2.1.
Sejarah Perusahaan
PT. SMART, Tbk. Medan merupakan perusahaan yang termasuk dalam
2.2.
Oil (CPO) sebagai bahan baku utama yang diperoleh dari pabrik-pabrik
pengolahan kelapa sawit, baik yang ada di Sumatera Utara maupun di luar
Sumatera Utara.
Produk yang dihasilkan dari pengolahan Crude Palm Oil (CPO) ini adalah
minyak goreng RBDOL (Refined Bleached Deodorized Olein) atau disebut juga
olein sebagai produk utama dan RBDST (Refined Bleached Deodorized Stearin)
atau disebut juga stearin serta PFAD (Palm Fatty Acid Destilate) sebagai produk
sampingan. Produk-produk olahan CPO tersebut dikembangkan menjadi produk
unggulan perusahaan, seperti minyak goreng (Filma, Mitra dan Kunci Mas),
margarin (Menara, Red Rose, Flagship dan Mitra) dan Cocoa Butter Substitude
(Isoc-Premium, Isoc-CBS dan Isoc-CF).
Proses produksi di PT. SMART, Tbk. Medan dikategorikan atas dua
proses, yaitu:
1. Proses refinery, merupakan proses pemurnian yang memisahkan asam lemak
jenuh (Fatty Acid) dan proses menghilangkan bau yang disebut dengan
Deodorized.
2. Proses fraksinasi, yaitu proses pemisahan fraksi padat (stearin) dan fraksi cair
(olein) dengan cara filtrasi dan kristalisasi.
Produk berupa RBDOL (Refined Bleached Deodorized Olein) dipasarkan
di dalam negeri dalam kemasan bermerek Filma, Mitra, dan Kunci Mas. Beberapa
produk dari merek tersebut juga di ekspor ke luar negeri seperti Cina, Nigeria,
Brazil dan lainnya. Sedangkan untuk produk RBDST (Refined Bleached
Deodorized Stearin) dipasarkan di dalam dan luar negeri seperti Cina, Nigeria,
Brazil, Ukraina, New Zealand beberapa negara-negara di benua Asia, Afrika,
Amerika dan Eropa lainnya dengan merek Menara, Mitra, Flagship, Isocpremium, Isoc-CBS, dan Isoc-CF. Dengan alasan ini PT. SMART, Tbk. Medan
dituntut untuk benar-benar menjaga mutu produksi perusahaan tersebut supaya
dapat dijaga kestabilan serta aman untuk dikonsumsi.
2.3.
dalam
menentukan
dan
memperlancar
jalannya
perusahaan.
Pendistribusian tugas, wewenang dan tanggung jawab serta hubungan satu dengan
yang lain dapat digambarkan pada struktur organisasi, sehingga para pegawai dan
karyawan akan mengetahui dengan jelas apa tugas yang harus dilakukan serta dari
siapa perintah diterima dan kepada siapa harus bertanggungjawab.
Dalam rangka mencapai efektifitas dan efisiensi kerja yang baik, PT.
SMART, Tbk. Medan telah berusaha menciptakan pengendalian internal yang
sesuai dengan menyusun unit-unit kerja yang ditunjukkan pada Gambar 2.1.
struktur organisasi di PT. SMART, Tbk. Medan menggunakan struktur staf dan
fungsional.
V-1
Rincian tenaga kerja di PT. SMART, Tbk. Medan dapat dilihat pada Tabel
2.1. berikut.
Tabel 2.1. Rincian Tenaga Kerja di PT. SMART, Tbk. Medan
Jenis Kelamin
Klasifikasi
Pekerjaan
Pendidikan
Jumlah
Tenaga Lokal
SD
SMP
SMU/
STM
Akademis/Univ.
Staff
57
35
92
92
92
Karyawan
319
36
355
355
13
20
256
66
137
15
152
152
104
48
Karyawan
Kontrak
Shift II
Shift III
Upah Bulanan
Besarnya upah yang diterima seseorang tergantung kepada jabatannya dan
lamanya bekerja di perusahaan.
