MAKALAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Kelompok
Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat II
Dosen Pembimbing : Ns. Lilik Pranata S.Kep, M.Kes
Disusun oleh:
1. Vinasta Agus Wahyudi (30.01.12.0049)
2. Wira Nirma Mellah Batra (30.01.12.0051)
3. Wulan Maya Sari (30.01.12.0053)
4. Yenita Rosyani (30.01.12.0055)
5. Yun Rehna Rosari Sinurat (30.01.12.0057)
KATA PENGANTAR
Segala puji serta rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas berkah
dan rahmat-Nyalah serta ridho-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan
penyusunan makalah ini tentang Kegawatdaruratan Diabetes Mellitus :
Hipoglikemi. Dengan harapan makalah ini dapat membantu mahasiswa/i dalam
mempelajari mata kuliah keperawatan gawat darurat.
Makalah ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada kami
dalam rangka pengembangan dasar ilmu keperawatan gawat darurat yang
berkaitan dengan diabetes mellitus. Selain itu tujuan dari penyusunan makalah ini
juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan keperawatan gawat darurat
secara meluas. Sehingga besar harapan kami, makalah yang kami sajikan dapat
menjadi konstribusi positif bagi pengembang wawasan pembaca.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini belum sempurna dan
masih perlu perbaikan serta penyempurnaan, baik dari segi materi maupun
pembahasan. Oleh sebab itu dengan lapang dada penulis akan menerima kritik dan
saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan makalah ini dimasa
mendatang.
Demikianlah, semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat
ikut memberikan sumbangan dalam mencerdaskan kehidupan bangsa.
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL..........................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................
ii
DAFTAR ISI.......................................................................................
iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................
2.1.3 Penatalaksanaan........................................................
2.2.1 Pengkajian.................................................................
2.2.3 Perencanaan..............................................................
2.2.4 Implementasi.............................................................
11
2.5.5 Evaluasi.....................................................................
11
12
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan.........................................................................
15
4.2 Saran....................................................................................
15
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit tidak menular yang
prevalensinya semakin meningkat dari tahun ke tahun. Diabetes mellitus
merupakan suatu kelompok
penyakit
metabolik
dengan karakteristik
hiperglikemi yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau
kedua-duanya (Ernawati, 2012). Berdasarkan data WHO tahun 2011 jumlah
penderita diabetes mellitus di dunia mencapai 200 juta jiwa. Indonesia
menempati urutan keempat terbesar dalam jumlah penderita diabetes mellitus di
dunia, pada tahun 2011 terdapat sekitar 5,6 juta penduduk Indonesia yang
mengidap diabetes.
Terdapat kegawatdaruratan yang dapat muncul pada penderita diabetes
mellitus salah satunya adalah hipoglikemi dimana keadaan tubuh dengan
kadar glukosa darah sewaktu dibawah 60 mg/dl lebih rendah dari kebutuhan
tubuh (Smeltzer, 2001). Hipoglikemia adalah keadaan dengan kadar glukosa darah
sewaktu dibawah 60 mg/dl yang terjadi karena kelebihan dosis insulin pada
penderita
diabetes
mellitus
baik
per-oral
maupun
per-IV, penggunaan
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Medis
2.1.1 Patofisiologi Teori
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan
herediter dengan tanda-tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan
atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik sebagai akibat dari kurangnya
insulin efektif di dalam tubuh (Suyono, 2003). Salah satu kegawatan dari
diabetes mellitus antara lain hipoglikemia yaitu keadaan dengan kadar glukosa
darah sewaktu dibawah 60 mg/dl, kadar gula atau glukosa di dalam tubuh
lebih rendah dari kebutuhan tubuh (Smeltzer, 2002). Faktor yang memudahkan
hipoglikemi antara lain kelebihan dosis insulin pada pengidap diabetes dependeninsulin per-oral maupun per- IV, penggunaan sulfonylurea, kurangnya konsumsi
makanan yang cukup, latihan fisik yang berlebih, dan situasi stress (Nitil, 2011).
Price
(2006)
ketidakmampuan
mengutarakan bahawa
hati
hipoglikemia
terjadi
karena
pasien
pengeluaran kedua
hipoglikemi,
hormon
pengatur
terdapat defisit
insulin
sel
langerhans,
dan glukagon
benar-benar
Penyakit Hati
Defisit sel
langerhans
Ketidakmampuan hati
memproduksi glukosa
Terputusnya
pengeluaran hormon
pengatur insulin dan
glukosa
Penurunan bahan
pembentuk
glukosa
Respon epinefrin
melemah
Tanda dan gejala
Kadar
Glukosa
darah
Patirasa /
lidah
Gelisah
MK : Resiko
ketidak efektifan
kadar gula darah
Menurunkan batas
glukosa sampai
ketingkat plasma
glukosa yang paling
rendah
Penurunan Kadar
nutrisi keotak
Gangguan pada
hematologi/
Hemaglobin
Mempengaruhi
kualitas transpot
oksigen
Terjadi kematian
Jaringan
Tanda
dan gejala:
Hipotensi
Pusing
Penurunan
Kesadaran
MK : Penurunan
perfusi jaringan
serebral
Penatalaksanaa
n
1.Stadium
Permulaan
( Sadar )
Pemberian
glukosa oral
10-20 gr
2.Stadium
Lanjut
Bolus D10%
perinfus
Pemberian
larutan
glukosa
40%.
