Anda di halaman 1dari 11

Tanggal Praktikum

10 Maret 2015
Praktikum 1.1 dan METODE ASEPTIS DAN STERILISASI
1.2
PRELAB
1. Apa pentingnya metode aseptis dalam dunia mikrobiologi ? Jelaskan pula prinsip
dasar metode aseptis.

Teknis atau metode aseptis sangat penting dalam dunia mikrobiologi karena teknik
aseptis dapat meminimalisir kontaminasi terhadap kultur mikroorganisme yang
diinginkan. Prinsip dasar digunakannya teknik aseptic ini adalah adanya banyak
partikel debu yang mengandung mikroorganisme (bakteri atau spora) yang dapat
masuk ke dalam cawan, mulut Erlenmeyer, atau dapat mengendap di area kerja.
Pertumbuhan mikroba yang tidak diinginkan dapat mempengaruhi atau mengganggu
hasil dari suatu percobaan yang telah dilakukan (Veransa, 2011).
2. Apa tujuan pemanasan dengan api/bunsen pada teknik aseptis ? Jelaskan.

Inti dari pemanasan dengan api adalah seluruh bakteri atau sel yang terdapat pada
alat akan dimusnahkan. Hal ini bertujuan untuk menghilangkan kontaminasi pada
sampel ketika kita menggunakan alat tersebut. Namun metode ini kurang efektif
karena tidak bisa mengatasi kontaminasi dari udara atau gas (Puteri, 2013).
3. Jelaskan tujuan dari sterilisasi.

Tujuan dari sterilisasi adalah untuk membunuh mikroba yang dapat mengganggu
proses percobaan. Metode sterilisasi tergantung pada jenis prduk dan tipe umum
dari mikroba yang muncul pada produk tersebut.Semua proses sterilisasi divalidasi
dengan menggunakan indikator biologi (Biological Indicator) (Prakashan, 2008).
4. Sebutkan metode sterilisasi untuk bahan yang tidak tahan terhadap panas
Jelaskan

Metode sterilisasi yang tidak tahan terhadap panas adalah :


1. Radiasi
a. Nonionizing radiation : menggunakan sinar ultra-violet (UV) 280-200 nm.
Nonionizing radiation dapat diserap oleh beberapa material yang tidak tahan
terhadap panas
b. Ionizing radiation : menggunakan radiasi gamma yang terdiri dari
gelombang elektromagnetik yang diproduksi dari disintegrasi nuklir (69Co)
dan radiasi korpskular yang terdiri dari elektron yang diproduksi dalam
generator dan mempercepat untuk menaikkan level energi.
2. Filtrasi
Larutan serta gas yang tidak tahan terhadap panas dapat disterilisasi
menggunakan metode filtrasi. Filtrat akan menangkap bakteri dan fung, namun
pada ultrafine filters dapat menangkap dan menyerap virus bahkan molekul
yang lebih besar dibandingkan virus
3. Disinfektan
Disinfektan dapat menghilangkan organisme ketika akan melakukan percobaan
ataupun operasi. Alkohol dalam desinfektan dapat membunuh beberapa bakteri
yang terdapat pada tangan (Kayser, 2005).

5. Bagaimanakah cara sterilisasi alat spreader yang benar ?

Menggunakan metode sterilisasi fisik atau pembakaran menggunakan Bunsen


burner dan pembakar spiritus. Caranya adalah dengan mencelupkan spreader ke
dalam alkohol kemudian dibakar. Sterilisasi ini dapat dilakukan selama senyawa
kimia yang akan disterilkan tidak akan berubah atau terurai pada temperatur atau
tekanan tinggi (Iqbal, 2012).
1. Aseptis Diri dan Lingkungan
6. Jelaskan bagaimana cara metode aseptis dan sterilisasi dengan menggunakan
bahan kimia. Sebutkan contoh bahan kimia yang dapat digunakan.