2.
Upah Lembur
Upah lembur diberikan kepada karyawan yang bekerja di luar jam kerja yang
telah ditetapkan oleh perusahaan. Besarnya upah lembur yang diterima adalah
upah lembur dikali banyak jam kerja lembur.
3.
Upah perangsang
Upah perangsang diberikan menurut prestasi karyawan dan kerajinannya
dengan tidak pernah absen selama satu bulan penuh.
Dalam meningkatkan kesejahteraan karyawannya, PT.SMART, Tbk.
Medan juga memberikan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) kepada semua
karyawan berupa jaminan kecelakaan, kematian dan lain-lain. Undang-undang
ketenagakerjaan yang telah ditetapkan oleh pemerintah untuk melindungi hak atas
kesejahteraan karyawan.
2.3.4.2. Fasilitas
Untuk mendukung para staff dan karyawan bekerja lebih giat dalam
meningkatkan prestasinya, perusahaan memberikan insentif dan fasilitas berupa:
1. Pemberian cuti
Perusahaan memberikan cuti kepada karyawan berupa cuti tahunan, cuti sakit,
cuti menikah, cuti musibah dan lain-lain.
2. Pemberian tunjangan hari raya
Tunjangan hari raya diberikan kepada karyawan sesuai dengan agamanya
masing-masing. Besarnya tunjangan setiap orang bergantung kepada gaji
pokok dan sesuai dengan kebijaksanaan perusahaan.
3. Perawatan kesehatan
Di perusahaan terdapat klinik, milik perusahaan yang ditangani oleh dua orang
dokter dan beberapa perawat untuk memberikan fasilitas pengobatan kepada
staf dan karyawan serta keluarga dan juga untuk memberikan pelayanan
kesehatan maupun pertolongan apabila terjadi kecelakaan kerja.
4. Bonus tahunan
Perusahaan memberikan bonus tahunan kepada staf dan karyawan yang
sifatnya tidak mutlak setiap tahun. Besar bonus yang diberikan tergantung
kepada kebijaksanaan pihak manajemen yang biasanya tergantung kepada
besarnya keuntungan perusahaan.
5. Fasilitas kerja
Untuk menunjang kelancaran tugas, perusahaan juga menyediakan peralatanperalatan yang dibutuhkan karyawan untuk meningkatkan kesalamatan kerja
seperti helm, sepatu pengaman, kaca mata, dan sebagainya.
6. Jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek)
Kemasan Primer
Kemasan primer merupakan bahan kemasan yang digunakan untuk
mengemas produk secara langsung. Kemasan primer yang digunakan antara lain:
a.
Jerygen
Jerygen berfungsi sebagai kemasan olein ukuran 5000 ml, 10.000 ml dan
b.
hasil produksi.
2.
Kemasan Sekunder
Kemasan sekunder merupakan kemasan yang berfungsi melindungi
Kemasan Tersier
Kemasan tersier merupakan kemasan yang digunakan untuk mengemas
produk setelah dikemas dengan kemasan primer dan sekunder. Kemasan tersier
yang digunakan oleh PT. SMART, Tbk. medan adalah peti kemas yang berfungsi
memudahkan kegiatan pengangkutan, terutama untuk jarak angkut yang jauh.
1. Bleaching Earth
Bleaching Earth berfungsi untuk:
a. Mengabsorbsi kotoran-kotoran (impurities) yang tidak digunakan, seperti
kandungan logam, karoten, kelembaban, bahan tak larut, dan pigmen
lainnya.
b. Mengurangi tingkat oksidasi produk.
c. Sebagai bahan pemucat dalam pengambilan warna dan proses bleaching.
2. Asam Phosfat (H3PO4)
Asam Phosfat (H3PO4) berfungsi untuk mengikat posfatida (gum/getah),
kandungan logam, dan kotoran lainnya menjadi gumpalan-gumpalan kecil dalam
proses degumming.
