Makalah Termo 1
Makalah Termo 1
Jawab:
Diagram p-v-T dibentuk dengan membentuk hubungan tekanan-volumetemperature pada sumbu koordinat kartesius (x,y,z). Hasil visualisasi tersebut
didapatkan dari serangkaian percobaan atau eksperimen.Dari hasil percobaan
tersebut diperoleh suatu hubungan-hubungan kuantitatif yang kemudian dapat
diinterpretasikan secara kualitatif.Dari eksperimen diketahui bahwa temperature
dan volume spesifik dapat dianggap sebagai parameter bebas dan tekanan dapat
ditentukan sebagai fungsi dari kedua parameter ini sebagai p = p (T,v). Grafik
fungsi semacam ini berbentuk permukaan, yaitu permukaan p-v-T.
Hubungan p-v-T dapat diekspresikan dengan menggunakan table, seperti yang
dicontohkan oleh table-tabel untuk uap air.Selain itu, hubungan p-v-T juga dapat
diperoleh melalui metode grafik, seperti pada diagram bidang p-v-T dan faktor
komprebilitas. Formulasi analitik, disebut juga sebagai persamaan keadaan,
merupakan cara ketiga yang digunakan untuk mengekspresikan hubungan p-v-T.
Software computer misalnya Interactive Thermodynamics: IT, juga dapat
digunakan untuk memperoleh data p-v-T.
Soal B
(b.1) Apakah yang dimaksud dengan besaran intensif dan ekstensif?
Jawab:
Besaran ekstensif adalah jika nilai dari keseluruhan sistem merupakan nilai dari
setiap bagian yang menyusun sistem tersebut.contohnya adalah massa,volume,dan
energi.
Besaran intensif adalah kebalikan besaran intesif dimana besaran ini tidak dapat di
akumulasikan seperti sifat ekstesif.Nilai besaran intesif tidak dipengaruhi oleh
ukuran sistem dan dapat bervariasi pada waktu yang berbeda. Contohnya adalah
volume spesifik,tekanan dan temperatur.
(b.2) Adakah hubungan antara kestabilan suatu fasa dengan suhu sistem ?
Jelaskan dengan menggunakan gambar.1 yang menunjukkan bahwa jarak
antar molekul meningkat dengan urutan uap>cair>padat dan kekuatan
tarik-menarik antar meninggkat dengan urutan padat>cair>uap.
Jawab:
Suhu suatu sistem memiliki hubungan erat dan mempengaruhi kestabilan
suatu fasa melalui perubahan suhu fasa tersebut. Pada saat suhu sistem meningkat,
hal ini akan otomatis memberi pengaruh terhadap suhu suatu zat yang menerima
perpindahan kalor yang kemudian berdampak pada kenaikan suhu zat tersebut.
Apabila hal tersebut terjadi, maka molekul-molekul yang ada di dalam zat tersebut
akan bergerak satu dan lainnya. Kita telah mengetahui bahwa jenis fasa sangat
dipengaruhi oleh jarak antar molekul dalam suatu zat tertentu. Di dalam fasa
padat, jarak antar molekul dapat dikatakan sangat rapat dan berdekatan satu sama
lain. Hal ini pun menyebabkan gaya tarik tersebut sangat kuat sehingga molekul
dapat mempertahankan posisinya dalam susunan yang tetap. Jika suhu zat tersebut
ditingkatkan maka energi kinetik molekul dari zat tersebut juga akan meningkat.
Pergerakan molekul yang cepat ini akan melemahkan gaya tarik antar molekul
sehingga posisi ataupun kerapatan molekul menjadi lebih renggang satu sama
lain. Walaupun kondisi seperti ini terjadi dalam fase cair, namun molekul-molekul
tersebut masih tetap menempati ruang.Apabila suhu sistem ataupun zat semakin
ditingkatkan, maka terjadilah perubahan fasa menjadi fasa gas. Pada keadaan ini,
energi kinetik nya pun akan menjadi sangat besar sehingga molekul-molekul di
dalam zat tersebut sudah tidak dapat mempertahankan posisinya pada keadaan
semula. Oleh karena itu, pada fase gas, kerapatan molekul nya sangatlah rendah
sehingga memungkinkan molekul-molekulnya untuk dapat bergerak bebas tanpa
menempati suatu ruang tertentu dan melakukan gaya tarik antar molekul.