1. Ethylene Oxide (C2H4O) digunakan untuk sterilisasi dengan suhu rendah (2060oC).
2. Aldehid/Formaledhida (CHOH) dapat digunakan untuk sterilisasi gas dan
fungsi utamanya digunakan untuk disinfektan
3. Alkohol dapat digunakan untuk sterilisasi. Alkohol secara efektif dapat
membunuh bakteri dan jamur
4. Fenol dapat digunakan untuk melawan spora dan virus
5. Halogen (Cl2,I2 dan halogen lainnya) klorin dan iodine dapat digunakan seabgai
disinfektan yang dapat membunuh spora dan mikroba
6. Oxydants (Ozon, Hidrogen peroksida, potassium permanganat)
7. Surfaktan (Kayser, 2005).
7. Bagaimanakah cara sterilisasi alat cawan petri yang benar ? Jelaskan

Cawan petri dapat disterilisasi pada oven. Oven berfungsi sebagai alat sterilisasi
dengan prinsip panas kering. Cawan petri dimasukkan ke dalam oven kemudian
diberikan suhu 60-180oC selama setengah jam sampai 3 jam. Oven biasanya
digunakan untuk peralatan gelas seperti cawan petri dan pipet ukur (Iqbal, 2012).

Paraf Asisten

Nama:

DIAGRAM ALIR

Alkohol 70%
Disemprotkan ke meja kerja
Dibersihkan dengan tissue
Alkohol disemprotkan ke telapak tangan
Digosokkan merata di kedua telapak tangan dan
punggung tangan

Hasil

2. Cara penggunaan autoklaf


Alat yang akan disterilkan
Dimasukkan ke plastic dan keranjang autoklaf

Autoklaf dibuka

Autoklaf diisi aquades hingga tanda batas

Autoklaf ditutup dan ulir dikencangkan


Klep dibuka
Ditekan tombol ON
Ditunggu hingga mendidih dan mengeluarkan
bunyi
Klep udara ditutup dan ditunggu tekanan 1
atm dalam 15 menit
Autoklaf dimatikan dengan tekan tombol
OFF
Ditunggu tekanan turun hingga 0 atm
Klep Dibuka
Ulir dikencangkan dan tutup dibuka
Keranjang autoklaf dikeluarkan
Hasil
ANALISA PROSEDUR

