1. Tujuan Percobaan
Mengetahui perkembangan Pseudomonas aureginosa pada media NA dan
NB
Mempelajari prinsip cawan gores
Mengetahui manfaat dari biakan murni
Mengetahui pertumbuhan koloni bakteri PA pada cawan petri oles, gores
dan campuran
2. Teori Dasar
Inokulasi merupakan pekerjaan memindahkan bakteri dari medium yang lama
ke medium yang baru dengan tingkat ketelitian yang sangat tinggi. Untuk melakukan
penanaman bakteri (inokulasi) terlebih dahulu diusahakan agar semua alat yang ada
di dalam hubungannya dengan medium agar tetap sterli, hal ini agar menghindari
terjadinya kontaminasi (dwijoeseputro, 1998).
Inokulasi adalah menanam inokula secara aseptis ke dalam media steril baik
pada media padat maupun media cair. Inokula merupakan bahan yang mengandung
mikroba atau biakan baik dalam keadaan cair maupun padat.
Tujuan dari inokulasi yaitu biakan murni untuk keperluan diagnostik,
karakterisasi mikroorganisme, industri farmasi atau kegiatan lain yang berkaitan
dengan mikroorganisme. Nutrisi dan lingkungan yang menunjang pertumbuhan
mikroorganisme serta suatu teknik kerja aseptis yang dapat mencegah adanya
kontaminan dalam biakan diperlukan untuk mendapatkan kultur yang murni.
Identifikasi biakan mikroorganisme seringkali memerlukan pemindahan ke biakan
segar tanpa terjadi pencemaran. Pemindahan mikroorganisme ini dilakukan dengan
1
dalam
suatu
media
cair
menunjukan
terjadinya
pertumbuhan
aseptis,
Semua
teknik
dekontaminasi,
pekerjaan
pada
serta
praktikum
penyelesaian
ini
dilakukan
pekerjaan
dengan
2. Jodium Tinctura. Larutan 2% jodium dalam alkohol 70% adalah suatu desinfeksi
yang sangat kuat. Larutan ini dipakai untuk mendisinfeksi kulit dengan membasmi
kuman-kuman yang ada pada permukaan kulit.
Alkohol dapat membunuh bakteri gram positif dan gram negatif, termasuk patogen
yang multidrugresistent, Mycobacterium tuberculosis, virus, dan jamur.(Hasan, dkk.,
2000)
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum melakukan inokulasi :
1.
Menyiapkan ruangan
Ruangan tempat penanaman bakteri harus bersih dan keadaannya harus steril
agar tidak terjadi kesalahan dalam pengamatan atau percobaan dalam
laboratorium pembuatan serum vaksin dsb.
2.
3.
Flambir
Dilakukan dengan cara memanaskan alat ke bunsen, pada jarum ose harus
sampai berwarna merah , jika pada alat2 yang lain seperlunya saja. Ini dilakukan
untuk menjaga kesterlian.
4.
Pada media cair dan media padat kita menggunakan Nutrient broth pada media cair,
dan nutrient agar pada media padat.
Komposisi dari Medium Nutrient Agar (NA) :
Untuk komposisi 1000 mL
- Daging : 3 gram
3
- Pepton : 15 gram
- Agar : 15 gram
- Aquadest : 1000mL
Untuk komposisi 100 mL
- Daging : 3/1000 x 100 = 0,3 gram
- Pepton : 15/1000 x 100 = 1,5 gram
- Agar : 15/1000 x 100 = 1,5 gram
- Aquadest : 1000/1000 x 100 = 100 ml
Ada beberapa metode yang digunakan utk mengisolasi biakan murni mikroorganisme
yaitu :
1. Metode Gores
Teknik ini lebih menguntungkan jika ditinjau dari sudut ekonomi dan waktu,
tetapi memerlukan keterampula-keterampilan yang diperoleh dengan latihan.
