Anda di halaman 1dari 11

BAB

ATOM BANYAK ELEKTRON


Pendahuluan:
Kelebihan Daftar Berkala Unsur-unsur Mendelev adalah memperlihatkan sifat
fisika seperti berat jenis dan titik didih wujud cair serta sifat kimia unsur-unsur akan
berulang secara berkala sebagai fungsi berat atom. Berdasarkan tabel yang dibuatnya,
Mendelev membiarkan beberapa kotak kosong karena saat itu unsur yang seharusnya
menempati kotak tersebut belum ditemukan. Tabel itu juga dapat digunakan untuk
memprediksi sifat-sifat unsur calon pengisi kotak kosong dalam tabel. Ramalan Mendelev
terbukti kebenarannya setelah beberapa tahun kemudian ditemukan unsur germanium (Ge),
galium (Ga) dan scandium (Sc).
Atom-atom alkali
Berdasarkan data spektroskopi optik, spektrum atom paling sederhana setelah
spekrum hidrogen adalah spektrum kelompok atom-atom alkali. Semua atom yang termasuk
dalam kelompok ini memiliki sebuah elektron valensi, artinya atom terluar yang terikat

( Z 1 ) buah menempati kulit

sangat lemah, sedangkan seluruh elektron lainnya sebanyak

atom yang terisi penuh. Kelompok atom alkali menempati posisi setelah kelompok gas mulia
pada Tabel Berkala Unsur-unsur. Kelompok gas mulia dicirikan dengan konfigurasi elektron
yang stabil karena kulit atomnya terisi penuh elektron, serta secara kimia bersifat tidak aktif
reaktif. Sifat lain yang menonjol adalah tenaga ionisasinya yang besar jika dibandingkan
dengan yang dimiliki oleh atom-atom yang menempati posisi sebelum dan sesudahnya.
Sebagai contoh, tenaga ionisasi pertama fluorine
sodium

( Z =11 )

( Z =9 ) gas mulia neon

( Z =10 )

serta

masing-masing adalah 17,42 eV, 21,56 dan 5,14 eV. Bahkan untuk

ionisasi kedua dan ketiga nilanya jauh berbeda. Pada Gambar di bawah ini ditunjukkan nilai
tenaga ionisasi pertama, kedua, ketiga serta keempat beberapa unsur.
Atom alkali dapat digambarkan dengan model sederhana seperti di bawah ini.
Elektron valensi berada di tempat yang relatif jauh dari inti atom dan bergerak di dalam
medan elektrostatis yang ditimbulkan oleh inti sebesar
oleh elektron-elektron bagian dalam sebanyak

+eZ

( Z 1 )

yang sebagian besar tertutupi

buah. Pengaruh penutupan oleh

elektron bagian dalam ini bersama-sama dengan potensial inti atom menghasilkan potensial
efektif bagi elektron valensi. Oleh karena itu perilaku elektron valensi atom-atom alkali dapat
dianalisis sama seperti analisis pada atom berelektron tunggal

107

Deret spektrum pancaran atom alkali netral dapat dianalisis menggunakan rumus deret
yang mirip dengan deret Balmer.
Bentuk potensial efektif

V eff ( r )

atom alkali diperlihatkan pada Gambar di bawah

ini. Pada jarak yang dekat dengan inti, tenaga potensial elektron valensi mendekati nilai
V

Z e2
4 0 r , sehingga mengalami potensial inti yang tidak terhalangi.

Penjelasan penempatan unsur-unsur dalam Tabel Berkala adalah sebagai berikut.


Hidrogen
Merupakan atom paling sederhana, nomer atom
yang dalam keadaan dasarnya menempati kulit

n=1

Z =1 , memiliki elektron tunggal


dan menempati subkulit

1s .

Notasi spektroskopi aras dasar elektron adalah


Helium
Dari seluruh atom netral berelektron banyak, yang paling sederhana adalah atom
helium yang diberi simbol He. Atom ini memiliki nomer atom

Z =2

sehingga dalam

keadaan netral hanya memiliki 2 buah elektron. Kedua elektron atom He pada keadaan aras
dasar menempati penuh kelopak paling dalam
adalah

( 1 s )( 1 s )

atau biasa ditulis

menempati kelopak

1s

n=1

sehingga konfigurasi elektronnya

1 s 2 . Pada keadaan tereksitasi, sebuah elektron tetap

sedangkan elektron lainnya tereksitasi ke kelopak lebih tinggi

yang memiliki bilangan kuantum utama n>1 .


