Anda di halaman 1dari 61

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

PUSKESMAS TAGOLU

Disusun oleh :
Risky Akay

: 212891

AKADEMI FARMASI TADULAKO FARMA


PALU SULAWESI TENGAH
2015

HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN


DI PUSKESMAS TAGOLU

Laporan ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat dalam memperoleh
gelar Ahli Madya Farmasi pada
Akademi Farmasi Tadulako Farma Palu

Palu,

Februari 2015

Mengetahui/Menyetujui
Dosen Pembimbing

Pembimbing Lapangan

Amelia Rumi, S.Farm, M.Sc, Apt

Luis Eunike Oya, A.Md.Farm

Direktur Akademi Farmasi

Kepala Puskesmas Tagolu

Tadulako Farma

Dra. Hj. Nurlina Ibrahim, M.Si, Apt

Rudy Soetiman, S.KM

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih setia-Nya
sehingga Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas Tagolu berjalan lancar dan
laporan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dapat kami selesaikan sesuai dengan
waktu yang ditentukan.
Laporan PKL puskesmas ini disusun berdasarkan kegiatan PKL yang
kami lakukan dan berdasarkan materi yang didapat dari studi pustaka serta
bantuan dari pengelola puskesmas. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima
kasih kepada :
1. Rudi Soetiman, S.KM. selaku Kepala Puskesmas Tagolu yang telah
memberikan kesempatan bagi kami untuk melaksanakan PKL di
Puskesmas Tagolu.
2. Drs. Hj. Nurlina Ibrahim, M.Si, Apt. selaku Direktur Akademi Farmasi
Tadulako Farma Palu.
3. Amelia Rumi, S.Farm, M.sc, Apt. selaku dosen pembimbing PKL di
puskesmas.
4. Luis Eunike Oya A.Md. Farm selaku pembimbing PKL selama di
Puskesmas.
5. Dewi Christiany Meonda, S.Farm, Apt., Grace Lapangoyu,S.Farm, dan
Mersi Meliana Mansa, S.Farm membimbing Kami selama di puskesmas.
6. Seluruh staf karyawan/karyawati Puskesmas Tagolu segala bantuan dan
dukungan serta bimbingan kepada kami selama melaksanakan kegiatan
PKL.

7. Rekan-rekan mahasiswa Akademi Farmasi Tadulako Farma Palu atas


segala bantuan yang diberikan kepada kami serta berbagai pihak yang
sudah membantu selama PKL puskesmas berlangsung.
Kami berharap Praktek Kerja Lapangan ini dapat membuahkan hasil
yang baik dan bermanfaat sehingga dapat menjadi panduan dalam menghadapi
persaingan dan lingkungan kerja di masa yang akan datang. Semoga laporan
Praktek Kerja Lapangan ini bermanfaat bagi yang membacanya.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih terdapat
kekurangan. Oleh sebab itu, kami harapkan kritik dan saran yang membangun
dalam penyusunan laporan yang akan datang agar lebih baik.
Akhir kata kami mengharapkan semoga laporan ini tidak hanya
memenuhi tuntutan kurikulum, tetapi dapat juga menambah pengetahuan dan
keterampilan, peran, fungsi dan kompetensi Ahli Madya Farmasi dalam
melaksanakan tugas sebagai asisten apoteker.

Palu,

Februari 2015

Penyusun

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................i


HALAMAN PENGESAHAN...............................................................ii
KATA PENGANTAR..............................................................................iii
DAFTAR ISI..... . ..................................................................................v
DAFTAR GAMBAR...............................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang...............................................................................1

1.2

Tujuan ......... .................................................................................3

1.3

Manfaat .... . ..................................................................................3

1.4

Waktu dan Tempat ........................................................................4

BAB II URAIAN UMUM


2.1. Tinjauan Umum tentang Puskesmas...5
2.1. Visi, Misi Puskesmas Tagolu ........................................................6
2.3. Organisasi Instansi/Unit Kerja ......................................................6
2.4. Personalia/Karyawan .....................................................................8
2.5. Tugas dan Fungsi Puskesmas ........................................................8
2.6. Kegiatan-kegiatan Instansi.............................................................9
2.7. Keadaan Umum12
BAB III URAIAN KHUSUS
3.1. Pelayanan di Apotek/Unit Kamar Obat ...........................................14
3.2. Pelayanan Farmasi ..........................................................................14
3.3. Pengelolaan Perbekalan Farmasi .....................................................17
3.4. Daftar Obat yang Banyak Digunakan..............................................23
3.5. Daftar Penyakit yang Banyak di Derita ...........................................24
BAB IV PEMBAHASAN........................................................................25

BAB V PENUTUP
5.1. Kesimpulan ......................................................................................30
5.2. Saran ................................................................................................30
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................32
LAMPIRAN.33

DAFTAR GAMBAR
1. Puskesmas Tagolu.

