Anda di halaman 1dari 30

Prinsip Dasar Imunitas

dan Penurunan Daya


imunitas pada Penuaan
Dr.dr. I Wayan Putu Sutirta Yasa, M.Si

Difinisi imunitas
Perkembangan sistem imun
Faktor yang berpengaruh pada sistem imun
Zat, sel, organ yang berperan
Penuaan (aging), imunitas ??

Pendahuluan
Imunitas adalah perlindungan terhadap
penyakit (infeksi, dll)
Sistem imun terdiri dari sel dan molekul
Respon imun: respon komponennya
(sel, molekul) secara bersama dan
terkoordinir
Pemeriksaan laboratorium imunologi :
Menetapkan komponen imun/fungsi
imun (normal/sakit)
Menunjang diagnosis

GATL Gut Associated Lymphoid Tissue; KGB- Kelenjar Getah bening

FAKTOR PENGARUH
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Genetik
Umur (bayi, muda, tua)
Kelamin
Hormon
Kelelahan
Suhu
Nutrisi
Lain-lainnya
Peninggian dari Resistensi

Apakah Imunologi?
Imunitas: kemampuan menahan

infeksi
Observasi: orang yang sembuh dari
penyakit, biasanya kebal atau tidak
terserang kembali
telah disadari sejak jaman romawi kuno
Konsep vaksinasi digunakan sejak abad

ke-11 di Cina
Studi ilmiah vaksinasi dimulai tahun 1700an
Dasar kekebalan mulai dimengeri sejak

Apakah Imunologi?
Ilmu tentang pertahanan tubuh

melawan serangan organisme asing


Setiap organisme mempunyai
pertahanan terhadap infeksi
Sistem imun yang kompleks
dengan sel-sel khusus terbatas
pada vertebrata
Sistem imun berkembang paling
sempurna pada mamalia

Apakah Imunologi?
Sistem imun

terutama
melibatkan sel
darah putih
(leukosit)

Sel-sel fagositik
L

(neutrofil, monosit,
makrofag)
Limfosit (sel T dan B)
yang berperan
secara spesifik
terhadap agen asing
yang spesifik pula

SISTEM IMUNITAS TUBUH


Penyebab infeksi (bakteri, virus, fungus,
protozoa, parasit)
Orang normal sakitnya sebentar, kerusakan
jaringan ringan, pulih kembali
Respon imun tergantung :
sistem imun (sel, molekul), untuk mengenal
molekul asing (antigen) yg terdapat pada
patogen potensial kemudian membangkitkan
reaksi yang tepat untuk menyingkirkan
sumber antigen.

Patogen bagi tubuh


manusia
Bakteri
Virus
Jamur
Protozoa bersel
satu
5. Parasit
1.
2.
3.
4.

11

Yang harus mengenal benda asing adalah

sel darah putih / leukosit dalam hal ini sel


APC (makrofag , limfosit)
Sel imun harus dapat membedakan
antigen
Sbg patogen potensial
Sbg molekul jaringan tubuh sendiri
(toleran)
Sel limfosit melakukan diversifikasi
Mengenal mol asing
Membedakan mol jaringan tubuh sendiri

Kemampuan diversifikasi dimiliki oleh

komponen sistem imun dilakukan di


seluruh jaringan limforetikuler (sumsum
tulang, thymus , kel limfe, limpa, sistem
sal nafas, sal cerna, dll)
Asal sel imun adalah stem cell dlm
sumsum tulang, berdiferensiasi
(menjadi berbagai sel), proliferasi
(perbanyak diri) , kmd beredar ke
seluruh jaringan tubuh melalui aliran
darah, limfe, getah beningserta jaringan
limfoid.

Antigen masuk tubuh, di identifikasi

oleh sel imun, sbg benda asing,


reaksi usaha melenyapkan
Kegagalan membedakan self (diri
sendiri) dgn non self ( benda asing)
dpt membentuk antibodi terhadap
diri sendiri dsb autoantibodi
(penyakit autoimun)

Sistem imun terpapar benda asing


Respon imun nonspesifik (bawaan

/innate immunity)
Respon imun spesifik(dapatan/ acquired
immunity)

Diversitas besar
Spesialisasi
Memori

Sistem imun di atas bekersa terpadu


RI Ns (non spesific) merangsang RI Sp

(spesific)
RI Sp memakai efektor berasal dr RI Ns

Leukosit (eosinopil, basopil, stab,

segmen, limfosit B, limfosit T, Ts, TCL,


monosit makrofat) dpt bergerak
disirkulasi darah tubuh kita kemd dapat
menembus dinding vaskuler melalui
mekanisme tertentu menuju tempat
target.
Reaksi ini krn ada reaksi inflamasi, bbrp
sel mengeluarkan mediator :
Basopil, mastosit histamin
Trombosit- vasoactive amine
Anafilatoksin (C3a,C5a)

Reaksi di atas menimbulkan

respon inflamasi akut, shg akibat


mediator-mediator, menyebabkan
sel imun PMN menuju lokasi
masuknya antigen, meningkatkan
permiabilitas vaskuler dinding
pembuluh darah, eksudasi protein
plasma dan cairan.