Sesuai dengan posisi kedua elektron atomnya, terdapat dua macam spektrum optik gas
helium yaitu singlet dan triplet. Spektrum jenis pertama dimiliki oleh helium yang dinamakan
parahelium, sedangkan spektrum triplet dimiliki oleh helium jenis orthohelium. Skema
spektroskopi helium singlet dan triplet diperlihatkan pada Gambar ??? di bawah ini.

Gambar ??? Skema transisi helium (a) Singlet, (b) Triplet

108

Dinamakan singlet dikarenakan spektrumnya berupa garis-garis tunggal, tidak


memiliki struktur halus. Semua elektron berada pada keadaan dasar. Dari spektrum atom
hidrogen telah diketahui spektrum struktur halus disebabkan oleh spin elektron. Oleh karena
pada spektrum parahelium tidak memiliki struktur halus, dapatlah disimpulkan spin kedua
elektron yang berada pada keadaan
adalah

1s

saling bertolak belakang sehingga spin totalnya

S=0 . Begitu juga dengan momen magnetik

rendah singlet diberi notasi

S =0 . Tingkat tenaga paling

1 1 S . Angka 1 pertama menunjukkan angka

kuantum utama, superscript 1 adalah nilai


yang berarti singlet dan abjad S

2 S+ 1

dimana

adalah spin total

bilangan
S=0

untuk momentum orbital sudut total l=0 .

Berbeda dengan spektroskopi helium singlet, helium triplet memiliki struktur halus
yang semua garis-garis spektrumnya terlihat terpecah rangkap tiga, yang menunjukkan spin
S=1 , sehingga terdapat 3 buah nilai

total elektron tidak sama dengan nol, tetapi


M S=+1, 0, dan 1 .
Notasi spektroskopi aras paling rendah adalah

3
2 S . Angka 2 menunjukkan elektron

tereksitasi di n=2 , angka superscript 3 (berarti triplet) berasal dari


adalah spin total yang nilainya 1 dan abjad S

2 S+ 1 dengan

berarti nilai momentum sudut total

L=0 .

Spektrum triplet dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada orthohelium, sebuah elektron
tetap berada pada aras dasar sedangkan elektron lainnya berada pada keadaan tereksitasi.
Pada sistem ini
Kecuali atom hidrogen, semua atom netral memiliki lebih dari sebuah elektron orbit.
Analisis masing-masing individu elektron suatu atom yang memiliki lebih dari satu elektron
sangat sulit, atau bahkan dapat dikatakan tidak mungkin dilakukan. Hal ini dikarenakan selain
berinteraksi dengan inti atom, elektron-elektron tersebut juga saling berinteraksi.
Pada pembahasan atom hidrogen telah ditunjukkan masalah dua partikel yang saling
berinteraksi dapat disederhanakan menjadi masalah satu partikel. Permasalahan yang muncul
adalah cara menyelesaikan persamaan Schrdinger secara analitik. Persamaan dapat
diselesaikan secara pasti jika potensial antara elektron dan proton adalah potensial Coulomb.

109

Di bawah ini akan dibahas model atom mirip helium menurut tinjauan mekanika kuantum
dengan mengesampingkan formulasi matematis yang rumit.
Atom mirip helium terdiri atas dua buah proton dan sebuah inti, sehingga merupakan
permasalahan tiga partikel. Analisis dapat lebih disederhanakan jika inti atom helium dapat
dianggap mempunyai massa yang tak berhingga besarnya dibandingkan dengan massa
elektron dan antar elektron tidak terdapat interaksi. Tenaga potensial atom mirip helium dapat
dituliskan sebagai berikut
Z e2
Z e 2
e2
(
)
V r=

+
4 0 r 1 4 0 r 2 4 0 r 12
dengan Z

adalah muatan inti atom mirip helium yang nilainya

Z =2 . Masing-masing

suku kanan adalah tenaga potensial elektron pertama, kedua dan interaksi antar elektron.
Koordinat yang digunakan untuk merumuskan hamiltonian atom mirip helium diperlihatkan
pada Gambar ??? di bawah ini. Inti atom dipipih sebagai pusat koordinat.
Gambar ??? Hubungan antara r 1, , r 2 dan r 12 pada atom mirip helium
Dengan cara seperti ini maka persamaan fungsi-diri untuk atom helium adalah