46

2. Alur Pelayanan di puskesmas Tagolu

47

3. Apotek Puskesmas Tagolu

47

4. Lemari Penyimpanan Obat di Apotek

48

5. Tempat Penyimpanan dan Peracikan Obat

48

6. Contoh Etiket Obat

49

7. Contoh Copy Resep..

50

8. Contoh Resep BPJS, Askes dan Umum..

50

9. Gudang Obat di Puskesmas Tagolu..

52

10. Lemari Penyimpanan Obat BPJS..

52

11. Lemari/Rak Penyimpanan Umum.

53

12. Lemari Penyimpanan Obat Termolabil.

54

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan suatu kegiatan praktek
lapangan yang dilaksanakan diluar kampus Akademi Farmasi Tadulako
Farma Palu. Dalam mengikuti Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa
mampu memberikan pelayanan-pelayanan kefarmasian. Pengalaman belajar
merupakan hal yang sangat penting bagi peserta didik untuk mencapai
keberhasilan dalam tujuan pendidikan yang dapat diperoleh melalui
pendidikan di kelas, laboratorium, maupun di lapangan. Untuk mencapai
pengalaman belajar, salah satu cara yang dilakukan untuk meningkatkan
kualitas bagi mahasiswa di Akademi Farmasi Tadulako Farma Palu adalah
dengan memberikan pengalaman kerja bagi peserta didik melalui Praktek
Kerja Lapangan (PKL) yang merupakan bentuk nyata dari aplikasi dari
disiplin ilmu.
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional
yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat, membina peran
serta masyarakat, memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok. Oleh
karena itu, puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas
pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Puskesmas

tersebar hampir diberbagai daerah biasanya selalu ada ditiap kecamatan


dengan jangkauan luas daerah operasional yang sesuai.
Puskesmas menyelenggarakan upaya yang bersifat menyeluruh,
terpadu, merata, dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran
serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh
pemerintah dan masyarakat.
Dalam sarana kesehatan puskesmas, farmasi merupakan salah satu
faktor penting dalam menunjang pelayanan kesehatan. Profesi farmasi saat ini
telah mengalami perkembangan yaitu dari orientasi pada pasien dengan
berdasarkan pharmaceutical care, yaitu bentuk pelayanan dan tanggung
jawab langsung profesi farmasi dalam pekerjaan kefarmasian untuk mencapai
tujuan akhir yaitu peningkatan kualitas hidup pasien.
Akademi Farmasi Tadulako Farma Palu merupakan salah satu institusi
pendidikan tenaga kesehatan khususnya di bidang kefarmasian yang
bertujuan untuk menghasilkan tenaga kefarmasian yang berkualitas dan
berguna bagi masyarakat. Oleh karena itu, tenaga kesehatan di bidang farmasi
harus terampil, terlatih dan dapat mengembangkan diri secara profesional
berdasarkan nilai-nilai yang dapat menunjang upaya pembangunan di bidang
kesehatan.
Oleh sebab itu, pelaksanaan PKL Puskesmas bagi mahasiswa
Akademi Farmasi Tadulako Farma sangat perlu dilakukan dalam rangka
mempersiapkan diri untuk berperan langsung dalam pengelolaan puskesmas

sesuai fungsi dan kompetensi Ahli Madya Farmasi, serta mahasiswa dapat
mengetahui kondisi dan situasi pada dunia kerja sehingga mampu belajar
menghadapi berbagai tantangan dalam dunia kerja.

1.2. Tujuan
Tujuan diadakannya Praktek Kerja Lapangan, yaitu :
1. Memberikan kesempatan kepada mahasiswa memadukan teori yang
diperoleh dibangku kuliah dengan persoalan nyata yang dihadapi
masyarakat dan dapat mengaplikasikan kompetensi yang telah diperoleh
selama mengikuti pendidikan pada dunia kerja.
2. Setelah mengikuti pengantar praktek kerja lapangan ini mahasiswa
diharapkan mampu memberikan pelayanan kefarmasian.

1.3. Manfaat
Setelah mengikuti PKL diharapkan mahasiswa dapat :
1. Menjadi sarana bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang didapat
selama perkuliahan dan melatih kemampuan serta keterampilan mahasiswa
dalam kaitannya antara teori dan praktek.
2. Menyesuaikan (menyiapkan) diri dalam menghadapi lingkungan kerja
setelah mahasiswa menyelesaikan studinya.

1.4. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

a. Tempat pelaksanaan
Tempat pelaksanaan kegiatan PKL Mahasiswa Akademi Farmasi
Tadulako Farma Palu Tahun Ajaran 2014/2015 di Puskesmas Tagolu
yang berlokasi di Jalan Trans Sulawesi.
b. Waktu pelaksanaan
Kegiatan Program PKL mahasiswa Akademi Farmasi Tadulako Farma
Palu tahun ajaran 2014/2015 di Puskesmas Tagolu mulai tanggal 26
Januari sampai dengan 7 Februari 2015.

BAB II
URAIAN UMUM

2.1. Tinjauan Umum tentang Puskesmas


2.1.1. Pengertian Puskesmas
Menurut

Kepmenkes

RI

No.

128/Menkes/SK/II/2004,

Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPDT) kesehatan


kabupaten/kota

yang

bertanggung

jawab

menyelenggarakan

pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.


