PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam dunia pendidikan disadari perlunya menghubungkan antara teori
dan praktek. Prinsip-prinsip akan dikaji dalam praktek. Apa yang terdapat dalam
pengalaman praktek dicari dasar-dasarnya dalam teori dan dalam prinsip-prinsip.
Hubungan antara teori dan praktek seyogianya bersifat berlapis-lapis yang
integratif, di mana teori dan praktek secara bergantian dan bertahap saling isimengisi, saling mencari dasar, dan saling mengkaji. Sehubungan kaitan antara
teori dan praktek inilah laboratorium dan fasilitas lain dalam proses belajarmengajar patut mendapat perhatian. Di laboratorium berlangsung kegiatan kerja
laboratorium (laboratory work) (Mustaji, 2009).
Setiap ilmuwan harus mampu menjaga keseimbangan antara kegiatan
ilmiah di ruang laboratorium dan kegiatan mengajar di ruang kelas. Penciptaan,
penemuan, dan produksi ilmu pengetahuan terjadi melalui proses yang panjang,
suatu sinergi antara ketekunan bereksperimen di laboratorium (termasuk riset
lapangan) dan kegigihan berdialektika di ruang kuliah (Anonim, 2011).
Alat-alat yang digunakan tersebut disesuaikan dengan tujuan percobaan.
Akan tetapi, selain kita sudah mengetahui masing-masing nama alat. Kita juga
harus
mengetahui
fungsi
alat-alat
yang
digunakan,
bagaimana
cara
penggunaannya. Hal ini bertujuan agar praktikum yang kita lakukan bisa berjalan
dengan lancar, baik, dan benar. Selain itu, kita juga harus berhati-hati serta penuh
ketelitian dalam menggunakan alat-alat laboratorium, karena sebagian alat-alat
laboratorium tersebut terbuat dari kaca,porselin, dan sejenisnya yang bersifat
mudah pecah (Khaerul Badawi, dkk., 2011).
Namun pembahasan ini akan dijelaskan pada pembahasan berikutnya.
Membicarakan tentang beberapa pengertian laboratorium, cara mendesain suatu
laboratorium yang baik, tata tertib yang harus diterapkan dan dipatuhi dalam
bekerja di dalam laboratorium sehingga keselamatan kerja dapat terwujud, serta
Makalah Pengantar Laboratorium Metodik Kimia| By Kelompok
VIII
alat dan bahan laboratorium akan selalu menjadi buah bibir yang menyenangkan
bagi mahasiswa jurusan mipa.Karena dari semua sisi akan diuntungkan.Baik bagi
sipembicara atau hanya sekedar mendengarkan (Khaerul Badawi, dkk. 2011).
Berbicara
tentang
alat-alat
laboratorium
secara
ilmiah
tidaklah
Berbasis
Laboratorium?
Bagaimanakah desain dari Model Pembelajaran Berbasis Laboratorium?
Bagaimana sintaks dari Model Pembelajaran Berbasis Laboratorium
Bagaimanakah tata tertib di dalam laboratorium?
Apa saja alat dan bahan yang terdapat di laboratorium mipa?
Apa perbedaan alat dan bahan?
Bagaimanakah keselmatan kerja di dalam laboratorium?
D. Tujuan
Adapun tujuan yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Memahami pengertian Model Pembelajaran Berbasis Laboratorium.
2. Mengetahui dan memahami teori-teori yang mendasari Model Pembelajaran
Berbasis Laboratorium.
3. Mengetahui dan memahami desain dari Model Pembelajaran Berbasis
Laboratorium.
4. Mengetahui dan memahami sintaks dari Model Pembelajaran Berbasis
Laboratorium.
5. Mengetahui dan memahami tata tertib di dalam laboratorium.
6. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang alat dan bahan laboratorium
7. Menambah wawasan mahasiswa tentang alat dan bahan lab walaupun
pembahasan disajikan tidak komprehensif.
