Anda di halaman 1dari 14

PSIKOLOGI INDUSTRI

“SHIFT KERJA”

Dosen pengampu :

1. Arni Widyastuti SKM. M.Kes.


2. Agus Joko Susanto, SKM., M.KKK.

Dibuat Oleh:

Lina Hariyanti Rusadi (P21335121049)


Putri Savira (P21335121063)
Salsabila Rauda (P21335121071)

Jurusan DIV Kesehatan Lingkungan

Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta II

Jl. Hang Jebat III No.4 No.8, RT.4/RW.8, Gunung, Kec. Kby. Baru, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 12120
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat-Nya yang
telah dilimpahkan kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul tentang
“Shift Kerja” yang merupakan salah satu tugas untuk mata kuliah Psikologi Industri pada
semester ketiga.

Kami juga berterimakasih kepada Bapak Agus Joko Susanto, SKM., M.KK, Bu Arni
Widyastuti SKM. M.Kes yang telah memberikan tugas makalah ini sehingga pengetahuan
kami dalam pembuatan makalah ini semakin bertambah dan hal itu sangat bermanfaat bagi
penulis di kemudian hari.

Kami juga menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan,
namun demikian telah memberikan manfaat bagi kami. Akhir kata penulis berharap makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran yang bersifat membangun akan kami
terima dengan senang hati.

Jakarta,11 November 2022

Kelompok 12

i
DAFTAR PUSTAKA

Kata Pengantar..........................................................................................................................i

Daftar Isi...................................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah........................................................................................................2
1.3. Tujuan Penulisan.........................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................3
2.1. Konsep Shift Kerja......................................................................................................3
2.2. Klasifikasi Shift Kerja.................................................................................................5
2.3. Implementasi Shift Kerja di Industri...........................................................................6

BAB III PENUTUP..................................................................................................................8


3.1. Kesimpulan..................................................................................................................8
3.2. Saran............................................................................................................................8

Daftar Pustaka..........................................................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Pabrik-pabrik besar memiliki jumlah karyawan yang banyak dan dalampabrik tersebut
ada berbagai macam bidang pekerjaan. Tentu manajemen pabrikmembuat jadwal pekerja
menjadi jadwal shift. Sistem sift kerja mebawa dampaknegativ bagi para karyawan tersebut.
Para karyawan pabrik yang bekerja padashift malam memiliki kecenderungan untuk
mendapatkan stress dan berikutnyaakan menderita kelelahan sebagai gejala klinik. Penelitian
ini bertujuan untukmerumuskan strategi yang efektif dari kebijakan untuk menekankan
penurunanpengaruh penerapan shift kerja menjadi risiko kelelahan.

Berdasarkan hasilbahwa jumlah rata-rata dari waktu reaktif untuk tenaga kerja shift pagi
adalah 0,97detik.Sedangkan untuk tenaga kerja shift malam adalah 1,18 detik. Jumlah rata-
rata tekanan sistol darah untuk tenaga kerja shift pagi adalah 119,22 cm Hg,sedangkan untuk
tenaga kerja shift malam adalah 127.61 cm Hg . Jumlah rata-rata tekanan diastole darah untuk
tenaga kerja shift pagi adalah 77,44 cm Hg,sedangkan untuk tenaga kerja shift malam adalah
82,16 cm Hg. Jumlah rata-ratadenyut nadi jantung bagi tenaga kerja shift pagi adalah 73,93,
sedangkan untuktenaga kerja shift malam adalah 76,18. Berdasarkan hasil pemeriksaan
statistikbahwa ada pengaruh yang signifikan terhadap kelelahan (p = 0,000), berarti ada
hubungan yang signifikan antara shift kerja dan kelelahan penyebab stres (p =0,000). Karena
itu, sebagai usul dan untuk mengantisipasi penurunan kelelahan,penting untuk melakukan
perbaikan dan evaluasi tentang aturan shift kerja dalamsuatu pabrik maupun perusahaan
sehingga tenaga kerja shift malam dapatbekerja dalam kondisi aman dan beristirahat dengan
baik setelah bekerja dapat bekerja dengan baik. Melalui gaya kepemimpinan, dapat diketahui
potensi seorang pemimpin dalam menjalankan tugas dan kewajibannya sebagai seseorang
yang diteladani dan dipatuhi.

