Stem Cell
Anastasia
Cindy Espreancelly S
Jauza Nurrianti
M Wildan Shalli R
Putri Sari
OUTLINE :
PERBEDAAN
pluripotent stem cells
Kemampuan
berdiferensiasi
Bersifat multipotent:
hanya
dapat berdiferensiasi
menjadi sel-sel
jaringan dimana sel
ini ditemukan
Peranan di
dalam tubuh
Menggantikan sel
yang rusak atau yang
luka
Tempat
ditemukan
embrio
Contd
Pada tahun 2007, Takahashi dan
Yamanaka menemukan metode baru,
yang disebut induced pluripotent stem
cells (hiPSCs).
Menghasilkan sifat pluripotent yang sama
dengan hESCs
Dengan cara mentransfeksi 4 gen ke
dalam fibroblast manusia (Takahashi et
al., 2007).
PERKEMBANGAN
Pada awalanya, hESCs diperoleh dari
tikus (Thomson et al., 1998).
Karena digunakan untuk terapi sel, maka
dicari alternatif lain (selain hewan), untuk
menghindari potensi pindahnya patogen
ke dalam sel
mTeSR1 hESC PHPL dan StemPRO
hESC SFM adalah media yang paling
cocok untuk mengkultur hESCs
Kemampuan Diferensiasi
Fleksibilitas dari hESCs dan hiPSCs
menjadi beberapa jenis sel dalam tubuh
menjadikan mereka kandidat yang
menarik bagi studi perkembangan biologi.
Diharapkan bahwa sel-sel ini pada
akhirnya dapat menemukan aplikasi
dalam terapi sel.
Cond
Uji praklinik sebelumnya dilakukan pada tikus
dewasa menunjukkan bahwa hESC-derived
OPC yang ditransplantasikan meningkatkan
remyelination dan mempromosikan peningkatan
fungsi motorik.
Tujuan dari uji klinis fase 1 adalah untuk
meningkatkan perbaikan isolasi myelin di sekitar
sel-sel saraf dan dengan demikian membangun
kembali kemampuan sumsum tulang belakang
untuk mengirimkan sinyal.
Cond
Sel-sel hESC-derived RPE ini telah
menunjukkan profil ekspresi gen yang
menyerupai RPE manusia.
Tiga studi sebelumnya telah memanfaatkan
protokol yang berbeda pada mouse sel embrio
stem (mESC) dan hESC untuk membentuk selsel RPE sebelum transplantasi dan tidak
menemukan bukti adanya tumor, sehingga
menunjukkan potensi dalam mengobati AMD.
Microcarrier Technology
Permukaan Mikrokarier
Bentuk dan Ukuran
Transparan dan tahan panas
Commercial MCs
Prosedur Pembenihan
Secara konvensional, sel adherent dikultur pada
termos kultur jaringan yang dipisahkan ke dalam sel
tunggal enzimatis sebelum dibenihkan ke MC untuk
menghasilkan pemerataan sel di MC
Upaya awal kultur hESCs di MCs menunjukkan bahwa
adaptasi hESCs ke sel tunggal merupakan langkah
penting untuk inisiasi kultur hESCs MC.
Oksigen Terlarut
Oksigen merupakan salah satu parameter yang dapat
mempengaruhi pertumbuhan hESC dan pluripotency,
namun terdapat laporan yang bertentangan mengenai
level oksigen optimal yang dibutuhkan hESCs.
Ada laporan yang menunjukkan kondisi hypoxic lebih
disukasi untuk pertumbuhan hESCs dan pemeliharaan in
vitro pluripotency.
Agitasi
Lock and Tzanakakis (2009) menunjukkan bahwa
penyebaran hESCs pada MC dalam labu spinner sensitif
dengan tingkat kecepatan agitasi.
Kecepatan pengadukan tinggi (80 rpm) menghasilkan
hasil sel yang lebih rendah dan meningkatkan waktu 2
kali lipat jika dibandingkan dengan kecepatan agitasi
rendah (45 rpm).
Studi lain menyebutkan bahwa hESC lines berbeda yang
disebarkan di MC dapat memberikan respon berbeda
terhadap agitasi.
Cell Harvesting
Pemilihan prosedur dan kondisi yang sesuai untuk
memanen sel dari MCs sangat penting agar proses
sukses.
Enzim proteolitik rekombinan Tryple Express, secara
rutin digunakan untuk melepaskan hESCs dari MC lalu
diikuti dengan penyaringan menggunakan saringan 40
m untuk menghilangkan MCs (Oh et al., 2009).
Studi ini menunjukkan bahwa sel-sel panen tersebut
dapat dibudidayakan kemudian ke MCs yang segar dan
menghasilkan sel yang sama dengan yang dibenihkan
dari agregat sel MC yang dipisahkan secara mekanis.
Differentiation
Sel-sel progenitor hESCs terdiferensiasi atau intermediet
diperlukan untuk terapi sel.
Oleh karena itu akan sangat ideal untuk
mengkombinasikan ekspansi dan diferensiasi hESCs
pada MC dalam bioreaktor.
Namun, tantangannya adalah dalam membangun
sebuah platform berbasis MC yang terintegrasi harus
mempertimbangkan banyak protokol berbeda yang
membutuhkan beberapa manipulasi fisik termasuk
replating, co-culturing, seleksi sel atau passaging.
Kesimpulan
Untuk membuat platform MC yang layak, ada kebutuhan
untuk mengoptimalkan sifat MCs (misalnya penyalut,
ukuran, dan bahan).
Selain itu, karena ada kebutuhan untuk mempertahankan
pluripotency pada fase ekspansi dan mendapatkan
diferensiasi yang efisien pada tahap berikutnya, MCs dapat
juga direkayasa dengan memasukkan sifat inovatif lain
seperti enkapsulasi faktor pertumbuhan dan matriks bioaktif, yang dapat memfasilitasi ekspansi hPSC, diferensiasi
dan juga transplantasi in vivo.
Referensi
Allen KC, Shaul R, Steve KWO. Application of human
mesenchymal and pluripotent stem cell microcarrier
cultures in cellular therapy: Achievements and future
direction. Biotechnology Advances. 2013;31:1032-1046.