Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENJAS
PENCAK SILAT

OLEH
WELDI ABY RAFDI
Kelas XII
SMK TAMBANG NUSANTARA
KENDARI
TP.2014/2015

KATA PENGANTAR

marilah kita panjatkan Segala Puji Syukur kehadhirat Allah SWT, yang senantiasa
melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya,.
Untuk kali ini, saya membuat sebuah makalah yang berjudul PENCAK SILAT.
Dalam rangka memenuhi tuntutan pembelajaran. Sebelum itu saya ucapkan terima
kasih setinggi-tingginya kepada teman-teman yang telah memotivasi saya sehingga
dapat menyelesaikan makalah ini.
Terakhir saya menyadari betul bahwa dalam penulisan dan penyelesaiaan makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruksif
sangat saya harapkan untuk kesempurnaan di masa mendatang. Semoga makalah
saya yang sederhana ini mampu memberi mamfaat yang besar bagi kita semua.
Amin....

DAFTAR ISI

Halaman.................................................................................................................
Kata Pengantar.......................................................................................................
Daftar isi...............................................................................................................
BAB I
Pendahuluan..........................................................................................................
Latar Belakang......................................................................................................
Rumusan Masalah................................................................................................
Tujuan....................................................................................................................
BAB II
PembahasanPengertian Pencak Silat.....................................................................
Jenis dan aliran Pencak Silat.................................................................................
Sejarah Pencak Silat.............................................................................................
Tehnik-tehnik dasar dalam pencak silat................................................................
Tantangan pencak silat ..........................................................................................
BAB III
Penutup.................................................................................................................
Kesimpulan...........................................................................................................
Daftar pustaka.......................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kebutuhan paling dasar manusia adalah keamanan dan kesejahteraan. Untuk
memenuhi kebutuhan tersebut, manusia menciptakan dan mengembangkan berbagai
cara dan sarana. Diantara ciptaan manusia yang menyangkut kebutuhan keamanan,
adalah cara dan sarana fisik untuk menghadapi dan mengatasi berbagai ancaman,
tantangan, hambatan dan gangguan fisik, di antaranya adalah apa yang disebut
"jurus" dan senjata.
"Jurus" adalah teknik gerak fisikal berpola yang efektif untuk membela diri maupun
menyerang tanpa maupun dengan menggunakan senjata. Bentuk awalnya sangat
sederhana dan merupakan tiruan dari gerak-gerik binatang yang disesuaikan dengan
anatomi manusia. Kemudian terus dikembangkan, sejalan dengan perkembangan
budaya manusia. Demikian pula senjata yang digunakan.
Di dalam memenuhi kebutuhan kesejahteraannya, manusia juga telah menciptakan
berbagai cara dan sarana di antaranya dengan pengembangan "jurus" ke dalam
bentuk seni dan olahraga yang dapat memberikan kesejahteraan batin dan lahir. Salah
satu pengembangan seni jurus tersebut adalah pencak silat.
Di bawah ini secara singkat akan diuraikan beberapa hal sekitar Pencak Silat yang
meliputi: sejarah, falsafah, jenis, aliran, perguruan dan pendekar Pencak silat,
penelitian dan penulisan tentang Pencak Silat, pengembangan dan penyebaran
Pencak Silat serta tantangan terhadap Pencak Silat. Keseluruhan uraian akan
disimpulkan secara umum.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dapat kami merumuskan beberapa masalah,
diantaranya adalah sebagai berikut :

Apa itu pencak silat?


Bagaimana sejarah pencak silat?
Bagaimana gerakan-gerakan dasar pencak silat
Apa yang menjadi tantangan terhadap perkembangan pencak silat?

Tujuan
Dari rumusan masalah di atas maka kami dapat mengambil tujuan sebagai berikut :
sebagai berikut :

Untuk mengetahui pengertian pencak silat.


Untuk mengetahui sejarah pencak silat.
Untuk mengetahui gerakan-gerakan dasar pencak silat.
Untuk mengetahui tantangan yang terdapat dalam perkembangan pencak
silat.

