HUKUM
BUKU ACUAN :
MODUL BELAJAR
1.Pemahaman Sosiologi Hukum
2.Pendekatan Sosiologi Hukum
3.Hukum & Moralitas
4.Hukum Modern & Rasional
5.Hukum & Keadilan Sosial
6.Hukum Dalam Konteks Perubahan
Sosial
7.Teori-teori Sosiologi Hukum
8.Realita Penegakan Hukum
9.Supremasi Hukum
PEMAHAMANNYA :
MASYARAKAT
NILAI
MENTALITA (AKTIVITAS JIWA,
CARA BERFIKIR,
BERPERASAAN)
YG TERBENTUK DR PERILAKU
MANUSIA MENJADI SEJUMLAH
ANGGAPAN
NORMA
UKURAN TTG SEJUMLAH
PERILAKU YG DITERIMA &
DISEPA-KATI SECARA UMUM
OLEH MASYARAKAT
(VOLKWAYS, MORES,
CUSTOMS, LAWS).
QUID JURIS
Fokus
Peraturan-Peraturan
Sosial
Proses
Logika
Orientasi
Kepentingan
Perspektif
Seragam
Kegunaan
Praktis
Tujuan
Pengendalian
Keseimbangan
QUID FACTI
Struktur
Akal budi
Moral
Bervariasi
Alamiah
PERILAKU NORMATIF
(Emile Durkheim)
ATMOSPHERE
Suasana
KEWIBAWAAN HUKUM
STRUKTUR
Pengembangan
&
Pemeliharaan
UNITY
Kekompakan
FUNGSI/TUGAS
PRESSURE
Desakan
LEMBAGA
PENEGAK HUKUM
KEPATUHAN
HUKUM
OBYEKTIF
PENDEKATAN
SOSIOLOGIS
SUBYEKTIF
PERILAKU
KRITIS
KREATIF
TERPOLA
INSTRUMENTAL
PERILAKU SOSIOLOGIS
(Emile Durkheim)
I LA
PER
Mengarahkan
Mengubah
Mengendalikan
POTENSI
MANUSIA
TE
RA
PA
N
LA
KU
PE
RI
Kepaduan (cohesiveness)
Komitmen (commitment)
NG
TA
DA
SA
MA
KU
An
Me da
Jk mu tdk
bu han kul dpt
ku ya bo
blj la
rd
Me
m
Me c
m oba
pr
ak
te
kk
an
SISTEM HUKUM
(Friedman)
Adl seperangkat operasional hukum yg meliputi
sub-sistem hk, struktur hukum, & budaya hukum
INTERDEPENDENSI HUKUM
1.
2.
3.
Hukum dg Organisasi.
Hukum & keadilan sosial.
Hukum & kekuasaan.
INTERDEPENDENSI HUKUM DG
ORGANISASI
HUKUM
Input ke dlm
organisasi
adl input
bagi peraturan
ORGANISASI
INTERDEPENDENSI HUKUM DG
KEADILAN SOSIAL
perilaku individu +
Tuntutan individu -
INDIVIDU
kesejahteraan > 0
MASYARAKAT
INDIVIDU
kesejahteraan < 0
MASYARAKAT
INTERDEPENDENSI HUKUM DG
KEKUASAAN
HUKUM
Intput lemahnya
Hukum adl output
menguatnya
kekuasaan
Input menguatnya
Hukum adl
Output melemahnya
kekuasaan
KEKUASAAN
Kepentingan
Kolektif
Masyarakat
milieu
Masyarakat
Sui genneris
Moralitas
Keterikatan
kelompok
Otoritas
Disiplin
Otonomi
Ilmu
ORGANIS
MEKANIS
Masy.sederhana
Masyarakat
segmental
HUKUM REPRESIF
KESADARAN KOLEKTIF
(Collective Conscience)
Masyarakat modern
HUKUM RESTITUTIF
TUJUAN HUKUM
1. KEADILAN SOSIAL
2. KEBENARAN
3. KEMANFAATAN
SOSIAL
PEMBANGUNAN NAS
PERUBAHAN
SOSIAL
MASALAH
SOSIAL
NETRALITAS
HUKUM
Judicial activism
Judicial crime
Kejahatan yg dilakukan aparat penegak
hukum, yg salah guanakn jabatan yg
buat org bersalah atau tidak.
Criminal lawyer, jadi langganan para
penjahat &penjahat terorganisir.
