Anda di halaman 1dari 54

Proposal Perancangan Proyek Industri

KERIPIK BUAH DAN SAYUR


CV. MEUTUAH JAROE
OLEH :
Mira Aswani

1105105010001

Putri Alfiyanti

1105105010007

Miranda Antasari 1105105010009


Fakhrurrazi

1105105010026

Desy Wulandari

1105105010029

Wawan Darmawan 1105105010033


Mulizani

1105105010037

Disusun Untuk Melengkapi


Tugas Praktikum Mata Kuliah Perancangan Proyek Industri (THP113)

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIANUNIVERSITAS SYIAH KUALA
DARUSSALAM, BANDA ACEH
DESEMBER 2014

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum, wr. wb.


Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan
rahmat, karunia, dan hidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan tugak
kelompok kami ini sesuai waktu yang telah direncanakan dengan baik. Shalawat
beriring salam kami haturkan keharibaan Nabi Besar Muhammad SAW. yang telah
membawa umat manusia dari zaman kebodohan ke zaman yang berilmu pengetahuan
seperti yang kita rasakan saat ini.
Proposal Perencanaan Proyek Industri dengan tema Keripik Buahn dan Sayur
CV. Meutuah Jaroe merupakan salah satu tugas praktikum mata kuliah Perencanaan
Proyek Industri yang wajib dikerjakan oleh setiap kelompok mahasiswa yang
mengambil mata kuliah tersebut. Keberhasilan penulisan ini tidak terlepas dari
bimbingan, arahan, bantuan, dukungan serta partisipasi dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr.
Ismail Sulaiman S,TP. M. Sc, Bapak Ryan Moulana, S.TP., M.Sc, dan Ibu Dian
Hasni, T.TP., M.Sc yang telah membimbing kami hingga program belajar dan
mengajar mata kuliah Perancangan Proyek Industri ini tuntas.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan proposal ini masih banyak
terdapat banyak kekurangan. Untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat kami harapkan guna kesempurnaan proposal ini. Dengan mengucapkan
Alhamdulillah, semoga proposal ini dapat memberi kontribusi positif dan bermanfaat
bagi semua pembaca. Amin, Ya Rabbal Alamin.
Wassalamualaikum, wr. wb.

Banda Aceh, 20 Desember 2014


Penyusun,

Kelompok 1

DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................

ii

DAFTAR LAMPIRAN.....................................................................................

iv

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................
B. Tujuan...............................................................................................

1
4

BAB II ANALISIS ASPEK PASAR DAN PEMASARAN


A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.

Data Kuantitatif dan Kualitatif Permintaan Produk........................


Produk yang Ditawarkan.................................................................
Profil Para Konsumen......................................................................
Target Pasar.....................................................................................
Trend Perkembangan Pasar.............................................................
Saingan Usaha.................................................................................
Pasar Efektif yang Dapat Dikuasai..................................................
Pasar Yang Direncanakan................................................................
Distribusi Yang Akan Dilakukan Produk.........................................
Strategi Promosi..............................................................................
Peramalan Permintaan Produk di Masa Akan Datang.....................

5
5
5
5
6
7
7
7
8
8
8

BAB III ANALISIS ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI


A. Pemilihan Teknologi........................................................................
A.1 Tahapan Penggorengan Vakum Frying.....................................
B. Kapasitas Produksi..........................................................................
C. Ketersediaan Bahan Baku................................................................
D. Penentuan Lokasi Proyek................................................................
E. Ketersediaan SDM...........................................................................
F. Gambar Tata Letak Pabrik...............................................................
G. Gambar Tata Letak Mesin dan Peralatan.........................................
H. Alur Proses......................................................................................

10
11
12
12
13
14
15
17
18

BAB IV ASPEK MANAJEMEN OPERSIONAL


A. Data Kepemilikan Usaha................................................................. 21
3

B. Bentuk Bahan Usaha dan Perizinan................................................. 23


C. Struktur Organisasi Perusahaaan..................................................... 24
D. Rancangan Jabatan dan Persyaratan................................................ 24
BAB V ASPEK HUKUM DAN DAMPAK LINGKUNGAN
A. Tata Cara Perizinan........................................................................ 28
B. Dampak Negatif Pada Pendirian Industri....................................... 31
C. Dampak Positif Pada Pendirian Industri........................................ 32
BAB VI ANALISIS KEUANGAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

Sumber Keuangan..........................................................................
Biaya Investasi...............................................................................
Biaya Operasional..........................................................................
Perhitungan BEP (Break Even Point)............................................
Perhitungan NPV...........................................................................
Perhitungan IRR.............................................................................
Perhitungan PBP............................................................................

33
34
34
34
35
36
36

BAB VII PENUTUP


A. Kesimpulan.................................................................................... 38
B. Saran.............................................................................................. 39
DAFTAR PUSTAKA
Daftar Pustaka....................................................................................... 40

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Alur Proses Produksi


Lampiran 2. Perkiraan Biaya Investasi
Lampiran 3. Biaya Operasional Industri
Lampiran 4. Hasil Perhitungan NPV dan PI
Lampiran 5. Hasil Perhitungan IRR
Lampiran 6. Hasil Perhitungan PBP
Lampiran 7. Angsuran Investasi Kredit Bank
Lampiran 8. Angsuran Biaya Operasional Kredit Bank
Lampiran 9. Perincian Gaji

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Buah dan sayur adalah Salah satu hasil pertanian yang mudah mengalami
kerusakan(busuk). Hal ini di sebabkan karena masih terjadinya proses respirasi dan
metabolisme setelah buah dan sayur di panen sehingga terjadi perombakan zat-zat
nutrisi yang ada pada buah dan sayur. Akibatnya buah mengalami kerusakan
fisiologis dan kualitasnya menjadi menurun (Suhaidi,2003). Buah dan sayur
merupakan bahan pangan yang memiliki banyak mafaat bagi manusia, di mana di
dalamnya banyak terkandung zat gizi dan serat. Serat
terhadap fungsi pencernaan dan metabolisme tubuh. Buah

berperan sangat penting


danSayuran

juga

merupakansalah satukomoditas penting dalam ketahanan bahan pangan.Salah satu


cara untuk memperpanjang masa simpan buah dan sayur maka dilakukan proses
pengaloahan lebih lanjut separti pembuatan keripik, selai, manisan dan lain-lain.
Mangga adalah salah satu buah yang populer di Indonesia. Buah mangga
merupakan buah musiman dimana produksinya akan melimpah pada musim panen
dan langka waktu diluar musim panen, serta umur simpannya yang relatif pendek.
Oleh sebab itu makaproses pengolahan untuk menjadi produkolahan yang dapat
dikonsumsi pada saat kapanpun. Buah mangga dapat di olah menjadi beraneka
ragam makanan dan minuman seperti jelly, sari mangga ,dodol, keripik dan lainlain(satuhu,2002).
Tabel 1.1 Komposisi kimia buah mangga per 100g bahan
Komposisi
Kalori

Jumlah
(kal) 63,00

Protein

(g)

0,50

Lemak

(g)

0,20

Karbohidrat

(g)

16,70

Kalsium

(mg

14,00

Fosfor

10,00

Besi

(mg

0,70

Vitamin A

3715,00

Vitamin B

(mg

0,08

Vitamin C

30,00

Air

(SI)

82,20

B.D.D

(mg

65,00

)
(mg
)
(g)
(%)
Sumber : Direktorat Gizi depertemen kesehatan,R.I.(1996)
Rambutan adalah tanaman asli Indonesia. Pada umumnya rambutan akan
akan berbunga pada saat akhir musim kemarau dan berentuk uah pada musim hujan.
Rambutan memiliki banyak jenis mulia dari ramutan binjei, rambutan Aceh dan lainlain. dalam sekali masa panen, buah rambutan mampu menghasilkan hasil panen
dalam jumlah sangat besar. Tingkat kemanisan dari buah rambutan juga berbedabeda tergantung dari varietas dari rambutan ada yang manis dan asam. Nilai jual juga
tergantung dari tinggkat kemanisan, semakin renda tingkat kemanisan dari rambutan
maka akan semakin rendah harganya. Alternatif untuk masalah ini maka perlu
dilakukan proses pengolahan lebih lanjut untuk meningkatkan nilai jual dari
rambutan dan memperpanjang masa simpan serta untuk mengurangi kerugian dari
hasil panen yang sangat besar.
Pengolahan rambutan dapat diolah menjadi berbagai macam produk seperti
keripik buah, buah kaleng, sari buah,manisan, jelly selai dan olahan makanan
lainya.Pengolahan ini dapat meningkatkan nilai ekonomis dari buah rambutan. Tiap
produk yang dihasilkan memiliki ciri khas tersendiri.
Buah rambutan mengandung karbohidrat, protein, lemak, fosfor, besi,
kalsium dan vitamin C. Kulit buah mengandung tanin dan saponin. Biji mengandung
lemak dan polifenol. Daun mengandung tannin dan saponin.
Tabel 1.2 Komposisi Daging Buah Rambutan
Unsur Penyusun Daging Buah
Air

Kadar dalam 100 gram


80,40 gram

Protein

1,00 gram

Lemak

0,30 gram

Glukose

2,80 gram

Sukrose

9,90 gram

Fruktose

3,00 gram

Pati

0 gram

Serat mkanan

2,80 gram

Asam malat

0,05 gram

Asam sitrat

0,31 gram

Abu

0,30 gram

Energi

297,00 kJ

Vitamin C
Sumber : Broto, Wisnu (1990).

