Kelas : 6 KIB
I.
Siapa yang tak mengenal sepak terjang Chairul Tanjung. Kesuksesan Si Anak
Singkong ini dalam membangun kerajaan bisnis tentunya sudah tidak perlu kita ragukan
lagi. Meskipun terlahir dari keluarga sederhana, Chairul Tanjung yang akrab disapa CT ini
tak pernah menyerah dengan keadaan yang ada dan berusaha bangkit untuk mendapatkan
kehidupan yang lebih layak. Semangat inilah yang kemudian mengantarkan Chairul Tanjung
menjadi seorang pengusaha sukses yang berhasil membesarkan Bank Mega, Trans Corp, dan
Carrefour di Indonesia.
Semua kesuksesan yang Ia genggam saat ini tentunya tidak Ia raih secara instan. Lika-liku
kegagalan dalam membangun sebuah usaha pastinya tak pernah luput dari perjalanannya.
Namun baginya, kegagalan adalah sahabat terbaik bagi Chairul Tanjung. Karena dari sebuah
kegagalan, Ia bisa belajar tentang banyak hal baru.
Nah, bagi Anda yang ingin menapaki kesuksesan seperti halnya kisah Si Anak Singkong.
Berikut ini kami informasikan tiga kunci sukses Chairul Tanjung Dalam membangun bisnis.
Kerja Keras
Seorang calon pengusaha tidak boleh cengeng dan mudah menyerah, tegas Chairul
Tanjung. Melihat potensi kekayaan alam Indonesia yang melimpah ruah, tentunya amat
disayangkan bila kita tidak memanfaatkan kelebihan tersebut dengan maksimal. Karenanya,
wajib hukumnya bagi setiap pengusaha untuk tetap menomorsatukan kerja keras
dibandingkan memikirkan modal usaha. Kita kebanyakan makan mie instan, sehingga segala
sesuatunya juga mau instant, ujar Chairul Tanjung sembari bergurau. Padahal kenyataannya
beliau rela bekerja hingga lebih dari 18 jam untuk mewujudkan semua mimpinya yang
terkadang dianggap orang lain berlebihan.
Kerja Cerdas
Selain kerja keras, seorang pengusaha juga dituntut untuk bisa kerja cerdas. Sebab,
ketika Anda terjun menjadi seorang entrepreneur, maka secara tidak langsung Anda juga
harus bisa membuat perencanaan yang baik, mengambil keputusan dengan tepat, dan
mengatasi semua kendala usaha dengan cerdas. Contoh nyata bisa kita lihat dari keberhasilan
Chairul Tanjung yang menciptakan ide-ide segar dan mewujudkannya menjadi nyata. Seperti
misalnya inovasi Trans Studio buatannya yang belakangan ini disebut-sebut sebagai taman
bermain di dalam ruangan (indoor) terbesar di Indonesia. Saya membeli masa depan dengan
uang masa lalu. tutur Chairul Tanjung yang dituliskan dalam buku Si Anak Singkong.
II.
Siapa yang tidak kenal pengusaha nyentrik yang satu ini. Pasti ada ya namanya juga
dunia dualitas. Ada yang mengenal Bob Sadino tentu ada juga yang tidak mengenalnya. Bob
Sadino adalah salah satu orang unik yang perjalanan hidupnya sarat akan pembelajaran
yang bisa dikaji buat kemanfaatan banyak orang. Salah satunya adalah cara jadi orang sukses
ala Bob Sadino.
Mari kita lihat satu persatu cara suksesnya Bob Sadino yang nyeleneh itu.
*Dalam perjalanan menuju kesuksesan tidak perlu punya tujuan
Lho saya memilih tidak punya tujuan, kenapa Anda yang keberatan? Begitu sanggahnya
ketika seorang wartawan menanyakan tujuannya sebagai pebisnis.
Tidak masuk akal Oom kalau tidak punya tujuan kejar si wartawan lagi. Kenapa tidak
masuk akal? Buktinya saya bisa, tanpa tujuan. Penolakan si wartawan terhadap pendapat
Oom Bob dikatagorikannya sebagai salah satu belenggu hidup. Belenggu seperti ini biasanya
berasal dari ilmu manajemen yang mengatakan setiap orang dan organisasi harus menentukan
sebuah tujuan sebelum melangkah dan bertindak. Saya bilang nonsense kata Oom Bob!
Dengan adanya tujuan, maka seseorang hanya tertuju pada satu titik yang namanya tujuan.
Dia tidak akan berusaha untuk mendapatkan hasil yang melebihi titik tersebut. Padahal
potensi setiap orang sangat mungkin melewati titik tersebut. Jadi sayang dong kemampuan
saya, bila harus dipaku oleh tujuan. Maka, Oom Bob memilih tidak punya tujuan.
*Kedua tidak usah bikin rencana-rencanaan karena rencana adalah bencana
Menurut Bob Sadino, rencana hanya berlaku bagi orang yang belajar manajemen. Ia
beranggapan bahwa rencana itu linier dari A, B, C, D, sampai Z. Sedangkan dalam hidup atau
bisnis, jalannya berkelok-kelok, tidak ada yang lurus dan terlalu urut. Sayangnya, rencanarencana itulah yang diajarkan di sekolah. Padahal, menurutnya, rencana adalah racun yang
akan merusak otak.
