Antalgin
Asetaminofen
Asam
Aminokaproat
Etambutol
Hidroklorida
Etilendiamina
Kalsium
Pantotenat
Kalium
Penisilina-V
Lisina
Hidroklorida
Meprobamat
Pantotenol
Nama Kimia
Rumus
Natrium
2,3-dimetil-1- C13H16N3NaO4S.H2O
fenil-5-pirazolon-4metiaminoetansulfonat
N-asetil-4-aminofenol
C8H9NO2
Asam 6-aminoheksanoat
C6H13NO2
2,2-etilendiiminodibutan-1-ol-hidroklorida
Etana 1,2 diamina
Kalsium D (+)-N-(2,4dihidroksi-3,3-dimetil
butiril--alaninat
Kalium
Fenoksimetilpenisilina
2,6-diaminoheksanoat
hidroklorida
2-metil-2-propil-propana1,3-diol dikarbamat
Pantotenol
C10H24N2O2.2HCL
Khasiat Obat
Analgetik
Analgetik
antipiretik
Antihemoragi
C16H17KN2O5
Antituberkulosi
s
Pelarut teofilin
Komponen
Vitamin
B
Kompleks
Antibiotik
C6H14N2O2.HCl
Penambah gizi
C9H18N2O4
Sedativum
C2H8N2.H2O
C18H32CaN2O10
C9H19NO4
Komponen
vitamin
kompleks
Sumber : http://pharmacyhaluoleo.blogspot.com/2011/07/tiol-dan-amina.html
1. Antalgin
Antalgin atau Levorphanol (nama generik) adalah salah satu obat pengurang rasa sakit.
Antalgin juga dikenal sebagai metampiron atau pun dipiron Antalgin berupa sebuk
hablur berwarna putih atau putih kekuningan. Antalgin termasuk pada derivat
metasulfonat dari amidopirin yang mudah larut dalam air dan cepat diserap kedalam
tubuh. Ia bekerja secara sentral pada otak untuk menghlangkan nyeri, menurunkan
Parasetamol atau asetaminofen adalah obat analgesik dan antipiretik yang populer dan
digunakan untuk melegakan sakit kepala, sengal-sengal dan sakit ringan, serta demam.
Digunakan dalam sebagian besar resep obat analgesik selesma dan flu. Ia aman dalam
dosis standar, tetapi karena mudah didapati, overdosis obat baik sengaja atau tidak
sengaja sering terjadi.
Berbeda dengan obat analgesik yang lain seperti aspirin dan ibuprofen, parasetamol tak
memiliki sifat antiradang. Jadi parasetamol tidak tergolong dalam obat jenis NSAID.
Dalam dosis normal, parasetamol tidak menyakiti permukaan dalam perut atau
mengganggu gumpalan darah, ginjal, atau duktus arteriosus pada janin.
Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Parasetamol
3. Asam Aminokaproat
Cara Kerja Obat:
Asam aminokaproat merupakan penghambat bersaing sari activator plasminogen dan
penghambat plasmin. Plasmin sendiri berperan mengahncurkan fibrinogen atau fibrin
dan factor pembekuan darah lain. Pleh karena itu, asam aminokaproat dapat mengatasi
pendarahan berat akibat fibrinologis yang berlebihan. Dugaan adanya fibrinologis yang
berlebihan dapat disasarkan atas hasil tes laboratorium berupa waktu thrombin dan
Sumber:
https://books.google.co.id/books?
id=DO6HtXScvnAC&pg=PA108&lpg=PA108&dq=struktur+Etilendiamin&source=bl&
ots=B1-5t623Qu&sig=SvoyYn7D9G39Mu-w938c8jddVLM&hl=id&sa=X&ei=nG2-
VOjVHuLHmwXZ8YHgBg&redir_esc=y#v=onepage&q=struktur
%20Etilendiamin&f=false
6. Kalsium Pantotenat
Fenoksimetilpenisilin , atau dikenal dengan penisilin V, adalah penisilin yang aktif secara
oral (diberikan melalui mulut). Obat ini kurang aktif dibandingkan benzilpenisilin. Obat
ini hanya sesuai pada kondisi konsentrasi jaringan tinggi tidak diperlukan.