( H 1 + H 2+ V 12) ( r 1 ,r 2 ) =E ( r 1 , r 2 )
dimana
2

2
Ze
H 1=
1 +
2 me
4 0 r1
adalah hamiltonian elektron pertama, dan
2 2
Z e2
H 2=
+
2 me 2 4 0 r 2
merupakan hamiltonian elektron kedua. Interaksi antar elektron adalah
e2
V 12=
4 0 r 12
dengan
r 212 =( x 2x 1 )2+ ( y 2 y 1 )2 + ( z 2z 1 )2
Penyelesaian persamaan Schrdinger atom helium tidak dapat dilakukan secara pasti
sebagaimana pada atom mirip hidrogen dikarenakan hadirnya tenaga potensial interaksi antar
110

V 12 . Metode pendekatan paling sederhana yang dapat dilakukan adalah

elektron

V 12 dianggap sebagai interaksi gangguan pada hamiltonian

menggunakan teori gangguan,


H

yang nilainya kecil sehingga dapat diabaikan. Dengan teori gangguan ini maka

persamaan Schrdinger yang harus diselesaikan adalah

( H 1 + H 2 ) ( r 1 , r 2 )=E ( r 1 , r 2 )
Pada model partikel bebas ini, fungsi gelombang atom helium seolah olah dapat dipisahkan
menjadi
( r 1 , r 2 ) = n l m ( r 1 ) n l m ( r 2 )
1 1

l1

n l m ( r1 )

dimana

1 1

l1

2 2

l2

adalah fungsi gelombang elektron pertama sedangkan

n l m ( r2 )
2 2

l2

adalah fungsi gelombang elektron kedua. Untuk menyederhanakan penulisan, masing-masing


akan dituliskan dengan simbol a (1 )

dan b (2 ) , sehingga persamaan (>??) daapt ditulis

ulang
( r 1 , r 2 ) = a ( 1 ) b ( 2 )
Sedangkan tenaga atom helium adalah
E=E n + En
1

Besarnya nilai tenaga gerak elektron pada keadaan dasar

Ei

untuk model ini dapat

dihitung menggunakan persamaan ???


E n=

Z 2 e 4 1
32 2 20 2 n2

Sehingga tenaga total atom helium adalah


Z 2 e4 1 1
E=E 1+ E2=
+
32 2 20 2 n 21 n22

dimana n1 dan n2 masing-masing adalah bilangan kuantum utama untuk elektron 1 dan
2. Dengan memasukkan nilai

Z =2

dan untuk aras dasar nilai

n1=n2=1 , diperoleh

E=108,8 eV . Sebagai perbandingan, hasil eksperimen adalah 78,98 eV. Terlihat bahwa
nilai yang diperoleh dari teori gangguan lebih rendah daripada nilai sebenarnya. Hal ini
dikarenakan interaksi tolak antar elektron telah diabaikan dalam perhitungan.
Sebagaimana dinyatakan di muka,
pertama pada keadaan
keadaan

dan

b (2 )

a (1 )

adalah fungsi gelombang elektron

adalah fungsi gelombang elektron kedua pada

b . Sangatlah mungkin elektron pertama berada pada keadaan

dan elektron

111

kedua berada pada keadaan


b (1 )

dan

berubah yaitu

a , sehingga masing-masing fungsi gelombangnya adalah

a (2 ) . Jika hal ini terjadi, maka tenaga total helium tetap sama, tidak
E=108,8 eV .

Fungsi gelombang atom helium sebagaimana dinyatakan dalam persamaan ???


maupun persamaan ???di atas sama sekali tidak benar. Hal ini dikarenakan elektron adalah
partikel identik yang tidak bisa dibedakan sehingga tidak bisa mengatakan fungsi gelombang
elektron pertama dan kedua. Yang dapat dikatakan adalah elektron berada pada keadaan
atau

saja. Oleh karena itu, fungsi gelombang atom helium merupakan kombinasi linier

dari fungsi gelombang b (1 )

dan a (2 ) ,

He = a ( 1 ) b ( 2 ) b ( 1 ) a ( 2 )
Persamaan gelombang ini dinamakan fungsi gelombang orbital. Fungsi gelombang yang
mengandung tanda positif dinamakan fungsi gelombang orbital simetri,
S ( 1,2 )= a ( 1 ) b ( 2 ) + b (1 ) a ( 2 )
Karena jika elektronnya saling bertukar posisi tidak akan merubah besarnya fungsi
gelombang,