Berdasarkan penjelasan tersebut, dapat dimengerti bahwa urutan kekuatan
tarik menarik antar molekul ialah padat, cair kemudian gas.Karena jarak antar
molekul yang paling rapat ialah pada fasa padat dan yang paling renggang ialah
pada fasa gas.
Gbr2. Jarak antar molekul pada fasa padat, cair dan gas
Soal C
(c.1) Mengapa proyeksi permukaan PVT pada diagram PT menjadi garis?
Jawab:
Gbr 4. (a) Diagram PVT pada air, (b) Diagram PVT pada senyawa lain
Gambar pertama merupakan diagram PVT untuk air, sedangkan diagram kedua
adalah diagram PVT untuk senyawa lain. Terlihat bahwa normalnya memang
suatu senyawa akan terus mengembang dengan dinaikannya suhu, tapi tidak
dengan air. Hal ini disebabkan adanya fenomena anomali air, yang terjadi saat air
berada pada 4 oC. Pada fenomena ini, air menyusut sampai suhu tersebut akan
akan mengembang ketika terjadi pembekuan lebih lanjut, hal ini lah yang
menyebabkan es batu dapat mengapung di air.
(c.3) Apakah gambar tersebut menunjukkan bahwa cairan dapat dianggap
inkompresible?
Jawab:
kecil dibandingkan dengan volume ruang yang ditempati oleh gas; dan (3) tidak
ada gaya yang bertindak pada molekul.
Menurut hukum Avogadro, hukum gas ideal dapat ditulis dalam bentuk
yang berlaku untuk gas apapun jika konstanta yang menentukan jumlah gas
dinyatakan dalam jumlah molekul gas tersebut. Hal ini dilakukan dengan
menggunakan satuan massa gram mol; yaitu, berat molekul yang dinyatakan
dalam gram. Persamaan keadaan n gram mol gas ideal kemudian dapat ditulis
sebagai pv / t = nR, dimana R disebut konstanta gas universal. Konstanta ini telah
diukur untuk berbagai gas dalam kondisi hampir ideal yaitu pada suhu tinggi dan
tekanan rendah, kemudian ditemukan nilai yang sama untuk semua gas, yaitu R =
8,314 J/gmol.K.
(c.5) Tentukanlah permukaan kesetimbangan dua fasa G/L, G/S, dan S/L
dengan arti notasi G(gas atau vapor)=(uap), L(Liquid)=(Cair), dan
S(solid)=padat !
Jawab:
Tiga buah fase dapat muncul dalam kesetimbangan di sepanjang garis yang
disebut triple line (garis tripel).Garis tripel pada permukaan tiga dimensi PVT
diproyeksikan menjadi sebuah titik pada diagram fase, yang disebut titik triple
point (titik tripel). Triple point merupakan titik pada diagram fase dimana terdapat
tiga fase dari suatu benda, yaitu uap/vapor, cairan/liquid, dan padat/solid. Triple
point terjadi saat kedua temperature dan tekanan dari tiga fase pada suatu senyawa
berdampingan dalam equilibrium.
Titik tripel air digunakan sebagai acuan dalam mendefinisikan skala temperature.
Berdasarkan kesepakatan, temperature yang ditetapkan sebagai titik tripel air
adalah 273,16 K (491,69oR), sedangkan tekanan terukur pada titik tripel air adalah
0,6113 kPa (0,00602 atm).Garis tripel dan titik tripel dapat dilihat pada gambar
dibawah ini.