Penggoresan yang sempurna akan menghasilkan koloni yang terpisah. Inokula di
gorekan di permukaan media agar nutrient. Diantara garis-garis goresan akan terdapat
sel-sel yang cukup terpisah sehingga dapat tumbuh menjadi koloni. Cara penggarisan
dilakukan pada medium pembiakan padat bentuk lempeng. Bila dilakukan dengan
baik teknik inilah yang paling praktis. Dalam pengerjaannya terkadang berbeda pada
masing-masing laboratorium tapi tujuannya sama yaitu untuk membuat goresan
sebanyak mungkin pada medium pembiakan.
Ada beberapa teknik dalam metode gores :
- Goresan T
- Goresan kuadran
- Goresan Radian
2. Metode tebar
Setetes inokula diletakan dalam sebuah medium agar nutrien dalam cawan
petridish dan dengan menggunakan batang kaca yang bengkok dan steril. Inokulasi
itu disebarkan dalam medium batang yang sama dapat digunakan dapat
menginokulasikan pinggan kedua untuk dapat menjamin penyebaran bakteri yang
merata dengan baik. Pada beberapa pinggan akan muncul kolono-koloni yang
terpisah-pisah.
5
3. Metode tuang
Isolasi menggunakan media cair dengan cara pengenceran. Dasar melakukan
pengenceran adalah penurunan jumlah mikroorganisme sehingga pada suatu saat
hanya ditemukan satu sel di dalam tabung.
4. Metode tusuk
Metode tusuk yaitu dengan cara meneteskan atau menusukan ujung jarum ose
yang didalamnya terdapat inokulum, kemudian ke dalam media.
menghasilkan
koagulase,suatu
protein
mirip
enzim
yang
dapat
menggumpalkan plasma yang telah diberi oksalat atau sitrat dengan bantuan suatu
faktor yang terdapat dalam banyak serum.
6
Staphylococcus aureus
Kingdom
: Eubacteria
Phylum
: Firmicutes
Class
: Bacilli
Order
: Bacillales
Family
: Staphylococcaceae
Genus
: Staphylococcus
Species
: Staphylococcus aureus
pada infeksi
opportunistik
dan infeksi
nosokomial
pada pasien
immunocompromise sebagai akibat dari luka bakar atau trauma yang berat, penyakit
seperti kanker, diabetes, dan cystic fibrosis (CF), immunosuppresion, dan operasi
besar. Pseudomonas aeruginosa meningkat secara klinik karena resisten terhadap
berbagai antimikroba dan memiliki kemampuan untuk mengembangkan tingkat Multi
Drug Resistance (MDR) yang tinggi, termasuk pada penislin dan sefalosporin
generasi pertama dan kedua, tetrasiklin, kloramfenikol, dan makrolid.
Antimikroba yang mempunyai aktivitas terhadap Pseudomonas aeruginosa
meliputi: aminoglikosida (gentamisin, amikasin, tobramisin), quinolon (ciprofloxacin
dan levofloxacin, tapi tidak moksifloxacin), sefalosporin (seftazidim, sefepime,
sefpirome,
tapi
tidak
sefuroksim,
seftriakson,
sefotaksim),
ureidopenisilin
Infeksi Pseudomonas yang serius sering terjadi di rumah sakit dan bakteri
biasanya ditemukan di tempat yang lembab, seperti bak cuci dan wadah air kemih.
Bahkan organisme ini ditemukan dalam cairan antiseptik tertentu. Infeksi paling
serius terjadi pada orang yang sistem kekebalannya terganggu, baik karena
pengobatan maupun penyakit.
Pseudomonas bisa menginfeksi darah, kulit, tulang, telinga, mata, saluran kemih,
katup jantung dan paru-paru.
Luka bakar juga bisa terinfeksi oleh Pseudomonas, menyebabkan infeksi darah yang
sering berakibat fatal.
