Anda di halaman 1dari 35

KELOMPOK 8

PERANCANGAN
WAKTU KERJA
Dosen Pengampu : Dr. Anita Dewi Prahastuti Sujoso, S.KM., M.Sc.
Mata Kuliah Ergonomi dan Faal Kerja D
Anggota Kelompok 8

202110101054 202110101100 202110101127

Suci Ummu
Nanda Musdalifah Elya Rahmawati
Kultsum

202110101134 202110101172

Annisa Nabila Ellena Shafira


Rahma Priyadi
LATAR
BELAKANG
Latar Belakang
Kesehatan kerja merupakan salah satu aplikasi ilmu kesehatan masyarakat dalam suatu tempat
kerja seperti di pabrik, perusahaan, kantor, dan lain-lain). Kesehatan kerja memiliki tujuan
untuk mencapai derajat kesehatan setinggi-tingginya baik dari segi fisik, mental, dan sosial bagi
para pekerja dan masyarakat sekitar lingkungan perusahaan melalui usaha preventif, pr-motif,
dan kuratif terhadap gangguan kesehatan akibat kerja atau lingkungan kerja (Belayana et al.,
2014). Salah satu cara dalam menciptakan kesehatan para pekerja adalah melalui pengaturan
waktu kerja dan istirahat.

Pengaturan waktu kerja dan istirahat merupakan hal yang penting khususnya bagi para pekerja.
Pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat harus disesuaikan dengan jenis, sifat, dan
lingkungan pekerjaan. secara umum, lama waktu bekerja di Indonesia dalam sehari maksimum
adalah 8 jam dan sisanya adalah istirahat. Bila jam kerja melebihi maksimum maka dapat
menyebabkan kelelahan, menurunkan efisiensi kerja, bahkan penyakit dan kecelakaan kerja
(Handayani & Dwiretnani, 2018).
PERATURAN WAKTU
KERJA DAN ISTIRAHAT
Pengaturan Waktu Kerja dan Istirahat

Pengaturan waktu kerja dan istirahat merupakan hal yang penting khususnya bagi
para pekerja. Pengaturan waktu kerja dan waktu istirahat harus disesuaikan
dengan jenis, sifat, dan lingkungan pekerjaan. secara umum, lama waktu bekerja di
Indonesia dalam sehari maksimum adalah 8 jam dan sisanya adalah istirahat. Bila
jam kerja melebihi maksimum maka dapat menyebabkan kelelahan, menurunkan
efisiensi kerja, bahkan penyakit dan kecelakaan kerja (Handayani & Dwiretnani,
2018).
Peraturan Waktu Kerja dan Istirahat
UU No.13 Tahun 2003 UU Cipta Kerja No.11 Tahun
Tentang Ketenagakerjaan 2020

Pasal 77-Pasal 79 Pasal 77-Pasal 79

PP No. 35 Tahun 2021 Tentang Perjanjian Kerja Waktu


Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan
Pemutusan Hubungan Kerja

Pasal 21-Pasal 25
UU No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

● Pasal 77
(1) Setiap pengusaha wajib melaksanakan ketentuan waktu kerja.
(2) Waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) meliputi :
a. 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu
untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu; atau
b. 8 (delapan) jam 1 (satu) hari dan 40 (empat puluh) jam 1 (satu) minggu
untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu.
● Pasal 78
(1) Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh melebihi waktu kerja
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 77 ayat (2) harus memenuhi syarat :
a. ada persetujuan pekerja/buruh yang bersangkutan; dan
b. waktu kerja lembur hanya dapat dilakukan paling banyak 3 (tiga) jam
dalam 1 (satu) hari dan 14 (empat belas) jam dalam 1 (satu) minggu.
(2) Pengusaha yang mempekerjakan pekerja/buruh melebihi waktu kerja
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) wajib membayar upah kerja lembur.
UU No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan

● Pasal 79
(1) Pengusaha wajib memberi waktu istirahat dan cuti kepada pekerja/buruh.
(2) Waktu istirahat dan cuti sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), meliputi :
a. istirahat antara jam kerja, sekurang kurangnya setengah jam setelah bekerja selama 4
(empat) jam terus menerus dan waktu istirahat tersebut tidak termasuk jam kerja;
b. istirahat mingguan 1 (satu) hari untuk 6 (enam) hari kerja dalam 1 (satu) minggu atau 2
(dua) hari untuk 5 (lima) hari kerja dalam 1 (satu) minggu;
c. cuti tahunan, sekurang kurangnya 12 (dua belas) hari kerja setelah pekerja/buruh yang
bersangkutan bekerja selama 12 (dua belas) bulan secara terus menerus; dan
d. istirahat panjang sekurang-kurangnya 2 (dua) bulan dan dilaksanakan pada tahun ketujuh
dan kedelapan masing-masing 1 (satu) bulan bagi pekerja/buruh yang telah bekerja selama 6
(enam) tahun secara terus-menerus pada perusahaan yang sama dengan ketentuan
pekerja/buruh tersebut tidak berhak lagi atas istirahat tahunannya dalam 2 (dua) tahun
berjalan dan selanjutnya berlaku untuk setiap kelipatan masa kerja 6 (enam) tahun.
PERATURAN
PERUNDANGAN JAM
KERJA KHUSUS
PERATURAN PERUNDANGAN YANG MENGATUR JAM
KERJA KHUSUS
1 2 3
Keputusan Menteri Tenaga Kerja Keputusan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Nomor dan Transmigrasi Nomor
Peraturan Pemerintah republik
KEP-233/MEN/2003 Tahun 2003 KEP-234/MEN/2003 Tahun 2003
Indonesia Pasal 23 ayat (2) No
tentang Jenis dan Sifat Pekerjaan tentang Waktu Kerja dan Istirahat
35/2021
yang Dijalankan Secara Terus pada Sektor Usaha Energi dan
menerus Sumber Daya Mineral

4 5
Keputusan Menteri Tenaga Kerja
Peraturan Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi No.
dan Transmigrasi
Per-15/Men/VII/2005 tentang Jam
Per.11/MEN/VII/2010 tentang
Kerja dan Jam Istirahat pada
Jam Kerja dan Jam Istirahat pada
Sektor Usaha Pertambangan
Bidang Perikanan
Umum
Circadian
Rhythm
Circadian Rhythm

Circadian rhythm atau ritme sirkadian adalah suatu siklus biologis ritmis yang
menyebabkan perubahan fisik, mental, dan perilaku manusia. Ritme sirkadian ini
sesuai dengan siklus 24 jam atau siklus pagi-malam. Circadian berasal dari
bahasa Latin circa berarti sekitar dan dian berarti satu hari atau 24 jam. Ritme
sirkadian dapat mengacu pada fakta bahwa sebagian besar proses biologis
manusia selalu berputar dalam sehari atau 24 jam. Ritme sirkadian digunakan
untuk menetapkan fungsi tubuh manusia berdasarkan waktu, misalnya perbaikan
jaringan tidur dilakukan pada saat tidur dan proses metabolisme serta pencarian
bahan makanan dilakukan saat terjaga (Ballantyne, 2014).
Circadian
Thursday: Rhythm
Must go places in this 2021

Notes

Gambar Ritme
Sirkadian
(Circadian
Rhythm) selama
24 jam
Circadian Rhythm Pada Pekerja

Berdasarkan ritme sirkadian, waktu orang tidur yang benar adalah pagi hari pukul
02.00-04.00 am dan siang hari pada pukul 01.00-03.00 pm. Ritme Sirkadian
berpengaruh terhadap kesiagaan para pekerja. Kesiagaan pekerja mulai meningkat
pada pagi hari pukul 07.00 am dan mengalami puncaknya pada pukul 10.00 am hingga
14.00 pm. Kesiagaan pekerja mengalami penurunan pada sore hari hingga malam hari
dan mengalami puncak penurunan kesiagaan pada pagi hari pukul 04.00 am.
Dampak Gangguan Circadian Rhythm
Kesehatan Fisik dan Lingkungan Keluarga
Penampilan Pekerja
Mental Pekerja dan Sosial Pekerja
● Pekerja akan lebih ● Pola makan dan tidur ● Tanggungan ibu semakin
lambat dalam bekerja terganggu sehingga meningkat karena ayah
● Kurang akurat dalam pekerja mudah ngorok sebagai pekerja
bekerja saat tidur dan mengalami gangguan
● Meningkatkan terserang penyakit kesehatan akibat
kecelakaan kerja. sistem pencernaan, gangguan ritme sirkadian
seperti asam lambung. ● hubungan suami istri
● pekerja yang mengalami menurun
gangguan tidur akan
● Kegiatan dalam sosial,
merasa mudah kelelahan
seperti bertetangga juga
dan mudah tersinggung.
menurun.
Kualitas Tidur

Kualitas tidur merupakan kemampuan individu


untuk tetap tidur, tidak hanya mencapai jumlah
atau lamanya tidur. Kualitas tidur menunjukkan
kemampuan individu untuk tidur dan mencapai
jumlah istirahat sesuai kebutuhannya. Kualitas
tidur yang rendah dapat menjadi indikator dari
banyak penyakit medis dan ada hubungan kuat
antara kesehatan fisik, psikologis, dan tidur.
FASE TIDUR

1. Non-REM 3) Non-REM
Fase pertama biasa disebut
dengan tidurayam, Fase tidur pulas (deep sleep).
berlangsung selama 5-15 Berlangsung selama 10-25
menit menit tapi bisa diulangi.