BAB II
PEMBAHASAN
Pengertian Pencak silat
Pencak Silat adalah kata majemuk. Pencak dan Silat mempunyai pengertian yang
sama dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi Asia Tenggara
(Asteng), yakni kelompok masyarakat etnis yang merupakan penduduk asli negaranegara di kawasan Asteng (Brunei Darussalam, Filipina, Indonesia, Kamboja, Laos,
Malaysia, Myanmar, Singapura, Thailand dan Vietnam).
Kata Pencak biasa digunakan oleh masyarakat pulau Jawa, Madura dan Bali,
sedangkan kata Silat biasa digunakan oleh masyarakat di wilayah Indonesia lainnya
maupun di Malaysia, Singapura, Brunei Darussalam serta di Thailand (bagian
Selatan) dan Filipina.
Penggabungan kata Pencak dan Silat menjadi kata majemuk untuk pertama kalinya
dilakukan pada waktu dibentuk suatu organisasi persatuan dari perguruan Pencak dan
perguruan Silat di Indonesia yang diberi nama Ikatan Pencak Silat Indonesia,
disingkat IPSI pada tahun 1948 di Surakarta.
Sejak saat itu Pencak Silat menjadi istilah resmi di Indonesia. Perguruan-perguruan
yang mengajarkan Pencak dan Silat asal Indonesia di berbagai negara kemudian juga
menggunakan istilah Pencak Silat.
Di dunia internasional Pencak Silat menjadi istilah resmi sejak dibentuknya
Organisasi Federatif Internasional yang diberi nama Persekutuan Pencak Silat
Antarabangsa, disingkat PERSILAT, di Jakarta pada. tahun 1980. Walaupun
demikian, karena kebiasaan, kata Pencak dan Silat masih digunakan secara terpisah.

Jenis dan aliran Pencak Silat


Berdasarkan pada 4 aspek yang terdapat pada substansinya, wujud fisikal dan visual
atau praktek pelaksanaan Pencak Silat dapat dikategorikan dalam 4 jenis. Praktek
pelaksanaan dari masing-masing jenis Pencak Silat itu mempunyai tujuan tersendiri
dan berdasarkan pada tujuan tersebut akan lebih menekankan pada salah satu aspek
tertentu dengan tidak meniadakan aspek-aspek yang lain.
Keempat jenis Pencak Silat tersebut adalah :
Pencak Silat Mental-Spiritual atau Pencak Silat Pengendalian Diri (karena
wujud fisikal dan visual mental-spiritual adalah pengendalian diri), yang
praktek pelaksanaannya bertujuan untuk memperkuat kemampuan
mengendalikan diri dan karena itu lebih menekankan pada aspek mentalspiritual.
Pencak Silat Beladiri, yang praktek pelaksanaannya bertujuan untuk
pembelaan diri secara efektif dan karena itu lebih nenekankan pada aspek
beladiri
Pencak Silat Seni, yang praktek pelaksanaannya bertujuan untuk
mempertunjukkan keindahan gerak dan karena itu lebih menekankan pada
aspek seni.
Pencak Silat Olahraqa, yang praktek pelaksanaannya bertujuan untuk
memperoleh kesegaran jasmani dan prestasi keolahragaan dan karena itu
lebih menekankan pada aspek olahraga.
Aspek-aspek yang tidak menjadi fokus masih tetap terlihat dengan kadar yang
berbeda, ada yang jelas dan ada yang samar-samar. Karena itu, masing-masing jenis
Pencak Silat itu tetap mempunyai 4 aspek sebagai satu kesatuan dan kebulatan.
Masing-masing memiliki nilai-nilai etis (mental-spiritual), teknis (beladiri), estetis
(seni) dan sportif (olahraga) sebagai satu kesatuan.
Praktek pelaksanaan "jurus" dari masing-masing jenis Pencak Silat dilakukan dengan
gaya yang bermacam-macam. Gaya unik dengan ciri-cirinya yang menonjol dan
mudah dibedakan dari gaya lainnya, disebut "aliran" Pencak Silat. Bagaimana pun
wujud keunikan suatu gaya (aliran), nilai-nilai keempat aspek Pencak Silat, yakni
etis, teknis, estetis dan sportif sebagai satu kesatuan tetap ada dan terlihat. Jika tidak,
ia tidak mempunyai nilai sebagai aliran Pencak Silat. Membedakan aliran-aliran
Pencak Silat tidak mudah dan hanya dapat dilakukan oleh mereka yang ahli dan
betul-betul memahami berbagai "jurus" Pencak Silat. Perbedaan aliran hanya
menyangkut segi praktek fisikal dan tidak menyangkut segi mental-spiritual dan
falsafah.
Dalam dunia Pencak Silat, aliran bukanlah faham atau mazhab. Karena itu jenis dan
aliran Pencak Silat apapun tetap dijiwai falsafah budi pekerti luhur dan mempunyai
aspek mental-spiritual sebagai aspek pengendalian diri.