Antibodi + komplemen
lisis
Antibodi + sel NK
ADCC

Antigen PMN fagositosis non spesifik

Antibodi + makrofag
Makrofag
Fagositosis spesifik Antigen prosesing

Sel T helper

Sel T Supresor
Regulator

Sel B
Limfokin/sitokin
Sel Plasma
Antibodi

Sel T Sitotoksik

Proses Penuaan (Aging process)

Proses penuaan (Aging process)

pada seseorang adalah fenomena


alamiah sebagai akibat
bertambahnya umur, oleh karena
itu fenomena ini bukanlah suatu
penyakit, melainkan suatu
keadaan yang wajar yang bersifat
universal dan bila tidak
diantisipasi dengan baik akan
menimbulkan berbagai masalah.

Usia lanjut merupakan masa yang

cendrung penuh dengan berbagai


gangguan kesehatan . Sedikitnya,
banyak orang diusia lanjut yang
mengeluhkan kondisi fisik dan mental
tidak sebugar ketika masih muda
dahulu. Padahal , hidup diusia lanjut
tidak selalu harus diidentikkan
dengan berbagai gangguan
kesehatan . Ada keadaan atau batasbatas tertentu masih dianggap
normal sebagai perubahan
perubahan akibat bertambahnya

Populasi usia lanjut di Indonesia

diproyeksikan antara tahun 1990


2025 akan naik 414% , suatu
angka tertinggi diseluruh dunia
( united state bureau of census
1993). Lagi pula Indonesia tahun
2000 akan merupakan negara
urutan ke 4 dengan jumlah usia
lanjut paling banyak sesudah
China, India & USA.

Banyak definisi yang tidak seragam tentang

proses penuaan, menurut Strehler :


Ageing processes are the changes related to
time , which are universal , intrinsic,detrimental
and progressive and which lead to a decreased
adaptability to the enviroment and thus to
diminished change for survival of organism.
Dalam arti luas ageing process didefinisikan
sebagai : Seluruh perubahan yang terjadi pada
salah satu organ tubuh dari saat konsepsi
sampai saat kematian, jadi berhubungan
dengan perubahan-perubahan positip seperti
pertumbuhan dan penyusaian yang merupakan
bagian dari proses ageing

Menurut WHO usia lanjut :


Elderly ( 64 74 th)

- Old (75 90 th ).
- Very old ( > 90 th)
Indonesia usia lanjut :
Menjelang lanjut usia ( 45 54 th )
- Presenile senile ( 55 64 th )
- Senile ( > 65 th )

Proses penuaan pada seseorang sebenarnya sudah

berlangsung sejak pembuahan/konsepsi sampai


pada saat kematian. Kemudian dalam perjalanannya
akan dipengaruhi oleh variabel-variabel:
- Kultural dan Etnik
- Polesan genetik dan warisan
- Kondisi fisiologis pada waktu konsepsi dan
kelahiran
- Pertumbuhan dan maturasi
- Lingkungan, sistem famili dan hubungan
kemaknaan
lainnya.

Proses penuaan mengakibatkan terganggunya

berbagai organ didalam tubuh seperti sistem Gastro


Intestinal, Sistem Genito Urinari, Sistem Endokrin,
Sistem Immunologis Sistem serebrovaskulair dan
Sistem saraf pusat, cardiovaskulair dsb.
Perubahan yang terjadi pada otak mulai dari tingkat
molekuler terjadi Chemical deterioration enzim
terjadi Enzyme synthesis/denaturation,
chromatin/histones terjadi Differential expression of
genes, sampai pada struktur dan fungsi organ otak
akibat dari perubahan tersebut maka
konsekwensinya kemungkinan terjadi penurunan
cerebral metabolic rate for glocose pada daerah
tertentu, penurunan cerebral blood flow pada daerah
tertentu, modifikasi selektif dari metabolisme
neurotransmitter,

nampak adanya plaque dan

neurofiblary tangles,
intraneuronal lipofusion, secara
selektif deteroriasi axon,dendrit
dan sinaps, selektif dan regional
neuronall loss, pembesaran
ventrikel sampai akhirnya pada
atropi dari pada otak. Berat otak
mengalami kekurangan ? 7% dari
Berat sebelumnya.

Akibat diatas maka fenomena yang

muncul adalah adanya perubahan


struktural dan fisiologis, kemampuan
sensoris, insomnia, personaliti,
gangguan seksual dan gangguan
kognitif perubahan ini bisa primer
atau sekunder.
Sehingga bisa menimbulkan
berbagai gangguan jiwa seperti
depresi, kecemasan dan psikotik dan
ggn saraf dementia,delirium,
parkinson dsb.

Faktor Usia

Usia terlalu muda sistem

imun belum matang, contoh


bayi baru lahir mendapat
kekebalan dari si Ibu berupa
IgG lewat plasenta

Usia terlalu tua :


daya tahan tubuh menurun, tempat membuat
sel berkurang, proses pematangan menurun,
proses pembelajaran/pengenalan sel imun
terhadap agent penyakit akan menurun
daya kelenturan tubuh berkurang, termasuk
kelenturan di endothel, dimana endothel
merupakan :
tempat lewatnya asupan cairan, nutrisi (gizi,
oksigen) ke organ (vaskularisasi)
migrasi leukosit (daya pertahanan sel darah putih
dari tubuh) terhadap mikroba
Tempat lewatnya zat yg tidak berguna dari organ ke
vaskuler yg kemudian dibuang lewat ginjal (kencing)

TERIMAKASIH
ATAS
PERHATIANNYA

30

Anda mungkin juga menyukai