shift kerja adalah pembagian waktu kerja berdasarkan waktu tertentu. Sistem shift
merupakan suatu sistem pengaturan kerja yang memberi peluang untuk memanfaatkan
keseluruhan waktu yang tersedia untukmengoperasikan pekerjaan (Muchinsky,1997). Sistem
shift digunakan sebagaisuatu cara yang paling mungkin untuk memenuhi tuntutan akan
kecendrungan semakin meningkatnya permintaan barang-barang produksi. Sistem
inidipandang akan mampu meningkatkan produktifitas suatu perusahaan yang
menggunakannya. Adanya pengalihan tugas atau pekerjaan dari satu kelompok karyawan
pada kelompok karyawan yang lain. shift kerja sebagai suatu jadwal kerja dimana setiap
karyawan secara bergantian datang ke tempat kerja agar kegiatan operasional tetap berjalan.

1
2

1.2. Rumusan Masalah.


1.2.1 Bagaimana terapan konsep shift kerja dalam suatu pekerjaan?
1.2.2 Bagaimana klasifikasi shit kerja?
1.2.3 Bagaimana Implementasi Shift Kerja di Industri?

1.3. Tujuan Penulisan.


1.3.1 Mengetahui dan memahami konsep shift kerja dalam suatu pekerjaan.
1.3.2 Mengetahui dan memahami klasifikasi shit kerja.
1.3.3 Mengetahui dan memahami Implementasi Shift Kerja di Industri.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Konsep shift kerja
2.1.1. Pengertian Shift Kerja
Pengertian shift kerja adalah pembagian waktu kerja berdasarkan waktu tertentu.
Sistem shift merupakan suatu sistem pengaturan kerja yang memberi peluang untuk
memanfaatkan keseluruhan waktu yang tersedia untuk mengoperasikan pekerjaan
(Muchinsky,1997). Sistem shift digunakan sebagai suatu cara yang paling mungkin untuk
memenuhi tuntutan akan kecendrungan semakin meningkatnya permintaan barang-barang
produksi. Sistem ini dipandang akan mampu meningkatkan produktifitas suatu perusahaan
yang menggunakannya. Pengertian Shift Kerja Menurut Ahli :
 Menurut Landy (dalam Muchinsky, 1997), jadwal kerja shift adalah adanya
pengalihan tugas atau pekerjaan dari satu kelompok karyawan pada kelompok
karyawan yang lain.
 Riggio (1990) mendefinisikan shift kerja sebagai suatu jadwal kerja dimana
setiap karyawan secara bergantian datang ke tempat kerja agar kegiatan
operasional tetap berjalan.
 Gordon dan Henifin (dalam Muchinsky, 1997), mengatakan bahwa shift kerja adalah
jadwal kerja yang menggunakan jam kerja yang tidak seperti biasanya, akan tetapi
jam kerja tetap dimulai dari pukul 07.00 – 09.00 pagi.
 White dan Keith (dalam Riggio, 1990), mendefinisikan shift kerja sebagai jadwal
kerja diluar periode antara jam 08.00 – 16.00. Pigors dan Myers (dalam
Aamodt,1991), mengatakan shift kerja adalah suatu alternatif untuk memperpanjang
jam kerja bagi kehadiran karyawan bila itu dibutuhkan untuk meningkatkan hasil
produksi.
Pelaksanaan dari shift itu sendiri adalah dengan cara bergantian, yakni karyawan
pada periode tertentu bergantian dengan karyawan pada periode berikutnya untuk melakukan
pekerjaan yang sama. Karyawan yang bekerja pada waktu normal digunakan istilah diurnal,
yaitu individu atau karyawan yang selalu aktif pada waktu siang hari atau setiap hari.
Sedangkan karyawan yang bekerja pada waktu malam hari digunakan istilah nocturnal, yaitu
individu atau karyawan yang bekerja atau aktif pada malam hari dan istirahat pada siang hari
(Riggio, 1990).
Jadi dapat disimpulkan bahwa shift kerja merupakan sistem pengaturan waktu
kerja yang memungkinkan karyawan berpindah dari satu waktu ke waktu yang lain setelah
periode tertentu, yaitu dengan cara bergantian antar kelompok kerja satu dengan kelompok
kerja yang lain sehingga memberi peluang untuk memanfaatkan keseluruhan waktu yang