Pseudomonas aeruginosa
Kingdom
: Bacteria
Phylum
: Proteobacteria
Class
: Gamma Proteobacteria
Order
: Pseudomonadales
Family
: Pseudomonadaceae
Genus
: Pseudomonas
Species
: Pseudomonas aeruginosa
: Bacteria
8
Phylum
: Firmicutes
Class
: Bacilli
Order
: Bacillales
Family
: Bacillaceae
Genus
: Bacillus
Species
: Bacillus subtilis
Escherichia coli, atau biasa disingkat E. coli, adalah salah satu jenis spesies
utama bakteri gram negatif. Pada umumnya, bakteri yang ditemukan oleh Theodor
Escherich ini dapat ditemukan dalam usus besar manusia. Kebanyakan E. Coli tidak
berbahaya, tetapi beberapa, seperti E. Coli tipe O157:H7, dapat mengakibatkan
keracunan makanan yang serius pada manusia yaitu diare berdarah karena eksotoksin
yang dihasilkan bernama verotoksin. Toksin ini bekerja dengan cara menghilangkan
satu basa adenin dari unit 28S rRNA, sehingga menghentikan sintesis protein.
Sumber bakteri ini contohnya adalah daging yang belum masak, seperti daging
hamburger yang belum matang.
E. Coli yang tidak berbahaya dapat menguntungkan manusia dengan
memproduksi vitamin K2, atau dengan mencegah baketi lain di dalam usus.
Escherichia coli
Domain
: Bacteria
Filum
: Proteobacteria
Kelas
: Gammaproteobacteria
Ordo
: Enterobacteriales
Famili
: Enterobacteriaceae
Genus
: Escherichia
Spesies
: E. coli
Bahan
4. Prosedur Percobaan
Pembuatan plat agar, agar miring, agar tegak, dan media cair dalam
tabung
1. Bunsen dinyalakan dan diatur nyala apinya sehingga diperoleh nyala api
biru dan dibiarkan menyala selama 10 menit.
2. Tabung reaksi steril disiapkan dan diletakan pad arak tabung dan cawan
steril diantara dua api bunsen.
10
Bakteri diinokulasikan pada media cair dengan pipet Pasteur, jika inokula
berasal dari biakan cair, dan jika inokula dari agar miring maka diambil
dengan jarum ose bundar lalu disuspensikan pada nutrient broth.
-
5. Hasil Pengamatan
No
Media
Waktu
Pengamat
an
1.
Plat
Agar
Keterangan
Keterangan
Nama
Warna
Warna
Letak
Bakteri
Media
Koloni
Pertumbuhan
Jumat, 14
Des 2012
Pseudomonas
aureginosa
Pukul.
11:30 WIB
(oles)
Sebelum
Putih
diinkubasi
: Kuning
kecoklatan
bening
memadat
Gambar
Bakteri tersebar
tidak merata,
koloninya
berbentuk bulat,
banyak terdapat
di bagian 1 lalu
2, 3 dan 4.
12
Jumat, 14
Des 2012
Pseudomonas
aureginosa
Pukul.
11:30 WIB
(gores)
Jumat, 14
Des 2012
Pseudomonas
aureginosa
Pukul.
11:30 WIB
(campur)
Jumat, 14
Des 2012
Pseudomonas
aureginosa
Pukul.
11:30 WIB
(zigzag)
Sebelum
Putih
diinkubasi
: Kuning
kecoklatan
bening
memadat
Bakteri tidak
tumbuh merata,
koloninya
berbentuk bulat,
banyak terdapat
di bagian 1 lalu
2, 3, dan 4.
Sebelum
Putih
diinkubasi
: Kuning
kecoklatan
bening
memadat
Tumbuh secara
merata, bakteri
berbentuk
koloni bulat
Sebelum
Putih
diinkubasi
: Kuning
kecoklatan
bening
memadat
Bakteri merata,
banyak,
terdapat bakteri
dari permukaan
atas sampai
permukaan
bawah
Bentuk
koloninya bulat.