Puskesmas

adalah

suatu

organisasi

fungsional

yang

merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga


membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah
kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok (Depkes RI, 1991).
Secara umum pengertian Pusat Kesehatan Masyarakat (PKM),
adalah organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya kesehatan
yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima dan
terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
masyarakat. Upaya kesehatan tersebut diselenggarakan dengan
menitik beratkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna

mencapai derajat kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu


pelayanan kepada perorangan.

2.2 Visi dan Misi Puskesmas Tagolu


1. Visi
Mewujudkan masyarakat Lage yang Sehat, Sejahtera dan Mandiri.
2. Misi
1) Memberikan pelayanan sesuai standar, berkualitas, terjangkau, tepat
waktu, tepat guna dengan pelayanan 5S Salam, Sapa, Senyum,
Santun, Sembuh.
2) Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat melalui
kegiatan Promotif dan Preventif.
3) Memelihara

dan

meningkatkan

kesehatan

individu,

keluarga,

masyarakat beserta lingkungannya.


4) Memberi pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan dapat
dijangkau oleh seluruh masyarakat.
5) Mendorong kemandirian masyarakat untuk berperilaku hiidup bersih
dan sehat.

2.3 Organisasi Instansi/Unit Kerja


1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi Puskesmas Tagolu dapat dilihat pada lampiran.
2. Sarana dan Prasarana

Sarana yang digunakan dalam pelayanan kesehatan Puskesmas Tagolu


terdiri dari :
1) Ruang UGD
2) Ruang Poliklinik Umum
3) Ruang Poliklinik Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) / Keluarga
Berencana (KB)
4) Ruang Poliklinik MTBS
5) Ruang Poliklinik Gigi
6) Apotek
7) Laboratorium
8) Unit Pelayanan Kesehatan Luar Gedung
a. Program promosi kesehatan
b. Program KB (Keluarga Berencana)
c. Program KIA (Kesehatan Ibu dan Anak)
d. Program Gizi
e. Program P2M (Pemberantasan Penyakit Menular)
f. Program kesehatan lingkungan
g. Program UKS (Unit Kesehatan Sekolah)
h. Program UKGS (Unit Kesehatan Gigi Sekolah}
i. Program Perkesmas
j. Program Usila (Usia Lanjut)
2.4. Personalia/Karyawan

Pada tahun 2014, jumlah tenaga kerja PNS yang ada di wilayah kerja
Puskesmas Tagolu sebanyak 39 orang. Dengan rincian sebagai berikut :
Dokter Umum

: 1 orang,

Dokter Gigi

: 1 orang

Kepala UPDT

: 1 orang

Asisten apoteker

: 3 orang

Perawat penyelia

: 8 orang

Bidan penyelia

: 1 orang

Perawat pelaksana

: 14 orang

Perawat pertama

: 1 orang

Bidan pelaksana

: 3 orang

Perawat gigi

: 1 orang

Administrator kesehatan pertama

: 2 orang

Staf

: 3 orang

2.5. Tugas dan Fungsi Puskesmas


1. Tugas Puskesmas
a. Melaksanakan pelayanan, pembinaan, dan pengembangan upaya
kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di wilayah kerjanya.
b. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.
c. Memberdayakan masyarakat dan memberdayakan keluarga.
2. Fungsi Puskesmas

a.

Pelayanan upaya perawatan, kesehatan, kesejahteraan ibu dan anak,


KB, perbaikan gizi, perawatan kesehatan masyarakat, dan kesehatan
khusus lainnya, pencatatan serta pelaporan.

b.

Pembinaan upaya kesehatan peran serta masyarakat, koordinasi


semua upaya kesehatan, sarana pelayanan kesehatan, pelaksanaan
rujukan medik.

c.

Pusat

penggerak

pembangunan

berwawasan

kesehatan

di

Kecamatan.

2.6. Kegiatan-Kegiatan Instansi


1) Loket
a. Menanyakan kepada pasien apakah pasien anggota Askes, BPJS,
atau Umum.
b. Mengambil kartu status dan mendaftarkan nama, umur, jenis
kelamin, agama, pekerjaan, nama KK, alamat.
c. Memberikan nomor kartu kunjungan kepada pasien.
d. Menarik retribusi.
e. Membawa status pasien ke polik yang dituju.
f. Menyusun / mengembalikan kartu status ke tempat semula.
2) Poli Umum
a. Memeriksa dan memberikan pengobatan pasien rawat jalan di
poliklinik rawat jalan,
b. Menangani pasien gawat darurat di Unit Gawat Darurat (UGD),

c. Melakukan tindakan-tindakan medis


d. Memberikan konseling pada pasien yang berobat,
e. Memberi rujukan kepada pasien ke rumah sakit,
f. Menginstruksikan kepada paramedis mengenai penata laksanaan
pasien
g. Memberikan persetujuan Surat Keterangan Berbadan Sehat (SKBS)
dan

Surat

Keterangan

Sakit

(SKS)

kepada

pasien

yang

membutuhkan.
3) Poli Gigi
a. Pelayanan medis dasar gigi.
b. Pelayanan rujukan kasus yang tidak dapat ditangani puskesmas.
c. Supervisi dan bimbingan teknis atau memberikan penyuluhan
kesehatan perawatan gigi dan mulut ke sekolah-sekolah.
4) Poli KIA/KB
a. Melakukan pemeriksaan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin dan nifas.
b. Memberikan pengobatan terhadap ibu hamil, ibu bersalin dan nifas
c. Memberikan pelayanan alat kontrasepsi kepada akseptor KB.
d. Memberikan penyuluhan tentang penggunaan alat kontrasepsi.
e. Membuat laporan rutin
5) Poli MTBS
a. Memeriksa dan memberikan pengobatan pasien rawat jalan yang
berumur 0-5 tahun.