=>merekayasa alibi, pengaruhi polisi
dlm buat berita acara, menakuti saksi,
menyuap hakim, ancam hakim
MASALAH SOSIAL
Secara umum masalah sosial merupakan penyimpangan
perilaku individu maupun lembaga di dalam masyarakat
yg dirasakan mengganggu, berbahaya dan merugikan
bagi kepentingan orang banyak atau masyarakat umum.
BIDANG-BIDANG PERMASALAHAN SOSIAL :
1.
2.
3.
4.
Folkways
Mores
Customs
Laws
Perangkat peran
- Fungsi lembaga.
Perilaku peran
- Peran lembaga.
Kegagalan berperan - Pros pelembagan.
Konflik peran
- Kepentingan lembaga.
ALIENASI
(Ketidakberdayaan, ketidakberartian,
ketiadaan norma, keterpencilan,
keterasingan, ketidakseimbangan diri)
Keterasingan diri atas karyanya di dlm
masyarakat atau kelompok, disertai
perasaan tanpa norma, tanpa arti,
tanpa daya, tanpa kemampuan, tanpa
perhatian,
merasa
rendah
diri,
terisolasi, dan tersingkir dlm kehidupan.
ANOMI
Nilai-nilai
lama
telah
ditinggalkan
sedangkan nilai baru belum terbentuk.
ANOMALI
Bentuknya berupa pelanggaran thd normanorma sosial yg tlh melembaga atau mapan,
tidak ada sanksi yg efektif, & tidak melakukan
perubahan scr substansial cara utk mengatasi
masalah.
INVOLUSI
Involusi
adalah
kemunduran,
kemerosotan
kebudayaan kr ketidakseimbangan yang terjadi
di dalam kehidupan sosial sudah mencapai
bentuk yang pasti, namun tidak berhasil
diseimbangkan atau diubah menjadi suatu pola
baru, justru terus berkembang hingga menjadi
semakin rumit.
Bentuknya
berupa
peningkatan
teknik
melangsungkan
kehidupan
atas
dasar
ketertutupan
(exclucivisme),
dlm
konteks
mekanisme daya tahan masyarakat (defencemechanisme), hingga sikap sosial mengalami
dehumanisasi, kepekaan sosial menghilang,
persepsi sosial menjadi kabur, kebanggan hanya
POLARISASI
STEREOTIPE
PATOLOGI SOSIAL
KRISIS
Krisis adalah
proses melemahnya daya
pengikat sosial berupa nilai-nilai, lembagalembaga, fungsi-fungsi, status-status, perananperanan, mekanisme, cara-cara hidup dalam
masyarakat
CRIME
Tindakan
yang
bertentangan
solidaritas kelompok (Thomas).
dg
rasa
Penyelundupan
(smuggling)
sbg
bentuk
kejahatan konvesional yg berdimensi baru,
memanfaatkan teknologi komunikasi, transpotasi
(kapal curah, container, cargo air transportation,
diplomatic bag dll).
Penyebaran hama & penyakit mll bahan
makanan import kadaluarsa, baik berasal dr ngr
pengeksport yg kondisi alat angkutnya buruk,
maupun yg tertahan di pelabuhan tujuan.
Pasar gelap (black market) barang-2 terlarang
spt makanan, minuman, drug mll pengemasan &
peredaran yg tdk konvensional (pembuangan
limbah 3B, debt collector).
TERORISME
PENCEGAHAN KEJAHATAN
Faktor
Mengendalikan
keadaan agar
dimanfaatkan utk berbuat jahat.
Pengenalan
metode
penanganan
kejahatan, serta peluang terjadinya
kejahatan sejak dini (sejak anak-anak
melalui pembinan terhadap kenakalan
remaja.
tidak
JUDICIAL ACTIVISM
Kecenderungan
hakim
mengembangkan
atau
memperluas
pengertian
hukum
dan
peraturan
konstitusi
yang
berlaku
dengan
menggunakan interpretasi hukum mnrt
pendapatnya.
JUDICIAL CRIME
Kejahatan yang dilakukan olh aparat
penegak
hukum
dlm
konteks
jabatan dan kekuasaannya untuk
menetapkan
seseorang
atau
sekelompok orang salah atau tdk
salah
dg cara
menyimpangkan
perkara dari tujuan hukum, dengan
menguntungkan diri sendiri &
merugikan fihak lain yg berperkara
serta merusak tatanan hukum.