tersedia untuk mengoperasikan pekerjaan.
2.1.2. Model Shift Kerja
ILO membedakan 3 tipe shift kerja yaitu diskontinu, semikontinu dan kontinu.
3
4
Shift juga dibagi menjadi 2 kelompok yaitu shift permanen (tetap) dan dengan rotasi (shift).
Dua model shift konvensional yang umum dilakukan adalah:
1. Continental Rota: 2-2-3 (2)/2-3-2(2)/3-2-2(3)
2. Metropolitan Rota: 2-2-2(2)
Rotasi yang digunakan pada penulisan diatas menunjukkan: pagi-siang-malam
(libur). Di Indonesia, sistem shift kerja yang banyak digunakan adalah dengan pengaturan
jam kerja secara bergilir mengikuti pola 5-5-5 yaitu lima hari shift pagi (08.00-16.00), lima
hari shift sore (16.00-24.00) dan lima hari shift malam (24.00-08.00) diikuti dengan dua hari
libur pada setiap akhir shift (Kyla, 2008).
2.1.3. Dampak Shift Kerja
Adnan (2002) mengemukakan bahwa sistem shift kerja terdapat dampak positif dan
dampak negatif. Dampak positifnya adalah memaksimalkan sumber daya yang ada,
memberikan lingkungan kerja yang sepi khususnya shift malam dan memberikan waktu libur
yang banyak. Sedangkan dampak negatifnya adalah penurunan kinerja, keselamatan kerja dan
masalah kesehatan. Tidak semua orang dapat menyesuaikan diri dengan sistem shift kerja
karena membutuhkan banyak sekali penyesuaian waktu, seperti waktu tidur, waktu makan dan
waktu berkumpul bersama keluarga. Secara umum, semua fungsi tubuh berada dalam keadaan
siap digunakan pada siang hari. Sedangkan pada malam hari adalah waktu untuk istirahat dan
pemulihan sumber energi. Monk mengatakan, individu yang tergolong tipe siang mengalami
kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan kerja shift malam. Individu dengan tipe siang
adalah individu yang bangun tidur lebih pagi dan tidur malam lebih awal dari rata-rata
populasi.
Shift kerja dan kerja malam hari merupakan kondisi yang dapat menghambat
kemampuan adaptasi pekerja baik dari aspek biologis maupun sosial. Shift kerja malam
berpengaruh terhadap :
 kesehatan fisik & mental
 menganggu irama sirkadian serta waktu tidur dan makan
 mengurangi kemampuan kerja
 meningkatkan kesalahan dan kecelakaan kerja
 menghambat hubungan sosial dan keluarga.
Irama sirkadian adalah proses-proses yang saling berhubungan yang dialami tubuh
untuk menyesuaikan perubahan waktu selama 24 jam (Tayyari dan Smith), sehingga
seseorang akan terganggu jika terjadi perubahan jadwal kegiatan seperti pada shift kerja
karena irama sirkadian atau jam biologis tubuh tidak mampu mengatasi perubahan situasi
yang ada.
Tomei dkk (2006) menyatakan bahwa ada kecenderungan meningkatnya kecemasan
dan agresivitas pada akhir suatu shift. (Dongen, 2006). Berger dkk (2006) menyatakan bahwa
tambahan durasi shift (extended-duration shift), yang didefinisikan bekerja lebih dari 24 jam
terus menerus, akan meningkatkan tingkat kesalahan.
5
Lima kali tambahan durasi shift per bulan akan meningkatkan kelelahan sampai 300% dan
berakibat fatal
2.1.4. Regulasi shift kerja bagi perempuan
 Pemerintah Indonesia juga memiliki aturan khusus terkait shift kerja bagi
perempuan.
 Menurut Pasal 76 Undang-Undang No. 13 tahun 2003, pekerja perempuan yang
berumur kurang dari 18 tahun dan sedang dalam keadaan hamil dilarang
dipekerjakan antara pukul 11 malam hingga pukul 7 pagi.
 Pasal 76 juga mengatur bahwa perusahaan harus memberikan asupan bergizi,
menjaga kesusilaan, dan keamanan selama di tempat kerja.
 Perusahaan juga wajib menyediakan angkutan antar jemput bagi pekerja atau
buruh perempuan yang berangkat dan pulang kerja antara pukul 11 malam
hingga 5 pagi.