b. Melakukan tindakan-tindakan medis terhadap pasien berumur 0-5


tahun.
c. Memberikan konseling pada pasien yang berobat.
d. Memberi rujukan kepada pasien ke rumah sakit.
6) UGD/Ruang Tindakan
a. Menyelenggarakan

pelayanan

gawat

darurat

yang

bertujuan

menyelamatkan kehidupan penderita, namun sering dimanfaatkan


hanya untuk memperoleh pelayanan pertolongan pertama dan
bahkan pelayanan rawat jalan.
b. Menyelenggarakan pelayanan penyaringan untuk kasus-kasus yang
membutuhkan pelayanan rawat inap intensif. Merujuk kasus-kasus
gawat darurat yang dinilai berat untuk memperoleh pelayanan rawat
inap intensif.
c. Menyelenggarakan pelayanan informasi medis darurat. Menampung
serta menjawab semua pertanyaan semua anggota masyarakat
tentang segala sesuatu yang ada hubungannya dengan keadaan medis
darurat (emergency medical questions).
7) Laboratorium
Laboratorium puskesmas Tagolu hanya melayani pemeriksaan
malaria, dengan kegiatan sebagai berikut :
a. Menerima status pemeriksaan dari pasien
b. Melakukan pemeriksaan yang diinginkan oleh dokter terhadap
pasien sesuai dengan protap yang berlaku

c. Petugas menuliskan hasil pemeriksaan pada status pasien dan


menuliskannya pada buku register
d. Memberikan penjelasan singkat mengenai hasil pemeriksaan kepada
pasien
8) Kamar obat
a. Membuat perencanaan permintaan obat
b. Memeriksa obat yang diterima dari gudang obat farmasi
c. Menyediakan obat-obatan yang ada dikamar obat/apotek
d. Menerima resep dan mengecek resep
e. Meracik obat dan memberikan obat kepada pasien sesuai resep dari
dokter
f. Memberikan informasi obat kepada pasien
g. Memberikan nota pembayaran kepada pasien umum
h. Mengontrol keluar masuknya obat
i. Pembuatan laporan penggunaan obat

2.7. Keadaan Umum


Puskesmas Tagolu merupakan salah satu puskesmas yang terletak di
Kecamatan Lage dan berada di Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
Puskesmas Tagolu mempunyai luas wilayah kerja 346,48 KM yang terdiri
dari desa Tampemadoro, Pandiri, Watuawu, Ratuombu, Tambaro,
Sintuwulemba, Tagolu, Maliwuko, Silanca dan Labuadago. Puskesmas
Tagolu

dibangun

di

atas

tanah

seluas

1488

m2

dengan

luas

gedung/bangunan 167,6 m2. Adapun luas rumah dinas puskesmas masingmasing, untuk perumahan dinas dokter 1 yaitu, 115,1 m2

(7,72m x

14,91m), untuk perumahan dinas dokter 2 yaitu 156,5 m2 (14,23m x 11m)


dan untuk perumahan medis 1 yaitu 87,5m (10,50m x 8,36m ), untuk
perumahan medis 2 yaitu 59,6 m2 (6,94m x 8,60m).

BAB III
URAIAN KHUSUS

3.1 Pelayanan di Apotik/Kamar Obat


Kamar obat merupakan tempat pelayanan resep dari dokter peracikan
serta pemberian obat pada pasien. Tugas Apotek di Puskesmas Tagolu adalah
:
1. Melayani resep (ASKES, BPJS, UMUM).
2. Menyusun daftar permintaan obat/amprahan
3. Mempersiapkan pengadaan obat di puskesmas
4. Melayani pemberian obat pada pasien
5. Pencatatan pengeluaran obat setiap hari (ASKES, BPJS, UMUM)
6. Pengambilan obat dari gudang farmasi sesuai dengan kebutuhan yang ada
di puskesmas
7. Melakukan penyimpanan obat.

3.2 Pelayanan Farmasi


Pelayanan farmasi di puskesmas meliputi :
1. Penerimaan Resep
Setelah menerima resep dari pasien, dilakukan hal-hal sebagai berikut
:
a. Pemeriksaan kelengkapan administratif resep, yaitu : nama dokter, nomor
Surat Izin Praktek (SIP), alamat praktek dokter, paraf dokter, tanggal,