66,75 mg

Total metrik potensi pertanian dan tanaman buah berdasarkan data terakhir
yang tersimpan tahun 2011 untuk daerah Aceh, yang kami peroleh dari Aplikasi
pemetaan potensi ekonomi daerah, buah mangga yang dihasilkan di Aceh sebesar
27054.40 ton sedangkan terong sebesar 14744.90 ton
Salah satu alternatif pengolahan produk hortikultura ini adalah mengolahnya
menjadi keripik buah. Pengolahan mangga dan rambutan menjadi keripik diharapkan
dapat meningkatkan mutu dan memperpanjang masa simpan buah.
Keripik merupakan hasil olahan produk pangan yang dilakukan dengan cara
pengeringanatau penggorengan. Salah satu cara penggorengan adalah dengan cara
penggorengan deep frying dimana dengan sistem ini flavour dantekstur produk
menjadi lebih baik sehingga dapat meningkatkan selera konsumenterhadap produk
makanan ringan (Lawson, 1995).
Produk-produk hortikultura pada umumnya mempunyai kadar air yangtinggi
sehingga sulit diolah menjadi keripik dengan cara penggorengan biasa. Oleh karena
itu diperlukan alternatif metode penggorengan yang tepat sehingga diperoleh keripik
dengan kadar air yang rendah, yaitu dengan alat penggorengan hampa atau vacuum
frying. Dengan menggunakan pengorengan vakum,hasilnya akan lebih bagus, keripik
tidak gosong, tetap cerah seperti warna aslinya dan kandungan vitamin dari buah
olahan tidak rusak.
11

Mesin penggoreng vakum (vacuum frying) digunakan untuk mengolah


komoditas yang peka terhadap panas pada saat proses pengorengan seperti pada
buah-buahan dan sayuranyang menjadi hasil olahan berupa keripik (chips). Keripik
buah dan sayur seperti keripik nangka, keripik apel, keripik salak, keripik pisang,
keripik nenas, keripik terong, keripik wortel dan lain-lain. Dibandingkan dengan
penggorengan secara konvensional, sistem vakum menghasilkan produk yang jauh
lebih baik dari segi penampakan warna, aroma, dan rasa karena relatif seperti buah.
Pada kondisi vakum, suhu penggorengan dapat diturunkanmenjadi 70-85C karena
penurunan titik didih minyak. Dengan demikian, kerusakan warna,aroma, rasa, dan
nutrisi pada produk akibat panas dapat dihindari. Selain itu,kerusakan minyak dan
akibat lain yang ditimbulkan karena suhu tinggi dapat diminimalkan karena proses
dilakukan pada suhu dan tekanan rendah.
B. Tujuan
Adapun maksud dari dilakukannya analis studi kelayakan ini untuk
merencanakan industi yang akan didirikan di daerah Samahani dengan megkaji
segala macam aspek-aspek agar terhindar dari kerugian yang dapat
memperlambat proses produksi keripik.

13

II. ANALISIS ASPEK PASAR DAN PEMASARAN


A. Data Kuantitatif dan Kualitatif Permintaan Produk (Masa Lampau)
Permintaan keripik di Aceh sangat luar biasa. Di perkirakan konsumsi keripik
bisa mencapai ribuan kilo pada tahun 2000 ke atas. Dan di tambah meluas semenjak
ada nya berbagai rasa keripik. Keripik aneka rasa mulai di produksi di aceh semenjak
tahun 2009. Daerah pemasaran keripik di aceh berlokasi di Aceh Besar khususnya di
saree, kemudian di daerah Bireun. Di aceh sendiri, biasanya keripik di jadikan
sebagai oleh-oleh. Keripik merupakan oleh-oleh berupa cemilan yang dapat di
konsumsi oleh orang- orang yang berumur 6-60 tahun.Keripik mangga dan rambutan
merupakan makanan ringan olahan buah mangga dengan menggunakan suhu panas
atau penggorengan. Pada pemuatan keripik mangga, buah mangga yang di iris tipis
sedangkan pada pembuatan keripik rambutan buah rambutan dipisahkan dari biji lalu
digoreng dengan menggunakan penggorengan vakum dan diberi bumbu tambahan ke
seluruh mangga yang telah digoreng dan dikemas ke dalam kemasan yang ramah
lingkungan. Harganya berkisar Rp.12.600/pcs dengan berat bersih 100 gr.
B. Produk Yang Di Tawarkan
Usaha pembuatan kripik ini merupakan usaha yang baru dibuka sehingga
hanya memproduksi dua jenis saja. Tetapi tidak menutup kemungkinan usaha yang
kami jalankan ini akan berkembang dan memproduksi lebih banyak jenis dengan
memperhatikan selera masyarakat.
C. Profil Para Konsumen

15

Produk yang telah siap dipasarkan akan di jual kepada khalayak ramai
terutama di pasar pasar tradisional. Selain itu juga di super market, pusat oleh-oleh
dan even-even daerah lainnya.
D. Target Pasar
Target pasar adalah sekelompok pembeli yang mempunyai sifat-sifat yang
sama yang membuat pasar itu berdiri sendiri. Adanya sekelompok orang dengan ciriciri yang sama berjumlah berarti mereka membentuk pasar sasaran. Hanya bila
mereka mempunyai ciri-ciri yang sama sebagai pembeli, maka barulah mereka
membentuk suatu pasar sasaran.
Mengingat pentingnya pemasaran tersebut, maka usaha Kripik mangga dan
keripik rambutan ini pun harus menentukan segmen pasarnya. Selanjutnya sesuai
dengan pengertian pasar ialah sekelompok orang yang mempunyai uang untuk
dibelanjakan, mempunyai kemauan, dan kewenangan untuk melakukan pembelian,
maka segmentasi pasar keripik buah ini terdiri dari beberapa faktor:
Faktor demografis :
a. Usia
: segala usia
b. jenis kelamin

: pria dan wanita

c. agama

: semua agama

d. pendapatan

: Rp 500.000/bulan (bagi pekerja)

E. Trend perkembanggan pasar


Saat ini pertumbuhan ekonomi sangatlah berdampak pada hasil penjual
barang maupun jasa yang ditawarkan. Apabila pertumbuhan ekonomi suatu Negara
sedang membaik maka permintaan akan barang/ jasa masyarakat terhadap barang
dan jasa akan lebih tinggi. Ini berarti trend penjualan akan membaik pula maka suatu
bisnis ataupun perusahaan yang menjual barang/ jasa penerimaannya akan lebih
tinggi. Apabila dibandingkan ketika ekonomi Indonesia terkena krisis, maka daya
beli masyarakat menjadi menurun, trend penjualan akan menurun akibatnya suatu
bisnis atau perusahaan banyak yang mengalami kebangkrutan.

17

Diperkirakan untuk kawasan Banda Aceh ini terdapat lebih kurang 10.000
orang penduduk. Dan untuk di area sekitarnya jumlah terbanyak adalah
mahasiswa/anak kos maupun anak-anak sekolahan. Jika rata-rata didominasi oleh
kaum muda maka permintaan akan produk akan selalu ada, bahkan dapat cenderung
meningkat untuk hari-hari tertentu misalnya hari-hari besar,pada saat bulan
ramadhan,dan malam minggu.
Dari segi inflasi, faktor ini memp\engaruhi dalam perkembangan usaha ini.
Adanya inflasi cukup mempengaruhi biaya operasional dari suatu usaha yang
diakibatkan naiknya biaya pasokan dan bahan baku serta gaji para karyawan. Tingkat
inflasi yang terus menaik akan berdampak bagi suatu usaha tersebut yang akan
menaikkan harga pokok penjualan. Ini akan menyebabkan turunnya akan permintaan
dari produk yang ditawarkan.
F. Saingan Usaha
Pesaing merupakan faktor yang penting dalam menyusun keberhasilan
pemasaran. Menurut pakar manajemen strategi mengidentifikasi 5 ( lima ) kekuatan
persaingan yakni masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan
tawar-menawar pemasok, serta persaingan konvensional di antara para pesaing yang
ada. Kelima kekuatan persaingan tersebut secara bersama-sama menentukan
intensitas persaingan dan kemampuan laba dalam industri, dan kekuatan yang paling
besar akan sangat menentukan serta menjadi sesuatu yang sangat penting dari sudut
pandang perumusan strategi.
Untuk saat ini masih sedikit yang memproduksi kripik buah , itupun hanya
dalam jumlah yang sedikit dan hanya memproduksi satu jenis saja. Oleh karena itu
kami memproduksi kripik dengan dua variasi jenis yang tentunya berbeda dengan
pesaing dan dengan jumlah yang lebih banyak. Dan cara pemasarannya pun dengan
dititipkan dan dengan membuka toko sendiri.
G. Pasar Efektif Yang Dapat Dikuasai
Pemasaran kripik buah ini dengan cara dijual sendiri dan dititipkan. Dan
pasar efektifnya adalah pada saat hari biasa dan menjelang hari raya.
H. Pasar Yang Direncanakan

19

Dengan dibukanya usaha ini diharapkan dapat memenuhi keinginan


masyarakat untuk menikmati keripik buah dengan beragai macam jenis yang gurih
dan renyah. Karena di daerah Banda Aceh dan sekitar nya masih minim sekali yang
membuat produk ini. Sehingga kemungkinan besar pemasaran lebih mudah dan
terjangkau. Dengan demikian penghasilan yang diperoleh akan meningkat.