8. Mengetahui dan memahami keselamatan kerja di dalam laboratorium.
BAB II
PEMBAHASAN
suatu
pembelajaran
sasaran
yang
berbasis
diharapkan
laboratorium
secara
optimal.
merupakan
Model
model
manajemen
menyatakan
bahwa
yakni
perencanaan
(planning),
pengorganisasian
(organizing),
(staffing),
pemberian
bimbingan
(directing),pengkoordinasian
dengan
sesuai tugas
dan tanggung
jawabnya,
terdiri
dari
pengelola
metodologi
Belajar
Yang
Melandasi
Model
Pembelajaran
Berbasis
2. Teori belajar piaget: bahwa Interaksi yang terus menerus antara individu dan
lingkungan adalah pengetahuan. Untuk memahami pengetahuan seseorang
dituntut untuk mengenali dan menjelaskan berbagai cara bagaimana individu
berinteraksi dengan lingkungannya.
3. Teori belajar brunner, menyatakan untuk mendapatkan pemahaman belajar
dengan menemukan sendiri, sehingga menggunakan pendekatan discovery
(menemukan sendiri). Pemahaman didapatkan secara induktif dengan
membuat perkiraan yang masuk akal atau menarik kesimpulan.
C. Desain Laboratorium
Dalam pengertian terbatas laboratorium yang merupakan suatu ruangan
yang tertutup dimana percobaan dan penelitian dilakukan. Untuk design
laboratorium kimia harus mulai dari awal, seperti yang dilakukan berikut ini:
1.
2.
3.
4.
5.
7. berapa office
8. administration
9. Safety equipment and location
10. Furnishings
11. Fire protection
12. Plumbing dan sebagainya
bekerja
13.
14.
dalam bentuk SOP Operationals, FORM, JSA dan HES Manuals. HES Manuals
Communication
Procedure
3. Cylender Handling Procedure
4. Waste Handling Procedure
5. Document
Control
and
handling Procedure
6. Equipment
Calibration
Procedure
15. Dan yang lebih penting lagi setiap aktivitas dan analysis di laboratorium
harus ada JSA (Job Safety/Hazard Analysis) dan dipahami oleh semua
personal yang ada di Lab tersebut. JSA adalah analisa potensi-potensi
bahaya yang kemungkinan terjadi ketika aktivitas di lab dilakukan.
Biasanya setiap SOP atau Prosedur menpunyai 1
16. atau lebih JSA. Untuk penyimpanan bahan kimia perlu ada ruangan khusus
dan perlu diperhatikan compatibity dari chemical, MSDS, Fan, Inventory,
Spill Kit, Lemari khusus misal untuk asam, reagent, access control dan
sebagainya (anonym, 2010).
17.
19.
25.
25.
25.
25.
25.
praktikum
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
35.
36.
10
1. Guru
38. Seorang guru harus kreatif dan berkompeten. Kreatif, ketika alat dan
bahan disuatu sekolah tidak memadai menggunakan alat sederhana.
Contohnya, ketika praktikum asam-basa, siswa disuruh membawa berbagai
macam kebutuhan rumah tangga seperti, air jeruk, cuka pasar, detergen dan
lain sebagainya. Berkompeten, sebelum mengajarkan kepada siswa tentang
keterampilan proses, guru harus lebih mahir tentang hal-hal yang berkaitan
dengan keterampilan proses dasar maupun terpadu. Selanjutnya adalah mampu
mengelola laboratorium dan kegiatan praktikum serta keamanannya dengan
mensosialisasikan zat-zat yang akan dipakai praktikum. Guru juga harus
memberikan arahan kepada siswa agar pada kegiatan praktikum dapat bejalan
dengan lancar. Selain itu guru harus sudah siap dengan perangkat dalam
praktikum. Seperti :
a. Membuat LKS praktikum yang di dalamnnya terdapat tujuan praktikum,
rincian alat dan bahan , dan prosedur praktikum da tugas.
b. Setelah itu guru mengawasi dan membimbing siswa saat pelaksanaan
praktikum.