penulisan resep, nama obat, jumlah obat, cara penggunaan, nama pasien,
umur pasien, dan jenis kelamin pasien.
b. Pemeriksaan kesesuaian farmasetik, yaitu bentuk sediaan, dosis, potensi,
stabilitas, cara dan lama penggunaan obat.
c. Pertimbangkan klinik, seperti alergi, efek samping, interaksi dan
kesesuaian dosis.
d. Konsultasikan dengan dokter apabila ditemukan keraguan pada resep
atau obatnya tidak tersedia.
Di Puskesmas Tagolu penerimaan resep sebagai berikut :
1. Petugas farmasi menerima resep dari ruang poli umum, poli MTBS
(Manajemen Terpadu Balita Sakit), Poli Gigi, KIA, KB dan UGD.
2. Petugas membaca dan meneliti resep yang diterima.
3. Petugas menanyakan kembali kepada dokter apabila resep yang diterima
kurang jelas atau obat yang diminta tidak tersedia.
4. Resep yang diterima terdiri dari resep untuk pasien Askes, BPJS atau
pasien Umum. Dimana untuk pasien umum perlu membayar biaya
administrasi obat sebesar Rp.10.000,- di loket, setelah mendapatkan obat.
2. Penyiapan/Peracikan Obat
Setelah memeriksa resep, dilakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Pengambilan

obat

yang

dibutuhkan

pada

rak

penyimpanan

menggunakan alat, dengan memperhatikan nama obat, tanggal


kadaluwarsa dan keadaan fisik obat.
b. Peracikan obat

c. Pemberian etiket warna putih untuk obat dalam/oral dan untuk obat
luar diberi etiket biru.
d. Memasukkan obat ke dalam wadah yang sesuai dan terpisah untuk
obat yang berbeda untuk menjaga mutu obat dan penggunaan yang
salah.
Di Puskesmas Tagolu penyiapan dan peracikan obat sebagai
berikut:
1. Menyiapkan obat sesuai dengan jenis dan jumlah obat yang diminta
dalam resep dan dilakukan pengecekan akhir untuk menyesuaikan
kembali,

jenis,

jumlah,

dan

aturan

pakai

obat

serta

nama

pasien/penderita.
2. Untuk resep yang diracik, pertama komponen obat beserta jumlahnya
disiapkan sesuai dengan yang terdapat dalam resep dan dilakukan
proses peracikan obat setelah itu dibungkus dan dikemas, Puskesmas
Tagolu hanya melakukan peracikan sediaan puyer.
3. Membuat etiket, etiket obat telah tersedia sehingga petugas apotek
hanya menuliskan nama pasien dan aturan pemakaian obat.
4. Untuk obat yang tidak ada, dibuat copy resep agar pasien dapat mencari
dan membeli obat tersebut di apotek lainnya.
3. Penyerahan Obat
Resep yang telah disiapkan dan diracik, kemudian diteliti kembali
sebelum diserahkan pada pasien, kemudian dikemas dalam kemasan yang
telah diberi etiket, sambil menyerahkan obat, petugas menyampaikan

tentang cara dan aturan pemakain obat, informasi obat, MESO (Monitoring
Efek Samping Obat), dan memberikan konseling kepada pasien selama
maksimal 15 menit.
4. Pelayanan Informasi Obat (PIO)
Pelayanan Informasi obat harus benar, jelas, mudah dimengerti,
akurat, etis, bijaksana dan terkini sangat diperlukan dalam upaya
penggunaan obat yang rasional oleh pasien.
Di Puskesmas Tagolu resep yang telah diterima dan disiapkan
obatnya, diserahkan pada pasien dan diberikan informasi tentang aturan
pemakaian obat, khasiat obat, dan informasi lainnya yang bermanfaat bagi
pasien selama penggunaan obat tersebut.

3.3 Pengelolaan Perbekalan Farmasi


A. Perencanaan
Perencanaan merupakan suatu kegiatan merencanakan pengadaan
obat yang bertujuan untuk menetapkan jenis, jumlah obat dan
kebutuhan pelayanan kesehatan dasar termasuk program kesehatan
yang telah ditetapkan.
Pendekatan

perencanaan kebutuhan dapat dilakukan dengan

beberapa metode, yaitu :


1. Metode Konsumsi
Didasarkan atas analisa data konsumsi obat tahun sebelumnya.

2. Metode Morbiditas
Metode morbiditas adalah perhitungan kebutuhan obat berdasarkan
pola penyakit, perkiraan kenaikan kunjungan dan waktu tunggu (lead
time).
3. Kombinasi antara metode konsumsi dan metode morbiditas.
Di Puskesmas Tagolu, kegiatan pokok dalam perencanaan obat
yaitu :
1) Memilih obat yang akan diadakan di puskesmas berdasarkan
metode konsumsi dan metode morbiditas
2) Metode konsumsi menentukan jumlah obat yang akan diadakan
sesuai dengan stok optimum. Metode morbiditas dilakukan dengan
megisi LPLPO dimana pada belakang LPLPO tertera 10 penyakit
tertinggi yang harus diisi oleh petugas farmasi puskesmas Tagolu,
sehingga pada saat pengadaan obat petugas gudang farmasi dapat
menganalisis obat-obat

apa

yang sangat

dibutuhkan oleh

puskesmas Tagolu.
3) Program BPJS sangat membantu, sehingga petugas farmasi
dipuskesmas dapat mengadakan obat-obat emergency yang
disesuaikan dengan alokasi dana yang tersedia.
B. Pengadaan
Pengadaan merupakan proses penyediaan obat yang dibutuhkan
untuk pelayanan kesehatan di Puskesmas.