F=CP+2
Dimana,
F = derajat kebebasan (degree of freedom)
C = jumlah
(component)
komponen
pada
sistem
F=CP+2
2=1P+ 2
P=1
P=2
0=1P+2
P=3
Daerah tiga fasa hanya ada pada triple pointdan triple line.Triple point
adalah titik dimana tiga fasa (padat, cair, uap) berada dalam
kesetimbangan. Titik tiga fasa tersebut dapat dilihat pada diagram dibawah
ini:
10
(a)
(b)
Gbr 12. (a) dan (b) Diagram Lintasan Lintasan L ke G atau G ke L dengan dan
tanpa penguapan
a. Lintasan L ke G (liquid ke vapor) atau L ke G(liquid ke vapor)
dengan penguapan
Kedua garis berwarna merah pada diagram pada diagram (a)
menggambarkan lintasan perubahan fasa dari cairan ke fasa uap yang
melalui proses penguapan. Lintasan merah tersebut menunjukkan bahwa
fasa cair mengalami perubahan menjadi fasa uap dengan mengalami
penguapan terlebih dahulu melewati kubah dua fasa. Pada kondisi ini,
cairan akan melewati titik jenuh cairan terlebih dahulu, lalu berubah
menjadi dua fasa yaitu cairan-uap, dimana terjadi proses penguapan.
Setelah itu, maka terbentuklah fasa uap. Mekanisme yang demikian juga
terjadi saat fasa uap berubah menjadi fasa cair. Pada diagram (b), lintasan
tersebut ditunjukkan dengan panah berwarna jingga dimana T< Tc.
b. Lintasan L ke G (liquid ke gas) atau G ke L (gas ke liquid) tanpa
penguapan
Lintasan berwarna biru diatas memperlihatkan bahwa fasa cair
berubah menjadi fasa gas dan fasa gas berubah menjadi fasa cair secara
langsung tanpa mengalami proses penguapan terlebih dahulu. Hal ini
terjadi hanya ketika suhu berada pada temperatur kritis maupun lebih
tinggi dari temperatur kritis. Pada diagram (b), lintasan tersebut
ditunjukkan dengan panah berwarna biru dimana T Tc.
Jawab:
Kubah dua fasa ditunjukkan pada daerah yang berwarna hijau dibawah ini:
12
Titik kritik
Titik kritik adalah titik dimana suhu kritis (T c) dan tekanan kritis (Pc)
bertemu.Pada titik kritis ini,fasa cairan dan uap tidak bisa dibedakan.Titik
ini ditandai dengan titik berwarna biru pada gambar diatas.
Daerah superkritik
Daerah kritis adalah dimana gas di atas tekanan dan temperatur kritis tidak
dapat dicairkan hanya dengan mengecilkan volumenya karena gas
13
Soal D
(d.1) Membandingkan kontur PVT untuk senyawa yang berkontraksi dan
berekspansi pada saat membeku seperti yang ditunjukan pada Gambar
dibawah ini dan menuliskan perbedaan kualitatif diantara keduanya.
Jawab:
14
Sebuah daerah dimana sebuah fasa mulai untuk berubah dinamakan daerah
saturasi.Daerah lengkungan / kubah pada gambar 2, yang tersusun atas daerah fasa
cair-uap, dinamakan vapor dome.Garis yang membatasi vapor dome disebut garis
saturasi cair dan saturasi uap. Titik puncak vapor dome, dimana garis saturasi
cair dan saturasi uap bertemu, dinamakan titik kritis. Suhu kritis (Tc) dari sebuah
zat murni adalah suhu maksimum dimana fasa cair dan gas dapat terbentuk
bersama-sama dalam kesetimbangan. Tekanan pada titik kritis dinamakan tekanan
kritis (Pc).
(d.2) Mengapa es di kutub utara mencair, mengapa skaters bisa meluncur
dengan mudah melintasi es dengan mengenakan sepatu ice-skating, mengapa
kolam shallow tidak sepenuhnya diisi dengan es selama musim dingin yang
berat dan panjang, mengapa diperlukan waktu lebih lama untuk merebus
telur di gunung Himalaya dibandingkan dengan kota Jakarta (pada saat
memasak peralatan, jumlah air, telur, dan kondisi pemanasan yang
digunakan mirip)
Jawab:
a) Es di kutub utara mencair
Berdasarkan fenomena tersebut, es pasti mengalami perubahan keadaan
terlebih dahulu sebelum mengalami proses mencair. Perubahan keadaan
yang dimaksud dapat berupa perubahan suhu maupun tekanan.Perubahan
tersebut dapat menyebabkan es mencair.Hal ini dapat terlihat pada grafik
P-T, P-V maupun V-T.