39. 2. Siswa
40. Siswa harus memahami aspek yang akan dilakukan ketika kegiatan
praktikum berlangsung seperti keterampilan dalam mengamati objek,
menafsirkan dan mengolah data, serta menarik kesimpulan yang sesuai dengan
tujuan praktikum. Siswa diberikan pre-test yakni tes awal yang diberikan
kepada siswa untuk mengetahui pemahaman siswa sebelum melakukan
praktikum. Ketika sudah selesai melaksanakan praktikum dilakukan post-test
yakni test akhir yang dilakukan ketika selesai praktikum untuk mengecek
sejauh mana siswa memahami materi yang di praktikumkan.
41.
42. 3. Materi
43. Materi yang disajikan untuk memenuhi pembelajaran berbasis
laboratorium adalah Materi-materi kimia SMA yang bisa di-praktikumkan
adalah untuk kelas X daitaranya: Kelas X: Kepolaran suatu senyawa, Larutan
Makalah Pengantar Laboratorium Metodik Kimia| By Kelompok
VIII
11
12
55.
Meliputi tabel-tabel data atau grafik kosong yang dapat diisi siswa
untuk membantu siswa mengorganisasikan data. Selain itu berikan tempat agar
siswa dapat menuliskan semua hasil pengamatan dengan indera yang sesuai.
58. 6. Analisis
59.
analisis data sehingga kesimpulan dapat diperoleh. Bagian ini dapat berupa
pertanyaan atau isian yang jawabannya berupa perhitungan terhadap data. Bisa
juga pada bagian ini Anda meminta siswa untuk membuat grafik, untuk melihat
hubungan sebab-akibat antara dua hal seperti yang dirumuskan dalam masalah.
60. 7. Kesimpulan
61.
membantu siswa belajar lebih lanjut tentang materi pembelajaran yang dia
pelajari melalui kegiatan praktikum ini serta penerapannya dalam bidangbidang lain.
64.
E. Tata Tertib Laboratorium
65.
13
b. Membuang sampah dan bahan lain dalam washtafel, laci meja dan lantai
c. Menulis dan atau mencoret-coret dinding dan permukaan meja.
d. Masuk ruang persiapan/staf, tanpa seizing staf/kepala laboratorium.
67. 2. Diwajibkan
a. Memeriksa kelengkapan alat dan melaporkan setiap kerusakan alat pada
laboran,
b. Staf/kepala laboratorium.
c. Mengisi daftar hadir dan melaporkan kegiatan individual kepada kepala
laboratorium.
d. Memahami dan mengikuti petunjuk penggunaan alat, dan mengisi daftar
isian kartu alat.
e. Membersihkan sisa praktikum/penelitian pada setiap meja dan washtafel
tempat anda bekerja.
f. Kegiatan mahasiswa di laboratorium harus diketahui kepala laboratorium
atau penanggung jawab praktikum.
g. Setiap pemakaian alat (elektrik, mekanik, optik atau perpaduannya) wajib
memahami petunjuk pemakaian dan mengisi format isian pada kartu alat.
h. Bila terjadi kerusakan terhadap alat, setiap pemakai alat wajib mengganti
kerusakan komponen atau alat dengan spesifikasi yang setara.
i. Peralatan yang telah selesai digunakan, dikembalikan kepada laboran dalam
keadaan bersih dan kering.
j. Setelah selesai melakukan kegiatan, ruangan laboratorium harus dalam
keadaan bersih.
68.
69. 3. Dianjurkan
a. Ambil bahan seperlunya dan gunakan sendok zat yang sesuai dan bersih.
Gunakan alas yang tepat (kertas perkamen, botol timbang, kaca arloji,
cawan, dsb.) ketika menimbang.
b. Gunakan air secukupnya dan membuka kran tidak berlebihan (air
bertekanan tinggi).
c. Buanglah sampah atau sisa praktikum pada tempat yang disediakan.
70. 4. Sanksi
a. Teguran.
b. Dianggap tidak hadir dalam praktikum
c. Tidak diizinkan masuk dalam kegiatan praktikum/perkuliahan.
71.
