
25
dan
Kenakalan
Remaja,
supaya
mereka
tahu
betapa
26
usia
sekolah
merupakan
kelompok
yang
perlu
27
Desain Zoss
Karena anak-anak sekolah khususnya yang baru duduk di Sekolah
dasar masih sangat rentan dalam berlalu lintas khususnya pada saat
menyeberang jalan didepan sekolah, oleh karena perlu didesain dengan
cermat menyangkut:
1) Trotoar, warna jalan didepan sekolah, biasanya digunakan warna
merah sehingga menjadi karpet merah.
2) Rambu lalu lintas berupa rambu batas kecepatan (25 km/jam), rambu
larangan parkir, rambu dilarang menyalib. Zona kecepatan berbasis
waktu yang dapat digunakan untuk mengatur kecepatan kendaraan di
area sekolah, maksimal kecepatan 20-25 km/jam.Zona untuk
meningkatkan kewaspadaan para pengguna jalan dan pemakai
kendaraan, terutama para siswa sekolah itu sendiri.
3) Marka jalan berupa marka zebra cross, marka dilarang parkir, marka
membujur dan melintang lainnya.
4) Lampu lalu lintas (warning Light) bila diperlukan, khususnya di
sekolah yang berada dipinggir jalan arteri yang padat.
Tujuan penerapan ZoSS
1) Mendidik anak sedini mungkin untuk taat hukum-beretika-berempati
dalam berlalu lintas di jalan serta peduli terhadap lingkungan.
2) Mendidik masyarakat sekitar sekolah selaku pengguna jalan untuk
memberi hak jalan kepada pejalan kaki dan sepeda secara umum, dan
bagi murid secara khusus.
3) Mencegah peluang terjadinya kecelakaan lalu lintas.
4) Memotivasi guru dan orang tua murid untuk menjadi panutan anak
dalam berlalu lintas.
3. Kantin Sekolah
Layanan kantin atau kafetaria merupakan salah satu bentuk layanan
khusus di sekolah yang berusaha menyediakan makanan dan minuman
yang dibutuhkan siswa atau personil sekolah. Good (1959) dalam bukunya
Dictionary of Education mengatakan bahwa: cafetaria a room or
28
2.
3.
4.
5.
29
menutup pintu gerbang agar siswa tidak pergi dari area sekolah. Selain itu,
apabila sekolah itu terletak dipinggir jalan raya, akan mengurangi angka
kecelakaan pada siswa.
5. Satpam Sekolah
Satpam sekolah tidak hanya bertugas menjaga keamanan seklah, tapi
juga berkewajiban menjaga keselamatan warga sekolah ketika keluar
masuk sekolah misalnya satpam membantu siswa/guru ketika menyebrang
di jalan.
6. Bus Sekolah
Bus sekolah memiliki fungsi yaitu siswa tidak terlambat dan
keselamatannya juga terjamin.
7. Polisi Tidur
Guna mengurangi laju kecepatan pengendara yang lewat di depan
sekolah dibutuhkan polisi tidur. Dengan adanya polisi tidur pengendara
motor atau mobil akan mengurangi laju kecepatan dan hati-hatri ketika
melewati depan sekolah.
8. Menjalin Hubungan dengan instansi terkait, misalnya Polisi
Apabila sekolah belum mampu mengadakan Patroli Keamanan
Sekolah atau satpam yang dapat membantu siswa atau guru mengatasi
keselamatan di jalan misalnya ketika menyebrang, pihak sekolah dapat
menjalin kerjasama dengan polisi lalu lintas setempat untuk membantu.
Untuk area di dalam sekolah mengendalikan kejadian kecelakaan bisa dengan:
1. Guru mengantisipasi kejadian yang tak terduga ketika KMB berlangsung
a) Ketika Praktikum di Laboratorim
Kecelakaan ketika praktikum di laboratorium merupakan suatu
kejadian yang wajar terjadi. Sebelum hal ini benar-benar terjadi, Guru
harus benar-benar memberikan instruksi dan pengawasan yang ketat
pada siswa agar tidak terjadi kesalahan yang dapat merugika diri
sendiri mapuapun orang lain.
b) Ketika Olahraga
Kegiatan Olahraga menuntut siswa untuk aktif bergerak. Agar tidak
terjadi kecelakaan ketika berolahraga, seperti keseleo, jatuh, terkilir,
30
merupakan