Dari grafik P-T dapat dilihat bahwa, jika suhu dari padatan semakin tinggi
dan melebihi titik lebur dari zat tersebut, maka zat tersebut menghasilkan
kalor laten yang mengubah fasa padat menjadi fasa cair.
b) Skaters bisa meluncur dengan mudah melintasi es dengan mengenakan
sepatu ice-skating
Dari peristiwa ini, terdapat dua sistem yang perlu menjadi
perhatian.Pertama, hal ini disebabkan karena selama meluncur, skater
mengubah lapisan yang dilaluinya menjadi air.Sebuah lapisan air yang
tipis ini terbentuk diantara sepatu skater dan es. Lapisan inilah yang
mengurangi gaya gesekan dan membuat skater dapat meluncur. Setelah
skater lewat, lapisan air yang tadinya mencair tersebut membeku kembali.
Mengapa hal tersebut dapat terjadi?Hal tersebut karena skater yang
meluncur diatas es menumpukan berat badannya pada sebilah pisau pada
sepatu skater yang memiliki luas permukaan yang sangat kecil.Keadaan
tersebut menghasilkan tekanan yang besar.Akibat tekanan ini, lapisan es
mencair. Saat skater meluncur ke tempat lain, tekanan pada lapisan es
tersebut berkurang sehingga air kembali membeku. Perubahan ini terjadi
karena es memiliki massa jenis yang lebih kecil dari air. Sehingga lapisan
15
es berada di permukaan atas, dan air akan berada di lapisan bawahnya. Hal
ini adalah suatu fenomena yang disebut anomali air.
Kedua, bagaimana skater dapat meluncur diatas es tersebut.Hal ini
dikarenakan konsep triple point dan prinsip dasar fase Gibbs. Dari konsep
triple point dapat diketahui bahwa suhu triple point air adalah 0,01 oC dan
tekanan sebesar 4,56 mmHg (0,006 atm). Suhu triple point yang
mendekati titik beku air lah yang menyebabkan berat badan seseorang
dapat bertumpu pada sebilah pisau di permukaan sepatu ice-skating tanpa
menyebabkan es tersebut rusak dan mencair.
Sedangkan dari prinsip fase Gibbs menyatakan bahwa, ketika
tekanan bertambah, maka akan terbentuk suatu fasa yang lebih padat.
Dikarenakan timbul penambahan tekanan pada permukaan es dari sepatu
skater, maka fasa tersebut akan lebih padat. Sehingga es tidak mencair.
c) Kolam shallow tidak sepenuhnya diisi dengan es selama musim dingin
yang berat dan panjang
Kolam shallow yang tidak terisi dengan es seluruhnya adalah
contoh dari fenomena anomali air. Pada umumnya zat cair akan
memuai/berekspansi ketika dipanaskan. Namun tidak seperti umumnya zat
cair, air pada rentang suhu 0oC sampai dengan 4oC, volumenya
menyusut/berkontraksi seiring kenaikan suhu.Penyusutan/kontraksi dari
volume tersebut ditunjukan oleh penurunan volume spesifik. Dari
penurunan volume spesifik, maka densitas air pada suhu 0 0-40C
semakintinggi dan air tersebut akan memiliki densitas yang lebih kecil dari
es padat diatasnya. Pada rentang ini koefisien ekspansi volume adalah
negatif.
Diatas 4oC, air berekspansi saat dipanaskan, maka air memiliki
densitas tertinggi atau volume spesifik terkecil pada 4oC.Dikarenakan pada
suhu tersebut densitas air terbesar, maka air di dasar tidak dapat naik lagi
keatas dan tetap berada di dasar meskipun air di permukaan mendingin dan
akhirnya air permukaan danau menjadi membeku dan tetap berada di
permukaan danau.Jika tidak ada sifat anomaly air ini, maka pertukaran
partikel terus terjadi dan tidak ada air dalam fasa cair di permukaan bawah.
Sehingga, danau akan beku total
d) Diperlukan waktu lebih lama untuk merebus telur di gunung Himalaya
dibandingkan dengan kota Jakarta
Tekanan udara bergantung pada ketinggian tempat. Semakin tinggi suatu
tempat,tekanan udaranya semakin kecil. Di daerah pegunungan tekanan udaranya
kurang dari1 atmosfer, sehingga air mendidih pada suhu kurang dari 1000C.
