Anda di halaman 1dari 44

A.

VITAMIN
1. DEFINISI VITAMIN
Vitamin (bahasa Inggris: vital amine, vitamin) adalah sekelompok senyawa organik
amina berbobot molekul kecil yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme setiap
organisme, yang tidak dapat dihasilkan oleh tubuh. Nama ini berasal dari gabungan
kata bahasa Latin vita yang artinya "hidup" dan amina (amine) yang mengacu pada suatu
gugus organik yang memiliki atom nitrogen (N), karena pada awalnya vitamin dianggap
demikian. Kelak diketahui bahwa banyak vitamin yang sama sekali tidak memiliki
atom N. Dipandang dari sisi enzimologi (ilmu tentang enzim), vitamin adalah
kofaktor dalam reaksi kimia yang dikatalisasi oleh enzim. Pada dasarnya, senyawa
vitamin ini digunakan tubuh untuk dapat bertumbuh dan berkembang secara normal.
Vitamin adalah sekelompok seyawa organik yang tidak masuk dalam golongan
protein, karbohirat, maupun lemak.Vitamin merupakan komponen penting di dalam
bahan pangan walaupun terdapat dalam jumlah sedikit, karena berfungsi untuk menjaga
keberlangsungan hidup serta pertumbuhan. Vitamin diperlukan tubuh untuk proses
metabolisme dan pertumbuhan yang normal.Vitamin-vitamin tidak dapat dibuat dalam
jumlah yang cukup oleh tubuh, oleh karena itu harus diperoleh bahan pangan yang
dikonsumsi. Kecuali vitamin D, yang dapat dibuat dalam kulit asal kulit mendapatkan
sinar matahari yang cukup
Terdapat 13 jenis vitamin yang dibutuhkan oleh tubuh untuk dapat bertumbuh dan
berkembang dengan baik. Vitamin tersebut antara lain vitamin A, C, D, E, K, dan B
(tiamin, riboflavin, niasin, asam pantotenat, biotin, vitamin B6, vitamin B12,dan folat).
2. PENGGOLONGAN VITAMIN
Secara garis besar, vitamin dapat dikelompokkan menjadi 2 kelompok besar, yaitu :
1) Vitamin Larut Dalam Air
Jenis vitamin larut dalam air hanya dapat disimpan dalam jumlah sedikit dan
biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan. Saat suatu bahan pangan
dicerna oleh tubuh, vitamin yang terlepas akan masuk ke dalam aliran darah dan
beredar ke seluruh bagian tubuh. Apabila tidak dibutuhkan, vitamin ini akan segera
dibuang tubuh bersama urin. Oleh karena hal inilah, tubuh membutuhkan asupan
vitamin larut air secara terus-menerus. Vitamin yang larut dalam air, yaitu :

a) Vitamin B
Vitamin B1 (Tiamin)
Istilah tiamin menyatakan bahwa zat ini mengandung sulfur (tio) dan
nitrogen (amine). Tiamin merupakan kristal putih kekuningan yang larut
dalam air. Dalam keadaan kering vitamin B1 cukup stabil. Di dalam keadaan
larut vitamin B1 hanya tahan panas bila berada dalam keadaan asam. Dalam
suasana alkali vitamin B1 mudah rusak oleh panas atau oksidasi. Kehilangan
tiamin oleh pemasakan bergantung pada lama dimasak, pH, suhu, jumlah air
yang digunakan dan dibuang. Tiamin tahan suhu beku.
Fungsi vitamin B1

Dalam bentuk pirofosfat (TPP) atau difosfat (TDP), tiamin berfungsi


sebagai koenzim berbagai reaksi metabolisme energi. Tiamin dibutuhkan
untuk dekarboksilasi oksidatif piruvat menjadi asetil KoA dan memungkinkan
masuknya substrat yang dapat dioksidasi kedalam siklus krebs untuk
pembentukan energi. Asetil KoA yang dihasilkan enzim ini disamping itu
merupakan prekursor penting lipida asetil kolin, yang berarti adanya peranan
TPP dalam fungsi normal sistem saraf. Di dalam siklus krebs, TPP merupakan
kofaktor pada dekarboksilasi oksidatif alfa-kerogglutarat menjadi suksinilKoA. TPP juga dibutuhkan untuk dekarboksilasi asam alfa-keto seperti asam
alfa-ketoglutarat dan 2-keto-karboksilat yang diperoleh dari asam-asam amino
metionin, treonin, leusin, isoleusin, dan valin. Tiamin juga merupakan
koenzim reaksi transketolase yang berfungsi dalam pentosa-fosfat shunt, jalur
alternatif oksidasi glukosa. Walaupun tiamin dibutuhkan dalam metabolisme
lemak, protein dan asam nukleat, peranan utamanya adalah dalam
metabolisme karbohidrat.

Sumber vitamin B1
Sumber utama tiamin di dalam makanan adalah serealia tumbuk/setengah

giling atau yang difortifikasi dengan tiamin dan hasilnya. Di Indonesia


serealia yang dinamakan sebagai makanan pokok adalah beras. Sumber tiamin
lain adalah kacang-kacangan, termasuk sayur kacang-kacangan, semua daging
organ, daging tanpa lemak, dan kuning telur. Unggas dan ikan juga
merupakan sumber tiamin yang baik. Tiamin di dalam serealia utuh terdapat
di dalam sekam (lapisan aleuron) dan benihnya. Roti dibuat dari gandum utuh
(whole wheat) kaya akan tiamin.

Akibat kekurangan vitamin B1


Beri-beri dapat terjadi karena kekurangan tiamin dalam jangka panjang.

Penyakit ini ditemukan pertama kali di Timur Jauh saat pembuatan beras
poles (polish rice) tersebar luas. Beras yang dipoles mengakibatkan
pembuangan kulit yang kaya akan tiamin. Beri-beri dapat merusak sistem
saraf dan keracunan otot. Gejala kekurangan yang lain adalah irama jantung
yang tidak normal, gagal jantung, kelelahan, susah berjalan, kebingungan dan
kelumpuhan.

Akibat kelebihan vitamin B1


Pemakaian tiamin yang melebihi normal mempengaruhi sistem saraf. Hal

ini karena reaksi hipersensitif yang dapat berpengaruh pada kelelahan, sakit
kepala, sifat lekas marah dan susah tidur. Sistem darah dapat terpengaruh,
karena denyut nadi menjadi cepat.
Vitamin B2 (Riboflavin)
Dalam bentuk murni, riboflavin adalah kristal kuning. Riboflavin larut
air, tahan panas, oksidasi, dan asam, tetapi tidak tahan alkali dan cahaya
terutama sinar ultraviolet. Dalam proses pemasakan tidak banyak yang rusak.

Fungsi vitamin B2
Riboflavin berfungsi sebagai koenzim. Riboflavin membantu enzim untuk

menghasilkan energi dari nutrisi penting untuk tubuh manusia. Riboflavin


berperan pada tahap akhir dari metabolisme energi nutrisi tersebut.

Sumber vitamin B2
Riboflavin terdapat luas di dalam makanan hewani dan nabati, yaitu di

dalam susu, keju, hati, daging, dan sayuran berwarna hijau. Penggunaan
serealia tumbuk atau hasil-hasil serealia yang diperkaya akan meningkatkan
konsumsi riboflavin.

Akibat kekurangan vitamin B2


Kekurangan riboflavin dapat menyebabkan gejala seperti iritasi, kulit

merah dan keretakan kulit dekat dengan sudut mata dan bibir seperti halnya
sensitifitas yang berlebihan terhadap sinar (photophobia). Hal ini dapat juga
menyebabkan keretakan pada sudut mulut (cheilosis).

Tanda-tanda awal kekurangan riboflovin antara lain mata panas dan gatal,
tidak tahan cahaya, kehilangan ketajaman mata, bibir, mulut serta lidah sakit
dan panas, pembesaran kapiler darah di sekeliling mata. Di samping itu dapat
pula mengakibatkan bayi lahir sumbing dan gangguan pertumbuhannya.

Dampak kelebihan vitamin B2


Belum diketahui tanda-tanda kelebihan riboflavin.

Niasin (Asam Nikotinat)


Niasin adalah istilah generik untuk asam nikotinat dan turunan alamiah
nikotinamida (niasin amida). Niasin merupakan kristal putih yang lebih stabil
dari tiamin dan riboflavin. Niasin tahan terhadap suhu tinggi, cahaya, asam,
alkali, dan oksidasi. Niasin tidak rusak oleh pengolahan dan pemanasan
normal, kecuali kehilangan melalui air masakan yang dibuang. Nisin mudah
diubah menjadi bentuk aktif nikotinamida.
Fungsi niasin

Nikotinamida berfungsi di dalam tubuh sebagai bagian koenzim NAD dan


NADP (NADH dan NADPH adalah bentuk reduksinya). Koenzim-koenzim
ini diperlukan dalam reaksi oksidasi-reduksi pada glikolisis, metabolisme
protein, asam lemak, pernapasan sel dan detoksifikasi, di mana perannya
adalah melepas dan menerima atom hidrogen. NAD juga berfungsi dalan
sintesis glikogen. Niasin membantu kesehatan kulit, sistem saraf, dan sistem
pencernaan.

Sumber niasin
Sumber niasin adalah hati, ginjal, ikan, daging, ayam, dan kacang tanah.

Susu dan telur mengandung sedikit niasin tetapi kaya triptofan. Sayur dan
buah tidak merupakan sumber niasin. Sebagian besar protein hewani kaya
akan triptofan. Untuk membuat suatu penafsiran kasar, protein makanan ratarata dapat dianggap mengandung 1% triptofan.

Akibat kekurangan niasin


Pada tahap awal tanda-tanda kekurangan niasin adalah kelemahan otot,

anoreksia, gangguan pencernaan dan kulit memerah. Kekurangan berat


menyebabkan pelagra (penyakit kekurangan niasin), menunjukkan gejala
seperti dermatitis, diare dan dementia . Hal ini meluas di bagian selatan US
pada awal 1900. Gejala kekurangan niasin lainnya adalah kehilangan nafsu

makan, lemah, pusing dan kebingungan mental. Kulit dapat menunjukkan


gejala dermatitis simetrik bilateral, khususnya pada daerah yang terkena sinar
matahari langsung.

Akibat kelebihan niasin


Niasin dalam jumlah yang besar dapat menjadi racun pada sistem saraf,

lemak darah dan gula darah. Gejala-gejala seperti muntah, lidah membengkak
dan pingsan dapat terjadi. Lebih lanjut, hal ini dapat berpengaruh pada fungsi
hati dan dapat mengakibatkan tekanan darah rendah.
Biotin
Biotin adalah suatu karbon monokarboksilat terdiri atas cincin imidasol
yang bersatu dengan cincin tetrahidrotiofen dengan rantai samping asam
valerat. Biotin tahan panas, larut air dan alkohol serta mudah dioksidasi.
Fungsi biotin

Biotin berfungsi sebagai koenzim pada reaksi-reaksi yang menyangkut


penambahan atau pengeluaran karbon dioksida kepada atau dari senyawa
aktif. Sintesis dan oksidasi asam lemak memerlukan biotin sebagai koenzim.
Demikian pula deaminasi, yaitu pengeluaran NH2 dari asam-asam amino
tertentu, terutama asam aspartat, treonin, dan serin serta sintesis purin yang
diperlukan dalam pembentukan DNA dan RNA membutuhkan biotin. Secara
metabolik, biotin erat kaitannya dengan asam folat, asam pantotenat, dan
vitamin B12.

Sumber biotin
Biotin terdapat dalam banyak jenis makanan dan di dalam tubuh dapat

disintesis oleh bakteri saluran cerna. Sumber yang baik adalah hati, kuning
telur, serealia, khamir, kacang kedelai, kacang tanah, sayuran dan buahbuahan tertentu (jamur, pisang, jeruk, semangka, strawberi). Daging dan
buah-buahan merupakan sumber yang kurang baik. Ketersediaan biologik
biotin sebagian ditentukan oleh pengikat dalam makanan. Dalam putih telur
mentah biotin diikat kuat oleh avidin, tetapi bila dimasak akan dilepas. Avidin
mengalami denaturasi dan tidak berbahaya.

Akibat kekurangan biotin


Kekurangan biotin jarang terjadi pada manusia. Gejala kekurangan pada

manusia atau hewan dapat terjadi jika memakan putih telur mentah berasal

lebih dari 24 butir telur sehari. Gejala kekurangan biotin dapat muncul pada
pasien rumah sakit yang menggunakan infus. Hal ini dapat menyebabkan
gejala seperti kehilangan nafsu makan, mual, depresi, kelemahan dan
kelelahan. Dosis tambahan biotin diberikan pada pasien untuk mencegah
defisiensi.

Akibat kelebihan biotin


Akibat kelebihan biotin belum diketahui.

Asam Pantotenat
Asam pantotenat adalah kristal putih yang larut air, rasa pahit, lebih
stabil dalam keadaan larut daripada kering, serta mudah terurai oleh asam,
alkali dan panas kering. Dalam keadaan netral asam pantotenat tahan terhadap
panas basah.
Fungsi asam pantotenat

Asam pantotenat berperan dalam metabolisme sebagai bagian dari


koenzim A. Koenzim ini berperan untuk membawa molekul dalam proses
pemecahan glukosa, asam lemak dan metabolisme energi. Asam pantotenat
terlibat pula dalam sintesis hormon steroid, kolesterol, fosfolipida, dan
porfirin yang diperlukan untuk pembentukan hemoglobin.

Sumber asam pantotenat


Pantotenat terdapat di dalam semua jaringan hewan dan tumbuh-

tumbuhan. Sumber paling baik adalah hati, ginjal, kuning telur, khamir,
daging, ikan, unggas, serealia utuh, dan kacang-kacangan. Sekitar 33% asam
pantotenat hilang dalam proses pemasakan dan sekitar 50% hilang pada
proses penggilingan beras.