I. Distribusi Yang Akan Dilakukan


Pendisrtibusian yang akan dilakukan adalah apabila ada pemesanan dari luar
daerah maka kami akan melayani sesuai dengan jauhnya daerah pemesan. Apabila
masih dalam lingkup antar desa kami akan mengantarkan langsung ke tempat
pemesan. Dan apabila sudah antar kabupaten kami akan mengirimkan melalui jasa
pemaketan dan lain sebagainya.
J. Strategi Promosi
Usaha yang akan kami jalankan tidak terlalu besar, namun untuk
mengembangkan usaha ini kami akan menggunakan strategi promosi dengan
beberapa cara seperti pemasangan iklan di surat kabar, memasang spanduk di tempat
keramaian yang memungkinkan dilihat oleh orang banyak dan membuat brosur
untuk disebarkan kepada masyarakat.
K. Peramalan Permintaan Produk Di Masa Akan Datang
Sejalan dengan perkembanggan zaman dan canggihnya tekhnologi serta
masyarakat sekarang sudah sangat sadar akan kebutuhan makanan yang mengandung
gizi, maka dari itu berbagai macam buah dan sayur dapat di olah menjadi suatu
produk yang bernilai lebih. Salah satu olahan nya adalah keripik. Seperti yang kita
lihat sekarang keripik merupakan salah satu produk yang tersebar luas di seluruh
Indonesia bahkan dunia. Hal ini juga di karenakan orang Indonesiapada umum suka
mengkonsumsi keripik sebagai cemilan, tidak terkecuali orang Aceh. Keripik yang
banyak di produksi di Aceh sekarang adalah keripik dari umbi-umbian. Aceh juga
banyak sekali menghasilkan buah serta sayur, akan tetapi buah dan sayur tersebut
belum banyak di mamfaatkan menjadi suatu produk olahan. Sehingga permintaan
keripik yang terbanyak sekarang adalah keripik dari umbi-umbian.

21

Keripik mangga dan rambutan merupakan salah satu keripik buah yang juga
memiliki ciri khas tertentu serta mengandung gizi. Berdasarkan hasil dari permintaan
keripik yang sangat luar biasa banyaknya dapat di perkirakan jika keripik mangga
dan rambutan di produksi seperti keripik dari umbi-umbian kemungkinan besar
permintaan produk ini juga tidak kalah luar biasanya dari keripik singkong. Hal ini di
sebabkan karena keripik mangga mempunyai rasa alami tanpa penambahan cita rasa
lainnya.
Untuk dapat mengetahui permintaan keripik mangga dan rambutan di masa
mendatang perlu di lakukan riset pasar dan pemasaran. Di antaranya dengan
melakukan survei pembeli pendapat penjual serta data permintaan keripik oleh
konsumen. Dari hasil survei pembeli dan pendapat para penjual, keripik buah banyak
di jadikan sebagai cemilan yang sehat. Mengingat ketersediaan buah mangga yang
terbatas maka masyarakat masih dapat mengkonsumsi mangga dalam bentuk olahan
seperti keripik.
Tabel 1. Potensi Bahan Baku (Buah Mangga dan Rambutan) untuk pembuatan
keripik
Tahun

DaerahPenghasil

Mangga

2009

Aceh Besar
5891.70
Pidie
2353.80
2010
Aceh Besar
5891.70
Pidie
2353.80
2011
Aceh Besar
5891.70
Pidie
2353.80
Sumber : Aplikasi Pemetaan Potensi Ekonomi Daerah (2014)

Rambutan
6795.30
2156.10
6795.30
2156.10
6795.30
2156.10

Dari data di atas, terlihat bahwa potensi bahan baku (buah mangga dan
rambutan) untuk pembuatan keripik buah di provinsi Aceh mencapai target. Hal ini
disebabkan karena produksi bahan baku (buah mangga dan rambutan) di setiap tahun
nya tidak menggalami penurunan. Akan tetapi setiap tahunnnya produksi buah
tersebut stabil. Dapat diperkirakan tidak ada permasalahan dalam persediaan bahan
baku. Seiring dengan kebiasaan masyarakat kita mengkonsumsi keripik untuk
dijadikan cemilan sehari-hari dapat diperkirakan permintaan keripik tiap tahunnya
akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya angka pertumbuhan masyarakat
dan pola hidup yang menjurus ke arah yang lebih praktis.

23

III. ANALISIS ASPEK TEKNIS DAN TEKNOLOGI

A. Pemilihan Teknologi
Penggorengan adalah pengolahan dengan cepat dan menggunakan suhu yang
tinggi, biasanya 1800C, dan proses pindah panas dari minyak sebagai media
penggorengan kedalam bahan pangan.

Penggorengan vakum merupakan cara

pengolahan yang tepat untuk menghasilkan kripik-kripik buah-buahan dengan mutu


tinggi. Dengan teknologi ini buah-buahan yang melimpah dan terbuang pada musim
buah, dapat dimanfaatkan sehingga tetap memiliki harga jual tinggi.Cara
penggorengan dengan penggoreng vakum (hampa udara), akan menghasilkan kripik
dengan warna dan buah asli serta rasa lebih renyah. Kerenyahan tersebut diperoleh
karena proses penurunan kadar air dalam buah yang terjadi secara berangsur-angsur
(Pustaka Departemen Pertanian, 2000).
Mesin penggoreng hampa ( Vacuum Fryer) adalah mesin produksi untuk
menggoreng berbagai macam buah dan sayuran dengan cara penggorengan hampa.
Teknik penggorengan hampa yaitu menggoreng bahan baku (biasanya buah-buahan
atau sayuran) dengan menurunkan tekanan udara pada ruang penggorengan sehingga
menurunkan titik didih air sampai 50-60 C. Dengan turunnya titik didih air maka
bahan baku yang biasanya mengalami kerusakan/perubahan pada titik didih normal
100 C bisa dihindari. Teknik penggorengan hampa ini akan menghasilkan kualitas
yang lebih baik dibandingkan dengan cara penggorengan biasa, diantaranya:
1.
2.
3.
4.
5.

Tidak mengubah warna buah atau sayuran


Hasil penggorengan lebih renyah
Aroma tidak berubah
Kandungan serat tinggi
Lebih tahan lama meskipun tanpa bahan pengawet

25

Prinsip kerja vacuum frying adalah menghisap kadar air dalam sayuran dan
buah dengan kecepatan tinggi agar pori-pori daging buah-sayur tiak cepat menutup,
sehingga kadar air dalam buah dapat diserap dengan sempurna. Prinsip kerja dengan
mengatur keseimbangan suhu dan tekanan vakum. Untuk menghasilkan produk
dengan kualitas yang bagus dalam artian warna, aroma, dan ras buah-sayur tidak
berubah dan renyah pengaturan suhu tidak boleh melebih 85 C dan tekanan vakum
antara 65 76 cmHg. Sebaiknya air dalam bak penampung pada vacuum frying tidak
mengandung partikel besi karena dapat menyebabkan air keruh dan dapat merusak
pompa vakum yang akhirnya mempengaruhi kerenyahan keripik ( Hidayat, 2008).

A.1 Tahapan Penggorengan Dengan Vakum Frying


Pada dasarnya proses pengolahan keripik buah dengan mesin vacuum frying
melalui tahapan sebagai berikut:
1.

Persiapan, meliputi kegiatan sortasi, pencucian, pengupasan.

2.

Pencegahan Oksidasi, dengan blansir, penambahan antioksidan.

3.

Pengirisan/pembelahan.

4.

Penambahan bahan makanan aditif

5.

Penggorengan, dilakukan dengan mesin penggorengan hampa.

6.

Pengaturan minyak

7.

Pengemasan, menggunakan bahan kemasan yang kedap cahaya dan uap air

27

Faktor faktor yang mempengaruhi mutu akhir produk yang digoreng adalah
kualitas bahan yang digoreng, kualitas minyak goreng, jenis alat penggorengan dan
sistem kemasan produk akhir.Selama penyimpanan, produk yang digoreng dapat pula
mengalami kerusakan yaitu terjadinya ketengikan dan perubahan tekstur pada
produk.Ketengikan dapat terjadi karena minyak/ lemak mengalami oksidasi. Hal ini
dipengaruhi oleh mutu minyak, kondisi proses penggorengan dan sistem pengemasan
yang digunakan. Pada alat penggoreng vakum ini Uap air yang terjadi sewaktu
proses penggorengan disedot oleh pompa vakum. Setelah melalui kondensor uap air
mengembun dan kondensat yang terjadi dapat dikeluarkan. Sirkulasi air pendingin
pada kondensor dihidupkan sewaktu proses penggorengan.
Jenis teknologi yang digunakan dalam memproduksi keripik buah dan sayur
pada CV. Meutuah Jaroe yaitu dengan menggunakan teknologivacuum frying.
Tahapannya akan dilakukan secara manual serta mekanis. Adapun tahapan manual
pada proses pembuatan kripik ini adalah pada saat pengupasan kulit terluar dari
bahan baku, pengirisan bahan baku, pencucian bahan baku dan penjemuran bahan
baku serta pengemasan produk akir dari kiripik sedangkan teknis secara mekanis
yaitu pada saat penggorengan bahan baku yang menggunakan alat vacuum frying.
B. Kapasitas Produksi
Periode musiman pada bahan baku pembuatan kripik buah dan sayur sangat
mempengaruhi proses produksi kripik CV. Meutuah Jaroe.Adanya musim buah
mangga yang hanya 6 bulan selama setahun membuat jumlah produksi kripik tidak
seimbang pada setiap tahunnya. Namun dapat ditargetkan jika mangga yang sebagai
bahan baku utama sedang musim, produksi kripik sejumlah 15 kg kripik mangga dan
10 kg kripik rambutan per harinya. Itu didapatkan dari bahan baku sekitar 100 kg
mangga dan 75 kg rambutan sebelum diolah.