Pada jenis Pencak Silat Beladiri, terdapat aliran yang menggunakan "tenaga
supernatural" dalam gaya pelaksanaan "jurus"nya. Tenaga supranatural yang disebut
"tenaga dalam", "tenaga dasar" atau "tenaga tambahan" ini merupakan penguat
"jurus" atau kekebalan badan. Adanya aliran yang menggunakan "tenaga
supernatural" telah memperkaya Pencak Silat.
Perguruan dan pendekar Pencak Silat
Pengertian perguruan Pencak Silat sering dikacaukan dengan aliran Pencak Silat.
Perguruan Pencak Silat adalah lembaga pendidikan tempat berguru Pencak Silat.
Berguru mempunyai konotasi belajar secara intensif yang prosesnya diikuti,
dibimbing dan diawasi secara langsung dan tuntas oleh sang guru, sehingga orang
yang berguru diketahui dengan jelas perkembangan kemampuannya, terutama
kemampuan pengendalian dirinya atau budi pekertinya. Sang guru tidak akan
mendidik, meningkatkan atau memperluas pendidikannya kepada seseorang yang
mentalitasnya (kemampuan pengendalian diri atau budi pekertinya) dinilai tidak atau
kurang memadai. Dalam kaitan itu, di waktu yang lalu tidak mudah bagi seseorang
untuk menjadi murid atau anggota perguruan Pencak Silat. Ujian- ujian berat yang
menyangkut sikap mental harus ditempuh lebih dulu dan lulus. Ditinjau dari segi
jenis Pencak Silat yang diajarkan, maka terdapat 4 kategori perguruan Pencak Silat,
yakni :
1. Perguruan Pencak Silat Mental-Spiritual, yang menekankan pendidikannya secara
intensif pada aspek mental-spiritual Pencak Silat dengan tujuan untuk membentuk
kemampuan pengendalian diri yang tinggi kepada murid atau anggotanya.
Perguruan Pencak Silat Beladiri, yang menekankan pendidikannya pada aspek
beladiri Pencak Silat dengan tujuan untuk membentuk kemahiran teknik beladiri
yang tinggi tanpa atau dengan menggunakan berbagai macam senjata kepada murid
atau anggotanya.
Perguruan Pencak Silat Seni, yang menekankan pendidikannya pada aspek. seni
Pencak Silat dengan tujuan untuk membentuk keterampilan mempertunjukkan
keindahan gerak Pencak Silat kepada murid atau anggotanya, tanpa atau dengan
iringan musik tradisional serta tanpa atau dengan menggunakan senjata, sesuai
dengan ketentuan "wiraga" (teknik gerak), "wirama" (irama gerak yang selaras,
serasi dan seimbang) dan "wirasa" (pelembutan dan penghalusan teknik dan irama
gerak melalui kreativitas dan improvisasi yang dilandasi rasa penghayatan).
Perguruan Pencak Silat Olahraga, yang menekankan pendidikannya pada aspek
olahraga Pencak Silat dengan tujuan untuk membentuk kemampuan mempraktekkan
teknik- teknik Pencak Silat yang bernilai olahraga bagi kepentingan memelihara
kesegaran jasmani atau pertandingan. Bagi kepentingan pertandingan, pendidikan
disesuaikan dengan peraturan pertandingan yang berlaku.

Perguruan Pencak Silat Beladiri merupakan perguruan yang terbanyak, diantaranya


ada yang mengajarkan "tenaga supernatural". Sejak tahun 1970-an, banyak perguruan
Pencak Silat Beladiri yang mengajarkan Pencak Silat Olahraga untuk kepentingan
pertandingan dengan tujuan agar murid atau anggotanya dapat mengikuti kejuaraan
Pencak Silat Olahraga, karena hanya jenis Pencak Silat ini yang dipertandingkan.
Pencak Silat Beladiri dan Pencak Silat Seni tidak dipertandingkan tetapi dilombakan
dalam bentuk pertunjukan dan peragaan. Ditinjau dari segi tuntutan perkembangan
jaman, perguruan Pencak Silat dapat dikategorikan dalam 3 kelompok, yakni:
1. Perguruan Pencak Silat tradisional, dengan ciri-cirinya yang menonjol antara lain:

2.

Pucuk pimpinan perguruan bersifat turun-temurun.


Penerimaan calon murid melalui ujian seleksi dan masa percobaan yang ketat.
Metoda pendidikan bersifat monologis.
Pelanggaran terhadap disiplin perguruan dikenai sanksi pemecatan sebagai
anggota.
Tidak mengenal atribut-atribut maupun bentuk-bentuk tertulis yang
menyangkut perguruan dan pendidikannya.
Tidak memungut iuran atau sumbangan dari anggotanya.
Kegiatan perguruan dibiayai oleh pimpinan.
Perguruan Pencak Silat. modern, dengan ciri-ciri utamanya antara lain :