Agar
Jumat, 14
Pseudomonas
Sebelum
miring
Des 2012
aureginosa
diinkubasi
banyak,
Pukul.
(gores)
: Kuning
terdapat bakteri
kecoklatan
dari permukaan
bening
atas sampai
memadat
permukaan
11:30 WIB
Putih
Bakteri merata,
bawah
Bentuk
koloninya bulat.
13
Jumat, 14
Pseudomonas
aureginosa
Sebelum
Putih
diinkubasi
: Kuning
kecoklatan
bening
memadat
Bakteri tidak
terbentuk jelas,
namun banyak
tumbuh di
bagian atas.
Escherichia
coli
Sebelum
Putih
diinkubasi
: Kuning
kecoklatan
bening
memadat
Terdapat
retakan yang
membuat celah
kosong, bakteri
terbanyak
terdapat di
bagian tengah
Pseudomonas
aureginosa
Sebelum
diinkubasi
: Kuning
bening
Putih
Terdapat
benang-benang,
larutan tampak
keruh, banyak
terdapat bakteri
dibagian atas.
Jumat, 14
Des 2012
Escherichia
coli
Pukul.
10:28 WIB
(campur)
Sebelum
diinkubasi
: Kuning
Putih
sedikit
berwarnak
ekuningkuningan
Dalam seluruh
ruang dalam
cawan petri
berubah warna
menjadi keruh
tetapi bakteri
tidak terlihat
jelas
pertumbuhanny
a karena tidak
bias dibedakan
secara spesifik.
Des 2012
Pukul.
11:30 WIB
Agar
tegak
Jumat, 14
Des 2012
Pukul.
11:30 WIB
Jumat, 14
Des 2012
Media
cair
2.
Plat
agar
Pukul.
11:30 WIB
14
Jumat, 14
Des 2012
Escherichia
coli
Pukul.
10:28 WIB
(gores)
Jumat, 14
Des 2012
Escherichia
coli
Pukul.
10:28 WIB
(oles)
Sebelum
diinkubasi
: Kuning
Putih
sedikit
berwarnak
ekuningkuningan
Dalam metode
ini pertumbuhan
bakteri terlihat
sangat jelas
berwarna putih
dengan
menggunakan
metode zig-zag
yang sangat
teratur sesuai
dengan awal
mula dibiakan
dan warna
media menjadi
kuning bening.
Sebelum
diinkubasi
: Kuning
Putih
sedikit
berwarnak
ekuningkuningan
Bakteri terlihat
jelas dalam
cawan petri
yang teroles,
dapat dilihat
warna putih
yang teroles
secara tidak
merata adalah
perkembangan
bakteri dan
pada pinggir
cawan petri
berwarna
kuning keruh
15
adalahwarna
media agar.
Agar
miring
Jumat, 14
Des 2012
Escherichia
coli
Sebelum
diinkubasi
: Kuning
Putih
sedikit
berwarnak
ekuningkuningan
Posisi bakteri
tumbuh diatas
permukaan agar
berwarna putih
tetapi
pertumbuhan
bakteri terjadi
secara tidak
merata karena
dibagi atas
terlihat sangat
tipis dan
menumpuk
pada bagian
bawah. Terdapat
pula cairan
dalam tabung
reaksi tepat
pada bagian
ujung bawah
agar.
Escherichia
coli
Sebelum
diinkubasi
: Kuning
Putih
sedikit
berwarnak
ekuningkuningan
Posisi bakteri
tumbuh diatas
permukaan agar
dan dalam
tabung 2 ini
bakteri terlihat
lebih jelas jika
dibandingkan
dengan tabung
pertama,
pertumbuhan
bakteri dari atas
Pukul.
10:28 WIB
Jumat, 14
Des 2012
Pukul.
10:28 WIB
16
hingga ujung
terlihat merata
Jumat, 14
Des 2012
Escherichia
coli
Sebelum
diinkubasi
: Kuning
Putih
sedikit
berwarnak
ekuningkuningan
Escherichia
coli
Sebelum
diinkubasi
: Kuning
bening
Putih
sedikit
berwarnak
ekuning-
Pukul.