F. Penataan Alat dan Bahan Laboratorium
Makalah Pengantar Laboratorium Metodik Kimia| By Kelompok
VIII
14
memerlukan cara tertentu agar petugas lab (teknisi dan juru lab) dengan
mudah dan cepat dalam pengambilan alat untuk keperluan kerja lab, juga ada
kemudahan dalam memelihara kualitas dan kuantitasnya.
74.Dengan demikian penataan alat laboratorium bertujuan agar alatalat tersebut tersusun secara teratur, indah dipandang (estetis), mudah dan
aman dalam pengambilan dalam arti tidak terhalangi atau mengganggu
peralatan lain, terpelihara identitas dan presisi alat, serta terkontrol jumlahnya
dari kehilangan. Hanya diperkenalkan beberapa contoh alat secara terbatas
untuk kepentingan pembahasan tentang penataannya.
75.Di laboratorium terdapat berbagai macam fasilitas umum lab
maupun peralatan. Beberapa hal yang harus menjadi pertimbangan di dalam
penataan alat terutama cara penyimpanannya, diantaranya adalah :
1) Fungsi alat, apakah sebagai alat ukur ataukah hanya sebagai penyimpan
bahan kimia saja
2) Kualitas alat termasuk kecanggihan dan ketelitian (Alat) alat
3) Keperangkatan
4) Nilai/ harga alat
5) Kuantitas alat termasuk kelangkaannya
6) Sifat alat termasuk kepekaan terhadap lingkungan
7) Bahan dasar penyusun alat, dan
8) Bentuk dan ukuran alat
9) Bobot / berat alat
76.
77.Pada praktisnya untuk melakukan penataan / penyimpanan alat
tidak dapat digunakan secara mutlak menurut fungsinya saja atau menurut
Makalah Pengantar Laboratorium Metodik Kimia| By Kelompok
VIII
15
bagi menjadi alat yang berfungsi sebagai alat ukur dan alat bukan alat ukur.
(Measuring cylinder)
84.
85.
86.
87.
88.
(Measuring flask)
16
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
109.
110.
111.
112.
113.
114.
115.
116.
117.
118.
119.
Makalah Pengantar Laboratorium Metodik Kimia| By Kelompok
VIII
17
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.
140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.
148.
149.
150.
Makalah Pengantar Laboratorium Metodik Kimia| By Kelompok
VIII
18
151.
152.
153.
154.
155.
156.
157.
158.
159.
160.
161.
162.
163.
164.
165.
166.
167.
168.
169.
170.
171.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
Makalah Pengantar Laboratorium Metodik Kimia| By Kelompok
VIII
19
182.
183.
184.
185.
186.
187.
188.
189.
190.
191.
192.
193.
194.
195.
196.
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
204.
205.
206.
207.
208.
209.
210.
211.
212.
Makalah Pengantar Laboratorium Metodik Kimia| By Kelompok
VIII
20
213.
214.
215.
216.
217.
218.
219.
220.
221.
222.
223.
224.
225.
226.
227.
228.
229.
230.
231.
232.
233.
234.
235.
236.
237.
238.
239.
240.
241.
242.
243.
Makalah Pengantar Laboratorium Metodik Kimia| By Kelompok
VIII
21
244.
245.
246.
247.
248.
249.
250.
251.
252.
253.
254.
255.
256.
257.
258.
259.
260.
261.
262.
263.
264.
265.
266.
267.
268.
269.
270.
271.
272.
273.
274.
Makalah Pengantar Laboratorium Metodik Kimia| By Kelompok
VIII
22
275.
276.
277.
278.
279.
280.
281.
282.
283.
284.
285.
286.
287.
288.
289.
290.
291.
292.
293.
294.
295.
296.
297.
298.
299.
300.
301.
302.
303.
304.
305.
Makalah Pengantar Laboratorium Metodik Kimia| By Kelompok
VIII
23
306.
307.
308.
309.
310.
311.
312.
313.
314.
315.
316.
317.
318.
319.
320.
321.
322.
323.
324.
325.