Pimpinan dan pengurus perguruan dipilih dari antara kader-kader perguruan yang
dipandang handal sebagai calon.
Bersifat terbuka dan bebas dalam penerimaan calon murid.
Tidak mengadakan masa percobaan tetapi masa pendidikan sebagai pemula.
Metoda pendidikan bersifat dialogis dan analitis.
Disiplin perguruan ditegakkan melalui penyadaran dengan argumen rasional.
Mempunyai atribut-atribut dan bentuk-bentuk tertulis yang menyangkut perguruan
dan pendidikannya.
Memungut iuran dan sumbangan dari anggotanya sebagai sumber dana untuk
membiayai kegiatan perguruan.
3. Perguruan Pencak Silat: peralihan (transisional), dengan ciri-ciri pokoknya antara
lain:

Pucuk pimpinan turun-temurun tetapi anggota pengurus perguruan dipilih dari


antara kader-kader perguruan yang handal sebagai calon.
Penerimaan calon murid melalui seleksi dan yang diterima diberi Status sebagai
anggota sementara.
Metoda pendidikan bersifat dialogis terbatas dalam arti tidak menyangkut halhal yang prinsipiil.
Disiplin perguruan ditegakkan melalui wejangan-wejangan.
Mempunyai atribut-atribut dan bentuk-bentuk tulisan yang menyangkut
perguruan dan pendidikannya secara terbatas.

Tidak memungut iuran tetapi tidak menolak sumbangan dari anggotanya.


Kegiatan perguruan dibiayai oleh pimpinan dan dari dana sumbangan.

Di Indonesia terdapat 10 perguruan Pencak Silat yang disebut perguruan historis.


Kesepuluh perguruan tersebut adalah :
Setia Hati (SH), Setia Hati Terate (SHT), Perisai Diri (PD), Perisai Putih, Phasadja
Mataram, PERPI Harimurti, Tapak Suci, Persatuan Pencak Seluruh Indonesia (PPSI),
Nusantara dan Putra Betawi.
Yang termasuk perguruan besar di Indonesia antara lain: Merpati Putih, Bangau
Putih, Satria Muda Indonesia dan Kateda Indonesia.
Pimpinan perguruan Pencak Silat pada umumnya berkualifikasi pendekar, yakni
suatu status tertinggi yang berkaitan dengan kemampuan pengamalan ajaran falsafah
Pencak Silat secara konsisten dan konsekuen yang patut ditauladani sekaligus
berkaitan juga dengan kemahiran dalam praktek pelaksanaan Pencak Silat menurut
kaidahnya. Di lingkungan perguruan modern, istilah pendekar telah digunakan
sebagai gelar untuk tingkat penguasaan kemahiran Pencak Silat, diantaranya ada
yang sifatnya berjenjang.
Sejarah Pencak Silat
Masyarakat pribumi Asia tenggara pada umumnya merupakan masyarakat agraris
yang hubungan sosialnya dilaksanakan dengan sistem peguyuban. Warga masyarakat
yang demikian mempunyai dasar pandangan dan kebijaksanaan hidup yang sangat
menjunjung tinggi nilai-nilai serta kaidah-kaidah agama dan moral masyarakat.
Dengan dasar itulah sistem paguyuban yang diperlukan bagi kehidupan agrarisnya
dapat dilaksanakan dan ditegakkan.
Dalam perkembangan sosial dan budayanya, masyarakat pribumi Asia tenggara telah
menyerap pengaruh luar yang selaras dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah agama
maupun moral yang dijunjung tinggi. Berkaitan dengan itu,falsafah dari luar yang
selaras dengan nilai-nilai dan kaidah-kaidah tersebut,telah diserap dan digunakan
untuk mengemas pandangan dan kebijaksanaan hidup masyarakat pribumi Asia
tenggara.
Dengan demikian jatidiri Pencak Silat ditentukan oleh tiga hal pokok sebagai satu
kesatuan yakni :
Budaya masyarakat pribumi Asia tenggara sebagai sumber dan coraknya.
Falsafah budi pekerti luhur sebagai jiwa dan sumber motivasi penggunaannya.
Substansi Pencak Silat itu sendiri yang mempunyai aspek mental spiritual
(pengendalian diri), beladiri, seni dan olahraga sebagai satu kesatuan.

