TINJAUAN PUSTAKA
perencanaan pekerjaan belum dibuat dengan teliti, tidak ada yang dapat dijadikan
panduan untuk menentukan bahwa usaha yang dijalankan adalah selaras dengan
hendak dibuat, sesorang itu dapat menghemat waktu dan kerjanya Su’ud,
(2007:132).
menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau dibutuhkan untuk
Jam kerja merupakan bagian paling umum yang harus ada pada sebuah
bersangkutan.
suatu sistem penentuan upah yang dibayar menurut lamanya / jangka waktu yang
terpakai dalam menyelesaikan suatu pekerjaan, misalnya per hari, per jam, per
minggu, per bulan, dan lain lain. Menurut Ghani (2003:61) terdapat aturan tentang
Pekerjaan pada tingkat bawahan merasakan gaji yang dibayar adalah untuk
atasan.Cara ini didapati menimbulkan tanggung jawab akibat desakan waktu dan
mengaitkannya dengan aplikasi administrasi bahwa sistem file yang baik dan
mempunyai tempat penyimpanan semua hal-hal yang ada sangkut paut dengan
keperluannya adalah suatu cara untuk menjadi lebih teratur. Susunan kegiatan
termasuk dalam perencanaan tenaga kerja yang berkenaan dengan jadwal kerja
dan jumlah tenaga kerja yang akan dipertahankan. Dalam menentukan jadwal
lainnya, waktu kerjanya siang hari selama 8 jam dengan istirahat 1 jam (pukul
08.00 - pukul 16.00) kalau lebih dari 40 jam, maka kelebihan itu harus
dimasukkan sebagai lembur (overtime) dan hari sabtu hanya setengah hari.Jumlah
menimbulkan konsekwensi terhadap biaya tenaga kerja (labor cost). Untuk tenaga
kerja yang didasarkan pada permintaan produk akan cenderung menjadi biaya
tenaga kerja yang bersifat variabel (variabel cost), sedangkan kebijaksanaan untuk
tenaga kerja yang konstan cenderung menjadi biaya hidup (fixed cost).
Ketentuan jam kerja ini telah diatur pasal 77 ayat 2, UU No. 13/2003 yaitu:
1. 7 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 6 hari kerja
2. 8 jam kerja dalam 1 hari atau 40 jam kerja dalam 1 minggu untuk 5 hari kerja
dalam 1 minggu
2. Waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 jam dalam 1
bekerja selama 4 (empat) jam terus menerus dan waktu istirahat tersebut
2. Istirahat mingguan 1 (satu) hari untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu)
minggu atau 2 (dua) hari untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu;
tersebut tidak berhak lagi atas istirahat tahunannya dalam 2 (dua) tahun
(enam) tahun.
sebagai berikut:
tentang:
menjamin terciptanya kondisi kerja yang aman, terhindar dari gangguan fisik dan
pelaksanaan tugas dari para karyawan dan pemberian bantuan sesuai dengan
aturan yang berlaku, baik dari lembaga pemerintah maupun perusahaan dimana
mereka bekerja.
mempunyai tugas ganda yakni disamping memperoleh profit bagi perusahaan juga
bekerja dan upah yang layak. Bila hal ini telah dapat dicapai maka akan
memberikan peluang bisnis ke depan yang lebih baik sehingga perusahaan akan
keselamatan dan kesehatan kerja dengan baik maka perusahaan akan dapat
hilang.
5. Fleksibilitas dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari partisipasi
6. Rasio seleksi tenaga kerja yang lebih baik karena meningkatnya citra
perusahaan.
substansial.
khusus bagi tenaga kerja adalah Jaminan Sosial Tenaga Kerja, yaitu suatu
program perlindungan bagi tenaga kerja dalam bentuk santunan berupa uang
sebagai pengganti sebagian dari penghasilan yang hilang atau berkurang dan
pelayanan sebagai akibat peristiwa atau keadaan yang dialami oleh tenaga kerja
berupa kecelakaan kerja, sakit hamil, bersalin, hari tua dan meninggal dunia.
2. Jaminan Kematian
dilanggar.
Tahun 2003 menyebutkan bahwa setiap pekerja / buruh mempunyai hak untuk
c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama.
bahan, barang, produk teknis dan aparat produksi yang mengandung dan dapat
Ditinjau dari segi keilmuan, keselamatan dan kesehatan kerja dapat diartikan
di setiap tempat kerja (perusahaan). Tempat kerja adalah setiap tempat yang
1. Adanya suatu usaha, baik itu usaha yang bersifat ekonomi maupun usaha
sosial.
undangan juga dilandasi oleh ilmu-ilmu tertentu, terutama ilmu teknik dan medik.
secara bersama-sama oleh pimpinan atau pengurus perusahaan dan seluruh tenaga
Tenaga Kerja. Sedangkan yang bertugas mengawasi atas ditaati atau tidak
berkeahlian khusus dari Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri
Tenaga Kerja.