CRIMINAL LAWYER
Aktivitas lawyer yang menjadi langganan
para penjahat khususnya penjahat yg
terorganisir. Pekerjaan mereka a.l :
merekayasa alibi, mengatur pertemuan yb
bersifat
tersembunyi,
mempengaruhi
polisi
dlm
membuat
berita
acara,
menakut-nakuti
saksi,
mengaburkan
peristiwa/ perkara melalui mass media,
menyuap
aparat
gakkum,
hingga
mengancam hakim.
PERILAKU KOLEKTIF
PANIK
Kondisi emosional yg diwarnai olh keputusasaan & ketakutan yg tdk terkendali, disertai
penyelematan diri scr kolektif yg didasari olh
sikap histeris.
Terjadi pd pok yg mengalami keletihan kr
tekanan jiwa (stress) berkepanjangan, berada
dalam keadaan sangat berbahaya & hanya
memiliki kemungkinan membebaskan diri scr
terbatas.
Setiap orang menempuh cara utk melindungi
dirinya sendiri.
Peran kepemimpinan sangat penting dlm
suasana kepanikan (mengorganisasi agr
kerjasama; hilangkan ketidak pastian dg cara
memberi arahan & bangun percaya diri).
DESAS-DESUS
GERAKAN SOSIAL
CIVIL DISOBEDIENCE
Pembangkan
sipil
diilhami
oleh
pemikiran bhw keadilan yg berlaku di
masyarakat hanya untuk golongan
tertentu
saja
dan
kurang
memperhatikan golongan yang lain.
Sasarannya
ialah
membangkitkan
perasaan
simpati
masyarakat
dan
mempermalukan partai dominan agar
partai
dominan
mau
membuat
kelonggaran.
HUMAN SECURITY
(Keamanan Manusia)
INDUSTRI KEAMANAN :
Asuransi (pendidikan, usia lanjut, rumah,
kendaraan, kecelakaan, harta, pekerjaan,
perjalanan).
Pengawalan, patroli, jaga malam.
Detektif swasta.
Pengamanan fisik (pagar, kunci, alarm,
mata elektronik, senjata api, foto kamera).
Praktek dokter.
Akutansi.
GRAND THEORY
LOWER THEORY
PROBLEM MAKRO
STRATEGIS
PROBLEM MESSO
TAKTIS
PROBLEM MIKRO
TEKNIS
MASALAH KELEMBAGAAN
MASALAH ORGANISASI
MASALAH
INDIVIDU
Masalah Makro :
- Hak Atas Kekayaan Intelektual.
- Fungsi Lembaga Arbritase.
- Sistem Kepolisian Nasional.
Masalah Messo :
- Persaingan Usaha.
- Kepailitan Perusahaan.
- Transaksi Bisnis Nasional Internasional.
- Peranan lembaga.
- Perbankan.
Masalah Mikro :
- Perlidungan konsumen.
- Perlindungan wanita.
- PHK.
- Kenakalan remaja.
Contoh:
Grand Theory
TEORI FUNGSIONAL
Grand Theory
TEORI KONFLIK
Lower Theory
ANOMI
(Emile Durkheim)
Anomi adalah keadaan deregulation dalam
masyarakat,
karena
tidak
ditaatinya
aturanaturan yang telah mapan (aturan
lama ditinggalkan sedangkan aturan baru
belum ada), kehidupan menjadi seolah-olah
tanpa pedoman, orang sulit manangkap apa
yang diharapkan dari orang lain baik untuk
bersikap
maupun
bertindak,
sehingga
keadaan
menjadi
galau
atau
ANOMI
(R.K.MERTON)
Innovation (pembaharuan) adalah keadaan di mana
tujuan dalam masyrakat diakui dan dipelihara, akan
tetapi
tdk
terjadi
perubahan
sarana
yang
dipergunakan untuk mencapai tujuan. Masyarakat
masih ada yang percaya dengan cara-cara lama untuk
mencapai tujuan, namun beralih menggunakan
sarana baru jika menemui halangan terhadap cara
yang digunakan untuk mencapai kesusksesan.
Conformity (menyetujui) adalah suatu keadaan di
mana warga masyarakat
menerima tujuan dan
saranasarana baru
(legitimate mean) yang
berkembang
di masyarakat karena ada tekanan
sosial. Di sisi lain meskipun masyarakat memiliki
sarana yang terbatas tetapi tidak melakukan
penyimpangan, mereka melanjutkan pencapaian
tujuan hidup dan percaya atas legitimasi sarana-
EXCHANGE THEORY
(Peter Blau)
Premis-premisnya :
Pertukaran sosial tidak simetris, ttp dilandasi olh
sistem stratifikasi berdasarkan kekuasaan dan
wewenang.
Perbedaan status dlm masyarakat berakibat adanya
perbedaan transaksi dalam pertukaran antar warga,
status yg rendah ditentukan olh status yg tinggi.
Legitimasi pemimpin dlm masyarakat tdk menjamin
para anggota merasa puas thd kepemimpinannya,
atau memahami apa yang diharuskan olh pimpinan,
karena setiap pertukaran salalu diikuti oleh pamrih
atau balasan.
Kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat sangat
tergantung pd hasil perbandingan cost dan reward yg
menguntungkan semua pihak.
Dalam organisasi hubungan yg asimetris dilestarikan
melalui kekuasaan yg memaksa.
TEORI LABELING
(Micholowsky)
4.
Ketika perilaku kejahatan dipelajari, maka
yang dipelajari termasuk: (a) teknik melakukan
kejahatan, (b) motif-motif, dorongandorongan,
alasanalasan
pembenar
dan
sikapsikap
tertentu).
5. Arah dan motif dorongan itu dipelajari melalui
definisi-definisi dari peraturan hukum. Dalam
suatu masyarakat, kadang seseorang dikelilingi
oleh orangorang yang secara bersamaan melihat
apa yang diatur dalam peraturan hukum sebagai
sesuatu yang perlu diperhatikan dan dipatuhi,
namun kadang ia dikelilingi orangorang yang
melihat aturan hukurn sebagai sesuatu yang
memberikan peluang dilakukannya kejahatan.
6. Seseorang menjadi delinkuen karena ekses
polapola pikir yang lebih melihat aturan hukurn
sebagai pernberi peluang melakukan kejahatan
daripada melihat hukurn sebagai sesuatu yang
SUB-CULTURE THEORY
TEORI KONSPIRASI
(Mathias Brockers)
REALITAS HUKUM
(Law on books & Law in action)
Terjadinya perbedaan karena :
CIVIL LAW
(Eropa Kontinental)
Peranan ngr dlm
pembuatan UU dominan
Hk tertulis sbg
andalan bagi
kepastian hk
ORIENTASI
PERSPEKTIF HUKUM
KOMPONEN
PEMBUATAN
MASYARAKAT
FUNGSI
CAMMON LAW
(Anglo Saxon)
Hk tertulis & konvensi
Mendapat tempat yg
penting
Hakim dpt membuat hk mll
Vonis-2 tanpa hrs terikat
pd hk tertulis
KEADILAN DIUTAMAKAN
PELUANG
CAMMON LAW
Partisipatif dg
mengundangkan
seluas-luasnya
parmas baik scr
individu maupun
kelompok
Aspiratif,
memenuhi kehendak masyarakat
yg dkontestasikan
scr demokratis
CIVIL LAW
Sentralistik karena
pembuatannya lbh
banyak ditentukan
olh lbg-2 ngr trtm
pemerintah
Positivis instrumen
talis dlm arti isinya
lbh mencerminkan
kehendak atau alt
justifikasi atas pro
gram yg akan
dilakukan pmrth
Interpretatif krn
Limitatif karena
hanya memuat
memuat kttn prin- mslh-2 pokok utk
sip scr rinci & ketat ditafsirkan dg prtn
shg tdk dpt diinter- rendah yg dibuat
pretasikan scr sepi- olh pemrth, dmn
hak olh pmrth,
interpretasi sekekecuali hal-2 teknis dar menyangkut
hal-2 teknis
YURISPRUDESIAL
Fokus
Peraturan-Peraturan
Sosial
Proses
Logika
Cakupan
Universal
Perspektif
Partisipan
Kegunaan
Praktis
Tujuan
Pengendalian
Keseimbangan
Struktur
Perilaku
Bervariasi
Pengamat
Alamiah
HUKUM
* Perwujudan nilai-2 normatif (abstrak)
* Instrumen utk pengendalian sosial
SOSIOLOGI
Memenuhi kebutuhan konkrit (aturan main)
dalam kehidupan msyarakat
(Subyektivasi)
RULE MAKING
INSTITUTION
STATE
FEED BACK
RULE MAKING
INSTITUTION
Rule
Occupatio
n
(Internalisasi)
ALL OTHER SOCIETAL
ALL PERSONAL FORCE
NORM (Obyektivasi)
SANCTION
FILSAFAT
KEBENARAN :
PERUBAHAN
Indrawi
Fakta sosial
Filsafat mempertentangkan
Materi/Bentuk
Sifat
apa
mengapa
bagaimana