Pencak Silat dengan jatidiri yang demikian baru ada sekitar abad ke-4 Masehi, yakni
setelah adanya kerajaan-kerajaan yang merupakan pusat pengembangan budaya di
kawasan hidup masyarakat pribumi Asteng. Pada jaman kerajaan ini, mula-mula
Hindu,kemudian Budha dan terakhir Islam, Pencak Silat dikembangkan dan
menyebar luas.
Pada waktu sebagian besar kawasan hidup masyarakat pribumi Asteng berada di
bawah kekuasaan penjajah asing dari Eropa Barat, pendidikan Pencak Silat yang
dipandang menanamkan jiwa nasionalis, telah dibatasi dan kemudian dilarang.
Tetapi kegiatan pendidikan Pencak Silat berjalan terus secara tertutup. Pada jaman
pendudukan Jepang, Pemerintah yang berkuasa memberikan keleluasaan kepada
rakyat untuk mengembangkan budayanya agar mendapat dukungan dalam perangnya
melawan sekutu. Pada jaman ini, pendidikan Pencak Silat dilaksanakan seperti
semula dan lebih meluas. Setelah kawasan hidup masyarakat pribumi Asteng bebas
dari kekuasaan asing dan lahir negara-negara yang merdeka dikawasan tersebut,
perkembangan dan penyebaran Pencak Silat semakin pesat. Lebih-lebih setelah
dibentuknya organisasi nasional Pencak Silat di sebagian dari negara-negara tersebut,
yakni : Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI), Persekutuan Silat Kebangsaan Malaysia
(PESAKA), Persekutuan Silat Singapura (PERSISI), Persekutuan Silat Kebangsaan
Brunei Darussalam (PERSIB), Pencak Silat Association of Thailand (PSAT) dan
Philippine Pencak Silat Association (PHILSILAT).
Di luar negara sumbernya, Pencak Silat juga berkembang dan menyebar, lebih-lebih
etelah dibentuknya Persekutuan Pencak Antarabangsa ( PERSILAT )

Teknik Dasar Pencak Silat


1.
a.

Pembentukan sikap.
Sikap berdiri
Sikap berdiri pada pencak silat garis besarnya ada tiga, yaitu:
1. Sikap berdiri tegak
Sikap berdiri tegak dilakukan dengan cara badan tegak lurus, pandangan ke
depan, tumit rapat, telapak kaki membuat sudut 90 derajat.
Sikap berdiri tegak sesuai dengan sikap kedua tangan dapat dibedakan menjadi 4
sikap tegak

Sikap tegak 1, kedua lengan lurus disamping

Sikap tegap 3, kedua tangan mengepal di dada

Sikap tegap 4, kedua silang silang di dada

Sikap tegap 1, digunakan untuk:


sikap siap, pada waktu berbaris
melakukan pemusatan diri dan berdoa
Sikap tegap 2 dan 3 digunakan untuk:
Sikap awal melakukan gerakan dasar

Sikap awal melakukan elementer


Sikap tegap 4 digunakan untuk
Sikap awal melakukan gerakan teknik
Sikap awal melakukan sambung/bertanding
a) Sikap Pasang
Sikap pasang adalah teknik berposisi siap tempur optimal dalam menghadapi lawan
yg dilaksanakan secara teknis dan efektif.Sikap pasang dapat berpola serangan atau
belaan.Dalam pelaksanaanya sikap pasang merupakan kombinasi dan koordinasi
kreatif dari kuda-kuda,sikap tubuh,dan sikap tangan.ditinjau dari taktik
penggunaanya terdiri dari
Sikap pasang Terbuka
Yakni sikap pasang dengan posisi tangan dan lengan yg tidak melindungi tubuh
Sikap Pasang Terbuka
Sikap pasang tertutup
Yakni Sikap Pasang dengan posisi tangan dan lengan yg melindungi tubuh. Sikap
pasang dalam kombinasi dan koordinasi dengan kuda-kuda meliputi.
Sikap pasang dengan kuda-kuda depan sejajar
o Sikap pasang dengan kuda-kuda depan sejajar
o Sikap Pasang dengan kuda-kuda badan berputar
o Sikap Pasang dengan kuda-kuda badan berputar
o Sikap pasang dengan kuda-kuda serong depan
o Sikap pasang dengan kuda-kuda serong depan
Sikap Pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap
sikap pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap
o Sikap Pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap
o Sikap Pasang dengan kuda-kuda tengah menghadap
o Sikap pasang dengan kuda-kuda tengah menyamping
o Sikap pasang dengan kuda-kuda tengah menyamping
o
o
o
o

b)

sikap Pasang dengan kuda-kuda silang depan


Sikap Pasang dengan kuda-kuda silang depan
Sikap pasang dengan satu kaki diangkat
Sikap Pasang dengan satu kaki di angkat.