S ( 1,2 )= S ( 2,1 ) . Sedangkan fungsi gelombang yang mengandung tanda

negatif
A ( 1,2 )= a ( 1 ) b ( 2 ) b ( 1 ) a ( 2 )
dinamakan fungsi gelombang orbital anti-simetri karena jika elektronnya saling bertukar,
tanda fungsi gelombang akan berubah, A ( 1,2 )= A ( 2,1 )
Terlihat dengan jelas tenaga atom helium yang memiliki fungsi gelombang
berbeda nilainya dengan yang memiliki fungsi gelombang

akan

A . Jika elektron peratma

berada sangat dekat dengan elektron kedua, maka fungsi gelombang keduanya akan sangat
mirip sehingga nilai

sangat kecil mendekati nol. Mengingat kenyataan hasil

spektroskopi atom helium memperlihatkan tenaganya tidak pernah sangat kecil mendekati
nol, maka dapatlah dipastikan fungsi gelombang anti-simetri

menyatakan suatu

keadaan dimana kedua elektron atom helium tidak pernah saling berdekatan, namun masih
memiliki tenaga tolakan yang nilainya kecil. Fungsi gelombang simetri

tidak memiliki

persyaratan apapun berkaitan dengan keadaan kedua elektron. Dapatlah dimengerti bahwa
tenaga yang bersesuaian dengan

lebih besar nilainya dibandingkan dengan tenaga

milik A .

112

Soal:
Tenaga eksitasi pertama adalah tenaga yang diperlukan untuk memindahkan sebuah
elektron dari aras dasar

n=1

ke aras

n=2 . Buktikan bahwa tenaga eksitasi pertama

atom helium berdasarkan model partikel bebas adalah 68,0 eV.


Hitunglah tenaga ionisasi untuk memindahkan sebuah elektron dari keadaan dasar
n=1 ke n= .

Perlu dituliskan di sini, sebelum fisika kuantum lahir, telah tersedia data spektroskopi
atom helium. Dari data ini dibuatlah diagram aras tenaga seperti terlihat pada Gambar ??? di
n1=1

bawah ini. Pada Gambar tersebut dapat dilihat aras-aras tenaga untuk

dan

n2=1 dan 2 .
Gambar: Aras-aras tenaga atom helium
Penjelasan:
Aturan ekslusif Pauli
Z =1 , hanya

Hidrogen diberi simbol H merupakan atom paling ringan dengan nilai


memiliki sebuah elektron dengan konfigurasi aras dasarnya adalah
spektroskopi

2
1 /2

1
0

1s1s

dan notasi

Helium diberi simbol He memiliki nomer atom


dasar adalah

1s

Z =2 . Konfigurasi elektron pada aras

atau biasa ditulis ringkas menjadi

1s

dengan notasi spektroskopi

. Karena kelopak atom dengan bilangan kuantum utama

n=1

hanya boleh

ditempati elektron paling banyak 2 buah, maka kelopak atom helium terisi penuh elektron
sehingga atom helium bersifat sangat stabil, secara kimia bersifat tidak aktif reaktif. Helium
termasuk dalam kelompok gas mulia. Ketika kedua elektron berada pada keadaan dasarnya,
besarnya tenaga ikat elektron total adalah 79 eV. Setelah sebuah elektronnya pergi, elektron
yang tersisa berada pada keadaan
sebesar

(1 s )

yang mengorbit inti yang memiliki muatan listrik

+ ( Z =2 ) e , atom helium sekarang memiliki tenaga ikat sebesar 54,4 eV. Dengan

113

demikian tenaga ionisasi, yaitu tenaga yang diperlukan untuk mengeluarkan sebuah elektron
yang terikat paling lemah, dari atom helium adalah 24,6 eV.
Z =3 . Atom Li netral memiliki 3 buah

Lithium diberi simbol Li memiliki nomer atom

( 1 s )3 , karena melanggar aturan eksklusif Pauli.

elektron. Konfigurasi elektron Li bukan


Dua elektron mengisi penuh subkulit

( 1 s ) dan elektron ketiga menempati subkulit ( 2 s )

sehingga konfigurasinya dtuliskan ( 1 s )2 ( 2 s )1 . Lambang spektroskopi atom ini adalah sama