100
C dengan
Bleached Palm Oil (BPO) yang dihasilkan dan kemampuannya berfungsi sebagai
zat adsorbtive clearing.
BPO yang terbentuk kemudian dialirkan ke dalam buffer tank dimana
pada tangki ini terjadi pemisahan antara BPO yang terbentuk dengan impurities
yang ada di dalamnya. Proses pemisahan dengan cara mengalirkan sparging steam
(0,4-2 bar) yang berasal dari bleacher, dengan demikian impurities yang terbawa
dengan uap akan dihisap oleh steam jet vacuum system. Setelah proses ini BPO
dipompakan dengan pompa sentrifugal menuju tangki niagara filter press.
Sebelum BPO dialirkan ke Niagara Filter untuk disaring, tangki
terlebih dahulu divakumkan. Jika vacuum pressure niagara filter rendah maka
niagara filter sudah siap dioperasikan. Lalu terjadi proses filling (fill filter)
dimana BPO dari pompa sentrifugasi dialirkan ke Niagara Filter Press melalui
katup masukan. Jika level aliran high niagara filter menunjukkan alarm tinggi
maka BPO mengalami tahap blackrun, dimana ukuran lubang filter akan mengecil
dan BPO yang mengandung bleaching earth dilewatkan. Jika BPO yang keluar
telah jernih (tidak mengandung butiran spent earth atau kotoran lain) maka
dilanjutkan ke tahap filtrasi dimana pada tahap ini udara dikompresikan ke tangki
niagara filter press melalui katup masing-masing. Disini udara akan menekan
BPO pada saat melewati permukaan filter sehingga akan lolos ke sisi-sisi dari
filter dan masuk menuju saluran-saluran minyak pada sisi filter yang kemudian
mengalir ke bawah. Sedangkan impurities akan tetap menempel di filter. Jika
waktu setting filtrasi telah selesai, maka akan dilanjutkan pada tahap pengosongan
niagara filter press. Jika BPO yang ada di dalam tangki niagara filter press sudah
melewati high level maka secara otomatis BPO akan dialirkan ke dalam buffer
tank atau dialirkan keluar niagara filter press menuju press cyclone, yang
kemudian dialirkan ke shop oil tank, lalu dialirkan lagi ke blecher. Tahap ini
disebut dengan tahap sirkulasi.
Pada tahap pengosongan niagara filter, DBPO dialirkan keluar melalui
katup menuju tangki deodorator untuk proses deodorasi. Setelah tahap
pengosongan selesai dan alarm menunjukkan low maka dilanjutkan ke tahap
pengeringan (cake drying) dimana pada tahap ini perlu diperhatikan steam yang
keluar, jika pada sight glass terlihat tidak ada lagi DBPO yang terikut dengan
steam maka dilanjutkan dengan tahap post emptying dimana pada tahap dilakukan
maksimum tiga menit dan dilanjutkan ke tahap ventilasi yaitu pengeluaran udara.
Jika tekanan menunjukkan low maka akan dilanjutkan ke tahap cake discharge
sehingga spent earth terbuang ke dalam penampungan spent earth.
2.4.2.2.1. Kristalisasi
Tujuan kristalisasi adalah untuk menjadikan fraksi stearin mengkristal
akibat pendinginan pada suhu 20 oC, dengan menggunakan tangki kristalizer.
Minyak sawit RBDPO dari tangki penyimpanan (buffer tank) dipompakan menuju
pemanas heat exchanger. Hal ini dilakukan agar RBDPO dalam keadaan fase cair,
dimana suhunya sekitar 50 55 oC. Pemanas yang digunakan adalah steam
dengan tekanan 1,5 2,5 bar. Kemudian RBDPO dialirkan ke tangki kristalizer
melalui katup. Pada saat filling RBDPO ke kristalizer, agitator di dalam kristalizer
harus beroperasi dengan baik. Di dalam kristalizer temperatur RBDPO diturunkan
sekitar 24 30 0C dengan menggunakan air pendingin. Proses pendinginan terjadi
dua kali dengan menggunakan air pendingin dari cooling tower berada pada suhu
25 oC dialirkan ke tangki kristalizer sehingga terjadi proses pendinginan dan
menghasilkan temperatur 35 oC. Pada saat temperatur 35 oC dicapai, pendinginan
akan dilanjutkan dengan menggunakan air dari chiller. Chiller adalah unit
pendingin air yang dapat menurunkan temperatur air sampai 7 oC. Air ini akan
digunakan untuk pendinginan minyak lanjutan setelah didinginkan dengan air
biasa dengan suhu 25 35 oC.