Gerak Langka
Gerak langkah adalah teknik berpindah atau mengubah posisi di sertai dengan
kewaspadaan mental dan indera secara optimal untuk mendapatkan posisi yang
menguntungkan (Favourable/condusive) dalam rangka mendekati atau menjauhi
lawan bagi kepentingan serangan dan belaan yang dilaksanakan secara taktis dan

dalam pelaksanaannya selalu di kombinasikan dan di koordinasikan dengan sikap


tangan
Gerak langkah dari arahnya meliputi :
a. Gerak Langkah ke belakang
b. Gerak langkah serong kebelakang
c. Gerak langkah ke kiri
d. Gerak langkah serong kiri depan
e. Gerak langkah kedepan
f. Gerak Langkah serong kanan depan
g. Gerak langkah ke kanan
h. Gerak langkah seronh kanan belakang
Gerak Langkah ditinjau dari cara melaksanakannya, meliputi
a. Gerak langkah angkatan
b. Gerak langkah geseran
c. Gerak langkah ingsutan (seseran)
d. Gerak Langkah putaran
Gerak Langkah ditinjau dari pola taktiknya, meliputi
a. Gerak langkah lurus
b. Gerak langkahzig-zag(gergaji)
c. Gerak langkah Segitiga
d. Gerak langkah ladam (tapal Kuda)
e. Gerak langkah Liuk (meander)
f. Gerak Langkah ganda
c.) Tangkisan
Adalah suatu teknik untuk menggagalkan serangan lawan dengan melakukan
tindakan menahan serangan lawan dengan tangan,kaki dan tubuh. Contoh tangkisan
antara lain Tepis,Gedik,Kelit,Siku dan Potong.
1) Tangkisan Tepis
Yakni tangkisan dengan menggunakan satu atau ke dua telapak tangan terbuka
dengan kenaannya telapak dalam,arah gerakannya dari dalam keluar dan atas
kebawah.
Tangkisan Tepis
2) Tangkisan Gedik
Yakni tangkisan yang kenaanya lengan bawah dalam dengan lintasan dari atas
kebawah
Tangkisan Gedik , Tangkisan Gedik

3) Tangkisan kelit

Yakni tangkisan yg menggunakan satu lengan dengan telapak tangan terbuka yang
kenaanya telapak tangan luar dan arah dari dalam keluar
4)Tangkisan siku
Yakni tangkisan yang menggunakan siku dengan lintasan dari luar ke dalam.
Tangkisan Siku, Tangkisan Siku
5)Tangkisan potong
Yakni tangkisan yang menggunakan satu tangan dan lengan di gerakkan ke samping
seperti gerakan memotong dengan kenaannya lengan bawah luar dengan posisi
tangan terbuka.
Tangkisan Potong, Tangkisan Potong
d.) Pukulan
Dalam Pencak Silat Olah Raga sesuai dengan peraturan yang ada,disebutkan bahwa
yang dimaksud dengan pukulan adalah berbagai macam teknik serangan yg di
lakukan dengan mempergunakan tangan sebagai komponennya.
Jadi secara singkat dapat di jelaskan bahwa dalam Pencak Silat segala teknik pukulan
yang terdapat dalam Pencak Silat (dalam bentuk apaun) boleh dipergunakan untuk
menyerang yang disahkan dalam upaya memperoleh angka
Dari Sekian banyak teknik yang terdapat dalam pencak silat,dalam pelaksanannya
Pencak Silat Olah Raga ternyata tidak dapat dipergunakan,denagn pertimbangan
efesiensi dan efektivitas serta keselamatan pesilat.Dalam pertandingan Pencak Silat
Olah Raga,teknik pukulan yang sering dipergunakan adalah : pukulan depan,pukulan
sangkol/bandul , pukulan samping dan pukulan lingkar.
Pukulan Depan
Pukulan depan adalah pukulan yang dilakukan dengan lintasan lurus kedepan,yang
mencapai hasil optimal dapat dilakukan dengan dibantu oleh pergerakan bahu
putaran pinggang yang mendukung untuk pemindahan beraat badan kedepan (tangan
yang menyerang).Pukulan ini dapat dilakukan dalam dua sikap tubuh yang
berbeda,yaitu\Pukulan depan dengan posisi tangan yang dipergunakan untuk
menyerang,sejajar dengan posisi kaki yang berada didepan (jab)
Pukulan depan dengan posisi tangan yang dipergunakan untuk menyerang,tidak
sejajar dengan posisi kaki yang berada di depan (Straight)
Pukulan Sangkol
Yaitu Pukulan yang dilakukan dengan posisi tangan ditekuk (90 %).Lintasan
pukulan adalah diayun dari bawah ke atas.Pukulan ini dapat dilaksanakan
dengan posisi kaki yg bervariasi,baik dengan posisi kaki depan sejajar dengan
tangan yang dipergunakan yuntuk menyerang maupun tidak.