2. Ahli keselamatan dan kesehatan kerja yaitu tenaga teknis berkeahlian khusus
dari luar Departemen Tenaga Kerja yang ditunjuk oleh Menteri Tenaga Kerja.
Tujuan utama dari keselamatan dan kesehatan kerja adalah untuk sedapat
mungkin memberikan kondisi kerja yang aman dan sehat kepada setiap karyawan
kerja.
dan efisien.
seefektif mungkin.
pegawai.
Kerja (K3)
diperhitungkan keamanannya.
2. Emosi pegawai tidak stabil, kepribadian pegawai rapuh, cara berfikir dan
1. Pembiayaan kesehatan
2. Pelayanan kesehatan.
3. Perlengkapan.
4. Prosedur.
7. Kelalaian.
Menurut Mathis dan Jackson (2002: 22)Stress kerja adalah suatu respon
adaptif, dihubungkan oleh karakteristik dan atau proses psikologi individu yang
merupakan suatu konsekuensi dari setiap tindakan eksternal, situasi atau peristiwa
yang menempatkan tuntutan psikologis dan atau fisik khusus pada seseorang.
atau tuntutan (demands) yang terkait dengan apa yang sangat diinginkannya dan
yang hasilnya dipersepsikan sebagai tidak pasti tetapi penting. Secara lebih
khusus, stres terkait dengan kendala dan tuntutan. Kendala adalah kekuatan yang
penyebab stres kerja dengan mengatakan bahwa terdapat enam faktor penyebab
2. Tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan tidak wajar
perbedaan individual dan proses psikologis, yaitu suatu konsekuensi dari setiap
organisasi)
11) Frustasi
1) Kekhawatiran finansial
2) Masalah-masalah fisik
b. Stressor individual
c. Stressor kelompok
d. Stressor organisasional
masalah desain struktur kerja yang jelek, kondisi politik yang buruk dan
sebagainya
a) Cepat tersinggung.
b) Tidak komunikatif.
c) Banyak melamun.
d) Lelah mental.
c) Pusing kepala.
a) Merokok Berlebihan
c) Perilaku sabotase.
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Jurnal
No Peneliti Variabel Hasil Penelitian
Penelitian
1 Syed Job stress and Lack of financial Lack of financial
Mubasher, employees’ rewards, rewards, Inflexibility
Hussain productivity: Inflexibility in in work hours,
Naqvi, case of azad work hours, Personal issues, Low
Muhamma kashmir public personal issues, control over the work
dAsif health sector Low control over environment and
Khan, the work Bureaucratic
AftabQadir environment and management system
Kant, management are negatively
Shabana system correlated with
Nawaz (independen employees’
Khan variabel) productivity while
(2013) Job stress, lack of financial
Employees’ rewards contributed
productivity more in creating job
(dependen stress among the
variabel) public health sector
employees.TheAJ&K
government and
ministry of health
required to devise
employee oriented
policies to magnify the
productivity and to
mitigate the job stress
among the public
health sector
employees.
Sari, Pengaruh jam Jam kerja, disiplin Hasil uji parsial (uji-t)
2 Amelia kerja dan disiplin kerja bahwa jam kerja dan
Kartika kerja terhadap (variabel bebas) disiplin kerja
(2013) stres kerja stress berpengaruh secara
karyawan PT. kerja(variabel positif dan signifikan
Bank Rakyat terikat) terhadap stress kerja
Indonesia karyawan PT. Bank
Cabang Iikandar Rakyat Indonesia
Muda Medan. Cabang Iskandar
Muda.Jember.
terkait dengan apa yang sangat diinginkannya dan yang hasilnya dipersepsikan
sebagai tidak pasti tetapi penting. Secara lebih khusus, stres terkait dengan
kendala dan tuntutan. Kendala adalah kekuatan yang mencegah individu dari
beban kerja yang sulit dan berlebihan, Beban kerja yang sulit dan berlebihan
proses untuk menetapkan jumlah jam kerja orang yang digunakan atau dibutuhkan
No.13/2003. Ketentuan waktu kerja diatas hanya mengatur batas waktu kerja
adalah maksimal 8 jam sehari dan 40 jam seminggu. Jika keadaan ini terus
dengan pekerjaan.Kesehatan adalah merujuk pada kondisi umum fisik, mental dan
dua kategori penyebab stress, yaitu Stress on the job dan Stress of the job”.Stress
of the jobadalah suatu kondisi dimana pegawai mengalami suatu tekanan dari luar
Kekhawatiran finansial salah satunya adalah jaminan K3, yang dimana kesehatan
timbul stress kerja pada diri karyawan tersebut.Dari uraian tersebut, secara
Jaminan
keselamatan dan
kesehatankerja(X2)
2.6. Hipotesis
penelitian adalah :
dan signifikan terhadap stres kerja karyawan pada PT Karya Tanah Subur
Medan