Pengadaan untuk Puskesmas Tagolu dilakukan dengan cara


mengisi LPLPO (Laporan Permintaan dan Laporan Penerimaan Obat)
sesuai dengan perhitungan metode konsumsi dan mordibitas, kemudian
diserahkan kepada Dinas Kesehatan bagian seksi farmasi untuk
mengevaluasi kembali LPLPO agar pemberian obat kepada puskesmas
sesuai dengan stok obat digudang farmasi. Kemudian LPLPO
diserahkan kepada petugas gudang farmasi untuk menyortir obat-obat
yang akan diserahkan kepada puskesmas.
C. Penerimaan
Penerimaan merupakan suatu kegiatan dalam menerima obatobatan yang diserahkan dari Unit Pengelola yang lebih tinggi kepada
unit pengelola di bawahnya yang selanjutnya akan digunakan untuk
menunjang pelayanan di puskesmas.
Di Puskesmas Tagolu, pada waktu melakukan penerimaan,
petugas apotek puskesmas berkewajiban mengadakan pengecekan
terhadap obat-obatan yang diserahkan sesuai dengan SBBK (Surat
Bukti Barang Keluar) yang dikeluarkan oleh petugas gudang farmasi.
Dimana pengecekan obat meliputi jumlah obat, kemasan dan ED
(Expired Date).
D. Penyimpanan
Penyimpanan merupakan kegiatan dan usaha untuk mengelola
barang persediaan sehingga harus dilakukan sedemikian rupa agar
kualitas perbekalan farmasi dapat dipertahankan, barang terhindar dari

kerusakan fisik, pencarian barang mudah dan cepat, barang aman dari
pencuri dan mempermudah pengawasan stock.
Pada puskesmas Tagolu, mereka melakukan penyimpanan di
gudang obat berdasarkan:
a.

Alfabetis yaitu berdasarkan abjad dari huruf A sampai Z,

b.

Bentuk sediaan yaitu obat disusun berdasarkan wujud obat


seperti sediaan padat (tablet, kaplet), sediaan cair (sirup,
suspensi, serta sediaan cair untuk penggunaan topikal), dan
sediaan semi padat seperti salep dan krim.

c.

Obat Narkotik dan Psikotropika, disimpan tersendiri pada lemari


kayu yang memiliki kunci.

d.

Obat-obat BPJS dan obat-obat yang distok dari gudang farmasi


juga dipisahkan.
Penyimpanan obat di apotek/kamar obat puskesmas juga

berdasarkan alfabetis dan bentuk sediaan. Puskesmas ini tidak


melakukan penyimpanan dan penyaluran obat ke depo-depo, karena
semua resep yang diberikan kepada pasien baik dari poli umum maupun
poli lainnya, semua resep dilayani langsung diapotek.
E. Penyaluran/Pendistribusian
Prosedur dari pengeluaran obat (penyaluran) :
1. Menerima laporan permintaan obat dari poskesdes, KIA dan UGD.
2. Menghitung stok obat di gudang sebelum dikeluarkan.

3. Petugas melakukan pendistribusian obat dalam gedung (KIA dan


UGD) dan luar gedung poskesdes (Tampemadoro, Pandiri,
Watuawu, Ratuombu, Tambaro, Sintuwu lemba, Tagolu, Maliwuko,
Silanca dan Labuadago).
F. Pencatatan dan Pelaporan Obat
Pencatatan dan pelaporan obat adalah kegiatan membuat catatan
dan laporan untuk tata usaha obat-obatan di puskesmas.
Prosedur pencatatan dan pelaporan obat diantaranya :
a. Menghitung stok obat dari buku pengeluaran harian LPLPO dari
unit-unit pelayanan kesehatan puskesmas
b. Mencatat ke dalam kolom formulir LPLPO
c. Mengirim formulir LPLPO ke Dinas Kesehatan Kabupaten Poso
dan ke Gudang Farmasi Kabupaten Poso setiap bulan.
G. Pemusnahan Sediaan farmasi
Pemusnahan sediaan farmasi merupakan rangkaian kegiatan
pemusnahan sediaan farmasi dalam rangka pembebasan barang milik
atau kekayaan negara dari tanggung jawab berdasarkan peraturan
perundangan-undangan yang berlaku
Kegiatan Pemusnahan Sediaan Farmasi
a. Membuat daftar sediaan farmasi atau obat-obatan yang akan di
musnahkan beserta alasan-alasannya.
b. Pisahkan sediaan farmasi atau obat-obatan yang kadaluwarsa atau
rusak pada tempat tertentu sampai pelaksanaan pemusnahan.

c. Pisahkan narkotika dan psikotropika dari obat lainnya.


d. Melaporkan kepada atasan mengenai sediaan farmasi atau obatobatan yang akan dimusnakan.
e. Membentuk panitia pemeriksaan sediaan farmasi atau obatobatan.
f. Membuat Berita Acara Hasil Pemeriksaan sediaan farmasi atau
obat-obatan oleh Panitia Pemeriksaan dan Pemusnaan sediaan
farmasi atau obat-obatan.
g. Melaporkan hasil pemeriksaan kepada yang berwenang atau
pemilik obat.
h. Melaksanakan pemusnaan sediaan setelah ada keputusan dari
yang berwenang.

