Pada wanita terdapat hubungan dari dunia luar dengan rongga peritoneum melalui vulva,
vagina uterus, dan tuba fallopii. Untuk mencegah terjadinya infeksi dari luar dan untuk menjaga
jangan sampai infeksi meluas, masing-masing alat traktus genitalis memiliki mekanisme
pertahanan.
Vulva umumnya lebih resisten terhadap infeksi, sehingga luka-luka ringan lekas sembuh,
kecuali jika kemasukan kuman-kuman yang benat-benar pathogen. Penutup vulva oleh labia
mayora dan minora sedikit banyak member perlindungan terhadap infeksi.
Leukorea
Leukorea (white discharge, flour albus, keputihan) adalah nama gejala yang diberikan
kepada cairan yang dikeluarkan dari alat-alat genital yang tidak berupa darah. Dapat dibedakan
antara leukorea yang fisiologik dan yang patologik. Leukorea yang fisiologik terdiri atas cairan
yang kadang-kadang berupa mucus yang mengandung banyak epitel dengan leukosit yang
jarang, sedang pada leukorea patologik terdapat banyak leukosit.
Leukorea fisiologi ditemukan pada :
a) Bayi yang baru lahir sampai umur kira-kira 10 hari; di sini sebabnya ialah pengaruh
estrogen dari plasenta terhadap uterus dan vagina janin;
b) Waktu di sekitar menarche karena mulai terdapat pengaruh estrogen; leukorea disini
hilang sendiri, akan tetapi dapat menimbulkan keresahan pada orang tuanya;
c) Wanita dewasa apabila ia dirangsang sebelum dan pada waktu koitus, disebabkan oleh
pengeluaran transudasi dari dinding vagina;
d) Waktu di sekitar ovulasi, dengan secret dari kelenjar-kelenjar servik uteri menjadi lebih
encer;
e) Pengeluaran secret dari kelenjar-kelenjar serviks uteri juga bertambah pada wanita
dengan penyakit menahun, dengan neurosis, dan pada wanita dengan ektropion porsionis
uteri.
Penyebab paling penting dari leukorea patologik ialah infeksi. Disini cairan banyak
menganduk leukosit dan warnanya agak kekuning-kuningan, sampai hijau, seringkali lebih
kental dan berbau.
Vulva
Pada radang vulva (vulvitis) vulva membengkak, merah dan agak nyeri, kadang-kadang
disertai rasa gatal. Umumnya vulvitis dapat dibagi 3 golongan:
a) Yang bersifat local
b) Yang timbul bersama-sama atau sebagai akibat vaginitis
c) Yang merupakan permulaan atau manifestasi dan penyakit umum.
Yang termasuk ke dalam golongan vulvitis lokal ialah:
a) Infeksi pada kulit, termasuk rambut, kelenjar-kelenjar sebasea dan kelenjar-kelenjar
keringat. Infeksi ini timbul karena trauma luka atau sebab lain, dan dapat menimbulkan
folikulitis, furunkulosis, hidradenitis, dan sebagainya;
b) Infeksi pada orifisium uretra eksternum, glandula paraurethralis. Infeksi ini biasanya
disebabkan oleh gonorea .
c) Infeksi pada glandula bartholini.
Infeksi pada glandula Bartholini
Bartolinitis sering kali timbuln pada gonorea, akan tetapi dapat pula mempunyai sebab
lain, misalnya streptococous , atau basil koli. Pada bartolinitis akut kelenjar membesar , merah,
nyeri, dan lebih panas dari sekitarnya. Isinya cepat mempunyai nanah yang dapat keluar dari
duktus nya ,atau jika pada duktus tersumbat, mengumpul didalamnya dan menjadi abses yang
kadang dapat menjadi besar sebesar telur bebek. Jika belum menjadi abses , keadaan bias diatasi
dengan antibiotik, jika sudah bernanah bsa menjadi jalan sendiri atau dikeluarkan dengan
sayatan.
Dalam golonga vulvitis sebagai permulaan atau manifestasi penyakit umum terdapat antara
lan :
a) Penyakit-penyakit kelamin (gonorea, sifilis,ulkus mole,limfogranuloma venereum, dan
granuloma inguinale)
b) Tuberkulosis