Akibat kekurangan asam pantotenat


Karena asam pantotenat banyak terdapat di dalam bahan makanan,

kekurangan asam pantotenat jarang terjadi. Gejala-gejala kekurangannya


adalah rasa tidak enak pada saluran cerna, kesemutan dan rasa panas pada
kaki, muntah-muntah, diare yang timbul sekali-sekali, rasa lelah dan susah
tidur.

Akibat kelebihan asam pantotenat


Gejala kelebihan kadang-kadang menyebabkan diare dan perut kembung.

Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)


Vitamin B6 terdapat di alam dalam tiga bentuk : piridoksin, piridoksal,
dan piridoksamin. Piridoksin hidroklorida adalah bentuk sintetik yang
digunakan sebagai obat. Dalam keadaan difosforilasi, vitamin B6 berperan
sebagai koenzim berupa piridoksal fosfat (PLP) dan piridoksamin (PMP)
dalam berbagai reaksi transaminasi. Di samping itu PLP berperan dalam
berbagai reaksi lain.

Fungsi vitamin B6
Vitamin B6 berperan dalam metabolisme asam amino dan asam lemak.

Vitamin B6 membantu tubuh untuk mensintesis asam amino nonesensial.


Selain itu juga berperan dalam produksi sel darah merah.

Sumber vitamin B6
Vitamin B6 paling banyak terdapat di dalam khamir, kecambah, gandum,

hati, ginjal, serealia tumbuk, kacang-kacangan, kentang, dan pisang. Susu,


telur sayur, dan buah mengandung sedikit vitamin B6. Vitamin B6 di dalam
bahan makanan hewani lebih mudah diabsorpsi daripada yang terdapat di
dalam bahan makanan nabati.

Akibat kekurangan vitamin B6


Orang yang mempunyai kadar vitamin B 6 rendah, menunjukkan gejala

seperti lemah, sifat lekas marah dan susah tidur. Selanjutnya gejala kegagalan
pertumbuhan, kerusakan fungsi motorik dan kejang-kejang, anemia,
penurunan pembentukan antibody, peradangan lidah, serta luka pada bibir,
sudut-sudut mulut dan kuit. Kekurangan vitamin B6 berat dapat menimbulkan
kerusakan pada sistem saraf pusat.

Akibat kelebihan vitamin B6


Konsumsi vitamin B6 dalam jumlah berlebihan selama berbulan-bulan

akan menyebabkan kerusakan saraf yang tidak dapat diperbaiki, dimulai


dengan semutan pada kaki, kemudian mati rasa pada tangan dan akhirnya
tubuh tidak mampu bekerja. Kemudian gejala keracunan adalah kesulitan
berjalan, kelelahan dan sakit kepala. Ketika konsumsi dikurangi, gejala-gejala
ini berkurang, tetapi tidak selalu hilang sepenuhnya. Gejala kelebihan vitamin
B6 ini sudah dapat dilihat pada konsumsi sebanyak 25 miligram sehari.

Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat)


Folasin dan folat adalah nama generik sekelompok ikatan yang secara kimiawi
dan gizi sama dengan asam folat. Ikatan-ikatan ini berperan sebagai koenzim
dalam transportasi pecahan-pecahan karbon tunggal dalam metabolisme asam
amino dan sintesis asam nukleat.
Fungsi folat

Folat merupakan bagian dari dua koenzim yang penting dalam sintesa selsel baru. Folat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah dan sel darah
putih dalam sumsum tulang dan untuk pendewasaannya. Folat berperan
sebagai pembawa karbon tunggal dalam pembentukan hem. Suplementasi
folat dapat banyak menyembuhkan anemia pernisiosa, namun gejala
gastrointestian, dan gangguan saraf tetap bertahan.

Sumber folat
Folat terdapat luas di dalam bahan makanan terutama dalam bentuk

poliglutamat. Folat terutama terdapat di dalam sayuran hijau (istilah folat


berasal dari kata latin folium, yang artinya daun hijau), hati, daging tanpa
lemak, serealia utuh, biji-bijian, kacang-kacangan, dan jeruk.

Akibat kekurangan folat


Kekurangan folat dapat menyebabkan kekurangan darah. Gejalanya bisa

meluas, seperti sel-sel darah merah tidak matang, yang menunjukkan sintesa
DNA yang lambat. Hal ini disebabkan tidak hanya oleh kekurangan folat
tetapi juga oleh kekurangan vitamin B12. Gejala lain dari kekurangan folat
adalah rasa panas pada jantung (heartburn), diare dan sering terkena infeksi
karena penekanan pada sistem kekebalan. Hal ini mempengaruhi sistem saraf,
menyebabkan depresi, kebingungan mental, kelelahan, dan pingsan.

Akibat kelebihan folat


Gejala keracunan adalah diare, susah tidur dan sifat mudah marah. Folat

dengan dosis tinggi dapat menutupi kekurangan vitamn B 12, karena kedua
vitamin ini berhubungan.
Vitamin B12 (Kobalamin)

Vitamin B12 adalah kristal merah yang larut air. Warna merah karena kehadiran
kobal. Vitamin B12 secara perlahan rusak oleh asam encer, alkali, cahaya, dan
bahan-bahan pengoksidasi dan pereduksi. Pada pemasakan, kurang lebih 70%
vitamin B12 dapat dipertahankan. Sianokobalamin adalah bentuk paling stabil
dan karena itu diproduksi secara komersial dari fermentasi bakteri.
Fungsi vitamin B12

Vitamin B12 berperan penting pada saat pembelahan sel yang berlangsung
dengan cepat. Vitamin B12 juga memelihara lapisan yang mengelilingi dan
melindungi serat saraf dan mendorong pertumbuhan normalnya. Selain itu
juga berperan dalam aktifitas dan metabolisme sel-sel tulang. Vitamin B12
juga dibutuhkan untuk melepaskan folat, sehingga dapat membantu
pembentukan sel-sel darah merah.

Sumber vitamin B12


Semua vitamin B12 alami diperoleh sebagai hasil sintesis bakteri, fungi

atau ganggang. Sumber utama vitamin B12 adalah makanan protein hewani
yang memperolehnya dari hasil sintesis bakteri di dalam usus, seperti hati,
ginjal, disusul oleh susu, telur, ikan, keju, dan daging. Vitamin B 12 dalam
sayuran ada bila terjadi pembusukan atau pada sintesis bakteri. Vitamin B 12
yang terjadi melalui sintesis bakteri pada manusia tidak diabsorpsi karena
sintesis terjadi di dalam kolon. Bentuk vitamin B 12 dalam makanan terutama
sebagai

5-deoksiadenosil

dan

hidroksikobalamin,

sedikit

sebagai

metilkobalamin dan sedikit sekali sebagai sianokobalamin.

Akibat kekurangan vitamin B12


Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan kekurangan darah (anemia),

yang sebenarnya disebabkan oleh kekurangan folat. Tanpa vitamin B12, folat
tidak dapat berperan dalam pembentukan sel-sel darah merah. Gejala
kekurangan lainnya adalah sel-sel darah merah menjadi belum matang
(immature), yang menunjukkan sintesis DNA yang lambat. Kekurangan
vitamin B12 dapat juga mempengaruhi sistem saraf, berperan pada regenerasi
saraf peripheral, mendorong kelumpuhan. Selain itu juga dapat menyebabkan
hipersensitif pada kulit.

Akibat kelebihan vitamin B12

Tidak diketahui adanya gangguan karena kelebihan vitamin B12. Dosis


hingga 1000 mikrogram tidak menampakkan bahaya, tetapi juga tidak
menunjukkan

kegunaan.

Penganut

vegetarisme

dianjurkan

memakan

suplemen multivitamin yang mengandung vitamin B12.


b) Vitamin C
Vitamin C adalah kristal putih yang mudah larut dalam air. Dalam keadaan kering
vitamin C cukup stabil, tetapi dalam keadaan larut, vitamin C mudah rusak karena
bersentuhan dengan udara (oksidasi) terutama bila terkena panas. Oksidasi dipercepat
dengan kehadiran tembaga dan besi. Vitamin C stabil dalam larutan alkali, tetapi
cukup stabil dalam larutan asam. Vitamin C adalah vitamin yang paling labil.

Fungsi vitamin C
1. Sintesis kolagen
Vitamin C dibutuhkan untuk hidroksilasi prolin dan lisin menjadi
hidroksiprolin, bahan penting dalam pembentukan kolagen. Kolagen
merupakan senyawa protein yang mempengaruhi integritas struktur sel
disemua jaringan ikat, seperti pada tulang rawan, matriks tulang, dentin gigi,
membran kapiler, kulit dan tendon (urat otot). Dengan demikian, vitamin C
berperan dalam penyembuhan luka, patah tulang, perdarahan di bawah kulit
dan perdarahan gusi.
2. Sintesis karnitin, noradrenalin, serotonin, dan lain-lain.
Karnitin memegang peranan dalam mengangkut asam lemak-rantai
panjang kedalam mitokondria untuk dioksidasi. Karnitin menurun pada
defisiensi vitamin C yang disertai rasa lemah dan lelah.
3. Absorbsi dan metabolisme besi
Vitamin C mereduksi besi feri menjadi fero dalam usus halus sehingga
mudah di absorpsi. Vitamin C menghambat pembentukan homosiderin yang
sukar dimobilisasi untuk membebaskan besi bila diperlukan. Absorpsi besi
dalam bentuk nonhem meningkat empat kali lipat bila ada vitamin C.
Vitamin C berperan dalam memindahkan besi dari transferin di dalam
plasma ke feritin hati.
4. Absorpsi kalsium
Vitamin C juga membantu dalam absorpsi kalsium dengan menjaga agar
kalsium berada dalam bentuk larutan.
5. Mencegah infeksi

Vitamin C meningkatkan daya tahan terhadap infeksi, kemungkinan


karena pemeliharaan terhadap membran mukosa atau pengaruh terhadap
fungsi kekebalan.

Sumber vitamin C
Vitamin C pada umumnya hanya terdapat di dalam pangan nabati, yaitu sayur

dan buat terutama yang asam, seperti jeruk, nenas, rambutan, pepaya, gandaria,
dan tomat, vitamin C juga banyak terdapat di dalam sayuran daun-daunan dan
jenis kol.
Akibat kekurangan vitamin C

Kekurangan vitamin C menyebabkan sariawan di mulut, kulit cenderung kasar,


gusi tidak sehat hingga gigi mudah goyah dan tanggal, mudah terjadi perdarahan
di bawah kulit (sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah, luka sukar sembuh,
mudah mengalami depresi, gampang terkena anemia dengan gejala-gejala
kelelahan sakit kepala dan lekas marah. Kekurangan vitamin C berat
menyebabkan penyakit kudisan.

Akibat kelebihan vitamin C


Keracunan vitamin C terjadi jika terlalu banyak konsumsi suplemen vitamin C

berlebihan. Efek keracunan vitamin C tidak akan terjadi jika vitamin C yang
dimakan berasal dan makanan, buah-buahan dan sayuran. Efek dari kelebihan
konsumsi suplemen vitamin C overdosis antara lain :
1. Diare
2. Mual
3. Muntah
4. Mulas
5. Kram perut
6. Sakit kepala
7. Insomnia
8. Batu Ginjal
Batas maksimal vitamin C yang masih dapat diterima oleh tubuh adalah 2000
mg/hr, melebihi dari dosis tersebut dapat menyebabkan keracunan. Ketika
seseorang mengkonsumsi sejumlah besar vitamin C dalam bentuk suplemen dalam
jangka

panjang,

tubuh

menyesuaikannya

dengan

menghancurkan

dan

mengeluarkan kelebihan vitamin C dari pada biasanya. Jika konsumsi kemudian

secara tiba-tiba dikurangi, tubuh tidak akan menghentikan proses ini, sehingga
menyebabkan penyakit kudisan.

2) Vitamin Larut Dalam Lemak


Vitamin yang larut dalam lemak akan disimpan di dalam jaringan adiposa
(lemak) dan di dalam hati.Vitamin ini kemudian akan dikeluarkan dan diedarkan ke
seluruh tubuh saat dibutuhkan. Vitamin yang dapat larut dalam lemak, yaitu :
a) Vitamin A
Vitamin A adalah vitamin larut lemak yang pertama ditemukan. Secara luas,
vitamin A merupakan nama generik yang menyatakan semua retinoid dan
prekursor/provitamin A karotenoid yang mempunyai aktivitas biologik sebagai
retinol.

