PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
Transportasi lancar.
b.
c.
d.
e.
f.
agroklimat
yang
sesuai,
khususnya
Toraja / Kalosi Coffe dari dataran tinggi Tana Toraja, Sulawesi Selatan
Flores Coffe dari dataran tinggi Manggarai, Nusa Tenggara Timur dan
Balliem Highland coffe dari dataran tinggi jaya wijaya, irian jaya
Kelemahan ( Weaknesses )
1.
Rendahnya produktivitas kopi di Indonesia, baik kopi Robusta maupun
Arabika
2.
Belum proposionalnya komposisi kopi Arabika dan Robusta.
Pertanaman kopi dunia mendominasi dibandingkan dengan kopi Arabika,
sedangkan permintaan kopi dunia hingga saat ini masih didominasi oleh
Arabika dengan pangsa pasar >70%
3.
4.
5.
6.
Kurangnya sasaran dan prasarana yang mendukung industry kopi,
khususnya untuk kopi Arabika yang menuntut lingkungan dengan suhu
rendah, yang hanya terdapat pada dataran tinggi di pegunungan.
7.
8.
KK
Pemilikan lahan yang rata-rata masih sempit yaitu seluas 0,69 ha per
9.
Terbatasnya atau lemahnya kelembagaan petani dalam posisi rebut
pasar ( bargaining position )
10. Ditinjau dari aspek hukum belum banyak produk kopi yang tergolong
dalam produk specialty secara legal memiliki hak paten
11. Penerapan teknologi ( agronomi, pasca panen dan pengolahan ) yang
amat terbatas.
Alternative Strategi
1.
Strategi S-O
berbagai upaya promosi baik dalam dan luar negri termasuk mendukung
agrowisata.
Strategi W-O
Optomalisasi usaha tani dalam luasan skala usaha dan ekonomis baik
ditingkat petani maupun usaha menengah dan besar.
3.
Strategi S-T
Strategi W-T