1. Aseptis Diri dan Lingkungan


Untuk aseptis diri dan lingkungan digunakan alkohol 70%. Alkohol 70%
berfungsi sebagai desinfektan yang bertujuan untuk membunuh bakteri dan
mikroorganisme lain yang mungkin berada di sekitar lingkungan yang dapat
mengontaminasi biakan bakteri yang akan diamati. Langkah pertama yang harus
dilakukan adalah menyemprotkan alkohol 70% pada permukaan meja kerja yang
akan digunakan untuk praktikum, Setlah itu dilap atau dibersihkan dengan tissue.
Kemudian setelah bersih alkohol disemprotkan pada telapak tangan secukupnya dan
digosokkan merata di kedua telapak tangan dan punggung tangan. Aseptis diri dan
lingkungan telah selesai dilakukan dan praktikan siap untuk melakukan praktikum.
2. Cara Penggunaan Autoklaf
Sebelum mesterilkan alat, terlebih dahulu disiapkan alat gelas yang akan
disterilisasi yaitu cawan petri, Erlenmeyer, pipet ukur, dan tabung reaksi serta gelas
beaker yang berisi tip. Untuk mensterilisasi tabung reaksi dan Erlenmeyer serta gelas
beaker yang berisi tip, dibuat penutup dari kapas steril yang bertujuan untuk
menghindari cairan yang berada di dalam autoklaf ketika sterilisasi masuk ke dalam
tabung reaksi dan Erlenmeyer. Pastikan kapas penutup tergulung sempurna dan tidak
mudah rusak saat penutup dibuka. Kapas penutup harus menutup alat gelas hingga
tidak ada udara yang masuk ditandai dengan bunyi bulb ketika melepaskan
gulungan kapas. Kemudian mulut tabung yang telah diberi kapas tersebut dibungkus
menggunakan kertas payung. Untuk membungkus, perhatikan bagian dalam dan luar
kertas. Pada permukaan kertas yang agak kasar diletakkan di bagian dalam
sedangkan permukaan kertas yang halus di bagian luar. Itu bertujuan untuk mencegah
masuknya aquades di dalam autoklaf selama sterilisasi. Setelah dibungkus rapat lalu
diikat dengan menggunakan karet pentil atau karet yang elastic dan tidak leleh ketika
dipanaskan. Kemudian untuk pipet ukur atau pipet volume dibungkus dengan plastic
PE yang tidak mudah leleh ketika terkena panas dan ikat kedua ujungnya dengan
karet. Kemudian pada cawan petri menggunakan kertas payung dan dibungkus.
Pastikan posisinya dibalik agar tidak ada uap air yang masuk selama sterilisasi.
Setelah dibungkus rapat lalu diikat rapat menggunakan karet. Setelah semua siap,
bungkus semua alat menggunakan palstik PE dan pastikan tidak ada udara yang ada
dalam plastic kemudian plastic diikat dengan karet dan masukkan pada keranjang
autoklaf.
Autoklaf sendiri berfungsi sebagai alat sterilisasi panas dengan suhu 121 oC
selama 15 menit. Autoklaf dibuka dan diisi aquades hingga tanda batas. Autoklaf
ditutup dan ulir dikencangkan untuk mencegah uap air keluar dari autoklaf.
Kemudian klep dibuka setelah itu ditekan tombol ON. Ditunggu hingga mendidih
dan autoklaf mengeluarkan bunyi. Kemudian klep udara ditutup dan ditunggu
Kemudian
untuk
mensterilisasi
jarum
ose, spreader
dan mikropipet
tekanannya
menjadi
1 atm selama
15 menit.
Tekanan dapat
dilihat pada tidak
bagianperlu
atas
menggunakan
autoklaf.
Untuk
mensterilisasi
jarum
ose
dan
spreader
digunakan
penutup autoklaf. Setelah itu autoklaf dapat dimatikan dan ditunggu alkohol
hingga
70%
dan Bunsen.
alkohol 70%
secukupnya
pada
beaker
gelas
dan
tekanannya
turunMula-mula
menjadi 0diambil
atm. Kemudian
setelah
tekanannya
0 atm,
klep
dibuka
dicelupkan
jarum
ose hinggalalu
ujung
besautoklaf
ose tercelup
seluruhnya.
dinyalakan
dan ulirnya
dikencangkan
tutup
dibuka.
KeranjangKemudian
autoklaf dikeluarkan
Bunsen
dan
ujung
ose
dibakar
diatas
api
Bunsen
hingga
berwarna
merah
kemudian
dan alat-alat yang akan digunakan untuk praktikum telah siap untuk digunakan.
Hatidicelupkan
kembali
pada
alkohol.
Kemudian
diulangi
lagi
membakar
ujung
ose
pada
hati dalam mengeluarkan alat karena mungkin suhu keranjang masih sedikit panas.
Bunsen dan lakukan langkah yang sama sebanyak 3 kali. Cara sterilisasi spreader pada
dasarnya sama dengan sterilisasi jarum ose. Perbedaannya adalah spreader dipanaskan
hingga keluar asap karena spreader terbuat dari bahan kaca. Kemudian untuk sterilisasi
mikropipet menggunakan alkohol 70% dengan disemprotkan secukupnya dan dilap
satu arah menggunakan tissue. Mikropipet berfungsi sebagai alat untuk mengambil
cairan atau media sebanyak 0,1 ml hingga 1 ml. Tergantung pada warna tip yang
digunakan. Apabila kita menggunakan tip berwarna biru maka volume larutan yang
diambil adalah 1 ml, sedangkan tip berwarna kuning volumenya 0,1 ml.