Fungsi vitamin A
1. Penglihatan
Vitamin A berfungsi dalam penglihatan normal pada cahaya remang. Di
dalam mata retinol, bentuk vitamin A yang didapat dari darah, dioksidasi
menjadi retinal. Retinal kemudian mengikat protein opsin dan membentuk
pigmen visual merah-ungu (visual-purple) atau rodopsin. Rodopsin ada di
dalam sel khusus di dalam retina mata yang dinamakan rod. Bila cahaya
mengenai retina, pigmen visual merah-ungu ini berubah menjadi kuning dan
retinal dipisahkan dari opsin. Pada saat itu, terjadi rangsangan elektrokimia
yang merambat sepanjang saraf mata ke otak yang menyebabkan terjadinya
suatu bayangan visual. Selama proses ini, sebagian dari vitamin A dipisahkan
dari protein dan diubah menjadi retinol. Sebagian besar retinol ini diubah
kembali menjadi retinal, yang kemudian mengikat opsin lagi untuk
membentuk rodopsin. Sebagian kecil retinol hilang selama proses ini dan
harus diganti oleh retinol dalam darah. Jumlah retinol yang tersedia di dalam
darah menentukan kecepatan pembentukan kembali rodopsin yang kemudian
bertindak kembali sebagai bahan reseptor di dalam retina. Penglihatan dengan
cahaya samar-samar/buram baru bisa terjadi bila seluruh siklus ini selesai.
2. Diferensiasi sel
Diferensiasi sel terjadi bila sel-sel tubuh mengalami perubahan dalam sifat
atau fungsi semulanya. Perubahan sifat dan fungsi sel ini adalah salah satu

karakteristik dari kekurangan vitamin A yang dapat terjadi pada tiap tahap
perkembangan tubuh, seperti pada tahap pembentukan, pembentukan struktur
dan organ tubuh, pertumbuhan dan perkembangan janin, masa bayi, anakanak, dewasa, dan masa tua. Diduga vitamin A, dalam bentuk asam retinoat
memegang peranan aktif dalam kegiatan inti sel, dengan demikian dalam
pengaturan faktor penentu keturunan/gen yang berpengaruh terhadap sintesis
protein. Pada diferensiasi sel terjadi perubahan dalam bentuk dan fungsi sel
yang dapat dikaitkan dengan perubahan perwujudan gen-gen tertentu. Sel-sel
yang paling nyata mengalami diferensiasi adalah sel-sel epitel khusus,
terutama sel-sel goblet, yaitu sel kelenjar yang mensintesis dan mengeluarkan
mukus atau lendir.
Semua permukaan tubuh, di luar dan di dalam dilapisi oleh sel-sel epitel.
Jaringan epitel yang menutupi tubuh di luar dinamakan epidermis, sedangkan
yang menutupi bagian dalam dinamakan membran mukosa, yaitu yang
menutupi permukaan dalam saluran cerna, saluran pernapasan, kantung kemih
dan uretra, uterus dan vagina, kelopak mata, saluran sinus, dan sebagainya.
Mukus melindungi sel-sel epitel dari serbuan mikroorganisme dan partikel lain
yang berbahaya. Lapisan mukus pada dinding lambung juga melindungi selsel lambung dari cairan lambung. Di bagian atas saluran pernapasan sel-sel
epitel secara terus-menerus menyapu mukus ke luar, sehingga benda-benda
asing yang mungkin masuk akan terbawa ke luar. Bila terjadi infeksi, sel-sel
goblet akan mengeluarkan lebih banyak mukus yang akan mempercepat
pengeluaran mikroorganisme tersebut.
Kekurangan vitamin A menghalangi fungsi sel-sel kelenjar yang
mengeluarkan mukus dan digantikan oleh sel-sel epitel bersisik dan kering
(keratinized). Kulit menjadi kering, kasar, dan luka sukar sembuh. Membran
mukosa tidak dapat mengeluarkan cairan mukus dengan sempurna sehingga
mudah terserang bakteri (infeksi). Keratinisasi konjungtiva mata (selaput yang
melapisi kelopak dan bola mata) merupakan salah satu tanda khas kekurangan
vitamin A. Peranan vitamin A diduga berkaitan dengan dua hal :
a. Peranan vitamin A dalam sintesis glikoprotein khusus yang terlibat
dalam pembentukan membran sel yang mengontrol diferensiasi sel
b. Kompleks vitamin A-CRBP masuk ke dalam nukleus sel sehingga
mempengaruhi DNA

3. Fungsi kekebalan
Vitamin A berpengaruh terhadap fungsi kekebalan tubuh pada manusia dan
hewan. Mekanisme sebenarnya belum diketahui secara pasti. Retinol
tampaknya berpengaruh terhadap pertumbuhan dan diferensiasi limfosit B
(leukosit yang berperan dalam proses kekebalan humoral). Di samping itu
kekurangan vitamin A menurunkan respons antibodi yang bergantung pada
sel-T (limfosit yang berperan pada kekebalan seluler). Sebaliknya infesi
dapat memperburuk kekurangan vitamin A. Dalam kaitan vitamin A dan
fungsi kekebalan ditemukan bahwa :
a. Ada hubungan kuat antara status vitamin A dan resiko terhadap penyakit
infeksi pernapasan
b. Hubungan antara kekurangan vitamin A dan diare belum begitu jelas
c. Kekurangan vitamin A pada campak cenderung menimbulkan
komplikasi yang dapat berakibat kematian
4. Pertumbuhan dan perkembangan
Vitamin A berpengaruh terhadap sintesis protein, dengan demikian terhadap
pertumbuhan sel. Vitamin A dibutuhkan untuk perkembangan tulang dan sel
epitel yang membentuk email dalam pertumbuhan gigi. Pada kekurangan
vitamin A, pertumbuhan tulang terhambat dan bentuk tulang tidak normal.
Bila hewan percobaan diberi makanan yang tidak mengandung vitamin A,
maka pertumbuahan akan terganggu setelah simpanan vitamin A dalam tubuh
habis. Pada anak-anak yang kekurangan vitamin A, terjadi kegagalan dalam
pertumbuhan. Vitamin A dalam hal ini berperan sebagai asam retinoat.
5. Reproduksi
Vitamin A dalam bentuk retinol dan retinal berperan dalam reproduksi pada
tikus. Pembentukan sperma pada hewan jantan serta pembentukan sel telur
dan perkembangan janin dalam kandungan membutuhkan vitamin A dalam
bentuk retinol. Hewan betina dengan status vitamin A rendah mampu hamil
akan tetapi mengalami keguguran atau kesukaran dalam melahirkan.
Kebutuhan vitamin A selama hamil meningkat untuk kebutuhan janin dan
persiapan induk untuk menyusui.
6. Pencegahan kanker dan penyakit jantung

Kemampuan retinoid mempengaruhi perkembangan sel epitel dan


kemampuan meningkatkan aktivitas sistem kekebalan diduga berpengaruh
dalam pencegahan kanker, terutama kanker kulit, tenggorokan, paru-paru,
payudara dan kantung kemih. Di samping itu beta karoten yang bersama
vitamin E dan C berperan sebagai antioksidan diduga dapat pula mencegah
kanker paru-paru.
Penelitian-penelitian menunjukkan bahwa vitamin A berperan dalam
pencegahan dan penyembuhan penyakit jantung. Bagaimana mekanismenya
belum diketahui dengan pasti.
7. Lain-lain
Defisiensi vitamin A juga menyebabkan berkurangnya nafsu makan. Hal ini
mungkin karena perubahan pada jonjot rasa pada lidah. Vitamin A juga
berperan dalam pembentukan sel darah merah, kemungkinan melalui interaksi
dengan besi.

Sumber vitamin A
Vitamin A terdapat di dalam pangan hewani, sedangkan karoten terutama di

dalam pangan nabati.


Sumber vitamin A adalah hati, kuning telur, susu (di dalam lemaknya) dan
mentega. Margarin biasanya diperkaya dengan vitamin A. Karena vitamin A tidak
berwarna, warna kuning dalam kuning telur adalah karoten yang tidak diubah
menjadi vitamin A. Minyak hati ikan digunakan sebagai sumber vitamin A yang
diberikan untuk keperluan penyembuhan.
Sumber karoten adalah sayuran berwarna hijau tua dan buah-buahan yang
berwarna kuning-jingga, seperti daun singkong, daun kacang, kangkung, bayam,
kacang panjang, buncis, wortel, tomat, jagung kuning, pepaya, mangga, nangka
masak dan jeruk. Minyak kelapa sawit yang berwarna merah kaya akan karoten.

Akibat kekurangan vitamin A


1. Buta senja
Salah satu tanda awal kekurangan vitamin A adalah buta senja (niktalopia),
yaitu ketidakmampuan menyesuaikan penglihatan dari cahaya terang ke
cahaya samar-samar/senja, seperti bila memasuki kamar gelap dari kamar
terang. Konsumsi vitamin A yang tidak cukup menyebabkan simpanan dalam
tubuh menipis, sehingga kadar vitamin A darah menurun yang berakibat

vitamin tidak cukup diperoleh retina mata untuk membentuk pigmen


penglihatan rodopsin.
2. Perubahan pada mata
Kornea mata terpengaruh secara dini oleh kekurangan vitamin A. Kelenjar
air mata tidak mampu mengeluarkan air mata sehingga terjadi pengeringan
pada selaput yang menutupi kornea. Ini diikuti oleh tanda-tanda : atrofi
kelenjar mata, keratinisasi konjungtiva (selaput yag melapisi permukaan
bagian dalam kelopak mata dan bola mata), pemburaman, pelepasan sel-sel
epitel kornea yang akhirnya berakibat melunaknya dan pecahnya kornea. Mata
terkena infeksi dan terjadi perdarahan. Gejala-gejala ini dalam bentuk ringan
dinamakan xerosis konjungtiva, yaitu konjungtiva menjadi kering, bercak
Bitot, yaitu berupa bercak putih keabu-abuan pada konjungtiva. Dalam bentuk
sedang dinamakan xerosis kornea, yaitu kornea menjadi kering dan kehilangan
kejernihannya. Tahap akhir adalah keratomalasia, di mana kornea menjadi
lunak dan bisa pecah yang menyebabkan kebutaan total. Istilah xeroftalmia
meliputi semua aspek klinik yang berkaitan dengan defisiensi vitamin A.
3. Infeksi
Fungsi kekebalan tubuh menurun pada kekurangan vitamin A, sehingga
mudah terserang infeksi. Di samping itu lapisan yang menutupi trakea dan
paru-paru mengalami keratinisasi, tidak mengeluarkan lendir, sehingga mudah
dimasuki mikroorganisme atau bakteri atau virus dan menyebabkan infeksi
saluran pernapasan. Bila terjadi pada permukaan dinding usus akan diare.
Perubahan pada permukaan saluran kemih dan kelamin dapat menimbulkan
infeksi pada ginjal dan kantung kemih, serta vagina. Perubahan ini dapat pula
meningkatkan endapan kalsium yang dapat menyebabkan batu ginjal dan
gangguan kantung kemih. Kekurangan vitamin A pada anak-anak di samping
itu dapat menyebabkan komplikasi pada campak yang dapat menyebabkan
kematian. Vitamin A juga dinamakan vitamin anti-infeksi.
4. Perubahan pada kulit
Kulit menjadi kering dan kasar. Folikel rambut menjadi kasar, mengeras
dan mengalami keratinisasi yang dinamakan hiperkeratosis folikular. Mulamula terkena lengan dan paha, kemudian dapat menyebar ke seluruh tubuh.
Asam retinoat sering diusapkan ke kulit untuk menghilangkan kerutan kulit,
jerawat, dan kelainan kulit lain.

5. Gangguan pertumbuhan
Kekurangan vitamin A menghambat pertumbuhan sel-sel, termasuk sel-sel
tulang. Fungsi sel-sel yang membentuk email pada gigi terganggu dan terjadi
atrofi sel-sel yang membentuk dentin, sehingga gigi mudah rusak.
6. Lain-lain
Perubahan lain yang dapat terjadi adalah keratinisasi sel-sel rasa pada lidah
yang menyebabkan berkurangnya nafsu makan, dan anemia.

Akibat kelebihan vitamin A


Kelebihan vitamin A hanya bisa terjadi bila memakan vitamin A sebagai

suplemen dalam takaran tinggi yang berlebihan, misalnya takaran 16000 RE untuk
jangka waktu lama atau 40000-55000 RE/hari.
Gejala pada orang dewasa antara lain sakit kepala, pusing, rambut rontok, kulit
mengering, tidak ada nafsu makan atau anoreksia, dan sakit pada tulang. Pada
wanita menstruasi berhenti. Pada bayi terjadi pembesaran kepala dan hidrosefalus,
yang dapat terjadi pada konsumsi 8000 RE/hari selama tiga puluh hari.
Gejala kelebihan ini hanya terjadi bila dimakan dalam bentuk vitamin A.
Karoten tidak dapat menimbulkan gejala kelebihan, karena absorpsi karoten
menurun bila konsumsi tinggi. Di samping itu sebagian dari karoten yang diserap
tidak diubah menjadi vitamin A, akan tetapi disimpan di dalam lemak. Bila lemak di
bawah kulit mengandung banyak karoten, warna kulit akan terlihat kekuningan.
b) Vitamin D
Vitamin D mencegah dan menyembuhkan riketsia, yaitu penyakit di mana tulang
tidak mampu melakukan kalsifikasi. Vitamin D dapat dibentuk tubuh dengan bantuan
sinar matahari. Bila tubuh mendapat cukup sinar matahari konsumsi vitamin D
melalui makanan tidak dibutuhkan. Karena dapat disintesis di dalam tubuh, vitamin
D dapat dikatakan bukan vitamin, tapi suatu prohormon. Bila tubuh tidak mendapat
cukup sinar matahari, vitamin D perlu dipenuhi melalui makanan.