2) Non-REM 4) REM
Fase kedua biasa disebut Fase bermimpi.
menuju tidur pulas (deep Berlangsung selama 70-90
sleep). Berlangsung selama menit sebelum kembali ke
10-25 menit fase Non-REM
FASE NREM
Tahap 1 Tahap 3

Fase NREM terjadi Tahap ini berlangsung


Berlangsung hanya kurang lebih 15-30 menit
penurunan beberapa fungsi
beberapa menit sebesar yang berkisar 10% dari total
fisiologis tubuh. Pada tahap
5% dari total tidur. I dan II disebut sebagai
tidur
tidur ringan (light sleep)
Tahap 2 dan tahap III-IV disebut Tahap 4
Pada tahap ini berlangsung sebagai tidur dalam (deep Termasuk tahap Deep Sleep
selama kurang lebih 10-20 sleep atau delta sleep). membutuhkan stimulus serta
menit yang berkisar 50-55% berlangsung sebesar 10%
dari total tidur. dari tahap tidur
MANAJEMEN
SHIFT
Tujuan
1 2
Shift kerja berdasarkan Memanfaatkan Dapat menekan
Undang-Undang Ketenagakerjaan sumber daya risiko terjadinya
No.13 Tahun 2003 pasal 77 dapat manusia secara kecelakaan kerja.
diartikan sebagai pembagian efektif dan optimal
waktu tertentu yaitu pagi, sore
dan malam pada pekerja 3 4
(Kementerian Ketenagakerjaan
RI., 2014) Mengurangi Mengurangi tingkat
tingkat kejenuhan kelelahan dan stres
dalam bekerja dalam bekerja
Jenis Shift Kerja
Jenis shift
Rotation Shift permanen artinya
memiliki sistem
yang sudah tetap

Jenis shift
berputar artinya 01
memiliki
kepastian sistem Fixed Shift
yang dapat
berubah-ubah. 02
Tahapan Membuat Shift Kerja
1)Penggunaan Kuesioner 3) Proses Pengenalan
Desain Shift Kerja
Terbagi menjadi kuesioner Untuk dilakukan
pendahuluan serta eksperimen selama jangka
kuesioner bagian 1-3 waktu tertentu

2) Pengolahan Data 4) Proses Evaluasi


Untuk mengetahui
Untuk mengetahui kenyamanan serta tingkat
kriteria dan karakteristik perkembangan pekerja dengan
pekerja shift kerja yang baru.
Tipe-Tipe
Istirahat Kerja
Tipe-Tipe Istirahat Kerja
Istirahat Kondisi
Istirahat Spontan Istirahat Tersembunyi
Pekerja
Istirahat yang dilakukan oleh pekerja Tipe waktu istirahat berdasarkan
Istirahat yang seharusnya tidak
apabila mengalami kelelahan, waktu tunggu pekerjaan ataupun
dilakukan selama pekerjaan
meskipun tidak dilakukan dalam gerakan sebuah mesin yang
berlangsung.
waktu yang lama. dioperasikan.

Istirahat yang telah


Istirahat Pendek
ditentukan

Istirahat yang telah ditentukan Tambahan yang diberikan kepada


bersadarkan pada studi kerja yang pekerja selain waktu istirahat yang
telah dibuat. telah ditentukan
STUDI
KASUS
Dalam analisis studi kasus yang kami lakukan, kami melakukan observasi penelitian terkait pengaturan
waktu kerja pada pekerja dimana pada setiap pekerja memiliki pengaturan waktu kerja yang berbeda sesuai
dengan instansi yang ia tempati. Perbedaan pengaturan waktu kerja terdapat perbedaan pada beberapa hal
terkait pengaturan watu kerja. Sehingga adanya observasi ini bertujuan untuk mengetahui pengaturan waktu
kerja pekerja dan memberikan usulan perbaikan yang sesuai.

Berdasarkan hasil responden diketahui bahwa responden dengan :

1. Pengaturan 8 jam kerja 5 hari dalam seminggu yang merupakan karyawan swasta memiliki waktu
istirahat kurang dari 30 menit dan tidak termasuk dalam jam kerja, terdapat pula kesempatan hari libur
yang diberikan kepadanya.