326.
327.
328.
329.
330.
331.
332.
333.
334.
335.
336.
Makalah Pengantar Laboratorium Metodik Kimia| By Kelompok
VIII
24
337.
338.
339.
340.
341.
342.
343.
344.
345.
346.
347.
348.
349.
350.
351.
352.
353.
354.
355.
356.
357.
melakukan penyimpanan dan penataan alat lab dengan baik dan lancar, manakala
petugas/pengelola lab mengenali dan memahami dengan baik karakteristik dari
masing-masing alat.
25
petugas lab harus mencatat data alat pada kartu tersebut. Literatur alat lab dikenal
dengan nama katalog.
358.
2.
wadah sekunder
jenis tingkat bahaya. Penyimpanan bahan kimia tersebut harus didasarkan atas
tingkat risiko bahayanya yang paling tinggi. Misalnya benzene memiliki sifat
flammable dan toxic. Sifat dapat terbakar dipandang memiliki resiko lebih
tinggi daripada timbulnya karsinogen. Oleh karena itu penyimpanan benzena
harus ditempatkan pada cabinet tempat menyimpan zat cair flammable
daripada disimpan pada cabinet bahan toxic. Berikut ini merupakan panduan
Makalah Pengantar Laboratorium Metodik Kimia| By Kelompok
VIII
26
umum untuk mengurutkan tingkat bahaya bahan kimia dalam kaitan dengan
penyimpanannya.
363.
label yang jelas. Label wadah harus mencantumkan nama bahan, tingkat
bahaya, tanggal diterima dan dipakai. Alangkah baiknya jika tempat
penyimpanan masing-masing kelompok bahan tersebut diberi lab dengan
warna berbeda. Misalnya warna merah untuk bahan flammable, kuning untuk
bahan oksidator, biru untuk bahan toksi putih untuk bahan korosif, dan hijau
untuk bahan yang bahayanya rendah.
365.
366.
364.
E. Pengenalan Simbol bahaya (Hazard symbol)
a. Harmful (Berbahaya).
Bahan
berlendir,
mengganggu
sistem
b. Toxic (beracun).
Produk ini
c. Corrosive (korosif).
kulit,
menyebabkan
gatal-gatal
kulit
bahkan
dapat
mengelupas.
Awas!
27
372.
373.
d.
Produk ini
kontak
(singgungan
dengan
logam/metal)
376.
377.
f. Oxidator (Pengoksidasi).
Senyawa ini
F.
Keselamatan
Kerja
dalam
Laboratorium
381.
laboratorium kimia sangat banyak bahan-bahanber bahaya. Oleh karena itu harus
berhati-hati dalam melakukan kegiatan-kegiatan dalam laboratorium. Perhatikan
label-label yang tertera pada kemasan zat tersebut (Baca : Rambu lalulintas bahan
kimia). Untuk menghindari terjadi hal-hal yang tidak diinginkan berikut beberapa
hal yang perlu diperhatikan ketika berada dalam laboratorium, yakni
Makalah Pengantar Laboratorium Metodik Kimia| By Kelompok
VIII
28
1. Jagalah agar semua senyawa dan pelarut jauh darimulut, kulit, mata dan
pakaian.
2. Hindarilah dari menghirup uat atau debu. Untuk mencium gas kibaskas gas
menggunakan tangan sampai bau tercium.
3. Jangan mencicipi atau membawa makanan atau minuman dalam laboratorium.
4. Berhati-hatilah bila bekerja dengan asam kuat reagen korosif, reagen-reagen
yang volatil dan mudah terbakar.
5. Menggunakan kacamata pengaman atau gunakan penutup yang lebih besar
untuk menutupi seluruh wajah.
6. Bagi yang menggunakan lensa kontak berhati-hati agar tidak ada bahan kimia
yang masuk ke mata. Zat-zat yang bersifat korosif atau beracun dapat masuk
dengan cepat ke bagian belakang lensa kontak, sehingga tidak mungkin dapat
dicuci.