Fungsi vitamin D
Fungsi utama vitamin D adalah membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang

bersama vitamin A dan vitamin C, hormon-hormon paratiroid dan kalsitonin, protein

kolagen, serta mineral-mineral kalsium, fosfor, magnesium dan fluor. Fungsi khusus
vitamin D dalam hal ini adalah membantu pengerasan tulang dengan cara mengatur
agar kalsium dan fosfor tersedia di dalam darah untuk diendapkan pada proses
pengerasan tulang. Hal ini dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut :
1. Di dalam saluran cerna, kalsitriol meningkatkan absorpsi vitamin D dengan
cara merangsang sintesis protein pengikat kalsium dan protein pengikat fosfor
pada mukosa usus halus
2. Di dalam tulang, kalsitriol bersama hormon paratiroid merangsang pelepasan

kalsium dari permukaan tulang ke dalam darah


3. Di dalam ginjal, kalsitriol merangsang reabsorpsi kalsium dan fosfor.
Sumber vitamin D
Vitamin D diperoleh tubuh melalui sinar matahari dan makanan. Penduduk

daerah tropik tidak perlu menghiraukan kemungkinan kekurangan vitamin D. Bayi


dan anak-anak dianjurkan berada di bawah sinar matahari beberapa waktu tiap hari.
Kekurangan vitamin D lebih mungkin terjadi di negara-negara yang tidak selalu
mendapat sinar matahari.
Sumber utama vitamin D di daerah nontropik adalah dari makanan. Makanan
hewani merupakan sumber utama vitamin D dalam bentuk kolekalsiferol, yaitu
kuning telur, hati, krim, mentega, dan minyak hati-ikan. Susu sapi dan ASI bukan
merupakan sumber vitamin D yang baik. Untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan
vitamin D dilakukan fortifikasi makanan, terutama terhadap susu, mentega dan
makanan untuk bayi dengan vitamin D2 (ergosterol yang diradiasi). Minyak hati-ikan
sering digunakan sebagai suplemen vitamin D untuk bayi dan anak-anak. Dalam
keadaan normal suplemen vitamin D sebetulnya tidak diperlukan. Vitamin D relatif
stabil dan tidak mudah rusak bila makanan dipanaskan atau disimpan untuk jangka
waktu lama.

Akibat kekurangan vitamin D


Kekurangan vitamin D menyebabkan kelainan pada tulang yang dinamakan

riketsia pada anak-anak dan osteomalasia pada orang dewasa. Kekurangan pada
orang dewasa juga dapat menyebabkan osteoporosis. Riketsia terjadi bila pengerasan
tulang pada anak-anak terhambat sehingga lembek. Kaki membengkok, ujung-ujung
tulang panjang membesar (lutut dan pergelangan), tulang rusuk membengkok,
pembesaran kepala karena penutupan fontanel terlambat, gigi terlambat keluar,
bentuk gigi tidak teratur dan mudah rusak. Riketsia jarang dapat disembuhkan

sepenuhnya. Sebelum ditemukan fortifikasi makanan dengan vitamin D, riketsia


banyak terdapat di negara-negara dengan empat musim. Sekarang masih terdapat
pada anak-anak miskin di kota-kota industri yang kurang mendapat sinar matahari.
Osteomalasia adalah riketsia pada orang dewasa. Biasanya terjadi pada wanita
yang konsumsi kalsiumnya rendah, tidak banyak mendapat sinar matahari dan
mengalami banyak kehamilan dan menyusui. Osteomalasia dapat pula terjadi pada
mereka yang menderita penyakit saluran cerna, hati, kantung empedu atau ginjal.
Tulang melembek yang menyebabkan gangguan dalam bentuk tulang, terutama pada
kaki, tulang belakang, toraks, dan pelvis. Gejala awalnya adalah rasa sakit seperti
rematik dan lemah dan kadang muka menggamit (twitching), tulang membengkok
(bentuk O atau X) dan dapat menyebabkan fraktur (patah).
Karena cukup sinar matahari, kekurangan vitamin D tidak merupakan masalah di
Indonesia. Suplemen vitamin D tidak dibutuhkan.

Akibat kelebihan vitamin D


Konsumsi vitamin D dalam jumlah berlebihan mencapai lima kali AKG, yaitu

lebih dari 25 mikrogram (1000 SI) sehari, akan menyebabkan keracunan. Gejalanya
adalah kelebihan absopsi vitamin D yang pada akhirnya menyebabkan kalsifikasi
berlebihan pada tulang dan jaringan tubuh, seperti ginjal, paru-paru, dan organ tubuh
lain. Tanda-tanda khas adalah akibat hiperkalsemia, seperti lemah, sakit kepala,
kurang nafsu makan, diare, muntah-muntah, gangguan mental dan pengeluaran urin
berlebihan. Bayi yang diberi vitamin D berlebihan, menunjukkan gangguan saluran
cerna, rapuh tulang, gangguan pertumbuhan dan kelambatan perkembangan mental.
c) Vitamin E
Pada tahun 1922, ditemukan suatu zat larut lemak yang dapat mencegah
keguguran dan sterilisasi pada tikus. Semula zat ini dinamakan faktor antisterilitas
dan kemudian vitamin E. Vitamin E kemudian pada tahun 1936 dapat diisolasi dari
minyak kecambah gandum dan dinamakan tokoferol, berasal dari bahasa Yunani dari
kata tokos yang berarti kelainan dan pherein berarti yang menyebabkan. Sekarang
dikenal beberapa bentuk tokoferol dan istilah vitamin E biasa digunakan untuk
menyatakan setiap campuran tokoferol yang aktif secara biologik. Hewan tidak dapat
mensintesis vitamin E dalam tubuhnya, sehingga harus memperolehnya dari makanan

nabati. Kekurangan vitamin E pada hewan dapat menimbulkan berbagai sindroma,


tapi angka kecukupan untuk manusia belum dapat dikatakan sudah pasti.

Fungsi vitamin E
Fungsi utama vitamin E adalah sebagai antioksidan yang larut dalam lemak dan

mudah memberikan hidrogen dari gugus hidroksil (OH) pada struktur cincin ke
radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul-molekul reaktif dan dapat merusak,
yang mempunyai elektron tidak berpasangan. Bila menerima hidrogen, radikal bebas
menjadi tidak reaktif. Pembentukan radikal bebas terjadi dalam tubuh pada proses
metabolisme aerobik normal pada waktu oksigen secara bertahap direduksi menjadi
air. Radikal bebas yang dapat merusak itu juga diperoleh tubuh dari benda-benda
polusi, ozon, dan asap rokok.
Vitamin E berada di dalam lapisan fosfolipida membran sel dan memegang
peranan biologik utama dalam melindungi asam lemak-tidak jenuh ganda dan
komponen membran sel lain dari oksidasi radikal bebas.
1. Peroksidasi lipida dan vitamin E
Membran sel terutama terdiri atas asam lemak tidak jenuh ganda yang
sangat mudah dioksidasi oleh radikal bebas. Proses peroksidasi lipida ini dapat
menyebabkan kerusakan struktur dan fungsi membran sel. Reaksi ini dipercepat
oleh kehadiran tembaga dan besi dan dapat dicegah bila semua radikal bebas
dapat dipunahkan oleh antioksidan. Proses ini dimulai oleh radikal bebas OH
yang mengikat satu hidrogen dari asam lemak tidak jenuh ganda/ALTHG:H,
sehingga membentuk radikal ALTJG (ALTJG). ALTJG bereaksi dengan oksigen
dan membentuk radikal peroksil (ALTJG:OO*), yang kemudian bereaksi
dengan

ALTJG:H

lain

hingga

membentuk

suatu

hidroksiperoksida

(ALTJG:OOH) dan suatu ALTJG lagi.


Peranan biologik utama vitamin E adalah memutuskan rantai proses
peroksidasi lipida dengan menyumbangkan satu atom hidrogen dari gugus OH
pada cincinnya ke radikal bebas, sehingga terbentuk radikal vitamin E yang
stabil dan tidak merusak.
2. Sistem pertahanan antioksidan
Bila vitamin E tidak berhasil mencegah pembentukan ALTJG:OOH di
dalam membran sel ada sistem pertahanan lain yang berperan. ALTJG:OOH
dapat dilepaskan dari fosfolipida oleh enzim fosfolipase A2 dan dipunahkan di
dalam sitoplasma sel oleh enzim glutation peroksidase yang mengandung

selenium. Jadi aktivitas antioksidan vitamin E dan selenium melalui glutation


peroksidase sangat erat berkaitan satu sama lain. Enzim antioksidan penting lain
adalah superoksida dismutase, katalase dan glukosa-6 fosfat dehidrogenase,
serta ikatan-ikatan karotenoid, asam urat, dan asam askorbat (vitamin C).
Walaupun vitamin E adalah antioksidan larut lemak utama di dalam
membran sel, konsentrasinya sangat kecil yaitu satu molekul per 2000-3000
molekul fosfolipida. Diduga terjadi regenerasi dengan bantuan vitamin C atau
reduktase lain yang mereduksi radikal vitamin E kembali ke bentuk aslinya.
Kerusakan struktur dan fungsi sel sebagai akibat peroksidasi lipida
dikaitkan dengan kemungkinan hubungannya dengan proses menua, pengaruh
racun lingkungan (polutan) dan pemicu bentuk-bentuk tertentu karsinogenesis.
Hal ini masih membutuhkan pembuktian.
3. Fungsi lain
Vitamin E mungkin mempunyai fungsi penting lain yang tidak berkaitan
dengan fungsi sabagai antioksidan, yaitu :
a. Fungsi struktural dalam memelihara integritas membran sel
b. Sintesis DNA
c. Merangsang reaksi kekebalan
d. Mencegah penyakit jantung koroner
e. Mencegah keguguran dan sterilisasi
f. Mencegah gangguan menstruasi
Fungsi-fungsi lain ini masih memerlukan pembuktian lebih lanjut.

Sumber vitamin E
Vitamin E banyak terdapat dalam bahan makanan. Sumber utama vitamin E

adalah minyak tumbuh-tumbuhan, terutama minyak kecambah gandum dan bijibijian. Minyak kelapa dan zaitun hanya sedikit mengandung vitamin E. Sayuran dan
buah-buahan juga merupakan sumber vitamin E yang baik. Daging, unggas, ikan, dan
kacang-kacangan mengandung vitamin E dalam jumlah terbatas.
Vitamin E mudah rusak pada pemanasan (seperti terjadi pada proses
penggorengan) dan oksidasi. Jadi, sebagai sumber vitamin E diutamakan bahan
makanan dalam bentuk segar atau yang tidak terlalu mengalami pemrosesan. Karena
vitamin E tidak larut air, vitamin E tidak hilang selama dimasak dengan air.
Pembekuan dan penggorengan dalam minyak merusak sebagian besar vitamin E.

Akibat kekurangan vitamin E

Penyakit kekurangan vitamin E pada manusia jarang terjadi, karena vitamin E


terdapat luas di dalam bahan makanan. Kekurangan biasanya terjadi karena adanya
ganggguan absopsi lemak seperti pada cystic fibrosis dan gangguan transpor lipida
seperti pada beta-lipopro-teinemia.
Kekurangan vitamin E pada manusia menyebabkan hemolisis eritrosit, yang dapat
diperbaiki dengan pemberian tambahan vitamin E. Akibat lain adalah sindroma
neurologik sehingga terjadi fungsi tidak normal pada sumsum tulang belakang dan
retina. Tanda-tandanya adalah kehilangan koordinasi dan refleks otot, serta gangguan
penglihatan dan berbicara. Vitamin E dapat memperbaiki kelainan ini.
Hal lain tampaknya dapat diperbaiki dengan terapi vitamin E, walaupun hasilnya
belum konsisten adalah penyakit tumor pada payudara yang tidak malignan
(fibrocystic breast disease) dan aliran darah kurang sempurna yang menyebabkan
kesemutan pada kaki. Pembuktian epidemiologis sedang dikumpulkan tentang
hubungan vitamin E dengan resiko kanker usus, payudara, dan paru-paru serta
penyakit jantung koroner.

Akibat kelebihan vitamin E


Menggunakan vitamin E secara berlebihan dapat menimbulkan keracunan.

Namun, akibatnya tidak terlalu merugikan seperti halnya dengan kelebihan vitamin
A. Gangguan pada saluran cerna terjadi bila memakan lebih dari 600 miligram sehari
(60-75 kali kecukupan). Dosis tinggi juga dapat meningkatkan efek obat antikoagulan
yang digunakan untuk mencegah penggumpalan darah.
d) Vitamin K
Pada tahun 1935, Dam dari Denmark menemukan penyakit perdarahan pada pada
ayam percobaan yang diberi makanan cukup dalam zat gizi yang telah diketahui.
Perbaikan terjadi setelah diberi makanan alfalfa atau tepung ikan yang telah busuk.
Faktor aktif yang dapat menyembuhkan itu dinamakan vitamin koagulation. Dengan
bantuan Karrer, seorang ahli kimia dari Swiss, pada tahun 1939 ia berhasil
mengisolasi vitamin larut lemak yang dinamakan vitamin K (dari koagulation).
Faktor ini ternyata merupakan kelompok senyawa yang terdiri atas filokinon yang
terdapat dalam tumbuh-tumbuhan dan menakinon yang terdapat dalam minyak ikan
dan daging. Menakinon juga dapat disintesis oleh bakteri di dalam usus halus
manusia.

Fungsi vitamin K
Sejak lama fungsi vitamin K yang diketahui adalah dalam pembekuan darah,

walaupun mekanismenya belum diketahui dengan pasti. Baru sejak tahun 1970-an
para ahli mengetahui secara lebih jelas peranan vitamin K di dalam tubuh, yang
ternyata tidak hanya dalam pembekuan darah saja.
Vitamin K ternyata merupakan kofaktor enzim karboksilase yang mengubah
residu protein berupa asam glutamate (glu) menjadi gama-karboksiglutamat (gla).
Protein-protein ini dinamakan protein-tergantung vitamin K atau gla-protein. Enzim
karbokilase yang menggunakan vitamin K sebagai kofaktor didapat di dalam
membran hati dan tulang dan sedikit di jaringan lain. Gla-protein dengan mudah
dapat mengikat ion kalsium. Kemampuan inilah yang merupakan aktivitas biologik
vitamin K. Pada proses pembekuan darah, gama-karboksilasis terjadi di dalam hati
pada residu asam glutamat yang terdapat pada berbagai faktor pembekuan darah,
seperti faktor II (protrombin), VII, VIII, IX, dan X. Kemampuan gla-protein untuk
mengikat kalsium merupakan langkah esensial dalam pembekuan darah.
Gla-protein lain yang mampu mengikat ion kalsium terdapat di dalam jaringan
tulang dan gigi sebagai osteokalsin dan gla-protein matriks. Kedua jenis gla-protein
ini mengikat hidroksiapatit yang diperlukan dalam pembentukan tulang. Tanpa
vitamin K, tulang memproduksi protein yang tidak sempurna, sehingga tidak dapat
mengikat mineral-mineral yang diperlukan dalam pembentukan tulang.