C. Ketersediaan Bahan Baku


Mangga dan rambutan merupakan bahan baku utama dalam pembuatan kripik
yang dijalankan oleh CV. Meutuah Jaroe ini.

Dimana mangga dan rambutan

29

memang harus benar-benar dipilih kualitas yang terbaik untuk kelancaran


kepercayaan konsumen pada CV. Meutuah Jaroe ini. Buah mangga dan rambutan
yang digunakan harus benar-benar segar agar hasil yang diperoleh maksimal oleh
sebab itu lokasi CV. Meutuah Jaroe ini benar-benar dipilih dekat dengan
ketersediaan bahan baku.
Mangga yang digunakan harganya berkisar Rp. 6000,- dan terong Rp.6000,-.
Harga dalam ketersediaan bahan baku sangat mempengaruhi keuntungan dalam
menjalankan perusahaan ini. Dimana surveyor yang ditugaskan dari perusahaan
harus mensurvey para petani yang ada di Aceh Besar dan Pidie terlebih dahulu untuk
menentukan bahan baku dari petani mana yang memiliki kualitas bagus namun tidak
memiliki harga yang tinggi. Setelah ditentukan harga dari petani yang murah
selanjutnya surveyor dan quality control menentukan bahan baku tersebut bisa di
jadikan untuk bahan baku pada CV. Meutuah Jaroe dengan kualitas yang baik.
Selanjutnya surveyor memberitahu kepada manager produksi tersebut tentang harga
bahan baku dan petani mana yang bersedia mensuplai bahan baku.
Setelah itu dilakukan pengontrakan kerja antara perusahaan dengan petani,
dan bahan baku siap didisuplai ke CV. Meutuah Jaroe dengan diangkat menggunakan
mobil pick up dan dilakukan penanganan selanjutnya.
Diagram alir mekanisme pemesanan bahan baku

transaksi
Surveyor

Petani

Manager
produksi

Quality
control

D. Penentuan Lokasi Proyek


Penentuan lokasi sangat menentukan proses produksi CV. Meutuah Jaroe
tersebut. Dimana lokasi diusahakan harus dekat dengan bahan baku. Dalam hal ini
manager lebih memilih lokasinya di daerah Samahani, dimana daerah Samahani

31

merupakan daerah penghasil bahan baku mangga terbanyak. Oleh sebab itu
Samahani menjadi alternatif untuk didirikan perusahaan dekat dengan bahan baku.

RUMAH
RUMAH
PENDUDUK

SAWAH

LOKASI

PENDUDUK

PABRIK

J
A
L
A
N

J
A
L
A
N

SAWAH

SAWAH

Jalan
Banda(Tenaga
Aceh-Medan
E. Ketersediaan Sumber Daya
Manusia
Ahli dan Pekerja)

Sumber daya manusia yang bekerja berasal lulusan dari fakultas pertanian
khususnya di bidang Teknologi Hasil Pertanian dan beberapa penduduk disekeliling
cv didirikan. Adapun jumlah karyawan pada perusahaan ini yaitu 13 orang. Yang
terdiri dari manager umum 1 orang, manager produksi 1 orang, bagian pembelian 1
orang, bagian proses 4 orang, bagian teknisi dan operator 1 orang, bagian
pengemasan 2 orang, manager pemasaran 1 orang, karyawan pemasaran 1 orang, dan
manager ADM dan keuangan 1 orang.

Manager Umum

Manager Produksi

Pembelian dan Ketersediaan

ADM dan Keuangan

Processing

Packaging

Pemasaran

Teknisi Operator

33

F. Gambar Tata letak Pabrik


KAMARM
ANDI

MUSHALLA

TANK AIR

GUDANG
BAHAN
BAKU

GUDANG
GUDANG PRODUK JADI

RUANG PENGEMASAN

A
R

RUANG PRODUKSI

K
I
R
A

koridor

HAN

MATERIAL

KANTOR

35

TAMAN

TAMAN

TAMAN

KELUAR

MASUK
JALAN

CV ini memiliki luas tanah sebesar 200 meter yaitu 10 m x 20 m. Dengan


masing-masing luas area yaitu adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Luas kantor yaitu 3m x 5m


Luas ruang produksi yaitu 4m x 5m
Luas ruang pengemasan yaitu 3m x 5m
Luas ruang produk jadi yaitu 3m x 3m
Luas gudang bahan baku dan material 3m x 6m
Luas mushalla 2m x 3m
Luas kamar mandi 2m x 2m
Luas parkiran 2m x 8m

37

G. Gambar Tata Letak Mesin dan Peralatan


Ruang Produk Jadi

Gudang Bahan Baku

10

Ruang Pengemasan
8
7

Ruang Produksi
2

Keterangan :

Kantor
1

1. Komputer
2. Mesin pencuci buah
3. Mesin Pengiris
4. Tempat Perendaman
5. Mesin timbangan duduk
6. Mesin vacum frying
7. Timbangan digital
8. Mesin sealer
9. Tempat produk jadi
10. Mesin Cold Storage

39

H. Alur Proses
Pembuatan kripik buah terdiri dari beberapa proses pengolahan dari bahan
baku menjadi produk jadi yang siap dipasarkan. Jika dihitung keseluruhan proses
produksi dari awal hingga akir proses pembuatan kripik di CV. Meutuah Jaroe dapat
memakan waktu 1 hari . Produk yang diolah merupakan produk olahan alami dari
buah-buahan segar dan matang serta tetap menjaga ciri khas rasa dari buah yang
diolah.
Bahan baku pembuatan kripik adalah buah mangga dan buah rambutan yang
didapat disekitar tempat produksi. Buah-buahan yang dibeli perminggunya akan
disimpan dulu di dalam tempat penyimpanan cold storage. Untuk mengolah buah
menjadi keripik, buah akan dikeluarkan dari cold storage untuk dilakukan proses
thawing terlebih dahulu. Kemudian baru dilakukan pengupasan dan pengirisan. Buah
yang di iris untuk mendapatkan bentuk kripik yang ideal. Vacuum frying merupakan
alat utama pembuatan kripik buah yang menggoreng buah menjadi renyah dan tetap
menjaga rasa awal buah tetap ada hingga dikemas menggunakan kemasan
alumunium foil. Alur proses produksi dapat dilihat pada lampiran 1.
A. Penerimaan bahan baku
Bahan baku didapatkan dari sekitaran tempat produksi kripik buah, yaitu di
Kabupaten Aceh Besar dan Kabupaten Pidie. Semua bahan baku yang di beli saat
hendak diolah menjadi produk kripik pertama sekali harus diperikasa mutunya baik
dari segi fisik nya maupun dari segi layak atau tidaknya untuk diproduksi. Bahan
baku yang tidak memenuhi persyaratan untuk diproduksi harus dipisahkan dengan
bahan baku yang lulus persyaratan produksi. Perharinya CV. Meutuah Jaroe
Memproduksi 100 kg mangga dan 100 kg buah rambutan. Jika dihitung pembelian
bahan baku perminguunya, maka CV. Meutuah Jaroe memproduksi 1.200 Kg buah
matang.
Suhu yang dipakai dalam mesin penyimpanan yaitu suhu ruang sekitar -10 oC,
Cold Storage adalah ruangan yang suhunya dijaga dibawah suhu udara di luar,
dengan tujuansupaya barang yang disimpan di dalamnya tidak rusak. Barang-barang
yang biasa disimpandi dalamcold storage adalah es krim, daging-dagingan, buahbuahan, susu dan produkolahannya, serta barang-barang lain yang mudah rusak bila
disimpan pada suhu kamar.Bahan baku yang terdiri dari buah mangga dan buah

41

rambutan disimpan dalam gudang yang sama namun tata letaknya yang dibedakan
agar mudah dalam proses pengambilan bahan bakunya.
B. Persiapan
Proses persiapan pertama kali yaitu bahan baku yang dikeluarkan dari cold
storage untuk dikupas kulit buah, namun terlebih dahulu dilakukan thawing yang
bertujuan untuk mencairkan bahan baku yang beku. Kemudian dilakukan proses
pengupasan yang dilakukan di ruang produksi, buah matang akan dikupas kulitnya
dengan manual, dan

selanjutnya adalah penimbangan bahan baku yaitu Buah

Mangga 100 kg dan Buah Rambutan 100 kg.. Hasil pengupasan kulit terluar
selanjutnya akan diiris tipi-tipis ukuran 10 mm atau seukuran bentuk kripik dengan
menggunakan alat pengirisan. Setelah diiris tipis maka bahan baku langsung
dimasukkan kedalam wadah yang sudah berisi air kapur yang sudah di buat
sebelumnya. Bahan baku direndam dalama air kapur selama 5 jam, hal ini bertujuan
untuk merenyahkan buah yang akan di goreng.
C. Penambahan Bahan Tambahan Pangan
Bahan baku kripik yang telah direndam selama 5 jam selanjutnya akan di
cuci bersih dengar air yang mengalir di dalam ruang produksi. Kemudian dilakukan
proses penirisan yang bertujuan untuk memastikan bahan baku yang telah dicuci
benar benar bersih. Penirisan yang dilakukan juga bertujuan untuk mengurangi air
(bukan kering) pada bahan baku sehingga mudah untuk proses penambahan BTP.
Bahan tambahan pangan yang digunakan hanya dua macam jenis, yaitu gula dan
garam. BTP yang ditambahakan dalam proses pembuatan kripik bertujuan
menambah kerenyahan rasa kripik produksi CV. Meutuah Jaroe.
D. Penggorengan
Penggorengan keripik buah pada CV. Meutuah Jaroe menggunakan proses
penggorengan vacuum dengan alat vacuum fryig. Dilihat dari jenis buah yang akan
dijadikan produk, maka metode yang paling sesuai untuk dilakukan pada proses
penggorengan

adalah

dengan

metode

penggorenganvacuum.