7. Menggunakan sarung tangan bila diperlukan. Namun perlu diingat kerja
menggunakan sarung tangan akan sedikit menghambat pekerjaan terutama
dalam merangkai alat.
8. Selama bekerja dilaboratorium harus menggunakan baju laboratorium dan
harus dikancingkan dengan baik untuk melindungi diri dan mencegah
kontaminasi pada
9. baju yang digunakan sehari-hari. Baju laboratorium harus dicuci secara teratur
dan berhati bila telah terkontaminasi.
10. Jangan memanaskan, mencampur, menuang atau mengocok bahan kimia dekat
wajah dan tubuh sendiri ataupun orang lain.
11. Jangan mengambil larutan menggunakan mulut, selalu gunakan filer pipet.
12. Berhati-hati terhadap asam dan basa kuat khusunya bila dipanaskan dan
jangan pernah menambah air ke asam atau basa pekat.
13. Bahan-bahan yang menghasilkan gas yang berbahaya harus ditangani di lemari
asam dan menggunakan sarung tangan pelindung. Bahan-bahan tersebut antara
lain adalah halida fosfor, brom, semua klorida asam, anhidrida asam, asam
nitrat berasap, larutan ammonia pekat, cairan amonia, belerang dioksida.
14. Bahan-bahan kimia yang telah di ambil tidak boleh dikembalikan ke dalam
botol stok dan jangan membuang pelarut ke wadah yang telah disediakan
terutama bahan-bahan organik. Untuk bahan-bahan yang lain dibuang sesuai
petunjuk pembimbing.
15. Jangan pernah memanaskan cairan organik meskipun sedikit atau dekat api.
Selalu gunakan penangas air atau penangas minyak atau mantel pemanas
Makalah Pengantar Laboratorium Metodik Kimia| By Kelompok
VIII
29
listrik. Bila bekerja dengan eter, petroleum eter dan karbon disulfida
diperlukan perhatian khusus karena bersifat volatil dan mempunyai titik nyala
yang rendah, sehingga harus dipastikan tidak ada nyala api atau sumber api.
16. Jangan memanaskan cairan atau larutan terutama cairan organik ditempat yang
terbuka. Jika ingin dipanaskan harus menggunakan kondensor yang dapat
disusun
17. sebagai refluks atau destilasi. Untuk semua cairan organik jangan pernah
menguapkan ke udara.
18. Jangan pernah memanaskan sistem tertutup karena dapat terjadi ledakan.
19. Beberapa pelarut misalnya eter dan hidrokarbon dapat membentuk peroksida
yang eksplosif secara spontan waktu disimpan. Destilasi pelarut yang
mengandung peroksida sangat berbahaya, sebab residu peroksida dapat
meledak dengan hebat bila dipanaskan. Oleh karena itu pelarut seperti ini tidak
boleh diuapkan atau didestilasi.
382.
383.
384.
385.
386.
387.
388.
389.
390.
BAB III
PE N UTU P
391.
392.
A. Kesimpulan
393.
30
4. Alat merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan lab dimana sifatnya
bisa digunakan berulan-ulang. Contohnya Thermometer.stopwact, gelas kimia.
Labu ukur dll.Sedangkan bahan adalah benda yang digunakan dalam kegiatan
lab yang sifatnya habis di pakai. Misalnya NaCl,NaOH.Kcl.CaCO3,Gula,dll.
394.
395.
396.
B. Saran
Untuk menyempurnakan makalah ini penulis harapkan saran dan
407.
DAFTAR PUSTAKA
408.
409.
410.
411.
412.
413.
414.
415.
416.
417.
Makalah Pengantar Laboratorium Metodik Kimia| By Kelompok
VIII
31
418.
419.
420.
421.
422.
423.
424.
425.
426.
427.
428.
429.
430.
431.
432.
433.
434.
435.
436.
437.
438.
439.
440.
441.
442.
443.
444.
445.
446.
447.
448.
449.
450.
451.
Makalah Pengantar Laboratorium Metodik Kimia| By Kelompok
VIII
32
452.
453.
33