Sumber vitamin K
Kadar vitamin K bahan makanan belum diketahui dengan pasti. Olson (1973)

telah membuat kadar ringkasan kadar vitamin K bahan makanan yang dikumpulkan
dari beberapa bioessay. Sumber utama vitamin K adalah hati, sayuran daun berwarna
hijau, kacang buncis, kacang polong, kol, dan brokoli. Semakin hijau daun-daunan
semakin tinggi kandungan vitamin K-nya. Bahan makanan lain yang mengandung
vitamin K dalam jumlah lebih kecil adalah susu, daging, telur, serealia, buah-buahan,
dan sayuran lain. Sumber vitamin K lain adalah flora bakteri dalam usus halus
(jejunum dan ileum). Penggunaan menakinon yang disintesis oleh mikroorganisme
usus halus belum diketahui dengan pasti.
Air Susu Ibu (ASI) tidak banyak mengandung vitamin K, sedangkan bakteri yang
dapat mensintesis vitamin K tidak segera tersedia di dalam saluran cerna bayi. Untuk
mencegah terjadinya gangguan penggumpalan darah yang dapat menyebabkan

perdarahan, bayi baru lahir dianjurkan mendapat vitamin K melalui mulut atau dalam
bentuk injeksi intramuskular. Susu formula bayi sebaiknya difortifikasi dengan
vitamin K.

Akibat kekurangan dan kelebihan vitamin K


Kekurangan vitamin K menyebabkan darah tidak dapat menggumpal, sehingga

bila ada luka atau pada operasi terjadi perdarahan.


Kekurangan vitamin K karena makanan jarang terjadi, sebab vitamin K terdapat
secara luas dalam makanan. Kekurangan vitamin K terjadi bila ada gangguan
absorpsi lemak (bila produksi empedu kurang atau pada diare). Kekurangan vitamin
K bisa juga terjadi bila seseorang mendapat antibiotika sedangkan tubuhnya kurang
mendapat vitamin K dari makanan. Antibiotika membunuh kuman-kuman di dalam
usus yang membentuk vitamin K. Oleh karena itu, sebelum operasi biasanya
diperiksa terlebih dahulu kemampuan darah untuk menggumpal dan sebagai
pencegahan diberi suntikan vitamin K. Vitamin K biasanya diberikan sebelum operasi
untuk mencegah perdarahan berlebihan. Aspirin berlebihan dapat mencegah
pembekuan darah normal dengan mengganggu pembentukan platelet dan faktorfaktor tergantung vitamin K.
Kelebihan vitamin K hanya bisa terjadi bila vitamin K diberikan dalam bentuk
berlebihan berupa vitamin K sintetik menadion. Gejala kelebihan vitamin K adalah
hemolisis sel darah merah, sakit kuning (jaundice) dan kerusakan pada otak.
B. AIR
Air adalah senyawa yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang ada di Bumi. Air
dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus air,yaitu: melalui penguapan,
hujan, dan aliran air di atas permukaan tanah (runoff, meliputi mata air, sungai, muara)
menuju laut. Air bersih penting bagi kehidupan manusia. Air dapat berwujud padatan (es),
cairan (air) dan gas (uap air). Air merupakan satu-satunya zat yang secara alami terdapat di
permukaan bumi dalam ketiga wujudnya tersebut.

Sifat Fisik Air


Air dalam bentuk cair adalah tidak bewarna, tidak berbau, tidak mempunyai rasa dan

merupakan senyawa yang sukar dimampatkan yang memiliki beberapa sifat yang khas.
Sifat Kimia Air

Di samping sifat-sifat fisiknya, sifat-sifat kimia air juga sangat sesuai untuk
kehidupan. Di antara sifat-sifat kimia air, yang terutama adalah bahwa air merupakan

pelarut yang baik. Hampir semua zat kimia bisa dilarutkan dalam air. Air juga
mempercepat (mengkatalisis) hampir semua reaksi kimia yang diketahui. Sifat kimia air
yang penting lainnya adalah reaktivitas kimianya ada pada tingkat yang ideal. Air tidak
terlalu reaktif sehingga dapat berpotensi merusak (seperti asam sulfat) dan tidak juga
terlalu lamban (seperti argon yang tidak bereaksi kimia). Air sering disebut sebagai
pelarut

universal karena air melarutkan

banyak

zat kimia. Air berada dalam

kesetimbangan dinamis antara fase cair dan padat di bawah tekanan dan temperatur
standar. Dalam bentuk ion, air dapat dideskripsikan sebagai sebuah ion hidrogen(H+)
yang berasosiasi (berikatan) dengan sebuah ion hidroksida (OH-).
C. MINERAL
1. DEFINISI MINERAL
Mineral merupakan komponen inorganik yang terdapat dalam tubuh manusia.
2. PENGGOLONGAN MINERAL
Menurut jenisnya, klasifikasi mineral dibedakan menjadi dua, mineral oraganik dan
mineral anorganik. Mineral organik adalah mineral yang dibutuhkan serta berguna bagi
tubuh kita, yang dapat kita peroleh melalui makanan yang kita konsumsi setiap hari
seperti nasi, ayam, ikan, telur, sayur-sayuran serta buah-buahan, atau vitamin tambahan.
Sedangkan mineral anorganik adalah mineral yang tidak dibutuhkan serta tidak berguna
bagi tubuh kita. Contohnya: Timbal Hitam (Pb), Iron Oxide (Besi Teroksidasi), Mercuri,
Arsenik, Magnesium, Aluminium atau bahan-bahan kimia hasil dari resapan tanah dan
lain. Berdasarkan dari kebutuhannya, mineral terbagi menjadi 2 kelompok yaitu mineral
makro dan mineral mikro. Mineral makro dibutuhkan dengan jumlah > 100 mg per hari
sedangkan mineral mikro dibutuhkan dengan jumlah <100 mg per hari.

1) Mineral Makro
a) Natrium (Na)
Natrium merupakan kation utama dalam cairan ekstraseluler . 35-40 % terdapat
dalam kerangka tubuh. Cairan saluran cerna, sama seperti cairan empedu dan
pancreas mengandung banyak natrium.
Sumber utama Natrium adalah garam dapur (NaCl). Sumber natrium yang lain
berupa monosodium glutamate (MSG), kecap dan makanan yang diawetkan dengan
garam dapur. Makanan yang belum diolah, sayur dan buah mengandung sedikit

natrium. Sumber lainnya seperti susu, daging, telur, ikan, mentega dan makanan laut
lainnya.
Fungsi dari natrium antara lain :
1. Menjaga keseimbangan cairan dalam kompartemen ekstraseluer.
2. Mengatur tekanan osmosis yang menjaga cairan tidak keluar dari darah dan
masuk ke dalam sel.
3. Menjaga keseimbangan asam basa dalam tubuh dengan mengimbangi zatzat yang membentuk asam.
4. Berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
5. Berperan dalam absorbsi glukosa dan sebagai alat angkut zat gizi lain
melalui membrane, terutama melalui dinding usus sebagai pompa natrium.
Dampak Kekurangan dan Kelebihan Akibat kekurangan natrium adalah sebagai
berikut:
1. Menyebabkan kejang, apatis dan kehilangan nafsu makan.
2. Muntah, diare, keringat berlebihan, dan diet rendah natrium.
Akibat kelebihan natrium dapat menimbulkan keracunan yang dalam keadaan
akut menyebabkan edema dan hipertensi.
b) Klor (Cl)
Klor merupakan anion utama cairan ekstraselular. Konsentrasi klor tertinggi
adalah dalam cairan serebrospinal (otak dan sumsum tulang belakang), lambung dan
pancreas.
Klor terdapat bersamaan dengan natrium dalam garam dapur. Beberapa sayuran
dan buah juga mengandung klor.

Fungsi dari klorida ini antara lain :


1. Berperan dalam memelihara keseimbangan cairan dan elektrolit dalam cairan
ekstraseluler.
2. Memelihara suasana asam dalam lambung sebagai bagian dari HCL, yang
diperlukan untuk bekerjanya enzim-enzim pencernaan.
3. Membantu pemeliharaan keseimbangan asam dan basa bersama unsur-unsur
pembentuk asam lainnya
4. Ion klor dapat dengan mudah keluar dari sel darah merah dan masuk ke
dalam plasma darah guna membantu mengangkut karbondioksida ke paruparu dan keluar dari tubuh.

5. Mengatur

system

rennin-angiotensin-aldosteron

yang

mengatur

keseimbangan cairan tubuh.


Kekurangan klor terjadi pada muntah-muntah, diare kronis, dan keringat
berlebihan. Dan jika kelebihan juga bisa membuat muntah. Jadi AKG minimum klor
sehari sebesar 750 mg.
Klor diabsorpsi di usus halus dan dieksresi melalui urin dan keringat. Kehilangan
klor mengikuti kehilangan natrium.
c) Kalium (K)
Kalium merupakan ion yang bermuatan positif dan terdapat di dalam sel dan
cairan intraseluler. Kalium berasal dari tumbuh-tumbuhan dan hewan. Sumber utama
adalah makanan segar/ mentah, terutama buah, sayuran dan kacang-kacangan.
Fungsi dari kalium ini antara lain :
1. Berperan dalam pemeliharaan keseimbangan cairan dan elektrolit serta
keseimbangan asam dan basa bersama natrium.
2. Bersama kalsium, kalium berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
3. Di dalam sel, kalium berfungsi sebagai katalisator dalam banyak reaksi
biologi, terutama metabolisme energi dan sintesis glikogen dan protein.
4. Berperan dalam pertumbuhan sel.
Kekurangan kalium dapat terjadi karena kebanyakan kehilangan melalui saluran
cerna atau ginjal. Kehilangan banyak melalui saluran cerna dapat terjadi karena
muntah-muntah, diare kronis atau kebanyakan menggunakan obat pencuci perut.
Kebanyakan kehilangan melalui ginjal adalah karena penggunaan obat diuretic
terutama untuk pengobatan hipertensi. Kekurangan kalium menyebabkan lesu,
lemah, kehilangan nafsu makan, kelumpuhan, mengigau, dan konstipasi.
Kelebihan kalium akut dapat terjadi bila konsumsi melebihi 12 g/ m2 permukaan
tubuh sehari tanpa diimbangi oleh kenaikan eksresi. Hiperkalemia akut dapat
menyebabkan gagal jantung yang berakibat kematian. Kelebihan kalium dapat
terjadi bila ada gangguan fungsi ginjal.
Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Kalium dieksresi melalui
urin, feses, keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara oleh
ginjal

melalui

kemampuannya

menyaring,

mengarbsorpsi

kembali

dan

mengeluarkan kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam


bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran di
dalam tubula ginjal.

d) Kalsium (Ca)
Kalsium merupakan mineral yang paling banyak dalam tubuh yang berada dalam
jaringan keras yaitu tulang dan gigi. Di dalam cairan ekstraseluler dan intraseluler,
kalsium berperan penting dalam mengatur fungsi sel, seperti untuk transmisi saraf,
kontraksi otot, penggumpalan darah dan menjaga permebialitas membrane sel.
Kalsium mengatur kerja hormone dan factor pertumbuhan.
Sumber kalsium terutama pada susu dan hasilnya, seperti keju. Ikan dimakan
dengan tulang, termasuk ikan kering merupakan sumber kalsium yang baik, udang,
kerang, kepiting, kacang-kacangan dan hasil olahanannya, daun singkong, daun
lamtoro.
Fungsi utama dari kalsium antara lain :
1. Pembentukan tulang dan gigi.
2. Kalsium dalam tulang berguna sebagai bagian integral dari struktur tulang
dan sebagai tempat menyimpan kalsium.
3. Mengatur pembekuan darah.
4. Katalisator reaksi biologic, seperti absorpsi vitamin B12, tindakan enzim
pemecah lemak, lipase pancreas, eksresi insulin oleh pancreas, pembentukan
dan pemecahan asetilkolin.
5. Relaksasi dan Kontraksi otot, dengan interaksi protein yaitu aktin dan
myosin.
6. Berperan dalam fungsi saraf, tekanan darah dan fungsi kekebalan.
7. Meningkatkan fungsi transport membran sel, stabilisator membrane, dan
transmisi ion melalui membrane organel sel.
Kekurangan kalsium pada masa pertumbuhan

menyebabkan

gangguan

pertumbuhan, tulang kurang kuat, mudah bengkok dan rapuh. Pada usia lanjut terjadi
osteoporosis yang dapat dipercepat oleh keadaan stress. Dapat juga terjadi pada
perokok dan pemabuk. Selain itu dapat juga menyebabkan osteomalasia yaitu riketsia
pada orang dewasa dan terjadi karena kekurangan vitamin D. kadar kalsium darah
yang rendah dapat menyebabkan tetani atau kejang.
Akibat kelebihan kalsium menimbulkan batu ginjal atau gangguan ginjal,
gangguan absorpsi mineral lain serta konstipasi.
Sebanyak 30-50 % kalsium yang dikonsumsi diabsorpsi tubuh yang terjadi di
bagian atas usus halus yaitu duodenum. Kalsium membutuhkan pH 6 agar dapat
berada dalam kondisi terlarut. Absorpsi kalsium terutama dilakukan secara aktif
dengan menggunakan alat angkut protein-pengikat kalisum. Absorpsi pasif terjadi
pada permukaan saluran cerna. Kalsium hanya bias diabsorpsi bila terdapat dalam
bentuk larut air dan tidak mengendap karena unsure makanan lain. Kalsium yang

tidak diabsorpsi dikeluarkan melalui feses. Kehilangan kalsium dapat terjadi melalui
urin, sekresi cairan yang masuk saluran cerna serta keringat
e)