3.4 Daftar Obat yang Banyak Digunakan


Tabel 1. Daftar 10 tertinggi obat yang banyak digunakan di Puskesmas
Tagolu
No.

Nama obat

Jumlah

1.

Amoksisilin 500 mg

280 dos

2.

Parasetamol

270 dos

3.

Deksametason

250 dos

4.

CTM

24 kaleng

5.

Antasida Doen

200 dos

6.

GG

18 kaleng

7.

Cotrimoksazole 480 mg

150 dos

8.

Amoksisilin 250 mg

120 dos

9.

Chloramfenicol

8 kaleng

10.

B6

6 kaleng

3.5 Daftar Penyakit yang Banyak di Derita


Tabel 1. Daftar10 penyakit tertinggi tahun 2014, sebagai berikut :
No.

Jenis Penyakit

Jumlah

1.

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA)

1494

2.

Gastritis

633

3.

Hipertensi

365

4.

Batuk/Demam

329

5.

Diare

172

6.

Penyakit Kulit Infeksi

132

7.

Diabetes Melitus

103

8.

Dermatitis

98

9.

Bronkhitis

94

10.

Karies

87

BAB IV
PEMBAHASAN

4.1 Stage di Apotek Puskesmas


Di Puskesmas Tagolu terdapat apotek yang digunakan sebagai
sarana kefarmasian untuk melaksanakan pelayanan obat mulai dari
penerimaan resep, peracikan obat, penulisan etiket, sampai penyerahan obat
kepada pasien yang disertai dengan informasi obat yang dilakukan oleh
tenaga farmasi kepada pasien Umum, Askes dan Jamkesmas. Tenaga farmasi
akan menganalisa resep yang diterima dan menyiapkan obat sesuai dengan
yang tertulis dalam resep.
Dalam melaksanakan praktek kerja lapangan pada puskesmas ini
kami bertemu dengan pasien dan berbagai macam keluhan/penyakit.

4.1.1 Pelayanan Pasien Rawat Jalan


Pelayanan

farmasi

merupakan

bagian

yang

tidak

terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan di puskesmas yang utuh


berorientasi kepada pelayanan pasien. Bagian dari pelayanan
kefarmasian di puskesmas Tagolu yang kami lakukan adalah
Pelayanan Pasien Rawat Jalan, dimana kami menerima resep dokter,
adapun alur dari penerimaan sampai pemberian resep, melayani
permintaan

obat,

mengamati

resep,

melihat

bentuk

sediaan,

mengambil obat yang diresepkan, mencatat di etiket penggunaan obat,

kemudian memasukan obat dan etiket kedalam plastik embalase, jika


obat yang diresepkan tidak ada di apotek maka di buatkan copy resep
agar pasien tersebut membeli di apotek lain, setelah semuanya selesai,
obat

tersebut

diserahkan

pada

pasien,

dengan

menjelaskan

penggunaan dan cara meminum obat dengan baik, benar dan teratur,
dengan menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti dan dipahami
pasien, adapun kata penutup yang sering kami gunakan dalam
menakhiri penyerahan obat kepada pasien adalah cepat sembuh.
Setelah kami menjalani Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
puskesmas

Tagolu

khususnya

di

apotek

kami

menemukan

problem/hambatan, misalnya pasien yang kurang mengerti dengan


penggunaan obat, gangguan pendengaran, dan ketidak sabaran pasien
dalam menunggu obat.

4.1.2. Pelayanan Pasien Rawat Inap


Adapun Pelayanan Pasien Rawat Inap yang berada di
Puskesmas Tagolu yang kami layani, dimana dalam pengambilan
sediaan farmasi, permintaan dilakukan oleh petugas UGD/Perawat
yang berada diruang perawatan dan disertai resep langsung kepada
apotik, kemudian kami melayani resep tersebut dengan beberapa
metode dan alur yang sudah berlaku di apotik, misalnya dalam
keadaan darurat atau emergency pelayanan obat didahulukan tanpa
resep obat, setelah selesai dilayani resep yang digunakan dalam

pengambilan obat darurat diserahkan diakhir, dan dalam keadaan


normal kami juga menerima resep dan melayani resep tersebut dengan
prosedur yang semestinya.
Setelah kami melakukan praktek di apotek Puskesmas
Tagolu, kami menemukan problem, misalnya keluarga dari pasien
yang tidak sabar dalam menunggu obat, mungkin karena kepanikan
melihat saudara atau keluarga yang dirawat, akhirnya mendesak kami
untuk cepat-cepat melayani permintaan obat.

4.2 Stage di Gudang Farmasi Puskesmas


Penyimpanan sediaan farmasi dari Dinas Kesehatan Kabupaten
Poso, di Puskesmas Tagolu disimpan di Gudang Farmasi yang bertempat
dibelakang puskesmas atau berdekatan dengan ruang rawat inap pasien,
adapun kegiatan yang kami lakukan selama Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
ruangan gudang farmasi puskesmas Tagolu, menyusun kembali obat sesuai
alfabetis karena dilakukan pembersihan lemari gudang, pengambilan obat ke
gudang jika sediaan obat di apotik kosong, kemudian kami juga melakukan
pengadaan obat ke puskesmas pembantu sesuai dengan permintaan.