2. Pengaturan7 jam kerja 6 hari dalam seminggu yang merupakan karyawan BUMN, ia merupakan pekerja
dengan pekerja yang bekerja sama dengan tim, memiliki waktu istirahat kurang dari 30 menit dan
termasuk dalam jam kerja, ia juga mendapatkan kesempatan hari libur, dan kesesuaian jadwal shift kerja.
Terdapat jam kerja lembur, dengan batasan jam hingga pukul 18.00.
3. Pengaturan jam kerja shift yang merupakan security dengan pekerja yang bekerja sama dengan tim.
Waktu jam istirahat lebih dari 60 menit dan termasuk dalam jam waktu kerja. pekerja tidak
mendapatkan kesempatan hari libur. Terdapat jam kerja lembur, akan tetapi tidak ada batasan waktu
lembur dikarenakan disesuaikan dengan jadwal shift kerja.

4. . Pengaturan jam khusus Pengaturan jam kerja khusus pada responden yang bekerja sebagai pembantu
toko sayur dan sembako dengab durasi jam kerja 15 dengan waktu istirahat kondisional. Waktu jam
istirahat kurang dari 60 menit menit dan termasuk dalam jam waktu kerja. Pekerja tidak mendapatkan
kesempatan hari libur terkecuali dalam kondisi sakit atau perihal penting. Tidak terdapat jam lembur
karena kondisi serta waktu yang digunakan pekerja untuk waktu keperluan di rumah maupun
kepentingan pribadinya.
Dari hasil responden, tidak sedikit pekerja yang memiliki pengaturan jam kerja tidak sesuai dengan
regulasi dan kebijakan dari pemerintah. Waktu istirahat yang kurang sesuai dengan beban kerja sehingga
mampu memberikan dampak kelelahan pada pekerja. Namun, sudah terdapat perusahaan dan instansi
yang memberlakukan manajemen shift kerja sesuai dengan keadaan sumber daya yang ada secara
optimal sehingga tidak mengurangi benefit antara pekerja dengan instansi ataupun perusahaan

Oleh karena itu, waktu istirahat sangatlah penting. Hal tersebut dimaksudkan untuk mencegah
terjadinya kelelahan bekerja yang dapat berakibat pada penurunann kemampuan fisik dan mental serta
menghikangkan efisiensi bekerja, memberi kesempatan pada tubuh untuk melakukan pemulihan setelah
bekerja, serta memberikan kesempatan untuk melakukan interksi sosial. Jika waktu kerja dan istirahat
kerja telah diatur dengan baik maka kelelahan kerja serta penyakit akibat kerja dapat diminalisir.
KESIMPULAN
Pengaturan waktu kerja dan istirahat merupakan hal yang penting khusunya bagi para pekerja. Pengaturan
waktu kerja dan waktu istirahat harus disesuaikan dengan jenis, sifat, dan lingkungan pekerjaan. secara umum,
lama waktu bekerja di Indonesia dalam sehari maksimum adalah 8 jam dan sisanya adalah istirahat. Bila jam kerja
melebihi maksimum maka dapat menyebabkan kelelahan, menurunkan efisiensi kerja, bahkan penyakit dan
kecelakaan kerja.

Oleh karena itu, waktu istirahat sangatlah penting. Hal tersebut dimaksudkan untuk mencegah terjadinya
kelelahan bekerja yang dapat berakibat pada penurunannkemampuan fisik dan mental serta menghikangkan efisiensi
bekerja, memberi kesempatan pada tubuh untuk melakukan pemulihan setelah bekerja, serta memberikan
kesempatan untuk melakukan interksi sosial. Jika waktu kerja dan istirahat kerja telah diatur dengan baik maka
kelelahan kerja serta penyakit akibat kerja dapat diminalisir.
Daftar Pustaka
Belayana, I. B. G. B., Darmadi, I. G. W., & Mahayana, I. M. B. (2014). Hubungan Faktor Waktu Kerja, Waktu Istirahat dan
Sikap Kerja terhadap Keluhan Nyeri Tengkuk pada Pengerajin Ukiran Kayu. Jurnal Kesehatan Lingkungan, Volume 4(No.
1), 6–15. http://www.poltekkes-denpasar.ac.id/files/JURNAL KESEHATAN LINGKUNGAN/Ida Bagus Gde Bayu
Belayana1, I Gede Wayan Darmadi2,.pdf

Handayani, E., & Dwiretnani, A. (2018). Kajian Produktivitas Tukang Batu Terhadap Beban Kerja Dan Waktu Istirahat Pada
Pekerjaan Konstruksi Bangunan. Jurnal Civronlit Unbari, 2(2), 10. https://doi.org/10.33087/civronlit.v2i2.17

KEMENPERIN. (2003). Undang - Undang RI No 13 tahun 2003. Ketenagakerjaan, 1.