Berikut

cara

menggoreng dengan menggunakan penggorengan vakum :


a. Isi bak air sampai ejector tercelup sedalam 3 cm dan usahakan temperatur air
bersuhu <270 C selama penggorengan berlangsung

43

b. Isi tabung penggorengan dengan minyak goreng hingga setengah volume.


Atur kedudukan jarum penyetel suhu pada 85C 95C, kemudian
hubungkan steker boks pengendali suhu dengan sumber listrik.
c. Masukkan bahan irisan pisang ke dalam keranjang penggoreng. Nyalakan
kompor elpiji untuk memanaskan minyak sampai suhu 900C dan usahakan
suhu konstan selama penggorengan.
d. Tutup tabung penggorengang. Nyalakan pompa air
e. Tunggu sampai tekanan di dalam tabung mencapai minimal 76 cmHg,
pastikan tidak ada yang bocor
f. Putar keranjang penggorengan dengan menggunakan tuas setengah putaran
(1800) j. Biarkan proses penggorengan berlangsung sampai kaca indikator
sudah tidak ada lagi uap air/embun dan suara gemersik sudah hilang. Selama
penggorengan berlangsung usahakan sesering mungkin mengaduk dengan
memutar tuas berkali-kali
g. Kembalikan posisi keranjang penggorengan di atas minyak penggorengan.
Biarkan selama 5 menit agar minyak yang ada di dalam bahan dan keranjang
tertiriskan.
h. Buang tekanan dengan membuka katup pembuang tekanan dan tekan tombol
off untuk mematikan mesin vakum. Buka tutup tabung penggoreng dan tutup
keranjang

penggorengan.

Ambil

hasil

penggorengan

dan

langsung

dimasukkan ke dalam mesin spinner dan hidupkan mesin spinner selama 2-3
menit.
i. Hentikan mesin spinner, aduk keripik pisang, lalu nyalakan lagi selama 1
menit. Keluarkan kripik dari mesin spinner dan didinginkan.
Setelah itu dilakukan penirisan untuk mengurangi kadar minyak yang
terdapat pada kripik yang baru digoreng. Setelah kadar minyak berkurang maka
tahap terakir adalah pengemasan kripik. Pengemasan dilakukan menggunakan

45

kemasan alumunium foil yang sudah disiapkan sebelumnya. Kemasan alumunium


foil akan dikemasa dengan menggunakan mesin sealer. Tahap finishing adalah
menyusun dan mengecek produk sebelum didistibusikan ke took-toko di Aceh Besar
dan Kota Banda Aceh.

IV. ASPEK MANAJEMEN OPERSIONAL

A. Data Kepemilikan Usaha


Dalam suatu perusahaan memiliki data perusahaan yang meliputinama
pemilik, susunan pemegang saham, struktur organisasi, bentuk kepemilikanbisnis,
alamat perusahaan, nomor telepon, faximile, e-mail, serta perizinanperusahaan yang
mana dalam data perusahaan ini akan mencerminkan bergerakdalam bidang apa dan
produk atau jasa apa yang diproduksi oleh suatu perusahaantersebut. Berikut adalah
data dari perusahaan yang penulis rencanakan:
1. Nama Perusahaan
2. Bidang Usaha
3. Jenis Produk / Jas
4. Alamat Perusahaan
5. Nomor Telepon
6. Alamat E-mail
7. Situs Web
8. Bank Perusahaan
9. Bentuk Badan Hukum
10. Mulai Beridiri

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Meutuah Jaroe
Industri Rumahan
Makanan Ringan
Jl. Medan- Banda Aceh, Samahani
085244772016
rumah_keripikmeutuahjaroe@gmail.com
www.keripikbuahmeutuahjaroe.co.id
Bank Mandiri
Usaha Dagang
Tahun 2016

BIODATA PEMILIK / PENGURUS


1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nama
Jabatan
Tempat dan Tanggal Lahir
Alamat Rumah
Nomor Telepon
Alamat E-mail
Pendidikan Terakhir

1. Nama

:
:
:
:
:
:
:

Fakhrurrazi
Manajer Umum
Tiro 04 Desember 1992
Jl. Peurada Utama, Banda Aceh
082167500374
fakhrurrazi.ahfa@gmail.com
S1

: Wawan Dharmawan
47

2.
3.
4.
5.
6.
7.

Jabatan
Tempat dan Tanggal Lahir
Alamat Rumah
Nomor Telepon
Alamat E-mail
Pendidikan Terakhir

:
:
:
:
:
:

Manajer Pemasaran
Tapaktuan 12 Oktober 1993
Lamtemen, Banda Aceh
0853xxxxxxx
wancetta1@gmail.com
S1

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nama
Jabatan
Tempat dan Tanggal Lahir
Alamat Rumah
Nomor Telepon
Alamat E-mail
Pendidikan Terakhir

:
:
:
:
:
:
:

Desy Wulandari
Manajer Produksi
Banda Aceh 25 Desember 1993
Darussalam, Banda Aceh
0852xxxxxxxx
wulanrastaa@gmail.com
S1

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nama
Jabatan
Tempat dan Tanggal Lahir
Alamat Rumah
Nomor Telepon
Alamat E-mail
Pendidikan Terakhir

:
:
:
:
:
:
:

Miranda Antasari
Administratur dan Keuangan
Kotafajar 10 November 1993
Jl. Peurada Utama, Banda Aceh
0853xxxxxxxx
mirandaantasari@gmail.com
S1

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nama
Jabatan
Tempat dan Tanggal Lahir
Alamat Rumah
Nomor Telepon
Alamat E-mail
Pendidikan Terakhir

:
:
:
:
:
:
:

Putri Alfyanti
Pembelian dan Penyediaan
Idi Rayeuk 03 Mei 1993
Jl. Peurada Utama, Banda Aceh
0812xxxxxxxx
putri.alfyanti@yahoo.com
S1

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Nama
Jabatan
Tempat dan Tanggal Lahir
Alamat Rumah
Nomor Telepon
Alamat E-mail
Pendidikan Terakhir

:
:
:
:
:
:
:

Mira Aswani
Processing dan Packaging
Sigli 17 Mei 1994
Lingke, Banda Aceh
0852xxxxxxxx
mira.aswani@gmail.com
S1

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Nama
Jabatan
Tempat dan Tanggal Lahir
Alamat Rumah
Nomor Telepon
Alamat E-mail

:
:
:
:
:
:

Mulizani
Teknisi Operasi
Ladang Rimba 17 Juni 1992
Darussalam, Banda Aceh
0853xxxxxxxx
mulizani_91@yahoo.co.id

49

7. Pendidikan Terakhir

: S1

B. Bentuk Badan Usaha dan Perizinan


Pabrik Keripik Buah dan Sayur ini berbentuk badan usaha CV dimana
badan usahanya merupakan bentuk badan hukum usaha perseorangan atau
pertemanan yang tidak terlalu besar dari segi jumlah pekerja dan pendanaan. Usaha
Keripik Buah dan Sayur ini direncanakan tidak hanya dipasarkan di Aceh, melainkan
hingga ke pasar tingkat nasional. Oleh sebab itu, usaha ini harus sesuai dengan
Standar Nasional Indonesia SNI.
Industri Keripik Buah dan Sayur ini dibentuk dari sekelompok orang dengan
jumlah 7 orang yang menjadi alasan mengapa industri ini dibentuk sebagai badan
usaha sebatas CV saja, selain itu untuk badan usaha setingkat CV lebih mudah dan
murah mendapatkan perizinan usahanya. Namun badan usaha ini tidak permanen
hanya dalam bentuk CV saja, karena proyek yang kami dirikan ini rencana awal
berjalan hingga 5 tahun namun bisa saja berlanjut karenan perkembangan,
keberhasilan dan kemajuannya sehingga badan usaha CV ini dapat lebih ditingkatkan
menjadi suatu PT yaitu PT Keripik Buah dan Sayur.