Akibatnya, di gunung Himalayasuhu air mencapai titikdidih kurang dari
1000Cdan di suhu tersebut air konstan suhunya. Sedangkan telur yang
dimasak memerlukan kalor yang besar untuk matang.Dengan kata lain,
telur tidak mendapatkan kalor yang besar dari air tersebut, sehingga
merebus telur di daerah pegunungan memerlukan waktu lama.
16
Soal E
(e.1)Bagaimana melengkapi table H2O di bawah ini :
T, C
50
Nomor 1 :
250
110
Nomor 2 :
P, kPa
200
400
600
V,m3/kg
4,16
Deskripsi Fase
Saturated vapor
Nomor 3 :
Nomor 4 :
Jawab:
Secara umum langkah penyelesaian dalam mengerjakan soal ini ialah:
Untuk mengetahui sistem dalam dua fasa atau tidak dimana nilai x tidak
diketahui,maka :
17
Soal no 2
Dapat dilihat dalam tabel bahwa pada soal no 2,sudah diketahui bahwa sistem
berada dalam uap jenuh(saturated vapor) dan juga sudah diketahui nilai P. Oleh
karena itu kita dapat melihat nilai T dari tabel tekanan saturated. Dalam tabel
tekanan kita dapat melihat bahwa dengan tekanan 2 bar,temperaturnya ialah 120,2
o
C. Dikarenakan kita sudah mengetahui bahwa fasanya dalam saturated
vapor,maka nilai V yang kosong dalam tabel akan sama dengan Vvapor dengan nilai
sebesar 0,8857 m3/kg.
Soal no 3
Dalam soal apabila kita lihat ke tabel Saturated pada suhu 250 oC didapati bahwa
tekanannya ialah 39,73 Bar,sedangkan P dalam soal ialah hanya 4 Bar. Ini
mengindikasikan bahwa Pgiven<Psaturated yang berarti sistem berada dalam fasa
Superheated.
18
Oleh karena itu untuk dapat mengetahui nilai v yang belum diketahui dapat
menggunakan tabel superheated.
Karena tekanan 4 Bar atau 400 kPa tidak memiliki nilai temperatur 250 oC maka
kita lakukan interpolasi dengan cara
250240
x 583,14
=
260240 607,20583,14
19
cm
x=595,17
atau0,59517 m3 /kg
kg
Soal no 4
Dapat dilihat bahwa dalam soal ke 4, apabila dilihat dalam tabel saturated pada
suhu 110 oC tekanannya ialah 1,433 Bar sedangkan dalam soal tekanannya ialah 6
Bar. Berarti dapat diketahui bahwa sistem berada dalam fasa Subcooled.
Oleh karena itu diperlukan tabel subcooled untuk mencari nilai v yang belum
diketahui.Akan tetapi dalam tabel tidak ditemukan nilai 6 bar dalam tabel
subcooled dimana dalam tabel tersebut nilai minimal ialah 25 Bar. Oleh karena itu
digunakanlah kalkulator steam properties yang ada pada di internet. Salah satu
hasil propertiesnya yang muncul ialah
20
Dari situ terlihat nilai volumenya ialah 0.0168 ft3/lb. Agar sama satuannya maka
harus dikonversi menjadi m3/kg. Sehingga hasil yang didapatkan adalah 0.001048
m3/kg
Nilai v yang didapatkan ialah 0.001050 m3/kg
Rekapitulasi Jawaban
T, C
50
120,2
250
P, kPa
12,35
200
400
V,m3/kg
4,16
0,8857
0,59517
Deskripsi Fase
Dua Fasa(L-V)
Saturated vapor
Superheated
110
600
0.001048
Subcooled.
(e2) Show the path of following processes in a p-v and p-t diagram: Mixture
of water and water vapor in equilibrium having quality of 50% is heated at
temperature of 100oC until its specific volume reached 3.2 time the specific
volume of the mixture of the saturated water
Jawab:
21
Diketahui :
T = 100 oC
Kualitas keadaan awal (x1) = 50 %
Volume spesifik akhir (v2) = 3.2 * volume spesifik awal (v1)
Menentukan volume spesifik keadaan awal pada T = 100 oC. Penentuan volume
spesifik menggunakan steam table sehingga didapatkan data sebagai berikut.
vf= 0.0010435 m3/kg dan vg = 1,673 m3/kg.
