Anda di halaman 1dari 16

Alkohol

Sigit Prasetyo

13711002

Jonathan Sebastian

13713002

Deri Andika Bangun

13713014

Gede Septian Chesar

13713028

Adam Dwi Putra Tanjung

13713039

Galih Sekarnurani Styabrata

13713047

Arnold Hendarto Widdhiarta

13713053

STRUKTUR KIMIA
CnH2nO
Sudut Ikatan Hidrogen-Karbon 109 derajat
Jenis-jenis alcohol: a) Alkohol Primer
B) Alkohol Sekunder
C) Alkohol Tersier

KARAKTERISTIK
Titik didih
Titik didih alkohol semakin meningkat seiring dengan bertambah panjang rantai karbonnya
Semakin panjang rantai karbon, semakin kuat ikatan antar molekulnya sehingga dibutuhkan energy yang
lebih besar untuk memutuskan ikatan

Kelarutan
Alkohol dengan rantai hidrokarbon yang lebih pendek sangat larut
Akan tetapi, apabila atom karbonnya mencapai empat atau lebih, penurunan kelarutannya sangat jelas terlihat
Hal ini terjadi karena dibutuhkan energi yang lebih besar untuk memutuskan ikatan hidrogen antara molekulmolekul alkohol jika rantai lebih panjang

Flammability (Mudah/tidaknya terbakar)


Semakin besar molekul suatu alkohol, alokohol semakin tidak mudah terbakar
Jika ukuran dan massa molekul semakin besar, semakin banyak ikatan kovalen yang harus diputuskan untuk
membakar alkohol

PENAMAAN
1) Pemberian nama alkohol dilakukan dengan mengganti
akhiran -a pada nama alkana dengan ol. Contoh;

Jika ada cabang, Tentukan rantai utama (rantai dengan


jumlah atom karbon paling panjang). Contoh;

Tentukan substituent yang terikat utama. Contoh;

Penomoran substituen dimulai dari ujung yang terdapat


gugus hidroksi (-OH) dengan nomor atom C paling
rendah. Contoh;

CONTOH
2 methyl 2,3 butandiol

2 propanol

CONTOH contd.

Oksidasi
Memerlukan oksidator antara KMnO4, HNO3pekat
dan panas atau asam kromat, H 2CrO4
Alkohol primer dioksidasi menjadi aldehid

Pada saat oksidator berlebih, alkohol dapat bereaksi


lagi membentuk asam karboksilat

Oksidasi
Alkohol Sekunder ketika dioksidasi membentuk keton

Alkohol tersier tidak dapat dioksidasi menjadi bentuk baru karena


ketika alkohol dioksidasi, terjadi pembuangan atom hydrogen dari
atom karbon yang terikat OH sedangkan pada alkohol tersier
tidak ada lagi atom hydrogen yang terdapat pada atom karbon
tersebut.

Halogenasi
Gugus OH pada alkohol dapat digantikan oleh atomatom halogen sepeti klorin atau bromin
Reaksi dengan asam halida ROH+HXRX+H2O
Reaksi dengan Fosfor Halida
cth : 3CH3CH2CH2OH+PCl33CH3CH2CH2Cl+H3PO3
Reaksi dengan SOCl2
cth :CH3CH2CH2OH+SOCl2CH3CH2CH2Cl+SO2+HCl

Dehidrasi
Dehidrasi artinya suatu senyawa melepaskan molekul air.
Salah satu pereaksinya adalah H2SO4, dan dengan
bantuan katalis, misalnya K2Cr2O7.
Untuk jumlah atom carbon yang sama, alcohol primer
terdehidrasi paling cepat dan alcohol sekunder
terdehidrasi paling lambat.

Penggantian Atom H pada Gugus


OH
Penggantian oleh gugus asam

H2O yang diperoleh dari reaksi diatas dibentuk dari H


dari alkohol dan OH dari asam asetat. Apabila digunakan
alkohol tersier H diperoleh dari asam asetat dan OH dari
alkohol.

Penggantian Atom H pada Gugus


OH
Penggantian oleh logam aktif
Atom H pada gugus OH dapat digantikan oleh logam aktif seperti
Na.
Reaksi antara alkohol dan Na menghasilkan garam natrium alkoksida
dan pembebasan gas hidrogen.
Garam yang diperoleh dari reaksi ini apabila dihidrolisis akan
diperoleh kembali alkohol asalnya.
2CH3OH + 2 Na -> 2CH3ONa + H2
CH3ONa + H2O -> CH3OH + NaOH

Penggantian Atom H pada Gugus


-OH
Penggantian oleh gugus alkil
Setelah pergantian atom H oleh logam aktif apabila
direaksikan lagi dengan alkil halida akan terjadi
pergantian logam aktif oleh gugus alkil.
Logam aktif yang didesak keluar akan bereaksi dengan
halogen dari alkil halida membentuk garam.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai