Definisi Shift Kerja
Definisi Shift Kerja
PENDAHULUAN
Pada saat ini industrialisasi berkembang dengan pesat. Untuk lebih menjamin
suksesnya industrialisasi tersebut dituntut tingkat efisiensi yang tinggi terhadap
penggunaaan sumber produksi dan produktifitas tenaga kerja yang terlibat di
dalamnya.
Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang di sektor industri sangat
membutuhkan sumber daya manusia (tenaga kerja) yang sehat, efesien dan
produktif. Tenaga kerja seperti ini diharapkan akan mampu berkompetisi dengan
tenaga kerja yang lain, baik di dalam dan di luar negeri. Keunggulan tersebut
dapat tercapai bila semua pihak turut berperan aktif bekerja sama dengan tingkat
kemampuan yang ada pada tenaga kerja itu sendiri.
Bagi sektor industri peran yang dapat dilakukan di antaranya dengan
mengurangi atau menghilangkan berbagai potensi bahaya yang ada pada
lingkungan kerja seperti peralatan (mesin), iklim, pola waktu kerja (shift kerja),
dan sebagainya, sehingga berbagai dampak negatif yang akan timbul terhadap
pekerja sedini mungkin dapat dicegah.
Tenaga kerja merupakan tulang punggung di bidang industri yang sangat
menentukan berhasil tidaknya suatu usaha untuk mempertinggi produksi,
produktifitas dan efesiensi kerja. Sekalipun faktor modal cukup, material baik
BAB II
PEMBAHASAN
kerja yang bekerja pada shift malam yang tetap adalah orang-orang yang
bersedia bekerja pada malam hari dan tidur pada siang hari.
2. Sistem Rotasi
Tenaga kerja bekerja tidak terus-menerus di tempatkan pada shift
yang tetap. Shift rotasi adalah shift rotasi yang paling menggangu
terhadap irama circardian dibandingkan dengan shift permanen bila
berlangsung dalam jangka waktu panjang.
ILO (1983) menyatakan pergantian shift yang normal 8 jam/shift.
Shift kerja yang dilaksanakan 24 jam termasuk hari Minggu dan hari
libur memerlukan 4 regu kerja. Regu ini dikenal dengan regu kerja terusmenerus (3x8).
A. Sistem 2-2-2,
sistem ini disebut dengan sistem rotasi pendek masing-masing
shift lamanya 2 hari dan pada akhir shift diberikan libur 2 hari.
B. Sistem 2-2-3
merupakan system rotasi pendek dimana salah satu shift
dilaksanakan 3 hari untuk 2 shift dilaksanakan 2 hari dan pada akhir
periode shift diberikan libur 2 hari. Siklus ini bergantian untuk stiap shift.
Pada akhir shift malam diperlukan istirahat sekurang-kurangnya 24 jam.
Sistem rotasi ini dianjurkan oleh pakar
yang
berpandangan
3. Non Shift
7
Break
Jumat
Istirahat
Break
Shift II
Senin Kamis
Break
Perhitungan Jam kerja untuk long shift ini, ada beberapa macam :
1) Jam kerja 7 jam + 1 jam istirahat + 4 jam over time.
Perhitungan jam overtime perharinya = 1,5 + (2 x 3 ) jam = 7,5 jam/hari
2) Jam kerja 8 jam + 1 jam istirahat + 3 jam overtime
Perhitungan jam overtime per harinya = 1,5 + ( 2x2 ) jam = 5,5 jam/hari
2.
Efek psikososial
Efek menunjukkan masalah lebih besar dari efek fisiologis, antara lain adanya
9
Efek kinerja
Kinerja menurun selama kerja shift malam yang diakibatkan oleh efek fisiologis
dan psikososial. Menurunnya kinerja dapat mengakibatkan kemampuan mental
menurun yang berpengaruh terhadap perilaku kewaspadaan pekerjaan seperti
kualitas kendali dan pemantauan.
lebih banyak terjadi pada shift malam. (Adiwardana dalam Khairunnisa, 2001).
11
1. Fase ergotropik, terjadi pada siang hari dan semua organ tubuh
siap untuk bekerja.
2. Fase tropotropik, terjadi malam hari dan sebagian besar fungsi tubuh
menurun serta waktu ini dipakai untuk pemulihan dan pembaharuan
energi.
B. Kelelahan Kerja
Salah satu keluhan yang paling sering dan umum di antara pekerja adalah
rasa letih, baik karena kurang tidur malamnya, terlalu banyak bekerja atau suatu
masalah emosional lainnya. Bila rasa letih sedemikian menonjol dan terus
menerus sehingga menggangu kerja dan kegiatan lainnya ini disebut kelelahan
(fatique).
Kelelahan menunjukkan keadaan yang berbeda-beda, tetapi semuanya
berakibat kepada pengurangan kapasitas kerja dan ketahanan tubuh
(Sumamur,1994).
Banyak defenisi tentang kelelahan kerja yang telah dikemukakan, namun
secara garis besar dapat dikatakan bahwa kelelahan merupakan suatu pola
yang timbul pada suatu keadaan, yang secara umum terjadi papda setiap
individu, yang telah tidak sanggup lagi melakukan aktivitasnya (Satalaksana,
1979).
12
13
4.
lebih
lanjutnya
diatur
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
BAB III
PENUTUP
24.
A. Kesimpulan
1. Menurut Sumamur (1994), shift kerja merupakan pola waktu kerja yang
diberikan pada tenaga kerja untuk mengerjakan sesuatu oleh perusahaan dan
biasanya dibagi atas kerja pagi, sore dan malam.
2. Menurut William yang dikutip oleh Sri Ramayuli (2004) dikenal dua macam
sistem shift kerja yang terdiri dari :
a. Shift Permanen
b. Sistem Rotasi
25.
26. B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
36.
37. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/32889/3/Chapter%20II.pdf
38. http://wendikurniadirjas.blogspot.com/2010/04/shift-kerja-yang-baik-disesuaikan.html
39. http://dedylondong.blogspot.com/2012/03/penjadwalan-shift-kerja.html
40. http://bisnisrumahan2012.wordpress.com/article/dunia-kerja/sekilas-kerja-shift/
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
16