Mencari volume spesifik campuran pada keadaan awal (v1) dengan menggunakan
persamaan
= f + x ( g f ) (2)
v1= 0.0010435 + 0.5 (1,673 -0.0010435)
= 0.0010435 + 0.5 (1,6719)
= 0.0010435 + 0.8359
= 0,8369 m3/kg
Mencari volume spesifik campuran pada keadaan akhir (v2)
Volume spesifik kondisi akhir = 3,2 kali volume spesifik awal
= 3,2 * 0,8369m3/kg
= 2,678 m3/kg
Lintasan Proses
22
(e3) Uap air dengan fase superheated pada 180 psi dan 500 oF didinginkan
pada volume konstan sampai suhunya menjadi 250 oF. Jelaskanlah kualitas
dan entalpi campuran pada keadaan akhir serta tunjukannlah lintasan
proses pada diagram PV dan PT
23
Jawab:
= f + x ( g f )
Dengan nilai v dapat dicari dengan mengasumsikan bahwa uap
mengikuti hukum gas ideal.
P.V=n.R.T
V=T/P
V=500/180 = 2,778
Selanjutnya diperlukan data
g , f
24
Lintasan Proses
25
Soal F
(f). Jika Bu Audi meminta Narji, Andika dan Gading untuk mempelajari
diagram fasa zat selain air. Temukanlah alasan mengapa dry ice (CO2 padat)
digunakan untuk menjaga es krim tetap dingin dan beku. Gunakan diagram
P-T dari CO2 berikut:
26
v aktual
R T cr /P cr
V R=
Jawab:
Pada air, besar konstanta R-nya adalah 0,5956 psia.ft3/lbmoR. Maka, dari
persamaan volume tereduksi telah didapatkan di soal, dapat dihitung bahwa :
f t3
3200 psia
lbm
V R=
=2,73
0,5956 f t 3
1164,8 R
lbm R
0,51431
T R=
T 1059,6 R
=
=0,9
T c 1164,8 R
T R 0,9
=
=0,33
v R 2,73
27
Z=
PV
R T dimana, R = 83,14 cm3 bar mol-1 K-1
V=
RT (83,14)(252)
=
=209,51 c m3 mol 1
P
100
m=
28 g/mol
3
3
50 10 c m
3
209,51c m /mol
m=6682,2 g=6,7 kg
b. Data dari compressibility chart
Tr=
T
Tc
Tr=
252 K
126,196 K
T r =1,997
28
Pr=
P
Pc
P r=
10 MPa
3,396 MPa
Pr=2,945
Kemudian, dari data compressibility chart didapatkan bahwa nilai vR adalah 0,7,
sehingga :
0,7=
v =
v
R T c /P c
m=
28 g/mol
50 103 c m3
3
216,25 c m /mol
m=6473 g=6,5 kg
(g.3) Apa artinya faktor kompresibilitas (z) dan pada kondisi apa harganya
sama dengan 1? Petunjuk : tinjaulah secara utuh dengan menggunakan
kurva faktor kompresibilitas dan atau kurva ln(P r) vs Tr.Jelaskan pula
mengapa suatu senyawa dapat mengikuti prinsip keadaan bersamaan 2
parameter dan prinsip keadaan bersamaan 3 parameter.
Jawab:
Faktor kompresibilitas merupakan rasio dari molar volume gas dibagi dengan
volume dari gas ideal, yang ditinjau pada suhu dan tekanan yang sama. Pada gas
ideal, nilai faktor kompresibilitasnya adalah 1. Seluruh fluida ketika dibandingkan
pada temperature tereduksi dan tekanan tereduksi yang sama memiliki faktor
kompresibilitas yang relatif sama, dan semuanya terdeviasi dari sifat gas ideal
pada derajat yang sama.
Korelasi dari Z disebut dengan korelasi dua parameter, karena prinsip keadaan
tersebut menggunakan Tc dan Pc. Kemudian muncul parameter ketiga yang
merupakan tambahan terhadap Tc dan Pc, yang biasa disebut faktor aksentrik (
29
30
KESIMPULAN
31
DAFTAR PUSTAKA
32