PEMBAHASAN

1. Jika anda mendapatkan stok kultur murni dari laboratorium mikrobiologi, hal apa
saja yang harus diperhatikan agar stok kultur tidak terkontaminasi ? Jelaskan

1. Higienis
Dibersihkan seluruh permukaan dan biakan dihindarkan dari udara luar
dan debu
Peralatan dicuci dengan desinfektan yang sesuai
2. Tempat penyimpanan yang aman
3. Diletakkan pada lemari pendingin
4. Menjaga kebersihan dan kesehatan diri
5. Memeriksa setiap barang yang masuk ke laboratorium
6. Menutup setiap biakan atau barang yang digunakan sesuai dengan prosedur
(Wibowo, 2011).
2. Mengapa media yang akan digunakan harus disterilisasi terlebih dahulu?
Bagaimana cara sterilisasi media? Jelaskan

Agar medium pertumbuhan hanya bisa ditumbuhi oleh bakteri yang diinginkan dan
bebas dari kontaminasi bakteri yang lain. Cara untuk sterilisasi media yaitu :
1. Sterilisasi Cara Kering (Tidak menggunakan air atau uap air)
a. Pembakaran
b. Radiasi gelombang pendek (Ultraviolet, sinar alfa, dan sinar beta)
c. Pemanasan dalam oven dengan suhu sekitar 100oC
d. Pendinginan pada suhu dibawah 0oC sehingga bakteri menjadi inaktif
2. Sterilisasi Cara Basah (Menggunakan air atau uap air)
a. Perebusan dengan air mendidih dengan suhu 100oC
b. Penggunaan zat kimia seperti desinfektan, alkohol dan antibiotic
c. Pemanasan dengan menggunakan tekanan uap air pada autoklaf dengan suhu
121oC menggunakan tekanan 1 Atm selama 15 menit
3. Pasteurisasi
Pemanasan dengan suhu 60oC selama 30 menit atau pemanasan 70oC selama 15
menit. Hasil pasteurisasi kemudian ditutup agar bakteri tidak berkembang biak
dan tidak terkontaminasi oleh bakteri lain. Proses pemanasan berlangsung
selama 3 kali secara berturut-turut (Karmana, 2008).
3. Mengapa sterilisasi dengan suhu tinggi tidak cocok digunakan untuk sterilasi
larutan vitamin dan metode sterilisasi apakah yang cocok? Jelaskan alasan anda

Karena zat pengatur tubuh seperti vitamin dan antibiotic mudah terpengaruh oleh panas.
Oleh karena itu diperlukan metode sterilisasi yang tidak menggunakan panas. Metode
sterilisasi yang digunakan adalah menggunakan sterilisasi filtrasi (Filter). Sterilisasi filter
atau filtrasi membrane adalah melewatkan larutan (menggunakan air steril di dalam
laminar air flow cabinet) melalui membrane yang telah disterilisasi. Ukuran pori
membrane adalah 0,45m atau 0,22 m di bawah tekanan rendah ke dalam wadah steril.
4. Bagaimana
Metode filtrasi
teknik
tidaksterilisasi
membutuhkan
jarum
suhu
oseuntuk
yangmensterilasi
benar ?
suatu bahan. Karena itulah
metode ini cocok untuk sterilisasi vitamin (Yuliarti, 2010).
1. Dicelupkan pada alkohol 75%
2. Dibakar menggunakan Bunsen hingga berwarna merah
3. Kemudian dicelupkan kembali ke dalam alkohol
4. Dibakar kembali menggunakan Bunsen hingga jarum berwarna merah.
5. Ulangi langkahnya sebanyak 2 kali (Kusnadi dkk, 2012).

5. Bagaimana teknik penggunaan pipet mikro yang benar ? Apakah pipet mikro
tersebut perlu di sterlilisasi terlebih dahulu? Jelaskan jawaban anda.

a. Sebelum digunakan Thumb Knob ditekan berkali-kali untuk memastikan


lancarnya mikropipet.
b. Masukkan tip bersih kedalam nozzle atau ujung mikropipet
c. Tekan Thumb Knob sampai hambatan pertama atau first stop jangan ditekan
lebih dalam lagi
d. Masukkan tip ke dalam cairan sedalam 3-4mm
e. Tahan pipet ke dalam posisi vertical kemudian lepaskan tekanan dari thumb
knob maka cairan akan masuk ke dalam tip
f. Pindahkan ujung tip ke tempat penampung yang diinginkan
g. Tekan thumb knob sampai hambatan kedua atau second stop atau tekan
semaksimal mungkin maka semua cairannya akan keluar dari ujung tip
h. Apabila ingin melepas tip, tekan salah satu tombol yang berfungsi untuk
melepaskan tip dari mikropipet (Widhy, 2010).
6. Apabila tidak tersedia pipet mikro, alat apa yang akan saudara siapkan untuk
mengambil sampel kultur cair, secara aseptis ?