10:28 WIB
Agar
tegak
Media
cair
Jumat, 14
Des 2012
Pertumbuhan
bakteri
terlihat
jelas
tegak
dalam
bagian
tengah
agar, dari
atas
sampai
bawah
bakteri
terlihat
jelas rata
pertumbu
hannya.
Media
agar
terlihat
terbelah
menjadi
dua
bagian
tetapi
bakteri
tumbuh
dengan
rata.
Pertumbuhan
bakteri pada
media cair ini
sangat tidak
17
Pukul.
kuningan
10:28 WIB
3.
Plat
Agar
Jumat, 14
Des 2012
Bacillus
subtilis(oles)
Sebelum
Putih
di
inkubasi :
kuning
kecoklatan
Terbentuk
koloni bakteri
berwarna putih
di atas
permukaan
media dan
terdapat secara
acak,
berdasarkan
pengolesan
bakteri terhadap
media.
Bacillus
subtilis(gores)
Sebelum
Putih
di
inkubasi:
kuning
kecoklatan
Terbentuk
koloni bakteri
Berwarna putih
di atas
permukaan
media dan
terdapat secara
jigjag,
berdasarkan
pengolesan
bakteri terhadap
media
Pukul.
08:30 WIB
Jumat, 14
Des 2012
Pukul.
08:30 WIB
terlihat tetapi
jika tabung
sedikit dikocok
maka akan
terlihat bakteri
yang seperti
untaian benang
tetapitidakuntai
anbakteriterseb
utakanhilangke
mbalisetelahdid
iamkanbebrapas
aat.
18
Jumat, 14
Des 2012
Pukul.
Bacillus
subtilis
(campur)
08:30 WIB
Jumat, 14
Des 2012
Pukul.
Bacillus
subtilis
(zigzag)
08:30 WIB
Agar
miring
Jumat, 14
Des 2012
Pukul.
Bacillus
subtilis
(gores)
08:30 WIB
Jumat, 14
Des 2012
Agar
tegak
Pukul.
08:30 WIB
Bacillus
subtilis
Sebelum
Putih
di
inkubasi:
kuning
kecoklatan
Terbentuk
koloni bakteri
berwarna putih
yang terdapat
secara merata
pada atas
permukaan
media
Sebelum
Putih
di
inkubasi:
kuning
kecoklatan
Terbentuk
koloni bakteri
berwarna putih
pada bekas
goresan jarum
ose/ atas
permukaan
media
Sebelum
Putih
di
inkubasi:
kuning
kecoklatan
Terbentuk
koloni bakteri
berwarna putih
dan terdapat
pada bagian
atas permukaan
media
Sebelum
Putih
di
inkubasi:
kuning
kecoklatan
Terbentuk
koloni bakteri
berwarna putih
secara jigjag
19
Jumat, 14
Des 2012
Media
cair
4.
Plat
agar
Bacillus
subtilis
Sebelum
Putih
di
inkubasi:
kuning
kecoklatan
Terbentuk
koloni bakteri
berwarna putih
dan terdapat
pada bagian
atas permukaan
media
S. aureus
Kuning
Kuning
kecoklatan kecoklatan
bening,
memadat
Koloni bakteri
banyak/tebal
Pukul.
08:30 WIB
Jumat, 14
Des 2012
( gores )
Pukul.
11:05:30
Koloni bakteri
lebih tipis
dibanding no. 1
Koloni bakteri
sedikit/tipis
Koloni bakteri
sedikit/tipis
tetapi lebih
bnyak daripada
no. 3
Jumat, 14
Des 2012
Pukul.