Selama di tangki kristalizer terjadi proses pendinginan selama 275 menit,
dan selama proes ini Refined Palm Oil (RPO) diaduk dengan pengaduk yang
2.5.
3. Fractination Unit
Mesin dan peralatan yang digunakan di lantai produksi secara lengakap
disajikan pada Lampiran 2.
2.6.
Utilitas
Utilitas dalam suatu pabrik merupakan unit pembantu produksi yang
menunjang proses agar produksi dapat berjalan lancar dari awal hingga akhir. PT.
SMART, Tbk. Medan memiliki utilitas antara lain:
1. Water Treatment
2. Cooling Water
3. Unit Pembangkit Listrik
4. Bengkel (Work Shop)
5. Boiler
c. Degasifier
d. Anion exchanger
2.6.1.1.
Deferisator
Deferisator berguna untuk menangkap kandungan besi serta partikel
padat lainnya yang terkandung dalam air. Peralatan deferisator berupa silinder
tegak dengan alat dan tutup segmen bola yang diisi dengan media penyaring.
Media penyaring ini terdiri atas tiga lapisan yang berturut-turut dari atas ke bawah
yaitu antrasit, grend sand dan grevel.
Air yang diolah dimasukkan dari bagian atas deferisator, partikelpartikel padat ditahan oleh media penyaring, sedangkan air jernih keluar dari
bagian deferisator. Air sumur mengandung Fe2+ (ferro) yang terlarut dalam air.
Agar ferro dapat ditahan oleh media penyaring maka harus dioksidasi menjadi
Fe3+ yang berbentuk padatan. Sebagai oksidator digunakan KMnO4 yang
diinjeksikan ke dalam pipa air sebelum masuk ke deferisator.
Partikel padat yang ditahan pada media penyaring tidak lagi berjalan
baik karena jenuh. Kejenuhan tercapai apabila perbandingan antara tekanan
masuk dan tekanan air keluar 0,3 Bar. Untuk mengenal kejenuhan ini, maka media
penyaring harus diregenerasi. Regenerasi dilakukan dengan back washing selama
40 menit, dimana air dialirkan dari bagian bawah ke bagian atas deferisator
dengan laju alir 100 gpm. Dengan adanya daya dorong dari aliran air ini, padatan
semula tertahan ke atas dan didorong ke atas untuk selanjutnya keluar bersama-
sama aliran air, kemudian dilakukan pembilasan selama 15 menit dengan laju air
50 gpm.
2.6.1.2.
Cation Exchanger
Pada kation exchanger berlangsung pertukaran ion positif pada air
dengan resin. Kation-kation yang terdapat di dalam air, terutama Ca2+ dan Mg2+
akan diikat oleh resin sementara resin melepaskan kation H+ ke dalam air. Fungsi
dari katin exchanger adalah:
1. Menghilangkan atau mengurangi kesadahan yang disebabkan garam-garam
kalsium dan magnesium.
2. Mengilankan atau mengurangi zat padat terlarut (klorida, sulfat, bikarbonat dan
silikat).
Sebagai resin digunakan Amberlite Ira 120 sebanyak 440 liter yang
bersifat asam kuat. Resin memiliki kemampuan yang terbatas dalam mengikat ion.
Regenerasi harus dilakukan berkala, untuk mengembalikan kemampuan resin
mengikat ion. Biasanya regenerasi dilakukan 1 x 24 jam. Sebagai regenerasinya
diapakai NaCl yang dilarutkan dalam air.
Proses regenerasi memiliki tahapan sebagai berikut:
1. Back washing selama 15 menit dengan laju alir 15 gpm.
2. Regenerasi isap NaCl.
3. Pembilasan (rising) selama 30 menit dengan laju air 25 gpm.
2.6.1.3.
Degasifer
Dalam degasifer dilakukan pengusiran CO2. Air dari kation exchanger
2.6.1.4.
Anion Exchanger
Pada anion exchanger berlangsung pertukaran anion-anion antara air
dengan resin. Anion-anion yang terdapat dalam air seperti CO32-, SO43- dan Clakan diikat oleh resin, sedangkan resin akan melepaskan anion hidroksida (OH-).
Fungsi dari anion exchanger adalah:
1. Mengikat atau menyerap anion dari asam-asam karbonat, sulfat, klorida, dan
silikat yang diahsilkan dari kation exchanger.
2. Menghilangkan atau mengurangi garam-garam mineral (disebut dengan proses
demineralisasi).
Resin yang digunakan yaitu resin Amberlite IRA 420 yang bersifat basa
kuat sebanyak 440 liter. Regenerasi biasanya 1 x 24 jam dengan menggunakan
regenerasi NaOH sebanyak 37,5 kg dilarutkan dalam 100 liter air. Proses
regenerasi dilakukan sebagai berikut:
1. Back washing selama 15 menit dengan laju air 25 gpm.
2. Regenerasi isap NaOH selama 30 menit dengan laju alir 40 gpm.
3. Pembilasan (rising) dengan kategori lambat 20 menit dengan laju alir 5 gpm,
dan dengan kategori cepat 60 menit dengan laju alir 25 gpm.
2.6.2.
Cooling Tower
Salah satu unit penunjang di PT. SMART, Tbk. Medan adalah cooling
tower yang berfungsi untuk menurunkan temperatur air yang akan digunakan
sebagai pendukung proses produksi. Pada cooling tower terjadi sirkulasi air dingin
hasil pendinginan dengan air yang telah digunakan dalam mendukung proses
produksi. Cooling tower dilengkapi dengan:
1. Fan atau kipas yang digerakkan oleh elektromotor,
2. Pipa sprinkle yang berfungsi mendistribusikan air,
3. Saringan atau yang disebut dengan elemen cooling tower yang berfungsi
menyaring air karena air tersebut mungkin saja mengandung minyak setelah
dipakai untuk mendukung proses produksi.
Cooling tower ini berdiri di atas kolam menara yang berfungsi
menampung air hasil pendinginan cooling tower dan juga untuk memperluas
permukaan kontak dengan udara.
2.6.3.
Pembangkit Listrik
Pembangkit listrik yang digunakan oleh PT. SMART, Tbk. Medan untuk
menjalankan seluruh sistem pada perusahaan sebagian besar dipasok oleh PT.
PLN (persero) yang disalurkan melalui gardu induk penyalur sektor Belawan.
Selain itu, PT. SMART, Tbk. Medan juga menyupali tenaga listrik sendiri yang
berasal dari generator-setting (Gen-Set). Generator yang terdapat pada sistem
pembangkit tenaga listrik pada PT. SMART, Tbk. Medan berjumlah 3 unit. Daya
yang dihasilkan dari generator ini digunakan sebagai cadangan dan back-up jika
pasokan listrik dari PLN padam atau tidak mencukupi. Tiga unit genertor ini
digunakan secara bergantian sesuai kebutuhan.
Pengoperasian gen-set dilakukan dengan bantuan panel-panel kontrol
yang seluruhnya terdapat pada unit pengendali pada power house. Tiga unit genset yang dioperasikan oleh PT. SMART, Tbk. Medan memiliki kapasitas daya
yang sama, yaitu sebesar 977 Kw.
Spesifikasi generator-setting yang dimiliki oleh PT. SMART, Tbk.
Medan yaitu:
1. Electrical Power Output
: 101%
Short Circuit
: 4400 A
Overload
: 1825 A
: 571 A
:5V
: 97 oC
max
: 2,2 Bar
min
: 0,6 Bar
min
: 2,7 Bar
max
: 50 oC
max
: 50 oC
8. Over Voltage
: 480 V
Under Voltage
: 360 V
Over Frequency
: 55 Hz
Under Frequency
: 40 Hz
2.6.4.
memperbaiki mesin dan peralatan produksi. Bengkel berada dalam lokasi pabrik
agar kerusakan yang terjadi pada mesin dan peralatan produksi dapat segera
diatasi sehingga proses produksi tidak mengalami hambatan.
2.6.5.
Boiler
Boiler adalah alat untuk mengubah energi bahan bakar menjadi energi
panas dalam bentuk steam atau uap air yang akan digunakan untuk berbagai
macam operasi, seperti pembangkit tenaga listrik, proses kimia dan pemanasan.
Prinsip dasar kerja boiler adalah bila dipanaskan maka air akan berubah menjadi
uap. Boiler dipanaskan dengan menggunakan bahan bakar seperti gas alam,
minyak bumi, batu bara, gas-gas pembuangan hasil penyulingan, panas yang
terbuang, sampah yang diabukan, kayu, dan energi nuklir. Adapun boiler pada PT.
SMART, Tbk. Medan menggunakan bahan bakar Marine Fuel Oil (MFO) dan
solar.
PT. SMART, Tbk. Medan mempunyai dua jenis boiler, yaitu boiler
batubara dan boiler gas. Boiler batubara digunakan sebagai penghasil utama
steam, sedangkan boiler gas digunakan sebagai tambahan dan sebagai back up
apabila terjadi kerusakan pada boiler batubara yang lebih murah dibandingkan
dengan boiler gas. Kedua boiler tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan
steam di bagian refinery, fraksinasi, KCP, CBS plant, marsho, dan tank farm.
Ada tiga unit boiler gas yang masing-masing berkapasitas 20 ton, 14 ton,
dan 10 ton. Dalam kegiatan produksi sehari-hari hanya boiler gas dengan
kapasitas 20 ton yang digunakan. Hal ini terjadi karena boiler batubara dan satu
buah boiler gas berkapasitas 20 ton saja sudah dapat memenuhi kebutuhan steam.
2.6.5.1.
agar tidak menimbulkan kerugian. Penggunaan air yang tidak sesuai dengan
kriteria dapat menimbulkan kerak dan endapan dalam boiler. Kerak dan endapan
ini dapat menjadi isolator yang akan mengganggu perpindahan panas dari api
burner ke air, sehingga dapat mengurangi efisiensi boiler, pemborosan bahan
bakar dan dapat juga menyebabkan over heating pada dinding-dinding boiler.
Untuk itu, air perlu diberi perlakuan secara khusus untuk menghilangkan
kandungan zat padat (seperti logam) dengan cara penyaringan dan penambahan
bahan kimia.
Pada PT. SMART, Tbk. Medan air umpan boiler yang digunakan
adalah hasil pengolahan air sumur bor. Air sumur bor diproses pada water
treatment plant (WTP) sehingga menjadi soft water melalui proses reverse
osmosis. Berikut adalah standarisasi air reverse osmosis berdasarkan PT. NALCO
INDONESIA.
Tabel 2.4. Kualitas Air Reverse Osmosis
Parameter
pH, Unit
Total Dissolved Solid (TDS), ppm
Total Hardness, ppm CaCO3
Silica, ppm SiO2
Total Iron, ppm Fe
Nilai
20 max
1 max
5 max
0,3 max
2.6.5.2.
masuknya air dalam tangki boiler yang diikuti dengan pemanasan air tersebut
dengan steam. Alur proses pembuatan steam di boiler dapat dilihat pada Gambar
2.3.