C. Struktur Organisasi Perusahaan


Pengorganisasian merupakan proses yang menyangkut bagaimana strategi
dan taktik yang telah dirumuskan dalam perencanaan desain dalam sebuah struktur
yang tepat dan tangguh, sistem dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan dapat
memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi dapat bekerja secara efektif dan
efisien guna mencapai tujuan organisasi.
Struktur organisasi pada CV Keripik Buah dan Sayur merupakan struktur
yang fungsional, dimana setiap karyawan memiliki pusat perhatian pada aspek yang
dikerjakan. Namun setiap karyawan tidak hanya terpusat pada satu pekerjaan saja
melainkan lebih dan ini menjadi kelemahan dari struktur organisasi pada CV Keripik
Buah dan Sayur ini. Selain itu pada struktur ini tidak terdapat pimpinan atau direktur
tetapi langsung manjaer umum yang berada pada tingkatan paling atas dan memiliki
2 tanggung jawab sebagai pimpinan tertinggi serta manager umum, dimana ini juga
merupakan kelemahan dari CV ini. Berikut ini gambar dari struktur organisasi pada
CV Keripik Buah dan Sayur.

51

Manager Umum

Manager Produksi

Pembelian dan
Penyediaan

Adiministrasi dan
Keuangan

Proccesing

Manager Pemasaran

Packaging

Teknisi
Operasi

Gambar Struktur Organisasi CV Keripik Buah dan Sayur


D. Rancangan Jabatan dan Persyaratan
Berikut merupakan deskripsi tugas dan wewenang dari masing-masing
jabatan di CV Keripik Buah dan Sayur :
1. Manajer Umum
a. Memimpin dan melaksanakan wewenang serta melakukan fungsi manajemen
perusahaan dan bekerja sama dengan bagian-bagian yang ada dibawahnya.
b. Melaksanakan kebijakan perusahaan dalam rangka pencapaian tugas yang
telah ditetapkan.
c. Melakukan pengarahan dan pembinaan serta menjaga hubungan yang
harmonis dengan karyawan.
d. Bertanggung jawab terhadap semua aset yang dimiliki perusahaan.
e. Membina hubungan yang harmonis dengan pihak luar atau pemerintah
setempat.
f. Membuat dan menetapkan rencana serta target produksi.
g. Menetapkan tindakan yang dijalankan perusahaan.
h. Mengkoordinasikan sifatnya secara selaras atas segala tindakan untuk
mencapai tujuan perusahaan.
i. Mengambil keputusan dan melaksanakan kontrol terhadap intruksi presiden
direktur.
2. Manager Produksi
a. Memimpin dan menjalankan wewenang serta melaksanakan fungsi
manajemen dalam bidang produksi dan bekerja sama dengan bagian lain agar
tercapai hasil produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan.
53

b. Mengkoordinasikan pekerjaan produksi yang mencakup perencanaan dan


pengelolaan aktivitas produksi.
c. Melakukan pengawasan terhadap arus produksi untuk mendapatkan produk
yang bermutu.
d. Melakukan kerja sama dengan bagian lain.
e. Melakukan analisis produksi untuk mencapai hasil produksi yang optimal
sesuai dengan target perusahaan.
3. Administrasi dan Keuangan
a. Mengurus segala sesuatu yang berhubungan dengan administrasi dan
keuangan.
b. Mengkoordinasikan aktivitas pengelolaan administrasi dan keuangan untuk
menunjang kelancaran operasional perusahaan.
c. Melakukan pengendalian biaya yang dikeluarkan

untuk

keperluan

operasional.
d. Melakukan pengawasan terhadap arus dana.
e. Melakukan pengawasan terhadap kekayaan perusahaan.
4. Manager Pemasaran
a. Menagatur dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan yang berhubungan
dengan pemasaran produk.
b. Mencari pangsa pasar untuk prdok yang dihasilkan.
c. Mencari kegiatan pemasaran terhadap produk yang diproduksi.
d. Mencari informasi keadaan pasar luar negeri maupun dalam negeri.
5. Pembelian dan Penyediaan
a. Melakukan pembelian bahan baku yang berupa buah mangga dan rambuatan
yang bermutu dan berkualitas untuk diproduksi dan di ekspor ke luar.
b. Menyediakan stok barang jadi atau keripik agar suatu saat jika bahan baku
sulit didapat ada cadangan yang telah diproduksi.
c. Mencari pedagang atau investor buah sebanyak-banyaknya.
d. Mencari pedangan buah langsung pada pohon agar bahan baku tidak terlalu
mahal.
e. Membuat laporan kegiatan pembelian yang akurat.
6. Proccesing
a. Melakukan proses produksi keripik mangga dan rambutan.
b. Menjaga sanitasi.
c. Menyiapkan alat bantu seperti pisau, baskom, keranjang dan lainnya selain
mesin.
d. Menjaga kebersihan lingkungan.

55

e. Memberikan motivasi atau semangat kerja kepada karyawan yang bekerjja


pada bagian proses produksi agar target produksi dapat tercapai sesuai dengan
waktu yang telah ditentukan.
f. Membuang biji buah sebelum dimasukan kedalam mesin pengiris.
7. Packaging
a. Melakukan pengecekan terhadap alat packagung.
b. Malakukan koordinasi dengan bagian lain.
c. Menjaga sanitasi.
8. Teknisi Operasi
a. Mengecek semua mesin yang akan digunakan.
b. Mengontrol proses operasi yang menggunakan mesin.
c. Melakukan koordinasi dengan bagian lain.

V. ASPEK HUKUM DAN DAMPAK LINGKUNGAN

57

Pada umumnya pengertian perusahaan dan badan usaha adalah sama. Tetapi
setelah dianalisis sebenarnya memiliki perbedaan pengertian antara keduanya. Badan
usaha adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang mengelola perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan, sedangkan perusahaan yaitu bagian teknis dari kesatuan
ekonomi yang menghasilkan barang dan jasa. Jadi dapat disimpulkan badan usaha itu
adalah kesatuan yuridis dan ekonomis dari faktor- faktor produksi yang bertujuan
mencari keuntungan dengan memberi layanan kepada konsumen yang memerlukan.
Dapat dikatakan Kesatuan yuridis itu karena badan usaha umunya berbadan hukum
yang melakukan kegiatan ekonomi untuk memperoleh keuntungan. Jenis jenis
badan usaha, yaitu kepemilikian modal, lapangan usaha, jumlah pekerja dan bentuk
hukum.

A. Tata Cara Perijinan


Perizinan usaha adalah alat atau instrumen untuk membina
serta mengarahkan, mengawasi, dan menerbitkan penerbitan
usaha. Mengenai persiapan pendirian usaha berdasarkan proposal
usaha ada 6 hal yang perlu dipersiapkan dalam mempersiapkan
pendirian usaha, yaitu pengurusan izin usaha, penentuan tempat
atau lokasi usaha, pengadaan fasilitas produksi dan bahan baku
produksi, perekrutan dan penepatan SDM (Sumber Daya Manusia),
dan persiapan administrasi usaha.
Setiap pendirian industri baik dalam bentuk industri skala menengah maupun
industri besar memerlukan beberapa perizinan dari pihak pemerintah untuk
melegalkan berdirinya industri dan pemasaran produk kepasaran. Industri skala

59

menengah dalam bentuk CV dapat didirikan dengan syarat dan prosedur yang lebih
mudah dari pada pembuat industri skala besar. Adapun prosedur atau langkahlangkah dalam mendirikan usaha berbadan hukum ini harus memiliki SITU (Surat
tempat usaha), SIUP (surat izin usaha pendagangan), NPWP (nomor induk wajib
pajak), TDP (tanda daftar perusahaan), legalitas produk, legalitas merk, membuat
rekening bank atas nama perusahaan dan membuat AMDAL (Analisis mengenai
dampak lingkungan).
Membuat surat izin tempat usaha (SITU) merupakan pemberian izin tempat
usaha kepada seseorang atau badan usaha yang tidak menimbulkan gangguan atau
kerusakan lingkungan dilokasi tertentu. SITU ini harus diperpanjang atau didaftarkan
kembali setiap lima tahun sekali. Langkah- langkah untuk membuat surat izin tempat
usaha, dimulai dari membuat surat izin tetangga, membuat surat keterangan domisili
perusahaan. Dokumen yang diperlukan untuk membuat SITU, yaitu Fotocopy KTP
permohonan, foto permohonan ukuran 3 x 4cm sebanyak 2 buah, formulir isi lengkap
dan sudah ditandatangani, foto copy pelunasan PBB tahun berjalan, fotocopy IMB
( Izin mendirikan Bangunan), foto copy sertifikat tanah atau akta tanah, denah lokasi
tempat usaha, surat pernyataan tidak keberatan dari tetangga ( Izin tetangga) yang
diketahui RT/RW, izin sewa atau kontrak, surat keterangan domisili perusahaan, foto
copy akta pendirian perusahaan dari notaris, dan berita secara pemeriksaan lapangan.
Membuat surat izin usaha perdagangan (SIUP), berdasar atas peraturan
menteri perdagangan republik Indonesia nomor 36/M- DAG/ PER/9/2007 tentang
penerbitan surat izin usaha perdagangan, SIUP adalah surat izin untuk melakukan
kegiatan usaha perdagangan yang dikeluarkan instansi pemerintah melalui dinas
perindustrian dan perdagangan sesuai denagn tempat atau domisili perusahaan. SIUP

61

ini dapat dimiliki oleh parawirausaha perorangan, CV, PT, BUMN, Firma, dank
operasi.
Membuat Nomor Pajak wajib pajak (NPWP) sudah ketetapan pemerintah
untuk wajib pajak bagi setiap individu maupun pemilik perusahaan. NPWP
merupakan nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam
administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda pengenak diri atau
identitas bagi wajib pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakan. Jika
omset penjualan mulai berkembang dan terus meningkat dalam
jumlah tertentu diwajibkan mendaftarkan perusahaan sebagai
Pengusaha KenaPajak ( PKP )

dan akan diberikan Nomor

Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak ( NPPKP ). Wajib pajak yang


tidak mendaftarkan diri ke Kantor Pelayanan Pajak akan dikenakan
sanksipi dana sesuai pasal 39 Undang- Undang No. 16 Tahun 2000
tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang No.6 Tahun 1983
tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
Membuat Tanda Daftar Perusahaan (TDP) adalah wajib, karena sebagai bukti
bahwa perusahaan atau badan usaha telah melakukan wajib daftar perusahaan sesuai
dengan ketentuan Undang-UndangNomor 3 Tahun 1982 tentang wajib daftar.
Berdasarkan pasal 38 KUHD ( Kitab Undang-Undang Hukum Dagang ) , akta
pendirian perusahaan yang memuat anggaran dasar yang sudah mendapat
pengesahan dari Menteri Hukum Dagang ) , akta pendirian perusahaan yang memuat
anggaran dasar yang sudah mendapat pengesahan dari Menteri Hukumdan Hak Asasi
Manusia Republik Indonesia, harus didaftarkan di Panitera Pengadilan Negara sesuai
domisili perusahaan, kemudian diumumkan melalui Berita Negara.