11:07:40
S. aureus
(campur)
Kuning
Kuning
kecoklatan kecoklatan
bening,
memadat
Koloni bakteri
menyebar
secara merata
diseluruh
permukaan
media dan tipis
20
Jumat, 14
Des 2012
S. aureus
Kuning
Kuning
kecoklatan kecoklatan
bening,
memadat
Koloni bakteri
terdapat
dipermukaan
media,
penyebaran
tidak merata,
tebal
P. aeruginosa
Kuning
putih
kecoklatan
bening,
memadat
Koloni bakteri
berada di
permukaan
media dan
membentuk
lingkaranlingkaran kecil,
paling banyak
terdapat
dibagian bawah
tabung reaksi
S. aureus
Kuning
putih
kecoklatan
bening,
memadat
Koloni bakteri
menyebar
diseluruh
permukaan
media dan
paling banyak
terdapat
dibagian bawah
tabung reaksi
( oles )
Pukul.
11:08:10
Jumat, 14
Des 2012
Pukul.
10:55:50
Agar
miring
Jumat, 14
Des 2012
Pukul.
11:00:00
21
Jumat, 14
Des 2012
B. subtilis
Kuning
putih
kecoklatan
bening,
memadat
Koloni bakteri
banyak,
menempel pada
tabung reaksi
dan menyebar
diseluruh
permukaan
media, paling
banyak berada
dibagian bawah
tabung, terdapat
bintik coklat di
tengah-tengah
koloni yg paling
tebal
S. aureus
Kuning
Putih
kecoklatan
bening,
memadat
Koloni bakteri
terdapat di
permukaan dan
berkumpul
dibagian tengah
tabung (tidak
ada yang
menempel
ditabung), serta
berada
sepanjang bekas
tusukan
S. aureus
Kuning
putih
kecoklatan
bening,
cair
Koloni bakteri
berada
dipermukaan
media dan
berupa
gumpalan
benang-benang
Pukul.
11:04:15
Jumat, 14
Des 2012
Pukul.
11:01:30
Agar
tegak
Media
cair
Jumat, 14
Des 2012
Pukul.
11:01:30
22
halus berwarna
putih, dan dari
bawah
gumpalan ada
yang menjulur
kebawah seperti
untaian benang
halus
6. Pembahasan
Mikroorganisme dibiakan dilaboratorium pada bahan nutrien yang disebut
medium. Banyak sekali medium yang tersedia macamnya yang dipakai bergantung
kepada beberapa faktor, salah satunya adalah macam mikroorganisme yang akan
ditumbuhkan. Bahan yang diinokulasikan pada medium ini disebut inokulum.
Dengan menginokulasi medium agar nutrient (nutrient agar) dengan metode gores
atau tuang, sel-sel itu akan terpisah sendiri, setelah inkubasi, sel-sel mikroba
23
Anaerobik fakultatif adalah bakteri yang masih bisa hidup ditempat yang
mengandung oksigen.
Anaerobik obligat adalah bakteri yang sama sekali tidak bisa terkena
oksigen.
24
bakteri yang berwarna kekuning-kuningan di atas permukaan plat, karena bakteri ini
bersifat aerob dan anaerob fakultatif, maka bakteri ini dapat tumbuh baik di dalam
media plat, media miring, media tegak, maupun media cair.
c. Pseudomonas Aeruginosa
Pseudomonas aeruginosa menghasilkan satu atau lebih pigmen, yang
dihasilkan dari asam amino aromatic seperti tirosin dan fenilalanin.
Beberapa pigmen tersebut antara lain;
- Piosianin, pigmen berwarna biru, dihasilkan strain piosianogenik
- Pioverdin, pigmen berwarna kuning
- Piorubin, pigmen berwarna merah
- Piomelanin, pigmen berwarna cokelat
Piosianin, piorubin, dan piomelanin tidak berfluoresensi serta larut dalam air.
Strain yang tidak menghasilkan piosianin disebut apiosianogenik. Kebanyakan strain
membentuk koloni halus bulat dengan warna fluroesensi kehijauan, yang merupakan
kombinasi pioverdin dan piosianin.