Indikasi spesifik untuk fenoksimetilpenisilin: Infeksi karena Streptococcus pyogenes,
Tonsilitis, Faringitis, Infeksi kulit, Profilaksis demam reumatik, Gingivitis sedang hingga
parah (dengan metronidazol)
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Penisilin#Fenoksimetilpenisilin_.28penisilin_V.29
8. Lisina Hidroklorida
Lisina (bahasa Inggris lysine) merupakan asam amino penyusun protein yang dalam
pelarut air bersifat basa, seperti juga histidin. Lisina tergolong asam amino esensial bagi
manusia, yakni asam amino yang dibutuhkan untuk kesehatan, tetapi tidak dapat
diproduksi sendiri oleh tubuh manusia. Kebutuhan rata-rata per hari adalah 1 - 1,5 g.
Lisina menjadi kerangka bagi niasin (vitamin B1). Kekurangan vitamin ini dapat
menyebabkan pelagra.
Manfaat Lisina[sunting | sunting sumber]
Penelitian membuktikan bahwa lisina terbukti efektif untuk mencegah HSV (Herpes
Simplex Syndrome), karena lisina bersifat antivirus, sehingga dapat mencegah
perkembangbiakan virus penyebab herpes(University of Maryland Medical Center). Di
samping itu, manfaat lain lisina adalah membantu dalam penyerapan kalsium,
pembentukan hormon dan kolagen, serta antibodi. Secara tidak langsung, lisina juga
dapat menstimulasi selera makan, karena perannya dalam membantu proses detoksifikasi
pada hati dan menghasilkan enzim pencernaan. Lisina juga memainkan peranan penting
dalam produksi carnitine untuk mengubah asam lemak menjadi energi dan membantu
menurunkan kadar kolesterol.
Sumber Lisina[sunting | sunting sumber]
Lisina banyak terdapat pada makanan yang banyak mengandung protein, seperti daging,
keju, susu, ikan dan telur untuk protein hewani [1]. Sementara untuk protein nabati bisa
didapat dari kacang-kacangan, seperti kacang kedelai dan hasil proses kedelai lainnya
seperti tahu dan tempe[2]. Biji-bijian serealia terkenal miskin akan lisina. Sebaliknya,
biji polong-polongan kaya akan asam amino ini.
Kekurangan Lisina[sunting | sunting sumber]
Kekurangan lisina dapat menyebabkan tubuh menjadi mudah lelah, pusing, kehilangan
selera makan, anemia, gangguan pertumbuhan dan gangguan reproduksi
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Lisina
9. Meprobamat
replaced by the benzodiazepines, due to their wider therapeutic index (lower toxicity)
and lower incidence of serious side effects.
Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Meprobamate
10. Pantotenol
Panthenol (pantothenol) is the alcohol analog of pantothenic acid (vitamin B5), and is
thus a provitamin of B5. In organisms it is quickly oxidized to pantothenate. Panthenol is
a highly viscous transparent liquid at room temperature, but salts of pantothenic acid (for
example sodium pantothenate) are powders (typically white). It is soluble in water,
alcohol and propylene glycol, soluble in ether and chloroform, and slightly soluble in
glycerin.
Panthenol comes in two enantiomers, D and L. Only D-panthenol (dexpanthenol) is
biologically active, however both forms have moisturizing properties. For cosmetic use,
panthenol comes either in D form, or as a racemic mixture of D and L (DL-panthenol).
Panthenol's expanded chemical formula is: HO-CH2-C(CH3)2-CH(OH)-CONHCH2CH2CH2-OH.
Sumber: http://en.wikipedia.org/wiki/Panthenol