Pemerintah. (2021). Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021 Tentang Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu
Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja [Government Regulation Number 35 of 2021 concerning Work
Agreements for Certain Time, Outsourcing, W. 086142, 42.
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/161904/pp-no-35-tahun-2021

Presiden Republik Indonesia. (2020). Undang Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja.
Peraturan.Bpk.Go.Id, 052692, 1–1187. https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/149750/uu-no-11-tahun-2020
Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. (2003a). KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP.233 /MEN/2003 TENTANG JENIS DAN SIFAT
PEKERJAAN YANG DIJALANKAN SECARA TERUS MENERUS. In Peraturan Menteri tenaga Kerja dan
Transmigrasi: Vol. VII (Issue 8, pp. 1–69).
https://indolabourdatabase.files.wordpress.com/2018/03/permenaker-no-8-tahun-2010-tentang-apd.pdf

Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. (2003b). KEPUTUSAN MENTERI TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR : KEP.234/MEN/2003 TENTANG WAKTU KERJA DAN
ISTIRAHAT PADA SEKTOR USAHA ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL PADA DAERAH TERTENTU. In
Peraturan Menteri tenaga Kerja dan Transmigrasi (pp. 1–69).
https://jdih.kemnaker.go.id/asset/data_puu/peraturan_file_212.pdf

Peraturan menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. (2005). PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA NOMOR: PER-15/MEN/VII/2005 TENTANG WAKTU KERJA DAN ISTIRAHAT PADA SEKTOR
USAHA PERTAMBANGAN UMUM PADA DAERAH OPERASI TERTENTU (Issue 05, pp. 6–8).
https://jdih.mkri.id/mg58ufsc89hrsg/Permen_No_15_Th_2005.pdf
Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. (2010). PERATURAN MENTERI TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA NOMOR PER.11/MEN/VII/2010 TENTANG WAKTU KERJA DAN
ISTIRAHAT DI SEKTOR PERIKANAN PADA DAERAH OPERASI TERTENTU. In Peraturan Menteri tenaga Kerja
dan Transmigrasi (pp. 1–69). https://jdih.kemnaker.go.id/asset/data_puu/peraturan_file_PER11.pdf

Peraturan Pemerintah republik Indonesia. (2021). Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2021 Tentang Perjanjian Kerja Waktu
Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan Kerja [Government Regulation Number
35 of 2021 concerning Work Agreements for Certain Time, Outsourcing, W (Issue 086142, p. 42).
https://peraturan.bpk.go.id/Home/Details/161904/pp-no-35-tahun-2021

Arianto, D., & Puspita, A. D. (2019). Pengaruh Shift Kerja Terhadap Kinerja Melalui Variabel Kelelahan Dan Beban Kerja
Sebagai Variabel Intervening Di Pt M.I. JISO : Journal of Industrial and Systems Optimization, 2, 23–28.
https://doi.org/10.51804/jiso.v2i1.23-28

Fitra. (2019). Pengukuran Tingkat Pemahaman Shift Kerja Perusahaan X. 14(3), 4–7.

Kementerian Ketenagakerjaan RI. (2014). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Paper Knowledge . Toward a Media History of Documents, 1.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia. (2003). Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2021 tentang
Perjanjian Kerja Waktu Tertentu, Alih Daya, Waktu Kerja dan Waktu Istirahat, dan Pemutusan Hubungan kerja. 086142.

Ratih, R. M., Muliatini, N., & Suhendi, R. M. (2020). Pengaruh Shift Kerja Terhadap Efektivitas Kerja Pegawai (Suatu Studi
pada PT BKS (Berkat Karunia Surya) di Kota Banjar. Business Management and Entreprenuership Journal, 2(1),
66–77.https://jurnal.unigal.ac.id/index.php/bmej/article/download/2500/3145

Sarwani. (2017). Analisis dan Rancangan Manajemen Shift Kerja Ditinjau dari Aspek Ergonomi. Prosiding Seminar Ilmiah
Nasional : Membangun Paradigma Kehidupan Melalui Multidisiplin Ilmu, 507–528.
THANK
YOU!!

Anda mungkin juga menyukai