Lalu masingmasing dari tiang ini dihubungkan dan disatukan dengan papan kayu yang dipasang
secara mendatar atau horizontal.
Makapapan kayu dan tiang pancang ini akan membentuk suatu bidang atau ruang sesuai dengan
besar ukuran bangunan yang dibuat.
Dengan tali atau benang kenur serta menggunakan alat ukur theodolit, titiktitik yang merupakan l
okasi untuk pembuatan pondasi, dinding
dan sebagainya bisa saling dihubungkan. Tali tersebut dibentangkan dari satu sisi papan kayu me
nuju sisi papan kayu yang ada di
seberangnya. Inilah fungsi utama dari penggunaan kayu yang dipasang secara horizontal tersebut
.
Untuk bangunan yang ukurannya lebih besar, jumlah tiang pancang yang dipasang tidak hanya e
mpat saja. Masingmasing pojok bisa
menggunakan tiang hingga jumlahnya ada enam. Dua ada di sebelah kiri dan kanan titik pojok, k
emudian duanya lagi berada di sebelah samping dan dua yang lainnya diletakan pada bagian
belakang. Sistem penggunaannya tidak jauh berbeda, hanya setiap titip
pemasangan tali bentang memakai tiang pancang yang berbeda.
Kemudian untuk bangunan yang disekitarnya sudah ada dinding lain, bouwplank dapat dipasang
pada dinding tersebut. Jadi tidak perlu
menggunakan tiang pancang lagi. Namun untuk jaraknya tetap harus dibuat dalam ukuran sekitar
satu meter.