Fosfor (P)
Fosfor merupakan mineral kedua terbanyak dalam tubuh, sekitar 1 % dari berat

badan. Fosfor terdapat pada tulang dan gigi serta dalam sel yaitu otot dan cairan
ekstraseluler. Fosfor merupakan bagian dari asam nukleat DNA dan RNA. Sebagai
fosfolipid, fosfor merupakan komponen structural dinding sel. Sebagai fosfat organic,
fosfor berperan dalam reaksi yang berkaitan dengan penyimpanan atau pelepasan
energi dalam bentuk Adenin Trifosfat (ATP).
Fosfor terdapat pada semua sel mahluk hidup, terutama makanan kaya protein,
seperti daging, ayam, ikan, telur, susu dan hasilnya, kacang-kacangan serta serealia.
Fungsi dari fosfor antara lain :
1. Klasifikasi tulang dan gigi melalui pengendapan fosfor pada matriks tulang.
2. Mengatur peralihan energi pada metabolisme karbohidrat, protein dan lemak
melalui proses fosforilasi fosfor dengan mengaktifkan berbagai enzim dan
vitamin B.
3. Absorpsi dan transportasi zat gizi serta system buffer.
4. Bagian dari ikatan tubuh esensial yaitu RNA dan DNA serta ATP dan
fosfolipid.
5. Mengatur keseimbangan asam basa.
Kekurangan fosfor bias terjadi karena menggunakan obat antacid untuk
menetralkan asam lambung, yang dapat mengikat fosfor sehingga tidak dapat
diabsorpsi. Kekurangan fosfor juga terjadi pada penderita yang kehilangan banyak
cairan melalui urin. Kekurangan fosfor mengakibatkan kerusakan tulang dengan
gejala lelah, kurang nafsu makan dan kerusakan tulang.
Bila kadar fosfor darah terlalu tinggi, ion fosfat akan mengikat kalsium sehingga
dapat menimbulkan kejang.
Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus setelah
dihidrolisis dan dilepas dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase dalam mukosa usus
halus dan diabsorpsi secara aktif yang dibantu oleh bentuk aktif vitamin D dan difusi
pasif. Kadar fosfor dalam darah diatur oleh hormone paratiroid (PTH) yang
dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid dan hormone kalsitonin serta vitamin D, untuk
mengontrol jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang ditahan oleh ginjal, jumlah yang
dibebaskan dan disimpan dalam tulang. PTH menurunkan reabsorpsi fosfor oleh
ginjal. Kalsitonin meningkatkan eksresi fosfat oleh ginjal.

f) Magnesium (Mg)
Magnesium adalah kation terbanyak setelah natrium di dalam cairan interselular.
Magnesium merupakan bagian dari klorofil daun. Peranan magnesium dalam
tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam ikatan hemoglobin dalam
darah manusia yaitu untuk pernafasan. Magnesium terlibat dalam berbagai proses
metabolisme. Magnesium terdapat dalam tulang dan gigi, otot, jaringan lunak dan
cairan tubuh lainnya.
Sumber utama magnesium adalah sayur hijau, serealia tumbuk, biji-bijian dn
kacang-kacangan. Daging, susu dan hasilnya serta cokelat merupakan sumber
magnesium yang baik.
Magnesium berperan penting dalam system enzim dalam tubuh. Magnesium
berperan sebagai katalisator dalam reaksi biologic termasuk metabolisme energi,
karbohidrat, lipid, protein dan asam nukleat, serta dalam sintesis, degradasi, dan
stabilitas bahan gen DNA di dalam semua sel jaringan lunak. Di dalam sel
ekstraselular, magnesium berperan dalam transmisi saraf, kontraksi otot dan
pembekuan darah. Dalam hal ini magnesium berlawanan dengan kalsium.
Magnesium mencegah kerusakan gigi dengan cara menahan kalsium dalam email
gigi.
Kekurangan magnesium bisa terjadi jika kekurangan protein dan energi serta
berbagai kompilasi penyakit yang menyebabkan gangguan absorpsi atau penurunan
fungsi ginjal, endokrin, terlalu lama mendapat makanan tidak melalui mulut
(intravena).
Penyakit yang menyebabkan muntah-muntah, diare, penggunaan diuretika
(perangsang pengeluaran urin), juga dapat menyebabkan kekurangan magnesium.
Kekurangan magnesium berat akan menyebabkan kurang nafsu makan, gangguan
pertumbuhan, mudah tersinggung, gugup, kejang/tetanus, gangguan system saraf
pusat, halusinasi, koma dan gagal jantung.
Akibat kelebihan magnesium belum diketahui secara pasti. Kelebihan magnesium
terjadi pada penyakit gagal ginjal.
g) Sulfur (S)
Sulfur merupakan bagian dari zat-zat gizi esensial, seperti vitamin tiamnin dan
biotin serta asam amino metionin dan sistein. Sulfur terdapat dalam tulang rawan,
kulit, rambut dan kuku yang banyak mengandung jaringan ikat yang bersifat kaku.
Sumber sulfur adalah makanan yang mengandung berprotein. Sulfur berasal dari
makanan yang terikat pada asam amino yang mengandung sulfur yang diperlukan
untuk sintesis zat-zat penting. Berperan dalam reaksi oksidasi-reduksi, bagian dari

tiamin, biotin dan hormone insuline serta membantu detoksifikasi. Sulfur juga
berperan melarutkan sisa metabolisme sehingga bias dikeluarkan melalui urin, dalam
bentuk teroksidasi dan dihubungkan dengan mukopolisakarida.
Kecukupan sehari sulfur tidak ditetapkan dan hingga sekarang belum diketahui
adanya kekurangan sulfur bila makanan yang kita konsumsi cukup mengandung
protein. Dampak kekurangan sulfur bisa terjadi jika kekurangan protein.
Kelebihan sulfur bisa terjadi jika konsumsi asam amino berlebih pada hewan
yang akan menghambat pertumbuhan.

2) Mineral Mikro
a) Besi (Fe)
Zat besi merupakan salah satu mineral yang dapat membuat tubuh sehat Tubuh
manusia mengandung lebih kurang 3,5 - 4,5 gram zat besi, di mana dua per tiganya
ditemukan di dalam darah, sementara sisanya ditemukan di dalam hati, sumsum
tulang, otot. Peranannya dalam produksi sel darah merah sudah sangat terkenal,
terutama untuk kaum wanita.
Beberapa gejala kekurangan zat besi adalah: kesulitan bernafas (nafas terengahengah), jantung yang berdetak lebih cepat, kelelahan, kesulitan memusatkan
perhatian, tidur yang tidak pulas, sakit saat menstruasi, ujung bibir yang pecah-pecah,
iritasi mata, dan bahkan kerontokan rambut.
Sumber-sumber alami za besi adalah: daging sapi, daging ayam, dan sayur-sayuran
berwarna hijau tua.
b) Seng (Zn)
Seng adalah salah satu mineral yang dibutuhkan oleh tubuh dan dikelompokkan
dalam golongan trace mineral. Namun bagi manusia, arti penting zat seng sebenarnya
baru terungkap pada tahun 1956. Fungsi seng terbilang sangat vital bagi kelangsungan
hidup sel-sel tubuh manusia. Salah satunya sebagai zat perantara bagi lebih 70 macam
enzim dan protein yang ada di tubuh manusia. Enzim sendiri berperan dalam
metabolisme seluruh sel-sel ditubuh manusia, maka jika enzim-enzim tidak terbentuk
sempurna, fungsi sel tubuh akan terganggu. Selain itu, seng berperan pula dalam
proses pembentukan genetik, yaitu pada DNA. Berikut adalah tanda-tanda bila
mengalami kekurangan seng :
1. Rata-rata pertumbuhan yang lambat.
2. Tidak ada selera atau nafsu makan.

3. Penyembuhan luka yang lambat, muncul lesi pada kulit dan infeksi yang tak
4.
5.
6.
7.
8.

kunjung sembuh.
Kelelahan yang hebat.
Kerontokan pada rambut.
Ketidaknormalan pada kemampuan mengecap rasa dan mencium bau.
Kesulitan dalam melihat dikegelapan.
Menurunnya produksi hormon pada pria (infertilitas).

c) Yodium (I)
Jenis mineral ini, selalu dihubung-hubungkan dengan garam. Bahkan WHO,
lembaga kesehatan dunia milik PBB, pernah mencanangkan gerakan konsumsi garam
beryodium di negara berkembang. Sebenarnya yodium hanyalah mineral yang
'dititipkan' pada garam. Hal ini disebabkan karena sebagian besar masyarakat di dunia
menggunakan garam untuk memasak. Namun, sumber yodium terbesar adalah
seafood, seperti: kerang, udang, rumput laut dan aneka ikan serta hasil olahannya.
Di dalam tubuh, yodium sangat dibutuhkan oleh kelenjar tiroid (kelenjar yang agak
besar dan berada di leher depan bagian bawah). Oleh kelenjar tiroid, yodium
digunakan untuk memproduksi tiroksin. Tiroksin adalah hormon yang mengatur
aktivitas berbagai organ, mengontrol pertumbuhan, membantu proses metabolisme,
bahkan menentukan berapa lama seseorang bertahan untuk hidup.Jika persediaan
yodium di dalam tubuh sangat rendah maka kelenjar tiroid akan membesar sehingga
membentuk benjolan pada leher yang biasanya disebut penyakit hipotiroid. Meski
sama-sama mengalami pembengkak pada bagian leher, hipotiroid berbeda dengan
penyakit gondok (goitre) yang disebabkan karena virus.Jika tidak segera diobati,
penderita hipotiroid akan mengalami anemia, sistem pernafasan melemah, penderita
mengalami kejang, sehingga aliran darah ke otak berkurang sampai akhirnya terjadi
gagal jantung.
Pada ibu hamil, kekurangan hormon tiroid, dikhawatikan bayinya akan mengalami
cretenisma, yaitu tinggi badan di bawah ukuran normal (cebol) yang disertai dengan
keterlambatan perkembangan jiwa dan tingkat kecerdasan.Tanda-tanda lain akibat
hipotiroid ialah kelopak mata tampak lebih cembung, muka kelihatan suram, lesu,
rambut kasar, lidah bengkak dan suara parau.
Kelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai hipertiroid. Hipertiroid
terjadi karena kelenjar tiroid terlalu aktif memroduksi hormon tiroksin. Biasanya
ditandai gejala mudah cemas, lemah, sensitif terhadap panas, sering berkeringat,
hiperaktif, berat badan menurun, nafsu makan bertambah, jari-jari tangan bergetar,
jantung berdebar-debar, bola mata menonjol serta denyut nadi bertambah cepat dan

tidak beraturan.Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di dalam menu seharihari sertakan bahan bahan pangan yang berasal dari laut. Kebutuhan yodium perhari
sekitar 1-2 mikrogram per kg berat badan. Kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120
mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10 tahun, 150 mikrogram/ hari untuk orang
dewasa. Untuk wanita hamil dan menyusui dianjurkan tambahan masing-masing 25
mikrogram dan 50 mikrogram/ hari.
d) Tembaga (Cu)
Sumber makanan utama : Daging, tiram, kacang-kacangan, tanaman polong yang
dikeringkan, gandum. Fungsi utama dalam tubuh :
1. Komponen enzim
2. Pembentukan sel darah merah
3. Pembentukan tulang
Kekurangan tembaga dapat menyebabkan Anemia pada anak-anak yg menderita
malnutrisi. Sedangkan, kelebihan tembaga dapat menyebabkan pengendapan tembaga
dalam otak dan kerusakan hati.
e) Mangan (Mn)
Sumber makanan utama adalah gandum, buah-buahan yg dikeringkan. Fungsi
utama dalam tubuh yaitu sebagai komponen enzim.
Akibat dari kekurangan mangan, yaitu penurunan berat badan, iritasi kulit, mual &
muntah, perubahan warna rambut, pertumbuhan rambut yg lambat. Sedangkan,
kelebihan dapat menyebabkan kerusakan saraf.
f) Krom (Cr)
Chromium adalah sejenis mineral mikro yang esensial bagi tubuh. Esensial dalam
hal ini berarti tidak bisa diproduksi oleh tubuh dan harus didapatkan dari sumber luar
(seperti makanan dan suplementasi). Fungsinya hampir sama dengan insulin yang
diproduksi oleh tubuh yaitu untuk mendorong glukosa (karbohidrat) ke dalam sel
untuk dijadikan energi. Asupan chromium yang optimal tampaknya menurunkan
jumlah insulin yang diproduksi agar tidak terlalu banyak menjaga kadar gula darah.
Di dalam tubuh manusia dewasa pada umumnya mengandung 0,4 mg hingga 6 mg
Chromium, dengan kadar yang lebih rendah umumnya dimiliki oleh individu yang
berusia lanjut. Dalam beberapa studi kesehatan berdasarkan variasi geografis (tempat
tinggal), ditemukan adanya hubungan yang kuat antara asupan gizi Chromium dengan
penyakit diabetes dan jantung. Di tempat yang masyarakatnya mengkonsumsi cukup
Chromium, jumlah penderita diabetes dan jantung jauh lebih sedikit daripada tempat
yang masyarakatnya tidak mengkonsumsikan cukup Chromium.

Sumber alami Chromium: Gandum, kuning telur, bayam, daging sapi, susu dan
kacang hijau.
g) Selenium (Se)
Selenium telah menunjukkan diri sebagai salah satu dari agen-agen antikanker
yang lebih kuat. Apabila ia digabungkan dengan vitamin E, efektivitas keduanya
terhadap kanker akan sangat meningkat. Mereka bersama-sama bekerja sebagai
antikanker yang kuat, sistem antipenuaan yang disebut glutation peroksidase (GSH).
Kombinasi ini membentuk satu antioksidan yang paten, dan karenanya, pemakan
radikal bebas ini melindungi membran-membran sel dari serangan radikal bebas. GSH
oleh beberapa orang dilukiskan menyerupai miniatur kekuatan polisi yang mencari
dan menghancurkan sel-sel pemberontak dan radikal-radikal bebas dalam tubuh.
Tidak usah ditanyakan lagi bahwa mereka merupakan senjata penting bagi tubuh
untuk mencegah kanker. Jumlah vitamin E dalam diet seseorang mempengaruhi kadar
GSH di dalam tubuh. Sejumlah kemampuan murni lainnya yang ditunjukkan oleh
selenium:
1. Selenium meningkatkan efisiensi sehingga DNA dapat memperbaiki dirinya
sendiri. Pada kadar tinggi selenium bersifat langsung sebagai racun terhadap sel2.
3.
4.
5.

sel kanker.
Selenium menghambat pertumbuhan tumor dalam jaringan payudara manusia.
Selenium dapat mendeaktivasi toksisitas radiasi di dalam tubuh.
Selenium bekerja membersihkan darah dari efek kemoterapi dan malfungsi liver.
Selenium merupakan stimulan yang paten bagi sistem kekebalan.
Jadi, betapa pentingnya mineral ini bagi pejuang kanker. Para ilmuwan telah

memperhatikan adanya hubungan langsung antara insiden kanker dan kadar selenium
di dalam tanah di berbagai negara yang berbeda. Bilamana kadarnya lebih rendah,
insiden kanker pada populasi tersebut meningkat.
h) Molibden (Mo)
Sumber utama adalah susu, hati, serealia utuh dan kacang-kacangan. Molibden
bekerja sebagai kofaktor berbagai enzim, antara lain xantin oksidasi, sukfat oksidase
dan aldehid oksidase yang mengkatalisis reaksi-reaksi oksidasi-reduksi seperti oksidasi
aldehid purin dan pirimidin serta xantin dan sulfit. Oksidasi sulfit berperan dalam
pemecahan sistein dan metionin, serta mengkatalisis pembentukan sulfat dan sulfit.
Konsumsi berlebihan dihubungkan dengan sindroma mirip penyakit gout, disertai
peningkatan nilai molibden, asam urat dan oksidasi xantin di dalam darah. Konsumsi
sampai 0,54 mg sehari dapat menyebabkan kehilangan tembaga melalui urin.

Akibat kekurangan molibdien karena makanan belum pernah terlihat. Molibden


terdapat dalam jumlah sedikit seali dalam tubuh, segera diabsorbsi dari saluran cerna,
dan makanan prenteral total. Gejalanya adalah mudah tersinggung, oikiran kacau,
peningkatan laju pernapasan dan denyut jantung yang dapat berakhir dengan pingsan
i) Fluor (F)
Sudah ada kontroversi tentang fluor yang ditambahkan ke dalam air. Walaupun
tidak begitu diperlukan, fluor terbukti dapat melindungi lubang gigi saat dikonsumsi
dalam jumlah menengah (di bawah 4 mg/l). Fluor bertanggung jawab terhadap
pencegahan kerusakan gigi yang terjadi di Amerika Serikat mulai pertengahan tahun
1980-an. Tindakan khusus harus dilakukan saat jumlah fluor yang dikonsumsi oleh
anak-anak. Tingkat fluor diatas 2mg/l dapat merusak pertumbuhan gigi orang dewasa
sebelum menjadi gigi tetap Sumber fluor di antaranya adalah air, makanan laut,
tanaman, ikan dan makanan hasil ternak.

Sedangkan fungsi fluor di antaranya

adalah :
1. Untuk pertumbuhan dan pembentukkan struktur gigi.
2. Untuk mencegah karies gigi.
j) Kobal (Co)
Mikroorganisme dapat membentuk vitamin B12 hewan memamah biak memperoleh
kobalmin melalui hubungan simbiosis dengan mikrorganise dalam saluran cerna.
Manusia tidak dapat melakukan simsbiosis ini, sehingga harus memperoleh
kobalamin dari makanan hewani seperti hati, ginjal, dan daging. Makanan nabati
mengandung sedikit kobal, bergantung pada kandungan tanah tempat tumbuhnya.
Pengikut vegetarian (hanya makan makanan nabati) perlu berhati-nati terhadap
kemungkinana kekuranagan vitamin B12.
Kobal merupakan vitamin B12 (kobalmin). Vitamin ini diperlukan untuk
mematangkan sel darah merah dan menormalkan fungsi semua sel. Kobal mungkin
juga berperan dalam fungsi berbagai enzim
D. METABOLISME AIR DAN MINERAL
1. Metabolisme Air
Air adalah pelarut senyawa ionik dan netral, dapat mengalami ionisasi.
Mempengaruhi disosiasi makro molekul. Sebagian besar tubuh manusia kurang lebih
70% terdiri dari air. Hampir semua reaksi kimia di dalam tubuh terjadi pada medium air.
Secara umum air berfungsi sebagai bahan pelarut dalam tubuh. Air berguna untuk
melakukan proses metabolisme dalam tubuh seperti pencernaan, ekskresi, penguapan,
dan lain-lain.

Air merupakan komponen utama protoplasma, darah dan limfa, sehingga air berfungsi
juga untuk mengangkut sisa metabolisme dari jaringan ke luar tubuh, serta mengangkut
nutrisi ke seluruh tubuh. Kita memerlukan 2,5 liter air setiap harinya, karena setiaphari
badan kita kehilangan lebih dari 2,5 liter. Air keluar dari tubuh melalui air kencing,
bersama feses, keringat, dan berupa uap air dari paru-paru. Kebutuhan air dalam tubuh
dapat diperoleh dari air minum, makanan, buah, dan sayuran.
Air Tubuh Total

a. Cairan ekstraseluler :
1) Plasma terdapat di dalam darah
2) Cairan interstitiel. Menggenangi sel dalam jaringan. Plasma dan cairan
interstitiel saling bercampur lewat pori kapiler pembuluh darah, difusi,
prosesnya adalah fisikokimia
3) Cairan pada jaringan ikat padat, tulang kartilago, jaringan pengikat.
Pertukaran air & elektrolit lambat. Tulang itu terlihat padat tetapi
sebenarnya ada pertukaran air dan elektrolit.
b. Cairan interseluler :
Cairan transseluler, termasuk cairan interseluler. Cairan yang terbentuk
aktivitas sekretoris dari kelenjar ludah, pankreas, hati, empedu, dll.
Asupan & Hilangnya air tubuh, keduanya harus sama atau seimbang. Jika
tidak maka akan terjadi dehirasi dan overhidrasi
Asupan air : Makanan (makanan yang mengandung air) & air metabolik (air
yang yang dihasilkan oleh oksidasi tubuh berasal dari proses katabolisme)
Hilangnya air : kulit (menjaga suhu tubuh), paru, ginjal, usus. Masukan air
2.500 ml/hari, air minum 1.200-1.500 ml/hari, makanan 770-1.000 ml/hari, air
metabolik (air yang dihasilkan metabolisme dalam tubuh) tergantung pada laju
metabolik masing-masing. Jumlah masukan air tergantung pada aktifitas fisik
seseorang.
Di dalam tubuh manusia, cairan akan terdistridusi ke dalam 2 kompartemen utama
yaitu cairan intraselular (ICF) dan cairan ekstrasellular (ECF). Cairan intraselular adalah
cairan yang terdapat di dalam sel sedangkan cairan ekstraselular adalah cairan yang
terdapat di luar sel. Kedua kompartemen ini dipisahkan oleh sel membran yang memiliki
permeabilitas tertentu. Hampir 67% dari total badan air (Bodys Water) tubuh manusia
terdapat di dalam cairan intrasellular dan 33% sisanya akan berada pada cairan
ekstrasellular. Air yang berada di dalam cairan ekstrasellular ini kemudian akan
terdistribusi kembali kedalam 2 Sub-Kompartemen yaitu pada cairan interstisial (ISF)
dan cairan intravaskular (plasma darah). 75% dari air pada kompartemen cairan

ekstraselular ini akan terdapat pada sela-sela sel (cairan interstisial) dan 25%-nya akan
berada pada plasma darah (cairan intravaskular).
Pendistribusian air di dalam 2 kompartemen utama (Cairan Intrasellular dan Cairan
Ekstrasellular) ini sangat bergantung pada jumlah elektrolit dan makromolekul yang
terdapat dalam kedua kompartemen tersebut. Karena sel membran yang memisahkan
kedua kompartemen ini memiliki permeabilitas yang berbeda untuk tiap zat, maka
konsentrasi larutan (osmolality) pada kedua kompartemen juga akan berbeda.

Komposisi elektrolit cairan tubuh


Cairan interstisiel, elektrolit cairan interstisiel sama dengan plasma kecuali protein.

Protein plasma berfungsi mempertahankan tekanan osmosis terutama albumin, sebagai


pengangkut albumin. Jumlah air tubuh kira-kira tetap, distribusi berubah-ubah.
Gerakan/perpindahan diarahkan ke arah tekanan osmotik. Tekanan osmotik dikarenakan
ada perbedaan konsentrasi.
Bahan yg terdapat dlm cairan tubuh :
1) Elektrolit terutama K dan Na
Na dan K mempengaruhi retensi dan distribusi air tubuh. Gerakan dipengaruhi oleh
perubahan kadar elektrolit dan tekanan osmotik pada masing-masing sisi.
Na = tulang punggug cairan ekstraseluler
K = tulang punggug cairan intrsaseluler
2) Bahan organik dgn molekul besar (protein)
Penting dlm pertukaran air antara darah & cairan interstitiel. Terutama pemindahan
air dari kompartemen yg satu ke lainnya (bukan air tubuh total).
3) Senyawa organik bermolekul kecil (glukose, urea, dan asam amino)
Tidak penting dlm pengaturan distribusi. Mempengaruhi air tubuh total.
4) Senyawa organik lain
2. Metabolisme Mineral
Mineral adalah senyawa alami yang terbentuk melalui proses geologis. Istilah mineral
termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral
termasuk dalam komposisi unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang sangat
kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui (senyawaan organik biasanya tidak
termasuk). Mineral merupakan bagian dari tubuh yang memegang peranan penting dalam
pemeliharaan fungsi tubuh, baik pada tingkat sel, jaringan, organ maupun fungsi tubuh
secara keseluruhan. Kalsium, fosfor, dan magnesium adalah bagian dari tulang, besi dari
hemoglobin dalam sel darah merah, dan iodium dari hormon tiroksin. Di samping itu

mineral berperan dalam berbagai tahap metabolisme, terutama sebagai kofaktor dalam
aktivitas enzim-enzim. Keseimbangan ion-ion mineral di dalam cairan tubuh diperlukan
untuk pengaturan pekerjaan enzim-enzim, pemeliharaan keseimbangan asam basa,
membantu transfer ikatan-ikatan penting melalui membran sel dan pemeliharaan
kepekaan otot dan saraf terhadap rangsangan. Mineral diperlukan bagi fungsi fisiologik
dan biokimia.
a. Makromineral: diperlukan dalam jumlah yang lebih besar dari 100 mg/ hari.
b. Mikromineral ( trace element ) diperlukan dalam jumlah yang kecil dari pada 100
mg/hari.
Mineral Makromolekul
a. Metabolisme Natrium
Hampir seluruh natrium yang dikonsumsi (3 hingga 7 gram sehari) diabsorpsi,
terutama di dalam usus halus. Natrium yang diabsorpsi secara aktif (membutuhkan
energi). Natrium yang diabsorpsi dibawa oleh aliran darah ke ginjal. Di sini natrium
disaring dan dikembalikan ke lairan darah dalam jumlah yang cukup mempertahankan
taraf natrium dalam darah. Kelebihan natrium yang jumlahnya mencapai 90-99% dari
yang dikonsumsi, dikeluarkan melalui urine. Pengeluaran natrium ini diatur oleh
hormon aldosteron, yang dikeluarkan kelenjar adrenal bila kadar natrium darah
menurun. Aldosteron merangsang gunjal untuk mengabsorpsi kembali natrium. Dalam
keadaan normal, natrium yang dikeluarkan melalui urine sejajar dengan jumlah
natrium yang dikonsumsi. Jumlah natrium dalam urine tinggi bila konsumsi tinggi dan
rendah bila konsumsi rendah.
Hampir semua natrium yang terdapat di dalam tubuh akan tersimpan di dalam
soft body tissue dan cairan tubuh. Ion natrium (Na+) merupakan kation utama di
dalam cairan ekstrasellular (ECF) dengan konsentrasi berkisar antara 135-145
mmol/L. Ion natrium juga akan berada pada cairan intrasellular (ICF) namun dengan
konsentrasi yang lebih kecil yaitu 3 mmol/L.
b. Metabolisme Fosfor (P)
Fosfor dapat diabsorpsi secara efisien sebagai fosfor bebas di dalam usus
setelah dihidrolisis dan dilepas dari makanan. Bayi dapat menyerap 85-90% fosfor
yang berasal dari air susu ibu sebanyak 65-70% fosfor berasal dari susu sapi dan 5070% fosfor berasal dari susunan makanan normal dapat diabsorpsi oleh anak-anak dan
orang dewasa.