Tahapan proses pembuatan steam:
1. Soft water dari WTP yang ada di soft water tank ditambahkan dengan air
kondesat dan dialirkan ke dearator, dalam aliran ini diinjeksikan bahan kimia
dengan
dosis
tertentu.
Dearator
berfungsi
untuk
memanaskan
dan
Kriteria feeding water untuk boiler dapat dilihat pada Tabel 2.5.
Tabel 2.5. Kualitas Boiler Feeding Water
Parameter
pH, Unit
Total Dissolved Solid (TDS), ppm
Total Hardness, ppm CaCO3
Total Iron, ppm Fe
Nilai
6,5 - 10
250 max
2 max
0,4 max
2.6.5.3.
diinginkan, maka diperlukan pengawasan kualitas air terhadap dearator dan air
feeding boiler. Trouble Shooting kualitas air pada dearator dan boiler dapat dilihat
pada Tabel 2.6. dan Tabel 2.7. berikut.
Tabel 2.6. Trouble Shooting Kualitas Air pada Dearator
Hal yang Diperhatikan
Nilai
Tindakan Koreksi
pH, Unit
6,5 - 10
250 max
2 max
0,4 max
Nilai
pH, Unit
10,5 11,5
3500 max
Tindakan Koreksi
Ph rendah, tambah caustic soda. Ph tinggi tambah
blowdown secara manual
Tambah blowdown manual
2,5 max
350 max
30 50
Polymer Rasidual
c. Kolam aerasi
Kolam aerasi merupakan kolam yang berfungsi untuk menurunkan
parameter BOD dan COD pada limbah. Pada bak aerasi ditambahkan
udara secara mekanik yaitu dengan menggunakan sistem kincir air dengan
energi yang berasal dari kompresor yang bertujuan untuk menambah kadar
oksigen per Kg BOD yang terkandung dalam limbah.
d. Netralisasi
Merupakan proses untuk menetralkan pH air limbah dengan cara
menambahkan Na2CO3 sehingga sebelum dialirkan ke laut, pH air limbah
diharapkan berkisar antara 6 9.
e. Kolam filtrasi
Air limbah yang masih keruh dari bak aerator selanjutnya dialirkan ke
kolam filtrasi untuk mengendapkan lumpur yang masih terikut dalam air
limbah, selanjutnya air limbah dialirkan ke laut dalam kondisi yang sudah
netral.
2. Pengolahan limbah padat
Limbah padat berupa spent earth jerigen bekas dan karung plastik
dikumpulkan pada tempat yang telah disediakan untuk penanganan lebih lanjut.
Pada proses produksi dihasilkan limbah berupa spent earth (bleaching earth
seperti tepung yang sudah terpakai, berwarna cokelat) yang merupakan
buangan dari niagara filter hasil proses bleaching. Bleaching yang digunakan
sebanyak 6 ton per jam. Biasanya spenth earth digunakan atau dimanfaatkan
untuk menimbun dataran tanah yang rendah di sekitar lokasi pabrik, karena bila
2.6.8.
Maintenance
Maintenance merupakan proses perawatan terhadap mesin dan alat kerja
untuk mencegah terjadinya kerusakan dan kesalahan pada saat proses produksi
berlangsung. Perawatan ini ditujukan agar proses seluruh produksi dapat berjalan
dengan baik, sehingga tidak ada hambatan yang disebabkan oleh mesin atau
peralatan yang dapat mengakibatkan cacat pada produk, dan kerlambatan waktu
penyelesaian produk yang berakibat pada keterlambatan waktu pengiriman.
Maintenance yang dilakukan terbagi atas dua enis, yaitu maintenance
yang dilakukan secara berkala sesuai periode waktu tertentu dan maintenance
yang dilakukan sebagai penanggulangan kerusakan. Maintenance yang dilakukan
secar berkala dilakukan setahun sekali dengan lama proses maintenance adalah 2
minggu untuk memeriksa dan memperbaiki seluruh fasilitas produksi atau pun
unit penunjang produksi.