Melalui
vena
sebanyak 2
flakon tiap
10-20 menit
Pemberian
D10%
perinfus 6
jam / Kolf
Antagonis
insulin
HIPOGLIKEM
I
Ketiadaan
glukosa dan
respon epinefrin
lemah
Ketidak
sempurnaan
pengaturan
Resiko
Hipoglikemi berat
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan
glukosa darah
sebelum dan
sesudah suntikan
dextrosa
2.1.3 Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pasien dengan hipoglikemi dibagi menjadi 2 yaitu
stadium permulaan (sadar) dengan pemberian glukosa oral 10-20 gram harus
segera diberikan. Dapat berupa gula murni (idealnya dalam bentuk tablet atau
jelly) atau minuman yang mengandung glukosa seperti jus buah segar.
Jika stadium lanjut (koma hipoglikemia) diberikan bolus D10% yang
diikuti pemberian larutan glukosa 40% melalui vena sebanyak 2 flakon tiap
10-20 menit (ulangi 3x) hingga pasien sadar. Dilanjutkan dengan pemberian
D10% per infus 6 jam/ kolf. Bila belum teratasi dapat diberikan antagonis
insulin seperti adrenalin, kortisol dosis tinggi, atau glukagon 1 mg intravena.
Untuk terapi hari selanjutnya pemberian dekstrosa menyesuaikan dengan
keadaan gula darah pasien (Arma, 2011).
Palpitasi
Keringat berlebihan
Tremor
Ketakutan
Pusing
Pandangan kabur
Akral dingin
diagnosa keperawatan
menurut
NANDA
(2009) dan
kebutuhan
tubuh
berhubungan
ketidakstabilan
kadar
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Diabetes Mellitus (DM) adalah penyakit metabolik yang kebanyakan
herediter dengan tanda-tanda hiperglikemia dan glukosuria, disertai dengan
atau tidak adanya gejala klinik akut ataupun kronik sebagai akibat dari
kuranganya
insulin
efektif
di
kegawatan dari diabetes mellitus antara lain hipoglikemia yaitu keadaan dengan
kadar glukosa darah sewaktu dibawah 60 mg/dl, kadar gula atau glukosa di
dalam tubuh lebih rendah dari kebutuhan tubuh (Smeltzer, 2002). Faktor yang
memudahkan hipoglikemia antara lain kelebihan dosis insulin pada pengidap
diabetes dependen-insulin per-oral maupun per- IV, penggunaan sulfonylurea,
kurangnya konsumsi makanan yang cukup, latihan fisik yang berlebih, dan situasi
stress (Nitil, 2011).
4.2 Saran
Berdasarkan hasil pembahasan dan kesimpulan, maka penulis berharap
dengan makalah ini semoga mahasiswa/i dapat mengerti bagaimana asuhan
keperawatan gawat darurat pada pasien diabetes mellitus yang mengalami
hipoglikemi, dan paham bagaimana patofisiologi yang terjadi pada pasien yang
mengalami penyakit tersebut, sehingga bisa berpikir kritis dalam melakukan
tindakan keperawatan dan dapat meningkatkan wawasan tentang asuhan
keperawatan hipoglikemi.
Bagi perawat semoga akan terus meningkatkan kualitas dalam
memberikan asuhan keperawatan pada pasien hipoglikemi yang juga dapat
melibatkan keluarga dalam perawatan pasien dengan cara dapat melakukannya
bersamaan ketika melakukan tindakan lain sehingga dapat meminimalkan masalah
keperawatan, serta bagi penulis karya tulis ilmiah lainnya untuk lebih menggali
dan meningkatkan teori-teori serta penemuan yang mendukung kasus diabetes
mellitus dengan hipoglikemi ini.
DAFTAR PUSTAKA
American Diabetes Association (ADA). 2012. Medical advice for people with
diabetes in emergency situations. American Diabetes Association Journal
Baradero, M. 2009. Asuhan keperawatan klien dengan gangguan endokrin.
Jakarta: EGC
Briscoe, V.J., & Stephen N.D. 2006. Hypoglycemia in type 1 and type 2 diabetes:
physiology, pathophysiology, and
management.
American
Diabetes
American Diabetes