Fosfor dibebaskan dari makanan oleh enzim alkalin fosfatase di dalam mukosa
usus halus dan diabsorpsi secara aktif dan difusi pasif. Absorpsi aktif dibantu oleh
bentuk aktif vitamin D. sebagian besar fosfor di dalam darah terutama terdapat
sebagai fosfat anorganik atau sebagai fosfolipida. Kdar fosfor di dalam darah diatur
oleh hormon paratiroid (PTH) yang dikeluarkan oleh kelenjar paratiroid dan oleh
hormon kalsitonin. Kedua hormon tersebut berinteraksi dengan vitamin D untuk
mengontrol jumlah fosfor yang diserap, jumlah yang ditahan oleh ginjal, serta jumlah
yang dibebaskan dan disimpan di dalam tulang.
Fosfor sebagai bagian dari asam fosfat yang terutama terdapat di dalam serelia
tidak dapat dihidrolisis, oleh karena itu tidak dapat diabsorpsi. Faktor-faktor makanan
lain yang menghalangi absorpsi fosfor adalah Fe++, Mg++ , asam lemak tidak jenuh
dan antasid yang mengandung alumunium, karena membentuk garam yang tidak larut
air.
c. Metabolisme Kalsium (Ca)
Metabolisme : absorbsi memerlukan protein pengikat kalsium yang diatur
oleh vitamin D, hormon paratiroid dan kalsitonin.
d. Metabolisme Magnesium (Mg)
Magnesium adalah kation nomor dua paling banyak setelah natrium di dalam
cairan intraseluler. Magnesium di dalam alam merupakan bagian dari klorofil daun.
Peranan magnesium dalam tumbuh-tumbuhan sama dengan peranan zat besi dalam
ikatan hemoglobin di dalam darah pada manusia yaitu untuk pernafasan.
Magnesium bertindak di dalam semua sel jaringan lunak sebagai katalisator
dalam reaksi-rekasi biologi termasuk reaksi-rekasi yang berkaitan dengan
metabolisme energi, karbohidrat, lipd, protein dan asam nukleat serta dalam sintesis,
degradasi, dan stabilitas bahan gen DNA. Sebagian besar reaksi ini terjadi dalam
mitokondria sel.
Di dalam cairan sel ekstraseluler magnesium berperan dalam transmisi saraf,
kontrak, atot, dan pembekuan darah. Dalam hal ini peranan magnesium berlawanan
dengan kalsium. Kalsium merangsang kontraksi otot, sedangkan magnesium
mancegah. Kalsium menyebabkan ketegangan saraf, sedangkan magnesium
melemaskan saraf.
Magnesium terutama diabsorpsi di dalam usus halus, kemungkinan dengan
bantuan alat angkut aktif dan secara difusi aktif. Di dalam darah sebagian besar

magnesium terdapat dalam bentuk ion bebas, atau dalam bentuk molekul kompleks
hingga molekul kecil. Keseimbangan magnesium di dalam tubuh terjadi melalui
penyesuaian ekskresi magnesium melalui urin. 21 gr dalam tubuh, 70% bersama
kalsium Ca & P dalam tulang. Lainnya di jaringan lunak & cairan tubuh. Diperoleh
dari padi-padian, kacang, coklat, seafood, ASI. Alkohol meningkatkan hilangnya Mg
dari tubuh. Kekurangan Mg timbulkan gangguan fungsi otot dengan tremor, kejang.
Kebutuhan laki-laki 200 700 mg/hari.
e. Metabolisme Kalium (K)
Kation utama didalam cairan intrasel; fungsi saraf dan otot, Na+/K+ ATPase,
keseimbangan asam basa. Metabolismenya diatur oleh aldosteron.
Kalium merupakan ion bermuatan positif (kation) utama yang terdapat di
dalam cairan intrasellular (ICF) dengan konsentrasi 150 mmol/L. Sekitar 90% dari
total kalium tubuh akan berada di dalam kompartemen ini. Sekitar 0.4% dari total
kalium tubuh akan terdistribusi ke dalam ruangan vascular yang terdapat pada cairan
ekstraselular dengan konsentrasi antara 3.5-5.0 mmol /L. Konsentrasi total kalium di
dalam tubuh diperkirakan sebanyak 2g/kg berat badan. Namun jumlah ini dapat
bervariasi bergantung terhadap beberapa faktor seperti jenis kelamin, umur dan massa
otot (muscle mass). Kebutuhan minimum kalium diperkirakan sebesar 782 mg/hari.
Di dalam tubuh kalium akan mempunyai fungsi dalam menjaga keseimbangan
cairan-elektrolit dan keseimbangan asam basa. Selain itu, bersama dengan kalsium
(Ca ) dan natrium (Na ), kalium akan berperan dalam transmisi saraf, pengaturan
enzim dan kontraksi otot. Hampir sama dengan natrium, kalium juga merupakan
garam yang dapat secara cepat diserap oleh tubuh. Setiap kelebihan kalium yang
terdapat di dalam tubuh akan dikeluarkan melalui urin serta keringat.
Kalium diabsorpsi dengan mudah dalam usus halus. Sebanyak 80-90% kalium
yang dimakan diekskresi melalui urin, selebihnya dikeluarkan melalui feses dan
sedikit melalui keringat dan cairan lambung. Taraf kalium normal darah dipelihara
oleh ginjal melalui kemampuannya menyaring, mengabsorpsi kembali, dan
mengeluarkan kalium di bawah pengaruh aldosteron. Kalium dikeluarkan dalam
bentuk ion dengan menggantikan ion natrium melalui mekanisme pertukaran di dalam
tubuh ginjal.
Mineral Mikromolekul
a. Metabolisme Besi (Fe)

Di dalam tubuh manusia Fe akan :


Diangkut sebagai transferin;
Disimpan sebagai feritin atau hemosiderin;
Hilang pada sel-sel yang terlepas dan melalui perdarahan.
Besi merupakan mineral mikro yang paling banyak terdapat di dalam tubuh
manusia dan hewan, yaitu sebanyak 3-5 gram di dalam tubuh manusia dewasa. Besi
mempunyai beberapa fungsi esensial di dalam tubuh: sebagai alat pengankut oksigen
dari paru-paru ke jaringan tubuh, sebagai alat angkut elektron di dalam sel, dan
sebagai bagian terpadu berbagai reaksi enzim di dalam jaringan tubuh.
Tubuh sangat efisien dalam penggunaan besi. Sebelum diabsorpsi di lambung besi
dibebaskan dari ikatan organik, seperti protein. Sebagian besar besi dalam bentuk feri
direduksi mejadi bentuk fero. Hal ini terjadi dalam suasana asam di lambung dengan
adanya HCl dan vitamin C yang terdapar di dalam makanan. Absorpsi terutama
terjadi di bagian atas usus halus (duodenum) dengan bantuan alat angkut-protein
khusus.
b. Metabolism Flourin
Flour di alam dapat ditemukan di tanah, di air maupun di udara, selain juga
ditemukan pada tanaman. Flour merupakan elemen paling elektronegatif dari semua
elemen kimia, maka secara alamiah tidak pernah dijumpai dalam bentuk elemen
tersendiri. Kombinasi secara kimiawi dalam bentuk flourides, fluorine adalah dalam
urutan ke-17 dari susunan elemen, dan keberadaannya merupakan 0,016-0,09 % dari
tanah yang di permukaan. Di daerah pegunungan, kandungan flour dalam tanah
relative rendah.
Flour berfungsi mencegah karies gigi dengan meningkatkan daya tahan email,
remineralisasi lesi-lesi karies dini dan sebagai bahan anti bakteri. Meningkatkan
kekerasan tulang ( fluoroapatit ) dan gigi.
Fluor dalam kadar rendah, sesuai dengan rendahnya kadar fluor dalam cairan
jaringan, akan menyatu dengan kristal apatit selama periode pembentukan gigi.
Setelah klasifikasi gigi selesai, tapi sebelum erupsi, lebih banyak lagi fluor di serap
oleh permukaan email yang berkontak dengan cairan jaringan. Akhirnya, setelah
erupsi dan selama hidup, email terus menyerap fluor dari lingkungan sekitarnya. Pada
saat ini penyerapan fluor dipengaruhi oleh keadaan email misalnya apakah email
tersebut sehat atau tidak, atau apakah proses etsa atau karies telah menyebabkannya
lebih porus karena larutnya substansi interprismata. Meningkatnya keporusan email

akan memudahkan difusi dan penyerapan flournya. Pada gigi yang baru erupsi
emailnya juga akan menyerap fluor lebih banyak daripada email yang telah matang.
c. Metabolisme Yodium (I)
Iodium ada di dalam tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit yaitu sebanyak
kurang lebih 0,00004% dari berat badan atau 15-23 mg. sekitar 75% iodium ini ada di
dalam kelenjar tiroid, yang digunakan untuk mensintesis hormon tiroksin
tetraiodotionin (T4), dan triiodotionin (T3).
Iodium dengan mudah diabsorpsi dalam bentuk iodida. Ekskresi dilakukan
melalui ginjal, jumlahnya berkaitan dengan konsumsi. Di dalam darah, iodium
terdapat dalam bentuk bebas dan terikat protein. Manusia dewasa sehat mengandung
15-20 mg iodium, 70-80% di antaranya berada dalam kelenjar tiroid. Penangkapan
yodida oleh kelenjar tiroid dilakukan untuk memelihara transpor aktif yang
dinamakan pompa iodium. Mekanisme ini diatur oleh hormon yang merangsang tiroid
dan hormon Tirotrofin yang dikeluarkan oleh hipotalamus yang dikeluarkan oleh
darah ke sel-sel sasaran dan hati; di dalam sel-sel sasaran dan hati tirkosin dipecah
dan bila diperlukan yodium kembali digunakan. Iodium disimpan didalam tiroid
sebagai tiroglobulin.
Dalam saluran pencernaan iodium bahan makanan dikonversi menjadi I( mudah diserap ) bergabung dengan pool iodide intra / ekstraseluler iodium ke
kelenjar tiroid untuk disimpan setelah mengalami peroksidasi akan melekat dengan
tirosin dari tiroglobulin.
E. Hormon yang Mengatur Metabolisme Air dan Mineral
Hormon yang berhubungan dengan metabolisme air dan mineral yaitu hormon paratiroid
dan hormon kalsitonin.
a. Hormon paratiroid
Berasal dari kelenjar paratiroid yang terdiri dari empat kelenjar kecil, terletak
bilateral pd ujung atas dan bawah kelenjar tiroid. Hormon paratiroid merupakan rantai
polipeptida tunggal yang terdiri dari 84 asam amino, 34 asam amino pertama
merupakan bagian yang penting karena menentukan aktivitas biologisnya. Hormon
paratiroid disintesis dalam kelenjar paratiroid.

Parathormon (PTH) berfungsi untuk mengatur kadar Ca2+ (kalsium) dalam


darah, menurunkan kadar (PO4)3+ dalam darah dan mengendalikan pembentukan
tulang.
Bila terjadi kekurangan hormon ini akan menyebabkan: (1). kretinisme pada
masa pertumbuhan. (2). miksodema bila terjadi pada masa dewasa dan (3). batu ginjal
dalam pelvis renalis atau rongga ginjal. Bila terjadi kelebihan hormon ini akan
menyebabkan pertumbuhan morbus basedowi dengan ciri ciri meningkatnya
metabolisme tubuh, meningkatnya denyut jantung, gugup, mudah berkeringat, sulit
meningkatkan berat badan, emosional, mata melebar, lidah terjulur keluar, frekuensi
buang air besar meningkat. Kejang otot atau tetani.
b. Hormon Kalsitonin
Kalsitonin merupakan hormon polipeptida yg berefek hipokalsemik dan
hipofosfatemik. Hormon polipeptida ini terdiri dari residu 32 asam amino yg
membentuk rantai tunggal lurus. Sekresi dan biosintesis kalsitonin dipengaruhi oleh
kadar ion Ca2+ plasma, bila kadar ion ini tinggi maka kadar hormon pun meningkat,
dan sebaliknya. Metabolisme kalsitonin manusia terjadi di ginjal.
Kalsitonin berfungsi untuk menurunkan kadar Ca2+ dalam darah, menurunkan
resorpsi tulang dengan menghambat aktivitas osteoklas dan menghambat absorpsi
kalsium di usus halus. Penghambatan langsung kalsitonin terhadap resopsi tulang oleh
sel sel osteoklas dan osteosit dapat mengakibatkan efek hipokalsemik dan efek
hipofosfatemik.

DAFTAR PUSTAKA
Meiyana, Clara. Makalah Vitamin dan Mineral. Available :
https://www.academia.edu/10106266/makalah_vitamin_dan_mineral (diakses tanggal 24
Maret 2015 pukul 18.00 WITA)
Setiadi, Adi dkk. 2012. Makalah Biokimia Annorganik Air, Vitamin, Mineral. Available :
https://www.scribd.com/doc/141331610/Makalah-Biokimia-Annorganik-Air-VitaminMineral (diakses tanggal 24 Maret 2015 pukul 18.45 WITA)
Marizki,Vivi.2014.Metabolisme Air Mineral. Available:
http://www.scribd.com/doc/197164340/Metabolisme-air-mieral-ppt#scribd (diakses
pada tanggal 24 Maret 2015 pukul 14.00 WITA)
Rizky.2012.Metabolisme Air dan Mineral. Available:
http://www.slideshare.net/rezaagung/metabolisme-air-dan-mineral (Diakses pada
tanggal 24 Maret 2015 pukul 14.30 WITA)
Kurniawan,Risky Indra.2012.Metabolisme Air. Available:
http://www.slideshare.net/RiskyIndraKurniawan/metabolisme-air-dr-tien (Diakses pada
tanggal 24 Maret 2015 puku 14.58 WITA)

Anda mungkin juga menyukai