4.3. Pelayanan Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu)


Penyaluran obat yang kami lakukan dalam pelayanan posyandu,
dilakukan di gudang farmasi Puskesmas Tagolu dalam tiga hari, hari pertama
sampai dengan hari ketiga, kami melakukan penyaluran obat ke petugas

posyandu dengan menyiapkan sediaan farmasi dengan permintaan dan


kebutuhan dalam melaksanakan kegiatan posyandu, adapun desa yang
didatangi petugas posyandu hari pertama tanggal 2 Februari 2015 di desa
Tampemadoro, hari kedua tanggal 3 Februari 2015 di desa Pandiri, dan hari
terakhir tanggal 4 Februari 2015 di desa Watuawu.

4.4. Pelayanan Puskesmas Pembantu


Puskesmas

Tagolu

merupakan

salah

satu

puskesmas

yang

mempunyai peranan penting dalam pelayanan kesehatan masyarakat terutama


dalam hal kefarmasian, mengingat bahwa puskesmas Tagolu bertanggung
jawab atas tingkat kesehatan masyarakat di desa Tampemadoro, Pandiri,
Watuawu, Ratuombu, Tambaro, Sintuwu lemba, Tagolu, Maliwuko, Silanca
dan Labuadago.
Kegiatan yang kami lakukan selama praktek kerja lapangan dalam
pelayanan pada puskesmas pembantu, melayani permintaan obat dari
puskesmas

pembantu,

yang

pertama

petugas

puskesmas

pembantu

menyerahkan permintaan pada penagung jawab gudang, kemudian penagung


jawab dan kami sebagai mahasiswa praktek menemani penagung jawab untuk
mengecek obat di gudang farmasi, setelah semua permintaan dicek,
diserahkan pada kami untuk menyiapkan dan mengambil obat untuk
permintaan

puskesmas

pembantu,

jika

semuanya

telah

siap

kami

menyerahkan kepenagung jawab gudang untuk dicek kembali agar tidak ada
kesalahan, kemudian penagung jawab gudang mengecek sediaan farmasi

tersebut jika ada yang kurang penagung jawab meminta kami untuk
melengkapi kembali, tapi jika sediaan farmasi dinyatakan terpenuhi maka
penagung jawab menyerahkan kepetugas puskesmas pembantu.

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Dari hasil Praktek Kerja Lapangan (PKL), memberikan kesempatan
kepada mahasiswa memadukan teori yang diperoleh di bangku kuliah dengan
persoalan nyata yang dihadapi masyarakat dan dapat mengaplikasikan
kompetensi yang telah diperoleh selama mengikuti pendidikan pada dunia
kerja, sebagai berikut :
1.

Adapun hasil yang kami dapatkan selama menjalani Praktek Kerja


Lapangan kami mengetahui dan merasakan secara langsung dalam
melayani resep yang nyata.

2.

Kami juga dapat melakukan kerja yang seharusnya dilakukan oleh


Asisten Apoteker, jadi sebagai calon Asisten Apoteker kami merasakan
hasil dan manfaat yang sangat luar biasa.

5.2. Saran
1. Saran kami sebagai mahasiswa Praktek Kerja Lapangan untuk Puskesmas
Tagolu khususnya di apotek sebaiknya etiket obat dibuat warna biru
sebagaimana yang ditentukan dan untuk digudang, penyimpanan obat
narkotika dan psikotropika di lemari apotek agar dipisahkan dengan obat
lain dan disimpan dalam lemari khusus kemudian untuk obat-obat
termolabil disimpan pada suhu yang seharusnya.

2. Saran kami untuk kampus Akademi Farmasi Tadulako Farma Palu agar di
waktu berikutnya untuk menambah waktu Praktek Kerja Lapangan (PKL)
untuk

lebih panjang, karena dengan waktu yang ada sekarang dalam

melaksanakan Praktek Kerja Lapangan sangat singkat.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2007. Direktorat Bina Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan :


Jakarta
Anonim/ISFI. 2004. Standar Kompetensi Farmasi Indonesia : Jakarta
Anonim. 2007. Prosedur Kerja dan Instruksi Kerja Kamar Obat : Tagolu
Anonim. 2009. Peraturan Pemerintah, Pelayanan Kefarmasian : Jakarta
Anonim. 2013. Profil Kesehatan: Tagolu
Depkes. 2002. Pengertian Puskesmas : Jakarta
Siregas Charles J,P,M.Sc. 2004. Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan.
EGC : Jakarta

GAMBAR
1. Puskesmas Tagolu

2. Alur pelayanan di Puskesmas Tagolu

3. Apotek Puskesmas Tagolu

4. Lemari Penyimpanan Obat di Apotek

5. Tempat Penyimpanan dan Peracikan Obat

6. Contoh Etiket Obat

7. Contoh Copy Resep

8. Contoh Resep BPJS, Askes dan Umum

9. Gudang Obat di Puskesmas Tagolu

10. Lemari Penyimpan Obat BPJS

11. Lemari/Rak Penyimpanan Umum

12. Lemari Penyimpanan Obat Termolabil

Anda mungkin juga menyukai