Oleh karena itu dapat di simpulkan kenapa bakteri Pseudomonas auroginosa
pada percobaan ini berwarna hijau-biru. Bakteri yang tumbuh menghasilkan pigmen
tertentu yang menyebabkan warna media berubah menjadi hijau. Pada media plat,
pertumbuhan bakteri lebih banyak yang ditunjukkan dengan adanya warna hijau yang
lebih banyak di atas permukaan. Selain bakteri ini menghasilkan pigmen, bakteri ini
bersifat aerob, ini berarti pertumbuhan bakteri yang paling banyak berada pada media
yang aerob, seperti pada media plat dan media miring. Pada media tegak,
pertumbuhannya relative sedikit, begitupula pada media cair, media cair yang
warnanya terbentuk hijau berada pada bagian atas permukaan media cair.
Pseudomonas aeruginosa pada agar miring : bakteri tumbuh diatas permukaan
miring yang digores dan berwarna kebiru-biruan (merupakan bakteri yang bersifat
aerob).
Pseudomonas aeruginosa pada agar cair : bakteri tumbuh secara keseluruhan
dan menyebar mulai dari atas permukaan hingga dasar tabung dan bakteri berwarna
kebiru-biruan (merupakan bakteri yang bersifat aerob).
26
Pseudomonas aeruginosa pada agar tegak : bakteri tumbuh disekitar plat agar
yang diberi tusukan mulai dari atas permukaan hingga dasar tabung tetapi tidak
menyebar secara keseluruhan pada plat agar (merupakan bakteri yang bersifat aerob).
Pseudomonas aeruginosa pada cawan petri : bakteri tumbuh membentuk
warna biru tua kekuning-kuningan dan tumbuh dipermukaan plat agar (merupakan
bakteri yang bersifat aerob).
e. Escherichia coli
E. Coli pada media agar miring : bakteri tumbuh disekitar agar yang posisinya
miring mengikuti bentuk goresan ( merupakan bakteri yang bersifat aerob).
Pertumbuhan bakteri ini akan tumbuh banyak, seperti halnya pada media plat, karena
media miring ini memungkinkan tersentuh oksigen untuk mendapatkan nutrisi bagi
bakteri ini.
tidak
sesuai
teknik
mengakibatkan
7. Kesimpulan
Dari percobaan tentang pembuatan biakan murni, disimpulakn bahwa :
Bakteri Pseudomonas aureginosa merupakan bakteri yang bersifat aerob karna pada
percobaan Pseudomonas aureginosa lebih banyak tumbuh di permukaan media NA
maupun NB, baik pada media miring ataupun tegak pada NA dan media cair pada
NB
29
Prinsip metode cawan gores (streak plate) yaitu mendapatkan koloni yang benarbenar terpisah dari koloni yang lain, sehingga mempermudah proses isolasi. Cara
mempersiapkan agar cawan, yaitu cairkan media agar dengan memanaskannya baik-
baik dalam air mendidih, kemudian dinginkan hingga suhu 45oC 47oC.
Manfaat biakan murni, yaitu untuk mendapatkan koloni yang 1 jenis, dan
mempelajari morfologi, fisiologi, biokimia, genetika, atau kegiatan apapun dari
mikroba hanya dapat dilakukan apabila kita telah mempunyai isolat murni.
Bakteri PA merupakan bakteri dengan koloni berbentuk bulat dengan koloni yang
tidak merata pada setiap spotnya baik pada cawan petri oles dan gores. Tetapi pada
cawan petri campuran terbentuk satu koloni.
8. Daftar Pustaka
Pelczar dan Chan. 2008. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta : UI Press
Volk Wesley A.1988. Mikro Biologi Dasar.Jakarta.Erlangga
Saputro Dwijoko. 2003. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta. Jantaran
Schegel, G.H. 1993. General Microbiologi seventh edition. Cambrige
University Press, USA.
Lim,D. 1998. Microbiology, 2nd Edition. McGrow-hill book, New york.
30