2.2. Klasifikasi Shift Kerja


Klasifikasi shift kerja dapat berbeda antar instansi atau perusahaan, walaupun biasanya
menggunakan tiga shift setiap harinya dengan delapan jam kerja setiap shift. Menurut William
(1992) dikenal dua macam sistem shift kerja, yaitu :

2.2.1. Sistem Shift Permanen


Shift permanen adalah dimana para karyawan bekerja pada shift yang tetap setiap
harinya selama delapan jam. Karyawan yang bekerja pada shift malam yang tetap adalah
orang-orang yang bersedia bekerja pada malam hari dan tidur pada siang hari
2.2.2. Sistem Rotasi
Pada sistem rotasi, para karyawan tidak bekerja terus-menerus pada shift yang tetap.
Terdapat dua sistem rotasi, yaitu sistem rotasi shift cepat dimana karyawan bekerja secara
bergilir dengan periode rotasi kerja dan hari libur (setelah shift malam) 2-3 hari; serta
sistem rotasi shift lambat dimana merupakan kombinasi antara sistem shift permanen dan
sistem rotasi shift cepat dengan bentuk mingguan, dua mingguan atau bulanan. Shift
rotasi adalah shift yang paling mengganggu irama circardian dibandingkan dengan shift
permanen bila berlangsung dalam jangka waktu panjang.

a) Shift Pagi
Shift pagi adalah shift yang beroperasi mulai dari pukul 06.00 sampai 14.00.
Namun, terdapat juga perusahaan yang mulai beroperasi pada pukul 07.00,
sehingga berakhir pada pukul 15.00. Bekerja pada shift pagi memberikan dampak
positif bagi karyawan karena dianggap dapat memberikan waktu luang lebih dan
waktu yang banyak bersama keluarga.
6
b) Shift Siang
Shift siang mulai beroperasi dari pukul 14.00 sampai 22.00. Bagi perusahaan
yang shift paginya beroperasi pada pukul 07.00, shift siang akan dimulai dari
pukul
15.00 sampai 23.00. Karyawan yang bekerja pada shift siang akan memiliki
kehidupan sosial yang kurang baik. Selain itu, kebiasaan pulang malam juga dapat
membahayakan keselamatan pribadi, terutama jika berada di kota-kota besar yang
memiliki angka kriminalitasnya cukup tinggi
c) Shift Malam
Pada perusahaan yang shift siangnya berakhir pada pukul 22.00, shift malam
akan dimulai dari pukul 22.00 sampai 06.00, sedangkan shift siang perusahaan
yang berakhir pada pukul 23.00, shift malam akan dimulai pada pukul 23.00
sampai
07.0. Para karyawan yang bekerja pada shift malam akan memiliki masalah pada
kehidupan sosial dan keluarga, memiliki gangguan tidur karena bising pada siang
hari, serta waktu luang yang sering terbuang. Perubahan kerja shift, dari shift pagi
atau shift siang menjadi shift malam, menurut Grandjean (1988) akan mengganggu
circadian rhythm yang akhirnya mengganggu semua fungsi organ tubuh. Menurut
National Transport Comission (2006) dalam Ariani (2009). Menurut Lee et al.
(2014), pengaturan waktu kerja (work schedule) sangatlah penting. Metode
pengaturan kerja yang sering digunakan di industri jasa adalah :

1. Shift Work, Shift kerja adalah metode tradisional dalam mengatur waktu
kerja, yang memungkinkan perusahaan untuk memperpanjang jam
operasional karyawan lebih dari jam kerja pada umumnya.