III.
Purdi E Chandra sering memaparkan tips bagaimana memulai bisnis yang jitu. Jurus
andalan Purdi yang sering jadi andalan pada seminar-seminarnya adalah 3 B, BODOL,
BOTOL, dan BOBOL. Apa yang dimaksud dengan 3 B tersebut?
1. BODOL (Berani, Optimis, Duit, Orang, Lain).
Masalah modal merupakan momok yang selalu menghantui setiap orang dalam memulai
sebuah usaha mandiri. Menurut Purdi, jika kita sudah memiliki tekad bulat untuk bisnis,
maka masalah duit bisa diusahakan yaitu memakai duit orang lain. Yang dimaksud orang lain
bisa dari keluarga, teman, maupun lembaga perbankan. Yang perlu diperhatikan disini adalah
bahwa kita harus optimis dahulu akan berhasil dalam usaha yang akan dirintis.
2. BOTOL (Berani, Optimis, Tenaga, Orang, Lain)
Masalah skill juga menjadi penghambat ketika seseorang ingin memulai usaha. Banyak yang
beralasan tidak memiliki keahlian yang bisa mendukung untuk usaha. Namun ketika kita
optimis, maka kita bisa memanfaatkan tenaga orang lain yang ahli di bidang usaha yang ingin
kita tekuni. Dengan begitu kita akan mampu menghasilkan produk barang ataupun jasa yang
baikkarena ditangani oleh ahlinya.
3. BOBOL (Berani, Optimis, Bisnis, Orang, Lain)
Tips yang terakhir ini mungkin hanya berlaku bagi orang yang sudah memiliki banyak uang
dan ingin menjalankan usaha. Yang dimaksud bisnis orang lain disini kita sebagai calon
pengusaha membeli bisnis orang lain baik itu dengan sistem franchise maupun pembelian
penuh sebuah usaha. Franchise maupun akuisisi usaha merupakan jalan tercepat untuk
memiliki usaha, namun juga membutuhkan dana ekstra.
IV.
1. Berdagang
Hanya sebagian orang saja didunia ini yang mengetahui bahwa berdagang bisa menjadikan
kita sukses. Padahal berdagang ini sudah menjadi tradisi kesuksesan manusia sejak zaman
nabi Muhammad SAW dan orang - orang china zaman dahulu. Mereka adalah orang - orang
sukses lewat jalur berdagang. Ingat yang saya bicarakan adalah berdagang bukan bergadang..
Saat ingin membuka sebuah usaha, kendala utama yang biasa dihadapi calon
entrepreneur adalah nyali, nyali untuk mengambil langkah pertama. Perasaan takut gagal dan
rugi selalu menghantui para calon pengusaha.
Agus Pramono, perintis restoran Ayam Bakar Mas Mono mengatakan, bisnis yang bagus
adalah bisnis yang dibuka, bukan yang dipikirkan. Menurutnya, ini merupakan ilmu dasar
yang harus dimiliki para entrepreneur.
"Kalau bisnis dipikir itu pasti malah tidak dibuka-buka karena cuma dipikir terus. Tapi kalau
bisnis dibuka pasti nanti mau tidak mau ya dipikirkan. Ibaratnya mandi, tidak mungkin mau
mandi kita pikir dulu mandinya sukses atau tidak," celetuknya di tengah-tengah seminar
entrepreneurship yang digelar Politeknik Negeri Jakarta, kemarin.
Menurutnya, pola pikir yang salah selama ini adalah untuk menjadi entrepreneur modal
utama adalah uang. Padahal uang bukanlah segalanya dan bukan modal utama. Pengalaman
Mas Mono dalam mengembangkan restoran ayam bakar dapat dijadikan contoh.
"Saya sudah tahunan jadi penyedia catering untuk berbagai acara di stasiun TV dan sejak
awal hingga detik ini semua dijalani tanpa MoU. Modalnya adalah kredibilitas supaya bisa
dipercaya sama orang," ungkapnya.
Selain itu, Masmono mengatakan modal yang terpenting adalah niat. Ia percaya bahwa
dengan niat pasti ada jalan. "Jangan takut rugi, karena memang harus merasakan kerugian
dan gagal dulu, nikmati saja prosesnya," katanya.
"Sukses itu adalah kalau kita bisa atur waktu, bukan waktu yang mengatur kita. Dan kita bisa
dapatkan itu saat jadi pengusaha," ujarnya.
Dengan menjadi entrepreneur banyak yang bisa didapatkan. Selain kebebasan finansial, kita
juga memiliki kebebasan waktu dalam hidup kita. "Bisnis jalan, yang punya jalan-jalan,"
canda Mas Mono.
Namun dibutuhkan mental yang kuat untuk menjadi seorang pebisnis yang sukses. Kuncinya
menurut Masmono adalah jangan takut rugi. Kerugian yang dimaksud Mas Mono bukan
hanya kerugian secara materi tapi juga kerugian waktu, pikiran, dan tenaga. "Saya selalu
berpesan, carilah bisnis yang rugi. Dengan kerugian itu kita bisa belajar banyak hal. Jangan
bangga kalau punya bisnis tidak pernah rugi," ungkap Mas Mono. (*/ian)
(Ciputeraenterpreneurship.com)