2
1 /2

seperti lambang spektroskopi atom hidrogen, yaitu

Tabel
Nomer
Atom Z
1

Lamban
g
Unsur
H

Nama
Unsur
hydrogen

He

Li

Konfigurasi elektron

Lambang
spektroskopi

Potensial
ionisasi eV

1s1

S1 / 2

13,6

helium

1s2

S0

24,6

lithium

(He) 2s1

S1 / 2

5,4

S0

9,3

Be

beryllium

(He) 2s

boron

(He) 2s2 2p1

P1 / 2

8,3

carbon

(He) 2s2 2p2

P0

11,3

nitrogen

S3/ 2

14,5

(He) 2s 2p

8
9

O
F

oxygen
fluorine

(He) 2s 2p
(He) 2s2 2p5

P2
2
P3 / 2

13,6
17,4

10

Ne

neon

(He) 2s2 2p6

21,6

11

Na

sodium

(Ne) 3s1

12

Mg

magnesium

(Ne) 3s2

S0
S1 / 2

5,1

S0

7,6

P1 / 2

6,0

13

Al

aluminium

(Ne) 3s 3p

14

Si

silicon

(Ne) 3s2 3p2

P0

8,1

15

phosphorous

(Ne) 3s2 3p3

S3/ 2

11,0

16
17

S
Cl

sulphur
clorine

(Ne) 3s 3p
(Ne) 3s2 3p5

P2
2
P3 / 2

10,4
13,0

18

Ar

argon

(Ne) 3s2 3p6

15,8

S0

19

potasium

(Ar) 4s

20

Ca

calcium

(Ar) 4s2

21

Sc

scandium

(Ar) 4s 3d

S1 / 2

4,3

S0

6,1

D3 / 2

6,5

114

22
23

Ti
V

titanium
vanadium

(Ar) 4s2 3d2


(Ar) 4s2 3d3

F2
4
F3 / 2

6,8
6,7

24

Cr

chromium

(Ar) 4s 3d5

S3

6,7

25

Mn

Manganese

(Ar) 4s2 3d5

S5 / 2

7,4

26
27

Fe
Co

iron
cobalt

(Ar) 4s2 3d6


(Ar) 4s2 3d7

D4
F9 / 2

7,9
7,8

28
29

Ni
Cu

nickel
copper

(Ar) 4s2 3d8


(Ar) 4s 3d10

F4
S1 / 2

7,6
7,7

30

Zn

zinc

(Ar) 4s2 3d10

S0

9,4

31

Ga

gallium

(Ar) 4s2 3d10 4p1

P1 / 2

6,0

P0

8,1

10

32

Ge

germanium

(Ar) 4s 3d 4p

33

As

arsenic

(Ar) 4s2 3d10 4p3

S3/ 2

10,0

34
35

Se
Br

selenium
bromine

(Ar) 4s2 3d10 4p4


(Ar) 4s2 3d10 4p5

P2
P3 / 2

9,8
11,8

36

Kr

krypton

(Ar) 4s2 3d10 4p6

S0

14,0

37

Rb

rubidium

(Kr) 5s

S1 / 2

4,2

S0

5,7

38

Sr

strontium

(Kr) 5s

39

yttrium

(Kr) 5s2 4d1

D3 / 2

6,6

F2
D1 / 2

7,0
6,8
7,2

40
41

Zr
Nb

zirconium
niobium

(Kr) 5s 4d
(Kr) 5s1 4d4

42

Mo

molybdenum

(Kr) 5s1 4d5

S3

43

Tc

technetium

D9 / 2

F3

7,5

F9 / 2

7,7

S0

8,3

(Kr) 5s 4d

44

Ru

ruthenium

(Kr) 5s 4d

45

Rh

rhodium

(Kr) 5s1 4d8

10

46

Pd

palladium

(Kr) 4d

47

Ag

silver

(Kr) 5s1 4d10

48

Cd

cadnium

10

10

(Kr) 5s 4d

S1 / 2

7,6

S0

9,0

P1 / 2

5,8

49

In

indium

(Kr) 5s 4d 5p

50

Sn

tin

(Kr) 5s2 4d10 5p2

P0

7,3

51

Sb

antimony

10

(Kr) 5s 4d 5p

S3/ 2

8,6

10

52
53

Te
I

tellurium
iodine

(Kr) 5s 4d 5p