Menggunakan pipet ukur dimana pada ujung pipet ukur tersebut dipasangkan alat
untuk menyedot larutan yang dapat dipasang pada pangkal pipet ukur. Pipet ukur
sendiri memiliki skala 1 mm. Kemudian karet yang digunakan untuk menyedot
larutan adalah rubber bulb. Karet dari rubber bulb merupakan karet yang resisten
dengan bahan kimia. Apabila mengambil sampel kultur cair menggunakan pipet
ukur yang sebelumnya telah disterilisasi, maka kultur cair tidak terkontaminasi oleh
bakteri atau mikroorganisme yang lain (Widhy, 2010).
7. Apa perbedaan antara Destruksi dan Sterilisasi. Jelaskan
Dekstruksi disebut juga sebagai sterilisasi kotor, destruksi merupakan suatu cara
untuk merusak atau menghancurkan bakteri hasil penelitian yang sudah tidak
digunakan agar tdak berbahaya bagi lingkungan. Destruksi dilakukan setelah
melakukan penelitian sedang kan sterilisasi dilakukan ketika sebelum penelitian
yang berfungsi untuk mencegah kontaminasi bakteri atau mikroba yang dapat
mengganggu pengamatan pada bakteri yang dibiakkan. Sterilisasi membutuhkan
waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan destruksi (Rochmawati, 2010).
KESIMPULAN

Sterilisasi merupakan proses destruksi atau penghilangan mikroba yang hidup. Obyek
yang terbebas dar kehidupan mikroba disebut steril. Sterilisasi adalah hal yang penting dalam

melakukan aktivitas laboratorium terutama yang melibatkan mikroba. Karena pada umumnya
percobaan dilakukan menggunakan kultur murni. Syarat bekerja dengan kultur murni adalah
media nutrient serta tempat untuk pertumbuhan harus steril dan peralatannya juga harus steril.
Apabila sterilisasi tidak dilakukan, maka mikroba kontaminan akan tumbuh dan hasil yang
diperoleh dari percobaan menggunakan kultur murni akan menyimpang.
Tujuan dari praktikum ini adalah untuk memahami prinsip sterilisasi, mampu
mempersiapkan alat dan bahan yang akan disterilisasi dengan autoklaf, serta mampu melakukan
sterilisasi alat, media mikroorganisme, dan bahan yang digunakan dalam uji mikrobiologi dengan
menggunakan autoklaf.

Komponen Penilaian LKP:


Jenis Penilaian

Pre lab dan Diagram Alir


Log Book
Data
Hasil
Pengamatan
Pembahasan
Aktivitas di laboratorium
TOTAL

dan

Nilai
Maksim
al
10
10
70
10
100

Nilai yang
diperoleh

Kompetensi Mahasiswa dan Nilai Maksimal Tiap Kompetensi


No
Kompetensi
Bisa
Tidak
1.
Mampu melakukan tahapan persiapan alat
dan media sebelum sterilisasi :
Membuat sumbatan tabung reaksi dan
erlenmeyer
Membungkus cawan petri, tabung
reaksi dan erlenmeyer

2.

3.

Memasukkan glass ware


plastik untuk disterilisasi

ke

dalam

Mampu menggunakan autoklaf dengan


baik dan benar :
Membuka
dan
menutup
klep
pengaman
Memeriksa ketersediaan air distilat
Menyalakan / mematikan autoklaf
Menentukan
waktu
sterilisasi
/
destruksi
Mampu melakukan setiap tahapan metode
aseptis diri dan lingkungan sebelum dan
sesudah melakukan kerja di laboratorium
mikrobiologi :
Melakukan aseptis diri
Melakukan aseptis lingkungan kerja
Melakukan aseptis alat kerja
TOTAL

10

Anda mungkin juga menyukai