2. Night Work, Night Work merupakan bagian dari shift work, baik yang tetap
maupun yang bergilir, terutama digunakan dalam industri yang menerapkan
shift kerja.

3. Weekend Work, Sebagai industri yang beroperasi 24 jam setiap harinya,


karyawan diharuskan untuk bekerja pada akhir minggu.

2.3. Implementasi Shift Kerja di Industri


Sistem shift tak diatur dalam undang-undang Indonesia. Akan tetapi, tetap ada batas
yang harus diikuti oleh kantor maupun industri. Batas yang dimaksud tertulis di Pasal 77
Undang- undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UUK 13/2003). Pasal
tersebut kemudian diperbarui di Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja
(UU Cipta Kerja).
7
Berdasarkan aturan di atas, berikut ketentuan jam kerja yang bisa dipilih perusahaan:

• kerja sehari 7 jam (jika masuk 6 hari seminggu)

• kerja sehari 8 jam (jika masuk 5 hari seminggu)

Apa pun skema kerja pilihan kantormu, jumlah jam kerja dalam seminggu tak boleh
lebih dari 40 jam. Kalau lebih dari itu, kerja akan dihitung lembur. Selain itu, ada ketentuan
tambahan di Pasal 76 UUK 13/2003 yang tidak diubah oleh UU Cipta Kerja. Berikut
rinciannya:

• Ada pekerja yang tak boleh masuk antara pukul 23.00-07.00, yakni:

 perempuan yang usianya <18 tahun

 perempuan hamil (apabila dinyatakan berbahaya oleh dokter)

• Pekerja perempuan yang masuk antara pukul 23.00-07.00 harus mendapat:

 makanan dan minuman bergizi

 fasilitas angkutan antar dan jemput

 perusahaan harus menjaga kesusilaan dan keamanan selama di tempat


kerja
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sistem shift kerja dapat mempengaruhi produktivitas kerja. Produktivitas pekerjashift
pagi lebih tinggi dari pada shift malam, hal ini disebabkan circadian ritmemeningkat pada
siang hari dan menurun pada malam hari. Untuk mengurangi tingkatkelelahan pekerja pihak
perusahaan dapat melakukan beberapa hal seperti memberikan perhatian dalam hal pemberian
gizi yang seimbang terutama untuk shift malam, melakukan sistem rotasi cepat terutama
untuk shift malam, mengatur jam shift kerja sesuai dengan jam kerja normal per shift sesuai
UU No. 13 tahun 2003, melakukan perbaikan lingkungan kerja agar lebih kondusif dan
nyaman dalam meningkatkan prestasi.

3.2 Saran
Dari study pustaka kelompok kecil kami yang lakukan, kami mengharapkan pembaca
dapat mengetahui dan memahami tentang shift kerja ini serta dapat memberikan kritik dan
sarannya agar makalah ini dapat menjadi lebih baik dari sebelumnya.

8
Daftar Pustaka

http://eliyawatium.blogspot.com/2014/04/makalah-k3-pengaruh-sift-kerja-
terhadap.html
http://www.psychologymania.com/2012/10/pengertian-shift-kerja.html
http://www.dokterku-online.com/index.php/article/50-dampak-bagi-pekerja-shift-
gilir-
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/03/tugas-ergonomi-jadwal-kerja-3/
http://bisnisrumahan2012.wordpress.com/article/dunia-kerja/sekilas-kerja-shift/
http://dedylondong.blogspot.com/2012/03/penjadwalan-shift-kerja.html
https://employers.glints.com/id-id/blog/jenis-dan-regulasi-shift-
kerja/#:~:text=Shift%20kerja%20merupakan%20suatu%20penetapan,shift%20malam%2C%
20atau%20shift%20bergilir.
https://dewey.petra.ac.id/repository/jiunkpe/jiunkpe/s1/hotl/2015/jiunkpe-is-s1-2015-
33411097-34693-dampak-chapter2.pdf

Anda mungkin juga menyukai