63

Membuat legalitas produk dan merk merupaka hal yang harus dilakukan
dalam membangun suatu industri menengah maupun besar. Maanfaatnya sebagai
sarana perlindungan hukum agar terhindar dari tindakan penertiban dari [ihak
berwajib, sehingga memebrikan rasa aman, dan nyaman akan keberlangsungan
usahanya. Dan sebagai sarana promosi.
AMDAL ( Analisis Mengenai Dampak Lingkungan) adalah hasil kajian
mengenai dampak besar dan penting dari suatu kegiatan usaha yang direncanakan
terhadap lingkungan hidup yang digunakan untuk proses pengambilan keputusan
mengenai penyelenggaraan kegiatan usaha di indonesia. AMDAL digunakan untuk
memberikan masukan terhadap penyusunan rencana pengelolaan dan pemantauan
lingkungan hidup, memberikan informasi kepada masyarakat, sebagai Bahan
informasi bagi perencanaan pembangunan wilayah, membantu proses pengambilan
keputusan.

B. Dampak Negatif Pendirian Industri


Pembangunan industri pada umumnya dapat memeberikan damapak positif
maupun dampak negatif bagi lingkungan. Pada suatu proyek industri, masalah yang
terutama timbul terhadap lingkungana dalah polusi, polusi udara tanah dan air yang
berbentuk limbah, baik limbah padat maupun limbah cair.
Pada proyek CV keripik manga dan rambutan ini hampir tidak terdapat
dampak negatif, karena masyarakat disekitar lingkungan tidak merasa terganggu
dengan adanaya pembuatan CV keripik ini. Tetapi jika didaerah sekitar terdapat
warga pendatang baru mungkin akan terganggu karena sedikit kebisingan yang
ditimbulkan saat proses produksi berlangsung. Limbah yang terdapat didalam

65

industri keripik mangga dan rambutan ini juga tidak terlalu banyak dan tidak
berbahaya, hanya berupa kulit dari buah sisa pembuatan keripik tersebut yang
kemudian akan diambil oleh masyarakat dijadikan pupuk

C. Dampak Positif Pendirian Industri


Setiap pendirian industri memiliki dampak positif yang dapat menguntungkan
masyarakat maupun pemerintah. Begitupula pada pembangunan industri keripik
manga dan rambutan dalam bentuk CV ini. Adapun dampak positif terhadap
masyarakat sekitar, yaitu dapat memberikan pekerjaan kepada masyarakat yang
pengangguran, menghemat pengeluaran biaya untuk membeli cemilan,dan limbah
yang dihasilkan berupa limbah padat dan limbah cair. Limbah padat yang dihasilkan
bersifat organik yang dapat diolah menjadi pupuk, sedangkan limbah cairnya berupa
air pada saat proses perenadaman, pencucian selama proses produksi berlangsung.

67

VI. ANALISIS ASPEK KEUANGAN

A. Sumber Keuangan
Untuk menandai suatu kegiatan investasi maka diperlukan dana yang relatif
besar. Dana tersebut dapat diperoleh dari berbagai sumber dana yang ada, yaitu dari
modal sendiri atau modal yang berasal dari pinjaman pihak kedua. Sumber dana pada
Industri ini adalah modal kredit Bank dan dana sendiri, dengan total dana yang
diperlukan sebesar Rp1.599.016.402,- yang kemudian digunakan sebagai modal awal
untuk memulai usaha. Modal tersebut sudah termasuk aktiva tetap berupa tanah dan
rumah yang dijadikan sebagai tempat usaha.
Aspek finansial dari proposal bisnis dapat memperlihatkan potensi dana yang
dimiliki, kebutuhan dana eksternal, perhitungan kelayakan usaha, termasuk di
dalamnya 3 performa laporan keuangan: neraca, rugi-laba, dan cash flow. Secara
ringkas, dapat diberikan format sederhana perhitungan kelayakan usaha secara
finansial sebagai berikut :
Tabel 4.1 Sumber Pendanaan

Jenis Biaya
Biaya Investasi
- Kredit 70%
- Modal Sendiri 30%
Total

Jumlah
Rp599.250.000

Total Biaya Kredit


Rp419.475.000

Rp179.775.000
Rp687.295.155

Jenis Biaya
Jumlah
Biaya Operasional
a. Biaya Variabel
Rp
586.275.240
- Kredit 50%
- Modal Sendiri 50%
Rp
293.137.620
b. Biaya Tetap
- Modal Sendiri 100% Rp
325.446.007
Total
Rp586.275.240
Total Biaya yang diperlukan Rp 1.599.016.402,-

Rp

419.475.000

Total Biaya Kredit

Rp

293.137.620

Rp

293.137.620

B. Biaya Investasi

69

Biaya

investasi merupakan

penggunaan sejumlah

besar

dana untuk

menjalankan proyek atau usaha baru. Biaya investasi terdiri dari dua bagian yaitu
biaya investasi tetap dan modal kerja. Biaya investasi tetap terdiri dari biaya untuk
membeli sumberdaya berwujud (contoh : peralatan, bangunan) dan biaya untuk
sumber daya tidak berwujud (contoh : izin). Di lain pihak, biaya modal kerja adalah
biaya yang diperlukan untuk menjalankan usaha. Biaya modal kerja merupakan biaya
operasional dalam jangka waktu tertentu misalnya satu tahun atau tiga bulan (Syarif,
2011). Biaya investasi pendirian industri keripik buah dan sayur ini adalah Rp
687.295.155,-. Rincian dana investasi dapat dilihat pada Lampiran 2.
C. Biaya Operasional
Biaya Operasi atau biaya operasional adalah biaya-biaya yang tidak
berhubungan langsung dengan produk perusahaan tetapi berkaitan dengan aktivitas
operasi perusahaan sehari-hari. Biaya operasi dikelompokan menjadi 2 golongan
yaitu biaya langsung (direct cost) adalah biaya yang terjadi atau manfaatnya dapat
diidentifikasikan kepada objek atau pusat biaya tertentu. Biaya tidak langsung
(indirect

cost)

adalah

biaya

yang

terjadi

atau

manfaatnya

tidak

dapat

diidentifikasikan pada objek atau pusat biaya tertentu, atau biaya yang manfaatnya
dinikmati oleh beberapa objek atau pusat biaya. Biaya operasional meliputi biaya
tetap dan biaya variabel. Jumlah biaya variabel yang dibutuhkan CV ini dalam
setahuan operasi adalah Rp 586,275,240, sedangkan jumlah biaya tetapnya Rp
325,446,000. Sehingga total biaya operasi yang dibutuhkan adalah RP 586.275.240.
Tabel rincian biaya operasional dapat dilihat pada Lampiran 3.
D. Perhitungan Break Even Point/Titik Pulang Impas (BEP)
BEP (Break Event Point) analisis ini bertujuan untuk mengetahui sampai batas
mana usaha yang dilakukan bias memberikan keuntungan atau pada tingkat tidak
rugi dan tidak untung. Estimasi ini digunakan dalam kaitannya antara pendapatan
dan biaya (Syarif, 2011).

Analisis Break Even Point


Biaya Investasi

Rp 687.295.155

Biaya Variabel Rp 586.275.240

71

Biaya Tetap

Rp 299.238.000

Quantitas

88920 kemasan (285 kemasan x 26 hari) x 12 Bulan

Modal Variable Cost Per Unit = HPP/ Unit


= 911.721.247/ 788920 = Rp 10.253/bks

Diharapkan keuntungan 30% dari biaya investasi


Biaya Investasi Rp 687.295.155 = 30/ Rp 687.295.155 x 100 % = Rp206.188.547
Biaya Variabel Rp 586.275.240
Biaya Tetap

Rp 299.238.000

Mark Up

Rp 206.188.547
+

Total

Rp 1.117.909.794

Harga Penjualan Produk


Total Biaya / Jumlah Produk yang dihasilkan = Rp1.117.909.794 / 88920 kemasan
= Rp12.572
= Rp 12.600
Pendapatan dalam Setahun = Harga jual x jumlah produk yang dihasilkan
= Rp 12.600 x 788920 bks
= RP 1.120.392.000

E. Perhitungan NPV

Net Present Value (NPV) merupakan ukuran yang digunakan untuk


mendapatkan hasil neto (net benefit) secara maksimal yang dapat dicapai dengan
investasi modal atau pengorbanan sumber-sumber lain. Analisis ini bertujuan untuk
mengetahui tingkat keuntungan yag diperoleh selama umur ekonomi proyek (Syarif,
2011). Proyek dinyatakan layak dilaksanakan jika nilai B/C Rasio yang diperoleh
lebih besar atau sama dengan satu, dan merugi dan tidak layak dilakukan jika nilai
B/C Rasio yang diperoleh lebih kecildari satu.