Pukulan Lingkar
Yaitu pukulan yang dilakukan denagn lintasan pukulan dari arah samping luat
tubuh pesilat menuju ke arah dalam tubuh pesilat.Untuk mendukung
tercapainya hasil optimal dari pukulan lingkar ini,harus di dukung dengan
pergerakan bahu dan pinggang yang searah dengan arah pukulan.hal ini akan
menambah bobot dengan adanya dorongan berat badan pesilat ke tangannya.
Pukulan Samping
Perkiraan dari teknik pukulan samping ini adalah punggung tangan.Adapun
lintasan dari samping dalam tubuh pesilat ke arah luar tubuh pesilat.
e.) Tendangan
Tendangan merupakan teknik dan taktik serangan yang mempergunakan untuk
jarak jangkau jauh dan sedang mempergunakan tungkai sebagai komponen
penyerang. Dalam Pencak Silat Olah raga ,teknik tendangan yang masuk sasaran
mendapat nilai 2
Teknik-teknik tendangan yang terdapat dalam Pencak Silat pada prinsipnya dapat
dipergunakan untuk menyerang dalam pertandingan pencak silat olah raga. namun
sebagaimana halnya dengan pukulan, tidak semua teknik tendangan dapat
dipergunakan dan pertandingan,berdasarkan efesiensi pelaksanaan teknik tendangan
dan efektifitas untuk memperoleh angka serta keselamatan yang melakukan
tendangan tersebut. Teknik tendangan pada pertandingan Olah Raga adalah
tendangan :lurus, Sabit "T",belakang ,jejag dan gajul.
Tendangan depan/lurus adalah tendangan yang dilakukan dengan lintas lurus
ke depan,dengan perkenaan pada pangkal jari-jari kaki.Variasi dalam
pelaksanaa teknik in i antaralain dengan lompatan
Tendangan Sabit
Tendangan Sabit adalah tendangan yang di lakukan dengan lintasan dari
samping (melengkung seperti sabit/arit),perkenaannya pada punggung kaki.
Tendangan ini dapat di laksanakan dalam posisi kaki berada di depan maupun
di belakang dan dapat pula di variasikan dengan lompatan
Tendangan T adalah tendangan yang dilakukan dengan posisi tubuh
menyamping dan lintasan tendangan lurus ke samping.Perkenaannya adalah
bagian tajam telapak kaki dan tumit. Banyak Variasi dalam pelaksanaanya
antara lain : T jepret,T gantung,T lompat
Tendangan Jejag
Tendangan Jejag adalah tendangan yang dilaksanakan dengan posisi tubuh
tegak dan lintasan lurus kedepn,perkenaannya adalah tumit.Selintas
tendangan ini mirip dengan tendangan lurus,namun terdapat perbedaan
prinsipil dalam pelaksanannya,Jika tendangan lurus dengan melecutkan
tungkai kedepan (seperti gerakan menusuk)sedangkan tendangan gejos
dilakukan denagn terlebih dahulu mengangkat lutut setinggi mungkin dan
kemudian mendorong tungkai kedepan sasaran
Tendangan belakang
Tendangan belakang yaitu tendangan yang dilakukan dengan terlebih dahulu
memutar tubuh dan sikap tubuh membelakangi lawan,dengan perkenaan pada
telapak kaki atau tumit

Tendangan Gajul
Tendangan gajul perkenaannya pada tumit se4dang lintasannya adalah dari
arah bawa ke atas

e.) Tangkapan
Tangkapan merupakan teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau dekat dan
sedang yang dilaksanakan dengan menangkap salah satu komponen tubuh lawan
untuk dilanjutkan dengan bantingan,jatuhan atau kuncian
Dari segi teknik, tangkapan dapat dilaksanakan dari luar dan dari dalam yang
masing-masing disebut tangkapan luar dan dalam
Tangkapan luar adalah teknik tangkapan yang dilaksanakan dari arah luar tubuh pesilat
yang melakukan teknik tangkapan,sedangkan tangkapan dalam adalah teknik
tangkapan yang dilaksanakan dari arah dalam tubuh pesilat yang melakukan teknik
tangkapan
f.) Bantingan
Pengertian bantingan adalah teknik dan taktik serangan jarak jangkau dekat yang
dilakukan dengan terlebih dahulu menangkap salah satu komponen tubuh lawan
untuk selanjutnya,melalui proses mendorong atau menarik, di hempaskan dilihat dari
titik tumpu penyangganya bantingan dapat dilaksanakan dengan sekurang-kurangnya
4 macam teknik yaitu : bantingan tungkai,bantingan pinggul,bantingan punggung
dan bantingan kaki.
g.) Jatuhan
Pengertian jatuhan adalah teknik dan taktik serangan pada jarak jangkau jauh dan
sedang yang dilaksanakan dengan menggunakan tungkai atau kaki untuk
menjatuhkan lawan