(Kr) 5s2 4d10 5p5

P2
2
P3 / 2

9,0
10,4

54

Xe

xenon

(Kr) 5s2 4d10 5p6

12,1

55

Cs

cesium

(Xe) 6s1

56

Ba

barium

(Xe) 6s2

S0
S1 / 2

3,9

S0

5,2

57

La

lanthanum

(Xe) 6s 5d

58

Ce

cerium

(Xe) 6s2 4f1 5d

D3 / 2

5,6

H4

6,9
115

59

Pr

praseodymium

(Xe) 6s2 4f3

60
61

Nd
Pm

neodymium
promethium

(Xe) 6s2 4f4


(Xe) 6s2 4f5

62

Sm

samarium

63

Eu

europium

64
65
66

Gd
Tb
Dy

gadolinium
terbium
dysprosium

I9/ 2

5,8

I4
6
H5/ 2

6,3

(Xe) 6s2 4f6

F0

5,6

(Xe) 6s2 4f7

S7 / 2

5,7

D2

I8

6,2
6,7
6,8

11

I 15 / 2

(Xe) 6s 4f 5d
(Xe) 6s2 4f9
(Xe) 6s2 4f10
2

67

Ho

holmium

(Xe) 6s 4f

68

Er

erbium

(Xe) 6s2 4f12

H6
F7 / 2

69
70
71

Tm
Yb
Lu

13

14

lutetium

14

(Xe) 6s 4f 5d

14

thulium
ytterbium

(Xe) 6s 4f
(Xe) 6s 4f

S0

6,2

D3 / 2

5,0

72
73

Hf
Ta

hafnium
tantalum

(Xe) 6s 4f 5d
(Xe) 6s2 4f14 5d3

F2
4
F3 / 2

5,5
7,9

74

tungsten

(Xe) 6s2 4f14 5d4

D0

8,0

75

Re

rhenium

(Xe) 6s2 4f14 5d5

S5 / 2

7,9

76
77

Os
Ir

osmium
iridium

(Xe) 6s2 4f14 5d6


(Xe) 6s2 4f14 5d7

D4
F9 / 2

8,7
9,2

78

Pt

platinum

(Xe) 6s1 4f14 5d9

D3

9,0

14

(Xe) 6s 4f 5d

10

S1 / 2

9,2

14

10

S0

10,4

79

Au

gold

80

Hg

mercury

(Xe) 6s 4f 5d

81

Tl

thallium

(Xe) 6s2 4f14 5d10 6p1

P1 / 2

6,1

14

10

82

Pb

lead

(Xe) 6s 4f 5d 6p

P0

7,4

83

Bi

bismuth

(Xe) 6s2 4f14 5d10 6p3

S3/ 2

7,3

84
85

Po
At

polonium
astatine

(Xe) 6s2 4f14 5d10 6p4


(Xe) 6s2 4f14 5d10 6p5

P2
P3 / 2

8,4

86

Rn

radon

(Xe) 6s2 4f14 5d10 6p6

S0

10,7

87
88

Fr
Ra

francium
radium

(Rn) 7s1
(Rn) 7s2

S0

5,3

89

Ac

actinium

(Rn) 7s2 6d1


2

D3 / 2

90
91
92

Th
Pa
U

thorium
protactinium
uranium

(Rn) 7s 6d
(Rn) 7s2 5f2 6d1
(Rn) 7s2 5f3 6d1

93

Np

neptunium

(Rn) 7s2 5f4 6d1

L11 / 2

94

Pu

plutonium

(Rn) 7s2 5f6

F0

S7 / 2

95

Am

americium

(Rn) 7s 5f

6,9

F2
K 11
5
L6
4

116

96
97

Cm
Bk

curium
berkelium

(Rn) 7s2 5f7 5d1


(Rn) 7s2 5f9

98

Cf

californium

(Rn) 7s2 5f10

I8

11

I 15 / 2

D2
H 15 / 2

99

Es

einsteinium

(Rn) 7s 5f

100

Fm

fermium

(Rn) 7s2 5f12

H6
F7 / 2

101

Md

mendelevium

13

14

(Rn) 7s 5f

102

No

nobelium

(Rn) 7s 5f

103
104
105

Lw

lawrencium
kurchatovium
hahnium

(Rn) 7s2 5f14 6d1


(Rn) 7s2 5f14 6d2
(Rn) 7s2 5f14 6d3

S0

117

Anda mungkin juga menyukai