73

Suku bunga yang dijadikan dasar dalam perhitungan analisis kelayakan pada
proposal ini adalah suku bunga kredit Bank Panin yaitu sebesar 7,75 %. Kriteria
NPV didasarkan atas konsep pendiskontoan seluruh arus kas ke nilai sekarang.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai NPV untuk CV. Meutuah Jaroe adalah
Rp189,916,803 -. Nilai tersebut merupakan penerimaan kas bersih yang diterima
usaha UKM minyak angin CV. Meutuah Jaroe selama lima tahun periode analisis.
Dari data tersebut didapatkan nilai positif yang menunjukkan bahwa nilai arus kas
masuk lebih besar dari pada nilai kas keluar. Tabel perhitungan NPV dan dilihat pada
Lampiran 4.
F. Perhitungan IRR
IRR (Internal Rate of Return) merupakan tingkat suku bunga yag dapat
membuat besarnya nilai NPV dari suatu usaha sama dengan nol (0) atau yang dapat
membuat nilai Net B/C Ratio sama dengan satu dalam jangka waktu tertentu (Syarif,
2011). Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh nilai IRR dari CV. Meutuah Jaroe
rendah dari suku bunga yang berlaku sekarang. Dengan demikian, kriteria untuk
usaha produksi keripik buah ini dapat dinilai tidak layak. Tabel perhitungan IRR dan
dilihat pada Lampiran 5.
G. Perhitungan PBP
PBP (pay back period atau lama pengembalian modal) adalah menghitung
seberapa cepat waktu yang dibutuhkan proyek untuk mengembalikan investasi dan
modal kerja yang ditanam. Kelayakan proyek dari adanya PBP ini adalah jika nilai
PBP lebih pendek dari waktu yang disyaratkan. Sedangkan kalau PBP lebih lama dari
yang disyaratkan proyek tidak layak. Metode PBP merupakan alat ukur yang sangat
sederhana, mudah dimengerti dan berfungsi sebagai tahapan paling awal bagi
penilaian suatu investasi. Model ini umum digunakan untuk pemilihan alter-natifalternatif usaha yang mempunyai resiko tinggi, karena modal yang telah ditanamkan
harus segera dapat diterima kembali secepat mungkin (Syarif, 2011). Dari hasil
perhitungan ini didapat nilai lebih dari umur proyek. Hal ini bearti usaha ini tidak
mampu menutup biaya investasi awalnya sebelum umur usaha berakhir, maka usaha
keripik buah ini tidak layak untuk dijalankan. Tabel perhitungan PBP dan dilihat
pada Lampiran 6.

75

VII . PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan isi dari proposal ini maka dapat diambil beberapa kesimpulan,
diantaranya:
1. Buah mangga dan rambutan merupakan hasil pertanian yang sangat
berpotensi untuk diolah menjadi keripik buah. Potensi buah mangga dan

77

rambutan di Aceh sangat besar, sehingga sangat mendukung untuk dijadikan


bahan baku pembuatan keripik pada industri ini.
2. Permintaan keripik meningkat setiap tahunnya seiring dengan perubahan
gaya hidup masyarakat yang lebih suka mengkonsumsi produk praktis.
3. Dari segi Aspek teknis dan teknologi sangat mendukung didirikan industri ini,
dimana terdapat lokasi yang strategis serta teknologi yang memadai untuk
dikembangkan di industri ini.
4. Pendirian industri ini didukung dengan terdapatnya Sumber Daya Manusia
(SDM) yang mampu mengembangkan serta

menjalankan kelangsungan

proses produksi.
5. Untuk mendapatkan perizinan industri ini tidaklah terlalu rumit, hanya perlu
mengurus beberapa jenis perizinan. Pendirian industri ini mampu memberi
dampak positif terhadap sosial masyarakat sekitar seperti menyediakan
lapangan kerja dan kegiatan sosial lainnya, sedangkan dampak negatif yang
ditimbulkan tidaklah terlalu besar, atau bisa dikatakan tidak memiliki dampak
negatif.
6. Aspek keuangan merupakan aspek yang paling sensitif didalam pendirian
suatu industri, karena aspek ini mencakup semua aspek yang sudah dibahas di
atas. Berdasarkan hasil analisis aspek keuangannya, industri ini sangat layak
untuk dijalakan karena memiliki nilai IRR positif, dengan tinggi maksimum
suku bunga toleransi dibawah 18%.
7. Untuk mendirikan industri ini dibutuhkan dana sebesar Rp 1.599.016.402,- .
Dana tersebut digunakan sebagai dana investasi awal serta modal operasi
tahun pertama. Dana ini bersumber dari modal pribadi dan pihak ketiga yaitu
kredit Bank, dengan masa umur proyek 5 tahun. Untung bersih yang
didapatka pertahunnya adalah Rp. 177. 370. 140,-.
8. Berdasarkan perhitungan analisis keuangannya industri ini tidak layak untuk
dijalankan karena industri ini tidak mampu balik modal dalam umur proyek 5
tahun, atau IRR yang di dapat lebih kecil dari 0. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa pendirian industri ini TIDAK LAYAK meskipun aspek-aspek yang
lain mendukung.
B. Saran
Industri ini sangat layak dijalankan. Namun untuk tetap mempertahankan
kelayakan ini perlu dilakukan suatu usaha untuk menjaga keseimbangan ekonomi,
baik dari harga bahan baku, jumlah produksi serta penjulan yang dilakukan. Semua
79

harga yang terdapat di bagian analisis keuangan adalah berdasarkan harga pasaran
pada tahun 2014, sewaktu-waktu harga dapat berubah-ubah sehingga perlu dipantau
perkembahan harga tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Aplikasi Pemetaan Potensi Ekonomi Daerah. 2014. Tabel Potensi Pertanian Buah.
http://navperencanaan.com/appe/potensipertanianbuah/index?prov_code=nad.
Broto, Wisnu. 1990. Kajian Sifat-Sifat Mutu Buah Rambutan (Nephelium
lappaceum, Linn) Varietas Binjai Pada Saat Panen. Tesis. Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Departemen pertanian. 2000. Pedoman Umum Proyek Ketahanan Pangan. Jakarta.
Djamaris, A. 2007. Panduan Analisis Investasi.
www.academia.edu/4116009/ANALISIS_INVESTASI

81

Lawson, H. 1995. Food Oils and Fats. Chapman & Hall ITP An International
Thompson Publishing Company. New York.
http://navperencanaan.com/appe/provinsipage/potensi?prov_code=nad
Nugroho, D.P. Wignyanto, Siti Asmaul Mustaniroh. 2009. Analisis Kelayakan
Teknis Dan Finansial Produksi Keripik Mangga Manalagi (Studi Kasus Di
Unit Usaha Berkah, Desa Genting, Malang). Jurusan Teknologi Industri
Pertanian FTP-Unibraw
Satuhu, S.2002. Penangganan Dan Pengolahan Buah. Penebar swadaya, Jakarta
Suhaidi, I. 2003. Pengaruh Pencelupan Banlate Dan Pelapisan Lilin Terhadap Mutu
Buah Pisang Barangan Selama Penyimpanan (Skripsi). Fakultas Pertanian,
Jurusan Teknologi Pertanian. Universitas Sumatera Utara.
Syarif, K. 2011. Analisis Kelayakan Usaha Produk Minyak Aromatik Merek Flosh
( Studi Kasus Pada Ukm Marun Aromaterapi ). Fakultas Ekonomi Dan
Manajemen Institut Pertanian Bogor, Bogor
Toko Mesin, 2014. Daftar Harga Mesin dan Spesifikasi.
http://www.berniaga.com/Harga+mesin+cold+room+cold+storage19669736.htm
Yashimoto, M. 1999. Anthimutagenicy of Sweet Potato (Ipomeae batatas) root.
http://www/qsap.potatoorg/answer/file.library

Lampiran 2. Perkiraan Biaya Investasi

83

Lampiran 3. Biaya Operasional Industri

85

Lampiran 4. Hasil Perhitungan NPV dan PI

87

Lampiran 5. Hasil Perhitungan IRR

89

Lampiran 6. Hasil Perhitungan PBP

91

Lampiran 7. Angsuran Investasi Kredit Bank


Tabel 7.1 Angsuran Investasi Kredit Bank Tahun ke- 1
93

Tabel 7.2 Angsuran Investasi Kredit Bank Tahun ke- 2

Tabel 7.3 Angsuran Investasi Kredit Bank Tahun ke- 3

Tabel 7.4 Angsuran Investasi Kredit Bank Tahun ke- 4

95

Tabel 7.5 Angsuran Investasi Kredit Bank Tahun ke- 5

Lampiran 8. Angsuran Biaya Operasional Kredit Bank


Tabel Angsuran Biaya Operasional Kredit Bank

97

Lampiran 9. Perincian Gaji

99

101

Anda mungkin juga menyukai