Tantangan terhadap Pencak Silat


Pencak Silat yang "terdapat di luar negara sumbernya belum seluruhnya
berkualifikasi sebagai Pencak Silat, dalam arti memenuhi kriteria jatidirinya maupun
kaidah pelaksanaannya yang bernilai etis, teknis, estetis dan olahraga sebagai satu
kesatuan. Di antara peminat Pencak Silat di luar negara sumbernya, ada yang
berkecenderungan mempelajari Pencak Silat hanya segi fisikalnya saja dan kurang
berminat mengetahui apalagi menghayati nilai-nilai falsafahnya yang menjiwainya
dan nilai-nilai budaya yang mendasari maupun mewarnainya. Selama ini penyebaran
pengetahuan tentang jatidiri Pencak Silat dan kaidah Pencak Silat sebagai aturan
dasar dalam praktek pelaksanaan Pencak Silat yang bernilai etis, teknis, estetis dan
olahraga sebagai satu kesatuan memang belum pernah dilakukan secara khusus.
Usaha kearah itu sedang dirintis oleh IPSI, yanq juga akan dilakukan melalui
PERSILAT. Sesuatu yang bernama Pencak Silat tetapi ujud prakteknya tidak menurut
kaidah Pencak Silat (yang dijiwai nilai-nilai jatidiri Pencak Silat), dengan sendirinya
tidak bernilai Pencak Silat menurut pengertian yang sebenarnya. Hal ini pada
gilirannya akan menjatuhkan citra Pencak Silat. Disinilah letak tantangannya.
Tantangan yang kedua berkaitan dengan mutu pertandingan Pencak Silat Olahraga
yang masih belum memadai, bahkan kadang-kadang diwarnai oleh kericuhan , Kritik
tajam mengenai hal ini sering terdengar. Hal itu akan dapat, bahkan mungkin telah

menjatuhkan Citra Pencak Silat. Faktor penyebab yang utama adalah karena kurang
dihayati dan dilaksanakannya kaidah Pencak Silat oleh pihak-pihak yang terlibat
dalam pertandingan. Penghayatan kaidah Pencak Silat harus dilandasi dengan
pemahaman jatidiri Pencak Silat serta nilai- nilai-nilainya.
Selain itu, tujuan pertandingan juga belum dihayati. Diantara tujuan tersebut adalah
mengembangkan dan memasyarakatkan Pencak Silat, mempererat persaudaraan dan
persatuan serta meningkatkan citra Pencak Silat: dan menarik simpati (minat)
masyarakat (nasional dan internasional) terhadap Pencak Silat. Tujuan tersebut harus
menjadi motivasi dasar pihak-pihak yang terlibat dalam per-tandingan dalam
melaksanakan fungsi dan peranannya. Gagasan Ketua Umum PB IPSI di dalam
meningkatkan mutu pertandingan Pencak Silat: Olahraga adalah dengan
meningkatkan kualitas dan kuantitas pelatih IPSI yang berasal dari perguruanperguruan yang kemudian dikembalikan ke perguruan-perguruan untuk melatih
anggotanya,-terutama mereka yang akan diikutsertakan dalam kejuaraan. Hanya
pesilat yang telah mendapat latihan dari pelatih IPSI inilah yang boleh mengikuti
kejuaraan yang diselenggarakan oleh IPSI. Nantinya gagasan ini akan di
internasionalkan melalui PERSILAT. Gagasan lainnya adalah penciptaan
Pertandingan Sistem Baru (PSB), yang sekarang ini sedang diujicoba. Di samping
tantangan yang bersifat umum, masih terdapat tantangan yang bersifat khusus dalam
kaitan dengan pengembangan dan penyebaran Pencak Silat secara utuh maupun
pemeliharaan dan peningkatan citra Pencak Silat.

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari keseluruhan uraian yang telah dikemukakan, dapat ditarik kesimpulan umum
sebagai berikut :

Pencak Silat berasal dan merupakan bagian dari kebudayaan masyarakat pribumi
Asia tenggara serta memiliki jatidiri tersendiri.
Berdasarkan pada nilai-nilai falsafahnya, Pencak Silat pada hakikatnya adalah
substansi dan sarana pendidikan rohani dan jasmani untuk membentuk manusia utuh
yang berkualitas tinggi baik mental maupun fisikal.
Tantangan-tantangan yang dapat menjatuhkan citra Pencak Silat perlu diatasi dengan
penyebaran pengetahuan tentang jatidiri Pencak Silat, falsafah Pencak Silat dan
kaidah Pencak Silat serta meningkatkan jumlah pelatih Pencak Silat yang handal dan
profesional.

Daftar pustaka
https://morfobiru.wordpress.com/2012/09/19/makalah-pencak-silat/
http://setiainuldaneva.blogspot.com/2014/05/makalah-pencak-silat.html

Anda mungkin juga menyukai